Produksi iklan luar ruang di Media Artha Advertising 5838

(1)

1

PRODUKSI IKLAN LUAR RUANG DI MEDIA ARTHA ADVERTISING

Tugas Akhir

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh Gelar Ahli Madya dalam bidang

Periklanan

Oleh: Bantu Kurniawan

D.1307015

PROGRAM DIPLOMA III PERIKLANAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

2 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seorang pejabat yang katanya tidak suka iklan berkata kepada temannya. “Jangan percaya iklan, semuanya omong kosong!”. Dalam percakapan selanjutnya, dia membanggakan kemejanya yang katanya enak sekali dipakai. Temannya bertanya. “Apa mereknya, mas?” Dia menjawab, “ Van House” . Lalu si pejabat menambahkan, “Pokoknya kalau beli baju, “ Van House” deh!”. Tanpa disadari ternyata dia juga sudah beriklan.

Memang, bila ada karya intelektual manusia yang dianggap paling controversial dizaman modern ini, barangkali itu dalah iklan. Banyak orang secara opriari membenci iklan, namun sesungguhnya disadari atau tidak disadari dia sering beriklan.

Harus diakui tidak semua iklan simpatik dan bisa dipercaya. Iklan ansich tidak berdosa. Iklan adalah sarana komunikasi yang tidak bisa dihindarkan (inevitable) dalam Negara yang menganut system ekonomi yang berorrientasi ke pasar. Selama mesin-mesin pabrik masi berputar, selama buruh-buruh pabrik rokok masi melinting rokok, iklan diperlukan. Tugas iklan adalah menyampaikan informasi tentang produk atau jasa, sekaligus menawarkanya kepada konsumen. Iklan bahkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat menurut ukuran dunia modern. Orang-orang desa zaman sekarang sudah tahu manfaat pasta gigi.


(3)

3

Dizaman dulu orang desa menggosok gigi dengan bubuk bata, dan mencuci rambut dengan merang yang dibakar.

Iklan ibarat sebilah celurit. Berguna bagi petani untuk memotong rumput, namun bisa juga dipakai untuk membunuh. Maka, tergantung kepada para pembuat iklan (biro iklan dan juga kliennya), iklan yang bagai mana mereka buat. Ditangan mereka keputusan, apakah akan membuat iklan simpatik, jujur, menarik, berguna, dan disukai orang lain, atau sebaliknya. Sebagian dari penyebab citra negative iklan itu antara lain penyajiannya yang sering “mengganggu” (termasuk oleh pihak media), kurangnya wawasan para pembuatnya, rendahnya rasa estetika atau kurangnya pengetahuan yang diperlukan untuk bidang ini.

Dengan adanya kreativitas diantara perusahaan iklan yang ada, bukan tidak mungkin periklanan di Indonesia akan berkembang lebih baik dimasa mendatang. Atas dasar tersebut diadakan Kuliah Kerja Media (KKM) yang diharapkan mahasiswa periklanan dapat mengaplikasikan ilmu karja yang diperoleh di “bangku kuliah”, sehingga dapat mengetahui gambaran / realita di dunia kerja agar tidak merasa asing lagi menghadapi dunia usaha periklanan.

Selama satu bulan lebih penulis mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) Di Media Artha Advertising, khususnya pada bagian produksi. Di bagian produksi penulis ingin mengetahui mekanisme kerja proses produksi khususnya dalam hal teknis pembuatan iklan luar ruang ( out door ) yang mulanya dari design iklan mentah sampai menghasilkan karya nyata yang dikehendaki klien. Oleh karena itu maka dalam laporan ini penulis menggunakan judul “ Produksi Iklan Ruang di MEDIA ARTHA Advertising”.


(4)

4 B. Perumusan Masalah

Dalam kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis dapat merumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara memproduksi Iklan Luar Ruang di Media Artha Advertising khususnya dibagian produksi ?

2. Apakah produksi Iklan Luar Ruang yang dihasilkan di Media Artha Advertising sudah produktif ?

C. Tujuan dan Kegiatan Kuliah Kerja Media

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana cara memproduksi Iklan Luar Ruang yang di Media Artha Advertising khususnya dibagian produksi ?

2. Apakah produksi iklan luar ruang yang dihasilkan di Media Artha Advertising sudah di produktif ?

Sedangkan kegunaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan. Sebagai saran, sumbangkan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam meningkatkan kreativitas dan profesionalitas dalam memproduksi iklan.

2. Bagi pihak lain. Memberikan sumbangan pemikiran dan tambahan referensi bagi kegiatan selanjutnya.


(5)

5 D. Metedologi Laporan

Untuk menyelesaikan laporan ini, penulis dalam mengumpulkan data-data dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut :

1. Metode pengamatan langsung terhadap obyek dan proses yang dilakukan.

2. Metode interview (Tanya jawab) dengan kabag operasional bagian produksi guna memperoleh data yang diperlukan.

3. Metode pengumpulan data yang dilakukan saat penulis melakukan Kuliah Kerja Media di Media Artha Advertising.

4. Studi pustaka dengan mengumpulkan data-data dari berbagai referensi sebagai haluan pembuatan laporan, sehingga antara hasil yang diketahui dari laporan dengan hasil yang didapat dari teori akan sesuai.

E. Hasil Laporan

Dari hasil pengamatan selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media dapat diketahui bahwa produksi iklan luar ruang yang dihasilkan Media Artha Advertising sudah cukup produktif.


(6)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Periklanan

iklan suatu kata yang tak asing diindera pendengaran kita, iklan dapat kita jumpai dimana saja, dan kapan saja. Sebab iklan sudah sudah memasuki kehidupan kita setiap hari adapun definisi iklan itu sendiri ada berbagai macam menurut pakar periklanan. Periklanan adalah sebuah pesan yang dibayar oleh penaja tertentu dan disampaikan melalui beberapa media komunikasi massa.

Menurut institute periklanan Inggris mengidentifikasikan istilah periklanan sebagai berikut :

Ø Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling personal yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk, barang ataupun jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.

Menurut masyarakat periklanan Indonesia iklan didefinisikan sebagai berikut : Ø Segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media dan

ditunjukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.

Pengertian periklanan didefinisikan sebagai berikut :

Ø Keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampain iklan.


(7)

7

Pengertian iklan diatas adalah suatu bentuk penyampaian pesan kepada khalayak dengan unsur persuatif yang melalui media tertentu agar iklan dapat mempengaruhi masyarakat. System periklanan tertuju pada suatu proses untuk jangka panjang baik itu iklan dalam bentuk lisan, tertulis, gambar maupun secara audio visual.

Di dalam periklanan terdapat suatu kombinasi antar kreatifitas, riset pemasaran, dan penjualan dengan berdasarkan pada perhitungannya atau strategi marketing yang tepat maka semua pengeluaran menjadi tidak terbuang percuma. Kampanye periklanan jika terencana dan terselenggara dengan baik akan menghasilkan keuntungan yang besar.

B. Guna Periklanan Bagi Masyarakat

Hal terpenting dilakukan oleh periklanan untuk masyarakat adalah memberikan pengaruh atau lebih tepat pengaruh yang besar atas kehidupan ekonomi pada konsumen. Periklanan melakukan hal ini dengan memberikan pengetahuan untuk menentukan pilihan-pilihan yang telah diketahui tentang produk-produk dan jasa yang tersedia. Periklanan memberi masyarakat kemampuan untuk menilai penampilan produk-produk dan jasa-jasa yang mereka pakai. Periklanan menciptakan harapan-harapan didalamnya yang membuat masyarakat menjadi pelanggan yang lebih mempunyai permintaan, serta periklanan mengahsilkan dialog antara produsen dan konsumen yang mendorong produsen.


(8)

8 C. Media Luar Ruang

Dizaman dahulu dunia barat, khususnya di Amerika, ada media iklan yang disebut sandwich man. Seseorang membawa dua bilah karton lebar yang diikat dan digantungkan dipundaknya. Kedua bilah karton itu begitu lebar sehingga menutupi tubuh bagian depan dan bagian belakang dan membuat badan orang tersebut seoalah-olah “terjepit” atau terbungkus sepereti sandwich. Kadang-kadang orang berpakaian seperti clown atau badut untuk menarik perhatian. Karena itu, media yang menggunakan orang itu diberi nama Sandwich man. Karton itu memang memuat tulisan yang menawarkan sesuatu kepada khalayak ramai. Kemudian orang yang membawanya itu berjalan hilir mudik sambil berjalan-jalan yang ramai sambil berteriak-teriak (kadang-kadang memakai alat pengeras suara) menawarkan barang atau jasa yang dijualnya. Itulah salah satu alat atau media periklanan zaman dulu di Amerika yang kadang-kadang masi terlihat dimasa kini. Tentu saja jangkauan media seperti ini sangat terbatas. Ketika saya masih kecil, Sandwich man itu pernah saya lihat juga ddi Bandung. Sebuah kantor balai lelang setiap hari sabtu menyebarkan orang yang berpakaian kelingser diseluruh kota dengan tugas berteriak-teriak sambil memukul-mukul gong kecil. Tugasnya memberi tahu orang-orang tentang adanya lelang barang bekas disuatu tempat tertentu. Didadanya tertampang nama dan alamat balai lelangnya. Dipunggungnya tertulis barang-barang bekas yang dilelang, mulai dari kursi, sofa, radio,


(9)

9

samapi pispot bekas. Orang atau penjual yang berteriak-teriak diseluruh kota itu di Amerika dulu dusebut The Town Crier.

Jenis media ini masih banyak terdapaat di Indonesia. Bila anda berkeliling di kota-kota besar dimana saja, disadari atau tidak, anda telah menyerap ratusan atau mungkin ribuan pesan iklan yang terpampang diposter-poster, spanduk, billboard, baliho, selebaran, dll. Mulai dari yang menawarkan bedak untuk kecantikan wanita hingga bedak untuk membasmi kutu anjing, dari yang menawarkan kompleks real estate mewah hingga ke “UNC mampet”. Inilah jenis Media Luar Ruang (MLR) atau dalam bahasa inggris disebut Outdoor Media.

Media luar ruang itu mempunyai kualitas khusus yang berbeda dengan media iklan lainya. Namun, sama halnya dengan media iklan yang lain. Kedudukan dan fungsi iklan lluar ruang telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu khususnya berkaitan dengan pemakainya. Fungsi utama sarana ini adalah sebagai iklan untuk meningkatkan atau untuk sebagai media sekunder untuk mendukung kampanye iklan dimedia cetak atau televisi sehingga fungsinya lebih sebagai pendukung/pengulang kampanye iklan dimedia utama. Iklan outdoor dapat bertahan pada posisinya selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan tahunan. Kebanyakan papan-papan reklame yang bercat atau dihiasi lampu kelap-kelip sengaja dimasukan sebagai perlengkapan iklan yang permanent. Jangka waktunya yang panjang, dalam posisinya yang mencolok memberi nilai plus pengulangan iklan, dan memastikan ingatan penontonnya.


(10)

10

Media luar ruang adalah kategori ukuran menengah yang dibatasi oleh jumlah tempat tersedia menurut aturan pemerintah. Meskipun tidak dianngap seampuh media lain,media luar ruang tetap memilki kelebihan. Kelebihan tersebut dalam hal :

Ø cakupan geografisnya luas

Ø mampu melokalisasikan atau mengkonsentrasikan wilayah

Ø repetisinya tinggi, karena orang berlalu lalang akan secara tidak sengaja melihat iklan tersebut

Ø dapat diletakan didekat penyaluran-penyaluran Ø jumlah khalayak keseluruhan banyak

Namun media ini juga memiliki beberapa kekurangan, yakni : Ø ketidakmampuan membuat banyak pesan sekaligus Ø rentan terhadap cuaca

Ø kurangnya konsentrasi penglihat untuk mengingat pesan-pesan iklan mereka secara sepintas

Ø waktu yang digunakan untuk merancang, mencetak, dan memamerkan cukup lama

namun sekarang ini tidak menutup kemungkinan bahwa outdoor sebagai media yang dominan.


(11)

11

D. Macam-macam Media Luar Ruang dan Proses Penyelenggaranya

Golongan media ini sudah tak terhitung jenis an jumlahnya. Bagi pengiklan, setiap orang bisa merupakan media iklan, termaksud anda sendiri.

Tetapi adapun macam media luar ruang yang banyak dikenal masyarakat antara lain :

1. Billboard

Billboard merupakan media iklan luar ruang yang dibuat dari bahan dasar plat alumunium/plateser, yang biasanya dipasang dipinggir jalan yang strategis atau mudah dilihat banyak orang dengan ketinggian 4-6 meter di atas permukaan tanah.

2. Spanduk dan Benner

Media yang dibuat pada bahan kain dengan lebar 50-150 cm dan panjaang tak terbatas, sedangkan benner biasanya berukuran 2x4 meter atau 4x6 meter. 3. Baliho

Media yang terbuat dari papan kayu, triplek, atau melamin yang dipasang pada tiang atau kontruksi lain yang sifatnya tidak permanent.

4. Rontek dan Umbul-umbul

Media yang dibuat dari kain dan dipasang pada sebuah bamboo atau besi yang berdiri. Ukuran lebar rntek biasanya 0,9 meter panjang minimal 1,5 meter, maksimal 2 meter. Dimana pemasang disekitar tempat terselenggaranya suatu acara.


(12)

12

Media yang terbuat dari kertas dan biasanya ditempatkan pada tempat-tempat strategis seperti : Halte, pinggir jalan ramai, dan tempat-tempat yang sering dilalui banyak orang.

6. Megaton atau Video Ron

Media yang menggunakan layer monitor besar berupa program reklame atau iklan bersinar atau tidak dengan gambar dan tulisan berwarna yang dapat berubah-ubah yang difungsikan dengan tenaga listrk.

7. Collybright

Media yang dibuat dari bahab dasar MMT atau Vinyl sejenis plastic dan pemasangannya harus direntangkan dengan kuat agar jelas dilihat dan berukuran 6x12 meter.

Adapun proses penyelenggaraan media-media diatas sebagai berikut: 1. Proses dengan Klien (pengiklan)

Ø Penyusunan studi kelayaakan iklanya.

Ø Perencaanaan lokasi dan bentuk media iklannya. Ø Negosiasi harga media iklannya.

2. Proses Perijinan

Ø Pengurusan titik lokasi media. Ø Pengurusan persetujuan konstruksi.

Ø Pengurusan persetujuab rancangan desain iklannya. Ø Pelaksanaan pekerjaan kerangka konstruksi medianya.


(13)

13 3. Proses Produksi

Ø Penyiapan bahan-bahan medianya Ø Pekerjaan artistic media

Ø Pelaksanaan pekerjaan kerangka kontruksi media 4. proses pemasangan

Ø pemasangan media

Ø pengawasan dan pemeliharaan E. Efek dan Efektifitas Media Luar Ruang

Media luar ruang mempunyai efek-efek antara lain : 1. Tata Cahaya

Dibutuhkan pencahayaan yang cukup atraktif untuk menimbulkan minat orang memperhatikan pesan dalam media ini.

2. Lampu Latar

Beberapa pengiklan biasanya experiment dengan holografi yang dapat memproyeksikan efek taga dimensi suatu atau panel yang lain.

3. Bentuk

Perlu melakukan experiment untuk memecahkan keterkaitan pada sudut-sudut segi empat yang membuat penampilan media ini menjadi kaku.

4. Infatabes

Menggunakan benda-benda yang digantungkan dan ditampilkan pada papan reklame sehingga efek tiga dimensinya lebih terasa.


(14)

14 5. Gerakan

Panel-panel yang digerakan disebut kinetic board, digunakan untuk menyajikan pesan-pasan yang berbeda-beda. Sudut panel terdiri dari dua atau yiga sisi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang berubah-ubah sesuai dengan bergesernya khalayak sasaran yang lalu lalang dijalan raya.

Efektifitas Media Luar Ruang antara lain: 1. Jangkauan

Kemampuan media menjangkau khalayak sasaran pada media luar ruang. Faktor ini bersifat lokal, artinya hanya mampu menjangkau daerah disekitarnya saja. Hal ini terhadi karena dalam hal bepergian, ternyata manusia hanya sering menggunakan satu jalan dan tidak pernah berganti rute kecuali jika ada gangguan.

2. Frekwensi

Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan.

3. Kontinuitas

Kesinambungan media menyampaikna pesan iklan sesuai dengan tujuan strategi periklanan.

4. Ukuran

Kemampuan media memberikan ukuran yang patut oleh iklannya memiliki kemampuan tampil dengan mencolok dan tiba-tiba.


(15)

15 5. Warna

Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntuk oleh suasana yang dikehendaki pada saat iklan disampaikan.

6. Pengaruh

Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fumgsional dalam hal menjual dirinya padda khalayak sasaran pesan harus singkat dan ditampilkan secara jelas, harus dibaca setidaknya dalam tujuan detik menggunakan huruf yang mudah terbaca dari jarak relative jauh, menggunakan warna yang tepat sebagai pembantu.


(16)

16 BAB III

DISKRIPSI LEMBAGA/INSTALASI KKM

A. Company Profile

Nama Perusahaan : MEDIA ARTHA ADVERTISING Nama Pimpinan : Filtra Andy Artha

Alamat :JL. Merpati No. 41 Kerten-Solo

Telp : (0271) 713717

Fax : (0271) 635912

Bidang Usaha : Iklan Luar Ruang (Outdoor Advertising)

B. Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan Media Artha Advertising didirikan pada tahun 2001 yang dipimpin oleh Filtra Andhi Artha. Berlokasi di Jl. Merpati No. 41 Kerten-Solo. Bentuk perusahaan ini adalah perusahaan perorangan yang menghasilkan produk berupa iklan luar ruang, seperti: spanduk, billboard, umbul-umbul, dan lain-lain.

Awal mula berdirinya perusahaan ini berawal dari usaha sang ayah yaitu Harno. AR yang sama-sama bergerak dibidang iklan luar (Outdoor Advertising). Dari situlah perusahaan ini mulai berdiri dari penurunan bakat sang ayah, Filtra Andy Artha mencoba mengikuti jejak ayahnya untuk mendirikan perusahaan sendiri yang dinamai dengan Media Artha


(17)

17

Advertising yang berlokasi di daerah Kerten-Solo tersebut. Pada permulaan usahanya perusahaan ini sudah cukup dikenal oleh masyarakat, sehingga cukup banyak pula order-order yang diterima dari masyarakat maupun perusahaan-perusahaan di Solo contohnya dari fashion, hotel, sampai warung makan.

C. Struktur Organisasi

Didalam menjalankan usaha agar efektif dan efisien, setiap organisasi membutuhkan individu-individu yang perlu diorganisir dan dikordinasi agar terbentuk suatu kesatuan yang secara bersama sama mengarah pada tujuan perusahaan. Dengan demikian tidak akan terjadi kepentingan yang saling berbenturan, sehingga pada akhirnya diperoleh hasil yang memuaskan semua pihak didalam organisasi usaha tersebut. Untuk itu diperlukan suatu struktur organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan yang direncanakan dengan seksama dan didasarkan pada penentuan tugas dan tanggung jawab yang jelas. Bentuk atau struktur organisasi biro iklan Media Artha Outdoor advertising adalah sebagai berikut :


(18)

18 Keterangan :

Adapun tugas dari masing-masing bagian dalam organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan

bertugas mengkoordinasi segala kegiatan perusahaan,menentukan kebijaksanaan dalam rangka mengembangkan usaha yang dikelolanya dan bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap

Pimpinan (Filtra Andy Artha)

Manager ( M. Sahid)

Sekretaris ( F. Lucy Amarita)

Kabag Produksi ( Antok)

Produksi - marwanto - yono - wawan - yuliono


(19)

19

kelangsungan hidup perusahaan, mengangkat dan menghentikan pegawai serta mewakili perusahaan di luar atau didalam perusahaan.

2. Manager

mengatur dan bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional perusahaa, memberikan laporan perusahaan baik dalam operasional maupun keuangan perusahaan kepada pemimpin, mengambil keputusan yang bersifat managerial guna memperlancar operasional perusahaan, memberikan masukan kepada seluruh staf karyawan, serta mencari klien dan memberi informasi kejelasan terhadap order yang dipesan ke bagian produksi

3. Sekretaris

membuat laporan keuangan secara berkala pada pimpinan, mengatur seluruh penerimaan dan mengeluarkan perusahaan , mencatat keluar masuknya order pada perusahaan serta, mengatur dan memberikan masukan dalam hal pengeluaran dan penerimaan dana persahaan berdasarkan analisis keuangan.

4. Kabag produksi

Mengatur dan bertanggung jawab terhadap terhadap proses produksi secara keseluruha, serta memimpin pelaksanaan produksi.


(20)

20 D. Produksi dan Mekanisme Kerja

1. Produksi

perusahaan Media Artha Advertising aadalah perusahaan yang memproduksi media luar ruang. Produk yang dihasilkan diantaranya, adalah :

- spanduk - billboard - neon box - umbul-umbul

- Baliho dan Media Luar Ruang lainnya

2. Mekanisme

mekanisme kerja yang dilakukan dalam memproduksi iklan adalah: Klien : Membawa desain atau materi iklan. Manager : Kesepakatan terif, ukuran, warna, dan Sebagainya.

Produksi Merealisasikan desain.

Operasional lapangan :Memasang ditempat yang telah ditentukan Dan transportasi dan telah disetujui setelah melunasi Perpajakaan.

Monitoring :Mengawasi agar tetap terjaga keamanannya baik dari segi konstruksi maupun resikonya.


(21)

21

Pembongkaran :Melakukan pembongkaran jika waktu kontrak yang telah ditentukan habis.

E. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi dari Media Artha Advertising adalah:

Menjadi perusahaan yang dapat melayani dengan professional pada masyarakat atau pemerintah serta menjadi image perusahaan yang selalu mengutamakan kerja dan kualitas hasil produksi yang terdepan. Menjadi perusahaan yang dapat dipercaya dan selalu komitmen dengan kualitas pelayanan.

b. Misi Media Artha Advertising

Menjaga inovasi dan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat atau pemerintah dengan pelayanan yang sesuai dengan kemajuan teknologi dalam dunia periklanan. Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas demi menghasilkan produksi yang maksimal.

F. Klien

Klien perusahaan Media Artha Advertising diantaranya adalah: · The Sunan Hotel

· Kafe Bola · Hotel Agas · PT. AIG Life · SMP ST Theresia · SMP 2 Negeri Surakarta


(22)

22 · Indosat

· Koperbesi · Jaker PO

· AMARTA Institute · Dll


(23)

23 BAB IV

PRODUKSI IKLAN LUAR RUANG

A. Pengertian Alat-alat Produksi

Alat-alat yang akan digunakan dalam memproduksi iklan luar ruuang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kertas Kalkir

kertasa kalkir adalah kertas yang digunakan sebagai alas untuk membuat alas sketsa huruf atau gambar desain pada kertas payung dan juga digunakan untuk alas mengcutter atau melubangi sketsa desain iklan. 2. Kertas payung

kertas payung digunakan unyuk membuat sketsa. 3. Meja sablon

meja sablon adalah meja yang digunakan untuk proses penyablonan, meja tersebut terbuat dari kayu yang kuat dan tahan lama.

4. Rakel

alat ini terbuat dari kayu persegi dengan karet penyabut dibawahnya. Rakel digunakan sebagai alat untuk mencetak atau menyablon. Karet penyabut tersebut terbuat dari karet sintetis khusus yang mempunyai ketahanan yang baik terhadap macam-macam minyak dan juga bahan kimia lainnya.karet rakel ini terbagi dalam 3 jenis, yaitu :


(24)

24

a. karet jenis kertas ,digunakan untuk menyablon desain/garis halus, karet ini cocok untuk menyablon kertas sticker, mika dan lain-lain. Jenis rakel ini A90, U85, V90.

b. Jenis sedang, karet ini sesuai digunakan untuk menyablon desain yang biasa, karet jenis ini untuk menyablon kain kaos, dan lain-lain. Jenis ini A80.

c. Jenis lunak, untuk menyablon desain yang besar atau bentuk blok.

5. Penajam karet

alat ini berbentuk seperti pisau, digunakan untuk menajamkan permukaan karet penyaput yang ada pada nakel yang mengalami kerusakan. Kerusakan pada karet penyaput tersebut akibat minyak atau bahan kimia keras yang mengenai bagian ujung karet sehingga karet nakel tersebut dapat kembali dipergunakan.

6. Screen

screen adalah kain semacam sutra yang khusus dibuat untuk menyablon, kain screen ini ditempel pada bingkai screen. Hasil sablon sangat ditentukan oleh jenis kain screen yang cocok. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kain screen adalah ;

a. kecocokan kain dengan bahan tinta sablon.

b. Kemampuan menyablon dipermukaan yang digunakan.

Bentuk kain screen umumnya berwarna putih dan memiliki berbagai macam ukuran halus, kasar, elastis, tipis berpori-pori dan mempunyai


(25)

25

banyak jenis ukuran pori-porinya. Ada dua bahan dari kain screen, yaitu nylon dan polyster. Kain screen nylon punya sifat atau karakteristik elastis, cocok untuk kain printing dan tahan gesekan. Sedangkan polyster sangatlah konsisten, yaitu perubahan iklim tidak menrubahnya sehingga cocok untuk membuat sablon berkualitas tinggi.

7. Bingkai screen

bingkai screen adalah kerangka dimana kain screen dipasangkan . bingkai screen dibuat dari kayu atau alumunium. Bingkai screen harus kuat dan tidak melengkung jika ditarik dan permukaan rangka ini haruslah rata dan tidak berlubang, karena sangat berpengaruh dalam proses penyablonan.

8. Plester

plester digunakan untuk menempelkan sketsa desain yang sudah dipotong atau dilubangi ke screen untuk disablon. Dalam penempelan didalam screen haruslah kuat dan rekat agar tidak bergerak atau lepas waktu penyablonan.

9. Pensil, kapur tulis dan penggaris

alat yang digunakan untuk membuat sketsa desain pada kertas payung. 10. Kertas Payung


(26)

26 B. Obat sablon Media Luar Ruang

1. Acrafon

Berbentuk cairan cat, bahan ini adalah bahan utama dalam pembuatan obat sablon. Dalam pencampuran biasanya tekanan bahan ini 2x lipat ukuran obat lainnya.

2. Pigmen

Pigmen berguna sebagai pemberi warna pada obat sablon. Berbagai warna terdapat pada pigmen, namun pigmen sangat peka sekali dalam pencampuran. Maka dalam pemberian pigmen perlu diperhatikan dalam ketahanannya. Kira-kira ½ dari takaran acrapon.

3. Binder

Binder berupa cairan kental dan bening serta lengket. Binder sangat berperan dalam pembuatan obat sablon, karena binder digunakan untuk memperkuat dan mengawetkan obat sablon dari gangguan hujan dan panas. Percampuran binder dengan takaran ½ dari campuran acropon yang terdiri dari:

a. Air

b. PTF (pengental) c. Emultron (pemutih)


(27)

27 C. Produksi Iklan Ruang

Adapun proses pembuatan iklan luar ruang sebagai berikut: 1. Spanduk dan Umbul-umbul

Pembuatan spanduk dan umbul-umbul pada dasarnya sama saja dari jenis kain, alat, dan bahaannya. Hanya ukuran kainnya yang bebeda, untuk spanduk: lebar kain 50-150 cm dan panjang terbatas, untuk umbul-umbul lebar kain 0,90 cm dan panjang terbatas.

a. Bahan : Kertas payung, kain spanduk, obat sablon, plaster, dan lem. b. Alat : Meja sablon, penggaris, pensil, cutter, jarum,kapur tulis,

pengaduk obat, rakel, dan screen. Tahap – tahap pembuatan :

1. Tahap I

Mempelajari desain yang akan dikerjakan sepaham mungkin. Mendesain huruf dan gambar yang diinginkan pemesan, serta skalanya dengan corel di komputer. Memasang kertas payung atau kertas kasing kedalam mesin cloter untuk proses cetak huruf font dan gambar. Setelah dicetak di kertas payung melalui mesin cloter lalu memotongi gambar dan huruf yang akan digunakan untuk proses penyablonan sesuai desain yang ada.

2. Tahap II

Siapkan kain yang akan digunakan untuk menyablon sesuai dengan ukuran pesanan, lalu rentangkan diatas meja sablon. Letakkan sketsa atau editan yang sudah dipotongi diatas kain sesuai dengan konsep pemesanan. Siapkan screen sheet yang sesuai dengan ukuran kain lalu taruh diatas kain yang sudah


(28)

28

terdapat sketsa tadi, lalu rapikan sketsa yang sudah tertindih screen sheet dengan jarum ( apabila ada sketsa yang miring atau tidak sesuai konsep ) lalu lem kain screen yang terdapat sketsa agar sketsa melekat pada kain screen. 3. Tahap III

Sekarang saatnya memasuki tahap penyablonan, siapkan obat sablon yang sesuai dengan warna – warna yang akan dibutuhkan. Pilih rakel yang sesuai dengan sketsa yang akan disablon. Tuangkan obat sablon keatas kain screen sesuai dengan sketsanya masing – masing. Mulai menyablon dengan menyaput atau menarik rakel dengan gerakan kekanan atau kekiri harus searah, ulangi beberapa kali agar obat sablon benar – benar merata pada kain. Setelah itu angkat screen sheet kemudian kain yang sudah disablon untuk dijemur ( dilakukan berulang – ulang sesuai jumlah pesanan ). Setelah kering angkat kain sablonan untuk dilubangi ditiap sudutnya dan dipasang keeling yang berfungsi untuk pengait tali ( jika diperlukan ), lalu dilipat dan simpan sampai pemesan mengambilnya.

2. Cover Billboard

a. Bahan : Kain, cat sbl;on, cat tembok, kertass payung, plester. b. Alat : Meja sablon, kuas besar dan kecil, penggaris ,pensil. Tahap Pertama:

· mempelajari materi desain · menghitung skala desain


(29)

29

· membuat sketsa huruf atau gambar sesuai desain pada kertas payung

· memotong sketsa dengan cutter sesuai dengan garis

Tahap kedua

· siapkan kain yang telah disambung sesuai dengan ukuran cover 4x6 meter yang telah dipasangi keeling dipinggir kain.

· Siapkan triplek untuk alas kain cover billboard sesuai dengan luas kain cover.

· Rentangkan kain cover diatas triplek kemudian bagian pinggir kain ditarik agar kencang dan direkatkan dengan triplek menggunakan paku pines.

· Letakan screen yang sudah ditempeli sketsa kain cover sesuai dengan komposisi desainn.

· Teliti huruf atau gambar, bila ada yang belum sesuai benarkan dengan jarum.

Tahap ketiga

· taruh obat sablon di atas screen

· pilih rakel yang sesuai dengan menyelaputkan atau menarik obat sablon agak menekan lalu gerakan ke kanan dan kiri sesuai sketsa. Ulangi beberapa kali agar obat benar-benar merata.


(30)

30

· Setelah selesai angkat screen untuk dicuci bersih. Cucilah dengan bersih agar obat tidak menempel pada screen.

· Cat background dan gambar dengan cat tembok memakai kuas · Kemudian lipat sesudah kering

D. List Pekerjaan

Order yang diproduksi Media Artha Advertising selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) diantaranya:

1. Spanduk acara sekolah.

2. Spanduk kampanye pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta 3. Spanduk event musro, The Sunan Hotel ( LA Light)


(31)

31 BAB V PENUTUP

Berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di Media Artha Advertising, penulis dapat menyimpulkan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Pembuatan Media Luar Ruang (Outdoor Media) melalui tahapan yaitu mempelajari desain, penyiapan alat dan bahan pembuatan sketsa, pencampuran warna, penyiapan screen, proses penyablonan, sampai proses pengeringan dan pengepakan.

2. Pembuatan spanduk prosesnya hampir sama dengan pembuatan umbul-umbul dan banner hanya berbeda pada ukurannya saja, bahan yang digunakan antara lain: kertas payung, kain, obat sablon, plester, dan lem, meja sablon, penggaris, dll. Sedangkan tahapan pembuatannya adalah :

a. Mempelajari materi iklan, pembuatan sketsa, dan pemotongan sketsa.

b. Menyiapkan kain dan direntangkan di atas meja sablon, merekatkan sketsa pada kertas paying pada bagian bawah screen, meletakkan screen sudah ditempel sketsa di atas kain yang akan disablon, setelah siap kemudian masuk dalam tahap penyablonan.


(32)

32

5. Dalam pembuatan cover billboard bahan dan peralatan yang digunakan adalah kain, cat sablon, cat tembok, kertas payung, plester / lem, kaos besar, dan kecil, penggaris, pensil, dll. Sedangkan tahapan pembuatannya adalah :

a. Mempelajari materi desain, menghitung skala desain, membuat sketsa desain, dan memotongi sketsa desain pada kertas payung dengan cutter sesuai garis sketsa.

b. Siapkan kain cover billboard 4x6m. Rentangkan cover diatas triplek, letakkan screen yang sudah ditempeli sketsa di atas kain cover sesuai dengan komposisi desain, setelah itu kemudian masuk pada tahap penyablonan dan pengecatan.

c. Meskipun Media Artha Advertising dibilang masih tergolong perusahaan periklanan yang baru berdiri akan tetapi produksi iklan luar ruang yang dihasilkan perusahaan itu sudah cukup baik.

B. Saran

Dalam kesempatan penulisan ini disamping kesimpulan di atas, maka penulis ingin memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan Media Artha Advertising. Adapun saran yang penulis kemukakan adalah.

1. Memberi kesempatan pada mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Media umtuk mencoba proses penyemprotan, walaupun waktu pertama kali melakukan kesalahan penyablonan.


(33)

33

2. Menyediakan peralatan yang baik dan lengkap khususnya pada bagian produksi, Karena bagian itulah yang menentukan baik buruknya iklan yang dihasilkan.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan pada laporan ini. Dan jika terdapat suatu kesalahan di dalam pemikiran dan penyelesaian laporan tugas ini, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang terkait. Terima kasih.


(34)

34

DAFTAR PUSTAKA

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan edisi ketiga. (Jakarta : Erlangga)

Kasali, Rhenal. 1992. Manajemen Periklanan. Konsep dan aplikasinya di Indonesia, (Jakarta, PT. Pustaka Utama Grafitti)


(1)

29

· membuat sketsa huruf atau gambar sesuai desain pada kertas payung

· memotong sketsa dengan cutter sesuai dengan garis

Tahap kedua

· siapkan kain yang telah disambung sesuai dengan ukuran cover 4x6 meter yang telah dipasangi keeling dipinggir kain.

· Siapkan triplek untuk alas kain cover billboard sesuai dengan luas kain cover.

· Rentangkan kain cover diatas triplek kemudian bagian pinggir kain ditarik agar kencang dan direkatkan dengan triplek menggunakan paku pines.

· Letakan screen yang sudah ditempeli sketsa kain cover sesuai dengan komposisi desainn.

· Teliti huruf atau gambar, bila ada yang belum sesuai benarkan dengan jarum.

Tahap ketiga

· taruh obat sablon di atas screen

· pilih rakel yang sesuai dengan menyelaputkan atau menarik obat sablon agak menekan lalu gerakan ke kanan dan kiri sesuai sketsa. Ulangi beberapa kali agar obat benar-benar merata.


(2)

30

· Setelah selesai angkat screen untuk dicuci bersih. Cucilah dengan bersih agar obat tidak menempel pada screen.

· Cat background dan gambar dengan cat tembok memakai kuas · Kemudian lipat sesudah kering

D. List Pekerjaan

Order yang diproduksi Media Artha Advertising selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) diantaranya:

1. Spanduk acara sekolah.

2. Spanduk kampanye pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta 3. Spanduk event musro, The Sunan Hotel ( LA Light)


(3)

31 BAB V PENUTUP

Berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di Media Artha Advertising, penulis dapat menyimpulkan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Pembuatan Media Luar Ruang (Outdoor Media) melalui tahapan yaitu mempelajari desain, penyiapan alat dan bahan pembuatan sketsa, pencampuran warna, penyiapan screen, proses penyablonan, sampai proses pengeringan dan pengepakan.

2. Pembuatan spanduk prosesnya hampir sama dengan pembuatan umbul-umbul dan banner hanya berbeda pada ukurannya saja, bahan yang digunakan antara lain: kertas payung, kain, obat sablon, plester, dan lem, meja sablon, penggaris, dll. Sedangkan tahapan pembuatannya adalah :

a. Mempelajari materi iklan, pembuatan sketsa, dan pemotongan sketsa.

b. Menyiapkan kain dan direntangkan di atas meja sablon, merekatkan sketsa pada kertas paying pada bagian bawah screen, meletakkan screen sudah ditempel sketsa di atas kain yang akan disablon, setelah siap kemudian masuk dalam tahap penyablonan.


(4)

32

5. Dalam pembuatan cover billboard bahan dan peralatan yang digunakan adalah kain, cat sablon, cat tembok, kertas payung, plester / lem, kaos besar, dan kecil, penggaris, pensil, dll. Sedangkan tahapan pembuatannya adalah :

a. Mempelajari materi desain, menghitung skala desain, membuat sketsa desain, dan memotongi sketsa desain pada kertas payung dengan cutter sesuai garis sketsa.

b. Siapkan kain cover billboard 4x6m. Rentangkan cover diatas triplek, letakkan screen yang sudah ditempeli sketsa di atas kain cover sesuai dengan komposisi desain, setelah itu kemudian masuk pada tahap penyablonan dan pengecatan.

c. Meskipun Media Artha Advertising dibilang masih tergolong perusahaan periklanan yang baru berdiri akan tetapi produksi iklan luar ruang yang dihasilkan perusahaan itu sudah cukup baik.

B. Saran

Dalam kesempatan penulisan ini disamping kesimpulan di atas, maka penulis ingin memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan Media Artha Advertising. Adapun saran yang penulis kemukakan adalah.

1. Memberi kesempatan pada mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Media umtuk mencoba proses penyemprotan, walaupun waktu pertama kali melakukan kesalahan penyablonan.


(5)

33

2. Menyediakan peralatan yang baik dan lengkap khususnya pada bagian produksi, Karena bagian itulah yang menentukan baik buruknya iklan yang dihasilkan.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan pada laporan ini. Dan jika terdapat suatu kesalahan di dalam pemikiran dan penyelesaian laporan tugas ini, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang terkait. Terima kasih.


(6)

34

DAFTAR PUSTAKA

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan edisi ketiga. (Jakarta : Erlangga)

Kasali, Rhenal. 1992. Manajemen Periklanan. Konsep dan aplikasinya di Indonesia, (Jakarta, PT. Pustaka Utama Grafitti)