PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SEGI EMPAT (Penelitian Pre Eksperimental Pembelajaran Matematika Di Kelas V SDN Cieunteung 2 Kecamatan Cihideung Kota Tasi

Nomor Daftar: 50/S/PGSD/R/23/VI/2014
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SEGI EMPAT
(Penelitian Pre Eksperimental Pembelajaran Matematika Di Kelas V SDN
Cieunteung 2 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh
Seni Andari Melania
1004123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2014

Nomor Daftar: 50/S/PGSD/R/23/VI/2014


PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SEGI EMPAT
(Penelitian Pre Eksperimental Pembelajaran Matematika Di Kelas V SDN
Cieunteung 2 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya)

Oleh
Seni Andari Melania

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia

© Seni Andari Melania 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

Nomor Daftar: 50/S/PGSD/R/23/VI/2014

SENI ANDARI MELANIA
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT
BANGUN DATAR SEGI EMPAT
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs, Yusuf Suryana, M.Pd
NIP. 195807051986031002

Pembimbing II

Drs. H. Oyon Haki Pranata, M.Pd
NIP. 195606061986031002


Mengetahui,
Ketua Program Studi PGSD
UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono, W.S., M.Pd.
NIP. 195206281981031001

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SEGI EMPAT
Oleh
Seni Andari Melania
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemahaman matematis siswa
terhadap materi sifat-sifat bangun datar segi empat. Pada kenyataannya
dilapangan dengan cara mengajar guru menggunakan metode pembelajaran
konvensional menyebabkan rendahnya pemahaman matematis siswa terhadap
materi sifat-sifat bangun datar segi empat. Maka dari itu perlu pemecahan masalah
dari masalah tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang

bervariatif dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan, salah satunya yaitu
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model Cooperative Learning
tipe Snowball Throwing ini efektif untuk meningkatan pemahaman siswa kelas V
SD Negeri Cieunteung 2 mengenai materi sifat-sifat bangun datar segi empat.
Snowball Throwing (melempar bola salju) adalah model pembelajaran yang
dibentuk ke dalam beberapa kelompok belajar untuk membuat bola salju (bola
soal) dan kemudian bola salju tersebut dilempar kepada teman lain kelompoknya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Pre Eksperiment One Group
Pretest-Posttest Desaign dengan populasi siswa kelas V SD Negeri Cieunteung 2
kecamatan Cihideung kota Tasikmalaya. Teknik pengambilan sampel adalah
sampel jenuh, sampel yang digunakan yaitu kelas VB SD Negeri Cieunteung 2
kecamatan Cihideung kota Tasikmalaya. Instrumen yang digunakan adalah soal
tes tulis berupa uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
pemahaman siswa mengenai materi sifat-sifat bangun datar segi empat setelah
diberikan perlakuan, nilai Postest siswa lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
Pretest siswa sebelum diberikan perlakuan, ini menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif tipe Snowball Throwing efektif untuk meningkatkan pemahaman
matematis siswa terhadap materi sifat-sifat bangun datar segi empat.
Kata kunci: Pembelajaran Matematika, Model Pembelajaran Kooperatif,

Snowball Throwing.

ii

USE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL
TYPE SNOWBALL THROWING TO IMPROVE UNDERSTANDING OF STUDENTS
ON THE CONSTRUCTION MATERIALS PROPERTIES FLAT FOUR ASPECTS
by
Seni Andari Melania
ABSTRACT
This research is motivated by the importance of students' mathematical
understanding of the material properties of rectangular flat wake. In fact the field
by teaching teachers how to use the conventional teaching methods resulted in
low student mathematical understanding of the material properties of rectangular
flat wake. Thus the need of solving such problems is by using a model of learning
and varied according to the material that will be presented, one of them is using
cooperative learning model Snowball Throwing. This study aims to determine
whether the model type of Snowball Throwing cooperative learning is effective to
improve the understanding Elementary School fifth grade students Cieunteung 2
about the material properties of rectangular flat wake. Snowball Throwing

(snowballs throwing) is a learning model that is formed into groups to learn to
make snow balls (about the ball) and then the snowball thrown to another friend
group. The method used is the method of pre experiment one group pretestposttest with a population Desaign Elementary School fifth grade students
Cihideung Cieunteung 2 districts of Tasikmalaya city. The sampling technique is
saturated sample, the sample used is VB class Cieunteung 2 Elementary School
Tasikmalaya districts Cihideung. The instrument used is a matter of writing a
description of the test. The results showed that there is an increase in student
understanding of the material properties of the rectangular flat wake up after
treatment is given, the student posttest score higher than the value of pretest
students before being given treatment, this suggests that Snowball Throwing
cooperative learning effective for improving students' understanding of
mathematical material properties flat rectangular wake.
Keywords: Mathematics Learning, Cooperative Learning Model, Snowball
Throwing.

iii
ii

DAFTAR ISI


Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
PERNYATAAN.........................................................................................

i

ABSTRAK.................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR................................................................................

iii

UCAPAN TERIMA KASIH.....................................................................

iv

DAFTAR ISI..............................................................................................


vi

DAFTAR TABEL......................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................

1

B. Rumusan Masalah..................................................................................


5

1. Identifikasi Masalah...........................................................................

5

2. Rumusan Masalah..............................................................................

5

C. Tujuan Penelitian...................................................................................

5

D. Manfaat Penelitian.................................................................................

6

E. Struktur Organisasi Skripsi....................................................................


6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka........................................................................................

8

1. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ....................................

8

2. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar....................................................

12

3. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)................

14


4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing...............

16

5. Efektivitas.........................................................................................

19

6. Definisi Pemahaman..........................................................................

21

7. Deskripsi Materi Sifat-sifat Bangun Datar Segi Empat..................

24

B. Kerangka Pemikiran...............................................................................
vi

27

C. Hipotesis Penelitian................................................................................

27

BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan sampel Penelitian................................................

29

B. Desain Penelitian....................................................................................

30

C. Metode Penelitian..................................................................................

31

D. Variabel dan Definisi Perasional............................................................

32

E. Instrumen Penelitian..............................................................................

33

F. Proses Pengembangan Instrumen...........................................................

35

G. Teknik Pengumpulan Data....................................................................

38

H. Analisis Data.........................................................................................

38

I. Prosedur Penelitian................................................................................

42

J. Pelaksanaan Proses Pembelajaran.........................................................

43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian dan Pembahasan .........................................................

45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................................

59

B. Saran......................................................................................................

59

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

vii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1

Sifat-sifat Bangun Datar Segi Empat

24

3.1

Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest dan Postest

34

3.2

35

3.3

Kriteria Skor Pemahaman Siswa pada Materi Sifat-sifat
Bangun Datar
Kriteria Validitas Butir Soal

36

3.4

Hasil Pengujian Validitas

36

3.5

Kriteria Reliabilitas

37

4.1

Frekuensi Relatif Skor Pretest

46

4.2

Frekuensi Kumulatif Relatif Skor Pretest

47

4.3

Statistik Soal Pretest

48

4.4

Frekuensi Relatif Skor Postest

49

4.5

Frekuensi Kumulatif Relatif Skor Posttest

50

4.6

Statistik Soal Posttest

51

4.7

Rata-rata skor Posttest dan Posttest

52

4.8

Uji Normalitas Skor Pretest

53

4.9

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Hasil Pretest

53

4.10

Hasil Uji Homogenitas Varians Pretest

54

4.11

Uji Normalitas Skor Posttest

55

4.12

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Hasil Posttest

55

4.13

Uji Homogenitas Varians Hasil Posttest

56

4.14

Uji Signifikansi (Uji t)

57

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar
2.1

Ranah Kognitif Bloom

23

2.2

Sifat Ranah Kognitif Bloom

23

4.1

Histogram Skor Pretest

47

4.2

Histogram Skor Posttest

50

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran A ................................................................................................... 103
A.1. Kisi-Kisi Instrumen .................................................................................. 64
A.2. Instrumen .................................................................................................. 66
Lampiran B ………………………………………………………………… 139
B.1. RPP ........................................................................................................... 67
B.2. Lembar Kerja Kelompok .......................................................................... 71
Lampiran C ................................................................................................... 181
C.1 Data Tes Hasil Uji Coba ........................................................................... 72
C.2. Data Hasil Validasi dan Reliabilitas ......................................................... 74
Lampiran D .................................................................................................... 233
D.1. Skor Pretest dan Posttest .......................................................................... 75
D.2. Hasil Pengujian Skor Pretest dan Posttest ................................................ 76
D.3. T tabel ....................................................................................................... 81
Lampiran E Dokumentasi ............................................................................. 88
Lampiran F
F.1. Jadwal ....................................................................................................... 90
F.2. Profil Sekolah ........................................................................................... 91
Lampiran G Surat-surat

x

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern maka
dunia pendidikan pun harus dapat mengimbanginya, pengelola pendidikan
harus mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan perkembangan
zaman. Mutu dan kualitas pendidikan harus lebih di tingkatkan, sasaran yang
tepat untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan tersebut salah
satunya yaitu proses pembelajaran. Proses pembelajaran tersusun atas
sejumlah komponen atau unsur yang satu dengan yang lainnya. Interaksi
antara guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar memegang peran
penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Namun pada kenyataannya,
setelah di lapangan tujuan tersebut tidak dapat dicapai dengan mudah seperti
yang telah direncanakan pada setiap perubahan kurikulum. Banyak faktor
yang dapat mempengaruhi hal tersebut, kemungkinan kegagalan guru dalam
menyampaikan materi disebabkan saat proses belajar mengajar guru kurang
membangkitkan perhatian dan antusias siswa dalam mengikuti pelajaran,
khususnya dalam pembelajaran matematika. Adakalanya guru mengalami
kesulitan untuk membuat siswa memahami materi yang disampaikan oleh
guru.

Ini

semua

disebabkan

karena

kurangnya penggunaan

model

pembelajaran yang bervariasi. Setelah observasi ke beberapa Sekolah Dasar
(SD) ternyata guru kurang menggunakan model pembelajaran yang
bervariatif, mereka masih menggunakan pembelajaran konvensional sehingga
kurang membangkitkan motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
Menurut Kline dalam Titin (Nurhayati, 2013) bahwa matematika itu
bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri,
1

2

tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam
memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
Sejalan dengan pendapat di atas, matematika merupakan salah satu
mata pelajaran yang memiliki peran penting bagi manusia. Tidak bisa
dipungkiri di dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan
matematika. Maka dari itu matematika merupakan mata pelajaran yang wajib
dipelajari di sekolah oleh siswa di semua jenjang pendidikan terlebih bagi
siswa SD.
Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan
siswa mengikuti pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari
tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar siswa. Semakin
tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar siswa, maka
semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Siswa harus dapat belajar matematika secara menyeluruh dan tersusun,
karena setelah mempelajari materi mengenai sifat-sifat bangun datar siswa
akan dihadapkan kepada materi selanjutnya yaitu mengenai materi luas daerah
dan keliling bangun datar. Jika siswa tidak dapat memahami materi sifat-sifat
bangun datar maka siswa akan kesulitan pada materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Pada kenyataannya di lapangan, rendahnya pemahaman siswa
mengenai materi sifat-sifat bangun datar khususnya segi empat dikarenakan
kurangnya model pembelajaran yang sesuai yang kiranya dapat membuat
siswa akan lebih memahami materi yang sedang diajarkan dan termotivasi
ketika proses pembelajaran berlangsung. Penelitian Nurhayati (2013)
mengungkap bahwa pada kenyataannya di lapangan siswa kelas V SD belum
memahami sifat-sifat bangun datar. Kenyataan tersebut dibuktikan melalui
tes yang beliau lakukan mengenai sifat-sifat bangun datar. Hampir 50% siswa
tidak bisa menjawab dengan benar soal tes yang diberikan oleh Nurhayati.

3

Kemungkinan hal tersebut terjadi karena siswa merasa bahwa
matematika adalah pelajaran yang sulit sehingga malas untuk memperhatikan
guru, dan guru masih menggunakan pembelajaran konvensional sehingga
membuat siswa merasa bosan serta tidak tertarik minatnya untuk belajar.
Pemahaman siswa akan meningkat apabila siswa berperan aktif dalam
pembelajaran.

Untuk

meningkatkan

pemahaman

tersebut,

khususnya

pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika menjadi tugas guru
untuk menciptakan perencanaan pembelajaran yang baik dan meningkatkan
kualitas pembelajaran. Siswa tidak hanya dituntut untuk memahami materi
yang diajarkan saja tetapi siswa juga dituntut untuk berperan aktif dalam
pembelajaran tersebut. Maka dari itu guru harus cermat dalam menggunakan
model-model pembelajaran yang dapat menciptakan pada diri siswa untuk
aktif dalam kegiatan belajar.
Isjoni (2010), “dalam proses membina pengetahuan baru, siswa akan
berfikir untuk menyelesaikan masalah, mengeluarkan ide dan membuat
keputusan bijak dalam menghadapi berbagai kemungkinan dan tantangan”.
Agar

siswa

aktif

berdiskusi

untuk

dapat

menyelesaikan

masalah,

meningkatkan pemahaman konsep, mengemukakan pendapat kepada orang
lain, dan

menemukan

konsep

matematika maka diperlukan

model

pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif atau
cooperative

learning

menempatkan

guru

sebagai

fasilitator,

guru

menyampaikan informasi secara garis besar dan siswa yang menggali lebih
dalam pemahamannya sendiri.
Slavin (2011), mengemukakan dua alasan anjuran menggunakan
pembelajaran kooperatif yaitu:
1. Beberapa hasil riset bahwa penggunaan model cooperative learning
meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan
hubungan sosial, meningkatkan hubungan antar kelompok, menumbuhkan
sikap menerima kekurangan diri dan orang lain serta dapat meningkatkan
harga diri.

4

2. Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam
belajar berfikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan
dengan keterampilan.
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Snowball Throwing.
Snoowball Throwing berarti melempar bola salju, maksud bola salju disini
adalah kertas soal yang dibentuk menyerupai bola salju. Dalam model
Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing kelas di bagi menjadi
beberapa kelompok dengan beranggotakan 4-6 orang siswa, kemudian siswa
diminta untuk membuat soal dalam secarik kertas untuk dijawab oleh teman
lain kelompoknya, kertas soal yang dibuat oleh masing-masing siswa dibentuk
menyerupai bola salju, kemudian kertas bola salju tersebut dilemparkan oleh
siswa ke teman lain kelompoknya. Sehingga pendekatan ini dinamakan
Snowball Throwing.
Pembelajaran

kooperatif

tipe

Snowball

Throwing

ini

sangat

menyenangkan bagi siswa Sekolah Dasar. Siswa bisa belajar sambil bermain
dengan cara itu siswa tidak akan merasa takut untuk belajar metematika tapi
sebaliknya belajar matematika sangatlah menyenangkan. Oleh karena itu
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing ini diharapkan akan
membangkitkan antusias atau minat siswa, sehingga dapat meningkatkan
pemahaman dan prestasi siswa dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe
Snowball Throwing Terhadap Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi
Sifat-Sifat Bangun Datar Segi Empat” (Studi Eksperimen terhadap kelas V SD
Negeri Cieunteung 2 Kecamatan Cihideung)

5

B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah
kurangnya pemahaman konsep siswa SD Negeri Cieunteung 2 Kecamatan
Cihideung Kota Tasikmalaya pada materi sifat-sifat bangun datar segi
empat adalah :
a. Minat belajar siswa dapat memefektivitasi keaktifan sisiwa.
b. Model

pembelajaran

Snowball

Throwing

dapat

meningkatkan

keaktifan siswa.
c. Keaktifan siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika.
d. Model pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
2. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
“Apakah penggunaan model Cooperative Learning tipe Snowball
Throwing dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi sifatsifat bangun datar segi empat?”

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang di rumuskan, maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan model
Cooperative Learning tipe Snowball Throwing terhadap peningkatan
pemahaman siswa kelas V SD mengenai materi sifat-sifat bangun datar segi
empat.

6

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah

wawasan

dan

ilmu

pengetahuan,

khususnya

dalam

penggunaan model pembelajaran.
b. Memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan bagi dunia
pendidikan dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat.
c. Memberikan gambaran tentang model cooperative Learning type
Snowball Throwing bagi dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Siswa, untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, mendorong
siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan lebih
memahami materi sifat-sifat bangun datar.
b. Guru, meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan suatu model
pembelajaran sebagai masukan pertimbangan untuk meningkatkan proses
dan hasil belajar siswa dengan pembelajaran Cooperative Learning tipe
Snowball Throwing.
c. Sekolah, dengan diterapkan strategi yang baik maka mampu mewujudkan
siswa yang cerdas dan berprestasi.
d. Peneliti, sebagai tambahan pengetahuan untuk menjadi seorang pendidik
yang akan datang.

E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi pada penelitian ini terdiri dari 5 bab yaitu:
1. BAB I Pendahuluan, berisi tentang:
a. latar belakang penelitian,
b. identifikasi dan perumusan masalah,
c. tujuan penelitian,
d. manfaat penelitian, dan
e. struktur organisasi skripsi.

7

2. BAB II, berisi pemaparan mengenai:
a. kajian teori,
b. kerangka pemikiran, dan
c. hipotesis penelitian.
3. BAB III Metode penelitian, berisi tentang:
a. lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian,
b. metode penelitian,
c. desain penelitian,
d. definisi operasional variabel,
e. instrumen penelitian,
f. proses pengembangan instrumen,
g. teknik pengumpulan data, dan
h. analisis data.
4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan.
5. BAB V, merupakan bab terakhir pada skripsi yang berisi tentang simpulan
dan saran.

BAB III
METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2007:3) “metode penelitian adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Ada dua
macam penelitian yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode
kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. Sedangkan metode kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk
meneliti objek alamiah.

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel/Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Cieunteung 2,
kecamatan Cihideung, kota Tasikmalaya.
2. Populasi dan Sampel/Subjek Penelitian
Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:117) Populasi adalah
wilayah generilasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VB tahun ajaran
2013/2014. SD Negeri Cieunteung 2, Kecamatan Cihideung, Kota
Tasikmalaya.

3. Sampel Penelitian
29

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006:131). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:118). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel jenuh, dimana Sugiyono
(2009:124) mendefinisikan bahwa “Sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel.”
Adapun sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VB SD Negeri Cieunteung 2 yang berjumlah 27 siswa.

B. Desain Penelitian
Menurut Arikunto (2008:85) “Desain penelitian adalah rencana
atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancang-ancang kegiatan
yang akan dilaksanakan”. Penelitian ini hanya menggunakan satu
kelompok subjek saja, maka berdasarkan uraian diatas desain penelitian
pada penelitian ini menggunakan desain One Group Pretest-Posttest
Desaign, desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

O1 X O2
Keterangan :

O1

= Nilai Pretest (sebelum diberi perlakuan)

X

= Perlakuan yang diberikan (pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing)

O2

= Nilai Posttest (setelah diberikan perlakuan)

Adapun prosedur yang ditempuh pada penelitian yaitu:
1. Memilih kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen, karena pada
penelitian ini menggunakan penelitian pre eksperimen maka peneliti
hanya memerlukan satu kelas saja untuk diberikan perlakuan,

2. Melakukan pretest berupa soal materi sifat-sifat bangun datar segi
empat untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan
perlakuan,
3. Memberikan treatment atau perlakuan. Perlakuan yang diberikan
adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing,
4. Memberikan posttest berupa soal

pemahaman mengenai sifat-sifat

bangun datar segi empat,
5. Melakukan uji statistik,
6. Menganalisis data,
7. Menarik kesimpilan.

C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
kuantitatif dengan menggunakan penelitian eksperimen (Eksperimental
Research). Penelitian Kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menemukan

keterangan

(Margono:105),

mengenai

Sedangkan

apa

penelitian

yang

ingin

eksperimen

kita

ketahui

(Eksperimental

Research) adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai
efektivitas suatu perlakuan atau tindakan (treatment) pendidikan terhadap
tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada atau tidaknya
efektivitas tindakan tersebut.
Penelitian eksperimen terdiri dari beberpa jenis, pada penelitian ini
peneliti menggunakan penelitian eksperimen dengan jenis penelitian Pre
Eksperiment. Dalam penelitian Pre Eksperiment hanya terdapat satu
kelompok penelitian yaitu hanya kelompok eksperimen saja tidak terdapat
kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen ini diberikan pretest,
perlakuan, dan posttest. Kelompok eksperimen ini diberikan perlakuan
dengan model pembelajan kooperatif tipe snowball throwing, sedangkan

aspek yang diukurnya yaitu mengenai kemampuan pemahaman terhadap
materi sifat-sifat bangun datar.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Menurut Margono (2010:133) Variabel adalah konsep yang
mempunyai variasi nilai. Sedangkan menurut Arikunto (2006:118)
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel
bebas pada penelitian ini adalah model Cooperatif Learning tipe Snowball
Throwing, sedangkan variabel terikatnya adalah peningkatan pemahaman
siswa mengenai materi sifat-sifat bangun datar.
Maka definisi operasional variabel pada penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing
Menurut Robert E. Slavin (Isjoni, 2012;15) bahwa:
“In cooperative learning methods, student work together in four
member teams to master material initialy presented by the teacher.”
Dari uaraian tersebut dapat dikemukakan bahwa cooperative learning
adalah suatu model pembelajaran dimana system belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara
kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam
belajar.
Pengertian

cooperative

tipe

snowball

throwing

menurut

Komalasari (2010) yaitu:
Metode cooperative tipe snowball throwing adalah suatu tipe model
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini menggali potensi
kepemimpinan murid dalam kelompok dan keterampilan membuatmenjawab pertanyaan yang dipadukan melalui permainan imajinatif
membentuk dan melempar bola salju.

2. Pemahaman

Pemahaman menurut Anas Sudijono (referensimakalah.com)
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu
setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami
adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai
segi.
Ranah Kognitif (menurut taksonomi Bloom): pengetahuan (C1),
pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis(C4), sintesis (C5), dan evaluasi
(C6). Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan 2 ranah kognitif
yaitu hanya sampai pada tingkat pemahaman.
1) Pada

tingkat

pengetahuan: peserta

didik

menjawab

pertanyaan

berdasarkan hapalan saja. (Soal pengetahuan : soal yang menuntut
jawaban yang berdasarkan hafalan).
2) Pada tingkat pemahaman: peserta didik dituntut untuk menyatakan
masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh suatu prinsip atau
konsep. (Soal pemahaman : soal yang menuntut pembuatan pernyataan
masalah dengan kata-kata penjawab sendiri, pemberian contoh prinsip atau
contoh konsep).

E. Instrumen Penelitian
Arikunto (2006:160) Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
yang

digunakan

oleh

peneliti

dalam

mengumpulkan

data

agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes pemahaman
konsep siswa yang terdiri dari soal mengenai sifat-sifat bangun datar.
Menurut Arikunto (2006:150) Tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.
Soal tes yang digunakan adalah tes tipe subjektif yang berupa
uraian. Tes tertulis berupa uraian merupakan tes dimana soal dan jawaban

yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan. Dalam hal ini peneliti
menggunakan instrumen penelitian berupa soal uraian tes tertulis yang
merupakan penilaian yang menuntut siswa untuk mengingat, memahami,
dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang telah dipelajari,
dengan cara mengemukakan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis
dengan menggunakan kalimat sendiri.
Tes tertulis ini berupa uraian yang terdiri dari 10 soal dengan aspek
kognitif saja yang dibatasi hanya sampai jenjang pemahaman (C2). Dalam
menyusun instrumen sebelumnya dibuat kisi-kisi soal seperti berikut:

Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest dan Postest
Standar Kompetensi:
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
Kompetensi
Dasar
6.1
Mengidentifikasi
Sifat-sifat
Bangun Datar

Idikator
Siswa dapat menggambarkan
bangun datar persegi
panjang.
Siswa dapat menyebutkan
sifat-sifat bangun datar
persegi panjang.
Siswa dapat menggambarkan
bangun datar persegi.
Siswa dapat menyebutkan
sifat-sifat bangun datar
persegi.
Siswa dapat menggambarkan
bangun datar trapesium.
Siswa dapat menyebutkan
sifat-sifat bangun datar
trapesium.
Siswa dapat menggambarkan
bangun datar jajargenjang.
Siswa dapat menyebutkan
sifat-sifat bangun datar
jajargenjang.

No
Butir
Soal
1

Aspek
Kognitif
C1 C2




2
3




4
5




6
7
8




Siswa dapat menggambarkan
dan menyebutkan sifat-sifat
bangun datar belah ketupat.
Siswa dapat menggambarkan
dan menyebutkan sifat-sifat
bangun datar layang-layang.

9



10



Tabel 3.2
Kriteria Skor Pemahaman Siswa
Pada Materi Sifat-sifat Bangun Datar
Respon Siswa
Tidak ada jawaban/salah menginterpretasikan.
Siswa mampu memberikan jawaban mengenai bangun datar segi
empat dan sifat-sifatnya namun jawaban salah.
Siswa mampu memberi jawaban dengan benar tetapi jawaban kurang
lengkap.
Siswa mampu memberikan jawaban mengenai bangun datar segi
empat dan sifat-sifatnya dengan benar tapi kurang tepat.
Siswa mampu memberikan jawaban dengan benar dan lengkap.

Skor
0
2
5
7
10

Sebelum instrumen soal digunakan maka harus dilakukan uji coba
instrumen terlebih dahulu. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui
tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam
penelitian.

A. Proses Pengembangan Instrumen
Sebelum menentukan uji statistik, maka terlebih dahulu ditentukan
uji validitas dan reliabilitas. Tetapi sebelumnya ditentukan rata-rata skor
dan standar deviasinya. Untuk mempermudah dalam penghitungan maka
teknik pengolahan data dapat menggunakan aplikasi software SPSS 16.0
ataupun Microsoft Excel.

1. Validitas
Menurut Arikunto (2006: 168) “validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen.
Instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi dan
instrumen yang kurang valid memilki validitas yang rendah”.

Untuk menganalisis validitas tes yang diberikan bisa menggunakan
rumus Pearson Product Moment (Arikunto, 2006: 170) sebagai berikut :

Keterangan :
: koefisien korelasi
: jumlah skor setiap butir soal
: jumlah skor total
: banyaknya peserta tes
Tabel 3.3
Kriteria Validitas Butir Soal
Kriteria Validitas
Keterangan
Berkorelasi negatif (soal harus dibuang)
0,05 maka H0 diterima, Ha ditolak
Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0

I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti yiatu:
1. Tahap persiapan
a. Memperoleh surat keputusan tentang bimbingan skripsi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Melakukan konsultasi dengan pembimbing I dan II untuk mengajukan judul
atau permasalahan yang akan diteliti.
c. Menyusun proposal penelitian, kemudian dikonsultasikan dengan pembimbing
I dan II untuk diseminarkan.
d. Mangajukan permohonan pelaksanaan seminar proposal penelitian kepada
dosen pembimbing I dan II.
e. Melakukan seminar proposal penelitian.
f. Melakukan revisi proposal penelitian berdasarkan hasil seminar serta arahan
dari pembimbing I dan II
g. Membuat surat pengantar penelitian untuk diajukan kepada kepala sekolah SD
Negeri Cieunteung 2, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

2. Tahap pelaksanaan
a. Konsultasi kepada kepala Sekolah dan guru kelas V SD Negeri Cieunteung 2,
mengenai penelitian yang dilaksanakan.
b. Melakukan observasi
c. Mengkonsultasikan pelaksanaan penelitian dengan guru kelas.
d. Pemilihan sampel sebagai subjek penelitian.
e. Menguji cobakan instrument penelitian di SD Negeri Sindanggalih.
f. Memberikan soal pretest di kelas V SD Negeri Cieunteung 2
g. Melakukan proses pembelajaran menggunakan model pembeljaran kooperatif
tipe Snowball Throwing.
h. Memberikan soal Posttest di SD Negeri Cieunteung 2.

J. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model
Cooperative Learning tipe Snowball Throwing dilakukan di kelas V SD
Negeri Cieunteung 2 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, dilakukan
sebanyak dua kali pertemuan untuk materi sifat-sifat bangun datar. Model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing ini menekankan pada
keaktifan dan kreatifitas siswa.
Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing ini
diharapkan agar siswa memperoleh pengetahuan dari hasil menemukan sendiri
bukan hanya dengan mengingat fakta-fakta yang ada sehingga siswa akan
lebih paham. Untuk persiapan dilapangan peneliti merancang rencana
pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball
Throwing, peneliti mengamati pada setiap pertemuan dan kegiatan
pembelajaran.
Berikut uraian hasil pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing:
1. Kegiatan Pertama: Guru membentuk kelompok-kelompok kecil
Guru mengatur siswa ke dalam 5 kelompok kecil dengan jumlah anggota
setiap kelompoknya yaitu antara 5 sampai 6 orang. Pembagian kelompok

dilakukan dengan cara melihat prestasi setiap siswa agar anggota pada setiap
anggota kelompok terbagi rata.
2. Kegiatan kedua: merencanakan tugas yang akan dipelajari
Guru meminta ketua dari masing-masing kelompok untuk maju ke depan
kelas, untuk menerima arahan dari guru mengenai prosedur pengerjaan yang
akan dilakukan pada proses pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.
Setelah itu ketua dari masing-masing kelompok kembai ke kelompoknya
masing-masing untuk menjelaskan materi dan arahan yang telah disampaikan
oleh guru.
3. Kegiatan ketiga: melaksanakan pembelajaran Snowball Throwing
Setelah ketua kelompok manjelaskan materi yang telah disampaikan oleh
guru maka selanjutnya, guru memberikan lembar kerja kelompok yang berisi
kolom pertanyaan dan jawaban untuk diisi oleh masing-masing kelompok.
Guru meminta setiap kelompok untuk menuliskan beberapa pertanyaan
seputar sifat-sifat bangun datar segi empat untuk dilemparkan ke kelompok
lain, kemudian dengan bimbingan guru siswa membentuk lembar kerja
kelompok tersebut menyerupai bola salju. Setelah berbentuk bola salju siswa
harus melemparkan bola salju (bola soal) tersebut ke kelompok lainnya,
kelompok yang mendapatkan bola salju (bola

soal) harus menjawab

pertanyaan tersebut pada kolom yang telah disediakan.
4. Kegiatan keempat: Evaluasi (mempresentasikan hasil kerja tiap kelompok)
Setelah siswa menjawab pertanyaan dari teman lain kelompoknya maka
selanjutnya

masing-masing

perwakilan

dari

tiap

kelompok

harus

mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Kelompok lain bertugas
untuk mengamati apakah jawaban yang dipresentasikan benar atau tidak.

1

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berpusat pada
kegiatan siswa, guru berperan sebagai fasilitator dan mengarahkan siswa pada
kegiatan pembelajaran Snowball Throwing. Pembelajaran Snowball throwing
(melempar bola salju) merupakan model pembelajaran yang menyenangkan,
siswa dapat belajar sambil bermain dan berkreativitas. Berdasarkan penelitian
dan hasil analisis data yang telah peneliti lakukan diperoleh nilai rata-rata
pretestt sebesar 67,41 sekitar 67% dan nilai rata-rata posttest sebesar 85,56
sekitar 85%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan
perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball
throwing terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap materi sifat-sifat
bangun datar segi empat, sehingga model pembelajaran Snowball throwing
sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman matematis siswa pada materi
sifat-sifat bangun datar segi empat.

B. Saran
Berdasarkan

hasil

penelitian

dan

kesimpulan

diatas,

untuk

meningkatkan mutu dak kualitas pendidikan dalam pembelajaran matematika
khususnya maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Kepada pihak sekolah diharapkan agar mampu mengarahkan guru
untuk menggunakan model pembelajaran yang bervariasi

pada pelajaran

matematika dan pelajaran lainnya, salah satunya model pembelajaran
kooperatif tipe Snowball Throwing.

59

2

2. Bagi Guru
Kepada guru diharapkan untuk mampu menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi untuk pelajaran matematika dan yang lainnya
sesuai dengan materi yang akan disampaikan agar menumbuhkan minat,
keaktifan, dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran seperti model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melanjutkan dan
mengembangkan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Snowball Throwing dengan materi atau mata pelajaran yang
berbeda.

61

DAFTAR PUSTAKA

Anjarsari, Iriani.(2009). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Game Tournament untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa
Sekolah Dasar. Skripsi pada FIP PGSD UPI Kampus Tasikmalaya: Tidak
diterbitkan.
Anshariq, M. (2008). Model Pembelajaran Snowball Throwing. [Online].
Tersedia:http://muhammadanshari9.blogspot.com/2013/10/modelpembelajaran-snowball-throwing.html. [6 mei 2014]
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
. (2008). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Aqib, Zainal. (2013). Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya
BSNP. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD dan MI.
Jakarta: BSNP.
Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : RINEKA CIPTA.
Drs. Mudjiono, Dr. Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur Dan Model
Terapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Ike Nurhayati. (2013). Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Sifat-Sifat Bangun Datar.
Skripsi pada FIP PGSD JURUSAN PEDAGOGIK UPI BANDUNG: Tidak
diterbitkan.
Insani, Iis. (2011). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Konsep Perkalian Bilangan Cacah.
Skripsi pada FIP PGSD UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.
Isjoni. (2012). Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:
ALFABETA
.(2010). Cooperative Learning. Bandung : ALFABETA.
61

62

Komalasari Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika
Aditama.
Margono S.S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
M. F. Richard, Felder, Brent Rebecca. (2007). Cooperative Learning. Department of
Chemical Engineering, N.C. State University, Raleigh, NC 27695-7905
Education Designs, Inc., Cary, NC 27518. Washington, DC: American
Chemical Society. Hlm. 2.
M. khafid, Suyati. (2007). Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta: PENERBIT ERLANGGA
Merdiani, Erlin. (2011). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two StrayTerhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika. Skripsi pada FIP PGSD UPI Kampus Tasikmalaya: tidak
diterbitkan.
Muhli.

(2011).
Efektivitas
Pembelajaran.
[Online].
Tersedia:
http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/efektivitas-pe

Dokumen yang terkait

IDENTIFIKASI TINGKAT KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT

0 3 16

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL UNSUR BANGUN DATAR KELAS II SDN LANGKAP 01 BANGSALSARI

0 6 18

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL UNSUR BANGUN DATAR KELAS II SDN LANGKAP 01 BANGSALSARI

1 60 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VA SDN 02 METRO SELATAN TAHUN AJARAN 2011/2012

1 19 59

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V A SDN 1 METRO UTARA

0 11 34

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SENDANG AGUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 50

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS VII SMP MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT

0 0 8

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT Fachrudin Ruzi

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BATEGEDE JEPARA

0 0 22

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD 3 PIJI DAWE KUDUS

0 1 24