NASKAH PUBLIKASI Perbedaan Daya Tarik (Tensile Strength) dan Daya Terima Dodol Yang Dibuat Dari Tepung Rumput Laut Dan Bubur Rumput Laut.

NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN DAYA TARIK (TENSILE STRENGTH) DAN DAYA TERIMA DODOL YANG
DIBUAT DARI TEPUNG RUMPUT LAUT DAN BUBUR RUMPUT LAUT

Disusun Oleh :
LELA JUNIAR CHORIAH
J 300 120 044

PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

PERBEDAAN DAYA TARIK (TENSILE STRENGTH) DAN DAYA TERIMA DODOL YANG
DIBUAT DARI TEPUNG RUMPUT LAUT DAN BUBUR RUMPUT LAUT
Oleh:
*)

**)


Lela Juniar , Rusdin Rauf , Eni Purwani

**)

*Mahasisiswa DIII Program Studi Ilmu Gizi FIK UMS
**Dosen Program Studi Ilmu Gizi FIK UMS

ABSTRAK
Pendahuluan : Rumput laut merupakan salah satu alga yang mempunyai banyak manfaat.
Salah satu manfaat rumput laut adalah dapat dibuat makanan ringan seperti dodol. Dalam
pembuatan dodol rumput laut daya tarik (tensile strength) dan daya terima mempengaruhi
hasil dari produk dodol rumput laut. Daya tarik (tensile strength) itu sendiri dipengaruhi oleh
adanya proses gelatinisasi dan retrogradasi yang terjadi pada saat pengolahan dodol.
Pembuatan dodol dapat dilakukan dengan menggunakan bahan tepung rumput laut maupun
bubur rumput laut. Dari kedua bahan tersebut akan diketahui daya tarik (tensile strength)
maupun daya terima.
Tujuan : Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan daya tarik (tensile strength) dan
daya terima dodol yang dibuat dari tepung rumput laut dan bubur rumput laut.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah rancangan acak lengkap yaitu tepung rumput laut dan bubur rumput laut.

Analisis data dengan menggunakan uji One Way Anova, dengan taraf signifikan 95%
menggunakan program SPSS Versi 16. Untuk menguji perbedaan daya terima
menggunakan uji Independent Sample T Test.
Hasil : Berdasarkan hasil uji daya tarik (tensile strength) tidak terdapat perbedaan antara
dodol yang dibuat dari bahan tepung rumput laut dan dari bubur rumput laut. Tensile
strength dodol rumput laut terbesar 0,57 N dan 0,69 N. Hasil uji daya terima menunjukkan
bahan dodol yang dibuat dari tepung rumput laut memberikan daya terima yang lebih tinggi
dibanding bubur rumput laut.
Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan daya tarik dodol yang dibuat dari tepung rumput
laut dan bubur rumput laut. Dodol yang dibuat dari tepung rumput laut menunjukkan daya
terima yang lebih tinggi dari bubur rumput laut.
Kata kunci : Rumput laut, dodol, tepung, bubur, daya tarik, daya terima.

ABSTRACT
Introduction : Seaweed is one of the algae seaweed have a lot of benefits. One of them is
a raw material of snack such as dodol. The tensile strength and acceptance level are the
quality factors of dodol. The tensile strength is affected by gelatinization and retrogradation
in dodol processing. Pulp or flour of seaweeds can be used as a raw material of dodol.
Purpose : The purpose of the research was to investigate the difference in tensile strength
and acceptance level of dodol manufactured from the powder dan pulp seaweeds.

Method : The research was an experimental. Research design used was completely
randomized design with two treatments, were flour and pulp seaweeds. Tensile strength
data were analysed using one way anova, with significant level of 95 %. The acceptance
level was tested using independent t test .
Result : The result indicated that there was no difference in tensile strength between dodol
from flour and pulp of seaweeds. They were 0.57 N and 0.69 N, respectively. The
acceptability test revealed that, the acceptance level of dodol made from seaweed flour was
more than seaweed pulp, generally.
Conclusion : There is no difference in tensile strength of dodol made from flour and pulp of
seaweeds. In the acceptance test, however, there is a different between dodol made from
flour seaweed and pulp seaweed.
Keyword : seaweed, dodol, flour, pulp, tensile strength, acceptability.
PENDAHULUAN

pemanfaatan dalam bentuk segar membuat
bahan

nilai ekonomis dari rumput laut menjadi

pangan yang kaya akan zat gizi serta


rendah. Upaya untuk meningkatkan nilai

mengandung Iodium dan serat yang tinggi,

ekonomis dari rumput laut salah satunya

sehingga

adalah dengan dibuat makanan ringan seperti

Rumput

laut

sangat

merupakan

cocok dikonsumsi oleh


penderita GAKI maupun penderita penyakit
degeneratif

yang

disebabkan

kurangnya

konsumsi serat (Dietary Fiber). Pada rumput
laut mengandung Iodium sebesar 0,1-0,8%

dodol.
Dodol merupakan salah satu jenis
makanan tradisional yang lama dikenal oleh
kalangan masyarakat, yang berbahan dasar

pada ganggang coklat dan 0,1-0,15% pada


tepung ketan. Dodol memiliki tekstur plastis

ganggang merah. Produksi rumput laut di

yang termasuk pangan semi basah karena

Indonesia dari tahun ke tahun mengalami

mengandung kadar air 20% (Widjanarko dkk,

peningkatan, untuk tahun 2010 produksi

2000). Penggunaan rumput laut yang dapat

rumput laut mencapai 3,9 juta ton (Dirjen

menggantikan sebagian tepung beras ketan

Perikanan Budidaya, 2011).


dapat mengurangi indeks glikemik dari dodol.

Sumber daya rumput laut di Indonesia
dimanfaatkan penduduk pantai untuk sayur
dan lalapan, bahkan beberapa jenis rumput
laut

banyak

dijual

dibeberapa

pasar

tradisional (Handayani dkk, 2004). Namun

Dalam pembuatan dodol rumput laut daya
tarik (tensile strength) dan daya terima
mempengaruhi hasil dari produk dodol rumput

laut. Daya tarik (tensile strength) itu sendiri
dipengaruhi oleh adanya proses gelatinisasi

dan retrogradasi yang terjadi pada saat

Tabel 1. Formula Pembuatan Dodol dari

pengolahan dodol. Pembuatan dodol dapat

Bubur Rumput Laut

dilakukan

dengan

menggunakan

bahan

tepung rumput laut maupun bubur rumput

laut.

Dari

kedua

bahan

tersebut

akan

diketahui daya tarik (tensile strength) maupun
daya terima.
Tujuan

penelitian

adalah


untuk

mengetahui perbedaan daya tarik (tensile
strength) dan daya terima dodol yang dibuat

Formula A
Bahan
Berat
Rumput laut 100 g
Tepung ketan 250 g

Formula B
Bahan
Rumput laut
Tepung
ketan
350 g Gula merah
500 g Gula putih
220 ml Santan
kelapa

2g
Vanili
500 ml Air

Gula merah
Gula putih
Santan
kelapa
Vanili
Air

Berat
100 g
250 g
350 g
750 g
220 ml
2g
500 ml

dari tepung rumput laut dan bubur rumput
Tahap II : Pembuatan tepung rumput laut

laut.

a. Rumput

METODE PENELITIAN
Penelitian
penelitian

ini

merupakan

eksperimental.

jenis

Rancangan

penelitian yang digunakan adalah rancangan
acak dengan lengkap dengan dua perlakuan
yaitu tepung rumput laut dan bubur rumput
laut.

laut

segar

dibersihkan

dari

kotoran.
b. Rumput laut dicuci menggunakan air
mengalir.
c. Rumput laut selanjutnya direndam dalam
air selama 12 jam.
d. Rumput laut dikecilkan ukurannya dengan
cara dirajang.

BAHAN DAN ALAT
Bahan yang digunakan adalah jenis
Kappaphycus alvearezii,santan kelapa, gula
merah, gula putih, vanili dan air. Alat yang
digunakan adalah timbangan analitik, wajan,
baskom, spatula, loyang, ayakan tepung,
gelas ukur, blender.
PROSEDUR PENELITIAN
Tahap I : Optimasi proses pembuatan
dodol dari bubur rumput laut
Pada tahap ini, dilakukan optimasi
proses pembuatan dodol berbahan dasar
bubur rumput laut sesuai dengan laporan
Astawan dkk (2004). Formula pembuatan
dodol dari bubur rumput laut.

e. Rumput laut dikeringkan dalam pengering
kabinet dengan suhu 600c selama 24 jam.
f. Rumput laut kering diblender hingga
halus.
g. Rumput laut yang telah dihaluskan diayak
menggunakan ayakan 60 mesh.
Perhitungan Rendemen Tepung Rumput Laut
%Rendemen=

��

��



��





� 100%

Tahap III : Optimasi proses pembuatan
dodol dari tepung rumput laut

Tepung ketan, air

Pengadukan

Santan kelapa kental

Adonan

Pemasakan

Pencampuran

Pemasakan & Pengadukan 1

Gula merah
Tepung rumput
laut dan gula
pasir

Pemasakan & Pengadukan 2

Penghalusan

Pemasakan & Pengadukan 3

Air
Pendinginan

Pengirisan

Pengemasan

Dodol Rumput Laut

Tahap IV : Pengukuran daya tarik (tensile

B. Hasil Uji Daya Tarik (Tensile Strength)
Tabel 3. Tensile Strength Dodol Rumput Laut

strength)
Pengukuran dilakukan menggunakan
alat universal testing machine.
Tahap V : Pengujian daya terima
Pengujian

daya

terima

dilakukan

dengan pengisian kuesionar dengan variabel
yang diukur adalah warna, aroma, rasa,

Bahan
Dodol

Tepung
rumput laut
Bubur
rumput laut
Nilai p

Hasil
Ulangan
Analisis
(N)
I
0,69

Rata-rata
hasil ulangan (N)
II
0,43

III
0,60

0,57

0,60

0,77

0,70

0,69
0,49
2

tekstur dan keseluruhan.
Pada pengukuran daya tarik (tensile
HASIL DAN PEMBAHASAN

strength) dodol bubur rumput laut dan

Dodol pada penelitian ini dibuat dari
tepung rumput laut dan bubur rumput laut.

tepung rumput laut tidak terdapat perbedaan
diantara kedua dodol tersebut.

Penggunaan bahan yang berbeda dalam
pembuatan dodol dilakukan untuk uji daya

C. Hasil Uji Daya Terima

tarik (tensile strength) dan uji daya terima. Uji

Berdasarkan hasil uji daya terima

Tensile Strength dilakukan untuk memberikan

dodol bubur rumput laut dan tepung rumput

gambaran tentang kekuatan dari suatu bahan

laut terdapat perbedaan pada uji daya terima

untuk menahan pecahnya atau rusaknya pori-

rasa dan keseluruhan sedangkan pada uji

pori. Sedangkan uji daya terima dilakukan

aroma,

untuk memberikan penilaian terhadap warna,

perbedaan.

warna,

tekstur

tidak

terdapat

aroma, rasa, tekstur dan keseluruhan produk
tersebut.

KESIMPULAN
Berdasarkan

A. Hasil Perhitungan Rendemen Tepung
Tabel 2. Hasil Rendemen Tepung Rumput
Laut
Rumput

100

penelitian

dan

pembahasan, peneliti mengambil kesimpulan
1. Daya tarik (tensile strength) dodol
rumput laut yang dibuat dari bahan

Rumput

laut Basah Laut
(gram)

hasil

Tepung

Rumput

Laut (gram)

dasar tepung rumput laut memiliki
rata-rata sebesar 0,57 N sedangkan

kering

bahan

(gram)

memiliki rata-rata sebesar 0,69 N

11,34

9,1

dasar

bubur

rumput

laut

2. Daya terima dodol rumput laut yang
dibuat dari bahan dasar tepung rumput
laut

sebagian

besar

panelis

menyatakan suka dibanding dodol
yang dibuat dari bubur rumput laut.

3. Tidak ada perbedaan tingkat daya tarik
(tensile strength) dodol rumput laut
yang dibuat dari bahan dasar tepung

Dodol.

Jurnal

Teknologi

dan

Industri Pangan. Vol. XV, No.1
Atmadja, WS., Kadi A Sulistijo, Rahmaniar.
1996. Pengenalan Jenis Algae

rumput laut dan bubur rumput laut.
4. Tidak ada perbedaan yang nyata

Merah

(Rhodophyta).

Dalam

terhadap daya terima dodol rumput

Pengenalan

Jenis-Jenis

Rumput

laut yang dibuat dari bahan dasar

Laut Indonesia. Jakarta : Puslitbang

tepung rumput laut dan bubur rumput

Oseanologi, LIPI.
Diniyati , B. 2012. Kadar Betakaroten,

laut dari warna, aroma dan tekstur.
5. Ada perbedaan yang signifikan daya

Protein Tingkat Kekerasan dan Mutu

terima dodol rumput laut yang dibuat

Organoleptik Mie instan dengan

dari tepung rumput laut dan bubur

Substitusi

rumput laut dari rasa dan keseluruhan

Merah

tepung

(Ipomoe

Ubi

Jalar

batatas)

dan

Kacang Hijau (Vigna radiata).
SARAN

Yogyakarta : Skripsi, UNDIP.

Berdasarkan

kesimpulan

dari

Doty MS. 1985. Eucheuma alvarezii sp.nov

penelitian

ini,

disarankan

dalam

(Gigartinales, Rhodophyta) from

pembuatan

dodol

rumput

untuk

Malaysia. Di dalam: Abbot IA,

menggunkan bahan baku tepung rumput

Norris JN (editors). Taxonomy of

laut.

Economic

laut

Seaweeds.

California

Sea Grant College Program. p 37
– 45.

DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmadi. 2004. Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif
Psikologi.

dalam

Glicksman, 1983. Seaweed extracts. Di

Penelitian

dalam Glicksman M (ed). Food

Yogyakarta: Pustaka

Hydrocolloids Vol II. Florida : CRC

Pelajar.

Press, Boca Raton.

Anggadiredja, T., Zatnika, A., Purwoto, H.,

Gontard, N., Guilbert, S. and Cuq, J.L. 2009.

dan Istini, S. 2006. Rumput Laut.

Water and Glycerol as Plastisizer

Jakarta:

Affect.

Penerbit

Penebar

Swadaya.

Mechanical

and Water

Barrier Properties at an Edible

Aslan, M. 1999. Rumput Laut. Yogyakarta:

Wheat Gluten Film. J. Food Sci.

Kanisius. Hal: 69

Vol. 58, No. 1, pg. 206-211.

Astawan, M., Koswara S., Herdiani, F. 2004.
Pemanfaatan
(Eucheuma

Rumput
cottonii)

Handayani, T., Sutarno., Setyawan D.A. 2004.

Laut

Analisis

Untuk

Rumput

Komposisi
laut

Nutrisi

Sargassum

Meningkatkan Kadar Iodium Dan

crassifolium

Serat Pangan Pada Selai dan

Surakarta: FMIPA UNS.

J.

Agardh.

Hardiansyah dan Rimbawan. 2000. Analisis
Bahaya

dan

Keracunan
Direktorat
Tinggi

Kelautan dan Perikanan dalam angka. 2011.
Potensi dan Sumberdaya Alam

Pencegahan

Pangan.

Indonesia. Kementerian Kelautan

Jakarta:

Jenderal

Pendidikan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

dan Perikanan RI.
Matz, S.A. (1992). Bakery Technology and
Engineering. Texas: Pan-Tech

Haryadi.1998.

Modifikasi

Proses

Pembuatan Dodol. Jurnal Agritech

International,Inc. Hal. 31-32.
Meilgaard, M., Civille G.V., Carr B.T. 2000.

18 (1) Halaman 29-30.

Sensory Evaluation Techniques.

Hetzel BS. 2004. An Overview of the Global

Boca Raton, Florida: CRC Press.

Program for the Elimination of

Mimin. 2011. Cara Membuat Gula Merah.

Brain Damage Due to iodine

http://gula-merah.co.id.

Deficiency. In: Towards the Global

Nurchasanah.

Elimination of Brain Damage Due to

Makanan Anda. Jakarta : Hayati Qualita.

Iodine Deficiency (Hetzel BS eds).

Padhungath, C. 2007. Basic Measurement

New

Delhi

:

Oxford

University

2008.

Rahasia

di

Balik

for Food Texture. Diunduh dari

Press.

Jurnal Akuatika Vol. V No. 1/Maret

Hudaya, NR. 2008. Pengaruh Penambahan
tepung

Rumput

(Kappphycus

Laut

alvarezii)

2014 (30-39) ISSN 0853-2532.
Putra, S, E. 2006. Alga laut sebagai

Untuk

Biotarget

Industri,

dalam

Peningkatan Kadar Iodium dan

http://www.energi.lipi.go.id/utama.c

Serat

gi?artikel&118681917&11.

Pangan

Sumedang.

Pada

Bogor:

Tahu

Departemen

Rahardjo.

Pamudji.

1999.

Penggantian

Teknologi Hasil Perairan Fakultas

Santan Dengan Bahan Berprotein

Perikanan

Dan minyak Pada Pembuatan

Dan

Ilmu

Kelautan

Dodol

Institut Pertanian Bogor.
Indrasari, S.D., E.Y. Purwani., P. Wibowo.,

Dengan

Disederhanakan.

Cara

Yang

Yogyakarta

:

Jumali. 2008. Nilai indeks glikemik

UGM Fakultas Teknologi Pertanian.

beras beberapa varietas padi.

Ratna Yuliastuti. 2012. Analisis Karakteristik

Penelitian

Pertanian

Tanaman

Issoesetyo dan T. Sudarto. 2001. Gula
produk

Sepanjang
Arkola.

Masa.

Karakteristik

Orangtua,

dan Perlaku konsumsi Jajanan

Pangan 27(3):127-134.
Kelapa

Siswa,

Industri

Hilir

Surabaya

:

pada

Siswa-Siswi. Jakarta. UI

Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Rauf, R.,Dwi Sarbini, M.Kes. Rahmatika nur
Aini, Asti Nugrahani. 2015. Laporan
Penelitian Reguler Kompetitif: Sifat
Elongasi adonan dari campuran

tepung

terigu

singkong

dan

dengan

tepung

volume

Suhardiyono, L, 1993, Tanaman Kelapa Budi

air

daya dan Pemanfaatannya,

yang didasarkan pada daya serap
air. Surakarta : Lembaga Penelitian
dan

Pengadian

Universitas

Yogyakarta : Kanisius
Sutomo, B. 2006. Manfaat Rumput Laut

Masyarakat.

Cegah Kanker dan Antioksidan.

Muhammadiyah

Surakarta.

www.ebokpangan.com.
Suriaty.

2002.

Pengaruh

Penambahan

Santoso J, Yumiko Y, Takeshi S. 2003.

Santan Kelapa Terhadap Mutu

Mineral, fatty acid and dietary fiber

Dodol Rumput Laut Dari Jenis

compositions

several

Eucheuma

Indonesian seaweeds. Jurnal Ilmu-

Skripsi.IPB.

ilmu

in

Perairan

dan

Perikanan

Indonesia. 11: 45-51.

Bogor

:

Widjanarko, S. B., Susanto,T dan Sari, A.,
2000.

Satuhu, S., dan Sunarmani 2004. Membuat

Cottonii.

Penggunaan

Jenis

dan

Proporsi Tepung yang Berbeda

Aneka Dodol Buah. Jakarta :

Bersifat

Penerbit Swadaya.

Organoleptik

Fisiko-Kimia
Dodol

dan
Pisang

Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional.

Cavendish (Musa Paradisiaca L).

Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal. 90-93

Jurnal

SNI 01-2690. 1992. Rumput Laut Kering.

Indonesia. No 3. Vol.1:

Jakarta: Dewan Standardisasi

Malang : Universitas Brawijaya.

Nasional. hlm 1-7.

Tradisional
50-54.

Malang.

Soekarto, S. 2002. Penilaian organoleptik
untuk Industri Pangan dan Hasil

Winarno, F.G. 1990. Teknologi pengolahan
Rumput Laut. Jakarta: Pustaka

Pertanian. Jakarta : Bharata Karya
Aksara.
Srihari,

Makanan

Sinar harapan.
Wojtwics, A., Kolasa, A., Moscicki, L., 2013.

Endang.

Pengaruh

Ifluence of Buckwheat Addition

Penambahan Maltodektrin Pada

on Physical Properties, texture

Pembuatan Santan kelapa Bubuk.

and Sensory Characteristies of

Semarang

Seminar Rekayasa

Extruded Corn Snacks. Poland:

Proses

Departement

Kimia

2010.

:

Dan

Universitas

Diponegoro Semarang.
Untuk

Industri

Pangan Hasil Pertanian. Bharata,
Jakarta.Sakidja, J.S.T. Moningka,
M.B.K. Roeroe,K.

Food

Process

engineering, university of Life in

Sudari. 1984. Aspek Teknologi Pangan
Organoleptik

of

Lublin.