Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Lansia tentang Kesiapan Menghadapi Kematian di Panti Wreda Salib Putih Salatiga T1 462011029 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lansia merupakan tahap akhir manusia mengalami penurunan
fungsi kehidupan dan memiliki kemampuan akal dan fisik yang
menurun. Menurut

World Health Organization (WHO)

merupakan seseorang yang mencapai umur
memperkirakan

lansia

60 tahun. WHO

tahun 2025 jumlah lansia di seluruh dunia akan

mencapai 1,2 miliar orang yang akan terus bertambah hingga 2 miliar
orang di tahun 2050. Data WHO juga memperkirakan 75% populasi
lansia di dunia pada tahun 2025 berada di negara berkembang. Di

Indonesia, pemerintah melalui Undang-Undang RI No. 13 tahun 1998
menyatakan bahwa yang disebut lansia adalah mereka yang telah
mencapai usia 60 tahun atau lebih. Tercatat bahwa pada tahun 2010
jumlah lansia di Indonesia mencapai 18,1 juta orang. Data Badan Pusat
Statistika (BPS) 2012 menunjukkan lansia di Indonesia sebesar 7,56%
dari total penduduk Indonesia. Dilihat dari data sebaran penduduk lansia
menurut provinsi, persentase penduduk lansia di atas 10% sekaligus
paling tinggi ada di Provinsi DI Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur
(10,40%) dan Jawa Tengah (10,34%). Menurut data tersebut sebagian
besar lansia di Indonesia berjenis kelamin perempuan, karena

penduduk yang berjenis kelamin laki-laki kebanyakan meninggal dunia
sebelum dikatakan lansia.
Populasi lansia setiap tahun bertambah, menyebabkan peningkatan
kebutuhan lansia akan tempat tinggal. Kehadiran panti saat ini sebagai
alternatif yang dipilih oleh keluarga untuk lansia. Berbagai persoalan
bagi lanjut usia itu sendiri seperti : penurunan kondisi fisik dan psikis,
menurunnya penghasilan akibat pensiun, kesepian akibat ditinggal oleh
pasangan atau teman seusia. Secara umum telah diidentifikasi bahwa
lanjut usia mengalami penurunan-penurunan fungsi biologis, psikologis,

social dan ekonomi. Perubahan ini akan memberi pengaruh yang besar
kepada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatannya (Tamher &
Noorkasiani, 2009). Perhatian pemerintah kepada lansia sangat minim.
Lansia sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang sekitar, sebab
lansia saat menghadapi kematian pasti akan mengalami stres dan
merasa takut. Secara ekonomi, lansia lebih dipandang sebagai beban
dari pada sebagai sumber daya. Padahal lansia di Panti Werdha bisa di
ajari kerajinan tangan yang gampang dan dapat di pasarkan ke pasar
untuk menghasilkan uang.
Pada dasarnya lansia menghabiskan sisa umurnya tidak bersamasama dengan keluarga. Lansia lebih memilih berada di panti karena
alasan bahwa keluarga tidak mau mengurusi, keluarga sibuk, dan
keluarga tidak punya waktu bersama dengan lansia. Keterpisahan
tersebut dapat menimbulkan masalah psikologis tersendiri pada orang

tua. Menurut Brehm dan Kassim (1989), masalah psikologis akibat
terpisahnya orang tua dengan keluarga yang dicintai merupakan
masalah yang relatif terjadi. Terpisah dengan keluarga dapat menjadi
faktor pemicu kesiapan menghadapi kematian bagi lansia, kesiapan
tidak akan dipikir positif oleh lansia, dan lansia tidak akan siap untuk
menunggu datangnya kematian. Ketika berada di panti dengan orang

yang di anggap asing atau orang yang tidak biasa dengan mereka.
Lansia akan merasa sedih, sendiri, stres, cemas, dan bahkan akan
berdampak pada depresi. Dengan keadaan ini lansia cenderung
menyendiri dan tidak memikirkan kesehatannya.
Penelitian dari Mirshra, Bagga, dkk (2004), menemukan bahwa
lansia yang tinggal di institusi menderita kesepian dan merasa tidak
puas karena harus terpisah dengan keluarga dan komunitas yang lebih
luas. Dalam penelitian mereka juga menemukan bahwa lansia yang
tinggal pada institusi lebih memiliki kesiapan dari pada yang tidak tinggal
pada institusi. Akan tetapi, fenomena yang terjadi di lapangan ketika
lansia terpisah dengan keluarga, lansia tersebut tidak memiliki kesiapan
atau tidak siap dengan datangnya kematian, dan lansia yang tidak
tinggal di panti tidak merasakan kesepian.
Kematian disebut juga sebagai misteri kehidupan. Tidak seorang
pun didunia ini yang tahu kapan kematian itu datang pada seseorang
terutama pada lansia. Ketika mendengar kata kematian orang akan
cenderung merasa cemas, takut, dan stress. Menjelang ajal adalah

bagian dari kehidupan yang merupakan proses menuju akhir kehidupan
lansia. Kematian juga akan datang kapan saja dan dialami semua

makhluk yang ada di dunia tanpa terkecuali.
Persepsi lansia di panti Wredha Salib Putih Kopeng-Salatiga
terhadap kematian sangat penting untuk diteliti karena lansia yang
berada di panti, terutama harus menghadapi waktu datangnya kematian
seorang diri tanpa keluarga di samping mereka. Lansia lebih siap dan
kuat menerima waktu datangnya kematian bila ada keluarga, anak,
cucu, bahkan kerabat ada bersama mereka, karena itu peneliti tertarik
untuk meneliti mengenai “ Persepsi Lansia Tentang kesiapan
Menghadapi Kematian Di Panti Wredha Salib Putih Salatiga”

1.2 Pertanyaan Penelitian
Bagaimanakah Persepsi Lansia Di Panti Wredha Salib Putih Salatiga
Tentang Kesiapan Menghadapi Kematian?

1.3 Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang sudah di uraikan di atas maka, dapat
dilihat yang menjadi fokus penelitian yaitu penulis ingin mendeskripsikan

bagaimana persepsi lansia tentang kesiapan menghadapi kematian di
Panti Wredha Salib Putih Salatiga.


1.4 Tujian Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum :
Mendeskripsikan persepsi lansia di Pantai Wredha Salib
Putih Salatiga tentang kesiapan menghadapi kematian.

1.4.2 Tujuan Khusus :
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi lansia tentang
kesiapan menghadapi kematian

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Praktis
1.5.1.2 Institusi Pengurus Panti
Diharapkan agar penelitian ini dapat menjadi masukan
bagi institusi pengurus panti, dalam pelayanan kesehatan
dengan menentukan bentuk perhatian dan asuhan
keperawatan yang baik dan tepat kepada lansia terutama
dalam perawatan menghadapi kematian.
1.5.1.3 Bagi Masyarakat


Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
acuan perawatan lansia dalam kesiapan menghadapi
kematian.
1.5.1.3 Bagi Peneliti
Penelitian yang dilakukan ini akan menjadi masukan dan
pengalaman belajar bagi peneliti sendiri untuk nantinya
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat
dalam pelayanan keperawatan bagi lansia.
1.5.2 Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi, sumbangan bagi
pengembangan ilmu keperawatan khususnya ilmu keperawatan
gerontik.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Lansia tentang Kesiapan Menghadapi Kematian di Panti Wreda Salib Putih Salatiga T1 462011029 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Lansia tentang Kesiapan Menghadapi Kematian di Panti Wreda Salib Putih Salatiga T1 462011029 BAB IV

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Lansia tentang Kesiapan Menghadapi Kematian di Panti Wreda Salib Putih Salatiga T1 462011029 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Lansia tentang Kesiapan Menghadapi Kematian di Panti Wreda Salib Putih Salatiga

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Lansia tentang Kesiapan Menghadapi Kematian di Panti Wreda Salib Putih Salatiga

0 0 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fisik Sehari-Hari pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011031 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fisik Sehari-Hari pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011031 BAB II

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Pengetahuan Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011017 BAB I

1 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Self-Esteem pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga Jawa Tengah T1 462009048 BAB I

0 0 9

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Panti Asuhan dalam Membina Kemandirian Anak di Panti Asuhan Salib Putih Salatiga T1 BAB I

0 0 7