PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DENGAN MODEL KONVENSIONAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN PRAKTIKUM MEMBUAT PESAWAT ELEKTRONIKA 2.
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DENGAN MODEL KONVENSIONAL PADA PENGUASAAN ALAT UKUR
KOMPONEN ELEKTRONIKA DALAM PRAKTIKUM MEMBUAT PESAWAT ELEKTRONIKA 2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Oleh :
WAHYUNI NUR ALAM NIM. E045. 0800159
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Perbandingan Efektivitas
Pembelajaran Tutor Sebaya dengan
Model Konvensional Pada
Penguasaan Alat Ukur Komponen
Elektronika Dalam Praktikum
Membuat Pesawat Elektronika 2
Oleh
Wahyuni Nur Alam
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Wahyuni Nur Alam 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Wahyuni Nur Alam NIM. E045. 0800159
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DENGAN MODEL KONVENSIONAL PADA PENGUASAAN ALAT UKUR
KOMPONEN ELEKTRONIKA DALAM PRAKTIKUM MEMBUAT PESAWAT ELEKTRONIKA 2
Disetujui dan disahkan oleh :
Mengetahui, Pembimbing I,
Drs. Tuti Suartini, M.Pd.
NIP. 19631121 198603 2 002
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,
Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE. NIP. 19551204 198103 1 002
Pembimbing II,
Dandhi Kuswardhana, S.Pd. MT. NIP. 19800623 200812 1 002
Ketua
Tim Pembimbing Skripsi,
Dr. Ade Gaffar Abdullah, S.Pd., M.Si. NIP. 19721113 199903 1 001
(4)
ii
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACTEDLY
Learning Effectiveness Ratio of Conventional Model of Learning by Peer Tutoring Process to Make Aircraft Electronic 2
By:
Wahyuni Nur Alam NIM. 0800159
The study is titled " Learning Effectiveness Ratio of Conventional Model of Learning by Peer Tutoring Process to Make Aircraft Electronic 2". The research was motivated by the reality on the ground, especially in SMKN 4 Bandung are still using conventional methods in the learning process. One method that can enhance learning and active participation of students who subsequently can improve student learning outcomes is a peer tutor teaching methods (Peer Tutoring). The author tries to find out how large the method is effective in improving student learning outcomes, particularly learning Aero Space Elektronic 2 in class XI at SMKN 4 Bandung. The method used is an experimental method to study the subject is a class XI SMKN 4 Bandung academic year 2011/2012.
The pattern of one group studies using experimental (experimental group) and the comparison group (control group) with a form of "Randomized Control Group Pretest and posttest design". Students who sampled the second class as the class XI Audio Video 2 and XI Audio Video 3 experimental group as a control group which drawn at random. Data collection techniques using the test, study documentation, observation and literature study. While the data analysis using the test for normality by using chi square, the homogeneity test using an F-test and test hypotheses using t-test.
Result observationaling to point out that exists student grasp step-up. That thing gets to be pointed out by marks sense gain students learned result to braze greater experiment than control class. Therefore Ekspositori's learning approaching passes through game Ice Breaking can be said effective.
(5)
iii
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Dalam Proses Pembelajaran Praktikum Membuat Pesawat
Elektronika 2
Oleh:
Wahyuni Nur Alam NIM. 0800159
Penelitian ini berjudul “Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Dalam Proses Pembelajaran Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan lapangan, khususnya di SMKN 4 Bandung yang masih menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajarannya. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode pembelajaran tutor sebaya (Peer Tutoring). Peneliti ingin mengetahui seberapa besar efektivitas metode tersebut dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan subjek penelitian kelas XI jurusan Audio Video SMKN 4 Bandung tahun ajaran 2011/2012.
Metode penelitian menggunakan satu kelompok ekperimen (eksperimental group) dan kelompok pembanding (control group) dengan bentuk ”Randomized Control Group Pretest and Posttest Design”. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, studi dokumentasi, observasi dan studi literatur. Sedangkan analisis data menggunakan uji normalitas dengan menggunakan chi kuadrat, uji homogenitas dengan menggunakan uji-f dan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan adanya
gain hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol, Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya (peer tutoring) dapat dikatakan lebih evektif dibandingkan model konvensional.
(6)
ii
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2
KATA PENGANTAR
Bismilahirrohmanirrohim,
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, Sang Penguasa, Maha Pemurah, yang telah melimpahkan karunia dan ridho-Nya. Solawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Besar, Nabi Muhammad SAW, untuk keluarga para sahabatnya, serta pada para kita selaku pengikutnya.
Skripsi ini berjudul “Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Dalam Proses Pembelajaran Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 ”. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan berbesar hari penulis menerima kritik dan sara dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi perbaikan di waktu yang akan datang. Penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung , Juni 2013
(7)
iii
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, penulisan skripsi tidak akan terselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. ALLAH SWT , Sang Penyayang yang telah memberi kemampuan, kesehatan dan kesempatan kepada penulis.
2. Ibu Dra. Tuti Suartini, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi.
3. Bapak Dandhi Kuswardhana, S.Pd., M.T., selaku Pembimbing II yang telah memberikan saran dan bimbingan selama penyusunan skripsi.
4. Bapak Drs. Yuda Muladi, M.Pd., selaku Penguji I yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak Drs. Yoyo Somantri, ST. M.Pd., selaku Penguji II yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi.
6. Bapak Wawan Purnama, S.Pd. M.Si., selaku Penguji III yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi.
7. Bapak Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
8. Bapak Prof. Dr. H. Mukhidin, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik penulis di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
9. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI yang telah memberikan banyak ilmu selama penulis duduk di bangku kuliah.
10.Bapak Komar dan Ibu Sri selaku staff Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI yang telah membantu penulis dalam memperlancar administrasi.
11.Kedua orang tua. Bapa Ase Alamsyah selalu mengsuport dan memfasilitasi semua kebutuhan selama ini saya perlukan. Mama Nurul Hasanah selalu mendoakan terbaik kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. Terima kasih telah menjadi orang tua terbaik yang penulis miliki.
(8)
iv
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2
12.Hendra Setiawan, ST, MOS calon imamku tersayang , terhebat selalu menjadi inspirasi, motivator dan selalu menemani penulis setiap waktu, “u are the best hero in my life”.
13.Geng Teletubies Nurul Hidayah, Yuliawati dan Adinda Syarifina Fadhilah, kalian banyak mengajarkan arti hidup, arti teman dan arti persahabatan semasa kuliah. Pertengkaran, perselisihan membuat kita bertambah dewasa dalam menyikapi permasalahan. Kalian luar biasa.
14.Teman-teman seperjuangan Elektro’08, terutama “PTE A Insomnia” dan Communitty CGG
15.Teman-teman Pandawa 5 Deni, Ikin, Joy yang selalu ada di setiap saat, selalu menemani dan menhibur di kala susah atau pun senang kalian semua teman terbaik yang pernah saya dapatkan.
16.Kelompok KKN Tematik 2011 Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, khususnya Desa Sukamaju. KKN Suka-suka 40 days full of story, full of happy. Yudi Hilman, Rizky Tifa Amalia, Nurlaelah Syarofah, Vika Restu, Gita Wening, Saputra Imam Nawawi, Yuvita, kang Cepcep. Saya sayang kalian,
17.Untuk guru-guru serta wakasek SMKN 4 Bandung yang telah memotivasi penulis. Serta guru dan staf lainnya tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih telah memberi pengalaman berharga.
18.Siswa-siswi kelas XI Audio Video 1, 2 dan 3 telah bersedia menjadi sampel penelitian penulis.
19. Bapak Agus Sugiarto S.Pd selaku Dosen Luar Biasa selama PPL di SMKN 4 Bandung telah memberi pengetahuan, dan memotivasi penulis.
20. Rekan- rekan PPL SMKN 4 Bandung. Yudi Aditia, Ahmad Sadeli, Aning, Arina Anjaina, Ebeu Saptarini, Egi Kosmara, Indra, Aziz, Amien. Siswa-siswi kelas XI Audio XI Audio Video.
21. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi.
Akhir kata, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan berlimpah dari Allah SWT. Aamiin
(9)
v
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar dan Pembelajaran ... 9
B. Metode Pembelajaran ... 11
C. Efektivitas ... 12
D. Pembelajaran Tutor Sebaya ... 15
E. Langkah – langkah Pembelajaran Tutor Sebaya ... 18
F. Metode Konvensional ... 22
G. Hasil Belajar ... 26
H. Hipotesis Penelitian ... 28
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 32
B. Metode Penelitian ... 34
(10)
vi
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2
D. Definisi Operasional ... 36
E. Prosedur dan Alur Penelitian ... 38
F. Instrumen Penelitian ... 42
G. Teknik Analisis Data ... 48
H. Teknik Pengumpulan Data ... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Penelitian ... 56
B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 58
C. Analisis dan Pembahasan Data Penelitian ... 73
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 94
B. Saran ... 94
(11)
vii
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Randomized Control Group Pretest and Post test Design...39
Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran Butir...47
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda...48
Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Reliabilitas...51
Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian...……...61
Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal………...62
Tabel 4.3 Data Daya Pembeda Butir Soal...62
Tabel 4.4 Data Hasil Uji Validitas Butir Soal…...63
Tabel 4.5 Data Pre Test Kelompok Eksperimen...64
Tabel 4.6 Data Post Test Kelompok Eksperimen...66
Tabel 4.7 Data Gain Kelompok Eksperimen...68
Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen...69
Tabel 4.9 Data Pre Test Kelompok Kontrol...71
Tabel 4.10 Data Post Test Kelompok Kontrol...72
Tabel 4.11 Data Gain Kelompok Kontrol...74
Tabel 4.12 Data Hasil Belajar Kelompok Kontrol...76
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Data Pre Test Kelompok Eksperimen...78
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Data Post Test Kelompok Eksperimen...79
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Data Gain Kelompok Eksperimen ...79
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ...80
Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Data Pre Test Kelompok Kontrol...81
(12)
viii
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2
Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Data Gain Kelompok Kontrol...83
Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Bealjar Kelompok Kontrol...83
Tabel 4.21 Hasil Uji Homogenitas Data Pre Test Kelompok Eksperimen...84
Tabel 4.22 Hasil Uji Homogenitas Data Post Test Kelompok Eksperimen...85
Tabel 4.23 Hasil Uji Homogenitas Data Gain Kelompok Eksperimen...85
Tabel 4.24 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen...86
Tabel 4.25 Hasil Uji Homogenitas Data Pre Test Kelompok Kontrol...87
Tabel 4.26 Hasil Uji Homogenitas Data Post Test Kelompok Kontrol...87
Tabel 4.27 Hasil Uji Homogenitas Data Gain Kelompok Kontrol...88
Tabel 4.28 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kelompok Kontrol…...88
Tabel 4.29 Hasil Uji Hipotesis Data Pre Test dan Post Test Kelompok Eksperimen...90
Tabel 4.30 Hasil Uji Hipotesis Data Pre Test dan Post Test Kelompok Kontrol...91
Tabel 4.31 Hasil Uji Hipotesis Data Gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...92
(13)
ix
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian………...43
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Pre Test Kelompok Eksperimen...65
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Post Test Kelompok Eksperimen...67
Gambar 4.3 Grafik Distribusi Gain Kelompok Eksperimen...69
Gambar 4.4 Grafik Distribusi Hasil Belajar Kelompok Eksperimen...70
Gambar 4.5 Grafik Distribusi Pre Test Kelompok Kontrol...72
Gambar 4.6 Data Post Test Kelompok Kontrol...74
Gambar 4.7 Grafik Distribusi Gain Kelompok Kontrol...75
(14)
1
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana dikemukakan Sanjaya (2009: 94) bahwa “secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa”. Didalam proses tersebut banyak masalah – masalah terjadi, salah satu contoh berkurangnya motivasi belajar siswa yang tentunya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Masalah tersebut terjadi salah satu penyebabnya karena terjadinya kejenuhan atau kebosanan siswa didalam proses menerima informasi tersebut. Guru sangat berperan dalam proses penyampaian ilmu pengetahuan dan teknologi perlu membuat suatu pembelajaran menarik bagi siswa.
Sesuai dengan tujuan pendidikan di atas, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pembelajaran sekolah berarti pula meningkatkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil proses pembelajaran tersebut, akan tercermin pada hasil belajar siswa.
Meningkatkan hasil belajar siswa dan tercapainya tujuan pembelajaran, dibutuhkan suatu metode. Sesuai diungkapkan oleh Djamarah (2006:3), bahwa kemampuan yang dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri dalam satu tujuan.
(15)
2
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat berbagai metode diantaranya metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode demonstrasi, metode sosiodrama, metode karyawisata, metode kerja kelompok, metode latihan, metode pemberian tugas, metode eksperimen.
Namun, Djamarah (2006:25) menyebutkan bahwa terkadang siswa lebih mudah menerima keterangan yang di berikan kawannya. Hal ini memunculkan sebuah metode lain yang disebut tutor sebaya, karena dalam pelaksanaanya, seorang tutor merupakan kawan dengan usia yang sama atau sebaya sesamanya.
Sesuai dengan pendapat Hisyam Zaini dalam Kusdiyono (2010) menyatakan bahwa metode belajar paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, pemilihan metode pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu siswa dalam mengajarkan materi kepada teman-temannya
Dalam pembelajaran, tidak hanya digunakan satu metode saja tapi merupakan variasi dari berbagai metode menjadi sebuah model pembelajaran. Variasi tersebut harus dikemas untuk menciptakan pembelajaran efektif dan efisien. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran harus memperhatikan aspek – aspek internal dan eksternal siswa. Aspek eksternal berkaitan dengan peran guru sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran.
Model pembelajaran harus memperhatikan aspek internal. Aspek internal dimaksud yaitu minat belajar siswa. Seorang guru harus mampu menentukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Kemampuan
(16)
3
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
seorang guru meningkatkan minat belajar siswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar mereka. Atau dapat dikatakan bahwa mampu tidaknya seorang guru meningkatkan minat belajar akan berakibat positif tidaknya sikap siswa dalam belajar dan akan berakibat pula pada tinggi rendahnya prestasi belajar mereka. Selain harus meningkatkan minat siswa, model pembelajaran dipilih guru juga harus meningkatkan kreativitas siswa dan meningkatkan percaya diri siswa bahwa siswa tersebut mampu menguasai materi pelajaran.
Berdasarkan hasil observasi, Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan wawancara singkat di SMKN 4 Bandung, menunjukan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran masih kurang optimal. Di SMKN 4 Bandung, metode pembelajaran digunakan kurang pas sehingga hasil pembelajaran siswa kurang memuaskan, karena posisi siswa hanya sebagai pendengar dan bertanya. Ketika keadaan seperti ini masih berkelanjut, maka individualitis berkembang tanpa ada hubungan sosial dan kerjasama dalam meraih prestasi. Sehingga kreativitas peserta didik tidak berkembang dengan baik dan bahkan bisa mematikan kreativitas siswa.
Tutor Sebaya merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam pembelajaran, setiap siswa harus bekerja sama dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran. Dalam kelas tutor sebaya , tugas guru yaitu sebagai fasilitator yakni memberi fasilitas dalam proses pembelajaran, mediator yakni sebagai media dalam proses pembelajaran, dan evaluator yakni mengevaluasi
(17)
4
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terhadap hasil dan proses pembelajaran. Guru juga berperan dalam menyediakan sarana pembelajaran, agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan.
Menurut Djamarah (2004:26), ada beberapa manfaat dan keunggulan dari kegiatan tutor sebaya, yakni :
1. Ada kalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada guru.
2. Bagi tutor, pekerjaan tutoring mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang di bahas. Dengan diberitahukan kepada anak lain, maka seolah-olah ia menelaah serta menghafalkannya kembali.
3. Bagi tutor, merupakan kesempatn untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran.
4. Bagi peserta tutor, menumbuhkan keberanian dan keinginan untuk bertanya terhadap materi yang belum dimengerti.
5. Mempererat hubungan antara sesama siswa sehingga mempertebal hubungan sosial.
Pernyataan diatas didukung penelitian sebelumnya dilakukan Rizky Tifa Amalia dengan judul Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada mata pelajaran Geografi (Penelitian Tindakan Kelas pada SMAN 3, Sumedang) menunjukan bahwa penggunaan metode tutor sebaya efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kemudian penelitian lain menunjukan hasil yang sama dilakukan Imas Solihah dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Transaktif untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa (Studi Eksperimen terhadap siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cisarua, Bandung Barat).
Perlunya dilaksanakan metode tutor sebaya, seperti dikemukakan Ningrum (2009:65) bahwa pada umumnya kegiatan pembelajaran masih bertumpu pada pengembangan ranah kognitif, sehingga terjadi tidak ada keseimbangan
(18)
5
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
perkembangan siswa. Banyak ditemui siswa yang pandai secara intelektual namun kurang memiliki keterampilan sosial. Hal tersebut terjadi pada siswa kelas XI di SMK 4 Bandung.
Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronotika 2 ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
Bagaimana perbandingan efektivitas anatara kelas menggunakan pembelajaran tutor sebaya dan kelas menggunakan model konvensional pada pembelajaran praktikum membuat pesawat elektronika 2 ?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, agar penelitian lebih terfokus dan tidak menimbulkan perbedaan penafsiran mengenai judul penelitian, maka penulis membatasi objek-objek penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Negeri 4 Bandung.
(19)
6
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran Membuat Pesawat Elektronika 2 yang merupakan sebagian materi pada Standar Kompetensi Pengukuran Komponen Elektronika .
3. Hasil penelitian diukur dari hasil belajar siswa.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan hendak dicapai dalam penelitian yaitu mengetahui efektivitas pembelajaran antara kelas menggunakan tutor sebaya dan kelas menggunakan model konvensional pada pembelajaran praktikum membuat pesawat elektronika 2.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat setelah dilakukannya penelitian eksperimen, diantaranya :
1. Manfaat praktis, yakni meningkatnya efektivitas belajar dengan menggunakan metode bervariasi, yakni metode tutor sebaya dan metode konvensional.
2. Bagi pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan dalam menentukan alternatif model pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan.
3. Bagi Guru
Penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran dan meningkatkan keterampilan dasar
(20)
7
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengajar, khususnya pada keterampilan meningkatkan variasi sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa.
4. Bagi Siswa
Melalui penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya diharapkan dapat ;
Melatih siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dan proses berfikir
Melatih siswa saling membantu dan secara aktif untuk mengajar teman sekelasnya
Meningkatnya perolehan pengalaman belajar siswa melalui implementasi metode pembelajaran bervariasi.
5. Bagi Mahasiswa Program Elektronika Industri – Pendidikan Teknik Elektro – FPTK – UPI diharapkan dapat :
Memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman tentang metode Tutor Sebaya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari
Memberikan alternatif model pembelajaran sehingga bisa diterapkan dalam praktek mengajar sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
6. Bagi Peneliti, hasil penelitian dapat dijadikan bahan untuk memperluas wacana dalam menerapkan alternatif pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peningkatan mutu pendidikan.
(21)
8
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
F. Struktur Organisasi Skripsi
Bab I berisi pendahuluan, terdiri latar belakang penelitian, rumusan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan struktur organisasi skripsi.
Bab II berisi kajian pustaka. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik, asumsi – asumsi dan hipotesis penelitian
Bab III berisi penjelasan rinci mengenai metode penelitian. Komponen metode penelitian terdiri lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisis data penelitian.
Bab IV berisi hasil penelitian serta analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan tentang masalah penelitian, dan pembahasan dikaitkan dengan kajian pustaka.
Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Penulisan kesimpulan untuk skripsi berupa butir demi butir hasil penelitian. Saran dapat ditujukan kepada para praktisi pendidikan, ataupun kepada peneliti berikutnya.
Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian.
(22)
32
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Lokasi
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Bandung jalan Kliningan No 6 RT 02 RW 05 Buah Batu Kelurahan Turangga Kecamatan Lengkong Kota Bandung 42064. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Bandung dahulu bernama STM Negeri 2. STM Negeri 2 didirikan pada tahun 1962, berlokasi di Jl. Ciliwung Bandung. Dengan jurusan Mesin, Bangunan, Listrik dan Kimia. Sesuai tuntutan pasar kerja pada tahun 1965 sekolah pindah ke Jl. Kelenteng dan tahun 1969 berpindah ke jalan Kliningan No. 6 Buah Batu Bandung sampai sekarang. Jurusannya menjadi Listrik Instalasi dan Elektronika Komunikasi. Pada tahun 1999/2000 STM 2 berubah nama menjadi SMK Negeri 4 Bandung, program keahlian dibuka menjadi : Teknik Elektronika Komunikasi, Teknik Listrik Pemakaian, Teknik Instalasi Listrik, Teknik Informatika dan Komunikasi, dan pada tahun 2004 jurusan di SMKN 4 berubah menjadi Teknik Audio Video , Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik, Teknik Komputer dan Jaringan dan Rekayasa Perangkat Lunak, dan pada tahun 2009 SMK Negeri 4 membuka program keahlian baru hingga 6 program keahlian yaitu Teknik Audio Video, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik, Teknik Otomasi Industri, Teknik Komputer Jaringan, Rekayasa Perangkat Lunak dan Multimedia.
(23)
33
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
SMK Negeri 4 Bandung terdiri dari empat tingkatan yaitu kelas X, XI, XII, dan XIII. Khusus untuk kelas XIII diadakan untuk siswa yang ingin melanjutkan studi D1 dengan program keahlian Teknik Komputer Jaringan, Multimedia dan Rekayasa Perangkat Lunak. Jumlah total siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Bandung adalah 1759 terdiri dari : jurusan Teknik Audio Video (AUVI) 438 siswa terdiri dari 115 kelas X, 165 Siswa kelas XI, dan 158 siswa kelas XII. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) sebanyak 221 siswa terdiri dari 67 kelas X, 69 siswa kelas XI, 90 siswa kelas XII. Jurusan Teknik Otomasi Industri (TOI)sebanyak 197 siswa terdiri dari 71 siswa kelas X, 64 kelas XI, dan 90 siswa kelas XII. Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) sebanyak 149 siswa terdiri dari 36 siswa kelas X, 38 siswa kelas XI, 39 siswa kelas XII, 36 siswa kelas XIII. Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) sebanyak 578 siswa terdiri dari 111 siswa kelas X, 134 siswa kelas XI, 182 siswa kelas XII, dan 151 siswa kelas XIII. Jurusan Multimedia (MM) sebanyak 176 siswa terdiri dari 37 siswa kelas X, 69 siswa kelas XI, dan 70 siswa kelas XII.
Ekstrakurikuler di SMK Negeri 4 Bandung antara lain OSIS, Paskibra, Pramuka, PMR, Bisnis center, bola basket, bola volly, teater angklung, gamelan, seni tari, karinding, Elco, Modern Dance, Karate, Futsal, Bulu Tangkis, Taekwondo, Pencak Silat, dan paduan suara. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudnkan untuk menyalurkan minat dan bakat siswa sehingga siswa dapat berprestasi sesuai minat dan bakatnya. Selain ekstrakurikuler tersebut, setiap mata pelajaran memiliki ekstrakurikuler guna
(24)
34
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memfasilitasi siswa untuk memahami materi pembelajaran yang belum mengerti ketika di kelas, seperti pada mata pelajaran Bahasa Inggris, ekstrakurikuler bernama English Club, untuk Bahasa Jepang ekstrakurikuler bernama Japanise Club, dsb.
2. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117). Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Negeri 4 Bandung.
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 118). Menurut Amirman Yousda (1993: 14) sample merupakan bagian dari populasi yang akan diselidiki. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi. Sampel dalam penelitian adalah siswa Kelas XI SMK Negeri 4 Bandung yakni kelas XI Audio Video 2 dengan jumlah 36 siswa sebagai kelompok eksperimen dan XI Audio Video 3 dengan jumlah 39 siswa sebagai kelompok kontrol.
B. Metode Penelitian
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga diterbitkan oleh Balai Pustaka dan disusun oleh Hasan Alwi (2002:740) mengemukakan tentang arti suatu metode adalah : “Cara teratur yang digunakan untuk
(25)
35
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”.
Berdasarkan pendapat diatas untuk mencapai tujuan dibutuhkan suatu pendekatan yaitu dengan cara mengungkapkan masalah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Cara untuk mencapai tujuan disebut dengan metode. Metode pada penelitian yaitu metode penelitian eksperimen dengan ciri terdapat perlakuan (treatment) tertentu.
Menurut Sugiyono (2008 : 72) bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004 : 19) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai “suatu penelitian yang berusaha untuk mengungkap hubungan antara dua variabel atau lebih atau mencari pengaruh suatu peubah terhadap variabel lainnya.”
Penelitian dengan menggunakan metode eksperimental dilakukan jika peneliti ingin mengkaji sebab akibat dari suatu peristiwa. Dalam penelitian ekperimental, pengaruh suatu variabel terhadap lain dikaji dalam situasi terkontrol.
Dengan menggunakan pola satu kelompok terdiri dari satu kelompok ekperimen (eksperimental group) dan kelompok pembanding (control group) dengan bentuk Randomized Control Group Pretest and Posttest Design.
(26)
36
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
O2 tapi hanya kelompok eksperimen mendapatkan treatment (X) sehingga struktur desainnya menjadi seperti berikut:
Tabel 3.1 Randomized Control Group Pretest and Post test Design
Kelompok Pre test Treatment Post test
Eksperimen O1 Xa O2
Kontrol O1 Xb O2
Keterangan : O1 = Pretest O2 = Post test
Xa = metode pembelajaran tutor sebaya Xb = metode pembelajaran konvensional
C. Variabel Penelitian
Menurut Amirman Yousda (1993: 14) variabel secara sederhana dapat diartikan ciri individu, objek, gejala, perisiwa, yang dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif. Adapun variabel dalam penelitian terdiri dari dua yakni variabel bebas (y) dan variabel terikat (x) . Variabel bebas (y) dalam penelitian adalah penggunaan metode tutor sebaya (peer tutoting) sementara variabel terikat (x) nya
adalah hasil belajar siswa
D. Definisi Operasional
Menurut Nana Sudjana (1993:109) definisi operasional merupakan penjelasan frasa-frasa yang terdapat dalam judul penelitian yang bersifat
(27)
37
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
nonkamus. Menjelaskan pengukuran-pengukuran dan hasil yang diharapkan dari pengukuran terhadap variable yang terkandung dalam pertanyaan penelitian.
Untuk menghindari kemungkinan salah tafsir atau salah persepsi dalam memahami judul skripsi ini, maka perlu penulis definisikan sebagai berikut :
1. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya merupakan suatu metode pembelajaran dengan memanfaatkan teman sekelas yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu temannya dalam melaksanakan suatu kegiatan atau memahami suatu konsep.
2. Efektivitas adalah pemantauan suatu tindakan yang berpengaruh dan membawa hasil yang berguna. Pengertian diatas mengarahkan bahwa belajar dikatakan efektif jika dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran dilakukan para guru
dalam mengajarkan materi. Dalam pembelajaran konvensional, guru cenderung aktif sebagai sumber informasi bagi para siswa dan siswa cenderung pasif dalam menerima pelajaran. Guru menyajikan materi pelajaran dalam bentuk jadi. Artinya, guru lebih banyak berbicara dalam hal menerangkan materi pelajaran dan contoh-contoh soal, serta menjawab semua permasalahan yang dialami siswa. Sedangkan siswa hanya menerima materi dan menghafalnya, serta banyak mengerjakan latihan soal.
4. Proses Belajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru dan antara sesame siswa dalam proses pembelajaran (Fatthurrohman, 2007:9).
(28)
38
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004).Hasil belajar pada penelitian adalah skor dicapai pada saat post test, keaktifan siswa serta nilai tugas.
6. Kelas Eksperimen yaitu kelompok yang dikenai perlakuan dengan menggunakan metode tutor sebaya. Peneliti mengambil kelas XI-AV 2 sebagai kelompok eksperimen.
7. Kelas Kontrol yaitu kelompok pembanding terhadap kelompok eksperimen dan mendapat pengamatan, kelompok kontrol tidak menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya. Peneliti mengambil kelas XI-AV 3 sebagai kelompok kontrol.
E. Prosedur dan Alur Penelitan
Penelitian dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar langkah-langkah dilaksanakan dalam penelitian dapat dilihat pada bagan berikut :
Tahap Persiapan
Studi Pendahuluan
Studi Literatur
Analisis Materi Pada KTSP
Penentuan Standar Kompetensi yang akan diteliti
Penentuan Materi & Sampel
Penentuan Kompetensi Dasar dari Standar Kompetensi yang telah dipilih
Identifikasi masalah
Penentuan solusi yang akan diterapkan 1
(29)
39
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tahap Pelaksanaan
Post Test kelas Eksperimen Pre Test kelas Eksperimen
Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan metode pembelajaran Tutor Sebaya
Post Test kelas Kontrol Pre Test kelas Kontrol
Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan model
konvensional Uji Coba Instrumen
Soal diberikan kepada siswa kelas XI AV 1
Setelah data didapatkan, soal diuji validitasnya dan hasilnya dari 30 soal, valid 24 soal
Uji Reliabilitas
Uji tingkat kesukaran dan daya pembeda Penyusunan Instrumen Penelitian
Tes
Pembuatan kisi – kisi soal
Pembuatan soal sebanyak 30 soal pilihan ganda
Observasi
Pengamatan lingkungan sekolah, sarana, dan keadaan kelas
2 1
(30)
40
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari diagram alur diatas, dapat diuraikan langkah – langkah dilaksanakan dalam penelitian sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Kegiatan dilakukan pada tahap persiapan meliputi :
a. Observasi awal dilakukan melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari metode, penggunaan peralatan praktikum dan penggunaan media pembelajaran pada Standar Kompetensi Pengukuran Komponen Elektronika.
b. Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh teori akurat mengenai permasalahan yang akan diteliti.
Pengolahan Data
Data pretest dan posttest kelas kontrol
Data pretest dan posttest kelas eksperimen
Uji gain
Uji normalitas
Uji homogenitas
Uji T
Kesimpulan
Pembuatan Laporan
Tahap Akhir
Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian 2
(31)
41
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Mempelajari kurikulum mengenai pokok bahasan dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian mengetahui tujuan dan kompetensi dasar hendak dicapai.
d. Menentukan sampel penelitian.
e. Membuat dan menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian yaitu berupa instrumen tes.
f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.
g. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi :
a. Memberikan tes awal (pre-test) agar mengetahui hasil belajar siswa
sebelum diberikan perlakuan.
b. Memberikan perlakuan yaitu dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Tutor Sebaya pada pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian.
c. Memberikan tes daya serap siswa. Tes diberikan kepada siswa setelah pembelajaran berakhir.
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Pada tahapan pengolahan dan analisis data akan dilakukan antara lain : a. Mengolah data hasil pre-test dan post-test dari kedua kelompok
b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah
(32)
42
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terdapat peningkatan hasil belajar setelah digunakannya pendekatan pembelajaran tutor sebaya
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil diperoleh dari pengolahan data.
d. Membuat laporan penelitian.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat atau fasilitas digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Berdasarkan pengertian diatas memperoleh data penelitian berupa hasil belajar siswa berupa aspek kognitif maka digunakan instrument penelitian berupa tes hasil belajar. Instrument tes dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa data berupa hasil belajar yang menunjukkan kemampuan kognitif siswa kelas XI untuk program diklat membuat pesawat elektronika.
Alat digunakan dalam pengumpulan data adalah seperangkat soal MPE 2 kelas XI yang berjumlah 30 soal pilihan ganda dengan 4 option. Sebelum soal digunakan terlebih dahulu di uji cobakan dan dianalisis. Dalam penelitian, tes digunakan yaitu tes ujicoba. Tes ujicoba berupa tes pilihan ganda yang diujicobakan dalam bentuk pretest dan postest. Tes ujicoba dilakukan terhadap siswa berada diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol.
(33)
43
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam pembuatan instrumen, diperlukan beberapa tahap antara lain: 1. Tahap pembuatan soal uji coba
Langkah dilakukan dalam tahap pembuatan soal uji coba sebagai berikut:
Mengadakan pembatasan materi Menentukan tipe soal
Menentukan jumlah butir soal dan alokasi waktu Menentukan kisi-kisi soal
Penyusunan butir soal 2. Tahap pelaksanaan uji coba soal
Tahap pelaksanaan uji coba soal diadakan dengan tujuan untuk mengetahui mutu perangkat tes soal-soal kemudian soal dibuat dan diuji cobakan terlebih dahulu kepada siswa diluar sampel.
3. Tahap analisis uji coba soal
Hasil uji coba kemudian dianalisis dan siap digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dari kelompok penelitian. Suatu tes dikatakan baik sebagai alat ukur hasil belajar harus memenuhi persyaratan tes yaitu analisis butir soal, validitas dan reliabilitas soal, daya pembeda, dan tingkat kesukaran tersebut terpenuhi.
G. Validasi Instrumen
Analisis tes ujicoba bertujuan mengetahui validitas suatu instrumen, meliputi hal-hal sebagai berikut:
(34)
44
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Analisis Butir/Item Test
Analisis butir/item test bertujuan mengetahui kriteria instrumen, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Tingkat Kesukaran Soal (P)
Dalam melakukan analisis tingkat kesukaran butir soal yaitu penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah , sedang dan sukar. Menurut Arikunto (2008 : 208), tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus :
� = � �� Keterangan :
P = Indeks kesukaran butir
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran Butir
Indeks Kesukaran Keterangan 0,10 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah
Sumber : Arikunto (2008: 210)
b) Daya Pembeda (D)
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampaun rendah. Menurut Arikunto (2008 : 211), daya pembeda butir soal dihiting menggunakan rumus :
(35)
45
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
��= � � −
�
� =� − �
(Arikunto, 2008 : 213)
Keterangan :
DP = Daya pembeda butir soal
Ja = Banyaknya peserta kelompok atas
Ba = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar
Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah
Bb = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai Daya Pembeda Keterangan
≤ 0,19 Jelek
0,20 – 0,38 Cukup
0,40 – 0,69 Baik
≥ 0,70 Baik sekali
Negatif Semuanya tidak baik
Sumber : Arikunto (2008 : 218)
2. Korelasi Biserial
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak di ukur. Pengujian validitas soal dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi biserial dimana korelasi tersebut melihat hubungan antara skor atau hasil jawaban pada masing-masing item
(36)
46
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pertanyaan diberikan dalam instrumen. Rumus dari korelasi biserial adalah sebagai berikut :
� (�) =
� −� �
� ��
Keterangan :
r bis(i) = korelasi biserial poin butir ke-i
xi = rata-rata skor total responden yang menjawab benar
pada butir ke-i
xt = rata-rata skor semua responden
pi = proporsi jawaban yang benar
qi = 1-pi
St = standar deviasi kor.total
Untuk mengadakan interpretasi besarnya koefisien korelasi, maka membandingkan r hitung dengan r tabel . Jika r hitung > r tabel maka
soal tersebut dinyatakan valid. Nilai r tabel pada siswa berjumlah 36 dengan taraf signifikan 5% adalah 0,329.
3. Reliabilitas Tes
Reliabilitas merupakan indeks menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat
(37)
47
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Dalam penelitian, teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan teknik belah dua. Teknik tersebut diperoleh dengan membagi item-item yang sudah valid secara acak menjadi dua bagian.
Rumus yang digunakan adalah rumus Split Half Method oleh
Spearman-Brown sebagai berikut :
Keterangan :
N = jumlah siswa
X = jawaban benar pada soal ganjil Y = jawaban benar pada soal genap
Setelah di dapat koefisien korelasi skor ganjil-genap, maka selanjutnya diperoleh indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Koefisien Reliabilitas Keseluruhan :
Maka :
11 =
2 ∗ 1 2 1 2 1+ 1 2 1 2
=
∑ − ∑ (∑ )( ∑ )−(∑ ) ) ∗ ( ∑ )−(∑ ) )
=
∗(38)
48
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11 = 2∗0,757 1+0,757
11= 1,514 1,757 11= 0,861
Sebagai acuan untuk dapat menginterpretasi nilai koefisien nilai reabilitas tes,dapat dilihat pada tabel di sebagai baerikut :
Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Reliabilitas
Nilai r11 Keterangan
0,000 – 0,200 0,201 – 0,400 0,401 – 0,600 0,601 – 0,800 0,801 – 1,000
Sangat rendah Rendah
Cukup Tinggi Sangat tinggi
Sumber : Arikunto (2008:93)
1. Analisis Data
Menurut Nana Sudjana (1993: 111) analisis data merupakan proses penyusunan , pengaturan dan pengolahan data agar dapat digunakan untuk membenarkan dan menyalahkan hipotesis. Sementara, menurut Moleong (2007:280) analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja.
(39)
49
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Deskriptif
Statistika deskriptif merupakan bagian dari statitika mempelajari alat, teknik, atau prosedur yang digunakan menggambarkan atau mendeskripsikan kumpulan data atau hasil pengamatan. Data yang dikumpulkan tersebut perlu disajikan supaya mudah dimengerti, menarik, komunikatif, dan informatif bagi pihak lain. Data-data penelitian deskriptif terdapat pada penelitian disajikan dalam bentuk tabel biasa atau distribusi frekuensi.
2. Uji Persyaratan Analisis a) Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Ada beberapa teknik dapat digunakan dalam menguji normalitas data, pada penelitian akan digunakan rumus uji chi-kuadrat (2
) dengan menggunakan persamaan :
2= ∑
fo−fh 2fh
(Arikunto, 2009 : 312)
Dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menetukan rentang skor (R)
R = skor maksimum – skor minimum 2) Menentukan banyaknya kelas (K)
(40)
50
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
K = 1 + 3,3 * log N , dimana N = jumlah sampel 3) Menentukan panjang kelas (P)
P = R
K
4) Pemasukan data skor ke dalam tabel distribusi frekuensi
5) Menentukan batas kelas interval (bk)
bk = batas kelas bawah – 0,5 dan batas kelas atas + 0,5 6) Menghitung rata-rata skor (� )
� = ∑ ��.��
∑ ��
7) Menghitung Standar Deviasi
S1 = ∑ ��.��2 − (��.��)2
� (�−1)
8) Membuat daftar distribusi frekuensi observasi (fo) dan
frekuensi yang diharapkan (fh) sepeti tabel berikut :
Interval fo BK
Bawah BK Atas
Zi Z2 I fh X2
Dimana : fo : frekuensi yang disobservasi
BK : batas kelas
Z : transformasi normal standar dari batas kelas
(41)
51
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
I : luas tiap kelas interval fh: frekuensi yang diharapkan
9) Menghitung X2, dengan menggunakan rumus : X2 = (� −�ℎ)
2
�ℎ
Dimana : X2 : harga chi-kuadrat yang akan di uji fo : frekuensi yang akan di uji
fh : frekuensi yang diharapkan
10)Menenukan derajat kebebasan (dK)
dK = K – 3 dimana, K = kelas interval
11)Menentukan nilay X2tabel dari daftar tabel chi kuadrat
12)Membandingkan harga X2hitung dengan X2tabel dengan bantuan tabel X2 dengan tingkat kepercayaan 0,05. Untuk menentukan kriterian uji normalitas menggunakan ketentuan sebagai berikut :
Jika X2hitung < X2tabel , maka data terdistribusi normal Jika X2hitung > X2tabel , maka data terdistribusi tidak normal
b) Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas dimaksudkan memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi sama. Pada penelitian digunakan rumus uji F. Langkah-langkah dilakukan untuk menguji homogenitas varians sebagai berikut :
(42)
52
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Menghitung harga variansi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
F hitung = 22
�
(Riduwan, 2003 : 186)
2) Menghitung varians terbesar (S2b) dan varians terkecil (S2k) 3) Mensubstitusikan S2b dan S2k pada persamaan di bawah :
F hitung = 2 2� 4) Menentuka derajat kebebasan (dK)
dK = N - 1
5) Menentukan nilai F tabel pada taraf kepercayaan 0,05
6) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel untuk menentukan homogenitas atau tidaknya varians dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika Fhitung < Ftabel, maka data tersebut homogen Jika Fhitung > Ftabel, maka dta tersebut tidak homogen
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis menggunakan uji t parametrik berpasangan. Uji-t berpasangan (paired t-test) yaitu salah satu metode pengujian hipotesis dimana data digunakan tidak bebas (berpasangan). Uji-t membandingkan satu kumpulan pengukuran kedua dari contoh yang sama. Uji-t sering digunakan membandingkan skor “sebelum” dan “sesudah” percobaan
(43)
53
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
untuk menentukan perubahan nyata telah terjadi. Ciri-ciri paling sering ditemui pada kasus berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan berbeda.
Walaupun menggunakan individu sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama (sebelum) dan data dari perlakuan kedua (sesudah).
�=[� − � ] ²� + �²
(Riduwan, 2003 : 207)
Dimana : M1 : rata-rata skor gain kelompok eksperimen M2 : rata-rata skor gain kelompok kontrol S12 : varians skor kelompok eksperimen S22 : varians skor kelompok kontrol N1 dan N2 : jumlah siswa
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menghitung rata-rata nilai kelompok eksperimen 2) Menghitung rata-rata nilai kelompok kontrol
3) Menghitung simpangan baku pada kelompok eksperimen 4) Menghitung simpangan baku pada kelompok kontrol
5) Menentukan kriteria pengujian uji-t dengan tingkat kepercayaan 0,05 dengan ketentuan :
(44)
54
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ada beberapa teknik antara lain :
1. Tes
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes dilakukan pada awal pertemuan (pretes) dan pada akhir pertemuan (posttes)
atau disebut juga tes formatif. Bentuk tes digunakan yaitu bentuk tes objektif pilihan ganda dengan 4 option. Menurut penjelasan diatas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa tes pada mata diklat membuat pesawat elektronika 2 merupakan alat pengumpul informasi tentang hasil belajar program diklat bersangkutan. Bentuk tes digunakan dalam teknik pengumpulan data pada penelitian, yaitu ;
1. Pretes yaitu tes dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar dengan suatu perlakuan diberikan. Pretes dilakukan mengetahui tingkat pengetahuan siswa pada program diklat bersangkutan.
2. Postest yaitu tes dilakukan setelah proses belajar mengajar selesai. Tujuannya adalah mengetahui seberapa besar tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan.
(45)
55
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian yaitu untuk mendapatkan data tentang nilai raport UTS mata pelajaran MPE 2 Kelas XI jurusan Audio Video SMK Negeri 4 Bandung dan mengambil beberapa gambar saat proses belajar mengajar berlangsung baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
3. Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik tehadap gejala atau fenomena pada objek penelitian. Observasi dilakukan untuk mengambil data nilai psikomotorik dan nilai afektif.
4. Studi literatur
Studi literatur dilakukan peneliti untuk mendapatkan sejumlah data dan informasi berkaitan dengan permasalahan diteliti sebagai landasan pemikiran dalam penulisan penelitian. Studi literatur antara lain buku-buku, internet, dan hasil penelitian pihak lain berkaitan dengan penelitian yang dimaksudkan untuk menjadi petunjuk dan bahan pertimbangan sehingga dapat memperjelas analisis dalam pemecahan masalah penelitian.
(46)
94
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian
“Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya dengan Model Konvensional Dalam Proses Pembelajaran Praktikum Membuat Pesawat
Elektronika 2”, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pembelajaran Tutor Sebaya lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dapat dilihat dari rata-rata gain hasil belajar siswa
di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan siswa di kelas kontrol. Hasil pengolahan data, diperoleh nilai gain rata – rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan siswa dikelas control. Maka pada kompetensi dasar Pengukuran Komponen Elektronika Amplifier, penggunaan
pembelajaran Tutor Sebaya dapat dikatakan lebih efektif dibandingkan model konvensional.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya (peer tutoring) dapat
(47)
95
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
berperan sebagai tutor, siswa tersebut dapat mengasah kemapuan berbicara dan memperdalam materi yang dikuasai. Sedangkan untuk siswa yang berperan sebagai anggota (tutee), siswa tersebut lebih aktif
dalam proses pembelajaran.
2. Pembelajaran menggunakan metode konvensional,kurang menyenangkan dimana siswa pada kelompok konvensional hanya mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru, dan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran kurang Untuk itu diharapkan adanya inovasi dalam metode pembelajaran lain yang lebih menyenangkan dan meningkatkan keaktifan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya dapat menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya (peer tutoring).
3. Dalam kegiatan pembelajaran tutor sebaya (peer tutoring) perlu
diperhatiakan dalam pemilihan tutor sehingga proses pembelajaran berjalan efektif dan tercapainya tujuan pembelajaran.
4. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan dan memberikan inovasi lain dalam metode pembelajaran tutor sebaya (peer tutoring)
terutama dalam penggunaannya dalam pembelajaran membuat pesawat elektronika 2 serta mencoba untuk menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya (peer tutoring) pada jenjang pendidikan lainnya.
(48)
96
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aqsya. 2010. PENGUASAAN MATEMATIKA SISWA MTsN KRIAN [Online]. Tersedia : http://abidus-aqsya.blogspot.com/2011/04/laporan-ptk-bab-ii-lanjutan.html. [20 Januari 2012]
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara : Bandung
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta : Jakarta
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Rineka Cipta : Jakarta .
Audrey, Nasya. (2010). Penerapan Peer Tutoring di SMPN 2 Blanakan Kaupaten Subang [Online]. Tersedia :
http://nasyaandaudrey.blogdetik.com/2011/11/15/ penerapan-peer-tutoring-di-smpn-2-blanakan-kaupaten-subang/. 20 Januari 2012 Dahlan Al Barry. (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka
Dian. 2009. Macam-macam Metode Pembelajaran. [Onliene]. Tersedia : http://dian_p.student.fkip.uns.ac.id/2009/12/04/macam-macam-metode-pembelajaran/. [21 Juli 2012]
Djamarah.. 2004. Pembelajaran Tutor Sebaya. Rineka Cipta : Jakarta
Djamarah.. 2005. Langkah –langkah Pembelajaran Tutor Sebaya. Rineka Cipta : Jakarta
Djamarah, Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta : Jakarta
Hamalik, Oemar. 1991. Tutorial. Bumi Aksara : Jakarta
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta
Hardjana. 2010 . Pengertian Metode Menurut Ahli. [Online]. Tersedia : http://belajarpsikologi.com/metode/. [19 Juli 2012].
Istiarsono, Z. (2009). “Penerapan Mastery Learning Pada Pembelajaran”. Jurnal Pelangi Ilmu. 3 , (1), 1 – 16.
Kusdiyono . 2010. Pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya. [Online]. Tersedia: http://kusdiyono.wordpress.com/2010/11/25/pembelajaran-dengan-metode-tutor-sebaya-peraya/. [21 Juli 2012]
(49)
97
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ningrum, Epon . 2009. Kompetensi Profesional Guru dalam Konteks Strategi Pembelajaran. Buana Nusantara : Bandung
Nuraeni, N. (2011). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. [Online]
Tersedia : http://cs.upi.edu/index.php?page=pendidikan-ilmu-komputer
[7 Desember 2012]
Riduwan. 2006. Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta : Bandung.
Rohman. 2011. Pengertian, Definisi, Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-definisi-metode-pembelajaran.html. [21 Juli 2012]
Sagala, 2007. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta : Bandung.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta : Bandung
Salamun. 2002. Pembelajaran Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia :
http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/pembelajaran-bahasa-indonesia/. [19 Juli 2012]
Sanjaya. 2008. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar.. Prenada : Jakarta.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada : Jakarta.
Solihah, Imas. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Transaktif untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung.
Sudjana, Nana. 1993. Tuntunan Penyusuna Karya Ilmiah. Sinar Baru : Bandung
Sudjana , Nana dan Ahmad Rivai. 2004. Teknologi Pengajaran. Sinar Baru : Bandung
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta : Bandung
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. ALFABETA : Bandung.
Suhito. 1986. Evaluasi Pengajaran. CV Maulana : Bandung.
Suma, Ketut. (2007). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Peningkatan Penguasaan Konten Dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika
(50)
98
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
[Online].
Tersedia : http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/431104755_0215-8205.pdf [7 Desember 2012]
Suryabrata. 2010. Pengertian Belajar Menurut Ahli. [Online]. Tersedia : http://belajarpsikologi.com/teori-belajar/. [19 Januari 2012].
Tifa Amalia, Rizky. 2012. Pengarauh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Touring) dalam Meningkatan Hasil Belajar Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI Bandung
Wicaksono. 2008. Penerapan peer tutoring dlm motivasi. [Online]. Tersedia : http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d035_0606840_chapter1.pdf. [19 Juli 2012]
Yousda, Amirman dan Zainal Arifin. 1993. Penelitian dan Statistik Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta
(1)
55
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian yaitu untuk mendapatkan data tentang nilai raport UTS mata pelajaran MPE 2 Kelas XI jurusan Audio Video SMK Negeri 4 Bandung dan mengambil beberapa gambar saat proses belajar mengajar berlangsung baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
3. Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik tehadap gejala atau fenomena pada objek penelitian. Observasi dilakukan untuk mengambil data nilai psikomotorik dan nilai afektif.
4. Studi literatur
Studi literatur dilakukan peneliti untuk mendapatkan sejumlah data dan informasi berkaitan dengan permasalahan diteliti sebagai landasan pemikiran dalam penulisan penelitian. Studi literatur antara lain buku-buku, internet, dan hasil penelitian pihak lain berkaitan dengan penelitian yang dimaksudkan untuk menjadi petunjuk dan bahan pertimbangan sehingga dapat memperjelas analisis dalam pemecahan masalah penelitian.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya dengan Model Konvensional Dalam Proses Pembelajaran Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2”, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pembelajaran Tutor Sebaya lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dapat dilihat dari rata-rata gain hasil belajar siswa di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan siswa di kelas kontrol. Hasil pengolahan data, diperoleh nilai gain rata – rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan siswa dikelas control. Maka pada kompetensi dasar Pengukuran Komponen Elektronika Amplifier, penggunaan pembelajaran Tutor Sebaya dapat dikatakan lebih efektif dibandingkan model konvensional.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya (peer tutoring) dapat memberikan suasana baru dan menyenangkan. Untuk siswa yang
(3)
95
Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
berperan sebagai tutor, siswa tersebut dapat mengasah kemapuan berbicara dan memperdalam materi yang dikuasai. Sedangkan untuk siswa yang berperan sebagai anggota (tutee), siswa tersebut lebih aktif dalam proses pembelajaran.
2. Pembelajaran menggunakan metode konvensional,kurang menyenangkan dimana siswa pada kelompok konvensional hanya mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru, dan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran kurang Untuk itu diharapkan adanya inovasi dalam metode pembelajaran lain yang lebih menyenangkan dan meningkatkan keaktifan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya dapat menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya (peer tutoring). 3. Dalam kegiatan pembelajaran tutor sebaya (peer tutoring) perlu
diperhatiakan dalam pemilihan tutor sehingga proses pembelajaran berjalan efektif dan tercapainya tujuan pembelajaran.
4. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan dan memberikan inovasi lain dalam metode pembelajaran tutor sebaya (peer tutoring) terutama dalam penggunaannya dalam pembelajaran membuat pesawat elektronika 2 serta mencoba untuk menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya (peer tutoring) pada jenjang pendidikan lainnya.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Aqsya. 2010. PENGUASAAN MATEMATIKA SISWA MTsN KRIAN [Online]. Tersedia : http://abidus-aqsya.blogspot.com/2011/04/laporan-ptk-bab-ii-lanjutan.html. [20 Januari 2012]
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara : Bandung
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta : Jakarta
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Rineka Cipta : Jakarta .
Audrey, Nasya. (2010). Penerapan Peer Tutoring di SMPN 2 Blanakan Kaupaten Subang [Online]. Tersedia :
http://nasyaandaudrey.blogdetik.com/2011/11/15/ penerapan-peer-tutoring-di-smpn-2-blanakan-kaupaten-subang/. 20 Januari 2012 Dahlan Al Barry. (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka
Dian. 2009. Macam-macam Metode Pembelajaran. [Onliene]. Tersedia : http://dian_p.student.fkip.uns.ac.id/2009/12/04/macam-macam-metode-pembelajaran/. [21 Juli 2012]
Djamarah.. 2004. Pembelajaran Tutor Sebaya. Rineka Cipta : Jakarta
Djamarah.. 2005. Langkah –langkah Pembelajaran Tutor Sebaya. Rineka Cipta : Jakarta
Djamarah, Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta : Jakarta
Hamalik, Oemar. 1991. Tutorial. Bumi Aksara : Jakarta
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta
Hardjana. 2010 . Pengertian Metode Menurut Ahli. [Online]. Tersedia : http://belajarpsikologi.com/metode/. [19 Juli 2012].
Istiarsono, Z. (2009). “Penerapan Mastery Learning Pada Pembelajaran”. Jurnal
Pelangi Ilmu. 3 , (1), 1 – 16.
Kusdiyono . 2010. Pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya. [Online]. Tersedia: http://kusdiyono.wordpress.com/2010/11/25/pembelajaran-dengan-metode-tutor-sebaya-peraya/. [21 Juli 2012]
(5)
97 Wahyuni Nur Alam, 2013
Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Model Konvensional Pada Penguasaan Alat Ukur Komponen Elektronika Dalam Praktikum Membuat Pesawat Elektronika 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ningrum, Epon . 2009. Kompetensi Profesional Guru dalam Konteks Strategi Pembelajaran. Buana Nusantara : Bandung
Nuraeni, N. (2011). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. [Online]
Tersedia : http://cs.upi.edu/index.php?page=pendidikan-ilmu-komputer [7 Desember 2012]
Riduwan. 2006. Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta : Bandung.
Rohman. 2011. Pengertian, Definisi, Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-definisi-metode-pembelajaran.html. [21 Juli 2012]
Sagala, 2007. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta : Bandung.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta : Bandung Salamun. 2002. Pembelajaran Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia :
http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/pembelajaran-bahasa-indonesia/. [19 Juli 2012]
Sanjaya. 2008. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar.. Prenada : Jakarta.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada : Jakarta.
Solihah, Imas. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Transaktif untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung. Sudjana, Nana. 1993. Tuntunan Penyusuna Karya Ilmiah. Sinar Baru : Bandung Sudjana , Nana dan Ahmad Rivai. 2004. Teknologi Pengajaran. Sinar Baru :
Bandung
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta : Bandung
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. ALFABETA : Bandung.
Suhito. 1986. Evaluasi Pengajaran. CV Maulana : Bandung.
Suma, Ketut. (2007). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Peningkatan Penguasaan Konten Dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika
(6)
[Online].
Tersedia : http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/431104755_0215-8205.pdf [7 Desember 2012]
Suryabrata. 2010. Pengertian Belajar Menurut Ahli. [Online]. Tersedia : http://belajarpsikologi.com/teori-belajar/. [19 Januari 2012].
Tifa Amalia, Rizky. 2012. Pengarauh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Touring) dalam Meningkatan Hasil Belajar Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung
Wicaksono. 2008. Penerapan peer tutoring dlm motivasi. [Online]. Tersedia : http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d035_0606840_chapter1.pdf. [19 Juli 2012]
Yousda, Amirman dan Zainal Arifin. 1993. Penelitian dan Statistik Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta