MOTIVASI OLAHRAGA BERSEPEDA MASYARAKAT KOTA BANDUNG : Studi Komparasi Aktivitas Bersepeda di Car Free Day Jalan Dago, Merdeka, dan Buah Batu.

(1)

MOTIVASI OLAHRAGA BERSEPEDA MASYARAKAT KOTA BANDUNG (Studi Komparasi Aktivitas Bersepeda di Car Free Day Jalan Dago, Merdeka, dan

Buah Batu)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

Andri Haerudin 0901435

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

MOTIVASI OLAHRAGA BERSEPEDA MASYARAKAT KOTA BANDUNG

(Studi Komparasi Aktivitas Bersepeda di Car Free Day Jalan Dago, Merdeka, dan Buah Batu)

Oleh Andri Haerudin

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Andri Haerudin 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, Dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

MOTIVASI OLAHRAGA MASYARAKAT BERSPEDA KOTA BANDUNG (Studi Komparasi Aktivitas Bersepeda di Car Free Day Jalan Dago, Merdeka, dan

Buah Batu)

Andri Haerudin 0901435

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi masyarakat dan menguji perbedaan motivasi masyarakat dalam olahraga bersepeda di car free day Kota Bandung. Sampel diambil sebanyak 90 orang yang datang ke car free day, menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket motivasi olahraga yang diadaptasi dari The Sport Motivation Scale ( SMS-28). Penghitungan statistik menggunakan SPSS dengan sub menu Compare Means dengan teknik One Way Anova. Motivasi berolahraga sepeda di car free day Dago dengan jumlah skor 1600 masuk dalam kriteria Baik, sedangkan di car free day Merdeka masuk dalam kriteria Sedang dengan jumlah skor 1546. Dan yang terakhir yaitu car free day Buah Batu dengan jumlah skor 1449 masuk dalam kriteria Rendah. Terdapat perbedaan yang signifikan (nyata) antara motivasi berolahraga bersepeda dari ketiga tempat tersebut. Dengan masing-masing perbedaan yaitu : Dago – Merdeka tidak terdapat perbedaan yang signifikan, Dago – Buah Batu terdapat perbedaan yang signifikan, dan Merdeka - Buah Batu terdapat perbedaan yang signifikan.


(5)

COMMUNITY SPORTS MOTIVATION cycling BANDUNG

(Comparative Study Activities Cycling in Car Free Day Dago Street , Merdeka , and Buah Batu)

Andri Haerudin 0901435

The purpose of this study is to describe the motivation of society and examine differences in people's motivation in sport car free day cycling in the city of Bandung. Samples taken as many as 90 people who came to the car free day, using simple random sampling technique. The data collection exercise motivation questionnaire using instruments adapted from The Sport Motivation Scale (SMS - 28). Counting statistics using the SPSS Compare Means submenu with One Way ANOVA technique. Motivation to exercise bikes in the car free day with a total score of 1600 Dago qualifies as good, while in the car free day in the criteria Merdeka Medium with total score of 1546. And the last one is car-free day with a total score of Buah Batu 1449 Low in the criteria. There are significant differences (real) between the motivation to exercise cycling of the third place. With each one difference, namely : Dago-Merdeka is not a significant difference, Dago-Buah Batu significant difference, and Merdeka-Buah Batu significant difference.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Pengertian Motivasi ... .. 8

B. Lima Panduan untuk Membangun Motivasi ... .. 9

C. Fungsi Motivasi dalam Olahraga ... .. 11

D. Struktur Faktor Motivasi dalam Berolahrga ... 13

E. Jenis Motivasi ... 16

F. Sejarah Sepeda ... 18

G. Jenis-Jenis Sepeda ... 19

H. Car Free Day ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Populasi dan Sampel Peneletian ... 31

B. Desain Penelitian ………... 32

C. Metode Penelitian ... 33

D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian . ... 34

E. Instrumen Penelitian Penelitian ... 35

F. Uji Coba Instrumen ... 36


(7)

H. Analisis Data ………. 39

I. Langkah Penelitian ………. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Deskripsi Hasil Angket Motivasi ... 44

B. Pengolahan dan Analisis Data ……….. . 49

1. Uji Normalitas ………. 49

2. Uji Homogenitas ... 50

3. Analisis Inferensi ... 50

C. Diskusi Temuan ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN ... 59 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktivitas olahraga sering dilakukan oleh hampir setiap orang meskipun dengan jenis olahraga yang berbeda-beda. Setiap orang berbeda aktivitas olahraganya berdasarkan motivasi atau sesuai dengan kesenangannya masing-masing. Dalam satu keluarga saja pasti ada yang berbeda jenis olahraga yang dilakukannya, itu semua tergantung dari tujuan kebugaran, motivasi berolahraganya atau sesuai dengan kesenangannya. Aktivitas olahraga yang berbeda-beda menyebabkan munculnya cabang-cabang olahraga baru yang populer di masyarakat. Walaupun berbeda-beda tujuan aktivitas olahraga pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai tujuan kebugaran jasmani yang memadai.

Masyarakat perlu melakukan aktivitas olahraga untuk menyehatkan dan mengembalikan kesehatan tubuhnya. Aktivitas olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan, salah satu manfaatnya adalah untuk melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh. Dengan melakukan aktivitas olahraga, akan mampu berkonsentrasi lebih lama dibandingkan dengan orang yang jarang melakukan aktifitas olahraga. Orang yang rutin melakukan olahraga tentu tubuhnya akan sehat sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berarti. Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, aktivitas olahraga juga bermanfaat untuk kesehatan tulang. Salah satu aktivitas olahraga yang sering dilakukan masyarakat adalah olahraga rekreasi. Olahraga rekreasi biasanya tidak dituntut untuk berprestasi. Olahraga rekreasi dilakukan hanya untuk mengisi waktu luang saja, hal ini diperkuat oleh pernyataan Aip Syarifuddin dalam jurnal rekreasi olahraga Benjamin menyatakan bahwa olahraga rekreasi adalah “jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang”. Olahraga rekreasi dapat dilakukan oleh semua jenis usia, jenis kelamin, dan jenis pekerjaannya. Lebih lanjut Haryono yang dikutip oleh Subroto et al. (2008:108) menjelaskan bahwa olahraga rekreasi adalah “kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu


(9)

2

senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena memberikan kepuasan dan kesenangan”.

Bersepeda bisa juga disebut dengan olahraga rekreasi. Selain olahraga rekreasi sepeda bisa juga disebut olahraga masyarakat karena olahraga sepeda bukan hanya digandrungi oleh masyarakat menengah keatas, masyarakat menengah kebawah pun dapat melakukan olahraga ini. Hal ini disebabkan karena harga sepeda yang bervariatif. Oleh karena itu masyarakat menengah kebawah pun dapat membeli sepeda dengan harga terjangkau. Bukan hanya dari harga, faktor lain yang menyebabkan bersepeda olahraga masyarakat adalah karena bersepeda dapat dilakukan oleh siapa saja baik anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, maupun lansia.

Selain untuk rekreasi, olahraga bersepeda juga bisa menjadi olahraga prestasi karena olahraga bersepeda banyak di pertandingkan di tingkat nasional maupun internasional. Contoh pertandingan sepeda di tingkat nasional misalnya dipertandingkan di ajang PORDA (Pekan Olahraga Antar Daerah) maupun PON (Pekan Olahraga Nasional). Olahraga sepeda yang di pertandingkan pun berbeda-beda, tergantung dari jenis sepeda yang digunakan. Seperti ada sepeda downhill yang di pertandingkan di perbukitan atau sepeda roadbike yang di pertandingkan di arena velodrom atau dijalan raya. Oleh sebab itu, banyak dari komunitas-komunitas yang bukan hanya untuk rekreasi tetapi di prioritaskan untuk berprestasi.

Bersepeda adalah olahraga yang mudah di lakukan karena simpel dan juga bisa di lakukan oleh siapa saja, tak kenal usia, muda, tua, atau anak-anak sekalipun. Di Denmark telah di lakukan penelitian manfaat bersepeda, dan hasilnya bersepeda mampu mengurangi 40 % resiko kematian, Baik wanita maupun laki laki (Archives of Internal Medicine, 2000). Dari laporan yang terdapat di American Journal of Public Health tahun 1986 dengan bersepeda kita bisa memiliki umur yang lebih panjang ketimbang orang-orang yang tidak berolahraga bersepeda. Selain itu juga bersepeda dapat menambah relasi kekerabatan dengan orang lain. Dengan bersepeda kita akan banyak membakar lemak di dalam tubuh, hal ini bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan


(10)

3

membantu kita dalam menurunkan berat badan. Mengatur dan mengontrol tekanan darah di dalam tubuh agar tetap normal di kutip dari (Journal of Cardiovascular Pharmacology, 1995). Memperlancar denyut jantung, dan membuatnya sehat sehinga mengurangi resiko terkena sakit jantung.

Motif seringkali diistilahkan sebagai dorongan atau kekuatan yang ada di dalam dirinya sendiri . Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Motivasi merupakan salah satu hal yang sangat penting diperhatikan dalam berolahraga, karena hal ini sangat mempengaruhi kinerja seseorang yang melakukan olahraga tersebut. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap seseorang yang berolahraga mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai kebugaran jasmani yang memadai. Menurut George yang dikutip oleh Ibrahim (2008:164) bahwa “Motivation is the desire within an individual that stimulate him or her to action”. Motivasi adalah “hasrat di dalam diri seseorang yang mendorong untuk bertindak”. Pendapat lain diungkapkan oleh para ahli motivasi, yang dikutip oleh Komarudin (2012:24) bahwa motivasi adalah “dorongan yang berasal dari dalam atau dari luar diri individu untuk melakukan suatu aktivitas yang bisa menjamin kelangsungan aktivitas tersebut, serta dapat menentukan arah, haluan dan besaran upaya yang dikerahkan untuk melakukan aktivitas sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat.


(11)

4

Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

Oleh karena itu perlu adanya sarana dan prasarana yang menunjang untuk mendukung masyarakat dalam berolahraga bersepeda. Masyarakat akan termotivasi melakukan olahraga bersepeda bilamana terdapat lahan atau tempat untuk berolahraga sepeda, karena saat ini bersepeda hanya sedikit diberi ruang atau tempat untuk melakukan aktifitasnya karena pemerintah cenderung mengutamakan kendaran bermotor. Namun demikian ada salah satu tempat untuk bersepeda adalah ruas jalan yang dijadikan ruang publik yaitu car free day yang dilaksanakan di kota Bandung. Tujuan utama dari car free day di kota Bandung adalah untuk menurunkan polusi udara dan menghijaukan kota Bandung. Area car free day berada salah satunya di sepanjang ruas jalan simpang Dago sampai taman Cikapayang dan diresmikan oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada. Kegiatan car free day berlangsung selama 4 jam mulai dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB, peraturannya adalah ruas jalan Dago tidak boleh dilewati kendaraan bermotor. Acara car free day yang diadakan rutin setiap hari minggu ini banyak mengundang perhatian masyarakat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang datang ke area car free day. Ruas jalan Dago yang bebas kendaraan bermotor selama 4 jam tidak di sia-siakan oleh masyarakat sekitar untuk memanfaatkannya dengan berbagai macam kegiatan olahraga rekreasi diantaranya bersepeda. Dapat kita lihat bahwa acara car free day sangat bermanfaat untuk masyarakat melakukan berbagai macam kegiatan di waktu luang.

Maka dari itu perlu diteliti lebih lanjut tentang motivasi bersepeda masyarakat, dalam hal ini pada masyarakat yang ada di kota Bandung dalam hubungannya dengan berbagai macam tujuan kegiatan bersepeda sehingga nantinya kesepakatan ini merupakan faktor yang bisa dipertanggungjawabkan. Diadakannya penelitian tentang analisis kegiatan bersepeda dalam hubungannya dengan berbagai macam tujuan kegiatan olahraga bersepeda di car free day akan membuka wawasan ataupun persoalan baru yang mungkin difaktakan kembali. Tidak semua masyarakat memiliki motivasi yang sama untuk berolahraga


(12)

5

bersepeda, namun ada juga sebagian masyarakat yang berolahraga bersepeda dengan senang hati karena merupakan hobi yang dapat tersalurkan dan bukan merupakan suatu paksaan.

Dengan memperhatikan dan menganalisa hal–hal atau kepentingan-kepentingan diatas, maka penulis ingin mengadakan penelitian dan memutuskan masalah penelitian dengan judul “MOTIVASI OLAHRAGA BERSEPEDA MASYARAKAT KOTA BANDUNG (Studi Komparasi Aktivitas Bersepeda di Car Free Day Jalan Dago, Merdeka, dan Buah Batu)


(13)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran motivasi masyarakat dalam olahraga bersepeda pada kegiatan car free day di jalan Dago, jalan Merdeka, dan jalan Buah Batu Bandung?

2. Apakah terdapat perbedaaan yang signifikan mengenai motivasi olahraga bersepeda masyarakat Kota Bandung pada kegiatan car free day di jalan Dago, jalan Merdeka, dan jalan Buah Batu?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yang peneliti rumuskan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gambaran motivasi masyarakat dalam olahraga bersepeda pada kegiatan car free day di jalan Dago, jalan Merdeka, dan jalan Buah Batu Bandung.

2. Untuk menguji perbedaan motivasi olahraga bersepeda masyarakat Kota Bandung pada kegiatan car free day di jalan Dago, jalan Merdeka, dan jalan Buah Batu.

D. Manfaat Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian tersebut diatas diharapkan penelitian ini memberi manfaat antara lain :

1. Masyarakat, sebagai pedoman ilmiah agar mereka mengkaji bahwa penelitian ini bisa mengubah motivasi bersepeda dalam berolahraga

2. Lembaga pemerintahan, yaitu pemerintah kota Bandung sebagai informasi mengenai motivasi masyarakat dalam olahraga bersepeda di car free day Kota Bandung

3. Lembaga Pendidikan,

a. FPOK, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran motivasi bersepeda yang digunakan untuk penelitian selanjutnya


(14)

7

b. Prodi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam perkembangan mata kuliah psikologi olahraga

c. UPI, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi kepada mahasiswa lain tentang motivasi berolahraga

4. Penulis, dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai motivasi masyarakat dalam olahraga bersepeda di car free day Kota Bandung

5. Sampel penelitian, sebagai perbandingan bahwa motivasi olahraga bersepeda olahraga berbeda di setiap tempat yang dilakukannya


(15)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:80) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa populasi adalah seluruh individu yang akan dijadikan obyek penelitian dan individu tersebut paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masyarakat yang aktif bersepeda mengikuti kegiatan car free day Kota Bandung.

Gambar 3.1. Sistematika pengambilan sampel penelitian (Sumber: Dokumen Peneliti)

Subyek penelitian Car free day Kota Bandung

Masyarakat yang aktif bersepeda di car free day Kota Bandung

Sampel

Pengolahan data

Metode pengambilan data = teknik stratified random sampling


(16)

32

2. Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Suherman, A., Damayanti, I dan Rahayu N.I (2012:59) dalam bukunya menjelaskan bahwa teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua orang dalam populasi memiliki probabilitas yang sama untuk menjadi sampel tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan sepeda di car free day Kota Bandung yang ada di jalan Dago, jalan Merdeka, dan jalan Buah Batu dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian diperlukan dalam suatu penelitian karena desain penelitian dapat menjadi pegangan yang lebih jelas dalam melakukan penelitiannya. Untuk menentukan sebuah desain penelitian biasanya disesuaikan dengan jenis pendekatan atau metode penelitian yang digunakan. Model desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana karena terdiri dari satu variabel independen dan tiga variabel dependen. Untuk memberikan kelancaran dalam melaksanakan penelitian ini penulis merancang desain penelitian sebagai berikut :

Gambar 3.2, Desain Penelitian dengan Paradigma Sederhana (Sumber : Dokumenn Peneliti)


(17)

33

Keterangan: X1 = Motivasi

Y1 = Olahraga bersepeda di jalan Dago Y2 = Olahraga bersepeda di jalan Merdeka Y3 = Olahraga bersepeda di jalan Buah Batu

Proses-proses penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3, Proses Penelitian Sugiyono (2010:30)

C. Metode Penelitian

Metode Penelitian menurut Sugiyono (2010 : 2) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menyusun data serta untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu penelitian. Penggunaan metode penelitian harus dapat mengarah pada penelitian, agar hasil yang di peroleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan apa yang dikemukan diatas metode penelitian yang digunakan oleh penulis ialah metode penelitian deskriptif kausal komparatif. Suherman, A., Damayanti, I dan Rahayu, N.I (2012:69) dalam bukunya menjelaskan bahwa deskriptif kausal komparatif berupaya untuk mengetahui penyebab atau akibat dari suatu perbedaan yang sudah terlebih dahulu muncul diantara dua atau beberapa kelompok individu Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Karena

Masalah Populasi Sampel

Pengujian instrumen valid dan tidak

Pengambilan Data Pernyataan valid

diambil


(18)

34

pendekatan kuantitatif dilaksanakan untuk menjelaskan dan menguji hubungan-hubungan (pengaruh) antara variabel-variabel penelitian. Penggunaan metode penelitian juga harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku, yang meliputi populasi, sampel, teknik metode pengumpulan data, serta analisis data.

D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian 1. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah pengertian dan salah dalam penafsiran maksud dari judul penelitian ini, maka perlu memperjelas dengan memberikan batasan sebagai berikut:

a. Motivasi

Menurut George yang dikutip oleh Ibrahim (2008:164) bahwa “Motivation is the desire within an individual that stimulate him or her to action”. Motivasi adalah “hasrat di dalam diri seseorang yang mendorong untuk bertindak”. Adapun motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi olahraga bersepeda di car free day Kota Bandung.

b. Masyarakat

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, masyarakat adalah “sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama”. Adapun masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masyarakat yang datang dengan bersepeda di car free day Kota Bandung.

c. Olahraga Bersepeda

Bersepeda adalah olahraga yang mudah di lakukan selain murah, simpel dan juga bisa di lakukan oleh siapa saja, tak kenal usia, muda, tua, atau anak-anak sekalipun. Di Denmark telah di lakukan penelitian manfaat bersepeda, dan hasilnya bersepeda mampu mengurangi 40 % resiko kematian, Baik wanita maupun laki laki (Archives of Internal Medicine, 2000). Adapun olahraga bersepeda yang dimaksud dalam penelitian ini adalah olahraga bersepeda yang ada di car free day Kota Bandung


(19)

35

d. Car Free Day

Menurut Haris dalam artikelnya, car free day atau hari bebas kendaraan bermotor adalah “hari dimana tidak ada kegiatan berkendara bermotor yang bertujuan untuk mengurangi dampak efek global warming yang berbahaya bagi kehidupan”. Adapun car free day yang dimaksud dalam penelitian ini adalah car free day yang ada di jalan Dago, jalan Merdeka, dan jalan Buah Batu Kota Bandung

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010:38). Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bersepeda dan variabel terikatnya adalah motivasi bersepeda untuk datang ke car free day Kota Bandung.

E. Instrumen Penelitian

Mengumpulkan data dari sampel penelitian dibutuhkan adanya alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian digunakan sebagai alat ukur untuk memperoleh data dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Hasil dari pengolahan data ini kemudian akan dijadikan sebagai sebuah kesimpulan dari hasil penelitian, dan akan menjawab permasalahan yang ada. Penelitian ini termasuk penelitian survey dengan menggunakan instrumen angket untuk meminta tanggapan dari responden.

Angket atau questionnaire adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan penggunaan. Tujuan penyebaran angket ialah untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban. Angket yang digunakan dalam penelitian ini


(20)

36

adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dan keadaan dirinya. Angket dalam penelitian ini terdiri dari komponen atau variabel yang dijabarkan melalui sub komponen, indikator-indikator dan pertanyaan-pertanyaan. Butir-butir pertanyaan tersebut merupakan gambaran tentang motivasi olahraga bersepeda masyarakat.

F. Uji Coba Instrumen

Untuk memperoleh kesahihan dan keajegan dari tiap butir soal, perlu dilakukannya uji coba angket. Dari uji coba tersebut diharapkan dapat diketahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Sebelum instrumen digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 30 orang yang sedang beraktifitas sepeda yang ada di warung bandrek, yang tidak diikutkan dalam penelitian yang sebenarnya.

Data dianalisis menggunakan perangkat lunak Statistikal Product and Service Solution (SPSS) for windows versi 16 yaitu menggunakan reliability scale. Pada uji validitas dan reliabilitas, angket yang di Adaptasi dari The Sport Motivation Scale terhitung jumlah keseluruhan butir soal tentang motivasi yaitu 28 soal. Kemudian soal angket diujikan terhadap 30 orang sampel lain selain kelompok sampel penelitian. Setelah semua skor hasil angket uji coba di-input dan hasil uji coba angket beserta hasil penghitungan uji validitas tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada tabel berikut :


(21)

37

Tabel 3.1 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen

Item-Total Statistics

Corrected Item-Total Correlation Status

s1 -0.045 Tidak Valid

s2 0.190 Tidak Valid

s3 0.518 Valid

s4 -0.108 Tidak Valid

s5 0.110 Tidak Valid

s6 0.191 Valid

s7 0.312 Valid

s8 0.101 Tidak Valid

s9 0.039 Tidak Valid

s10 -0.009 Tidak Valid

s11 -0.205 Tidak Valid

s12 0.590 Valid

s13 0.585 Valid

s14 0.215 Valid

s15 0.279 Valid

s16 0.141 Tidak Valid

s17 0.285 Valid

s18 0.132 Tidak Valid

s19 -0.227 Tidak Valid

s20 0.592 Valid

s21 0.334 Valid

s22 0.512 Valid

s23 0.341 Valid

s24 -0.168 Tidak Valid

s25 0.211 Valid

s26 0.214 Valid

s27 0.355 Valid


(22)

38

Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan nilai Corrected Item-Total Correlation hasil dari analisis Reability Scale. Menurut, Nisfiannor Muhammad (2009:229), bahwa untuk menyatakan butir item valid atau tidak valid digunakan patokan 0,200”. Terlihat pada tabel diatas ada beberapa soal angket yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,200, dikatakan soal angket tersebut Valid, ataupun sebaliknya. Ternyata terdapat 16 butir pernyataan yang valid dan pernyataan yang tidak valid meliputi nomor 1, 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 16, 18, 19, dan 24. Dari hasil validitas instrumen tersebut didapatkan nilai reliabilitas intrumen sebagai berikut:

Tabel 3.2, Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.765 16

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen angket motivasi bersepeda yang akan digunakan pada penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang signifikan. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai Cronbach Alpha > 0,600.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi (pengamatan) dan kuesioner (angket). Marshall (Sugiyono, 2010:226), mengungkapkan bahwa “Through observation, the researcher learn about behaviour and the meaning attached to those behaviour; yang artinya melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut”. Maksud dari pernyataan diatas adalah peneliti melakukan observasi untuk melihat tingkah laku masyarakat dari segi luar saja.

Selain observasi penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk


(23)

39

mendapatkan jawaban tertulis. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bentuk daftar pertanyaan dengan alternatif pilihan jawaban. Dengan demikian responden mencantumkan pilihan dengan membubuhkan tanda bulat (0) pada jawaban alternatif.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan penulis dalam penggunaan angket di penelitian ini karena sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu bersifat data kuantitatif, memberi kemudahan kepada responden untuk memilih alternatif jawaban yang ada, serta lebih efisien dalam pengumpulan data ditinjau dari segi waktu, biaya, dan tenaga.

H. Analisis Data

Analisis yang pertama adalah uji normalitas. Uji ini dilakukan untuk menentukan sifat distribusi data. Analisis untuk uji normalitas ini menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Z. Uji statistik ini biasa digunakan untuk menentukan normalitas suatu kumpulan data. Analisis selanjutnya adalah menentukan perbedaan signifikansi untuk masing-masing tempat atau jalan. Perbandingan dilakukan terhadap satu tempat atau jalan dengan tempat atau jalan yang lainnya. Uji statistik yang digunakan untuk analisis ini bergantung pada jumlah variabel yang dibandingkan dan sifat normalitas data. Karena dalam penelitian ini variabel yang diteliti mempunyai tiga variabel, maka menggunakan One Way Anova. Namun bila data yang dianalisis bersifat tidak normal, maka uji statistik yang digunakan adalah statistic non parametric yang digunakan untuk menguji perbandingan tiga variabel atau lebih. Tingkat kepercayaan analisis data pada penelitian ini adalah 95%, sehingga nilai α untuk penelitian ini adalah 0,05.

I. Langkah Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, dilakukan tahap-tahap atau langkah-langkah penelitian yang dimaksudkan agar dalam pengumpulan data lebih sistematis sebagai berikut :


(24)

40

1. Tahap Persiapan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di car free day Kota Bandung diperoleh informasi bahwa kegiatan olahraga bersepeda cukup diminati oleh seluruh kalangan masyarakat, namun tidak jarang pula masyarakat yang datang ke area tersebut hanya ingin melihat berbagai macam pertunjukan dan membeli produk yang diperdagangkan disana. Sehingga peneliti tertarik meneliti mengenai motivasi masyarakat dalam macam kegiatan olahraga bersepeda di car free day Kota Bandung.

2. Menyusun Angket

Angket memiliki keuntungan dan kelemahan sebagai alat pengumpul data dalam suatu penelitian. Keuntungan angket adalah peneliti tidak diharuskan untuk hadir saat pemberian angket kepada responden, angket dapat dibagikan secara serentak kepada responden, dapat dijawab oleh sampel menurut kecepatannya masing-masing dan waktu senggang mereka, responden dapat menjawab pertanyaan dalam angket secara leluasa, jujur, dan tidak malu-malu karena kuesioner bisa dibuat tidak beridentitas, dan dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arikunto (2006:152) bahwa:

Keuntungan Kuesioner yaitu :

a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-

masing dan menurut waktu senggang responden.

d) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab.

e) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama

Sedangkan kelemahan angket adalah responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi untuk diberikan kepadanya kembali, sering sukar dicari validitasnya, walaupun dibuat anonym, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur, sering tidak kembali terutama yang


(25)

41

dikirim lewat pos dan waktu kembalinya tidak bersamaan bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

Jenis angket yang penulis gunakan adalah jenis angket tertutup. Arikunto (2006:152) memaparkan “Kuesioner tertutup yaitu yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”. Bersifat tertutup artinya angket tersebut telah disusun atas pernyataan yang jelas, tegas, terbatas, dan disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan jawaban dengan kehendak dan keadaannya. Adapun isi angket terdiri dari bentuk pilihan dan isian. Bentuk pilihan dimaksudkan untuk memudahkan responden dalam memberikan jawaban sedangkan bentuk isian merupakan data tambahan yang diperlukan guna melengkapi data pilihan.

Adapun kisi-kisi angket menurut The Sport Motivation Scale dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


(26)

42

Tabel 3.3

Kisi-kisi Angket Motivasi Olahraga Bersepeda Masyarakat Kota Bandung

Variabel Sub Variabel Indikator No. Soal

Motivasi

Motivasi Dasar untuk mengetahui 2, 4, 23, 27

Motivasi Dasar untuk

menyempurnakan/ 8, 12, 15, 20

Motivasi Dasar untuk stimulasi 1, 13, 18, 25

Motivasi Luar di identifikasi 7, 11, 17, 24

Motivasi Luar introjected 9, 14, 21, 26

Motivasi Tidak

Penting peraturan dari luar 6, 10, 16, 22


(27)

43

Adapun peneliti melihat bahwa motivasi terdiri dari 4 indikator yaitu aktifitas, kesehatan, senang-senang, dan sosialisasi. Jadi peneliti mempunya 2 hasil jawaban, yang pertama berdasarkan motivasi peneliti. Kedua berdasarkan hasil dari rumusan masalah dalam penelitian ini. Selanjutnya, Untuk mengetahui alternatif jawaban tentunya diperlukan skala. Jenis skala yang digunakan adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2010:132), “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Untuk alternatif jawaban dibuat dari yang sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

Tabel 3.4, Skala Likert Motivasi Olahraga Bersepeda Masyarakat Kota Bandung

Point Alternatif Jawaban

1 SS = Sangat Setuju 2 S = Setuju

3 TS = Tidak Setuju

4 STS = Sangat Tidak Setuju


(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah peneliti lakukan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

1. Motivasi berolahraga sepeda di car free day Dago dengan jumlah skor 1600 masuk dalam kriteria Baik. Sedangkan di car free day Merdeka masuk dalam kriteria Sedang, dengan jumlah skor 1546. Dan yang terakhir yaitu car free day Buah Batu dengan jumlah skor 1449 masuk dalam kriteria Rendah. Adapun Berdasarkan gambar grafik persentase hasilnya adalah bahwa motivasi bersepeda di car free day jalan Dago yaitu motivasi untuk bersosialisai dengan persentase 25,9%. Kedua, motivasi bersepeda di car free day jalan Merdeka yaitu motivasi beraktivitas dengan persentase 25,9%. Ketiga, motivasi bersepeda di jalan Buah Batu yaitu Sosialisai dengan persentase 26,3%.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan (nyata) antara motivasi berolahraga bersepeda dari ketiga tempat tersebut. Dengan masing-masing perbedaan yaitu: Dago – Merdeka tidak terdapat perbedaan yang signifikan, Dago – Buah Batu terdapat perbedaan yang signifikan, dan Merdeka - Buah Batu terdapat perbedaan yang signifikan, Adapun mengenai hasil persentasi antara jalan Dago dengan jalan Buah Batu mempunyai persentasi sosialisasi yang sama. Sedangkan untuk jalan Merdeka mempunyai persentasi aktivitas yang tinggi.


(29)

56

B. Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya peneliti mengajukan saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur tambahan :

1. Penelitian ini hanya terbatas pada gambaran hasil angket dari kegiatan car free day Kota Bandung saja. Untuk itu peneliti merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk menambahkan tempat lain, seperti Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya yang bersepeda saja, oleh karena itu peneliti merekomendasikan untuk menggunakan sampel dengan beberapa sampel yang bisa di tambahkan dan berbeda seperti pejalan kaki, senam aerobik, senam jantung sehat


(30)

DAFTAR PUSTAKA

American Journal of Public Health tahun 1986.

Ansel, Mark. (1990). Sport Psycholgy. From Teory to Practice. Arizona : Gorsuch Scarisbrick Publisher.

Archives of Internal Medicine, 2000.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: PT. Rineke Cipta.

Foundations of Sport and Exercise Psychology.

Harsono. (1988). Coacing dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusumah.

Ibrahim, Rusli. (2008). Modul Psikologi Olahraga. Bandung: FPOK UPI Journal of Cardiovascular Pharmacology, 1995.

Kementrian Pemuda dan Olahraga. (2010). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta. Kementrian Pemuda Dan Olahraga.

Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga. Bandung. PT. Remaja RosdaKarya Lane, Andy. (2001). Sport and Exercise Psychology. London : Hodder Education. Nisfiannor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika

Nurhasan & Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI

Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Bandung. (2011). Keputusan Walikota Bandung Nomor 551/Kep.449-DisHub/2011 Tentang Penyelenggaraan Car Free Day di Kota Bandung. Bandung. Pemerintah Kota Bandung

Subroto, Toto. (2008). Modul Teori Bermain. Bandung: FPOK UPI

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Suherman, A., Damayanti, I dan Rahayu N.I (2012). Metodologi Penelitian. Bandung : Tidak diterbitkan

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press


(31)

58

SUMBER INTERNET

http://kamusbahasaindonesia.org/masyarakat. [2012/05/09/03.21WIB] http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi. [2013/11/15.20WIB]

http://a1c108045.wordpress.com/2009/10/05/jenis-dan-sifat-motivasi/. [2013/11/21/19.30WIB]

http://id.wikipedia.org/wiki/Sepeda. [2013/11/21/19.30WIB]

Benjamin, Ari. (2010). Google. [Online]. Tersedia: http://ayinosa31. wordpress.com/2010/03/29/rekreasi-olahraga. [2013/10/20/14.30WIB]

Haris. (2012). Car Free Day. [Online]. Tersedia: http://haris14.wordpress.com /2012/01/09/cfd-car-free-day. [2013/06/16/00.09WIB]


(1)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Angket Motivasi Olahraga Bersepeda Masyarakat Kota Bandung

Variabel Sub Variabel Indikator No. Soal

Motivasi

Motivasi Dasar untuk mengetahui 2, 4, 23, 27

Motivasi Dasar untuk

menyempurnakan/ 8, 12, 15, 20

Motivasi Dasar untuk stimulasi 1, 13, 18, 25

Motivasi Luar di identifikasi 7, 11, 17, 24

Motivasi Luar introjected 9, 14, 21, 26

Motivasi Tidak

Penting peraturan dari luar 6, 10, 16, 22


(2)

43

Adapun peneliti melihat bahwa motivasi terdiri dari 4 indikator yaitu aktifitas, kesehatan, senang-senang, dan sosialisasi. Jadi peneliti mempunya 2 hasil jawaban, yang pertama berdasarkan motivasi peneliti. Kedua berdasarkan hasil dari rumusan masalah dalam penelitian ini. Selanjutnya, Untuk mengetahui alternatif jawaban tentunya diperlukan skala. Jenis skala yang digunakan adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2010:132), “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.” Untuk alternatif jawaban dibuat dari yang sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

Tabel 3.4, Skala Likert Motivasi Olahraga Bersepeda Masyarakat Kota Bandung

Point Alternatif Jawaban 1 SS = Sangat Setuju 2 S = Setuju

3 TS = Tidak Setuju 4 STS = Sangat Tidak


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah peneliti lakukan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

1. Motivasi berolahraga sepeda di car free day Dago dengan jumlah skor 1600 masuk dalam kriteria Baik. Sedangkan di car free day Merdeka masuk dalam kriteria Sedang, dengan jumlah skor 1546. Dan yang terakhir yaitu car free day Buah Batu dengan jumlah skor 1449 masuk dalam kriteria Rendah. Adapun Berdasarkan gambar grafik persentase hasilnya adalah bahwa motivasi bersepeda di car free day jalan Dago yaitu motivasi untuk bersosialisai dengan persentase 25,9%. Kedua, motivasi bersepeda di car free day jalan Merdeka yaitu motivasi beraktivitas dengan persentase 25,9%. Ketiga, motivasi bersepeda di jalan Buah Batu yaitu Sosialisai dengan persentase 26,3%.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan (nyata) antara motivasi berolahraga bersepeda dari ketiga tempat tersebut. Dengan masing-masing perbedaan yaitu: Dago – Merdeka tidak terdapat perbedaan yang signifikan, Dago – Buah Batu terdapat perbedaan yang signifikan, dan Merdeka - Buah Batu terdapat perbedaan yang signifikan, Adapun mengenai hasil persentasi antara jalan Dago dengan jalan Buah Batu mempunyai persentasi sosialisasi yang sama. Sedangkan untuk jalan Merdeka mempunyai persentasi aktivitas yang tinggi.


(4)

56

B. Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya peneliti mengajukan saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur tambahan :

1. Penelitian ini hanya terbatas pada gambaran hasil angket dari kegiatan

car free day Kota Bandung saja. Untuk itu peneliti merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk menambahkan tempat lain, seperti Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya yang bersepeda saja, oleh karena itu peneliti merekomendasikan untuk menggunakan sampel dengan beberapa sampel yang bisa di tambahkan dan berbeda seperti pejalan kaki, senam aerobik, senam jantung sehat


(5)

DAFTAR PUSTAKA

American Journal of Public Health tahun 1986.

Ansel, Mark. (1990). Sport Psycholgy. From Teory to Practice. Arizona : Gorsuch Scarisbrick Publisher.

Archives of Internal Medicine, 2000.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: PT. Rineke Cipta.

Foundations of Sport and Exercise Psychology.

Harsono. (1988). Coacing dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusumah.

Ibrahim, Rusli. (2008). Modul Psikologi Olahraga. Bandung: FPOK UPI Journal of Cardiovascular Pharmacology, 1995.

Kementrian Pemuda dan Olahraga. (2010). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta. Kementrian Pemuda Dan Olahraga.

Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga. Bandung. PT. Remaja RosdaKarya Lane, Andy. (2001). Sport and Exercise Psychology. London : Hodder Education. Nisfiannor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika

Nurhasan & Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI

Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Bandung. (2011). Keputusan Walikota Bandung Nomor 551/Kep.449-DisHub/2011 Tentang Penyelenggaraan Car Free Day di Kota Bandung. Bandung. Pemerintah Kota Bandung


(6)

58

SUMBER INTERNET

http://kamusbahasaindonesia.org/masyarakat. [2012/05/09/03.21WIB] http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi. [2013/11/15.20WIB]

http://a1c108045.wordpress.com/2009/10/05/jenis-dan-sifat-motivasi/. [2013/11/21/19.30WIB]

http://id.wikipedia.org/wiki/Sepeda. [2013/11/21/19.30WIB]

Benjamin, Ari. (2010). Google. [Online]. Tersedia: http://ayinosa31. wordpress.com/2010/03/29/rekreasi-olahraga. [2013/10/20/14.30WIB]

Haris. (2012). Car Free Day. [Online]. Tersedia: http://haris14.wordpress.com /2012/01/09/cfd-car-free-day. [2013/06/16/00.09WIB]