PENGEMBANGAN DAN STANDARISASI BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GANJIL BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas segala kasih dan anugrahNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul Pengembangan dan Standarisasi Buku Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI Semester Ganjil Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia pada Program Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Bapak Drs. P.M.Silitonga, MS., Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si., Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si., selaku dosen penguji Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademis dan juga kepada Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia UNIMED yang sudah membantu penulis.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada ayahanda M.Sitinjak dan ibunda M.Gultom yang telah melahirkan dan membesarkan saya dan telah memberikan kasih sayang, bimbingan, doa, serta dana bagi penulis untuk menyelesaikan studi, begitu juga kepada saudara-saudara penulis (Rimson S, Rianto S, Robanus S, Riandi S, Risda S, Relina S, Romauli S, Kumbali T, Angga M, Penti S, Romauli M), sahabatku SP, temanku Smabel dan Dik B 2008, sobat-sobatku P3S, teman seperjuangan kos 108 A dan terkhusus buat Leon Nababan yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Medan, Agustus 2012 Penulis,


(2)

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GANJIL BERDASARKAN KURIKULUM

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Rosdiana Sitinjak (NIM 408131085) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menstandarisasi buku penuntun praktikum kimia SMA kelas XI semester ganjil berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sehingga dapat sebagai pendukung pembelajaran kimia di sekolah. Instrumen penilaian Buku Penuntun Praktikum Kimia berupa angket yang berisi aspek dan kriteria tertentu. Penilaian dilakukan meliputi 5 aspek penilaian dengan 16 indikator penilaian. Hasil penilaian berupa data kualitatif kemudian ditabulasi dan dianalisis dengan pedoman kriteria kategori penilaian ideal untuk menentukan kualitas Buku Petunjuk Praktikum Kimia. Ada 4 tahap pengembangan buku petunjuk praktikum ini, yaitu: (1) observasi ketersediaan buku penuntun praktikum di sekolah; (2) penentuan pokok bahasan yang dipraktikumkan sesuai KTSP dalam silabus (3) pengembangan produk awal yang meliputi menyusun buku praktikum, melakukan uji kelayakan buku penuntun praktikum oleh 5 guru SMA, melakukan uji validasi oleh dosen kimia UNIMED dan melakukan revisi; dan (4) uji coba buku praktikum di 3 SMA (SMA N 1 Galang, SMA N 1 Binjai, dan SMA N 2 Binjai) dan membagi angket uji kelayakan kepada siswa.

Produk penelitian ini berupa Buku Penuntun Praktikum Kimia untuk peserta didik SMA kelas XI semester ganjil berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Buku petunjuk praktikum kimia tersebut terdiri dari 3 materi pokok, yaitu: Termokimia; Laju Reaksi; dan Kesetimbangan Kimia. Komponen Buku Petunjuk Praktikum Kimia yang dikembangkan terdiri dari judul, kompetensi, petunjuk umum praktikum, gambar macam-macam alat laboratorium, label/symbol bahaya, serta praktikum yang terdiri atas judul praktikum, SK/KD, tujuan praktikum, dasar teori, alat dan bahan, langkah kerja, hasil pengamatan, pertanyaan, kesimpulan, dan lembar penilaian. Buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan menurut penilaian 5 orang guru kimia SMA dinyatakan layak dengan skor 85%, menurut penilaian 2 orang dosen kmia FMIPA Unimed dinyatakan sangat layak dengan skor 95 %, dan menurut 108 orang siswa SMA dinyatakan sangat layak dengan skor 86 % sehingga sangat layak digunakan sebagai acuan dalam melakukan praktikum dan sebagai pendukung pembelajaran di sekolah.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi v

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Ruang Lingkup Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan 6

2.2 Kegiatan Praktikum di Laboratorium 7

2.3 Praktikum Kimia di SMA 9

2.4 Penuntun Praktikum Kimia SMA 10

2.5 Efektifitas Praktikum dalam pembelajaran 11 2.6 Materi Kimia Kelas XI Semester Ganjil 13


(4)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tinjauan Penelitian 19

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian 19

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 19

3.2 Instrumen Penelitian 20

3.3 Prosedur Penelitian 22

3.4 Pengolahan Data Hasil Penelitian 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penyusunan Buku Penuntun Praktikum Kimia

Kelas XI Semester I 26

4.2 Pemilihan Sekolah Tempat Penelitian 27

4.3 Hasil Angket dan Uji Coba Buku Penuntun Praktikum 28 4.4 Hasil Uji Kelayakan Buku Penuntun Praktikum 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 39

5.2 Saran 40


(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh sebab itu proses pembelajarannya menerapkan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Dekdinas,2006).

Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang secara garis besar mencakup dua bagian, yakni kimia sebagai proses dan kimia sebagai produk. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip ilmu kimia. Sedangkan kimia sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan produk kimia. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan keterampilan proses IPA, sedangkan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan dikenal sebagai sikap ilmiah (Nugraha,2005).

Kurangnya minat siswa dalam belajar kimia karena siswa tidak dilibatkan secara langsung dalam proses belajar-mengajar tersebut. Di beberapa sekolah hanya diberikan konsep tanpa adanya kegiatan praktikum yang membantu siswa dalam mengembangkan konsep tersebut. Padahal dalam pembelajaran kimia sangat memerlukan kegiatan penunjang berupa praktikum maupun eksperimen di laboratorium. Hal ini dikarenakan metode praktikum adalah salah satu bentuk pendekatan keterampilan proses. Bagi peserta didik diadakannya praktikum selain dapat melatih bagaimana penggunaan alat dan bahan yang tepat, juga membantu


(6)

pemahaman mereka terhadap materi kimia yang diajarkan di kelas. Selain itu, bagi peserta didik yang memiliki rasa ingin tahu tinggi, maka melalui praktikum mereka dapat memperoleh jawaban dari rasa ingin tahunya secara nyata. Metode praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran yang menyajikan suasana konkrit dalam memverifikasi, mengembangkan suatu konsep dan merupakan wahana untuk memperkuat kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Ratna Wilis Dahar (1986) mengemukakan bahwa kegiatan laboratotium merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan keterampilan proses IPA disamping meningkatkan minat belajar dan menjadikan ilmu pengetahuan lebih bermakna pada siswa. Silitonga (2003) mengemukakan bahwa percobaan merupakan serangkaian kegiatan dimana setiap tahap dalam rangkaian kegiatan benar-benar terdefenisikan. Pada hakekatnya, percobaan dilakukan untuk memperoleh keterangan tentang bagaimana respons yang akan diberikan oleh suatu objek pada berbagai kondisi yang sengaja diciptakan melalui perlakuan (treatment) atau pengaturan lingkungan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (Permen RI 24, 2006). KTSP adalah sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KTSP merupakan perangkat standar program pendidikan yang mengantarkan siswa memiliki kompetensi pengetahuan, dan nilai-nilai yang digunakan dalam berbagai kehidupan (Situmorang dkk, 2011).

Dalam pembelajaran kimia, pemanfaatan laboratorium sebagai saran pembelajaran dirasakan kurang karena berbagai faktor, diantaranya:

1. Umumnya sekolah dan guru IPA (kimia) memfokuskan upaya bagaimana agar siswa dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Target yang sangat diharapkan adalah sebanyak mungkin siswa dapat lulus SNMPTN. Sementara sistem seleksi penerimaan mahasiswa untuk


(7)

Perguruan Tinggi hanya menekankan aspek kognitif, untuk aspek psikomotorik sangat kurang

2. Keterbatasan Sarana dan Prasarana pendukung pembelajaran kimia, seperti kurang adanya buku-buku penuntun praktikum di laboratorium. Disamping kurang lengkapnya alat dan bahan praktikum di laboratorium di sekolah, kurangnya ketersediaan buku penuntun praktikum kimia yang sesuai dengan yang dibutuhkan merupakan salah satu faktor terhambatnya pelaksanaan praktikum di sekolah dan menyebabkan proses pembelajaran tidak optimal. Demikian juga pengalaman peneliti sewaktu melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) bahwa praktikum kimia belum dilaksanakan secara maksimal. Siswa-siswa tidak mempunyai buku penuntun praktikum sendiri sehingga guru bidang studi kimia harus kewalahan untuk membuat kembali petunjuk praktikum secara terperinci sesuai topik bahasan kimia yang dipraktikumkan. Siswa-siswa tidak dapat mempersiapkan dirinya di rumah sebelum praktikum dilaksanakan di sekolah sehingga pelaksanaan praktikum tidak begitu optimal atau dengan kata lain berjalan begitu saja tanpa ada hal berarti yang siswa temukan.

Oleh karena penuntun praktikum merupakan suatu pedoman dalam melaksanakan praktikum dan juga sebagai alat evaluasi dalam kegiatan belajar-mengajar, penuntun praktikum perlu didesain sedemikian rupa sehingga menarik, sesuai dengan kebutuhan siswa, mudah dilaksanakan dan tidak terlalu banyak membutuhkan alat dan bahan. Untuk itu perlu disusun suatu pedoman penuntun praktikum kimia dengan cara meriview semua dokumen/buku tentang pengelolaan laboratorium kimia yang ada selama ini. Oleh sebab itu, Buku Petunjuk Praktikum yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah yang berisi prosedur praktikum kimia SMA di laboratorium dengan bahan dan alat yang mudah diperoleh di lingkungan sehari-hari.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan dan Standarisasi Buku Penuntun Praktikum SMA Kelas XI Semester Ganjil Berdasakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”.


(8)

1.2 Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka muncul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Bagaimanakah model dan isi buku penuntun praktikum kimia yang digunakan di beberapa sekolah yang ada di Sumatera Utara? Bagaimana seharusnya model buku petunjuk praktikum kimia yang baik dan sudah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)? Apakah buku penuntun praktikum kimia dapat membangun pemahaman siswa terhadap teori yang diterima dalam kelas? Apakah buku petunjuk praktikum kimia dapat dilaksanakan dengan fasilitas laboratorium yang sederhana? Apakah waktu yang tersedia mencukupi untuk praktikum? Apakah buku petunjuk praktikum kimia mudah dipahami dan aman dilaksanakan?

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini memberikan arah yang tepat, maka masalah perlu dibatasan sebagai berikut :

1. Masalah penelitian dibatasi pada materi kimia SMA kelas XI semester ganjil sesuai pertimbangan ilmiah yang mendukung materi kimia yang relevan dan dapat di praktikumkan.

2. Uji coba buku penuntun praktikum kimia SMA kelas XI semester Ganjil dilakukan oleh siswa SMA di laboratorium sekolah yang telah ditentukan pada materi laju reaksi.

3. Menyusun buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XI semester ganjil, yaitu mengembangkan dari buku petunjuk yang telah ada


(9)

1.4 Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian, maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut :

1. Pokok bahasan kimia apa saja yang seharusnya dipraktikumkan di SMA kelas XI semester ganjil agar materi pembelajaran mudah dipahami peserta didik

2. Bagaimana desain buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XI semester ganjil agar menarik, mudah dilaksanakan, dan dapat memotivasi siswa dalam belajar kimia, sehingga menjadi sarana penunjang pada pembelajaran Kimia.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah :

1. Untuk mengembangkan buku penuntun praktikum kimia kelas XI semester Ganjil berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

2. Menstandarisasi buku penuntun praktikum praktikum kimia kelas XI semester Ganjil berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3. Menyusun buku praktikum kimia kelas XI semester Ganjil yang dapat dipergunakan sebagai pendukung pembelajaran di sekolah

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :

1. Memberikan informasi pada guru-guru kimia SMA tentang pentingnya Buku Penuntun Praktikum dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Memberikan sumbangan pedoman bagi peserta didik dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran kimia.

Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk menyusun buku penuntun praktikum


(10)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang tertera dalam silabus mata pelajaran kimia, bahwa jumlah kegiatan praktikum kimia yang seharusnya dilaksanakan di kelas XI SMA semester ganjil adalah sebanyak 12 percobaan praktikum yaitu: Termokimia, meliputi; mengidentifikasi perpindahan energi, menentukan perubahan entalpi, menghitung kalor reaksi, membuktikan hukum hess; Laju reaksi, meliputi; menentukan tingkat reaksi terhadap pereaksi, pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi, pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi, pengaruh suhu terhadap laju reaksi, pengaruh katalis terhadap laju reaksi, dan Kesetimbangan meliputi; mengamati reaksi bolak-balik (reversible), menyelidiki pergeseran kesetimbangan berdasarkan asas le chatelier, menyelidiki pengaruh perubahan konsentrasi terhadap sistem kesetimbangan. 2. Buku Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI Semester Ganjil yang

telah disusun dinyatakan layak oleh 5 orang guru SMA dengan skor 85 %, sangat layak oleh 2 orang dosen kimia FMIPA Unimed dengan skor 95 %, dan sangat layak oleh 108 siswa SMA dengan skor 86 % untuk dipakai sebagai buku penunjang pada pembelajaran kimia di SMA


(11)

5.2. Saran

Saran-saran yang dapat diajukan antara lain adalah :

1. Sebaiknya guru melaksanakan pembelajaran terpadu antara materi di kelas dengan pelaksanaan praktikum di laboratorium, sehingga siswa dapat memadukan antara teori dengan hasil praktikum yang akhirnya akan meningkatkan hasil belajar

2. Bagi peneliti berikutnya agar kelayakan buku penuntun praktikum ditingkatkan dengan cara lebih memperbaiki kualitas buku yang akan dibuat

3. Bagi pengambil keputusan (stakeholders) agar memperhatikan sarana dan prasarana laboratorium kimia di sekolah-sekolah sehingga pelaksanaan praktikum sebagai sarana penunjang pembelajaran berjalan dengan baik. Karena bagaimanapun baiknya buku penuntun kalau tidak dibarengi dengan fasilitas laboratorium yang memadai maka semua tidak akan berhasil guna.


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Amien, M., (1987), Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inqury, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Balitbang Depdiknas., (2003) , Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu, (www.puskur.net) Budi Sanjaya, (2007), http://guruw.wordpress.com/2007/04/30/ktsp-kurikulum

tingkat-satuan-pendidikan (diakses 6 Maret 2012).

Dahar , R.W., (2003), Teori-Teori Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Emha, H.,Saleh., (2002) , Pedoman Penggunaan Laboratorium Di Sekolah, Penerbit PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Esti Munafifah, (2010), Pengembangan Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran IPA-Kimia SMP/MTs. (Modifikasi angket)

Dekdinas, (2006), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 Tahun 2007. Djamarah,B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta.

Hasibuan, J.J., dan Moedjiono., (2006), Proses Belajar-Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Jahro, I.S., dan Susilawati (2005), Analisis Penerapan Metode Praktikum Pada Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan 1 No 1: 20-26.

Jahro, I.S., (2009), Desain Praktikum Alternatif Sederhana (PAS) Wujud Kreatifitas Dalam Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Pada Pembelajaran Kimia, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Vol 1 No 2: 44-47.

Nugraha, A.W., (2005), Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses IPA Pada Praktikum Kimia Fisika II di Jurusan Kimia FMIPA Unimed Melalui Kegiatan Praktikum Terpadu, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Vol 11 No 2:107-112.

Sihole, H. dan Situmorang, M., (2006), Efektifitas Metode Praktikum Pada Pengajaran Gugus Fungsional di SMA Toba Samosir, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 1 No 1 : 1-7.


(13)

Silitonga,P.M.,(1994), Laboratorium Pendidikan IPA dan Keberadaan Permasalahan Pelangi Pendidikan, Majalah Ilmiah BKS-PTN Indonesia Barat, Laporan Hasil Penenlitian, Vol 1 (2), IKIP Medan.

Situmorang, M., Silaban, Ramlan, dan Suyanti, Retno, D., ( 2011), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Standar Melalui Inovasi Materi Pembelajaran Muatan Lokal Provinsi Sumatera UtaraSesuai Tuntutan KTSP, Laporan Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan

Surianto, (2011), Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XI Semester Ganjil Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)., Program Pascasarjana, FMIPA, Unimed, Medan.

Tim Pendidikan Kimia., (2007, Dasar-Dasar Pendidikan MIPA, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Tim Penulis Pekerti Bidang MIPA, (2001), Hakikat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Kimia di Perguruan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Tobing, Fransisca, (2011), Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Untuk Kelas X SMA Sesuai Dengan Tuntutan KTSP, Program Pascasarjana, FMIPA, Unimed, Medan.


(1)

1.2 Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka muncul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Bagaimanakah model dan isi buku penuntun praktikum kimia yang digunakan di beberapa sekolah yang ada di Sumatera Utara? Bagaimana seharusnya model buku petunjuk praktikum kimia yang baik dan sudah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)? Apakah buku penuntun praktikum kimia dapat membangun pemahaman siswa terhadap teori yang diterima dalam kelas? Apakah buku petunjuk praktikum kimia dapat dilaksanakan dengan fasilitas laboratorium yang sederhana? Apakah waktu yang tersedia mencukupi untuk praktikum? Apakah buku petunjuk praktikum kimia mudah dipahami dan aman dilaksanakan?

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini memberikan arah yang tepat, maka masalah perlu dibatasan sebagai berikut :

1. Masalah penelitian dibatasi pada materi kimia SMA kelas XI semester ganjil sesuai pertimbangan ilmiah yang mendukung materi kimia yang relevan dan dapat di praktikumkan.

2. Uji coba buku penuntun praktikum kimia SMA kelas XI semester Ganjil dilakukan oleh siswa SMA di laboratorium sekolah yang telah ditentukan pada materi laju reaksi.

3. Menyusun buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XI semester ganjil, yaitu mengembangkan dari buku petunjuk yang telah ada


(2)

1.4 Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian, maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut :

1. Pokok bahasan kimia apa saja yang seharusnya dipraktikumkan di SMA kelas XI semester ganjil agar materi pembelajaran mudah dipahami peserta didik

2. Bagaimana desain buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XI semester ganjil agar menarik, mudah dilaksanakan, dan dapat memotivasi siswa dalam belajar kimia, sehingga menjadi sarana penunjang pada pembelajaran Kimia.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah :

1. Untuk mengembangkan buku penuntun praktikum kimia kelas XI semester Ganjil berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

2. Menstandarisasi buku penuntun praktikum praktikum kimia kelas XI semester Ganjil berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3. Menyusun buku praktikum kimia kelas XI semester Ganjil yang dapat dipergunakan sebagai pendukung pembelajaran di sekolah

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :

1. Memberikan informasi pada guru-guru kimia SMA tentang pentingnya Buku Penuntun Praktikum dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Memberikan sumbangan pedoman bagi peserta didik dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran kimia.

Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk menyusun buku penuntun praktikum


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang tertera dalam silabus mata pelajaran kimia, bahwa jumlah kegiatan praktikum kimia yang seharusnya dilaksanakan di kelas XI SMA semester ganjil adalah sebanyak 12 percobaan praktikum yaitu: Termokimia, meliputi; mengidentifikasi perpindahan energi, menentukan perubahan entalpi, menghitung kalor reaksi, membuktikan hukum hess; Laju reaksi, meliputi; menentukan tingkat reaksi terhadap pereaksi, pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi, pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi, pengaruh suhu terhadap laju reaksi, pengaruh katalis terhadap laju reaksi, dan Kesetimbangan meliputi; mengamati reaksi bolak-balik (reversible), menyelidiki pergeseran kesetimbangan berdasarkan asas le chatelier, menyelidiki pengaruh perubahan konsentrasi terhadap sistem kesetimbangan. 2. Buku Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI Semester Ganjil yang

telah disusun dinyatakan layak oleh 5 orang guru SMA dengan skor 85 %, sangat layak oleh 2 orang dosen kimia FMIPA Unimed dengan skor 95 %, dan sangat layak oleh 108 siswa SMA dengan skor 86 % untuk dipakai sebagai buku penunjang pada pembelajaran kimia di SMA


(4)

5.2. Saran

Saran-saran yang dapat diajukan antara lain adalah :

1. Sebaiknya guru melaksanakan pembelajaran terpadu antara materi di kelas dengan pelaksanaan praktikum di laboratorium, sehingga siswa dapat memadukan antara teori dengan hasil praktikum yang akhirnya akan meningkatkan hasil belajar

2. Bagi peneliti berikutnya agar kelayakan buku penuntun praktikum ditingkatkan dengan cara lebih memperbaiki kualitas buku yang akan dibuat

3. Bagi pengambil keputusan (stakeholders) agar memperhatikan sarana dan prasarana laboratorium kimia di sekolah-sekolah sehingga pelaksanaan praktikum sebagai sarana penunjang pembelajaran berjalan dengan baik. Karena bagaimanapun baiknya buku penuntun kalau tidak dibarengi dengan fasilitas laboratorium yang memadai maka semua tidak akan berhasil guna.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amien, M., (1987), Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan

Menggunakan Metode Discovery dan Inqury, Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Balitbang Depdiknas., (2003) , Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran

Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu, (www.puskur.net)

Budi Sanjaya, (2007), http://guruw.wordpress.com/2007/04/30/ktsp-kurikulum tingkat-satuan-pendidikan (diakses 6 Maret 2012).

Dahar , R.W., (2003), Teori-Teori Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Emha, H.,Saleh., (2002) , Pedoman Penggunaan Laboratorium Di Sekolah, Penerbit PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Esti Munafifah, (2010), Pengembangan Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran

IPA-Kimia SMP/MTs. (Modifikasi angket)

Dekdinas, (2006), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 Tahun 2007. Djamarah,B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta.

Hasibuan, J.J., dan Moedjiono., (2006), Proses Belajar-Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Jahro, I.S., dan Susilawati (2005), Analisis Penerapan Metode Praktikum Pada Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas, Jurnal Penelitian

Bidang Pendidikan 1 No 1: 20-26.

Jahro, I.S., (2009), Desain Praktikum Alternatif Sederhana (PAS) Wujud Kreatifitas Dalam Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Pada Pembelajaran Kimia, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Vol 1 No 2: 44-47.

Nugraha, A.W., (2005), Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses IPA Pada Praktikum Kimia Fisika II di Jurusan Kimia FMIPA Unimed Melalui Kegiatan Praktikum Terpadu, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Vol 11 No 2:107-112.

Sihole, H. dan Situmorang, M., (2006), Efektifitas Metode Praktikum Pada Pengajaran Gugus Fungsional di SMA Toba Samosir, Jurnal Pendidikan


(6)

Silitonga,P.M.,(1994), Laboratorium Pendidikan IPA dan Keberadaan Permasalahan Pelangi Pendidikan, Majalah Ilmiah BKS-PTN Indonesia

Barat, Laporan Hasil Penenlitian, Vol 1 (2), IKIP Medan.

Situmorang, M., Silaban, Ramlan, dan Suyanti, Retno, D., ( 2011),

Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Standar Melalui Inovasi Materi Pembelajaran Muatan Lokal Provinsi Sumatera UtaraSesuai Tuntutan KTSP, Laporan Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan

Surianto, (2011), Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XI

Semester Ganjil Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)., Program Pascasarjana, FMIPA, Unimed, Medan.

Tim Pendidikan Kimia., (2007, Dasar-Dasar Pendidikan MIPA, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Tim Penulis Pekerti Bidang MIPA, (2001), Hakikat Pembelajaran MIPA dan

Kiat Pembelajaran Kimia di Perguruan Tinggi, Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Tobing, Fransisca, (2011), Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Untuk

Kelas X SMA Sesuai Dengan Tuntutan KTSP, Program Pascasarjana,

FMIPA, Unimed, Medan.