PERBANDINGAN RISIKO USAHATERNAK SAPI POTONG PEMBIBITAN DENGAN PENGGEMUKAN (Survey di Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat).

PERBANDINGAN RISIKO USAHATERNAK SAPI POTONG PEMBIBITAN
DENGAN PENGGEMUKAN
(Survey di Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat)

Muhammad Irhas
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai usaha pembibitan dan usaha penggemukan sapi
potong yang telah dilaksanakan di Kecamatan Rancah, dengan tujuan untuk
mengetahui performa finansial usaha pembibitan dan usaha penggemukan sapi
potong dan perbandingan risiko usaha pembibitan dengan usaha penggemukan
sapi potong. Penelitian ini menggunakan metode survei pada peternak sapi
potong yang berada di Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa
Barat sebanyak 60 peternak, yakni 30 peternak usaha pembibitan dan 30
peternak usaha penggemukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha
penggemukan memiliki performa finansial yang lebih baik daripada usaha
pembibitan yang masing-masing memiliki rata-rata gross margin sebesar
Rp.1.488.625/Unit Usaha/tahun dan Rp. 770.010/Unit Usaha/tahun, dan dilihat
dari besarnya risiko yang dihadapi, usaha pembibitan memiliki risiko yang lebih
besar dibandingkan usaha penggemukan yang masing-masing memiliki nilai
koefisien variasi 4,18 dan 2,37.
Kata kunci: koefisien variasi, performa finansial, risiko pembibitan, risiko

penggemukan.

iv

THE COMPARISON OF BEEF CATTLE LIVESTOCK BUSINESS RISK WITH
BREEDING AND FATTENING
(Survey In Rancah Subdistrict, Ciamis District, West Java)

Muhammad Irhas
ABSTRACT
The research on breeding and fattening beef cattle that have been
implemented in the Rancah subdistrict with aim to determine the financial
performance of breeding and fattening beef cattle breeding and comparative risk
with fattening beef cattle. The study uses survey method to the beef cattlemen in
Rancah subdistrict, Ciamis district, West Java Province as much as 60 cattlemen,
that is 30 breeding cattlemen and 30 fattening cattlemen. The result shows that
fattening has a better financial performance that breeding wich is each have
gross margin average of Rp. 1,488,625/Farm Unit/year and Rp. 770,010/Farm
Unit/year. As seen from the magnitude of the risks faced, the fattening has less
risk than breeding. Its means that breeding more risky than fattening that each

has a coefficient variation 4.18 and 2.37.
Keywords: coefficient variation, financial performance, risk of breeding, risk of
fattening.

v