PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUTIK TERHADAP HASIL BELAJAR AQUATIK : Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014.

(1)

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUATIK TERHADAP HASIL BELAJAR AQUATIK

(Penelitian Eksperimen terhadap Siswa kelas VIII di SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

ARIEF FIRMANSYAH 0906622

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik 2013

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DALAM AKTIVITAS

PEMBELAJARAN AQUATIK TERHADAP HASIL BELAJAR AQUATIK

(Penelitian Eksperimen terhadap Siswa kelas VIII di SMPN 29 Bandung

Tahun Pelajaran 2013-2014)

Oleh

ARIEF FIRMANSYAH

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Oahraga dan Kesehatan

© Arief Firmansyah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013


(3)

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUATIK TERHADAP HASIL BELAJAR AQUATIK

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing 1,

Carsiwan, M.Pd. NIP 197101052002121001

Pembimbing 2,

Helmy Firmansyah, M.Pd. NIP 197912282005011002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI

Drs. Mudjihartono, M.Pd. NIP 196508171990011001


(4)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUTIK TERHADAP HASIL BELAJAR AQUATIK

(Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014)

Arief Firmansyah ABSTRAK

Pembelajaran aqutik merupakan salah satu materi yang terdapat dalam muatan kurikulum sekolah menengah pertama. Penelitian dengan menggunakan pendekatan bermain dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian the post-test only control design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMPN 29 Bandung. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15% dari seluruh populasi sehingga jumlah sampel adalah 50 orang dengan rincian, 25 orang kelompok eksperimen dan 25 orang kelompok kontrol. Analisi statistik yang digunakan adalah analisis uji t dengan kesamaan dua rata-rata dua pihak. Hasil pengujian menunjukan bahwa hipotesis diterima yaitu Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan anatara pendekatan bermain dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik

Dapat disimpulkan bahwa pendekatan bermain lebih baik dibandingkan dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pemebelajaran aquatik. Oleh sebab itu, pengajar dapat menggunakan pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran aquatik di sekolah.


(5)

EFFECT APPROACH TO PLAY IN LEARNING ACTIVITIES LEARNING OUTCOMES OF AQUTIK

(Research Experiments for Eighth Grade Students SMP 29 Bandung Academic Year 2013-2014)

by

Arief Firmansyah ABSTRACT

Aqutik learning is one of the materials contained in the secondary school curriculum. Study using the approach play was conducted in order to determine the effect of playing approach in learning activities on learning outcomes aquatic aquatic. The method used in this research is the design of experimental method to study the post-test only control design. The population in this study is a class VIII student at SMP 29 Bandung. The sample in this study amounted to 15% of the entire population so that the sample is 50 people with the details, 25 experimental group and a control group of 25 people. Statistical analysis used was t test analysis with an average similarity of the two two sides. The test results showed that the hypothesis is accepted ie There is a significant difference group should approach playing with the conventional approach in learning activities on learning outcomes aquatic. It can be concluded that the approach is playing better than the conventional approach in pemebelajaran aquatic activity. Therefore, teachers can use the approach to play in aquatic learning activities in schools.


(6)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran

2013-DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah Penelitian ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Batasan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Pendekatan Bermain ... 8

1. Definisi Bermain ... 8

2. Pendekatan Bermain ... 9

3. Tujuan Pendekatan Bemain ... 10

4. Manfaat Pendekatan Bermain ... 14

B. Pembelajaran Aquatik ... 16

1. Hakikat Pembelajaran ... 16

2. Pendidikan Jasmani ... 24

3. Pembelajaran Aquatik ... 28

C. Hasil Pembelajaran Aquatik ... 31


(7)

v

E. Anggapan Dasar ... 33

F. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Metode Penelitian ... 36

B. Desain dan Prosedur Penelitian ... 37

C. Populasi dan Sampel ... 40

D. Instrumen Penelitian ... 41

E. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 50

1. Deskripsi Data Tes ... 50

2. Deskripsi Data Observasi ... 51

a. Deskripsi Data Observasi Aktivitas Pengajar ... 51

b. Deskripsi Data Observasi Aktivitas Siswa ... 53

B. Analisis Data 1. Analisis Data Tes ... 54

2. Deskripsi Data Observasi ... 57

a. Analisis Data Observasi Aktivitas Pengajar ... 58

b. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa ... 63

C. Pembahasan ... ... 70

1. Pembahasan Data Tes ... 70

2. Pembahasan Data Observasi ... 71

a. Pembahasan Data Observasi Aktivitas Pengajar ... 71

b. Pembahasan Data Observasi Aktivitas Siswa ... 73

D. Diskusi Penemuan ... 75

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 77


(8)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran

2013-B. Saran ... ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN ... 81


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar pada dasarnya merupakan proses usaha sadar dalam diri menuju perubahan perilaku yang bersifat permanen dengan jangka waktu lama. Setiap orang mengalami pembelajaran dalam hidupnya agar sesuatu dalam dirinya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Jenjang pembelajaran dari mulai SD sampai perguruan tinggi ditempuh demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi dirinya di masa depan. Hal ini memberikan pemahaman bahwa pendidikan itu penting.

Pengembangan pembelajaran berdasarkan berbagai aspek meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Salah satu pengembangan pendidikan adalah kurikulum sebagai tujuan serta rencana pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan dengan baik.

Bambang (2010:16) menyatakan “kurikulum merupakan rencana pendidikan yang dirancang untuk memaksimalkan interaksi pembelajaran dalam rangka menghasilkan perubahan perilaku yang potensial”. Demikian pula salah satu mata pelajaran yang sejalan dengan kurikulum pendidikan secara menyeluruh yaitu pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani sebagai mata pelajaran di sekolah serta penunjang potensi siswa dari sisi jasmani. Bucher (1972) dalam Soemosasmito (1988:5) menyatakan bahwa,

Pendidikan jasmani adalah bagian yang terpadu dari proses pendidikan yang menyeluruh; bidang dan sasaran yang diusahakan adalah perkembangan jasmaniah, mental emosional, dan sosial bagi warga negara yang sehat, melalui medium kegiatan jasmaniah.

Pendidikan jasmani akan mendukung, serta ikut mengembangkan cabang olahraga sebagai media pembelajaran bagi siswa. Salah satunya cabang olahraga adalah aquatik. Pada pandidikan jasmani aquatik menjadi instrumen penting dalam upaya pengembangan nilai nilai. Salah satunya tertulis dalam kompetensi


(10)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-dasar yaitu membedakan dua teknik 2013-dasar gaya renang melalui penambahan gaya yang telah dikuasai sebelumnya serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan.

Berdasarkan ulasan di atas pembahasan tentang kompetensi dasar dalam pembelajaran aquatik diharapakan guru sebagai media pengembangan potensi siswa dapat merangsang dan mengoptimalkan standar inti dan kompetensi dasar tersebut.

Hasil pembelajaran aquatik di sekolah saat ini mengalami penurunan. Hal ini terbukti dengan adanya penurunan nilai siswa tehadap hasil belajar aquatik. Hasil penurunan ini dapat dilihat dari aspek nilai siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah SMP N 29 Bandung, diperoleh data bahwa rata-rata nilai pembelajaran aquatik siswa kelas VIII berkisar 70-80 kemudian turun menjadi 60-70. Nilai-nilai tersebut berada di bawah nilai ketuntasan dalam mata pelajaran pendidikan jasmani.

Penurunan tersebut dapat disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah gaya mengajar yang digunakan oleh guru, yaitu menggunakan pembelajaran dengan menggunakan gaya konvesional. Gaya konvensional yaitu pembelajaran dengan menggunakan arahan dan berpusat pada guru. Pembelajaran dengan menggunakan gaya konvensional dapat mengakibatkan adanya kejenuhan pada siswa. Apabila kejenuhan ini terus berlanjut dikhawatirkan akan hilangnya motivasi pada siswa ketika proses pembelajaran.

Pada obervasi awal kepada siswa ditemukan bahwa siswa mengalami kejenuhan saat pembelajaran aquatik dengan menggunakan metode yang biasa digunakan oleh guru tersebut. Selain itu, jumlah siswa yang hadir di kolam sangat banyak karena disatukan dengan kakak dan adik tingkatnya. Hal ini akan menyebabkan materi pada pembelajaran aquatik di sekolah tidak dapat tersampaikan dengan baik. Demikian pula nilai-nilai yang terkandung di dalamnya kurang bisa dimunculkan.

Pada kurikulum di sekolah pembelajaran aquatik hanya dipelajari sebanyak empat pertemuan dalam satu semester. Pada empat pertemuan ini materi yang disampaikan adalah keterampilan renang gaya bebas teknik gerakan kaki, gerakan lengan dan pernapasan. Materi tersebut tidak akan tersampaikan secara


(11)

3

maksimal apabila siswa tidak termotivasi untuk belajar karena kegiatan pembelajaran yang membosankan. Apabila permasalahan ini terus dibiarkan maka dikhawatirkan terjadinya penurunan hasil belajar aquatik.

Permasalahan di atas menginspirasikan penulis untuk melakukan penelitian terhadap penggunaan salah satu pendekatan dalam pembelajaran aquatik. Pendekatan dapat mengoptimalkan hasil pembelajaran karena dengan pendekatan diharapkan mampu menganalisa kekurangan yang dapat mengahamabat tujuan pembelajaran. Pendekatan diharapkan mampu memaksimalkan tujuan pembelajaran seperti yang dikemukan oleh Roestiyah (2008:1) yang menyatakan bahwa pendekatan adalah “suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur”.

Terdapat banyak pendekatan yang bisa digunakan pada pembelajaran aquatik. Salah satunya adalah pendekatan bermain. Pendekatan bermain dapat digunakan untuk pembelajaran aquatik karena karakteristik pendekatanya berlandaskan pada konsep bermain. Karakteristik dari pendekatan bermain diharapkan dapat memberikan motivasi pada siswa untuk belajar.

Abduljabar (2010:7) mendefinisikan bermain adalah “aktivitas yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan dan keriangan, atau kebahagian”. Dengan kata lain, bermain adalah sebuah pendekatan dari inovasi pembalajaran aquatik agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik.

Pendekatan bermain mempunyai manfaat yang baik bagi proses pembelajaran. Hal ini didukung karena bermain secara tidak langsung adalah bagian dunia siswa dalam kesehariannya. Pendekatan bermain hanya sebagai cara yang dilakukan pada saat pembelajaran agar tujuan belajar itu sendiri terlaksana dengan baik, tanpa disadari anak itu sedang belajar dalam pendekatan bermain itu sendiri.

Peneliti akan meneliti dan mencoba untuk menggunakan pendekatan terhadap pembelajaran aquatik di sekolah. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran aquatik adalah pendekatan bermain. Peneliti berharap dengan inovasi pendekatan bermain ini mampu memberikan perubahan pembelajaran ke arah yang lebih baik bagi siswa. Kemudian pendekatan bermain


(12)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-ini bisa masuk selaras dengan kebutuhan bermain siswa agar tidak membosankan, membagi pengalaman gerak bagi siswa serta pengalaman berhasil siswa saat tugas gerak dikerjakan. Selain itu, dengan pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran aquatik mampu memberikan nilai bermain yang baik dengan belajar bermain yang baik maka siswa akan belajar mengembangakan sikap sosial yang positif di antaranya nilai kejujuran, kerja sama, kontrol emosi dan hubungan sosial. Selain itu siswa akan belajar menikamati aktivitas fisik secara menyenangkan tanpa dia sadari bahwa dia sedang belajar.

Pendekatan bermain memiliki tujuan yaitu berusaha menyelaraskan materi dengan kegiatan bermain. Agar belajar itu sendiri dikemas dengan nuansa menyengkan. Tujuan lainnya adalah membuat rasa aman, dan senang bagi siswa. Dengan demikian, siswa dapat termotivasi untuk terus belajar. Penggunaan pendekatan bermain juga memiliki tujuan agar materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.

Dengan berbagai permasalahan pembelajaran aquatik di sekolah maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan bermain pada pembelajaran aquatik. Penelitian dengan menggunakan pendekatan bermain pernah dilakukan oleh Tatsa Aksarani Artiluhung (2012) dengan dengan judul “Pengaruh Pendekatan Bermain terhadap Kecemasan Siswa dalam Aktivitas

Pembelajaran Aquatik”. Hasil penelitian tersebut adalah pendekatan bermain berpengaruh terhadap kecemasan siswa. Hasil pembelajaran dengan menggunakan pendekatan bermain membuat siswa menjadi lebih berani dan bisa meminimalisasi kecemasan siswa.

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa pendekatan bermain sangatlah penting diterapkan dalam akitivitas pembelajaran aquatik disekolah, sehingga dapat mengoptimalkan proses dan hasil pembelajarannya. Dilihat dari latar belakang yang telah diungkapkan peneliti tertarik untuk meneliti tentang pendekatan bermain.

Penelitian dengan menggunakan pendekatan bermain, pernah dilakukan oleh Tatsa Aksarani Artiluhung. Namun dalam penelitian tersebut lebih berfokus pada kecemasan siswa. Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk melakukan


(13)

5

penelitian dengan menggunakan pendekatan bermain pada pembelajaran aquatik. Fokus penelitian yang akan diteliti adalah hasil belajar aquatik. Dapat dikatakan, terdapat perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Tatsa Aksarani Artiluhung. Dengan demikian, peneliti memberi judul penelitian ini adalah “Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aquatik Terhadap Hasil pembelajaran aquatik“.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, identifikasi masalah dalam penulisan ini:

1. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah masih berpusat pada guru. 2. Nilai siswa pada pembelajaran renang berada di bawah standar ketuntasan

pada mata pelajaran penjas.

C. Batasan Masalah Penelitian

Berdasarkan pertimbangan penulisan maka perlu adanya pembetasan masalah dalam penulisan. Adapun pembatasan masalah yang dimaksud dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan bermain. 2. Hasil pembelajaran aquatik dibatasi pada gerakan meluncur, nilai-nilai yang

terkandung dalam pembelajaran aquatik, yaitu nilai afektif dan nilai kognitif.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah penelitian ini harus dirumuskan terlebih dahulu, sebab jika masalah yang dirumuskan terlalu umum dan luas akan mengaburkan batas-batas sehingga dapat menyulitkan peneliti. Oleh karena itu, perumusan masalah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian. Rumusan masalah dalam penelitinian ini adalah:

Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara pendekatan bermain dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik?


(14)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-E. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian pada sebuah penelitaian sangatlah penting, mengingat indikator utama tersebut yang menjadi pijakan penulis kedepannya. Maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil pembelajaran aquatik.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan peneliti dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis dapat mendukung teori pendidikan yang berkaitan dengan pengunaan pendekatan bermain dalam kegitan pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran aquatik di sekolah.

2. Secara praktis dapat dijadikan acuan pada guru pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan, khususnya dalam aktivitas pembelajaran aquatik dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran aquatik melalui pendekatan bermain.

G. Batasan Penelitian

Berdasarkan pertimbangan luasnya cakupan masalah dalam penelitian, maka perlu adanya pembatasan penelitian. Adapun pembatasan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang memberikan pengaruh dan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pendekatan bermain dalam aktivias pembelajaran aquatik dan yang menjadi variabel terikat adalah hasil pembelajaran aquatik .


(15)

7

3. Populasi penelitian adalah siswa-siswi SMPN 29 kelas VIII sebanyak 330 siswa

4. Sampel penelitian adalah siswa SMPN 29 kelas VIII dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang berjumlah 50 orang. Penulis mengambil sampel dengan cara random sampling.


(16)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran

2013-PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN

DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUATIK TERHADAP HASIL BELAJAR AQUATIK

(Penulisan Eksperimen terhadap Siswa VIII di SMPN 29 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh Arief firmansyah

0906622

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang mengujicobakan suatu pendekatan dalam pembelajaran. Pada penelitian ini, pendekatan yang diujicobakan adalah pendekatan bermain pada aktivitas pembelajaran aquatik.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran aquatik dengan menggunakan pendekatan bermain. Setelah diketahui hasil dari pengujicobaan tersebut, kemudian dilakukan pendeskripsian untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari pendekatan bermain dalam pembelajaran aquatik tersebut.

Metode yang sesuai dengan karakteristik penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dan kualitatif. Emzir (2008:25) menyatakan bahwa, “suatu studi dapat dimulai dengan metode kuantitatif, di mana teori atau konsep diuji, kemudian diikuti dengan kualitatif yang melibatkan eksplorasi detail dengan sejumlah kecil kasus atau individu”.

Peneitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Sugiyono (2010:56) menjelaskan bahwa, ”penelitian eksperimen adalah penelitian langsung yang dilakukan terhadap suatu objek untuk menentukan pengaruh suatu variabel terhadap variabel tertentu dengan pengontrolan yang ketat”. Pendapat tersebut, diperkuat oleh pendapat Arikunto (2002:4) yang menyatakan bahwa,

eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yg bisa mengganggu.


(18)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik Setelah dilakukan perlakuan atau eksperimen selanjutnya hasil perlakuan tersebut kemudian dideskripsikan sebagai data pendukung dari kegiatan eksperimen yang dilakukan. Pendeskripsian ini termasuk dalam jenis metode penelitian kualitatif. Sugiyono (2012:15) menjelaskan metode kualitatif sebagai,

… metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.

Berdasarkan uraian tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen. Metode ekperimen digunakan untuk mengetahui pengaruh pendekatan bermain dalam akivitas pembelajaran akuatik terhadap hasil berlajar akuatik. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan pengujicobaan kemudian dijelaskan sebagai data pendukung dari kegiatan eksperimen yang dilakukan.

B. Desain dan Prosedur Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah the postest-only control design. Sugiyono (2012:12) menggambarkan desain the postes-only control design sebagai berikut

R X1 O2

R X2 O4

Gambar 3.1


(19)

38

Keterangan:

R : Kelompok eksperimen dan kontrol

O2 : Tes akhir (Post-test) kelompok eksperimen O4 : Tes akhir (Post-test) kelompok kontrol

X1 : Perlakuan kelompok eksperimen (pendekatan bermain) X2 : Perlakun kelompok kontrol (pendekatan konvensional)

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberikan perlakuan (X) yaitu pendekatan bermain sedangkan kelompok kedua diberikan pendekatan teknik dalam pembelajaran. Pada penelitian ini, kelompok pertama disebut kelompok eksperimen dan kelompok kedua disebut kelompok kontrol. Berdasarkan desain yang telah dikemukakan di atas, tes dilakukan satu kali yaitu O2 dan O4. Tes dilakukan setelah kedua kelompok diberikan perlakuan pada pembelajaran aquatik. Oleh karena itu, tes ini disebut sebagai tes akhir atau post-test.

Desain the postes-only control design dipilih disebabkan oleh penelitian yang berpusat pada hasil belajar. Oleh karena itu, desain penelitian yang dirasa tepat untuk mencapai hasil penelitian yang diharapkan adalah desain the postes-only control design.

Adapun prosedur penelitian dalam upaya pengambilan data, peneliti akan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:


(20)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik Bagan 3.1

Prosedur penelitian

Adapun tahapan dari prosedur penelitian tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. Tahapan I

a. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian

b. Menentukan tempat yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian. c. Membuat surat izin penelitian

POPULASI

SAMPEL

KELOMPOK PERTAMA (EKSPERIMEN) Pendekatan Bermain

KELOMPOK KEDUA (KONTROL) Pendekatan Konvensional

TES AKHIR TES KETERAMPILAN

RENANG

PENGOLAHAN DATA

ANALISIS DATA


(21)

40

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Tahapan II

a. Memberikan perlakuan pada sampel penelitian yaitu dengan pendekatan beramain dalam aktivitas pembelajaran aquatik dan menerapkan pembelajaran teknik pada kelompok kontrol.

b. Memberikan post-test pada sampel penelitian untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar terhadap materi yang disampaikan setelah diberikan perlakuan.

3. Tahapan III

a. Mengolah dan menganalisis data hasil post-test b. Menganalisis hasil penelitian

c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data untuk menjawab permasalahan penelitian

Adapun jadwal pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini dalam format terlampir.

C. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian untuk memperoleh sebuah data, maka diperlukan sebuah data yang disebut populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). pengertian sampel menurut Sugiyono (2012:81) adalah,

sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.


(22)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti pemebelajaran aquatik yang berjumlah 330 siswa dari populasi tersebut akan dijadikan sampel sebanyak 50 siswa dengan perhitungn 15% dari seluruh populasi yang ada. Arikunto (2006: 134) menyatakan bahwa “... jika subyeknya banyak (lebih dari 100 orang), sampel dapat diambil 10-15%, atau 20-25% atau

lebih,...”.

Tabel 3.1

Persentase Populasi dan Sampel

POPULASI SAMPEL PERSENTASE

Siswa kelas VII yang mengikuti aktivitas pemebelajaran aquatik (sebanyak 330 orang)

50 orang 15 %

Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah teknik random sampling. Sugiyono (2009: 120) menjelaskan teknik random sampling yaitu “teknik pengambilan sampel secara acak tapi memberikan peluang yang sama bagi setiap

anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Prosedur random sampling yaitu dengan cara mengundi calon sampel. Dengan demikian, setiap subjek dari populasi mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel. Pembagian kelompok ini dilakukan untuk menentukan anggota kelompok eksperimen dan anggota kelompok kontrol. Masing-masing kelompok terdiri atas 25 orang.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk mencari data yang diperlukan dalam penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan tes sebagai alat pengumpulan datanya dan lembar observasi.

1. Tes

Tes yang digunakan adalah tes yang berkaitan dengan meluncur. Tes yang dilakukan sebanyak satu kali setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada kedua


(23)

42

kelompok dan disebut sebagai post-test. Tujuan dilaksanakan tes akhir dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan pendekatan bermain. Kriteria yang digunakan dalam penilaian Meluncur adalah sebagai berikut.

Meluncur a. Posisi Tubuh

1) Posisi tubuh harus sejajar dengan permukaan air 2) Posisi kepala harus sejajar dengan permukaan air 3) Hadapkan wajah ke dasar kolam

4) Tiupkan udara saat meluncur

b. Kaki

1) Satu kaki berada di lantai

2) Satu kaki berada di dinding kolam 3) Tolak kaki yang berada di dinding kolam 4) Luruskan kaki saat menolak dan saat meluncur

c. Lengan

1) Kedua Lengan di luruskan sejajar dengan kepala 2) Kedua lengan menjepit telinga

3) Kedua siku lengan tidak di bengkokan

4) Saat meluncur tangan tetap lurus disamping kepala

Kriteria yang digunakan tersebut berpedoman pada kisi-kisi instrumen penelitian menurut Thomas (2006:57) yang diterjemahkan oleh Alfons.


(24)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

No. Variabel Konsep Indikator Sub Indikator

1. Meluncur

Meluncur adalah letakan salah satu kaki pada dinding kolam di

belakang anda dan masukan wajah anda ke dalam air. Gunakan dinding sebagai landasan untuk menolakan tubuh anda masuk ke posisi

mengapung terlungkup,luruskan badan (terutama telapak kaki dan jari-jarinya), tetap dalam posisi ini sampai anda berhenti meluncur (Thomas, yang diterjemahkan oleh Alfon , 2006:57).

Posisi tubuh  Posisi tubuh harus sejajar dengan permukaan air  Posisi kepala

harus sejajar dengan

permukaan air  Hadapkan wajah

ke dasar kolam  Tiupkan udara

saat meluncur Kaki  Satu kaki berada

di lantai

 Satu kaki berada di dinding kolam  Tolak kaki yang

berada di dinding kolam

 Luruskan kaki saat menolak dan saat meluncur Lengan  Kedua Lengan di

luruskan sejajar dengan kepala  Kedua lengan

menjepit telinga  Kedua siku lengan

tidak di bengkokan  Saat meluncur

tangan tetap lurus disamping kepala


(25)

44

Ada pun format penilaian pada pelaksaan tes adalah sebagai berikut. Tabel 3.3

Format Penilaian Post-test Meluncur

No. Aspek Kriteria Skor

1.

Posisi tubuh

1)Posisi tubuh harus sejajar dengan permukaan air

4 2)Posisi kepala harus sejajar dengan

permukaan air

3)Hadapkan wajah ke dasar kolam 4)Tiupkan udara saat meluncur

2. Kaki

1)Satu kaki berada di lantai

4 2)Satu kaki berada di dinding kolam

3)Tolak kaki yang berada di dinding kolam 4)Luruskan kaki saat menolak dan saat

meluncur

3.

Lengan

1)Kedua Lengan di luruskan sejajar dengan kepala

4 2)Kedua lengan menjepit telinga

3)Kedua siku lengan tidak di bengkokan 4)Saat meluncur tangan tetap lurus disamping

kepala

Tabel 3.4

Format Nilai Maksimal Pada Setiap Tes Keterampilan

Indikator Keterampilan yang Dinilai SkorMaksimal Melakukan meluncur

dengan baik dan benar

N1 posisi tubuh N2 kaki

N3 lengan

4 4 4

Jumlah 12

Setelah dilakukan penskoran, skor tersebut diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus berikut.


(26)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik 2. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan sebagai panduan aktivitas pada saat proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara langung oleh peneliti dengan siswa. Lembar observasi yang digunakan untuk mengobservasi kegiatan pembelajaran dibagi menjadi dua bagian, yaitu lembar observasi pengajar dan lembar observasi untuk siswa. Hasil observasi tersebut dapat memberikan gambaran mengenai penyampaian materi yang dilakukan oleh pengajar. Selain itu, lembar observasi dapat memberikan gambaran mengenai aktivitas siswa ketika pembelajaran berlangsung.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data maksudnya adalah mengolah data hasil eksperimen. Selanjutnya, data diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian ini. Tujuan analisis data ini adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat dimengerti dan ditafsirkan.

1. Menghitung Rata-Rata (mean)

Menghitung skor rata-rata kelompok sampel menggunakan rumus sebagai berikut:

̅

Keterangan:

̅ = skor rata-rata

= jumlah nilai data n = jumlah sampel

2. Standar Deviasi (Simpangan Baku)

Standar deviation (simpangan baku) adalah suatu nilai yang menujukan tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan reratanya,


(27)

46

simbol simpangan baku populasi (σ atau σn ) sedangkan untuk sampel (s, sd atau σn-1) Rumus untuk kelompok kecil :

S

=

̅

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = simpangan baku yang dicari

n = jumlah sampel

n ̅ = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Uji Normalitas

Peneliti menggunakan uji normalitas ini adalah untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode lilifors. Langkah kerja uji normalitas dengan metode lilifors menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006: 289) sebagai berikut:

a) mengurutkan data dari kecil ke besar

b) memeriksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

c) menyusun frekuensi kumulatif.

d) menghitung proporsi empirik berdasarkan frekuensi kumulatif e) hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada table z f) menghitung theoritical proportion.

g) membandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua proporsi.

h) mencari selisih terbesar di luar titik observasi.

Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel.


(28)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik 4. Uji Homogenitas

Peneliti menggunakan uji homogenitas kesamaan dua varians adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel. Kriteria yang peneliti gunakan adalah Fh > Ft, maka H0 menyatakan varians homogen ditolak dalam hal lainnya diterima.

Rumus uji statisik yang digunakan adalah :

Langkah-langkah uji homogenitas kesamaan dua varians: a) inventarisasi data

b) membuat hipotesis dalam bentuk kalimat. c) membuat hipotesis statistik.

d) mencari fhitung.

e) menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis. f) membandingkan fhitung dengan ftabel.

g) kesimpulan.

5. Uji Hipotesis

Adapun langkah-langkah uji hipotesis sebagai berikut:

a) nyatakan hipotesis statistik (h0 dan h1) yang sesuai dengan penelitian b) gunakan statistik uji yang tepat

c) hitung nilai statistik berdasarkan data yang terkumpul d) memberikan kesimpulan

e) menentukan ρ (ρ-value)

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima atau tidak. Untuk pengujian dalam penelitian ini


(29)

48

menggunakan uji t. Uji t bertujuan untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata dari data pretes yang diperoleh. Pengolahan data dilakukan dengan ketentuan:

Jika kedua data berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji-t Statistik uji yang digunakan adalah

̅ ̅

dengan

Keterangan:

̅ : Rata-rata skor postes kelas eksperimen.

̅ : Rata-rata skor postes kelas kontrol. : Simpangan baku kelas eksperimen. : Simpangan baku kelas kontrol.

Kriteria pengujian didapat dari daftar distribusi t dengan dan peluang ( ). H0 diterima jika dan H0 ditolak untuk nilai t lainnya. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% ( maka kriteria pengujiannya adalah:

a) jika nilai signifikansi (sig.) 0,05 maka h1 diterima. b) jika nilai signifikansi (sig.) 0,05 maka h0 ditolak

Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah

H0 :Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan anatara pendekatan bermain dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik


(30)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik H1 :Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan anatara pendekatan bermain dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik


(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan anatara pendekatan bermain dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik. Selain itu, dalam aktivitas pembelajaran aquatik dengan menggunakan pendekatan bermain dapat meningkatkan siswa menjadi lebih aktif saat pembelajaran.

B. Saran

Sehubung dengan penelitian yang peneliti lakukan, maka peneliti akan mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pendekatan bermain dapat menjadi pilihan yang tepat untuk para pengajar di sekolah dalam menghadapi kelas yang kelas besar pada proses pembelajaran aquatik.

2. Melalui pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran aquatik, siswa akan lebih antusias saat mengikuti aktivitas pembelajaran aquatik. Melalui pendekatan bermain yang diterapkan dalam materi pembelajaran aquatik di tingkat sekolah , akan meningkatkan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam pendidikan jasmani seperti Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, berani, antusias menjaga keselamatan diri dan teman.

3. Mengingat masih kurangnya penelitian tentang pembelajaran aquatik dalam ranah pendidikan jasmani, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut agar dapat lebih meningkatkan hasil pembelajaran sesuai tujuan pendidikan jasmani.


(32)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis paparkan, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan kualitas pendidikan khususnya perkembangan pendidikan di Indonesia.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung : FPOK UPI

Abduljabar, Bambang. 2010. Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizki.

Alif, Muhammad Nur. 2013. Pengaruh Penerapan Model Coopertive Learning Skripsi Pada FPOK Bandung: Tidak Diterbitkan.

Artiluhung, Tatsa Aksarani.2012. Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Kecemasan Siswa dalam Pembelajaran Aquatik Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Darangdan Kabutpaten Purwakarta.Bandung.Universitas Pendidikan Indonesia.

Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin.(2006).Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Cv Pustaka Setia.

Aurela, Dewi. 2013. Renang Gaya Bebas. [Online]. Tersedia http://littleprincessaurel.blogspot.com/ [3 Maret 2013].

David, Thomas. 2007. Berenang. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Delphie, Bandi. 2006. Terapi Permainan 1. Bandung: Rizqi Press.

Emzir. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hamalik, (1994). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Nugraha, Eka. dkk. 2010. Ditaktik Metodik Pengajaran Renang. Bandung: FPOKUPI.

Roetiyah, N. K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemosasmito, Soenardi.1988. Dasar Proses dan Efektivitas Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.


(34)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-Subroto, Toto. Dkk. 2008. Teori Bermain. Bandung: FPOK UPI.

Sugiyono. 2012. Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujiono, Bambang dan Yuliani Nurani Sujiono.2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.Jakarta: Indeks.

Sukintoko. 1983. Renang dan Metodik. Jakarta: Rosa Jaya Putra.

Sumiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang.

Thomas, David G. 2006. Renang Tingkat Pemula. Jakarta: Rajagrafindo.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Buku Pegangan Dosen dan Mahasiswa Diterbitkan Terbatas.


(1)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menggunakan uji t. Uji t bertujuan untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata dari data pretes yang diperoleh. Pengolahan data dilakukan dengan ketentuan:

Jika kedua data berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji-t Statistik uji yang digunakan adalah

̅ ̅ √ dengan

Keterangan:

̅ : Rata-rata skor postes kelas eksperimen. ̅ : Rata-rata skor postes kelas kontrol.

: Simpangan baku kelas eksperimen. : Simpangan baku kelas kontrol.

Kriteria pengujian didapat dari daftar distribusi t dengan dan peluang ( ). H0 diterima jika dan H0 ditolak untuk nilai t lainnya.

Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% ( maka kriteria pengujiannya adalah:

a) jika nilai signifikansi (sig.) 0,05 maka h1 diterima.

b) jika nilai signifikansi (sig.) 0,05 maka h0 ditolak

Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah

H0 :Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan anatara

pendekatan bermain dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik


(2)

49

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

H1 :Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan anatara pendekatan

bermain dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik


(3)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan anatara pendekatan bermain dengan pendekatan konvesional dalam aktivitas pembelajaran aquatik terhadap hasil belajar aquatik. Selain itu, dalam aktivitas pembelajaran aquatik dengan menggunakan pendekatan bermain dapat meningkatkan siswa menjadi lebih aktif saat pembelajaran.

B. Saran

Sehubung dengan penelitian yang peneliti lakukan, maka peneliti akan mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pendekatan bermain dapat menjadi pilihan yang tepat untuk para pengajar di sekolah dalam menghadapi kelas yang kelas besar pada proses pembelajaran aquatik.

2. Melalui pendekatan bermain dalam aktivitas pembelajaran aquatik, siswa akan lebih antusias saat mengikuti aktivitas pembelajaran aquatik. Melalui pendekatan bermain yang diterapkan dalam materi pembelajaran aquatik di tingkat sekolah , akan meningkatkan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam pendidikan jasmani seperti Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, berani, antusias menjaga keselamatan diri dan teman.

3. Mengingat masih kurangnya penelitian tentang pembelajaran aquatik dalam ranah pendidikan jasmani, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut agar dapat lebih meningkatkan hasil pembelajaran sesuai tujuan pendidikan jasmani.


(4)

78

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis paparkan, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan kualitas pendidikan khususnya perkembangan pendidikan di Indonesia.


(5)

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung : FPOK UPI

Abduljabar, Bambang. 2010. Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizki.

Alif, Muhammad Nur. 2013. Pengaruh Penerapan Model Coopertive Learning Skripsi Pada FPOK Bandung: Tidak Diterbitkan.

Artiluhung, Tatsa Aksarani.2012. Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Kecemasan Siswa dalam Pembelajaran Aquatik Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Darangdan Kabutpaten Purwakarta.Bandung.Universitas Pendidikan Indonesia.

Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin.(2006).Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Cv Pustaka Setia.

Aurela, Dewi. 2013. Renang Gaya Bebas. [Online]. Tersedia http://littleprincessaurel.blogspot.com/ [3 Maret 2013].

David, Thomas. 2007. Berenang. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Delphie, Bandi. 2006. Terapi Permainan 1. Bandung: Rizqi Press.

Emzir. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hamalik, (1994). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Nugraha, Eka. dkk. 2010. Ditaktik Metodik Pengajaran Renang. Bandung: FPOKUPI.

Roetiyah, N. K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemosasmito, Soenardi.1988. Dasar Proses dan Efektivitas Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.


(6)

80

Arief Firmansyah, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Aktivitas Pembelajaran Aqutik Terhadap Hasil Belajar Aquatik (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Subroto, Toto. Dkk. 2008. Teori Bermain. Bandung: FPOK UPI.

Sugiyono. 2012. Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujiono, Bambang dan Yuliani Nurani Sujiono.2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.Jakarta: Indeks.

Sukintoko. 1983. Renang dan Metodik. Jakarta: Rosa Jaya Putra.

Sumiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang.

Thomas, David G. 2006. Renang Tingkat Pemula. Jakarta: Rajagrafindo.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Buku Pegangan Dosen dan Mahasiswa Diterbitkan Terbatas.


Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 27 61

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA : Studi eksperimen di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Bandung.

0 3 54

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA TERHADAP KREATIVITAS SISWA :Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014:.

0 1 41

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN RENANG.

0 1 32

KEEFEKTIFAN STRATEGI BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS BERITA :Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 0 55

KEEFEKTIFAN STRATEGI BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS BERITA (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).

0 1 56

PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG.

1 11 53

Pengaruh Model Pembelajaran CTL Terhadap Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Gaya Berpikir Siswa Kelas VIII SMPN Boyolangu Tahun Pelajaran 2013-2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 NARMADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Repository UNRAM

0 0 15