DAFTAR PUSTAKA Psychological Well-Being Wanita Yang Menjadi Istri Kedua Dalam Pernikahan Poligami.
138
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, K. H. F. (2007). Ta’addu as-Zaujat fi al-Adyan: Poligami: Berkah atau
Musibah? (Munirul Abidin, & Farhan, Trans.). Jakarta: Senayan Publishing.
Ahmad, W. M. (1984). Al-munawwir Kamus Arab Indonesia . Yogyakarta: Unit
Pengadaan Buku-buku Ilmiah Keagamaan Pondek Pesantren al-munawwir.
Al-Krenawi, A. (1999). Women of Polygamous Marriages in Primary Health Care
Centers. Contemporary Family Therapy, 21 (3), 417-430.
_________, A., Graham, J. R., dan Slonim-Nevo, V. (2002). Mental Health
Aspects of Arab-Israeli Adolescents from Polygamous versus Monogamous
Families. The Journal of Social Psychology, 142 (4), 446-461.
Amawidyawati, Sukma Adi Galuh dan Muhana Sofiati Utami.(2007). Religiusitas
dan Psychological Well-Being pada Korban Gempa. Jurnal Psikologi,
Volume 34, No. 2, 164-176. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Aminudin. (1990). Pengembangan Penelitian Kualitatif. Malang: HISKI YA3.
Baron, R. A dan Byrne, D. (2003). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga
Bergstrom, Theodore, C. (1994). On The Economics of Polygyny. University of
Michigan.
Bibid, S. (1990). Liku-Liku Poligami. Yogyakarta: Al-Kautsar
Blood, Robert, O.(1969). Marriage (2nd edition). New York: Free Press.
Cresswell, J. W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design Choosing
among Five Tradition. Thousand Oaks, California: Sage
Departemen Agama. Al-Qur’an: Surat Annisaa ayat 3.
Duvall, E. M. and Miller, B. C. (1985). Marriage and Family Development(sixth
edition). New York: Harper & Row Publishers.
Endarwati. (2008). Gugatan Cerai dengan alasan Menolak Dipoligami (Studi
Kasus di Pengadilan Agama Wonogiri). Skripsi (tt). Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
139
Hartuti, P. dan Sri, Noeke, W. (2001). Rembulan Menggugah Malam. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher
Haryadi, T. (2009). Gambaran Pengalaman Perkawinan Poligami dari Sudut
Pandang suami serta Para Istri dan Makna Pengalaman bagi Mereka.
Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Herdiansyah, Haris. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan.Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Husein, M. A. (1991). Poligami dari Berbagai Persepsi. Jakarta: Gema Insani
Press.
Kartono, Kartini. (1992). Psikologi Wanita: Mengenal Gadis Remaja dan Wanita
Dewasa . Bandung: Mandar Maju
Keyes, Corey L.M., Dov Shmotkin and Carol D. Ryff. (2002). Optimizing Well
Being: The Empirical Encounter of Two Traditions. Journal of Personality
and Social Psychology, Vol. 82, No. 6, 1007-1022.
Kim, H. K & Mckenry, P. C. (2002). The Relationship Between Marriage and
Psychological Well Being: A Longitudinal Analysis. Journal of family
Issues, Vol. 23 No. 885.
Lianawati, Ester. (2008). Kesejahteraan Psikologis Istri ditinjau dari Sikap Peran
Gender pada Pasutri Muslim. Jurnal Psikologi Volume 2, No.1.
Moleong, Lexy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Monks, F. J., Knoers, A. M. P. & Hadinoto, S. R. (2001.) Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya . Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Mulia, S. M. (2004). Islam Menggugat Poligami. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Olson, D. H., DeFrain, J. (2006). Marriages & Families: Intimacy, Deversity, and
Strengths (5th edition). Boston: McGraw-Hill.
140
Papalia, D.E., Olds, S. W., & Fieldman,R. D. (2009). Human Development.
Jakarta: Salemba Humanika.
Patton, M. Q. (2002). Qualitative Research & Evaluation Methods (3 rd edition).
California: Sage Publication.
Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.
Jakarta: LPSP3 UI.
Prager, K. J. (1995). The Psychology of Intimacy. New York: Guilford Press
Pratiwi, M. (2000). Gambaran Kesejahteraan Psikologis Pada Dewasa Muda yang
Pernah Menjadi Anak Panti Asuhan. Skripsi. Jakarta:Universitas Indonesia
Prihartanti, Nanik. (2004). Kepribadian Sehat Menurut Konsep Suryomentaram.
Surakarta: Muammadiya University Press
Regan, P. (2003). The Mating Game: A Primer on Love, Sex, and Marriage. USA:
Sage Publication.
Ridwan, M. D. 2008. Penghormatan Islam terhadap Wanita dalam Poligami.
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/20.08/Art
ikel_10502073.pdf
Ryan, R. M., Deci, E. L. (2001). Happiness and Human Potentials: A Review of
Research on Hedonic and Eudaimonic Well-Being. Annual Review
Psychology, 52, 141-166.
Ryff, C. D. (1989). Happines Is Everything, or Is It? Exploration on the Meaning
of Psychological Well Being. Journal of Personality and Social
Psychology, 57, 1069-1081.
____, C. D., & Keyes, C.L.M. (1995). The Structure of Psychological well-being
Revisited. Journal of Personality and Social Psychology.69(4), 719-727.
____, C. D. dan Singer, B. H. (1996). Psychological Well Being: Meaning,
Measurement and Implications for Psychotheraphy Research. Journal of
Psychoteraphy Psychosomatics, 65, 14-23.
Sarafino, E. P. (1990). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. New
York: John Wiley & Sons.
141
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat.
Penerjemah: Yustinus. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Slonim- Nevo, V., Al-Krenawi, A. (2006). Success and Failure Among
Polygamous Families: The Experience of Wives, Husbands, and Children.
Family Process, 45(3), 311-329.
Steger, M. F., Kashdan, T. B. Oishi, S. (2007). Being Good by Doing Good: Daily
Eudaimonic Activity and well Being. Journal of Reseach in Personality.
Sudirman, H. (2010). Sepondok Lima cinta, Kisah Poligami Sukses.
http://m.kompasiana.com//post/unik/2010/10/10/sepondok-lima-cintakisah-poligami-sukses/ diakses tanggal 26 Januari 2012.
Suryawidjaja, A. (1998). Hubungan antara pola perilaku tipe A-B pada Karyawan
Tingkat Penyelia PT. KOKUSAI GODO PENSO, Tangerang. Jakarta:
Universitas Katolik Indonesia Atmajaya. Skripsi.
Syaukani, A. W. (2009). Poligami Dalam Perspektif Hukum Positif Di Indonesia
Dilihat
Dari
Segi
Aspek
Sosiologi
Hukum.
Artikel.
http://sosiologihuku.blogspot.com/2009/07/tugas-mahasiswa-s2-hukumuid.html diakses tanggal 30 Desember 2011.
Synder, C. R., Lopez, S. J.(2007). Positive Psychology: The Scientific and
Practical Explorations of Human Strengths. California: Sage Publications.
Taylor, S.. J., Bogdan, R. (1998). Introduction to Qualitative Research Methods
(3rd edition). New York: John Wiley & Sons.
Tenggara, H., Zamralita dan Suyasa, P. T. Y. S. (2008). Kepuasan Kerja dan
Kesejahteraan Psikologis Karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan
Organisasi, 10, 96-115.
Turner, J.S., Helms, D.B. (1995). Lifespan Development (5th edition). Fort Worth:
Harcourt Brace.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan .
http://sdm.ugm.ac.id/main/sites/sdm.ugm.ac.id/arsip/peraturan/UU_1_1974
.pdf Diakses tanggal 23 Desember 2011.
Yuliantini, Fitri. (2008). Konflik Marital Pada Perempuan Dalam Pernikahan
Poligami Yang dilakukan Karena Alasan Agama. Jurnal Psikologi, Vol. I,
No. 2.
142
____.(2006).
Menguak
sisi
gelap
poligami
http://hukumonline.com/berita/baca/hol15941/menguak-sisi-gelap-poligami
diakses tgl 15 oktober 2011.
____.(2011). Dinikahi Suami Peggy Melati, Leenda rela Dipoligami.
http://indonesia-ku.org/19730/dinikahi-suami-peggy-melati-leenda-reladipoligami/. Diakses tanggal 11 Januari, 2011.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, K. H. F. (2007). Ta’addu as-Zaujat fi al-Adyan: Poligami: Berkah atau
Musibah? (Munirul Abidin, & Farhan, Trans.). Jakarta: Senayan Publishing.
Ahmad, W. M. (1984). Al-munawwir Kamus Arab Indonesia . Yogyakarta: Unit
Pengadaan Buku-buku Ilmiah Keagamaan Pondek Pesantren al-munawwir.
Al-Krenawi, A. (1999). Women of Polygamous Marriages in Primary Health Care
Centers. Contemporary Family Therapy, 21 (3), 417-430.
_________, A., Graham, J. R., dan Slonim-Nevo, V. (2002). Mental Health
Aspects of Arab-Israeli Adolescents from Polygamous versus Monogamous
Families. The Journal of Social Psychology, 142 (4), 446-461.
Amawidyawati, Sukma Adi Galuh dan Muhana Sofiati Utami.(2007). Religiusitas
dan Psychological Well-Being pada Korban Gempa. Jurnal Psikologi,
Volume 34, No. 2, 164-176. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Aminudin. (1990). Pengembangan Penelitian Kualitatif. Malang: HISKI YA3.
Baron, R. A dan Byrne, D. (2003). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga
Bergstrom, Theodore, C. (1994). On The Economics of Polygyny. University of
Michigan.
Bibid, S. (1990). Liku-Liku Poligami. Yogyakarta: Al-Kautsar
Blood, Robert, O.(1969). Marriage (2nd edition). New York: Free Press.
Cresswell, J. W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design Choosing
among Five Tradition. Thousand Oaks, California: Sage
Departemen Agama. Al-Qur’an: Surat Annisaa ayat 3.
Duvall, E. M. and Miller, B. C. (1985). Marriage and Family Development(sixth
edition). New York: Harper & Row Publishers.
Endarwati. (2008). Gugatan Cerai dengan alasan Menolak Dipoligami (Studi
Kasus di Pengadilan Agama Wonogiri). Skripsi (tt). Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
139
Hartuti, P. dan Sri, Noeke, W. (2001). Rembulan Menggugah Malam. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher
Haryadi, T. (2009). Gambaran Pengalaman Perkawinan Poligami dari Sudut
Pandang suami serta Para Istri dan Makna Pengalaman bagi Mereka.
Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Herdiansyah, Haris. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan.Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Husein, M. A. (1991). Poligami dari Berbagai Persepsi. Jakarta: Gema Insani
Press.
Kartono, Kartini. (1992). Psikologi Wanita: Mengenal Gadis Remaja dan Wanita
Dewasa . Bandung: Mandar Maju
Keyes, Corey L.M., Dov Shmotkin and Carol D. Ryff. (2002). Optimizing Well
Being: The Empirical Encounter of Two Traditions. Journal of Personality
and Social Psychology, Vol. 82, No. 6, 1007-1022.
Kim, H. K & Mckenry, P. C. (2002). The Relationship Between Marriage and
Psychological Well Being: A Longitudinal Analysis. Journal of family
Issues, Vol. 23 No. 885.
Lianawati, Ester. (2008). Kesejahteraan Psikologis Istri ditinjau dari Sikap Peran
Gender pada Pasutri Muslim. Jurnal Psikologi Volume 2, No.1.
Moleong, Lexy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Monks, F. J., Knoers, A. M. P. & Hadinoto, S. R. (2001.) Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya . Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Mulia, S. M. (2004). Islam Menggugat Poligami. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Olson, D. H., DeFrain, J. (2006). Marriages & Families: Intimacy, Deversity, and
Strengths (5th edition). Boston: McGraw-Hill.
140
Papalia, D.E., Olds, S. W., & Fieldman,R. D. (2009). Human Development.
Jakarta: Salemba Humanika.
Patton, M. Q. (2002). Qualitative Research & Evaluation Methods (3 rd edition).
California: Sage Publication.
Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.
Jakarta: LPSP3 UI.
Prager, K. J. (1995). The Psychology of Intimacy. New York: Guilford Press
Pratiwi, M. (2000). Gambaran Kesejahteraan Psikologis Pada Dewasa Muda yang
Pernah Menjadi Anak Panti Asuhan. Skripsi. Jakarta:Universitas Indonesia
Prihartanti, Nanik. (2004). Kepribadian Sehat Menurut Konsep Suryomentaram.
Surakarta: Muammadiya University Press
Regan, P. (2003). The Mating Game: A Primer on Love, Sex, and Marriage. USA:
Sage Publication.
Ridwan, M. D. 2008. Penghormatan Islam terhadap Wanita dalam Poligami.
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/20.08/Art
ikel_10502073.pdf
Ryan, R. M., Deci, E. L. (2001). Happiness and Human Potentials: A Review of
Research on Hedonic and Eudaimonic Well-Being. Annual Review
Psychology, 52, 141-166.
Ryff, C. D. (1989). Happines Is Everything, or Is It? Exploration on the Meaning
of Psychological Well Being. Journal of Personality and Social
Psychology, 57, 1069-1081.
____, C. D., & Keyes, C.L.M. (1995). The Structure of Psychological well-being
Revisited. Journal of Personality and Social Psychology.69(4), 719-727.
____, C. D. dan Singer, B. H. (1996). Psychological Well Being: Meaning,
Measurement and Implications for Psychotheraphy Research. Journal of
Psychoteraphy Psychosomatics, 65, 14-23.
Sarafino, E. P. (1990). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. New
York: John Wiley & Sons.
141
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat.
Penerjemah: Yustinus. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Slonim- Nevo, V., Al-Krenawi, A. (2006). Success and Failure Among
Polygamous Families: The Experience of Wives, Husbands, and Children.
Family Process, 45(3), 311-329.
Steger, M. F., Kashdan, T. B. Oishi, S. (2007). Being Good by Doing Good: Daily
Eudaimonic Activity and well Being. Journal of Reseach in Personality.
Sudirman, H. (2010). Sepondok Lima cinta, Kisah Poligami Sukses.
http://m.kompasiana.com//post/unik/2010/10/10/sepondok-lima-cintakisah-poligami-sukses/ diakses tanggal 26 Januari 2012.
Suryawidjaja, A. (1998). Hubungan antara pola perilaku tipe A-B pada Karyawan
Tingkat Penyelia PT. KOKUSAI GODO PENSO, Tangerang. Jakarta:
Universitas Katolik Indonesia Atmajaya. Skripsi.
Syaukani, A. W. (2009). Poligami Dalam Perspektif Hukum Positif Di Indonesia
Dilihat
Dari
Segi
Aspek
Sosiologi
Hukum.
Artikel.
http://sosiologihuku.blogspot.com/2009/07/tugas-mahasiswa-s2-hukumuid.html diakses tanggal 30 Desember 2011.
Synder, C. R., Lopez, S. J.(2007). Positive Psychology: The Scientific and
Practical Explorations of Human Strengths. California: Sage Publications.
Taylor, S.. J., Bogdan, R. (1998). Introduction to Qualitative Research Methods
(3rd edition). New York: John Wiley & Sons.
Tenggara, H., Zamralita dan Suyasa, P. T. Y. S. (2008). Kepuasan Kerja dan
Kesejahteraan Psikologis Karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan
Organisasi, 10, 96-115.
Turner, J.S., Helms, D.B. (1995). Lifespan Development (5th edition). Fort Worth:
Harcourt Brace.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan .
http://sdm.ugm.ac.id/main/sites/sdm.ugm.ac.id/arsip/peraturan/UU_1_1974
.pdf Diakses tanggal 23 Desember 2011.
Yuliantini, Fitri. (2008). Konflik Marital Pada Perempuan Dalam Pernikahan
Poligami Yang dilakukan Karena Alasan Agama. Jurnal Psikologi, Vol. I,
No. 2.
142
____.(2006).
Menguak
sisi
gelap
poligami
http://hukumonline.com/berita/baca/hol15941/menguak-sisi-gelap-poligami
diakses tgl 15 oktober 2011.
____.(2011). Dinikahi Suami Peggy Melati, Leenda rela Dipoligami.
http://indonesia-ku.org/19730/dinikahi-suami-peggy-melati-leenda-reladipoligami/. Diakses tanggal 11 Januari, 2011.