PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG.
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN
KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Seni Musik
Oleh
Tema Puspa Dewi
0807500
JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
APLIKASI PENDEKATAN ”PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN
KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG Bandung, Januari 2013
Skripsi ini disetujui oleh:
Pembimbing I
Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen, M.Pd NIP. 196204221986092001
Pembimbing II
Nanang Supriatna, S.Sen, M.Pd. NIP. 196106011986011001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik
Nanang Supriatna, S.Sen, M.Pd. NIP. 196106011986011001
(3)
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul APLIKASI
PENDEKATAN ” PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG ini sepenuhnya benar-benar
karya sendiri, atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.
Bandung, Januari 2013 Yang membuat pernyataan,
Tema Puspa Dewi NIM. 0807500
(4)
i
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh.
Segala puji dan syukur bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan dan teladan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan semoga sampai kepada kita semua. Subhanallah walhamdulillah atas berkat rahmat dan ridha-Nya skripsi ini terselesaikan, adapun judul skripsi yang telah disusun berjudul APLIKASI
PENDEKATAN ”PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG, dimana penelitian ini peneliti
bereksperimen tentang aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih kepada anak sekolah kelas VII di SMPN 29 Bandung. Dengan harapan hasil penelitian ini berdayaguna bagi kebijakan formal dalam menerapkan metodologi pembelajaran seni khususnya tentang musik di sekolah.
Berawal dari fitrah seorang manusia yang tak luput dari kesalahan, peneliti mohon maaf jikalau dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan pengetahuan ataupun kesalahan penulisan dan sesuatu yang kurang dimengerti. Maka dari itu peneliti berharap ada saran dan kritik yang membangun sebagai bahan evaluasi demi menuju langkah ke depan yang lebih baik lagi. Wassalaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Bandung, Januari 2013
(5)
ii
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulilah tiada kata terindah selain puji serta ungkapan rasa syukur ke Hadirat Ilahi Rabbi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Skripsi ini terselesaikan karena dorongan, semangat dan doa banyak pihak. Adapun ucapan terima kasih yang ingin disampaikan kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, ridho dan hidayahnya bagi peneliti untuk menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, serta peneliti diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas akhir yang berupa skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan.
2. Kedua orang tua yang telah memberi doa dan dukungan selama kuliah.
3. Ibu Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen, M.Pd. selaku pembimbing I yang hebat, sabar memberi bimbingan dan membantu dalam menyelesaikan skripsi walau dalam keadaan sakit.
4. Bapak Nanang Supriatna, S. Sen., M.Pd. Selaku pembimbing II sekaligus ketua jurusan Pendidikan Seni Musik.
5. Pembimbing akademik Drs. Joseph Labre Hestyono Muradi. M.Sn yang membimbing saya dari awal masuk kuliah sampai selesai.
6. Penguji Drs. Zujadi Ansor. M.Pd., Suwardi Kusmawardi, S. Kar., M.Sn. dan Drs. Agus Firmansyah., M.Pd yang telah memberikan ilmunya sehingga terselesaikan skripsi ini.
(6)
iii
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Staf pengajar jurusan Pendidikan Seni Musik UPI Bandung yang selalu memberikan motivasi dan dukungan selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.
8. Ibu Nyi Euis selaku guru SBK di SMPN 29 Bandung yang bersedia membantu dalam proses penelitian.
9. Semua teman dan pihak terkait yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan secara langsung maupun tidak kepada peneliti.
Akhir kata peneliti berharap semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Jazzakallahu.
Bandung, Januari 2013
(7)
iv Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini termasuk dalam kategori quasi-exsperimen dengan desain penelitian pretes-postes. Penelitian ini meneliti tentang aplikasi pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran kawih pada siswa kelas VII SMPN 29 Bandung. Keberhasilan tercapainya suatu tujuan pembelajaran kawih tergantung pada strategi yang digunakan oleh pengajar. Hasil temuan yang didapat, kemampuan awal kedua kelas berbeda. Tetapi dengan dilakukannya eksperimen didapat kompetensi kemampuan kelas yang diberi perlakuan PAKEM memiliki peningkatan yang lebih baik, dibanding kelas yang tidak diberi perlakuan PAKEM yang cenderung menurun.
(8)
v
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………...i
UCAPAN TERIMA KASIH ………ii
ABSTRAK ………....iv
DAFTAR ISI………...v
DAFTAR TABEL…….………...x
DAFTAR LAMPIRAN………xii
BAB I PENDAHULUAN………...1
A. Latar Belakang ……….………...……… 1
B. Rumusan Masalah ……….……….. 6
C. Tujuan Penelitian ………...……. 6
D. Manfaat Penelitian ……….. 7
E. Hipotesis……….. 8
F. Metode Penelitian ………. 8
G. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelititan ………..………… 9
H. Teknik Pengumpulan Data ……… 10
I. Sistematika Penulisan ………...…. 11
BAB II LANDASAN TEORI………..12
A. Pembelajaran ………...………. 12
1. Hakekat Pembelajaran ………..………... 12
(9)
vi
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Hasil Belajar ……….……….. 15
a. Kognitif ……… 15
b. Afektif ……….. 15
c. Psikomotor ………... 16
B. Model dan Metode Pembelajaran ……….. 16
1. Model Pembelajaran ……….. 16
a. Model Interaksi Sosial ………. 17
b. Model Pemprosesan Informasi ………... 17
c. Model Personal ………...………...………. 17
d. Model Modifikasi Tingkah Laku ………...……..……….. 18
e. CTL ……….………... 18
f. PAKEM ………. 18
2. Metode Pembelajaran ……….. 19
a. Metode Ceramah ………... 19
b. Metode Demonstrasi ………..………. 19
c. Metode Imitasi ………..……….. 20
d. Pengajaran Langsung ………..………... 20
e. Metode Latihan ………...………. 20
C. PAKEM ……….. 21
1. Pengertian PAKEM ………...……… 21
2. Empat Unsur Pembelajaran PAKEM ………..23
3. Pembelajaran Model PAKEM dari Sisi Guru dan Murid ………. 24
(10)
vii
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Hubungan PAKEM dengan Pembelajaran Kawih ………. 28
BAB III METODE PENELITIAN………...………..29
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ……… 29
B. Metode dan Desain Penelitian ……… 30
C. Definisi Operasional ………...………... 31
D. Variabel Penelitian ………. 32
E. Instrumen Penelitian ………...………... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ……… 34
1. Observasi ………... 34
2. Angket ………... 34
3. Studi Pustaka ………. 34
4. Dokumentasi ………. 34
5. Tes ……… 34
a. Validitas butir soal ……….…………. 35
b. Tes untuk melakukan reabilitas ……….………. 37
c. Cara menentukan daya pembeda ……….……… 38
d. Indeks kesukaran ……….……… 39
G. Prosedur Penelitian ………... 39
1. Tahap Persiapan ……… 39
2. Tahap Penelitian ……… 40
3. Tahap Akhir ………... 40
(11)
viii
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Uji Normalitas ………..……….. 41
2. Uji Homogenitas ………..……….. 42
3. Uji Dua Rata-Rata ………..……… 43
I. Hasil Uji Instrumen ……….……….. 44
1. Pilihan Ganda ……….……….44
2. Uraian ……….……….46
BAB IV HASIL PENELITIAN………..50
A. Hasil Penelitian ……….…… 50
1. Analisis Skala Sikap ……….………...50
a. Pengelompokan Pertanyaan Negatif ……….50
b. Pengelompokan Pertanyaan Positif ………...52
c. Gambaran Hasil Pertanyaan Negatif ……….54
d. Gambaran Hasil Pertanyaan Positif ………..55
2. Proses Pembelajaran Pelaksanaan Pendekatan PAKEM ………….………..57
a. Jadwal Kegiatan ………..……..………57
b. Penerapan Pendekatan PAKEM ……...……….……….…….58
c. Evaluasi Pembelajaran ………..61
3. Analisis Lembar Observasi ……….62
a. Lembar Observasi Aktivitas Guru ………62
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ………...63
4. Analisis Data Pretest ………..…………..………...64
a. Uji Normalitas ……….….……...………65
(12)
ix
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ………..………..…...67
5. Analisis Data Indeks Gain ……….………..……69
a. Uji Normalitas ……….…………...70
b. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata ………..…….71
B. Pembahasan………...73
1. Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Kawih ………..73
2. Pemilihan Materi Kawih ………..…..74
3. Deskripsi Pembelajaran Kawih dan Hasil Belajar………..75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...………77
A. Kesimpulan ………..………..…………..77
B. Saran ……….…………..……….78
DAFTAR PUSTAKA………...…………79
(13)
x
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
3.1.Desain Penelitian ...30
3.2.Klasifikasi Koefisien Validitas ...36
3.3.Klasifikasi Koefisien Reablitias ...37
3.4.Klasifikasi Daya Pembeda …...38
3.5.Klasifikasi Indeks Kesukaran ...39
3.6.Ketentuan Pemberian Skor Pernyataan Skala Sikap…..……….44
3.7.Hasil Uji Coba Instrumen PG Validitas...45
3.8.Hasil Uji Coba Instrumen PG Daya Pembeda...45
3.9.Hasil Uji Coba Instrumen PG Indeks Kesukaran...46
3.10. Hasil Uji Coba Instrumen Uraian Validitas ……….46
3.11. Hasil Uji Coba Instrumen Uraian Daya Pembeda……….47
3.12. Hasil Uji Coba Instrumen Uraian Indeks Kesukaran...48
4.1.Hasil Pengelompokan Pertanyaan Negatif Kelas Kontrol ...50
4.2.Hasil Pengelompokan Pertanyaan Negatif Kelas Eksperimen...51
4.3.Hasil Pengelompokan Pertanyaan Positif Kelas Kontrol………52
4.4.Hasil Pengelompokan Pertanyaan Negatif Kelas Eksperimen………53
4.5.Gambaran Hasil Angket Pertanyaan Negatif...54
4.6.Gambaran Hasil Angket Pertanyaan Positif………55
4.7.Jadwal Kegiatan Pembelajaran Penelitian...57
4.8.Aktifitas Guru dalam Proses Pembelajaran...62
4.9.Aktifitas Guru dalam Proses Pembelajaran...63
(14)
xi
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.11. Uji Normalitas Pretes……...65
4.12. Uji Homogenitas Pretes...66
4.13. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ...68
4.14. Statistik Deskriptif Indeks Gain...69
4.15. Uji Normalitas Indeks Gain………..70
(15)
xii
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Program Pembelajaran Kawih di SMPN 29 Bandung………....82
1.1. Silabus Pembelajaran...83
1.2. Kisi-kisi Pretes………...84
1.3. Kisi-kisi Postes………...89
1.4. Soal Pretes…...94
1.5. Soal Postes………...97
1.6. Kunci Jawaban Pretes…………...100
1.7. Kunci Jawaban Postes...102
1.8. Angket Siswa...104
1.9. RPP………...106
LAMPIRAN B
Dokumen Visual Pembelajaran Kawih di SMPN 29 Bandung………...1102.1 Notasi Karatagn Pahlawan……...111
2.2Notasi Cinta Nusa...112
2.3Foto-Foto Kegiatan Belajar Mengajar...113
2.3.1 Gambar Kegiatan Absensi………...113
2.3.2 Kegiatan menyampaikan materi……..………114
2.3.3 Mencatat materi………115
3 2.3.4 Siswa memperkhatikan contoh dari guru………116
4 2.3.5 Siswa berbaris...………117
5 2.3.6 Persiapan Game ...………118
6 2.3.7 Proses Game ………119
7 2.3.8 Proses Game ………120
(16)
1
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan perkembangan pola pikir suatu negara. Hal tersebut dikarenakan pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Untuk tercapainya suatu pendidikan maka dalam pendidikan tersebut akan terjadi proses pembelajaran.
Pembelajaran tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memfasilitasi dan meningkatkan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya untuk memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar tetapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks interaksi sosial dalam lingkungan masyarakat.
Sesuai dengan pernyataan di atas, maka pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta pembentukan sikap pada peserta didik. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah ”proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik” (Winataputra, 2008:18).
Untuk mencapai tujuan pendidikan, pembelajaran harus dilengkapi dengan adanya pendekatan. Sedangkan pengertian pendekatan itu sendiri, seperti
(17)
2
dikatakan oleh Sukandi (2003:39), adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian. Sedangkan pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada terjadinya suatu proses yang di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Beberapa pendekatan dalam proses pembelajaran diantaranya contextual teaching and learning (CTL), pendekatan keterampilan, dan pendekatan PAKEM. PAKEM adalah pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (Ambarjaya, 2008: 51). PAKEM adalah pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan pemahaman dalam belajar (Asmani, 2011: 59).
PAKEM adalah sebuah pengembangan dari kata AJEL (Active Joyful and Effective Learning). Pada tahun 1999, metode ini dikenal dengan istilah PEAM (Pembelajaran Efektif,Aktif, dan Menyenangkan). Pada hakikatnya, landasan-landasan teori yang digunakan PAKEM adalah mengambil teori-teori tentang active learning atau pembelajaran aktif. Konsep ini didasari pada keyakinan bahwa hakikat belajar adalah proses membangun makna atau pemahaman terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran, dan perasaan. Dengan demikian siswa harus aktif untuk mencari informasi, pengalaman, maupun keterampilan tersebut, dalam rangka membangun sebuah makna dari hasil proses sebuah pembelajaran. (Asmani, 2011: 63).
(18)
3
Pada keterangan di atas peneliti beranggapan bahwa pendekatan PAKEM ini menjadi sebuah jawaban dari permasalahan pembelajaran. Diharapkan setelah penerapan pendekatan ini semua permasalahan pembelajaran seperti, anak merasa bosan, anak merasa tidak semangat, dan anak kurang merespon materi pembelajaran dapat teratasi. Dengan pendekatan ini guru berusaha untuk menjadi pengajar yang kreatif, efektif dalam menggunakan jam pelajaran, bahan, maupun media pembelajaran, dan berusaha menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga siswa aktif dalam proses KBM, juga merasa nyaman dan menyenangkan.
Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti ketika PPL di SMPN 29 Bandung, dalam menyampaikan materi pembelajaran kawih (yang merupakan
penjabaran dari kompetensi dasar ”Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
keunikan seni musik daerah setempat”) ternyata siswa terlihat bosan dan merasa ketinggalan zaman ketika belajar musik daerah, khususnya kawih. Mereka beranggapan bahwa musik tradisional adalah musik yang ketinggalan zaman dan tidak menyenangkan. Siswa merasa awam mendengar dan mempelajari kawih. Padahal, sebagai bangsa Indonesia khususnya masyarakat Sunda, perlu mengetahui dan menanamkan rasa cinta terhadap budayanya sendiri karena kebudayaan merupakan unsur pokok dalam pembangunan suatu bangsa.
Pernyataan di atas senada dengan yang pernah dikatakan oleh bung Hatta, yang tertuang dalam salah satu media publikasi Rabu, 13 Juni 2001 menyebutkan: “Pembangunan suatu bangsa yang mengabaikan kebudayaan akan melemahkan sendi-sendi kehidupan bangsa itu sendiri. Pembangunan yang tidak berakar pada nilai fundamental budaya bangsanya akan berakibat pada hilangnya kepribadian dan jati diri bangsa yang bersangkutan.
(19)
4
Bangsa yang demikian pada gilirannya akan runtuh, baik disebabkan kuatnya tekanan pengaruh dari luar maupun oleh pengeroposan dalam tubuhnya sendiri.” (Kompas, 13 Juni 2001: 5).
Dari pernyataan di atas, akan berpengaruh terhadap sikap seseorang, dan menjadikan sebuah penerangan yang menjelaskan tentang kelemahan moral dan sikap bangsa kita. Sudahkah kita mendasari pembangunan bangsa kita dengan berakar pada nilai fundamental budaya bangsa kita sendiri? Kemudian, akankah bangsa kita ini menjadi bangsa yang runtuh karena kita meninggalkan budaya bangsa kita sendiri?
Berdasarkan penjelasan tersebut diharapkan kita dapat membangkitkan kebudayaan tradisional, menanamkan rasa dan nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian daerah dimulai dari pendidikan dalam sekolah. Untuk merealisasikan harapan di atas peneliti mencoba untuk mengajarkan kawih kepada siswa SMP, dengan maksud untuk membenihkan dan memperkenalkan secara langsung seni budaya daerah Sunda yang dalam hal ini difokuskan pada pembelajaran kawih Sunda, karena materi yang telah dipilih dianggap bisa mewakili rasa kedaerahan dan lebih sederhana, selain lebih mudah untuk dipelajari anak seusia tingkat SMP dari pada pembelajaran tembang yang lebih rumit dan terlalu sulit untuk dipelajari anak tingkat SMP.
SMPN 29 Bandung adalah salah satu sekolah menengah pertama negeri yang ada di kota Bandung. SMPN 29 Bandung terletak di wilayah utara kota Bandung, tepatnya di Jl. Geger Arum no. 11 Bandung, yang sekaligus dijadikan sebagai tempat untuk menguji cobakan instrumen penelitian.
(20)
5
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru seni musik SMPN 29 Bandung lewat wawancara dan pengalaman mengajar peneliti di sekolah tersebut selama PPL di semester genap 2011/2012, ditemukan beberapa kendala yang dihadapi pada proses pembelajaran seni musik khususnya materi pembelajaran vokal daerah yang umumnya terjadi di sekolah tersebut, diantaranya yaitu;
1. Minat belajar siswa terhadap pelajaran ini masih rendah; 2. Usaha guru dalam memberikan materi kurang maksimal; 3. Fasilitas belajar kurang memadai;
4. Pembelajaran yang dilakukan dengan model yang sama menyebabkan terjadinya penurunan minat dan motivasi belajar siswa. Perlu dilakukannya penerapan inovasi-inovasi pembelajaran yang dapat meningkatan minat dan motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Sebagai langkah awal penelitian, maka digunakan sebuah strategi yang dianggap dapat membawa kondisi pembelajaran kearah yang lebih kondusif dan lebih baik. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah PAKEM. Dengan pendekatan PAKEM diharapkan pembelajaran kawih bagi siswa SMP menjadi lebih baik dan lebih menyenangkan. Berdasarkan paparan masalah di atas, peneliti berniat untuk membuat penelitian yang berjudul “Aplikasi pendekatan
”PAKEM” dalam pembelajaran kawih pada siswa kelas VII SMPN 29
Bandung”. Peneliti berharap hasil dari penelitian bisa berguna bagi metodologi pembelajaran seni.
(21)
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan penelitian yang dikaji
adalah “Bagaimana aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih pada
siswa kelas VII SMPN 29 Bandung?”
Secara rasional masalah-masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian berikut:
1. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran kawih yang menggunakan pendekatan PAKEM dan yang tidak menggunakan?
2. Apakah aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibanding pembelajaran tradisional?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
a. Menerapkan aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih pada siswa kelas VII SMPN 29 Bandung”.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran kawih yang menggunakan pendekatan PAKEM dan yang tidak menggunakan.
b. Mendapatkan data dan mengetahui peningkatan belajar siswa yang menggunakan pembelajaran tradisional dan yang menggunakan aplikasi
(22)
7
pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih pada siswa kelas VII SMPN 29 Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian diharapkan mempunyai manfaat yang baik bagi penulis maupun pembaca. Adapun manfaat setelah penelitian selesai sebagai berikut: 1. Civitas akademik
a. Mahasiswa Seni Musik
Bagi mahasiswa hasil penelitian ini secara keseluruhan diharapkan dapat memberikan masukan kepada mahasiswa sebagai calon guru mata pelajaran seni budaya dalam rangka pengembangan diri dan peningkatan mutu pendidikan serta pembelajaran yang menarik dan efektif.
b. Dosen Seni Musik
Bagi dosen seni musik penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan untuk mencetak mahasiswa sebagai calon pendidik yang baik. Pendidik yang tidak hanya memperhatikan materi saja dalam pelaksanaannya, tapi memperhatikan juga cara menyampaikan materi tersebut dengan cara yang baik. Sehingga terbentuk seorang pendidik yang professional.
1. Lembaga Pendidikan
Bagi lembaga sekolah dapat memberi masukan untuk pembelajaran kawih dengan menggunakan model PAKEM untuk mempermudah proses pembelajaran. Juga bagi siswa hasil penelitian ini kiranya dapat menambah wawasan dalam pembelajaran kawih. Juga hasil penelitian dapat memberikan masukan untuk
(23)
8
meningkatkan kualitas pendidikan dalam mencetak guru yang profesional dan sebagai bahan referensi untuk dunia akademisi selanjutnya.
E. Hipotesis
Hipotesis yang ditetapkan peneliti adalah respon siswa terhadap pembelajaran kawih masih baik, tergantung pada penyampaian pengajar memberikan materi dan dengan mengunakan aplikasi pendekatan PAKEM, proses pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan, karena bila belajar menyenangkan akan meningkatkan rasa ingin tahu dan kreatif siswa terhadap pelajaran yang sedang diajarkan, namun tidak hanya menyenangkan tetapi efektif. Hasil dari aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih pun lebih baik dan meningkatkan hasil belajar siswa.
F. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi experimental). Pendekatan kuantitatif digunakan sebagai acuan dasar penelitian, pengumpulan dan pengolahan data. Menurut Istianti (2010: online), menyebutkan bahwa:
pendekatan kuantitatif merupakan metode pemecahan masalah yang terencana dan cermat, dengan desain yang tersusun ketat, pengumpulan data secara sistematis terkontrol, dan tertuju pada penyusunan teori yang disimpulkan secara induktif dalam kerangka pembuktian hipotesis secara empiris.
Sehingga hasil dari penelitian ini merupakan bukti-bukti penelitian berupa hasil uji coba lapangan atau praktek lapangan.
(24)
9
Metode eksperimen semu pengontrolannya tidak sepenuhnya disamakan, dari dua kelas yang akan diambil sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diadakan pengukuran kecerdasan dari masing-masing kelas.
G. Lokasi, Populasi dan Sample Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah salah satu sekolah menengah pertama negeri yang ada di kota Bandung yaitu SMPN 29 Bandung yang terletak diwilayah utara kota Bandung, tepatnya di Jl. Geger Arum no. 11 Bandung.
Menurut Sugiono (2010: 61) ”populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Peneliti memilih populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 29 Bandung.
Pemilihan sampel penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan cara purposive sampling atau sampling pertimbangan (Sudjana, 2005: 168). Teknik ini dipilih untuk menentukan seseorang menjadi sampel atau tidak karena tujuan tertentu, misalnya dengan pertimbangan yang dimiliki peneliti dalam usaha memperoleh informassi yang relevan dengan tujuan penelitian.
Pemilihan teknik purposive sampling bertujuan untuk penghematan biaya, waktu, dan tenaga. Adapun responden yang diambil sebagai sampel data dalam penelitian ini dipilih dua kelas. Satu kelas menjadi kelas eksperimen dan satu kelas lainnya untuk menjadi kelas kontrol. Kelas yang menjadi kelas eksperimen
(25)
10
adalah kelas VII A dan yang menjadi kelas kontrol adalaah kelas VII B di SMP Negeri 29 Bandung.
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan atau peninjauan secara langsung di lokasi penelitian, agar memperoleh berbagai data yang konkret.
2. Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memperi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab dan peneliti akan tahu apa yang diharapkan dari responden.
3. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mencari teori atau pemahaman dari data yang diteliti. Studi pustaka dapat berupa buku-buku, majalah, koran, surat kabar, dan lain-lain.
4. Dokumentasi
Salah satu pengumpulan data yang cukup penting untuk mendokumentasikan berbagai kegiatan peneliti di lapangan.dokumetasi salah satu bukti bahwa penelitian tersebut benar-benar dilaksanakan.
(26)
11
I. Sistematika penulisan
Agar penulisan dalam penelitian skripsi mengarah pada maksud yang sesuai dengan judul, maka penulis menyusun berdasarkan sistematika yang telah ditentukan dalam Pedoman Karya Tulis Ilmiah UPI 2011. Rincian dari sistematika tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian, Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI, ruang lingkupnya membahas tentang: Penjelasan pembelajaran, penjelasan PAKEM, penjelasan kawih.
BAB III METODE PENELITIAN, mengemukakan: Populasi dan Sample Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Tahap Penelitian, Teknik Pengumpulan Data.
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, Hasil Penelitian dan Pembahasan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, membahas tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran dari pembuatan penelitian.
(27)
29 Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sample Penelitian
1. Lokasi
Lokasi dalam penelitian ini adalah salah satu sekolah menengah pertama negeri yang ada di kota Bandung yaitu SMPN 29 Bandung, yang terletak diwilayah utara kota Bandung, tepatnya di Jl. Geger Arum no. 11 Bandung.
2. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 29 Bandung. Jumlah keseluruhan kelas VII ada 10 kelas, dengan jumlah total siswa ada 370 orang.
3. Sampel
Pemilihan sampel penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan cara purposive sampling atau sampling pertimbangan. Pemilihan teknik purposive sampling yang dipilih peneliti bertujuan untuk penghematan biaya, waktu, dan tenaga. Adapun responden yang diambil sebagai sampel data dalam penelitian ini dipilih dua kelas yaitu kelas VII A dan kelas VII B, dengan satu kelas menjadi kelas eksperimen dan satu kelas lainnya menjadi kelas kontrol. Kelas yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas VII A dan yang menjadi kelas kontrol adalah kelas VII B. Jumlah siswa dari masing-masing kelas ada 34 orang, maka jumlah sampel keseluruhan ada 68 orang siswa
(28)
30
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment eksperimen semu yang diadopsi dari model Arikunto (2009: 210). Desain ini mempunyai kelompok kontrol untuk mengontrol variabel yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen, walaupun tidak dapat berfungsi sepenuhnya. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest. Adapun skema desain penelitian yang digambarkan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Pretest Variabel bebas Posttest
(R) E O1 X O2
(R) K O1 O2
Keterangan:
(R) E : kelas eksperimen (R) K : kelas kontrol
O1 : tes awal (pretest) kelompok eksperimen dan kelas kontrol O2 : tes akhir (postest) kelompok eksperimen dan kelas kontrol
X : perlakuan kelompok eksperimen dengan menggunakan model pakem Penelitian eksperimen semu ini peneliti mengambil sampel dari dua kelompok, yaitu kelas VII A dan kelas VII B. Kelas VII A dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas VII B dijadikan sebagai kelas eksperimen. Kelas kontrol
(29)
31
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan metode pembelajaran konvensional (non PAKEM), sedangkan kelas eksperimen menggunakan metode PAKEM. Hal ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat keefektifan metode PAKEM yang diterapkan pada kelas eksperimen berpengaruh besar pada peningkatan minat belajar siswa dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang kurang tepat, peneliti memberikan penjelasan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan judul, yaitu aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih pada siswa kelas VII SMPN 29 Bandung. Berikut beberapa definisi istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Aplikasi adalah penggunaan, penerapan. (KBBI, 2005: 61).
2. Pendekatan pembelajaran merupakan skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan guru, dengan menyusun dan memilih model pembelajaran, strategi pembelajaran, dan metode pembelajaran, maupun keterampilan mengajar tertentu, dalam rangka mencapai suatu tujuan pembelajaran. (Asmani, 2005: 109).
3. PAKEM singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan yaitu sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, menggunakan berbagai sumber agar pembelajaran lebih menarik. PAKEM adalah pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan
(30)
32
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beragam untuk mengembangkan pemahaman dalam belajar (Asmani, 2011: 59).
4. Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru untuk membelajarkan siswa yang belajar. (Ruhimat, 2009:120).
5. Kawih adalah bentuk seni suara atau bentuk sekar yang terikat olek ketukan, irama, tempo, dan wiletan.(Sutrisno, 2011: 8).
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2002: 31). Peneliti menggunakan dua variabel sebagai objek penelitian yaitu variabel bebas adalah model pembelajaran untuk kelas eksperimen yang menggunakan model PAKEM singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan model tradisional dan variabel terikatnya adalah peningkatan kemampuan siswa pada pelajaran.
Setelah menetapkan sampel, lalu dilakukan tes awal pada kedua sampel yaitu kelas eksperimen dan kelompok pembanding yaitu kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa dari kedua kelas yang berbeda tersebut. Setelah dilakukan tes awal dan diketahui nilai awal kemampuan siswa
pada kedua sampel, kemudian selanjutnya adalah pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dengan uji coba metode PAKEM, sementara itu kelas
(31)
33
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kontrol tetap menggunakan metode konvensional. Setelah melakukan uji coba dan memberikan pembelajaran pada kedua kelas dengan menggunakan metode yang berbeda, selanjutnya dilaksanakan tes akhir untuk mengetahui dan mengukur ada atau tidaknya perubahan perilaku siswa terhadap materi pembelajaran kawih.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu peneliti di dalam menggunakan suatu metode pengumpulan data (Arikunto, 2010: 101). Untuk memperoleh data tersebut diperlukan instrumen yang tepat, salah satu tujuan dibuatnya instrumen penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang ingin dikaji dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya, observasi, angket, dokumen juga tes kemampuan awal dan tes akhir.
1. Observasi digunakan untuk mengetahui kondisi yang sesuai sebelum dan selama proses penelitian berlangsung.
2. Wawancara digunakan sebagai arahan dalam melaksanakan penelitian. Hal tersebut meliputi kurikulum yang berlaku dan pembelajaran yang akan dilaksanakan bertepat di kelas yang benar.
3. Dokumentasi bertujuan untuk merekam penelitian yang meliputi proses pembelajaran, penampilan dan hasil pembelajaran anak.
4. Tes dilakukan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dilakukan siswa baik secara lissan, tulisan, maupun perbuatan. Instrumen tes
(32)
34
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berfungsi untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran kawih.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Teknik yang pertama dipergunakan dalam penelitian adalah observasi. Observasi pertama dilakukan dengan mengunjungi guru seni budaya di SMPN 29 Bandung, mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
2. Angket
Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui respon mereka terhadap pelajaran kawih sesudah penelitian.
3. Studi pustaka
Studi pustaka sebagai referensi dalam penulisan laporan penelitian. Data dan informasi diperoleh dari hasil membaca koran, skripsi, internat, buku-buku penelitian dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. 4. Dokumentasi
Salah satu pengumpulan data yang cukup penting untuk mendokumentasikan berbagai kegiatan peneliti di lapangan. Dokumetasi salah satu bukti bahwa penelitian tersebut benar-benar dilaksanakan.
5. Tes
Dalam penelitian ini tes yang digunakan termasuk tes hasil belajar, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari suatu materi ajar. Tes dalam penelitian ini terdiri dari tes awal (Pretest), yaitu tes
(33)
35
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dilakukan sebelum perlakuan untuk mengukur kemampuan awal kelas dan tes akhir (Posttest), yaitu tes yang dilakukan setelah perlakuan, untuk mengukur hasil belajar siswa. Hal ini dilakukan karena peneliti ingin mengamati sejauh mana perbedaan hasil belajar tersebut terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dilangsungkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretes dilaksanakan di awal pertemuan atau pembelajaran, untuk mengukur kemampuan awal siswa, sementara itu postes dilakukan setelah pembelajaran (setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimental) dilakukan.
Arikunto (2006: 150) menjelaskan bahwa ”Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegasi, kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh individu atau kelas”.
Untuk mengetahui kualitas instrumen tes tersebut, maka sebelumnya dilakukan uji coba instrumen terhadap siswa. Instrumen yang berkualitas dapat ditinjau dari beberapa hal diantaranya validitas, realibilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda.
a. Validitas butir soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 168). Menurut Ruseffendi, (1993: 132) “suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen itu, untuk maksud dan kelas tertentu, mengukur apa yang semestinya diukur, derajat ketetapannya besar, validitasnya tinggi”. Validitas suatu instrumen berkaitan dengan untuk apa instrumen itu dibuat. Hal ini sejalan dengan Arikunto (2006: 168) yang
(34)
36
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyatakan bahwa suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Menurut Suherman (2003:102), bahwa salah satu cara yang dapat digunakan untuk kevalidan instrumen ialah dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu
2 2
2
2
xy
N XY X Y
r
N X X N Y Y
Keterangan: XYr = Koefisien korelasi
N = jumlah subjek
X
= Jumlah skor setiap jawaban yang benar 2X
= Jumlah kuadrat dari skor butir soal Y
= Jumlah skor total 2Y
= Jumlah kuadrat dari skor totalDalam hal ini nilai r diartikan sebagai koefisien validitas (Suherman, XY 2003: 113). Sehingga kriterianya sebagai berikut:
Tabel 3.2
Klasifikasi Koefisien Validitas
(35)
37
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,90 rXY 1,00 Validitas sangat tinggi 0,70r 0,90 XY Validitas tinggi 0,40r 0,70 XY Validitas sedang 0,20r 0,40 XY Validitas rendah 0,00r 0,20 XY Validitas sangat rendah
b. Tes untuk melakukan reabilitas Formula Spearman-Brown
1 2 1 2
11
2 2
2 2
12
1 1 2 2
n X X X X
r
n X X n X X
n= banyak subyek 1
X = kelompok data belahan pertama 2
X = kelompok data belahan kedua
Tolak ukur untuk menginterpretasikan koefisien reliabilitas alat evaluasi dapat digunakan tolak ukur yang diungkapkan Guilford (Suherman, 2003: 139) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
koefisien reliabilitas
Koefisien reliabilitas Keterangan
Derajat reliabilitas sangat rendah Derajat reliabilitas rendah
(36)
38
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Cara menentukan daya pembeda
Daya pembeda adalah Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah
A B A A B B JB JB DP JS atau JB JB DP JS A
JB = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok atas
B
JB = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok bawah
A
JS = jumlah siswa kelompok atas (higher group atau upper group) B
JS =jumlah siswa kelompok bawah (lower group)
Klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah sebagai berikut (Suherman, 2003: 160)
Tabel 3.4
Klasifikasi daya pembeda
Derajat reliabilitas tinggi Derajat reliabilitas sangat tinggi
(37)
39
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Indeks kesukaran
A B
A B
JB JB IK
JS JS
Klasifikasi indeks kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut (Suherman, 2003: 170)
Tabel 3.5
Klasifikasi indeks kesukaran
Sangat baik Baik
Cukup Jelek
Sangat jelek
IK Keterangan
IK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 < IK 0,30 Soal sukar 0,30 < IK 0,70 Soal sedang 0,70 < IK < 1,00 Soal mudah
(38)
40
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis untuk melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian
b. Melakukan wawancara kepada guru seni budaya untuk memilih sampel c. Menyusun silabus dan rencana pembelajaran
d. Membuat instrumen penelitian
e. Mengurus surat perizinan untuk uji instrumen dan melaksanakan penelitian di sekolah
f. Melakukan uji instrumen 2. Tahap Penelitian
a. Melakukan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
b. Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Kelas eksperimen pembelajaran dengan menggunakan model PAKEM, sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran dengan metode ceramah dan peniruan.
c. Melakukan tes akhir setelah kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda. 3. Tahap Akhir
(39)
41
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Pengolahan data dari hasil penelitian b. Pembahasan hasil analisis data c. Menyimpulkan hasil penelitian
H. Analisis Data
Data dalam penelitian ini merupakan data berbentuk kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil tes, yaitu tes awal dan tes akhir sedangkan data kualitatif berupa hasil skala sikap dan lembar observasi.
Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap hasil data tes awal dan indeks gain (normalized gain) dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Indeks gain ini dihitung dengan rumus indeks gain dari Meltzer (Astuti dalam Andriatna, 2012), yaitu:
SkorPosTest Skor Pr eTest IndeksGain
SMI Skor Pr eTest
Adapun untuk kriteria rendah, sedang dan tinggi mengacu pada kriteria Hake (Astuti dalam Andriatna, 2012), yaitu sebagai berikut:
Indeks Gain 0.30 : Rendah
0.30 IndeksGain 0.70 : Sedang
IndeksGain 0.70 : Tinggi
(40)
42
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengolahan data kuantitatif dibantu dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Analisis yang dilakukan terhadap data kuantitatif adalah sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah distribusi data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan taraf siginfikansi () 5%. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian normalitas sebagai berikut:
Merumuskan hipotesis
H0 : data berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Menentukan tingkat keberartian dengan mengambil sebesar 0,05.
Menentukan kriteria pengujian dengan aturan, menerima H0 apabila nilai signifikansi yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 0,05 dan menolak H0 apabila nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05.
Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Sedangkan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka tidak dilakukan pengujian homogenitas, tetapi dilakukan pengujian kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji non parametrik, seperti uji Mann - Whitney U.
(41)
43
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji homogenitas dilakukan jika data yang diperoleh berdistribusi normal. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki varians yang sama (homogen) atau tidak. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian homogenitas sebagai berikut.
Merumuskan Hipotesis H0 : =
H1 :
Dengan,
: variansi kelas eksperimen : variansi kelas kontrol
Menentukan tingkat keberartian dengan mengambil sebesar 0,05.
Menentukan kriteria pengujian dengan aturan, menerima H0 apabila nilai signifikansi yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 0,05 dan menolak H0 apabila nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05.
3. Uji Dua Rata-rata
Selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kemampuan awal kedua kelas sama atau tidak. Jika data berasal dari distribusi normal dan homogen, maka uji kesamaan dua rata-rata menggunakan uji t. Jika data berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka uji kesamaan dua rata-rata menggunakan uji t’. Sedangkan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka pengujian kesamaan dua rata-rata menggunakan
(42)
44
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
uji non-parametrik seperti uji Mann-Whitney U. Uji kesamaan dua rata-rata untuk data indeks gain menggunakan uji satu pihak, yaitu uji perbedaan dua rata-rata.
Instrumen nontes digunakan untuk memperoleh data kualitatif. Data kualitatif (skala sikap) ditransfer kedalam data kuantitatif. Setelah skala sikap terkumpul dan diolah dengan menggunakan cara seperti di atas, sikap siswa terhadap sebuah pernyataan dapat digolongkan ke dalam sikap positif atau negatif. Penggolongan dapat dilakukan dengan membandingkan skor subyek dengan jumlah skor alternatif jawaban netral dari pernyataan. Jika rata-rata skor siswa terhadap pernyataan lebih dari skor jawaban netral yaitu 3, maka siswa digolongkan bersikap positif. Jika rata-rata skor siswa terhadap pernyataan kurang dari skor jawaban netral, maka siswa mempunyai sikap negatif (Suherman dan Sukjaya, 1990:237).
Tabel 3.6
Ketentuan Pemberian Skor Pernyataan Skala Sikap
Pernyataan
Skor tiap pilihan
SS S B TS STS
(43)
45
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Negatif 1 2 3 4 5
(Suherman dan Sukjaya, 1990:237)
I. Hasil Uji Instrumen Penelitian
Penulis membuat instrumen penelitian yang telah disetujui oleh dosen ahli dan guru seni budaya di sekolah tempat penelitian. Instrumen tersebut diuji cobakan kepada 35 siswa kelas VII-C SMPN 29 Bandung, di luar sampel penelitian. Jumlah instrumen yang diuji cobakan berjumlah 15 soal, yang terdiri dari 5 pilihan ganda dengan 4 butir pilihan dan 10 soal essay.
1. Soal Pilihan Ganda
a. Reliabilitas 0.37 (Reliabilitas Rendah) b. Validitas hasil uji coba instrument
Tabel 3.7
Hasil Uji Instrumen Pilihan Ganda Validitas
No. No. Soal Nilai Interpretasi
(44)
46
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 2 0.491 Sedang
3 3 0.142 Sangat Rendah
4 4 0.667 Tinggi
5 5 0.338 Rendah
c. Daya Pembeda hasil uji coba instrumen
Tabel 3.8 Daya Pembeda
No. No. Soal Nilai Interpretasi
1 1 0.6667 Baik
2 2 0.3333 Cukup
3 3 0.1111 Jelek
4 4 0.7778 Sangat Baik
5 5 0.4444 Baik
d. Indeks Kesukaran / Tingkat Kesukaran hasil uji coba instrumen
Tabel 3.9 Indeks Kesukaran
(45)
47
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. No. Soal Nilai Interpretasi
1 1 0.5714 Sedang
2 2 0.2857 Sukar
3 3 0.0571 Sukar
4 4 0.2571 Sukar
5 5 0.2571 Sukar
2. Soal Uraian
1. Reliabilitas 0.56 (Reliabilitas Sedang) 2. Validitas hasil uji coba instrumen
Tabel 3.10 Validitas
No. No. Soal Nilai Interpretasi
1 1 0.525 Sedang
2 2 0.355 Rendah
3 3 0.253 Rendah
4 4 0.476 Sedang
(46)
48
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6 6 0.151 Sangat Rendah
7 7 0.408 Sedang
8 8 0.226 Rendah
9 9 0.647 Tinggi
10 10 0.597 Sedang
3. Daya Pembeda hasil uji coba instrumen
Tabel 3.11 Daya Pembeda
No. No. Soal Nilai Interpretasi
1 1 0.6667 Baik
2 2 0.5556 Baik
3 3 0.3333 Cukup
4 4 0.6667 Baik
5 5 0.4444 Baik
6 6 0.1111 Jelek
(47)
49
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8 8 -0.4444 Sangat Jelek
9 9 0.3333 Cukup
10 10 0.5370 Baik
4. Indeks Kesukaran / Tingkat Kesukaran hasil uji coba instrumen
Tabel 3.12 Indeks Kesukaran
No. No. Soal Nilai Interpretasi
1 1 0.4444 Sedang
2 2 0.6111 Sedang
3 3 0.7222 Mudah
4 4 0.5556 Sedang
5 5 0.5556 Sedang
6 6 0.0556 Sukar
7 7 0.2778 Sukar
(48)
50
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9 9 0.3148 Sedang
(49)
77
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan data dan mengetahui peningkatan belajar siswa yang menggunakan pembelajaran tradisional dan yang menggunakan aplikasi pendekatan PAKEM, juga mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran kawih bagi yang diberi perlakuan PAKEM dan yang tidak diberi perlakuan. Maka dari hasil pengolahan data diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan respon siswa dari kedua kelas menunjukan sikap positif terhadap pembelajaran kawih. Hanya dengan berbedanya cara mengajar maka berbeda pula hasilnya.
2. Peningkatan kemampuan siswa dari kedua kelas berbeda, karena kemampuan awal siswa dari kedua kelas tersebut berbeda. Kemampuan awal kelas eksperimen sudah lebih besar dibanding kelas kontrol. Setelah diberi perlakuan yang berbeda, kemampuan kelas eksperimen jauh lebih meningkat dibanding kelas kontrol yang cenderung menurun. Pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih yang diterapkan peneliti dapat dikatakan cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kawih, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa yang diberi perlakuan PAKEM, dibanding kelas kontrol yang menurunnya hasil belajar.
(50)
78
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu75
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM yang diterapkan peneliti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dari itu diharapkan para pengajar dapat menerapkannya sesuai dengan materi yang diajarkannya. 2. Sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan PAKEM,
guru harus menyusun rencana pembelajaran terlebih dahulu agar menarik minat dan perhatian siswa.
3. Pengkondisian belajar siswa sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran harus diperhatikan untuk mengefektifkan waktu belajar.
(51)
79
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ambarjaya, Beni. (2008). Model-model pembelajaran kreatif. Bandung: Tinta Emas
Anwar, Mohamad. (1996). Pegangan sosiologi kelas 3. Bandung: ARMICO
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Koswara. (1986). Ganda Mekar. Bandung: Tarate Bandung
Mack, Dieter. (2001). Pendidikan Musik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Ma’mur Asmani, Jamal. (2011). 7 Tips aplikasi pakem. Jogjakarta: DIVA Press
Milyartini, Rita. (2009). Evaluasi Pendidikan Musik. Bandung: Bintang WarliArtika
Nataprajja, Iwan. (2003). Sekar gending. Bandung: PT Kaarya Cipta Lestari
Nisak, Raisatun. (2012). Lebih dari 50 game kreatif untuk aktifitas belajar-mengajar. Jogjakarta: DIVA Press
Oktovianus. (2012). Efektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme Lima Fase Needham Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa SMP Kelas VII pada Mata Pelajaran Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK). Skripsi pada FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.
(52)
80
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Riyanto, Yatim. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Ruhimat, Toto at.all. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: FIP UPI
Soepandi, Atik. (1975). Dasar-dasar teori karawitan. Bandung: Lembaga Kesenian Bandung
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JIKA UPI Sukmadinata. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sutrisno. (2011). Seni karawitan. Ciamis: DINA
Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Wiharlan. (2005). Aplikasi Model Pembelajaran Lagu-Lagu Ageng Gamelan Degung Bagi Siswa Kelas VIII di SMP 1 Katapang Kabupaten Bandung. Skripsi pada FPBS UPI. Tidak diterbitkan.
DAFTAR RUJUKAN WEBSITE:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/(16 Juli 2012)
http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info507. html
(53)
81
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(1)
50
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
9 9 0.3148 Sedang
(2)
77
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan data dan mengetahui peningkatan belajar siswa yang menggunakan pembelajaran tradisional dan yang menggunakan aplikasi pendekatan PAKEM, juga mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran kawih bagi yang diberi perlakuan PAKEM dan yang tidak diberi perlakuan. Maka dari hasil pengolahan data diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan respon siswa dari kedua kelas menunjukan sikap positif terhadap pembelajaran kawih. Hanya dengan berbedanya cara mengajar maka berbeda pula hasilnya.
2. Peningkatan kemampuan siswa dari kedua kelas berbeda, karena kemampuan awal siswa dari kedua kelas tersebut berbeda. Kemampuan awal kelas eksperimen sudah lebih besar dibanding kelas kontrol. Setelah diberi perlakuan yang berbeda, kemampuan kelas eksperimen jauh lebih meningkat dibanding kelas kontrol yang cenderung menurun. Pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih yang diterapkan peneliti dapat dikatakan cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kawih, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa yang diberi perlakuan PAKEM, dibanding kelas kontrol yang menurunnya hasil belajar.
(3)
78
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu75 B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM yang diterapkan peneliti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dari itu diharapkan para pengajar dapat menerapkannya sesuai dengan materi yang diajarkannya. 2. Sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan PAKEM,
guru harus menyusun rencana pembelajaran terlebih dahulu agar menarik minat dan perhatian siswa.
3. Pengkondisian belajar siswa sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran harus diperhatikan untuk mengefektifkan waktu belajar.
(4)
79
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ambarjaya, Beni. (2008). Model-model pembelajaran kreatif. Bandung: Tinta Emas
Anwar, Mohamad. (1996). Pegangan sosiologi kelas 3. Bandung: ARMICO
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Koswara. (1986). Ganda Mekar. Bandung: Tarate Bandung
Mack, Dieter. (2001). Pendidikan Musik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Ma’mur Asmani, Jamal. (2011). 7 Tips aplikasi pakem. Jogjakarta: DIVA Press Milyartini, Rita. (2009). Evaluasi Pendidikan Musik. Bandung: Bintang WarliArtika
Nataprajja, Iwan. (2003). Sekar gending. Bandung: PT Kaarya Cipta Lestari
Nisak, Raisatun. (2012). Lebih dari 50 game kreatif untuk aktifitas belajar-mengajar. Jogjakarta: DIVA Press
Oktovianus. (2012). Efektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme Lima Fase
Needham Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa SMP Kelas VII pada Mata Pelajaran Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK). Skripsi pada FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.
(5)
80
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Riyanto, Yatim. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Ruhimat, Toto at.all. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: FIP UPI
Soepandi, Atik. (1975). Dasar-dasar teori karawitan. Bandung: Lembaga Kesenian Bandung
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JIKA UPI Sukmadinata. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sutrisno. (2011). Seni karawitan. Ciamis: DINA
Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Wiharlan. (2005). Aplikasi Model Pembelajaran Lagu-Lagu Ageng Gamelan Degung
Bagi Siswa Kelas VIII di SMP 1 Katapang Kabupaten Bandung. Skripsi pada
FPBS UPI. Tidak diterbitkan.
DAFTAR RUJUKAN WEBSITE:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/(16 Juli 2012)
http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info507. html
(6)
Tema Puspa Dewi, 2013
APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://www.google.co.id/