HUBUNGAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER FUTSAL TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PENJAS SEPAK BOLA DI SMA N 10 BANDUNG.

(1)

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PENJAS

SEPAK BOLA DI SMAN 10 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

CECEP EGGY FAUZI A. R. 0807730

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PENJAS

SEPAK BOLA DI SMAN 10 BANDUNG

Oleh

Cecep Eggy Fauzi A.R

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Cecep Eggy Fauzi A.R 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PENJAS SEPAKBOLA

DI SMA N 10 BANDUNG

Oleh

Cecep Eggy Fauzi A. R 0807730

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Drs. Sucipto, M.Kes. AIFO NIP. 196807071992032001

Pembimbing II

Drs. M. Ruhiat NIP. 195602111985031001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Sucipto, M.Kes. AIFO NIP. 196106121987031002


(4)

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Cecep Eggy Fauzi, 0807730. “Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung”. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam dunia pendidikan kita mengenal adanya pembelajaran tambahan. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai upaya pengajar untuk dapat memberikan informasi atau ilmu kepada siswa secara baik. Maka dari itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengkaji pembelajaran tambahan tersebut untuk mengetahui pengaruh dalam kegiatan belajar sepak bola.

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrakurikuler terhadap pembelajaran di mata pelajaran pendidikan jasmani khususnya pembelajaran sepak bola. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrakurikuler dapat membantu siswa dalam mempelajari suatu gerakan.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrakurikuler futsal. Metode Penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan desain penelitian menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Untuk populasi dalam penelitian ini adalah siswa - siswi Kelas X SMAN 10 Bandung. Pada kesempatan penelitian ini penulis mempergunakan teknik Sampling purposif yang dikenal juga dengan sampling pertimbangan, terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji rata-rata kesamaan dua rata-rata (satu pihak). Berdasarkan hasil penghitungan dan pengolahan data diperoleh bahwa thitung > ttabel yaitu t(1,25) > t1-α(1,71), oleh

karena itu hipotesis diterima

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga tambahan yang ada di SMAN 10 Bandung. Dibandingkan dengan siwa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.


(5)

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTARGAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusanMasalahPenelitian ... 6

C. TujuanPenelitian ... 7

D. ManfaatPenelitian ... 7

E. BatasanPenelitian ... 7

F. DefinisiIstilah ... 8

G. Hipotesis ... 9

BAB II KAJIAN TEORITIS A. HakikatPembelajaran ... 10

B. PengertianEkstrakurikuler ... 12

1. FungsiKegiatanEkstrakurikuler ... 13

2. TujuanKegiatanEkstrakurikuler ... 14

3. JenisKegiatanEkstrakurikuler ... 14

C. Sejarah Futsal ... 15

D. DefinisidanPeraturanFutsal ... 15

E. Sepak Bola ... 18


(6)

vii Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2.TeknikDasarPermainanSepak Bola ... 19

F. TujuanPermainanSepak Bola ... 20

G. BelajardanMengajar ... 21

H. PersamaanPermainan Futsal danPermainanSepak Bola ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Metodepenelitian... 27

B. DesainPenelitian ... 28

C. PopulasidanSampel ... 30

D. PelaksanaanPenelitian ... 32

E. InstrumenPengumpulan Data ... 33

F. Proses Pembelajarn ... 37

G. ProsedurPengolahan Data ... 38

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. PengolahandanAnalisis Data ... 41

1. HasilUjiNormalitas ... 41

2. UjiHomogenitas ... 42

3. UjiKesamaanDua Rata-Rata (SatuPihak) ... 43

B. DiskusiPenemuan ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46


(7)

viii Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Contoh Kegiatan Ekstrakurikuler ... 2

3.1 TeknikPengelompokandenganPenjodohan ... 32

4.1 HasilPerhitunganNilai Rata-Rata danSimpangan Baku ... 41

4.2 HasilPerhitunganUjiNormalitas Data... 42

4.3 HasilPerhitunganUjiHomogenitas... 43


(8)

ix Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 DesainPenelitian ... 28 Bagan 3.2 Langkah-langkahPenelitian... 29


(9)

x Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram LapanganTesSepakTahan Bola ... 34 Gambar 3.2 Test Heading ... 35 Gambar 3.3 Test Dribbling ... 37


(10)

xi Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A.LampiranA

1. JadwalPenelitian ...

B. Lampiran C

1. DaftarNama Tester ... 2. Format PenilaianTes ...

C. Lampiran D

1. Program Pembelajaran/RPP ...

D.Lampiran E

1. DaftarHasilTes ... 2. HasilTes Rata - Rata Dan Simpangan Baku ... 3. UjiNormalitasLiliefors ... 4. UjiHomogenitasMenggunakanUjiKesamaanDuaVariabel ... 5. UjiKesamaanDua Rata-Rata (SatuPihak) ...

E. Lampiran F

1. Foto Penelitian ... 2. FotoPelaksanaanTes ... 3. SuratKeputusanPengesahanJudul Dan DosenPembimbing ... 4. SuratIzinMelakukanPenelitian ... 5. SuratKeteraanganTelahMelakukanPenelitian ...


(11)

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali masyarakat yang tidak peduli akan pentingnya olahraga, mereka lebih sibuk dengan pekerjaan mereka. Sehingga mereka lalai pada kesehatan tubuh. Di sini olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga rohani. Olahraga asli dari berbagai daerah di Indonesia, mungkin belum terkenal ditingkat nasional namun cukup populer di daerah asalnya. Khazanah budaya bangsa yang sebaiknya tetap diperhatikan dan dibina sebelum habis punah dilanda oleh arus globalisasi terutama oleh permainan era digital dengan menggunakan perangkat komputer.

Pentingnya olahraga dari pemaparan di atas, ternyata sudah diakomodasikan di sekolah. Kegiatan itu yakni berupa kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai. Pengertian ekstrakurikuler menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002:291) yaitu:”suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa”. Sedangkan menurut Arikunto. S (1981:1) bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya merupakan program pilihan”.


(12)

2

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan di luar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka. Menurut Rusli Lutan (1986:72) ekstrakurikuler adalah: “Program ekstrakurikuler merupakan bagian internal dari proses belajar yang menekankan pada

pemenuhan kebutuhan anak didik”. Antara kegiatan intrakurikuler dan

ekstrakurikuler sesungguhnya tidak dapat dipisahkan, bahkan kegiatan

ekstrakurikuler perpanjangan pelengkap atau penguat kegiatan intrakurikuler untuk menyalurkan bakat atau pendorong perkembangan potensi anak didik mencapai tarap maksimum.

Sehubungan dengan penjelasan tersebut, dapat penulis kemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menekankan kepada kebutuhan siswa agar menambah wawasan, sikap dan keterampilan siswa baik di luar jam pelajaran wajib serta kegiatannya dilakukan di dalam dan di luar sekolah. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, pasti tidak lepas dari aspek tujuan. Karena suatu kegiatan yang diakukan tanpa jelas tujuannya, maka kegiatan itu akan sia-sia Begitu pula dengan kegiatan ekstrakurikuler tertentu memiliki tujuan tertentu. Contoh Berikut beberapa contoh ekstrakurikuler yang di adakan di sekolah-sekolah di Indonesia:

Tabel 1.1 Contoh kegiatan ekstakurikuler

Buku Panduan Penyelengaraan Ekstrakurikuler Sekolah Menengah

 Olahraga

o Bola Basket

o Bola Voli

o Futsal

o Sepak Bola


(13)

3

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

o Renang

 Beladiri

o Judo

o Karate

o Pencak silat

o Pecinta Alam

o Takraw

o Tarung derajat

o Taekwondo

 Keagamaan (Pendalaman agama)

o Kerohanian Islam

o Kerohanian Kristen

 Kesenian/Apresiasi/Musik

o Drum band

o Jurnalis

o Pemandu sorak

o Paduan suara

o Tari

 Tari modern

 Tari tradisonal

o Teater

o Vokal grup

 Keilmuan

o Kelompok Ilmiah Remaja

 Kelompok Ilmiah Remaja Ilmu Pengetahuan Alam

 Kelompok Ilmiah Remaja Ilmu Pengetahuan Sosial

 Komunitas


(14)

4

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

o English Study Club

o English Debate Club

o Jepanese Club

 Baris-berbaris

o Pasukan Pengibar Bendera

o Praja muda karana (pramuka)

Dari beberapa ekstrakurikuler yang disebutkankan penulis tertarik dengan Ekstrakurikuler futsal, karena kegiatan ini merupakan kegiatan olahraga yang memasyarakat serta mudah dipelajari. Futsal itu sendiri adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah “futsal” adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.

Terkait mengenai belajar pembelajaran Thursan Hakim (2005:1), menjelaskan bahwa:

“belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.”

Adapun mengenai mengajar, Hamalik (2001:44-53) mengemukakan, mengajar dapat diartikan sebagai:

“(1) menyampaikan pengetahuan kepada siswa, (2) mewariskan kebudayaan kepada generasi muda, (3) usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, (4) memberikan bimbingan belajar kepada murid, (5)


(15)

5

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik, (6) suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.”

Sepakbola menurut Sucipto, dkk (1999: 7) “merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya adalah penjaga gawang, yang dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang boleh menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya”. Adapun pendapat lain mengenai sepakbola adalah menurut Suharsono (1993: 182) bahwa;

“Pemain sepakbola merupakan permainan yang dimainkan 2 buah regu, yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain. Masing-masing regu berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan.”

Soejoedi (1999:103) menjelaskan tentang pengertian sepakbola bahwa “permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan”.

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.

Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah “futsal” adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, berarti football dan sala. Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Keterampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan dan di luar rumput futsal, pada lapangan berukuran biasa.


(16)

6

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Futsal kini menjadi olahraga trend dan banyak digemari berbagai kalangan, dari anak kecil, remaja, maupun orang dewasa. Meskipun tergolong baru, perkembangan olahraga ini cukup pesat. Futsal bisa menjadi pilihan untuk mengisi waktu luang, terlebih lagi pada hari libur.

Banyak alasan masyarakat meminati olahraga futsal antara lain yaitu karena mereka menggemari olahraga futsal, selain itu juga futsal bisa dipakai untuk kegiatan bisnis, karena dari bisnis ini sangat banyak keuntungan yang akan didapat. Selain melihat kemudahan di atas, tentu saja permainan bola futsal pada siswa diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pembelajaran sepak bola, melihat dari gerakan dasar yang mirip dengan pembelajaran sepak bola.

Dari pemaparan di atas penulis tertarik untuk meneliti antara futsal dan sepak bola pada ekstrakurikuler di SMAN 10 Bandung ini. Penulis berfikir bahwa dengan adanya ekstrakurikuler futsal ini dapat berpengaruh pada pembelajaran sepakbola. Maka penulis mengajukan judul penelitian yakni “HUBUNGAN MENGIKUTI

KEGIATAN EKSTRAKULIKULER FUTSAL TERHADAP HASIL

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEPAKBOLA DI SMANEGERI 10 BANDUNG”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas, peneliti mencoba memaparkan masalah yang terjadi dalam antara pembelajaran futsal dan sepakbola. Dengan ini peneliti merumuskan masalah sesuai pernyataan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh hubungan ekstrakurikuler futsal terhadap pembelajaran pendidikan jasmani sepakbola di SMAN 10 Bandung?


(17)

7

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai penulis yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh hubungan ekstrakurikuler futsal terhadap pembelajaran pendidikan jasmani sepakbola di SMAN 10 Bandung.

D. Manfaat Penelittian

Jika tujuan penelitian ini tercapai, maka hasil atau manfaat yang didapat dari penelitian ini diantaranya;

1. Secara Teoritis, penelitian ini dapat menjadi sumbangan pikiran untuk bahan pengajaran dan pembelajaran materi pembelajaran futsal dan sepakbola di SMAN 10 Bandung. Khususnya dan untuk dunia pendidikan jasmani dan olahraga secara mumnya.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan salah satu cara memotivasi siswa untuk pembelajaran futsal dan sepakbola sehingga dapat tercapai sistem pengajaran yang diharapkan dan berhasil.

E. Pembatasan penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh hasil dari permasalahan penelitian yang timbul. Berangkat dari tujuan penelitian maka peneliti membatasi ruang penelitian agar dapat terfokus dan jelas pada suatu masalah. Adapun pembatasan masalah diantaranya;

1. Permasalahan pada penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh ekstrakurikuler futsal terhadap pembelajaran pendidikan jasmani sepakbola. Sehingga yang menjadi variabel bebas adalah ekstrakulikuler futsal. Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah pembelajaran penjas sepakbola.

2. Populasi penelitian ini adalah siswa SMAN 10 Bandung. sedangkan Sampel

penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMAN 10 Bandung.


(18)

8

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Instrument yang digunakan adalah Tes passing, dribbling, heading berasal dari buku tes dan pengukuran pendidikan jasmani oleh Nurhasan (2007).

4. Lokasi tempat penelitian ini di SMAN 10 Bandung. Jl.Cikutra No. 77 Bandung

F. Definisi Istilah

1. Siswa adalah seseorang yang sedang menempuh ilmu sedalam mungkin

meskipun rela maupun tidak rela mengeluarkan biaya, segala jerih payah dll. Agar mencapai masa depan yang cerah.

2. Pembelajaran adalah interaksi antara guru dan pesera didik yang menciptakan suatu pengorganisasian atau pengaturan suatu kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya untuk menunjang interaksi ilmu peserta didik.

3. Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler. Hal ini berdasarkan SK Mendikbud 0461/U/1984 dan SK Dirjen Dikdasmen 226/C/Kep/O/1992 bahwa “kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu jaur pembinaan kesiswaan”.

4. Thursan Hakim (2005: 1), belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.

5. Hamalik (2001: 44-53) mengemukakan, mengajar dapat diartikan sebagai (1)

menyampaikan pengetahuan kepada siswa, (2) mewariskan kebudayaan kepada generasi muda, (3) usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, (4) memberikan bimbingan belajar kepada murid, (5) kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara


(19)

9

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang baik, (6) suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.

6. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepakbola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah “futsal” adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.

7. SepakBola menurut Soejoedi (1999: 103) adalah sebagai berikut: “Sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan”.

G. Hipotesis

Berdasarkan uraian anggapan dasar diatas maka penulis menetapkan hipotesis sebagai berikut:

Hi: Terdapat hubungan yang signifikan antara ekstrakurikuler futsal terhadap pembelajaran pendidikan jasmani sepak bola di SMAN 10 Bandung.


(20)

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Suatu hasil dari penelitian harus diuji melalui metode yang diterapkan. Sehingga dari penerapan metode akan diketahui apakah tujuan penelitian berhasil atau gagal. Seperti yang dijelaskan oleh Sudjana (2005:25) bahwa “metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan telaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”. Hal ini diperkuat dengan adanya teori dari para ahli yang mengemukakan metode sebagai suatu cara untuk mengetahui pencapaian tujuan penelitian kita, yang diungkapkan oleh Surakhmad dalam Darsono (2011: 52), sebagai berikut:

“Metode adalah merupakan suatu cara utama yang dipergunakan untuk

mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis, dengan

mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara ini dipergunakan setelah penyelidikan, perhitungkan kewajarannya, ditinjau dari tujuan penelitian serta dari situasi penelitian”

Dalam suatu penelitian terdapat banyaknya metode penelitian yang berbeda satu sama lain. Hal ini dipengaruhi oleh tujuan hingga rumusan masalah yang akan diteliti. Maka perlu adanya perbandingan lurus antara rumusan masalah yang hendak diteliti dengan metode penelitian yang digunakan. Ada beberapa jenis metode penelitian yang sering digunakan, metode tersebut adalah metode historis, deskriptif dan eksperimen.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari


(21)

28

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

suatu perlakuan atau treatment. Hal ini diperkuat oleh teori metode eksperimen, yang diungkapkan oleh Arikunto (2002:4) bahwa:

“Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat

(hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yg bisa mengganggu.”

Dalam metode penelitian eksperimen ini akan digunakan oleh peneliti, dalam upaya mengetahui pengaruh dari mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal terhadap hasil pembelajaran sepakbola di sekolah. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kegiatan ekstrakurikuler futsal. Adapun variabel terikat adalah pembelajaran sepak bola. Dalam kesempatan penelitian ini penulis meneliti passing, dribbling, headding dalam pembelajaran sepakbola.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian eksperimen perlu suatu pola eksperimen yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung di dalam tujuan penelitian dan hipotesis yang akan digunakan adalah Pre-test dan Post-Test randomized Group Desain. Dalam konsep design ini adanya pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, lalu hasil dari pretest tersebut menjadi

penilaian awal dalam memberikan perlakuan hingga menuju test akhir. Desain One

Group Pretest-Posttest Design dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1 Desain Penelitian

(Sumber: Prof. Dr. Sugiyono dalam buku metode penelitian: 2011: 75) Kelompok A yang tidak mengikuti ekstrakurikuler futsal


(22)

29

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Kelompok B mengikuti ekstrakurikuler futsal

О1X О2 (О1 - О2)

Keterangan :

Kelompok A yang tidak mengikuti ekstrakurikuler futsal

O1 : Nilai pre-test (sebelum diberi perlakuan)

O2 : Nilai post-test (setelah diberi perlakuan)

(О1 - О2) : Pengaruh perlakuan terhadap penguasaan gerak passing

bawah

Kelompok B mengikuti ekstrakurikuler futsal

O1 : Nilai prêt-test (sebelum diberi perlakuan)

O2 : Nilai post-test (setelah diberi perlakuan)

(О1 - О2) : Pengaruh perlakuan terhadap penguasaan gerak passing

Bawah

Selanjutnya dalam penelitian ini penulis menggambarkan rancangan atau langkah-langkah penelitian tersebut sebagai berikut :

Bagan 3.2 Langkah-Langkah Penelitian

(Sumber: Prof. Dr. Sugiyono dalam buku metode penelitian: 2011: 70) Populasi

sampel Perlakuan

Hasil A

Pret-test Perlakuan

Hasil B Pengumpulan Data

Pengolahan&Analisis Data

Kesimpulan Pret-test


(23)

30

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adapun prosedur dari rancangan penelitian tersebut di atas dari sebelum penelitian sampai akhir penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahapan I

a. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian

b. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian.

c. Menghubungi pihak sekolah dan menghubungi guru mata pelajaran

bersangkutan.

d. Membuat surat izin penelitian e. Menentukan sampel penelitian.

f. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Tahapan II

a. Memberikan prêt-test pada sampel penelitian untuk mengetahui keadaan awal..

b. Memberikan perlakuan pada kedua kelompok sampel penelitian

c. Memberikan post-test pada sampel penelitian untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar terhadap materi yang disampaikan setelah diberikan perlakuan.

3. Tahapan III

a. Mengolah dan menganalisis data hasil pos- test b. Menganalisis hasil penelitian

c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data untuk menjawab permasalahan penelitian

C. Populasi Dan Sampel

Dalam sebuah penelitian untuk memperoleh sebuah data, maka diperlukan sebuah data yang disebut populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang


(24)

31

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2010:80). Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiyono (2010:81) :

“Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.”

Maka dalam penelitian ini, peneliti menentukan populasi yang diteliti yaitu siswa-siswi kelas X SMAN 10 Bandung, yang berjumlah lebih dari 100 siswa. Dan mengingat terbatasnya waktu, tenaga, dan biaya, maka penulis mengambil sebagian dari populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 10 Bandung yang berjumlah 26 siswa didapat dari 25% dari jumlah populasi yang selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok sama banyak. 13 siswa. terlebih dahulu dilakukan tes awal yaitu dengan tes teknik passing, dribbling dan heading. Setelah data tes awal diperoleh, kemudian dilakukan penyusunan rangking dan penjodohan dengan tujuan membentuk kelompok latihan yang homogen secara kualitas dan kuantitas, adapun tabel penjodohan sebagai berikut:

Pemetaan Sampel

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9


(25)

32

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

11 11

12 12

13 13

Tabel 3.1 Teknik Pengelompokan dengan penjodohan

D. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 10 Kota Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 Desember 2012, selama enam minggu, dengan perlakuan eksperimen dilaksanakan dalam 16 kali pertemuan yang dilakukan dalam frekuensi tiga kali pertemuan dalam seminggu yaitu:

1. Senin, pukul 07.00 s/d 10.00 WIB di SMAN 10 Kota Bandung.

2. Kamis, pukul 07.00 s/d 10.00 WIB di SMAN 10 Kota Bandung

3. Sabtu, pukul 07.00 s/d 10.00 WIB di SMAN 10 Kota Bandung

Adapun Pret-test dilakukan pada tanggal 17 Desember 2012, yang fungsinya untuk mengetahui kemampuan dasar passing, dribbling dan headding Futsal, sedangkan posttest dilaksanakan setelah pemberian treatment yaitu tanggal 21 Januari 2013, untuk frekuensi latihan mengacu kepada pendapat Harsono (1988:194) ”sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu”.

Pertimbangan lain penulis mengambil 16 kali pertemuan adalah menyesuaikan dengan jadwal kegiatan siswa SMAN 10 Bandung. Selain itu sampel yang digunakan adalah siswa SMAN 10 Kota Bandung yang dominan memiliki tingkat keterampilan rata-rata, yang dikhawatirkan jika frekuensi latihannya lebih banyak akan terjadi kelelahan yang berlebihan sehingga akan berakibat buruk bagi anak itu sendiri.

Dalam proses penelitian, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pendapat (Sarwono & Ismaryati, 1999: 43) bahwa, “Frekuensi jumlah waktu ulangan latihan yang baik adalah dilakukan 5-6 per sesi latihan dan 2-4 kali per minggu” jadi apabila


(26)

33

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

secara perkembangan siswa sudah meningkat maka peneliti dalam hal ini akan mencoba mengambil data tes pada siswa tersebut. Serta mengingat beban waktu, biaya hingga tenaga terbatas yang dimiliki oleh peneliti.”

E. Instrumen Pengumpulan Data

Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengumpul data atau alat pengukurannya. Sedangkan validitas suatu alat ukur harus sesuai dengan materi tes yang akan diukur. Mengenai validitas suatu alat ukur Lutan (2007:79) menjelaskan bahwa, “Suatu instrument dikatakan valid bila instrumen itu, untuk maksud dan kelompok tertentu, mengukur apa yang semestinya diukur, derajat ketepatan mengukurnya benar maka validitasnya tinggi”. Untuk mengetahui pengaruh modifikasi pembelajaran sepakbola terhadap hasil belajar siswa dalam aspek psikomotor, penulis menggunakan instrumen penelitian berupa tes kecabangan olahraga khususnya cabang olahraga sepakbola yang dapat mewakili proses pembelajaran sepakbola secara umunya yakni dengan tes pembelajaran passing, dribbling dan headding oleh Nurhasan (2001 :159) terdiri dari beberapa komponen yang dituangkan dalam beberapa butir tes, yaitu :

1. Tes Pembelajaran Passing

Tujuan: mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menyepak dan menahan bola.

Alat yang digunakan :

 Bola 2 buah

 Stop Watch

 Bangku Swedia (papan ukuran 3m x 60 cm sebanyak 2 buah)

 Kapur

Petunjuk Pelaksanaan :

Testee berdiri dibelakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kanan siap menembak ataupun


(27)

34

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

60 cm

4 m

4 m

sebaliknya Pada aba-aba ”ya”, testee mulai menyepak bola ke sasaran/papan dan menahannya kembali dengan kaki dibelakang garis tembak kaki yang akan menyepak berikutnya yang arahnya berlawanan dengan sepakan pertama Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan selama 30 detik Apabila bola ke luar dari daerah sepak. Maka testee menggunakan bola cadangan yang telah disediakan. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila: Bola ditahan dan ditendang di depan garis yang akan menendang bola Hanya menahan dan menyepak dengan satu kaki saja

Gambar 3.1

Diagram Lapangan Tes Sepak Tahan Bola Tes dan Pengukuran Nurhasan (2007) Cara Menskor :

Jumlah menyepak dan menangkis bola yang sah, selama 30 detik. Hitungan 1, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola.


(28)

35

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Tes memainkan bola dengan kepala (heading)

Tujuan: mengukur keterampilan menyundul dan mengontrol bola dengan kepala alat yang digunakan:

 Bola

 Stop watch

Petunjuk Pelaksanaan:

 Pada aba-aba „siap”, testee berdiri bebas dengan bola berada dalam penguasaan tanganya.

 Pada aba-aba “ya”, testee melempar bola ke atas kepalanya dan kemudian

memainkan bola tersebut dengan bagian dahi

 Lakukan tugas gerak ini di temapa selama 30 detik

 Apabila bola tersebut jatuh, maka testee mengambil bola itu dan memainkannya kembali di trmpat bola tersebut diambil.

Gambar 3.2 Tes headding

Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila:

 Testee memainkan bola tidak dengan dahi


(29)

36

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Cara menskor:

Skor adalah jumlah bola yang dimainkan dengan dahi yang sah (benar), selama 30 detik.

3. Tes menggiring bola (dribbling)

Tujuan: mengukur keterampilan, menggiring bola dengan kaki dengan cepat disertai perubahan arah.

Alat yang digunakan:

 Bola

 Stop watch

 6 buah rintangan (tongkat/lembing)

 Tiang bendera

 Kapur

Petunjuk pelaksana:

 Pada aba-aba “siap” testee berdiri di belakang garis start dengan bola dalam penguasaan kakinya

 Pada aba-aba “ya” testee mulai menggiring bola kea rah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ai melewati garis finish

 Bila salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki di tempat kesalahan terjadi dan selama itu pula stop watch tetap berjalan

 Bola digiring oleh kaki kanan dan kiri secara bergantian, atau paling tidak salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.

Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila

 Testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja.


(30)

37

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

 Testee menggunakan anggota badan lainya selain kaki, untuk menggiring

bola.

Gambar 3.3 Tes Dribbling

Cara menskor:

Waktu yang ditempuh oleh testee dari mulai aba-aba “ya” hingga ia melewati garis finish. Waktu dicatat sampai persepuluh detik.

F. Proses Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah adanya pemisahan pemusatan pembelajaran. Kelompok kontrol atau disebbut kelompok awal akan di isi oleh siswa-siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler futsal. Dan kelompok kedua akan diisi oleh kelompok siswa-siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal. Namun walaupun dibagi dalam 2 kelompok tetap saja materi pembelajaran disamakan hingga tes.


(31)

38

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

G. Prosedur Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengukuran berdasarkan tes hasil penguasaan gerak passing, dribbling dan heading pada sampel penelitian. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis secara statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

1. Mencari nilai rata-rata ( ) dari setiap kelompok data dengan rumus :

Keterangan tanda dalam rumus diatas adalah :

: Rata-rata suatu kelompok

n : Jumlah sampel

Xi : Nilai data

: Jumlah sampel suatu kelompok

1. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan

rumus :

Keterangan tanda dalam rumus diatas adalah :

S : Simpangan baku yang dicari

n : Jumlah sampel

: Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 2. Rumus yang digunkan adalah dengan uji kenormalan secara non parametrik

yang dikenal dengan uji lilifors. Untuk prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, …Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,…Zn


(32)

39

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

( dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel)

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Z1) = P (Z.Z1)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,…Zn . Jika proporsi ini

dinyatakan S(Z1), maka :

d. Menghitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga

mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga tersebut ini (L0).

f. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan L0 dengan

nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah : tolak hipotesis nol jika L0 yang diperoleh dari data

pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

3. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan :

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung

lebih kecil dari Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1.V2)

dengan taraf nyata (α) = 0,05.

4. Pengujian signifikan peningkatan hasil pembelajaran, Menguji kesamaan dua

rata-rata (satu pihak). Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat perbedaan atau tidak mengenai hasil penguasaan gerak passing di SMAN 10 Bandung yang diberikan pada


(33)

40

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kedua kelompok tersebut. Sedangkan syarat untuk menguji perbedaan dua rata-rata, yaitu datanya harus berdistribusi normal dan variansinya homogen. Jika berdistribusi normal dan homogen maka rumus statistik yang digunakan yaitu uji t, dengan rumus sebagai berikut:

Sebelum uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2), melalui rumus sebagai berikut :

Keterangan tanda dalam rumus : t : Nilai t yang dicari (thitung)

S2 : Simpangan baku gabungan n1 : Jumlah sampel kelompok 1 n2 : Jumlah sampel kelompok 2

: Rata-rata kelompok 1 : Rata-rata kelompok 2 S12 : Variansi kelompok 1

S22 : Variansi kelompok 2

Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional sederhana. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t < t1-α, dalam hal lain tolak hipotesis,


(34)

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kelompok siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal lebih signifikan dibandikan dengan yang tidak mengikuti dalam pembelajaran sepakbola di SMAN 10 Bandung.

B. Saran

Adapun saran yang disampaikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa hasil pembelajaran sepak bola untuk kelompok yang mengikuti ekstrakurikuler futsal memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler futsal. dengan demikian disarankan untuk pengajaran sepak bola di SMA N 10 Bandung, untuk dapat menugaskan anak dapat mengikuti esktrakurikuler futsal tersebut.

2. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak agar hasil penelitian diperoleh dengan maksimal serta dengan faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil pembelajaran.


(35)

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahendra.(2009). Asas Dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .Jakarta. Rineka Cipta.

Bambang Abduljabar dan Jajat Darajat Kusumah. (2010). Modul Aplikasi Statistik

Dalam Penjas. Bandung : FPK UPI.

Bompa, Tudor O. (1994). Theory and Methodology Of Training. Lowa:

Kendall/Hunt Publishing Company.

Dicky R. Munaf. (2008). Pendayagunaan Iptek dan Pengetahuan Tradisional untuk

Pembangunan Kepemimpinan Kepemudaan dan Kemutakhiran Olah Raga Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Harsono. (1986). Ilmu Coaching. Jakarta: PIO KONI Pusat.

Michael W Metzler. 2000. Intructional Model For Physical Education. Nedham: Allyn And Bacen Pearson Education Company.

Mielke Danny, 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya

Nurhasan dan Hasanudin. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung :

FPOK UPI.

Rusli Lutan, 1988. Manajemen Penjaskes. Jakarta : Departemen Pendidikan

Nasional.

Slavin, Robert E., 2003, Educational Psychology: Theory and Practice, 7thEdition, Boston: John Hopkins University.

Sudjana, 2005. Metode Statistik. Jakarta : Rineka Cipta.

Thomas J. (1977). Youth Sports Guide: For Coaching and Parents. Toronto, Canada: The manucfacturers Life. Insurance Company.

Tim Prima Pena. (2006). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya ; Gitamedia Press.

Usli Lingling, 2007. Pelatihan Cabang Olahraga Sepak Bola. Bandung: FPOK UPI


(36)

48

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Visimedia. (2007). Undang-Undang SISDIKNAS dan Undang-Undang Guru & Dosen. Jakarta

Yunyun, Yudiana. 2007. Teori Latihan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia


(1)

38

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu G. Prosedur Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengukuran berdasarkan tes hasil penguasaan gerak passing, dribbling dan heading pada sampel penelitian. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis secara statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

1. Mencari nilai rata-rata ( ) dari setiap kelompok data dengan rumus :

Keterangan tanda dalam rumus diatas adalah : : Rata-rata suatu kelompok n : Jumlah sampel

Xi : Nilai data

: Jumlah sampel suatu kelompok

1. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus :

Keterangan tanda dalam rumus diatas adalah :

S : Simpangan baku yang dicari

n : Jumlah sampel

: Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 2. Rumus yang digunkan adalah dengan uji kenormalan secara non parametrik

yang dikenal dengan uji lilifors. Untuk prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, …Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,…Zn


(2)

39

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

( dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel)

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Z1) = P (Z.Z1)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,…Zn . Jika proporsi ini

dinyatakan S(Z1), maka :

d. Menghitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga

mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga tersebut ini (L0).

f. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan L0 dengan

nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah : tolak hipotesis nol jika L0 yang diperoleh dari data

pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

3. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan :

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung

lebih kecil dari Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1.V2)

dengan taraf nyata (α) = 0,05.

4. Pengujian signifikan peningkatan hasil pembelajaran, Menguji kesamaan dua rata-rata (satu pihak). Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat perbedaan atau tidak mengenai hasil penguasaan gerak passing di SMAN 10 Bandung yang diberikan pada


(3)

40

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kedua kelompok tersebut. Sedangkan syarat untuk menguji perbedaan dua rata-rata, yaitu datanya harus berdistribusi normal dan variansinya homogen. Jika berdistribusi normal dan homogen maka rumus statistik yang digunakan yaitu uji t, dengan rumus sebagai berikut:

Sebelum uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2), melalui rumus sebagai berikut :

Keterangan tanda dalam rumus : t : Nilai t yang dicari (thitung)

S2 : Simpangan baku gabungan n1 : Jumlah sampel kelompok 1 n2 : Jumlah sampel kelompok 2

: Rata-rata kelompok 1 : Rata-rata kelompok 2 S12 : Variansi kelompok 1

S22 : Variansi kelompok 2

Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional sederhana. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t < t1-α, dalam hal lain tolak hipotesis,


(4)

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kelompok siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal lebih signifikan dibandikan dengan yang tidak mengikuti dalam pembelajaran sepakbola di SMAN 10 Bandung.

B. Saran

Adapun saran yang disampaikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa hasil pembelajaran sepak bola untuk kelompok yang mengikuti ekstrakurikuler futsal memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler futsal.

dengan demikian disarankan untuk pengajaran sepak bola di SMA N 10 Bandung, untuk dapat menugaskan anak dapat mengikuti esktrakurikuler futsal tersebut.

2. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak agar hasil penelitian diperoleh dengan maksimal serta dengan faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil pembelajaran.


(5)

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahendra.(2009). Asas Dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

.Jakarta. Rineka Cipta.

Bambang Abduljabar dan Jajat Darajat Kusumah. (2010). Modul Aplikasi Statistik

Dalam Penjas. Bandung : FPK UPI.

Bompa, Tudor O. (1994). Theory and Methodology Of Training. Lowa: Kendall/Hunt Publishing Company.

Dicky R. Munaf. (2008). Pendayagunaan Iptek dan Pengetahuan Tradisional untuk Pembangunan Kepemimpinan Kepemudaan dan Kemutakhiran Olah Raga Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Harsono. (1986). Ilmu Coaching. Jakarta: PIO KONI Pusat.

Michael W Metzler. 2000. Intructional Model For Physical Education. Nedham: Allyn And Bacen Pearson Education Company.

Mielke Danny, 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya

Nurhasan dan Hasanudin. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI.

Rusli Lutan, 1988. Manajemen Penjaskes. Jakarta : Departemen Pendidikan

Nasional.

Slavin, Robert E., 2003, Educational Psychology: Theory and Practice, 7thEdition, Boston: John Hopkins University.

Sudjana, 2005. Metode Statistik. Jakarta : Rineka Cipta.

Thomas J. (1977). Youth Sports Guide: For Coaching and Parents. Toronto, Canada: The manucfacturers Life. Insurance Company.

Tim Prima Pena. (2006). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya ; Gitamedia Press.

Usli Lingling, 2007. Pelatihan Cabang Olahraga Sepak Bola. Bandung: FPOK UPI


(6)

48

Cecep Eggy Fauzi, 2013

Hubungan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola Di SMA N 10 Bandung

Visimedia. (2007). Undang-Undang SISDIKNAS dan Undang-Undang Guru & Dosen. Jakarta

Yunyun, Yudiana. 2007. Teori Latihan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia