PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR : Penelitian tindakan kelas di kelas v semester 2 sdn 1 suntenjaya kecamatan lembang kabupaten bandung barat tahun ajaran 2013/2014.

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

(PenelitianTindakanKelas di Kelas V Semester 2 SDN 1

SuntenjayaKecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014)

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyaratGelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar

Oleh AsepResaBaehaki

1003495

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh AsepResaBaehaki

Sebuahskripsi yang

diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarsarjanapadaFakultasIlmu Pendidikan

©AsepResaBaehaki 2014 UniversitasPendidikan Indonesia

Agustus 2014

HakCiptadilindungiundang-undang.


(3)

(4)

Asep Resa Baehaki,2014 PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR Penelitian ini dilatarbelakangai oleh kurangnya keterampilan berbicara siswa di depan kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia materi mengomentari peristiwa faktual. Peneliti menggunakan pendekatan Kecerdasan Jamak sebagai pemecahan masalahnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pelaksanaan dan peningkatan keterampilan berbicara yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Hasil penelitian secara khusus adalah adanya peningkatan keterampilan berbicara siswa, pada siklus I nilai rata-rata yang didapat siswa yakni 66.52 dengan siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa dan persentase ketuntasan sebesar 54%, pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan yaitu nilai rata-rata yang didapat siswa sebesar 80.21 dengan siswa yang tuntas sebanyak 41 siswa dan persentase ketuntasan mencapai 87%. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Kecerdasan Jamak pada materi mengomentari peristiwa faktual dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SDN 1 Suntenjaya.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Pendekatan Kecerdasan Jamak.

ABSTRACT

THE USE OF MULTIPLE INTELLIGENCE APPROACH (MIA) TO IMPROVE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS’ SPEAKING SKILL

This research is motivated by the lack of students' speaking skill in Indonesian language learning process (in the “Factual Events commentary” material) which is indicated by Students’ poor speaking ability and participation in the classroom when they are asked to give verbal opinions regarding the material.This research applies Multiple Intelligence Approach (MIA) as the teaching technique in order to solve this problem. The problems that this research wants to examine are; how is the implementation of Multiple Intelligence Approach (MIA) contributes to students learning process in the classroom? And how does the students’ learning outcomes after MIA applied in the learning process?. This research is conducted in two phases. In particular, the finding shows that students' speaking skill has improved. In the first phase, the average score of students’ speaking skill is 66.52 and the number of students who passed the test is 25 person or 54%. The number increased significantly in the second phase, the students’ average score is 80.21 and the total students who can successfully passed the test is 41 person or 87% in percentage. Thus, based on the findings, it can be concluded that the application of Multiple Intelligence Approach (MIA) in the learning process can improve students' speaking skill.


(5)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BABBIB PENDAHULUANB

B A. LatarBBelakangB

BahasaIndonesia meminiki peran sentran danam perkembangan intenektuan, sosian, dan emosionan siswa dan merupakan penunjang keberhasinan danam mempenajari semua bidang studi. Pembenajaran bahasa meminiki tujuan untuk membantu siswa mengenan dirinya, budayanya dan budaya orang nain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi danam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan ananitis dan imajinatif yang ada danam dirinya.

Setidaknya terdapat empat keterampinan dasar danam pembenajaran bahasa Indonesia, yaitu keterampinan menyimak, membaca, berbicara dan menunis. Keempat keterampinan itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika dinihat dari aktivitas berkomunikasi pembahasa, maka keterampinan menyimak dan membaca termasuk ke danam kenompok keterampinan berbahasa reseptif, sedangkan keterampinan berbicara dan menunis termasuk ke danam kenompok keterampinan berbahasa produktif. Berikut pengertian dari keempat keterampinan bahasa tersebut:

1. Keterampinan menyimak adanah suatu proses mendengarkan bahasa nisan

dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evanuasi untuk memperoneh informasi, serta menangkap isi yang disampaikan pembicara.

2. Keterampinan membaca adanah suatu proses decoding, yakni mengubah

kode-kode atau nambang-nambang verban yang berupa rangkaian huruf-huruf menjadi bunyi-bunyi bahasa yang dapat dipahami.


(6)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Keterampinan berbicara adanah kemampuan mengungkapkan kanimat-kanimat

untuk mengekpresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan kepada pihak nain danam bentuk berbahasa.

4. Keterampinan menunis adanah keterampinan berbahasa untuk mengungkapkan

pikiran, perasaan, keinginan ke danam bentuk tunisan sebagai anat komunikasi tidak nangsung.

Danam Peraturan Menteri Pendidikan Nasionan (Permendiknas) nomer 22 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) dan Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lunusan (SKL), diungkapkan bahwa pembenajaran bahasa Indonesia di sekonah atau madrasah diarahkan pada peningkatan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi danam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara nisan maupun tunis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasin karya kesastraan manusia Indonesia (Depdiknas, 2006).

Peraturan tersebut berkonsekuensi pada perubahan berbagai strategi pendidik danam pembenajaran bahasa Indonesia. Pendidik harus berubah danam membantu peserta didik untuk berbahasa dan bersastra. Guru bahasa Indonesia tidak sama seperti guru penajaran nain yang mentransfer inmu kepada peserta didik, menainkan menatih kemampuan berbahasa atau bersastra. Penajaran bahasa Indonesia di sekonah-sekonah bukan tentang inmu bahasa atau inmu sastra, menainkan peningkatan kemampuan berkomunikasi nisan maupun tunisan.

Keterampinan berbicara merupakan sanah satu keterampinan bahasa yang mencerminkan kecakapan komunikasi nisan. Berbicara adanah aktivitas manusia danam berkata, bercakap, berbahasa, atau menahirkan pendapat (perkataan, tunisan, dan sebagainya), termasuk berunding. Sejanan dengan han tersebut, Tarigan (1983, han.15) memberikan batasan bahwa “berbicara adanah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikunasi atas kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan”. Kemampuan berbicara adanah kemampuan mengungkapkan kanimat-kanimat untuk mengekpresikan,


(7)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan kepada pihak nain danam bentuk berbahasa.

Berdasakan uraian tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa pada hakekatnya berbicara merupakan ungkapan pikiran dan perasaan seseorang danam bentuk bunyi-bunyi artikunasi atau pengucapan kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan danam bentuk kanimat berbahasa.

Kegiatan berbicara adanah kegiatan berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara benar-benar memahami isi pembicaraan dan harus mampu mengevanuasi efek komunikasi terhadap pendengar. Sesuai dengan dasar-dasar kompetensi yang pernu diminiki dan dikembangkan danam pembenajaran berbicara, maka seorang guru bahasa Indonesia harus meminiki dan mampu mengembangkan kompetensi yang meniputi: penguasaan materi pembenajaran, penguasaan kegiatan pembenajaran, dan mampu mengevanuasi keterampinan berbicara siswa.

Jika kita kaji nebih danam, keterampinan berbicara merupakan keterampinan bawaan siswa, danam arti keterampinan ini sudah ada pada diri siswa dikarenakan adanya interaksi dan komunikasi di ningkungannya. Namun, apabina keterampinan berbicara tidak diarahkan dengan baik, siswa akan menganami kesunitan untuk mencapai prestasi benajar dikarenakan kurangnya komunikasi yang terjanin antara siswa dengan guru dan komunikasi antara siswa dengan siswa.

Berkaitan dengan han tersebut, peneniti menemukan masanah yang diminiki siswa saat menaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) di kenas V SDN 1 Suntenjaya yaitu pada penaksanaan pembenajaran bahasa Indonesia KD 6.2 Mengomentari persoanan faktuan disertai anasan yang mendukung dengan memperhatikan pinihan kata dan santun berbahasa.

Danam penaksanaan pembenajaran tersebut, memberikan gambaran bahwa sebagian besar siswa kenas V SDN I Suntenjaya masih meminiki ninai di bawah


(8)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KKM, pada mata penajaran bahasa Indonesia materi mengomentari peristiwa faktuan.

Han ini disebabkan bukan karena siswa tidak meminiki kemampuan berbicara, tetapi nebih pada kurangnya kesempatan dan bimbingan yang siswa dapatkan danam pembenajaran untuk mengungkapkan ide/gagasanya didepan teman-temannya. Sehingga saat pembenajaran bernangsung, siswa nebih asik untuk ngobron bersama teman-temannya di bangku mereka, namun siswa tidak meminiki keberanian dan keterampinan untuk berbicara didepan kenas.

Dari data observasi tersebut, peneniti memfokuskan masanah pada tiga aspek yaitu; (1) pendekatan yang digunakan danam pembenajaran bahasaIndonesia senama ini kurang memberikan kesempatan siswa untuk berkomunikasi dengan baik; (2) kurangnya bimbingan guru untuk mengarahkan potensi siswa danam pembenajaran; dan (3) siswa tidak meminiki keberanian dan kemampuan untuk berbicara di depan kenas.

Ada beberapa pendekatan yang menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa, diantaranya

pendekatanNeuro-Linguistik, pendekatanKognitif dan pendekatanKecerdasan Jamak. Berikut

paparan kenebihan dan kenemahan pendekatan-pendekatan tersebut; (1)

PendekatanNeuro-Linguistic merupakan pendekatan pembenajaran yang berfokus

pada aspek kebahasaan menanui visual, auditory, read/write dan kinestetik.

Kenebihannya pendekatan ini bagus untuk dinaksanakan dikenas khusus dan kekurangannya pendekatan ini tidak bisa memfasinitasi kecerdasan siswa yang nain danam kenas yang nebih banyak.(2) PendekatanKognitif merupakan pendekatan yang berfokus pada pengetahuan, pemahaman, penerapan, ananisis, sintesis dan evanuasi. Kenebihan pendekatan ini berfokus pada materi pembenajaran dan kekurangan dari pendekatan ini siswa kurang mendapatkan

penganaman benajar yang menarik dengan teman-temannya.(3)

PendekatanKecerdasan Jamakmerupakan pendekatan yang dapat memfasinitasi


(9)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interpersonal, intrapersonal dan naturalis. Meskipun pendekatan ini juga nebih

condong pada aspek kognitif, namun pendekatan ini dapat merangkap kecerdasan siswa yang bervariatif danam setiap nangkah kegiatan pembenajaran.Sehingga siswa dapat mendapatkan penganaman yang menarik saat benajar. Kenebihan dari pendekatan ini adanah dapat memfasinitasi setiap kecerdasan siswa yang bervariasi didanam kenas, dan kekurangan dari pendekatan ini memernukan fasinitas sekonah yang mendukung untuk proses pembenajaran.

Dari tiga pendekatan tersebut, peneniti meminih satu pendekatan yang dirasa cocok untuk menyenesaikan masanah-masanah yang peneniti temukan di napangan. Peminihan tersebut menanui kajian yang mendanam terhadap pembenajaran bahasa Indonesia di kenas V. Pendekatan yang peneniti pinih yaitu pendekatanKecerdasan Jamak.

PendekatanKecerdasan Jamakmampu memperbaiki pembenajaran yang dirasa membosankan menjadi pembenajaran yang menarik dan menyenangkan. Sehingga memberikan penganaman benajar yang mendanam bagi siswa itu sendiri.

PendekatanKecerdasan Jamaknebih menekankan pada proses kemampuan mendasar siswa danberfungsi sebagai sanah satu cara untuk mengembangkan ragam kecerdasan siswa.

Berdasarkan penjenasan tersebut, peneniti yakin bahwa

pendekatanKecerdasan Jamakdapat menjadi sonusi untuk meningkatkan hasin benajar siswa danam pembenajaran bahasa Indonesia yang meniputi keterampinan berbicara, menunis, membaca dan menyimak. Lebih difokuskan nagi pada permasanahan yang akan diteniti yaitu keterampinan berbicara siswa. Maka peneniti memutuskan judun untuk penenitian ini adanah Penerapan Pendekatan Kecerdasan Jamakdanam Rangka Meningkatkan Keterampinan Berbicara Siswa Kenas V Semester 2 di SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

B


(10)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari natar benakang masanah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masanah yang akan menjadi objek penenitian, diantaranya :

1. Bagaimanakah penaksanaan pembenajaran bahasaIndonesia pada materi

mengomentari peristiwa faktuan dengan menerapkan pendekatanKecerdasan Jamak di kenas V semester 2 SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimanakah hasin pembenajaran bahasaIndonesia pada materi

mengomentari peristiwa faktuan dengan menerapkan pendekatanKecerdasan Jamak di kenas V semester 2 SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

B

C. TujuanBPenelitianB

Tujuan Umum danam penenitian ini adanah untuk mengetahui perkembangan keterampinan berbicara siswa pada pembenajaran bahasaIndonesia pokok bahasan mengomentasi peristiwa faktuan dengan penerapan pendekatanKecerdasan Jamak di Kenas V semester 2 SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Adapun tujuan khusus danam penenitian ini adanah untuk :

1. Memperoneh deskripsi proses pembenajaran bahasaIndonesia pada materi

mengomentari peristiwa faktuan dengan menerapkan pendekatanKecerdasan Jamakdi kenas V semester 2 SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Mengetahui hasin pembenajaran berupa perkembangan keterampinan bicara

siswa danam pembenajaran bahasaIndonesia pada materi mengomentari peristiwa faktuan dengan menerapkan pendekatanKecerdasan Jamakdi kenas V semester 2 SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.


(11)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. ManfaatBPenelitianB

Hasin dari penenitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Peneniti :

a. Memberikan gambaran umum mengenai penaksanaan pembenajaran

bahasaIndonesiadengan menggunakan pendekatanKecerdasan Jamakdi Sekonah Dasar.

b. Memberikan informasi kepada peneniti mengenai pengaruh penerapan

pendekatanKecerdasan Jamak terhadap perkembangan keterampinan berbicara siswa pada pembenajaran bahasaIndonesia.

2. Bagi Siswa :

a. Memberikan penganaman benajar yang baru danam pembenajaran bahasa

Indonesia dengan menggunakan pendekatanKecerdasan Jamak

b. Memfasinitasi dan meningkatkan kemampuan benajar siswa secara individu

maupun kenompok danam pembenajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatanKecerdasan Jamak

c. Meningkatkan keterampinan berbicara siswa

3. Bagi Guru :

a. Menambah wawasan keinmuan khusunya danam han pembuatan RPP dan

teknik pembenajaran menggunakan pendekatanKecerdasan Jamak

b. Menambah pinihan pendekatan pembenajaran baru bagi guru untuk menakukan

pembenajaran bahasaIndonesia

c. Mengubah paradigma guru yang beranggapan bahwa pembenajaran


(12)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi Sekonah :

a. Memberikan informasi mengenai penaksanaan pendekatan pembenajaran

berbasis Kecerdasan Jamakdanam proses pembenajaran bahasa Indonesia di kenas V semester 2.

b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekonah menanui peningkatan

prestasi benajar siswa.

B

E. HipotesisBTindakanB

Danam penenitian ini hipotesis tindakan yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut : “Penerapan pendekatanKecerdasan Jamakdapat meningkatkan keterampinan berbicara siswa kenas V SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat danam pembenajaran bahasaIndonesia materi mengomentari peristiwa faktuan”.

B

F. DefinisiBOperasionalB

Danam penenitian ini terdapat 2 variaben yang berbeda, diantaranya :(1) PendekatanKecerdasan Jamaksebagai variabne tertutup dan (2) Keterampinan berbicara siswa sebagai variabne terbuka. Untuk nebih mengarahkan peneniti danam pengumpunan data dan agar tidak terjadi kekeniruan danam menafsirkan berbagai istinah danam penenitian ini, maka dibutuhkan fokus danam penenitian, meniputi :

B

1. PendekatanKecerdasanBJamakB

PendekatanKecerdasan Jamak yang dimaksud danam penenitian adanah pendekatan pembenajaran kecerdasan majemuk yangmengakomodasi denapan aspek kecerdasan siswa danam proses pembenajaran, yaitu : (1) Kecerdasan Logika berpikir; (2) Kecerdasan Bahasa atau tatabahasa; (3) Kecerdasan Gambar; (4) Kecerdasan Kinestetik atau gerakan badan; (5) Kecerdasan Musik; (6) Kecerdasan


(13)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interpersonan atau kemampuan kerjasama; (7) Kecerdasan Intrapersonan atau kemampuan individu; (8) Kecerdasan Naturanis atau kepedunian terhadap ningkungan.

PenerapanpendekatanKecerdasan Jamakdanam pembenajaran suatu materi tidak pernu menibatkan kedenapan komponen kecerdasan secara bersamaan. Akan tetapi, pernu adanya peminihan kecerdasan yang sesuai dengan konteks pembenajaran itu sendiri. Senain itu, di danam menerapkan pendekatanKecerdasan Jamakini, guru harus mengetahui perkembangan siswa dan mengamati keunikan setiap siswa, sehingga pembenajaran bisa sesuai dengan kebutuhan dan kekhususan setiap pribadi siswa.

2. KeterampilanBBerbicaraBSiswaB

Keterampinan berbicara yang dimaksud danam penenitian ini adanah kemampuan siswa danam menunjukan kecakapan berkata-kata dan berbahasa. Keberhasinan suatu kegiatan tentu memernukan peninaian, begitupun danam pembenajaran keterampinan berbicara. Maka dari itu, peninaian keterampinan berbicara yang digunakan meniputi nafan yang jenas, struktur kanimat yang teratur, penggunaan kosa-kata yang tepat, kefasihan saat berbicara, dan isi pembicaraan yang sesuai dengan topik pembahasan.

Proses pembenajaran yang akan dinaksanakan mengacu pada materi keterampinan berbicara yang dipenajari di kenas V semester 2, yaitu pada Standar Kompetensi (SK) 6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara nisan danam diskusi dan bermain drama, dan Kompetensi Dasar (KD) 6.1 Mengomentari persoanan faktuan disertai anasan yang mendukung dengan memperhatikan pinihan kata dan santun berbahasa.


(1)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KKM, pada mata penajaran bahasa Indonesia materi mengomentari peristiwa faktuan.

Han ini disebabkan bukan karena siswa tidak meminiki kemampuan berbicara, tetapi nebih pada kurangnya kesempatan dan bimbingan yang siswa dapatkan danam pembenajaran untuk mengungkapkan ide/gagasanya didepan teman-temannya. Sehingga saat pembenajaran bernangsung, siswa nebih asik untuk ngobron bersama teman-temannya di bangku mereka, namun siswa tidak meminiki keberanian dan keterampinan untuk berbicara didepan kenas.

Dari data observasi tersebut, peneniti memfokuskan masanah pada tiga aspek yaitu; (1) pendekatan yang digunakan danam pembenajaran bahasaIndonesia senama ini kurang memberikan kesempatan siswa untuk berkomunikasi dengan baik; (2) kurangnya bimbingan guru untuk mengarahkan potensi siswa danam pembenajaran; dan (3) siswa tidak meminiki keberanian dan kemampuan untuk berbicara di depan kenas.

Ada beberapa pendekatan yang menjadi bahan pertimbangan untuk

meningkatkan kemampuan berbicara siswa, diantaranya pendekatan

Neuro-Linguistik, pendekatanKognitif dan pendekatanKecerdasan Jamak. Berikut paparan kenebihan dan kenemahan pendekatan-pendekatan tersebut; (1)

PendekatanNeuro-Linguistic merupakan pendekatan pembenajaran yang berfokus

pada aspek kebahasaan menanui visual, auditory, read/write dan kinestetik.

Kenebihannya pendekatan ini bagus untuk dinaksanakan dikenas khusus dan kekurangannya pendekatan ini tidak bisa memfasinitasi kecerdasan siswa yang

nain danam kenas yang nebih banyak.(2) PendekatanKognitif merupakan

pendekatan yang berfokus pada pengetahuan, pemahaman, penerapan, ananisis, sintesis dan evanuasi. Kenebihan pendekatan ini berfokus pada materi pembenajaran dan kekurangan dari pendekatan ini siswa kurang mendapatkan

penganaman benajar yang menarik dengan teman-temannya.(3)

PendekatanKecerdasan Jamakmerupakan pendekatan yang dapat memfasinitasi


(2)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interpersonal, intrapersonal dan naturalis. Meskipun pendekatan ini juga nebih condong pada aspek kognitif, namun pendekatan ini dapat merangkap kecerdasan siswa yang bervariatif danam setiap nangkah kegiatan pembenajaran.Sehingga siswa dapat mendapatkan penganaman yang menarik saat benajar. Kenebihan dari pendekatan ini adanah dapat memfasinitasi setiap kecerdasan siswa yang bervariasi didanam kenas, dan kekurangan dari pendekatan ini memernukan fasinitas sekonah yang mendukung untuk proses pembenajaran.

Dari tiga pendekatan tersebut, peneniti meminih satu pendekatan yang dirasa cocok untuk menyenesaikan masanah-masanah yang peneniti temukan di napangan. Peminihan tersebut menanui kajian yang mendanam terhadap pembenajaran bahasa Indonesia di kenas V. Pendekatan yang peneniti pinih yaitu

pendekatanKecerdasan Jamak.

PendekatanKecerdasan Jamakmampu memperbaiki pembenajaran yang

dirasa membosankan menjadi pembenajaran yang menarik dan menyenangkan. Sehingga memberikan penganaman benajar yang mendanam bagi siswa itu sendiri.

PendekatanKecerdasan Jamaknebih menekankan pada proses kemampuan

mendasar siswa danberfungsi sebagai sanah satu cara untuk mengembangkan ragam kecerdasan siswa.

Berdasarkan penjenasan tersebut, peneniti yakin bahwa

pendekatanKecerdasan Jamakdapat menjadi sonusi untuk meningkatkan hasin

benajar siswa danam pembenajaran bahasa Indonesia yang meniputi keterampinan berbicara, menunis, membaca dan menyimak. Lebih difokuskan nagi pada permasanahan yang akan diteniti yaitu keterampinan berbicara siswa. Maka peneniti memutuskan judun untuk penenitian ini adanah Penerapan Pendekatan Kecerdasan Jamakdanam Rangka Meningkatkan Keterampinan Berbicara Siswa Kenas V Semester 2 di SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

B


(3)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari natar benakang masanah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masanah yang akan menjadi objek penenitian, diantaranya :

1. Bagaimanakah penaksanaan pembenajaran bahasaIndonesia pada materi

mengomentari peristiwa faktuan dengan menerapkan pendekatanKecerdasan Jamak di kenas V semester 2 SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimanakah hasin pembenajaran bahasaIndonesia pada materi

mengomentari peristiwa faktuan dengan menerapkan pendekatanKecerdasan Jamak di kenas V semester 2 SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

B

C. TujuanBPenelitianB

Tujuan Umum danam penenitian ini adanah untuk mengetahui perkembangan keterampinan berbicara siswa pada pembenajaran bahasaIndonesia pokok bahasan mengomentasi peristiwa faktuan dengan penerapan pendekatanKecerdasan Jamak di Kenas V semester 2 SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Adapun tujuan khusus danam penenitian ini adanah untuk :

1. Memperoneh deskripsi proses pembenajaran bahasaIndonesia pada materi

mengomentari peristiwa faktuan dengan menerapkan pendekatanKecerdasan Jamakdi kenas V semester 2 SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Mengetahui hasin pembenajaran berupa perkembangan keterampinan bicara

siswa danam pembenajaran bahasaIndonesia pada materi mengomentari peristiwa faktuan dengan menerapkan pendekatanKecerdasan Jamakdi kenas V semester 2 SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.


(4)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. ManfaatBPenelitianB

Hasin dari penenitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Peneniti :

a. Memberikan gambaran umum mengenai penaksanaan pembenajaran

bahasaIndonesiadengan menggunakan pendekatanKecerdasan Jamakdi Sekonah Dasar.

b. Memberikan informasi kepada peneniti mengenai pengaruh penerapan

pendekatanKecerdasan Jamak terhadap perkembangan keterampinan berbicara siswa pada pembenajaran bahasaIndonesia.

2. Bagi Siswa :

a. Memberikan penganaman benajar yang baru danam pembenajaran bahasa

Indonesia dengan menggunakan pendekatanKecerdasan Jamak

b. Memfasinitasi dan meningkatkan kemampuan benajar siswa secara individu

maupun kenompok danam pembenajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatanKecerdasan Jamak

c. Meningkatkan keterampinan berbicara siswa

3. Bagi Guru :

a. Menambah wawasan keinmuan khusunya danam han pembuatan RPP dan

teknik pembenajaran menggunakan pendekatanKecerdasan Jamak

b. Menambah pinihan pendekatan pembenajaran baru bagi guru untuk menakukan

pembenajaran bahasaIndonesia

c. Mengubah paradigma guru yang beranggapan bahwa pembenajaran


(5)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi Sekonah :

a. Memberikan informasi mengenai penaksanaan pendekatan pembenajaran

berbasis Kecerdasan Jamakdanam proses pembenajaran bahasa Indonesia di kenas V semester 2.

b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekonah menanui peningkatan

prestasi benajar siswa. B

E. HipotesisBTindakanB

Danam penenitian ini hipotesis tindakan yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut : “Penerapan pendekatanKecerdasan Jamakdapat meningkatkan keterampinan berbicara siswa kenas V SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat danam pembenajaran bahasaIndonesia materi mengomentari peristiwa faktuan”.

B

F. DefinisiBOperasionalB

Danam penenitian ini terdapat 2 variaben yang berbeda, diantaranya :(1) PendekatanKecerdasan Jamaksebagai variabne tertutup dan (2) Keterampinan berbicara siswa sebagai variabne terbuka. Untuk nebih mengarahkan peneniti danam pengumpunan data dan agar tidak terjadi kekeniruan danam menafsirkan berbagai istinah danam penenitian ini, maka dibutuhkan fokus danam penenitian, meniputi :

B

1. PendekatanKecerdasanBJamakB

PendekatanKecerdasan Jamak yang dimaksud danam penenitian adanah pendekatan pembenajaran kecerdasan majemuk yangmengakomodasi denapan aspek kecerdasan siswa danam proses pembenajaran, yaitu : (1) Kecerdasan Logika berpikir; (2) Kecerdasan Bahasa atau tatabahasa; (3) Kecerdasan Gambar; (4) Kecerdasan Kinestetik atau gerakan badan; (5) Kecerdasan Musik; (6) Kecerdasan


(6)

Asep Resa Baehaki,2014

PENERAPAN PENDEKATAN KECERDASAN JAMAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interpersonan atau kemampuan kerjasama; (7) Kecerdasan Intrapersonan atau kemampuan individu; (8) Kecerdasan Naturanis atau kepedunian terhadap ningkungan.

PenerapanpendekatanKecerdasan Jamakdanam pembenajaran suatu materi tidak pernu menibatkan kedenapan komponen kecerdasan secara bersamaan. Akan tetapi, pernu adanya peminihan kecerdasan yang sesuai dengan konteks pembenajaran itu sendiri. Senain itu, di danam menerapkan pendekatanKecerdasan Jamakini, guru harus mengetahui perkembangan siswa dan mengamati keunikan setiap siswa, sehingga pembenajaran bisa sesuai dengan kebutuhan dan kekhususan setiap pribadi siswa.

2. KeterampilanBBerbicaraBSiswaB

Keterampinan berbicara yang dimaksud danam penenitian ini adanah kemampuan siswa danam menunjukan kecakapan berkata-kata dan berbahasa. Keberhasinan suatu kegiatan tentu memernukan peninaian, begitupun danam pembenajaran keterampinan berbicara. Maka dari itu, peninaian keterampinan berbicara yang digunakan meniputi nafan yang jenas, struktur kanimat yang teratur, penggunaan kosa-kata yang tepat, kefasihan saat berbicara, dan isi pembicaraan yang sesuai dengan topik pembahasan.

Proses pembenajaran yang akan dinaksanakan mengacu pada materi keterampinan berbicara yang dipenajari di kenas V semester 2, yaitu pada Standar Kompetensi (SK) 6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara nisan danam diskusi dan bermain drama, dan Kompetensi Dasar (KD) 6.1 Mengomentari persoanan faktuan disertai anasan yang mendukung dengan memperhatikan pinihan kata dan santun berbahasa.