PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GANJIL BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP).

ABSTRAK
SURIANTO. Peogembaogao Buku Petuojuk Praktikum Kimia SMA Kelas
XI Semester Ganjil Berdasarkao Kurikulum Tiogkat Satuao Peodidikan
(KTSP). Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
Desember 2010.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran di bidang
Pendidikan Kimia. Tujuan penelitian pengembangan rm adalah: (I)
mengembangkan lluku Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XI Semester
Ganjil Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dapat
dipakai sebagai acuan guru dan peserta d idik dalam pembelajaran praktikum di
laboratorium,; (2) mengetahui kualitas Buku Petunjuk Praktikum Kimia
berdasarkan KTSP menurut penilaian 5 guru ki mia SMA. Pengembangan buku
petunjuk praktikum kimia ini dibimbing oleh dosen pembimbing. lnstrumen
penilaian Buku Petunjuk Praktikum Kimia berupa angket yang berisi aspek dan
kriteria tertentu. Penilaian dilakukan meliputi 3 aspek penilaian dengan I 0
indikator penilaian. Hasil penilaian berupa data kualitatif kemudian ditabulasi dan
dianalisis dengan pedoman kriteria kategori penilaian ideal untuk menentukan
kualitas Buku Petunjuk Praktikum Kimia. Ada 4 tahap pengembangan buku
petunjuk praktikum ini, yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data yang mel iputi
mengkaji kurikulum dan materi; (2) perencanaan pengembangan produk; (3)
pengembangan produk awal yang meliputi menyusun buku petunjuk praktikum,

melakukan validasi, uji coba buku petunjuk praktikum di laboratorium kim ia
UNTMED, dan melakukan revisi; dan {4) uji coba buku petunjuk praJ...iikum di 5
SMA (SMAN I Galang, SMAN 2 Lubuk Pakam, SMAN 1 Bangun Purba, SMAN
I Hamparan Perak, dan SMA Swasta Nusantara Lubuk Pakam) yang ada di
Kabupaten Deli Serdang, membagi angket uji kelayakan, melakukan revisi ulang.
Validator terdiri dari I dosen kimia Program Pascasarjana UNIMED. Produk
penelitian ini berupa Buku Petunjuk Praktikum Kimia untuk peserta didik SMA
kelas XI semester ganjil berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
{KTSP). Buku petunjuk praktikum kimia tersebut terdiri dari 3 materi pokok,
yaitu: Termokimia; Laju Reaksi; dan Kesetimbangan Kimia. Komponen Buku
Petunjuk Praktikum Kimia yang dikembangkan terdiri dari judul, kompetensi,
petunjuk umum praktikum, gambar macam-macam alat laboratorium, labeVsim bol
bahaya, serta praktikum yang terdiri atas judul praktikum, SKIK.D, tujuan
praktikum, dasar teori, alat dan bahan, langkah kerja, hasil pengamatan,
pertanyaan, kesimpulan, dan lembar penilaian. Buku petunjuk praktikum yang
telah dikembangkan mempunyai kualitas sangat baik (SB) menurut penilaian 5
guru kimia SMA dengan skor 94,58 % sehingga layak digunakan sebagai acuan
dalam berpraktikum dan sebagai sumber belajar penunjang.

vi


ABSTRACT

SURIANTO. Development of Practical Guidebook of Chemistry for the 11 tb
year of Senior High School Student based on Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Thesis. Medan: State University of Medan, December 2010.
This research is the development of instructional media of Chemical Education.
The purpose of this development research are: (1) develop a Practical Guidebook
of Chemistry for the II th year of Senior High School Student based on Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidiknn (KTSP); (2) determine the quality of Practical User's
Guide Chemical based on KTSP by rating 5 chemistry teachers of SMA.
Development of chem istry lab manual is guided by the lecturer. The instrument
rating Practical Guidebook of Chemistry form questionnaire which contains
aspects and specific criteria. The assessment was conducted covering 3 aspects of
the assessment with I 0 indicator assessments. The result of the assessment of
qualitative data and then tabulated and analyzed with guidance criteria rating
category is ideal for determining the quality of Practical Guidebook of Chemistry.
There are 4 stages of development of this lab manual, namely: ( I ) research and
data collection which include reviewing the curriculum and materials; (2) product
development planning; (3) the initial product development which incl udes

preparing lab manual, doing validation, testing practical guide on the chemical
laboratories UNfMED, and revise; and (4) testing lab manual in 5 SMA (SMAN I
Galang, SMAN 2 Lubuk Pakam, SMAN I Bangun Purba, SMAN l Hamparan
Perak, and SMA Swasta Nusantara Lubuk Pakam) in Deli Serdang, share due
diligence questionnaire, revised again. Validator comprised of I lecturer chem ical
UNIMED Graduate Program. This research product in the form of Practical
Guidebook of Chemistry for the 111h year of Senior High School Student based on
Kurikulum Tingknt Satuan Pendidikan (KTSP). User guide chemistry lab consists
of 3 main items, namely: Thermochemistry; Reaction Rate; and Chemical
Equilibrium. Practical Guidebook of Chemical Components developed consists of
a title, competence, practical general guide, drawing all kinds of laboratory
equipment, label I symbol of danger, as well as practical lab which consists of the
title, SK I KD, practical purposes, the basic theory, tools and materials , step
work, observations, questions, conclusions, and assessment form. Practical guide
that has been developed has a very good quality (SB) according to the assessment
of 5 senior high school chemistry teachers with a score of94,58% so that used as
a reference in practice and as a source of learning support.

vii


DAFTAR lSI
Halaman

PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING

iv

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

v

ABSTRAK

vi

ABSTRACT

vii

KATA PENGANTAR


viii

DAFTARISI

ix

DAFTAR T ABEL

xi

DAFTAR LAMPIRAN

xii

BAB I PENDAHULUAN

z

1.1


Latar Belakang Masalah

1.2

ldentifikasi masalab

5

1.3

Batasan Masalah

6

1.4

Rumusan Masalah

6


1.5

Tujuan Penelitian

7

1.6

Manfaat Penelitian

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

?
00

8


2.1

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

2.2

Silabus

10

2.3

Karakteristik Mata Pelajaran Kimia

11

2.4

Pengembangan Kegiatan Pembelajaran


12

2.5

Ilmu Kimia dan Kegiatan di Laboratorium

14

2.6

Penuntun Praktikum Kimia SMA

16

2.7

Standar Sarana dan Prasarana

17


8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

22

3.1

Tinjauan Penelitian

22

3.2

Lokasi Penelitian

22

3.3


Populasi dan Sampel Penelitian

22

3.4

Rancangan Penelitian

22

ix

DAFTARISI
Halaman

PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING

iv

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

v

ABSTRAK

vi

ABSTRACT

vii

KATA PENGANTAR

viii

DAFTARISI

ix

DAFTAR TABEL

xi

DAFTAR LAMPIRAN

xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah

1.2

ldentifikasi masalah

5

1.3

Batasan Masalah

6

1.4

Rumusan Masalah

6

1.5

Tujuan Penelitian

7

1.6

Manfaat Penelitian

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1

93

8

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

8

2.2

Silabus

10

2.3

Karakteristik Mata Pelajaran Kimia

Jl

2.4

Pengembangan Kegiatan Pembelajaran

12

2.5

llmu Kimia dan Kegiatan di Laboratorium

14

2.6

Penuntun Praktikum Kimia SMA

16

2.7

Standar Sarana dan Prasarana

17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

22

3.1

Tinjauan Penelitian

22

3.2

Lokasi Penelitian

22

3.3

Populasi dan Sampel Penelitian

22

3.4

Rancangan Penelitian

22

ix

3.5

Instrumen Penelitian

24

3.6

Teknik Pengumpulan Data

24

3.7

Teknik Pengolahan Data

25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

34

5.1

Kesimpulan

5.2

Saran

DAFTAR PUSTAKA

X

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel2. 1

Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Kimia

18

Tabel3.1

Kriteria Prosentase

26

Tabel4.1

Keberadaan Bangunan Laboratorium Kimia

29

Tabel4.2

Hasil Angket Keadaan
Sekolah

z

?
93

xi

laboratorium kimia di

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran I

Silabus

40

Lampiran 2

Tanggapan Guru terhadap Buku Petunjuk Praktikum

50

Lampiran 3

Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas X£
Semester Ganjil

>

52

Lampiran 4.

Angket Keadaan Laboratorium Kimia di SMA

Lampiran 5.

Angket Tanggapan Guru terhadap Buku Petunj uk

116

Praktikum

119

Lampiran 6.

Surat Pemyataan Validasi

120

Lampiran 7.

Lembar Observasi

12 1

Lampiran 8.

Daftar Pertanyaan dalam Wawancara dengan Guru

122

xii

BABI

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakaog Masalab
Pendidikan

Nasional

berfungsi

mengembangkan

kemampuan

dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi man usia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjad i
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang Rl
Nomor 20 Tahun 2003). Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut
Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional

>

berupaya mengadakan
Indonesia, yaitu

dalam

perbaikan dan pembaharuan sistem pendidikan di
bentuk

pembaharuan kurikulum,

penataan guru,

peningkatan manajemen pendidikan, serta pembangunan sarana dan prasarana
pendidikan. Dengan pembaharuan ini diharapkan dapat dihasilkan manusia yang
kreatif yang sesuai dengan tuntutan jaman, yang pada akhirnya mutu pendidikan
di Indonesia meningkat
Kegiatan laboratorium merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya llmu Kimia.
llmu Pengetah uan Alam merupakan bidang yang mengkaji fakta-fakta empiris
yang ada di alam, sehingga untuk mempelajarinya harus melalui pengkajian di
laboratorium yang didesain sebagai miniatur alam. Selain kegiatan laboratorium
yang merupakan sarana untuk mengembangkan dan menerapkan keterampilan

2

proses IPA, kegiatan laboratorium juga dapat membangkitkan minat belajar dan
memberikan bukti-bukti bagi kebenaran teori atau konsep-konsep yang telah
dipelajari siswa sehingga teori atau konsep-konsep tersebut menjadi lebih
bermakna pada struktur kognitif siswa. Laboratorium merupakan tern pat kegiatan
lanjutan dari kegiatan dalam kelas. Laboratorium dapat berfungsi sebagai tempat
memecahkan masalah, mendalami fakta, melatih keterampilan proses, berpikir
ilmiah serta menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah. Keberadaan
laboratorium di sekolah sangat menunjang proses pembelajaran.
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTS P) yang
diterapkan saat ini, maka metode pembelajaran yang digunakan harus mampu
membimbing siswa agar mencapai standar kompetensi yang diharapkan. Buku
Penuntun Praktikum merupakan salah satu bentuk program yang berlandaskan
atas tugas yang harus diselesaikan dan berfungsi sebagai alat untuk mengali hkan
pengetahuan keterampilan. Menurut Prianto dan Hamoko (dalam Sunyono, 2009)
manfaat dan tujuan Lembar Kerja Siswa adalah (a) mengaktifkan siswa dalam
proses belajar mengajar, (b) membantu siswa dalam mengembangkan konsep, (c)
melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan proses belajar mengajar,
(d) membantu guru dalam menyusun pembelajaran, (e) sebagai pedoman guru dan
siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, (f) membantu siswa memperoleh
catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan pembelajaran, (g)
membantu siswa untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari
melalui kegiatan belajar secara sistematis.

Pengembangan dalam sistem

pembelajaran adalah proses mempelajari masalah pembelajaran agar memperoleh
pemecahan yang teruji kesahihannya serta dapat dilaksanakan secara praktis.

3

Pengembangan senantiasa didasarkan kepada pengalaman, prinsip yang telah
teruji, pengamatan yang seksama dan percobaan yang terkendali . Ilmu kimia
merupakan suatu pengetahuan yang memiliki karakteristik tersebut, maka materi
kimia tidak dapat dikatakan mudah atau terlalu sulit. Pengembangan kimia
memerlukan suatu metode dan pendekatan yang dapat memberikan kemudahan
dalam memahami materi kimia tersebut. Karakteristik materi kimia adalah: (I)
bersifat abstrak, (2) bersifat kompleks, hirarkis, dan multidisiQiin, serta (3)
melibatkan operasi analitis. Berdasarkan karakteristik dari ilmu kimia tersebut,
maka salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia adalah
dengan metode praktikum, karena dengan metode praktikum diharapkan siswa
dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah. Oleh sebab itu,
Buku Petunjuk Praktikum yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah yang
berisi prosedur praktikum Kimia SMA di laboratorium dengan bahan dan alat
yang mudah diperoleh di lingkungan sehari-hari siswa.
Dalam pembelajaran kimia, pemanfaatan laboratorium sebagai sarana
pembelajaran dirasakan sangat kurang karena berbagai faktor, diantaranya:
I. Umumnya sekolah dan guru fPA (kimia) memfokuskan

upaya

bagaimana agar siswa dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Target
yang sangat diharapkan adalah sebanyak mungkin siswa dapat lulus
SNMPTN. Sementara sistem seleksi penerimaan mahasiswa untuk
Perguruan Tinggi hanya menekankan aspek kognitif, untuk aspek
psikomotorik sangat kurang.
2. Keterbatasan Sarana dan Prasarana pendukung pembei,Yaran kimia,
seperti kurang adanya buku-buku penuntun praktikum di laboratorium.

4

Kurang

maksimalnya

proses

pembelajaran

yang

menggunakan

laboratorium juga ditemukan penulis dari hasil wawancara te(hadap beberapa
orang guru kimia yang mengajar di beberapa sekolah yang berbeda, di mana
frekuensi pemakaian laboratorium rata-rata 2 percobaan dalam I tahun ajaran .
Bahkan ada siswa yang belajar kimia tanpa adanya eksperimen di laboratorium.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti : (I) ada sekolah yang bel urn
memiliki fasilitas laboratorium, (2) ada sekolah yang mempunyai laboratorium
secara fisi k tetapi alat dan bahannya kurang lengkap, sehingga kesulitan dalam
menyed iakan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan praktikum, dan (3)
kesulitan guru dalam menyediakan buku penuntun praktikum untuk setiap
praktikum.
Tidak tersedianya buku petunjuk praktikum merupakan salah satu faktor
terharnbatnya pelaksanaan praktikurn di sekolah dan menyebabkan proses
pembelajaran rnenjadi tidak optimal, karena buku petunjuk praktikurn rnerupakan
suatu pedoman dalarn rnelaksanakan praktikurn dan juga sebagai alat evaluasi
dalarn kegiatan belajar mengajar. Buku petunjuk praktikum yang diadopsi dari
luar kadangkala kurang sesuai dengan keberadaan laboratoriurn di sekolah,
sehingga perlu didesain suatu buku petunjuk praktikum yang menarik, sesuai
dengan kebutuhan siswa dan mudah dilaksanakan dan tidak terlalu banyak
rnernbutuhkan alat dan bahan. Diberlakukannya ujian praktikurn diharapkan
rnampu rneningkatkan surnber daya rnanusia, terutarna dalam aspek psikornotorik
siswa yang masih rendah. Sekolah dituntut untuk siap dalam rnenghadapi ujian
praktikurn kirnia sesuai dengan standar kompetensi kelul usan. Bentuk kesiapan
sekolah yaitu menyediakan laboratorium kirnia yang memenuhi jenis minimal

5

peralatan dan bahan praktikum kimia dan standar jumlah peralatan dinyatakan
dalam rasio minimal jumlah peralatan dan bahan praktikum kimia per siswa,
sebagaimana lampiran Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sarana dan
Prasarana.
Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, kita diingatkan untuk kembali
pada prinsip pembelajaran kimia yaitu pembelajaran berlandaskan eksperimen.
Untuk itu perlu disusun suatu buku petunj uk praktikum dengan cara mereview
beberapa dokumenlbuku tentang panduan praktikum kimia yang telah ada selama
ini.
Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul "Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia

SMA Kelas XI Semester Ganjil Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

>

Pendidikan (KTSP)".
1.2

ldentifi kasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka timbul

pertanyaan-pertanyaan yang perlu dicari jawabannya antara lain: Apakah di setiap
sekolah telah memiliki sarana laboratorium? Bagaimana keadaan laboratorium
kimia di SMA sebagai sarana pembelajaran kimia? Bagaimana kualitas dan
kuantitas pelaksanaan praktikum kimia di kelas XI SMA? Bagaimana seharusnya
model buku petunjuk praktikum kimia yang baik? Bagaimana keefektifan buku
petunjuk praktikum kimia untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran kimia? Apakah buku petunjuk praktikum kimia dapat membangun
pemahaman siswa terhadap teori yang diterima di dalam kelas? Apakah buku
petunjuk praktikum kimia dapat dilaksanakan dengan fasilitas laboratorium yang

6

sederhana? Apakah waktu yang tersedia mencukupi untuk praktikum? Apakah
buku petunjuk praktikum kimia mudah dipahami dan aman dilaksanakan?

1.3

Batasan Masalab
Agar penelitian ini memberikan arah yang tepat, maka masalah perlu

dibatasi sebagai berikut :
I. Lokasi dibatasi hanya di Kabupaten Deli Serdang.
2. Materi kimia SMA kelas XI semester ganj il yang harus dilakukan
dengan percobaan di laboratorium sesuai dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
3. Menyusun buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XI semester
ganjil, yaitu mengembangkan dari buku petunjuk yang telah ada.
4. Uji coba buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XI semester
ganjil di laboratorium, dengan alat bahan yang sederhana.

1.4

Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam

penelitian, maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut :
I. Pokok bahasan kimia apa saja yang seharusnya dipraktikumkan di
SMA

kelas XI semester ganjil sesuai tuntutan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), agar materi pembelajaran mudah dipahami
peserta didik?
2. Bagaimana desain buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XI
semester ganjil agar menarik, mudah dilaksanakan, dan dapat
memotivasi

siswa dalam

bel~ar

ki mia, sehingga menjadi sarana

penunjang pada pembelajaran Kimia?

7

1.5

Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan Buku

Petunjuk

Praktikum Kimia SMA kelas XI Semester Ganjil berdasarkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sedangkan tujuan khusus dari
penelitian ini adalah:
I. Untuk mengetahui materi kimia SMA kelas XI semester ganjil yang tepat
untuk disampaikan dengan percobaan di laboratorium ki mia sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
2. Mengumpulkan data dalam upaya menyusun buku petunjuk praktikum
kimia SMA kelas XI semester ganjil sesuai dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
3. Menyusun buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XI semester ganjil,
dan mendesainnya agar mudah dipahami dan dilaksanakan.

-z

?

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :
I. Membcrikan informasi pada guru-guru kimia SMA khususnya di
Kabupaten Deli Serdang tentang pentingnya Buku Petunjuk Praktikum
dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Memberikan pertimbangan bagi para kepala sekolah atau pengambil
keputusan (stakeholders) tentang pentingnya Buku Petunjuk Praktikum
Kimia SMA sebagai alat penunjang dalam pembelajaran kimia di
laboratorium.
3. Memberikan sumbangan pedoman bagi peserta didik dan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran kimia.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan pada basil temuan dan pembahasan dalam penelitian
ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
I. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendid ikan (KTSP) yang
dituangkan dalam silabus mata pelajaran kimia pada ti ngkat menengah,
bahwa pokok bahasan yang harus disampaikan melalui praktikum di
laboratorium adalah: Termokimia, meliputi

4 percobaan, yaitu:

Mengidentifikasi Perpindahan Energi, Menentukan Kalor Reaksi
menggunakan

Kalorimeter Sederhana, Menentukan Kalor Jenis

Larutan, dan Membuktikan Hukum Hess; Laju Reaksi, meliputi 5
percobaan, yaitu: Menentukan Tingkat Reaksi terhadap Pereaksi,

z

Pengaruh

Konsentrasi

terhadap

Laju

Reaksi,

Pengaruh

Luas

Permukaan Bidang Sentuh terhadap Laju Reaksi, Pengaruh Suhu

?

terhadap Laju Reaksi, dan Pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi; dan
Kesetimbangan Kimia, meliputi 3 percobaan, yaitu: Mengamati Reaksi

93

Bolak Balik (Reversible), Menyelidiki Pengaruh Perubahan Suhu pada
Kesetimbangan, dan Menyelidiki Pengaruh Perubahan Konsentrasi
terhadap Sistem Kesetimbangan.
2. Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XI Semester Ganj il yang
telah disusun

layak untuk di pakai sebagai buku penunjang pada

pembelajaran Kimia di SMA, karena telah diujicoba di Laboratorium

34

35

Kimia FMIP A Unimed dan beberapa SMA yang ada di Kabupaten
Deli Serdang, dengan kriteria sangat baik (94,58 %).
3. Dari hasil angket yang diisi oleh guru menunjukkan bahwa kondisi
laboratorium kimia di Kabupaten Deli Serdang tergolong kriteria Baik
(70 %). Namun bila dibandingkan dengan Standar Sarana dan
Prasarana sebagaimana kriteria yang terlampir dalam Permendiknas
nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan Dasar dan Menengah, berdasarkan hasil observasi peneliti
maka keadaannya jauh dari yang diharapkan.
5.2

Saran
Saran-saran yang dapat diajukan antara lain adalah:

:>
-%.

I. Guru dapat melaksanakan pembelajaran terpadu antara pemberian

materi di kelas dengan pelaksanaan praktikum di laboratorium,
sehingga siswa dapat memadukan antara teori dengan hasil praktikum
yang akhirnya akan meningkatkan hasil belajar.
2. Bagi peneliti berikutnya agar kelayakan buku petunjuk praktikum di
tanggapi juga oleh siswa yang berperan aktif pada pembei.Yaran,

?

bukan semata tanggapan dari guru.
3. Bagi pengambil keputusan (stakeholders) agar memperhatikan sarana

e3

dan prasarana laboratorium kimia di sekolah-sekolah sehingga
pelaksanaan praktikum

sebagai

sarana penunjang pembelajaran

berjalan dengan baik. Karena bagaimanapun baiknya buku penuntun
kalau tidak d ibarengi dengan fasilitas laboratorium yang memadai
maka semua tidak akan berhasil guna.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, A. 2007. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMAIMA

Kelas XI Semester Genap Berbasis lnkuiri Terbimbing (Guided Inquiry).
Malang: Skripsi, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Malan g.

Anshory, I. dan Achmad, H. 2003. Acuan Pelajaran KIMIA SMUjilid l .Bandung:
Penerbit Erlangga.

Campbell, T. and Bohn, C. 2008. Science Laboratory Experiences of High School

Students Across One State in the U.S: Descriptive Research from the
Classroom, Science Educator, 17 ( 1) : 36-44

Chang, R. 2005. Kimia Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Depdiknas. 2002. Pedoman Pendayagunaan Peralatan Laboratorium.Jakarta.
BSNP.
Depdiknas. 2006a. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
l~

i

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
Depdiknas. 2006b. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Da.sar dan Menengah.
Jakarta: BSNP.
Depdiknas. 2006c. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelakfanaatt

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar lsi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendikna.s Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan pendidikan Dasar

dan Menengah. Jakarta: BSNP.

36

37

Depdiknas. 2007a. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana

dan Prasarana untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
(lampiran). Jakarta: BSNP.
Depdiknas. 2007b. Petul'ljuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh!Mode/

Silabus SMAIMA . Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Ediati, R., Prasetyoko,D., Atmaja, L., Murwani, I.K.,dan Juwono, H. 2009. Kimia

jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Farikhayati. 2009. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia untuk

SMPIMTs Kelas VII Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).(online).(http://digilib.uinsuka.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea
d&id=digilib-uinsuka--farikhayat-2780, diakses 30 Juli 2010).
Karyadi, B. 1997. KIM/A 2 Untuk SMU Kelas 2.Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.

Kumiawati, 1.200 I. Studi Ek.\plorasi tentang Kesulitan Pelaksanaan Pengajaran

Fisika dengan Kegiatan Praktikum pada Guru Fisika SMU Negeri se-kata
Semarang. Skripsi. Semarang: FMIPA Unnes.

Mulyaningtias,

Y.20 I 0.

Pengembangan

Perangkat

Penilaian

Kinerja

Laboratorium Mala Pelajaran Kimia SMAIMA Kelas XII Semester I,
tersediaonlinehttp://karyailmiah.um.ac.id/index.php/kimia!article/view/581
4, diakses tanggal 16 Juni 2010.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.

Raharjo, S.B. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk Kelas XI SMA dan MA.
Semarang: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

38

Sobiroh, A. 2006. Pemanfaatan Laboratorium untuk Meningkatkan Hasil Belqjar

Biologi Siswa Kelas 2 SMA Se-Kabupaten Banjamegara Semester I Tahun
2004/2005. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Subagyo, J. 2006. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta.

Sugiati, S. 20 I 0. Manajemen Kese/amatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium,
(oniine)http://www.kaibe.eo.id/files/cdklfiles/154_05_Manajemenkeselam
atankerja.pdf/1 54_ 05_ Manajemenkeselamatankerja.htm I# I, diakses
tanggal30 Juni 2010.

Suharta. 2009. Berbagai Permasalahan Pengajaran Kimia. Makalah Seminar
Nasional Pendidikan Kimia dan Kimia dan Workshop Pengembangan
Penelitian dan Publikasi Ilmiah dalam Bidang Pendidikan Kimia Berbasis
Permasalahan Stakeholder Tanggal 12 -

I3 Agustus 2009. Medan:

Universitas Negeri Medan.

-z
?

Sunarya, Y. dan Setiabudi, A. 2007. Mudah dan Aktif Be/ajar Kimia untuk Kelas

XI SMAIMA Program IP A. Bandung: Setia Puma lnves.
Sunyono, Maryatun, S., dan Suwanti, S. 20IO. Optimalisasi Pembelajaran Kelas

XI Semester I SMA Swadipha Natar mela/ui Penerapan Metode
Eksperimen Menggunakan Bahan-bahan yang Ada di Lingkungan,
(on I ine)

(http://blog. uni la.ac. id/sunyono/fi les/2009/07 /lap-akhir-ptk-

05.pdf, diakses tanggal 09 Juni 2010).
Sunyono. 2009. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Lingkungan

Pada Mala Pelajaran JPA SMP Kelas VII Semester I,

online),

(http:/ /pustakailm iah.un i la.ac.id/2009/07I 16/pengembangan-\embar-kerjasiswa-lks-berbasis-lingkungan-pada-mata-pelajaran-ipa-smp-kelas-viisemester-i/, diakses 4 Desember 2010)

39

Trianto. 20 I 0. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara

Wahyuni, S. dan Suryana, D. 2008. Panduan Praktikum Terpi/ih Kimia Ji/id 2

untuk SMA Kefas XI. Jakarta: Erlangga.

-