PERBANDINGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMA NEGERI 1 AEK NATAS LABUHANBATU UTARA.
PERBANDINGAN PENERAPAN STRATEGI LEARNING CYCLE
DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
DI SMA NEGERI 1 AEK NATAS
LABUHANBATU UTARA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelas Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
RITA ZAHARA
NIM. 8116173024
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
(2)
(3)
(4)
i
ABSTRAK
Rita Zahara. NIM. 8116173024. Perbandingan Penerapan Strategi Pembelajaran Learning Cycle dan Inkuiri Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di SMA Negeri 1 Aek Natas Labuhanbatu Utara. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Medan. 2015.
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penerapan strategi
pembelajaran learning cycle, dan inkuiri terhadap: (1) hasil belajar; dan (2) kemampuan berpikir kritis siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Aek Natas pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 160 orang siswa yang terbagi ke dalam 4 kelas. Sedangkan sampel penelitian ini diambil 2 kelas yang dilakukan dengan teknik pengambilan acak kelompok (cluster random sampling) dengan jumlah 80 siswa, masing-masing kelas berjumlah 40 siswa. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi sel yang berjumlah 40 soal, dan tes kemampuan berpikir kritis siswa yang berjumlah 22 soal. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen (quasi eksperimental method) dengan teknik analisis hipotesis uji t pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle (74,56 ± 5,90) (X ±SD) dengan strategi pembelajaran inkuiri (70,06 ± 6,51) (thitung = 3,236 ; p = 0,002);
dan (2) tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle (71,02 ± 11,35) dengan strategi pembelajaran inkuiri (66,70 ± 11,97) di SMA Negeri 1 Aek Natas (thitung = 1,655 ; p = 0,102). Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa pada
strategi pembelajaran learning cycle siswa dapat mengelola struktur kognitifnya dengan mengemukakan konsep-konsep atau gagasan-gagasan yang sudah mereka miliki dan menguji gagasan-gagasan tersebut, Sehingga, siswa dapat berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari. Hal ini juga memberikan dampak pada kemampuan berpikir kritis siswa dalam menganalisis pemikiran sendiri untuk memastikan bahwa ia telah menemukan pilihan dan menarik kesimpulan cerdas.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Learning Cycle, Inkuiri, Hasil Belajar,
(5)
ii
ABSTRACT
Rita Zahara. Registration Number. 8116173024. The Comparison of The Application of Learning Strategies of Learning Cycle and Inquiry toward Students’ Learning Outcomes and Critical Thinking Skills at SMA Negeri 1 Aek Natas North Labuhanbatu. Thesis. Graduate Program. State University of Medan. Medan. 2015.
This study aims to compare the application of learning strategies of learning cycle and inquiry toward: (1) learning outcomes; and (2) students' critical thinking skills. The population in this study are students of class XI SMA Negeri 1 Aek Natas on Odd Semester Academic Year 2014/2015, amounting to 160 students which are divided into 4 classes. The sample of this study is taken from 2 classes which conducted by random sampling technique of group (cluster random sampling) with the number of 80 students, each class consists of 40 students. The research instrument used in this study are in the form of test of students’ learning outcomes in the structure and function of cells topic which consists of 40 questions and test of students' critical thinking skills which amounts to 22 questions. The research method used in this study is quasi experimental method
with the t test analysis techniques hypothesis at significance level α = 0.05. The
results of this study showed that: (1) there was a significant difference in learning outcomes of students who were learned with the learning strategy of learning cycle (74.56 ± 5.90) (± SD) with learning strategy of inquiry (70.06 ± 6.51) (tcount
= 3.236; p = 0.002); and (2) there was no significant difference in students' critical thinking skills who were learned with the learning strategy of learning cycle (71.02 ± 11.35) with learning strategy of inquiry (66.70 ± 11.97) at SMA Negeri 1 Aek Natas (tcount = 1.655; p = 0.102). The results of this study were implied that
when the learning strategy of learning cycle was used by the students, they could manage their cognitive structures to express concepts or ideas that they already had and to test these ideas, so they could play an active role to explore and enrich their understanding of the conceptual concepts that they had learned. It was also an impact on students' critical thinking skills in analyzing their own thinking to make sure that they had found a smart choice and draw conclusions.
Keywords: Learning Strategies, Learning Cycle, Inquiry, Learning Outcomes,
(6)
iii DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ... i
Abstract ... ii
Daftar Isi ... iii
Daftar Tabel ... v
Daftar Gambar... vi
Daftar Lampiran ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 9
1.3. Batasan Masalah ... 9
1.4. Rumusan Masalah ... 10
1.5. Tujuan Penelitian ... 10
1.6. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Bahan Ajar ... 12
2.1.1. Pengertian dan Jenis Bahan Ajar ... 12
2.1.2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 16
2.1.3. Kemampuan Berpikir Kritis ... 31
2.2. Kemampuan Berpikir Kritis ... 34
2.3. Penelitian yang Relevan ... 35
2.3.1 Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Learning Cycle dan Inquiry ... 35
2.3.2 Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Learning Cycle dan Inquiry ... 37
2.4. Hipotesis Penelitian ... 39
2.4.1. Hipotesis Verbal ... 39
2.4.2. Hipotesis Statisti ... 40
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41
3.2. Populasi dan Sampel ... 41
3.3. Variabel Penelitian ... 42
3.3.1. Variabel Bebas ... 42
3.3.2. Variabel terikat ... 42
3.4. Jenis dan Desai Penelitian ... 42
3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 43
3.6. Defenisi Operasional Penelitian ... 47
3.7. Pengontrol Variabel ... 49
3.7.1. Validitass Internal ... 49
3.7.2. Validitas Eksternal ... 50
3.8. Teknik Pengumpulan Data ... 51
3.8.1. Tes Hasil Belajar ... 51
(7)
iv
Halaman
3.8.3. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 54
3.9. Teknik Analisis Data ... 57
3.9.1 Teknik Analisis Deskriptif ... 57
3.9.2 Teknik Analisis Inferensial ... 57
3.10. Hasil Analisis Data Instrumen Penelitian ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 59
4.1.1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 59
4.1.2. Deskripsi Postes (Hasil Belajar) Siswa ... 61
4.1.3. Deskripsi Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 61
4.1.4. Hasil Uji Normalitas Data ... 62
4.1.5. Hasil Uji Homogenitas Data ... 63
4.2. Pengujian Hipotesis ... 63
4.2.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Materi Stuktur dan Fungsi Sel yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Learning Cycle dan Strategi Pembelajaran Inkuiri Di SMA Negeri 1 Aek Natas ... 63
4.2.2. Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Stuktur dan Fungsi Sel yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Learning Cycle dan Strategi Pembelajaran Inkuiri Di SMA Negeri 1 Aek Natas ... 71
4.3. Pembahasan ... 73
4.3.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Learning Cycle dan Strategi Pembelajaran Inkuiri .... 73
4.3.2. Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Learning Cycle dan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 72
4.4. Keterbatasan Penelitian ... 75
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 76
5.2. Implikasi ... 76
5.3. Saran ... 78
(8)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perbandingan Penerapan Strategi Learning Cycle Dan Inquiry Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Di Sma Negeri 1 Aek Natas Labuhanbatu Utara”.
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisaan skripsi ini masik banyak mengalami rintangan dan masalah, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Untuk itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu,M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan arahan kepada penulis.
3. Bapak Drs Ali Nurman M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi 5. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberi arahan dan bimbingan yang sangat berharga kepada penulis dari awal pengajuan judul sampai selesainya penulisan skripsi ini. 6. Ibu Dra.Rosni M.Pd selaku Penguji dan Dosen Validator telah
memberikan kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
7. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Dosen Seminar yang memberikan kritikan dan saran yang sangat membangun.
8. Bapak Hayat Siagian selaku Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi. 9. Bapak dan Ibu Dosen beserta Tata Usaha di Jurusan Pendidikan
Geografi.
10. Bapak Abdul Bais, S.Pd (Guru Geografi SMA Negeri 1 Kisaran), Ibu Syamsiah S.Pd (Guru Geografi SMA Negeri 1 Kisaran), , Ibu Siti
(9)
iv
Aminah, S.Pd MM (Guru Geografi SMA Negeri 2 Kisaran), Ibu Therisia, S.Pd(Guru Geografi SMA 3 Kisaran) dan Ibu Chairani, S.Pd (Guru SMA Negeri 1 Air Batu), Ibu Juli Malis,S.Pd (Guru Geografi SMA Negeri 1 Pulau Rakyat) dan Suprawati S.Pd (Guru SMA Negeri 4 Kisaran), Ibu Agustina,S.Pd (Guru SMA Negeri 1 Meranti),Ibu Irma Sofyan Tanjung S.Pd (Guru Geografi SMA Negeri 1 Air Joman) ,Bapak Sugeng Prawoto (Guru Geografi SMA Negeri 1 Simpang Empat), dan Ibu Dermawan Tampubolon, S.Pd (Guru SMA Negeri 1 Simpang Empat) atas partisipasinya dalam membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Ayahanda Tercinta dan Ibunda Tercinta serta seluruh keluarga saya (Fitri
Ariani Siregar S.Pd,,Desy Romaito Siregar dan Rizki Parlaungan Siregar) dan Bou tersayang atas dukungan moral dan materi yang diberikan serta Doa untuk membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman Seperjuangan Jurusan Pendidikan Geografi Unimed secara khusus Kelas A-Reguler 2011 buat dukungan dan doanya.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah memberikan bantuan untuk penyelesaian skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Medan, Maret 2015
RITA ZAHARA
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran... 80
Lampiran 2. RPP Learning Cycle ... 84
Lampiran 3. RPP Inquiry ... 100
Lampiran 4. LKS Learning Cycle ... 114
Lampiran 5. LKS Inquiry ... 123
Lampiran 6. Tes Hasl Belajar ... 132
Lampiran 7. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 142
Lampiran 8. Postes Siswa Berdasarkan Ranah Kognitif C1 - C6 yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 149
Lampiran 9. Postes Siswa Berdasarkan Ranah Kognitif C1 - C6 yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 150
Lampiran 10. Tabel Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa ... 151
Lampiran 11. Analisis Varians Butir Soal ... 152
Lampiran 12. Perhitungan Validitas Soal ... 153
Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas Soal ... 155
Lampiran 14. Tingkat Kesukaran Soal ... 158
Lampiran 15. Daya beda Soal ... 160
Lampiran 16. Pretes Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Learning Cycle ... 162
Lampiran 17. Pretes Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 163
Lampiran 18 Postes Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Learning Cycle ... 164
Lampiran 19. Postes Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 165
Lampiran 20. Deskripsi Data Penelitian ... 166
Lampiran 21. Hasil Uji Normalitas Data ... 168
Lampiran 22. Hasil Uji Homogenitas Data ... 169
Lampiran 23. Pengujian Pretes Dan Pretes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 171 Lampiran 24. Hipotesis Penelitian ... 173
Lampiran 25. Deskripsi Data Penelitian ... 181
Lampiran 26. Hasil Uji Normalitas Data ... 182
Lampiran 27. Hasil Uji Homogenitas Data ... 183
(11)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Alur Proses Penelitian Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 46 Gambar 4.1.Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Materi Stuktur dan Fungsi Sel
yang Dibelajarkan dengan Strategi Learning Cycle dan InkuiriDi SMA Negeri 1 Aek Natas ... 64 Gambar 4.2 Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Stuktur
dan Fungsi Sel yang Dibelajarkan dengan Strategi Learning Cycle
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan menjadi salah satu usaha yang harus dilakukan secara intensif di tanah air karena mutu pendidikan di Indonesia masih dalam kategori rendah. Hasil penelitian dan penilaian menunjukkan bahwa pertama, OECD (2009) menyatakan Indonesia berada pada diperingkat 22 dari 30 negara untuk kemampuan sains berdasarkan umur 12-14 tahun dengan presentase kurang dari 15%. Kedua, pada tahun 2012, Indonesia berada pada peringkat 121 di dunia dalam Human Development Index yang disusun oleh UNDP (United
Nation Development Program) (UNDP, 2013). Dan ketiga Indonesia berada pada
peringkat 59 dari 71 negara yang berminat pada pendidkan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang disusun oleh EFA Global Monitoring Report pada tahun 2014.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu: rendahnya sarana fisik, rendahnya kualitas guru, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya prestasi peserta didik, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, metode belajar dan mahalnya biaya pendidikan. Berdasarkan pengamatan dilapangan menunjukkan peserta didik tidak terlibat aktif dalam
(13)
2
proses pembelajaran, sebagian besar waktu belajar dikelas lebih didominasi oleh guru melalui komunikasi satu arah. Suasana belajar seperti ini menyebakan kurangnya interaksi pada peserta didik sehingga menimbulkan rasa bosan dan jenuh pada peserta didik. Kondisi tersebut mengakibatkan rendahnya kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis mengenai informasi baru yang diterimanya.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang dimotivasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajaran di kelas di arahkan agar peserta didik mampu menghafal dan mengingat semua materi yang disajikan tanpa ia mengerti dan memahami esensi materi tersebut, sehingga yang terjadi adalah ilmu yang diperoleh tidak bertahan lama. Akibatnya ketika lulus dari sekolah mereka tidak dapat mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya.
Lasmawan (2004) mengidentifikasi beberapa permasalahan pendidikan, yaitu: (1) pendidikan lebih menekankan perkembangan aspek kognitif dengan orientasi penguasaan ilmu pengetahuan yang sebanyak-banyaknya dan mengabaikan perkembangan aspek afeksi dan aspek konasi, (2) pendidikan kurang memberikan perkembangan keterampilan proses, kemampuan berpikir kritis, dan kreatif, dan (3) pendidikan kurang memberikan pengalaman yang nyata melalui pendekatan kurikulum dan pembelajaran terpadu. Sagala (2009) juga berpendapat bahwa pembelajaran yang berlangsung di sekolah cenderung menunjukkan (1) guru lebih banyak ceramah, (2) pengelolaan pembelajaran cenderung klasikal dan kegiatan belajar kurang bervariasi, dan (3) guru dan buku sebagai sumber belajar. Dalam proses pembelajaran, peserta didik juga kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
(14)
3
dalam kelas hanya diarahkan kepada kemampuan peserta didik untuk menghapal informasi (Sanjaya, 2009).
Berbagai cara ditempuh pemerintah guna meningkatkan kualitas pendidikan, dari perbaikan kurikulum, meningkatkan profesinalisme guru dan mengevaluasi sistem pembelajaran yang berlangsung. Para pendidik melakukan berbagai inovasi dalam pembelajaran. Selama ini, inovasi-inovasi pembelajaran yang diperkenalkan kepada para guru melalui berbagai pendidikan dan pelatihan adalah inovasi pembelajaran yang mengakomodasikan ide-ide strategi pembelajaran yang berasal dari luar negeri (barat). Penerapan strategi-strategi tersebut dalam pembelajaran sering menjumpai berbagai kendala, antara lain, pemahaman guru terhadap strategi, kesiapan guru melaksanakan strategi, dan juga kesiapan peserta didik belajar dengan cara yang berbeda dengan kebiasaan belajarnya (Subagia, 2003). Walaupun telah diperkenalkan berbagai strategi pembelajaran inovatif, secara umum dilaporkan bahwa guru masih mengajar dengan cara-cara tradisional, yaitu: dengan menggunakan metode-metode mengajar secara terpisah-pisah, misalnya: metode caramah dan tanya jawab (Subagia dan Wiratma, 2007).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Aek Natas, strategi pembelajaran yang digunakan guru biologi selama ini cendrung menggunakan metode ceramah diselilingi dengan tanya jawab. Dengan metode belajar seperti ini hanya memperoleh informasi yang bersumber dari guru. Guru lebih berperan aktif dikelas daripada peserta didik. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan suasana belajar menjadi kurang interaktif dan menimbulkan sifat
(15)
4
pasif pada diswa yang akhirnya dapat mengakibatkan terhambatnya kemampuan berpikir kritis peserta didik terhadap berbagai informasi yang datang padanya.
Pembelajaran Biologi yang dilakukan lebih dominan kepada aspek pengetahuan dan pemahaman konsep, sehingga ketrampilan berpikir pada siswa tidak tumbuh dan berkembang sesuai harapan. Banyak siswa yang mengalami kesulitan mempelajari ilmu biologi karena banyaknya konsep yang harus dihapal. Karena kondisi belajar yang pasif, guru juga sulit untuk memusatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran sehingga berdampak terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bidang Studi Biologi dan siswa di SMA Negeri 1 Aek Natas, menunjukkan masih banyak siswa yang nilainya rendahnya pada bidang studi Biologi. Hasil belajar Siswa SMA Negeri 1 Aek Natas disajikan padaTabel 1.1.
Tabel 1.1. Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Aek Natas
No Kompetensi Dasar KKM Rata-rata Nilai Siswa
1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
70 68,00
2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks salingtemas.
70 65,00
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
70 60,20
(Sumber: Hasil Wawancara dengan Guru Biologi SMA Negeri 1 Aek Natas) Adapun metode yang akan diterapkan dalam pembelajaran Biologi yang sesuai dengan karakteristik ilmu biologi yaitu: (1) pembelajaran biologi harus menarik, (2) mengikuti hirarki peningkatan konsep dengan contoh sehari-hari agar persyaratan prior knowledge pada kontruktivisme dipenuhi; (3) dapat digunakan untuk memahami berita-berita mutakhir tentang IPTEK dengan biologi dalam
(16)
5
media massa; (4) melibatkan siswa secara aktif selama pembelajaran sehingga menyeimbangkan antara proses dan content, (5) merangsang rasa ingin tahu untuk mencari dan belajar sendiri, (6) menekankan pada pencarian bukan ingatn atau hafalan, (7) harus terpadu seperti biokimia, biogeokimia, dan biometri, (8) materi belajar biologi harus lengkap, ekstensif dan menyeluruh, dan (9) bentuk asesmen disesuaikan dengan bahan ajar yang lebih berorientasi pada pemecahan masalah. (Depdiknas, 2003)
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbukan kemampuan kritis pada siswa, guru mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Peran ini adalah mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pada peserta didik. Sehingga siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya. Maka dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Biologi peserta didik, dibutuhkan suatu strategi atau strategi pembelajaran yang mampu untuk lebih memberdayakan siswa dalam suatu proses pembelajaran. Guru dapat menghubungkan teori dan konsep-konsep tersebut dalam memcahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah learning cycle (siklus belajar).
Slavin (2005) mengatakan bahwa pada dasarnya para siswa memasuki kelas dengan pengetahuan, ketrampilan dan motivasi yang berbeda-beda dari rumah. Ketika guru memberikan suatu materi pelajaran dalam kelas, siswa dalam menerima pelajaran tersebut ada yang cepat dan ada yang lambat. Untuk mengatasi masalah perbedaan kecepatan siswa dalam menerima materi dalam kelas dapat digunakan strategi pembelajaran leaning cycle.
(17)
6
Strategi ini dianggap mampu memudahkan siswa memahami materi secara bermakna, karena guru telah membuat materi pembelajaran terorganisi dengan baik dan diberikan sebelum belajar dikelas. Menurut Lawson (1989) dalam Bybee (1996) learning cycle sains adalah satu cara berpikir dan bertindak yang cocok untuk peserta didik belajar. Penggunaan siklus belajar (learning cycle) memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengungkapkan pengetahuan sebelumnya dan kesempatan untuk menyanggah, mendebat gagasan-gagasan mereka, proses ini menghasilkan ketidakseimbangan kognitif, sehingga mengembangkan tingkat penalaran yang lebih tinggi, dan merupakan suatu pendekatan yang baik untuk pembelajaran sains.
Hasil belajar yang diperoleh siswa tidak akan bermakna jika mereka tidak mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diperlukan suatu metode untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Melalui pembelajaran Biologi, siswa dapat mempelajari pengetahuan ilmiah dan keterampilan proses yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Biologi membentuk sikap ilmiah siswa seperti ingin tahu, berpikir terbuka, berpikir kritis, keinginan memecahkan masalah, membangun sikap peka terhadap lingkungan dan bisa merespon suatu tindakan. Pembelajaran Biologi pada hakikatnya meliputi tiga komponen yaitu sikap ilmiah, proses ilmiah, dan produk ilmiah. Oleh karenanya, pembelajaran Biologi di sekolah tidak hanya mementingkan penguasaan siswa terhadap fakta, konsep dan teori-teori sains, tetapi siswa dituntut untuk lebih mengerti dan memahami terhadap proses bagaimana fakta, konsep dan teori-teori tersebut ditemukan (Warpala, 2006).
(18)
7
Salah satu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk menemukan sendiri pengetahuannya serta berperan aktif dalam pembelajaran sehingga mampu memahami konsep dengan baik dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis adalah strategi pembelajaran Inquiry. Strategi pembelajaran Inquiry adalah suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan kegiatan belajar secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Diharapkan dengan menggunakan strategi belajar inquiry siswa dapat memahami pelajaran dengan baik.
Menurut Kunandar (2007), keunggulan penggunaan strategi pembelajaran
Inquiry adalah memacu keinginan siswa untuk mengetahui, memotivasi mereka
untuk melanjutkan pekerjaan sehingga mereka menemukan jawaban dan siswa belajar menemukan masalah secara mandiri dengan memiliki keterampilan berpikir kritis. Manfaatnya adalah siswa akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik, membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi proses belajar yang baru dan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Proses pembelajaran seperti ini akan melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk menemukan dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Keyakinan akan keunggulan
Inquiry dalam pembelajaran biologi didukung oleh pernyataan Bruner (dalam
(19)
8
dalah: (1) siswa akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik, (2) membantu siswa dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi baru (3) mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, dan (4) mendorong siswa berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesanya sendiri. Selain itu, pembelajaran menjadi student centered, membentuk dan mengembangkan konsep diri, dapat mengembangkan bakat kemampuan individu, dapat menghindari cara-cara belajar tradisional (menghafal dan menerima informasi) serta memberikan waktu bagi siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Strategi pembelajaran learning cycle memiliki persamaan dengan inquiry dalam kegiatan belajarnya, yaitu mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan analisis pada materi yang disajikan dan perbedaannya dalam kegiatan ini. Pada
learning cycle guru melakukan pengenalan pada materi yang akan dipelajari
sedangkan pada inquiry guru langsung meminta siswa menganalisis materi yang disajikan.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, perlu dilakukan studi komparatif untuk untuk mengetahui perbandingan kedua strategi pembelajaran ini (learning cycle dan Inquiry) terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa terutama di SMA Negeri 1 Aek Natas, sehingga dirancanglah suatu penelitiandengan judul
“Perbandingan Penerapan Strategi Pembelajaran Learning Cycle dan Inquiry Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di SMA Negeri 1 Aek Natas Labuhanbatu Utara.”
(20)
9
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yakni: (1) rendahnya mutu pendidikan di indonesia, (2) guru kurang kreatif dalam membuat variasi pembelajaran dan strategi pembelajaran yang digunakan masih masih konvensional, (3) rendahnya hasil belajar biologi siswa, (4) proses pembelajaran dikelas masih berfokus pada guru, (5) guru belum menyusun kegiatan pembelajaran secara terorganisir; dan (6) rendahnya ke kemapuan berpikir kritis siswa dalam menganalisis suatu informasi baru.
1.3. Pembatasan Masalah
Adapun masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada (a) perbandingan strategi learning cycle dan Inquiry untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar biologi, (b) Strategi pembelajarn
Learning Cycle hanya dibatasi pada 5E, yaitu: Engagement (undangan),
Exspleoration (eksplorasi), Explanation (penjelasan), Elaboration
(pengembangan) dan Evaluation (evaluasi), (c) Strategi pembelajaran Inquiry dibatasi pada 5 tahap pembelajaran Inquiry, yaitu: fase bertanya (ask), fase penyelidikan (investigate), menghasilkan (create), diskusi (discuss), dan refleksi (reflect) dan (d) melihat hasil belajar akan dibatasi pada aspek kongkrit C1-C6 pada materi pelajaran, dan kemampuan berpikir kritis siswa pada sembilan aspek yang dikembangkan oleh Ennis (2002), dan subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Aek Natas.
(21)
10
1.4. Rumusan Masalah
Dari identifikasi dan pembatasan masalah dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa pada materi Stuktur dan Fungsi Sel yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
learning cycle dan strategi pembelajaran Inquiry di SMA Negeri 1 Aek Natas?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Stuktur dan Fungsi Sel yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle dan strategi pembelajaran Inquiry di SMA Negeri 1 Aek Natas?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan hasil belajar siswa pada materi Stuktur dan Fungsi Sel yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle dan strategi pembelajaran Inquiry di SMA Negeri 1 Aek Natas.
2. Perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Stuktur dan Fungsi Sel yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle dan strategi pembelajaran Inquiry di SMA Negeri 1 Aek Natas.
(22)
11
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini akan memberikan dua manfaat sekaligus, yaitu: manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajarann khususnya yang terkait dengan strategi pembelajran biologi dari hasil belajar siswa. Selain itu juga memberikan sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru dalam memahami strategi pembelajaran berbasis masalah, khususnya dalam mata pelajaran biologi di SMA.
Secara praktis, hasil penelitian ini daiharapkan dapat menjadi: (1) bahan masukan bagi guru, khususnya mata pelajarn biologi sebagai salah satu alternatif dalam menyampaikan materi pelajaran, dan (2) memberi gambaran bagi guru, khusunya bagi gru tingkat SMA tentang aplikasi strategi pembelajaran learning
cycle dan Inquiry terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai landasan empirik sebagai acuan peneliti berikutnya.
(23)
82
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa pada materi stuktur dan fungsi sel yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle dan strategi pembelajaran inkuiri di SMA Negeri 1 Aek Natas (thitung = 3,236 ;
p = 0,002).
2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi stuktur dan fungsi sel yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle dan strategi pembelajaran inkuiri di SMA Negeri 1 Aek Natas (thitung = 1,655 ; p = 0,102).
5.2. Implikasi
Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa strategi pembelajaran
learning cycle merupakan strategi konstruktivisme yang tepat dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi stuktur dan fungsi sel, dimana siswa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif pada materi stuktur dan fungsi sel. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri (self-regulation). Dan pada akhir proses belajar, pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil
(24)
83
interaksi dengan lingkungannya. Dimana dalam proses pembelajaran learning
cycle, siswa untuk mengemukakan konsep-konsep atau gagasan-gagasan mereka
yang sudah mereka miliki dan menguji gagasan-gagasan tersebut secara terbuka, didiskusikan, dan diuji. Melalui aktifitas-aktifitas tersebut, kemampuan siswa dalam memahami konsep akan dapat secara bertahap meningkat. Sehingga, siswa dapat berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari, sehingga dapat membangun pemahaman dan pengetahuan siswa sesuai prinsip kontruktivisme dalam belajar membangun pengetahuan dan memperoleh pembelajaran yang bermakna. Hal ini juga memberikan dampak positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, baik yang diajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle maupun dengan strategi pembelajaran inkuiri. Dimana, pada proses pembelajaran learning cycle dan pembelajaran inkuiri, siswa diajak untuk berpikir kritis, berpikir secara terorganisasi mengenai proses berpikir diri sendiri dan proses berpikir orang lain yang akan membekali siswa untuk segera mungkin menghadapi informasi yang mereka dengar dan baca, kejadian yang mereka alami, dan keputusan yang mereka buat setiap hari. Hal ini berarti dengan berpikir kritis memungkinkan siswa menganalisis pemikiran sendiri untuk memastikan bahwa ia telah menemukan pilihan dan menarik kesimpulan cerdas. Dengan demikian, siswa berpikir dengan sadar melalui beberapa dimensi logis dari disiplin ilmu yang sedang mereka pelajari.
(25)
84
5.3. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pada proses pembelajaran biologi hendaknya para pendidik (guru) menerapkan strategi pembelajaran learning cycle untuk mengembangkan kemampuan siswa mengemukakan konsep-konsep atau gagasan-gagasan, sehingga berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari, sehingga dapat membangun pemahaman dan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat, baik yang diajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle maupun dengan strategi pembelajaran inkuiri diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, yakni berpikir secara terorganisasi mengenai proses berpikir, menghadapi informasi yang mereka dengar dan baca, kejadian yang mereka alami, dan memberi keputusan. Sehingga siswa dapat menganalisis pemikirannya sendiri untuk memastikan bahwa ia telah menemukan pilihan dan menarik kesimpulan cerdas.
3. Menyarankan pada peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan penelitian ini agar penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi terhadap dunia pendidikan khususnya bagi para guru melalui strategi pembelajaran pada materi biologi.
(26)
79
DAFTAR PUSTAKA
Anggareni, N.W., Ristianti, N.P., Widianti, N.L. P. M. 2013. Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP. e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA. Vol: 3 (1): 41-55.
Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendididkan. Jakarta: Bumi Aksara. Brickman, P., C. Gormally, N. Armstrong, B. Hallar. 2009. Effects of
Inquiry-Based Learning on Students’ Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning.Vol:
3, No: 2, ISSN: 1931-474, Georgia Southern University.
Bybee, W.R., danTrowbridge L.W. 1996. Teaching Secondary School Science:
Strategies for Develoving Scientific Literacy. New Jersey:Merrill
Publishing.
Dahar, R. W. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dimyati,dan Mudjiono.2009. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta. EFA GMR. Teaching and Learning: Achieving Quality for All. UNESCO 2014
Carin, A.A. 1993. Teaching Science Through Discovery. Seventh Edition.New York: Mcmillan Publishing Company.
Ennis, R. H., W. L. Gardiner, R. Morrow, D. Paulus, dan Ringel, L. 1964. The
Cornell Clas-Reasoning Test, Form X. Champaign: Illinois Critical
Thinking Project, Department of Educational Policy Sudies, University of Illinois at Urbana-Champaign.
Ennis, R.H. 1993. Critical Thinking Assesment. Theory Into Practice. Vol: 32, No: 3. Clollage of Education, The Ohio State University.
Hamalik, O. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hidayat, T dan Istiadah, N. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 untuk
Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: Mediakita.
Kadir, M, A, A. 2007. Critical Thinking: A Family Resemblance in Conseptions
Jurnal of Edication and Human Development. 1 (4): 115-127.
Lambertus. 2009. Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD: Jurnal Kependidikan.Volume: 28, No: 2.
(27)
80
Lasmawan. 2004. Buku Ajar Guru dan Otonomi Pendidikan.Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Lorsbach. 2002. The Learning Cycle as a Tool for Planning Science Instruction. www.coe.ilstu.edu/
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi: Teori, Praktik, dan Penelitian. Padang: UNP Press.
Martin, Ralph.E. 1994. Teaching Science For All Children. Boston:Allyn and Bacon.
Muhidin, S. A. dan Abdurrahman, M. 2009. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur
Dalam Penelitian (Dilengkapi Aplikasi Program SPSS). Bandung: Pustaka
Setia.
Parr, B., dan Edwards, M. C. 2004. InquiryBased Instruction In Secondary Agricultural Education: ProblemSolvingAn Old Friend Revisited. Journal
of Agricultural Education.45 (4) : 145-157.
Patmawati, H. Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit dengan Metode Praktikum. Jakarta:
Universitas Syarif Hidayatullah.
Prastiwi, C. A. M. 2014. Penerapan Strategi Pembelajaran Learning Cycle Tipe 5E dengan Materi Pesawat Sederhana sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 2 Gedangan Kelas VIII. Jurnal Inovasi
Pendidikan Fisika (JIPF).Vol: 03, No: 02,hal: 37- 40, ISSN: 2302-4496.
Purba, S. 2010. Strategi Pembelajaran Kolaboratif dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Mengajar. Medan: Jurnal Teknologi Pendidikan
Pascasarjana Unimed Medan, 3 (1): 210-223.
Purwanto, M. N. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Roestiyah, N. K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sagala, Y. S. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar IPA dan Kecakapan Sosial Siswa di SMKNegeri 2 Binjai.Medan:Tesis Pascasarjana Unimed Medan.
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
(28)
81
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R. 2005. Cooperative Learning: Theory, Research and Practice.Terjemahan: N. Yusron.London: Allymand Bacon.
Subagia, I. W. 2007. Pengembangan Strategi Pembelajaran Kimia Berbasis
KearifanLokal Masyarakat Bali. Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha.
Subagya.2003. Jangan Lupakan Anak Autis. Diambil dari: umahautis.multiply.com/journal/item/14/Press_Release. Diakses tanggal 10 Desember 2011.
Suparno. 2013. Pengaruh Pembelajaran Matematika Menggunakan Learning
Cycle Terhadap Pembahasan Konsep dan Berpikir Kritis Siswa MA Wahid Hasyim Kelas X Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Sutama, I, N., Arniyana, I, B, T., danSwasta, I, B, J., 2014.Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri TerhadapKetrampilan Berpikir Kritis dan Kinerja Ilmiahpada Pelajaran Biologi Kelas XI IPASMA Negeri 2 Amlapura.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan GaneshaProgram Studi IPA. 4 (3): 30-34.
Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Wibowo, A. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning
Cycle) 5E dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi(Penelitian Kuasi Eksperimen
Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 1 Lembang Tahun Ajaran 2009/2010). Yusa, A. A. 2009. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Perhitungan kekuatan
Konstruksi Bangunan Sederhana Melalui Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) di SMKN 5 Bandung.http://pkk.upi.edu/invotec1-9. pdf.
(1)
82 5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa pada materi stuktur dan fungsi sel yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle dan strategi pembelajaran inkuiri di SMA Negeri 1 Aek Natas (thitung = 3,236 ; p = 0,002).
2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi stuktur dan fungsi sel yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle dan strategi pembelajaran inkuiri di SMA Negeri 1 Aek Natas (thitung = 1,655 ; p = 0,102).
5.2. Implikasi
Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa strategi pembelajaran learning cycle merupakan strategi konstruktivisme yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi stuktur dan fungsi sel, dimana siswa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif pada materi stuktur dan fungsi sel. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri (self-regulation). Dan pada akhir proses belajar, pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil
(2)
interaksi dengan lingkungannya. Dimana dalam proses pembelajaran learning cycle, siswa untuk mengemukakan konsep-konsep atau gagasan-gagasan mereka yang sudah mereka miliki dan menguji gagasan-gagasan tersebut secara terbuka, didiskusikan, dan diuji. Melalui aktifitas-aktifitas tersebut, kemampuan siswa dalam memahami konsep akan dapat secara bertahap meningkat. Sehingga, siswa dapat berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari, sehingga dapat membangun pemahaman dan pengetahuan siswa sesuai prinsip kontruktivisme dalam belajar membangun pengetahuan dan memperoleh pembelajaran yang bermakna. Hal ini juga memberikan dampak positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, baik yang diajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle maupun dengan strategi pembelajaran inkuiri. Dimana, pada proses pembelajaran learning cycle dan pembelajaran inkuiri, siswa diajak untuk berpikir kritis, berpikir secara terorganisasi mengenai proses berpikir diri sendiri dan proses berpikir orang lain yang akan membekali siswa untuk segera mungkin menghadapi informasi yang mereka dengar dan baca, kejadian yang mereka alami, dan keputusan yang mereka buat setiap hari. Hal ini berarti dengan berpikir kritis memungkinkan siswa menganalisis pemikiran sendiri untuk memastikan bahwa ia telah menemukan pilihan dan menarik kesimpulan cerdas. Dengan demikian, siswa berpikir dengan sadar melalui beberapa dimensi logis dari disiplin ilmu yang sedang mereka pelajari.
(3)
5.3. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pada proses pembelajaran biologi hendaknya para pendidik (guru) menerapkan strategi pembelajaran learning cycle untuk mengembangkan kemampuan siswa mengemukakan konsep-konsep atau gagasan-gagasan, sehingga berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari, sehingga dapat membangun pemahaman dan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat, baik yang diajarkan dengan strategi pembelajaran learning cycle maupun dengan strategi pembelajaran inkuiri diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, yakni berpikir secara terorganisasi mengenai proses berpikir, menghadapi informasi yang mereka dengar dan baca, kejadian yang mereka alami, dan memberi keputusan. Sehingga siswa dapat menganalisis pemikirannya sendiri untuk memastikan bahwa ia telah menemukan pilihan dan menarik kesimpulan cerdas.
3. Menyarankan pada peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan penelitian ini agar penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi terhadap dunia pendidikan khususnya bagi para guru melalui strategi pembelajaran pada materi biologi.
(4)
79
DAFTAR PUSTAKA
Anggareni, N.W., Ristianti, N.P., Widianti, N.L. P. M. 2013. Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA. Vol: 3 (1): 41-55. Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendididkan. Jakarta: Bumi Aksara. Brickman, P., C. Gormally, N. Armstrong, B. Hallar. 2009. Effects of
Inquiry-Based Learning on Students’ Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning.Vol: 3, No: 2, ISSN: 1931-474, Georgia Southern University.
Bybee, W.R., danTrowbridge L.W. 1996. Teaching Secondary School Science: Strategies for Develoving Scientific Literacy. New Jersey:Merrill Publishing.
Dahar, R. W. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dimyati,dan Mudjiono.2009. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta. EFA GMR. Teaching and Learning: Achieving Quality for All. UNESCO 2014
Carin, A.A. 1993. Teaching Science Through Discovery. Seventh Edition.New York: Mcmillan Publishing Company.
Ennis, R. H., W. L. Gardiner, R. Morrow, D. Paulus, dan Ringel, L. 1964. The Cornell Clas-Reasoning Test, Form X. Champaign: Illinois Critical Thinking Project, Department of Educational Policy Sudies, University of Illinois at Urbana-Champaign.
Ennis, R.H. 1993. Critical Thinking Assesment. Theory Into Practice. Vol: 32, No: 3. Clollage of Education, The Ohio State University.
Hamalik, O. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hidayat, T dan Istiadah, N. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 untuk Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: Mediakita.
Kadir, M, A, A. 2007. Critical Thinking: A Family Resemblance in Conseptions Jurnal of Edication and Human Development. 1 (4): 115-127.
Lambertus. 2009. Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD: Jurnal Kependidikan.Volume: 28, No: 2.
(5)
Lasmawan. 2004. Buku Ajar Guru dan Otonomi Pendidikan.Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Lorsbach. 2002. The Learning Cycle as a Tool for Planning Science Instruction. www.coe.ilstu.edu/
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi: Teori, Praktik, dan Penelitian. Padang: UNP Press.
Martin, Ralph.E. 1994. Teaching Science For All Children. Boston:Allyn and Bacon.
Muhidin, S. A. dan Abdurrahman, M. 2009. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian (Dilengkapi Aplikasi Program SPSS). Bandung: Pustaka Setia.
Parr, B., dan Edwards, M. C. 2004. InquiryBased Instruction In Secondary Agricultural Education: ProblemSolvingAn Old Friend Revisited. Journal of Agricultural Education.45 (4) : 145-157.
Patmawati, H. Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit dengan Metode Praktikum. Jakarta: Universitas Syarif Hidayatullah.
Prastiwi, C. A. M. 2014. Penerapan Strategi Pembelajaran Learning Cycle Tipe 5E dengan Materi Pesawat Sederhana sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 2 Gedangan Kelas VIII. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF).Vol: 03, No: 02,hal: 37- 40, ISSN: 2302-4496. Purba, S. 2010. Strategi Pembelajaran Kolaboratif dalam Meningkatkan
Kreativitas Belajar Mengajar. Medan: Jurnal Teknologi Pendidikan Pascasarjana Unimed Medan, 3 (1): 210-223.
Purwanto, M. N. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Roestiyah, N. K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sagala, Y. S. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPA dan Kecakapan Sosial Siswa di SMKNegeri 2 Binjai.Medan:Tesis Pascasarjana Unimed Medan.
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
(6)
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R. 2005. Cooperative Learning: Theory, Research and Practice.Terjemahan: N. Yusron.London: Allymand Bacon.
Subagia, I. W. 2007. Pengembangan Strategi Pembelajaran Kimia Berbasis KearifanLokal Masyarakat Bali. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Subagya.2003. Jangan Lupakan Anak Autis. Diambil dari: umahautis.multiply.com/journal/item/14/Press_Release. Diakses tanggal 10 Desember 2011.
Suparno. 2013. Pengaruh Pembelajaran Matematika Menggunakan Learning Cycle Terhadap Pembahasan Konsep dan Berpikir Kritis Siswa MA Wahid Hasyim Kelas X Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Sutama, I, N., Arniyana, I, B, T., danSwasta, I, B, J., 2014.Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri TerhadapKetrampilan Berpikir Kritis dan Kinerja Ilmiahpada Pelajaran Biologi Kelas XI IPASMA Negeri 2 Amlapura. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan GaneshaProgram Studi IPA. 4 (3): 30-34.
Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Wibowo, A. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi(Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 1 Lembang Tahun Ajaran 2009/2010). Yusa, A. A. 2009. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Perhitungan kekuatan
Konstruksi Bangunan Sederhana Melalui Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) di SMKN 5 Bandung.http://pkk.upi.edu/invotec1-9. pdf.