Peran Pengendalian Bahan Pakan dalam Upaya Mempertahankan Kehidupan Ayam (Studi Kasus pada Suak Farm Palembang).

(1)

ABSTRACT

Economy always grows and develops as the human’s needs do. Companies should be able to keep existing in the business world. Suak Farm Palembang is a small company focusing on poultry. In this company, chickens are regarded as living machines. In order to keep its existence, the company should give continuous food or the chickens. The food supply availability should be controlled efficiently. The model of inventory control which can be applied by Suak Farm Palembang is the constant demand – lead time variable model.

The result of the analysis shows that Suak Farm Palembang better applied the constant demand – lead time variabel model probabilistic. By doing so, the company can save total cost for about Rp. 73.548.585 ( Rp. 2.048.583.679 - Rp. 1.975.035.094 ) a year, with the condition pf stable chickens and eggs, compared to the model applied by Suak Farm company now.

Keywords: inventory control, inventory control probabilistic models, food supplies.


(2)

ABSTRAK

Perekonomian terus tumbuh dan berkembang siring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Peruasahaan harus terus berupaya untuk mempertahankan keberadaannya di pasar. Suak Farm Palembang merupakan usaha yang bergerak di bidang pertenakan ayam petelur. Pada usaha ini ayam di ibaratkan sebagai mesin hidup, dengan demikian untuk mempertahankan keberlangsungan usaha pertenak perlu memberikan pakan secara keberlanjutan kepada ayam yang di perliharanya. Ketersediaan pakan ayam perlu di kendalikan secara efisien.

Model pengendalian persedian pakan yang bisa dilakukan Suak Farm Palembang adalah model probabilistik demand tetap - lead time variable.

Hasil analisis dalam penelitian ini menyatakan bahwa sebaiknya Suak Farm Palembang menerapkan pengendalian probabilistik demand tetap lead time variable. Apabila model ini diterapkan maka Suak Farm Palembang akan mampu menghemat biaya persediaan selama setahun sebesar Rp. 73.548.585 ( Rp. 2.048.583.679 - Rp. 1.975.035.094 ), dengan kondisi ayam dan telurnya yang lebih prima, dibandingkan dengan pengendalian pakan yang dilakukan pihak Suak Farm Palembang saat ini

Kata-kata kunci: Pengendalian persediaan, model pengendalian persediaan probabilistik, bahan pakan.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6


(4)

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Manajemen Operasi ... 7

2.2 Persediaan ... 8

2.3 Tujuan Persediaan ... 10

2.4 Fungsi Persediaan ... 11

2.5 Jenis Persediaan ... 12

2.6 Biaya-Biaya Persediaan ... 14

2.7 Faktor yang Mempengaruhi Persediaan ... 16

2.8 Pengendalian Perrsediaan ... 17

2.9 Sistem Pengendalian Persediaan ... 18

2.10 Metode Pengendalian Persediaan ... 22

2.11 Model Pengendalian Persediaan ... 24

2.12 Model Pengendalian Persediaan Probabilistik ... 26

2.12.1 Model Permintaan Variabel dan Lead Time Konstan ... 27

2.12.2 Model Permintaan Konstan dan Lead Time Variabel ... 28

2.12.3 Model Permintaan Variabel dan Lead Time Variabel ... 29

2.13 Penelitian Terdahulu . ... 30


(5)

BAB III OBJEK PENELITIAN ... 36

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Jabatan ... 37

3.3 Proses Produksi ... 39

3.4 Kegiatan Lain yang dilakukan Peternak ... 40

3.5 Jenis Penelitian ... 42

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.7 Metodelogi Penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Tujuan Perusahaan Melakukan Persediaan Pakan ... 46

4.2 Tujuan Perusahaan Melakukan Pengendalian Persediaan Pakan ... 46

4.3 Faktor-Faktor yang di Pertimbangkan Peternakan Suak Farm dalam Melakukan Pengendalian Persediaan ... 47

4.4 Pengendalian Persediaan yang dilakukan Peternakan Suak Farm ... 48

4.4.1 Data yang telah dikumpulkan ... 48

4.5 Pengolahan Data Model Pengendalian Persediaan Probabilistik ... 51


(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 68


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 35 Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 37 Gambar 3.2 Metodelogi Penelitian ... 45


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kebutuhan Pakan di Suak Farm per hari ... 5

Tabel 4.1 Total Biaya per hari ... 50

Tabel 4.2 Kebutuhan Pakan Ayam di Peternakan Suak Farm Periode 2014 ... 52

Tabel 4.3 Lead Time Jagung di Peternakan Suak Farm Periode 2014 ... 54

Tabel 4.4 Lead Time Dedak di Peternakan Suak Farm Periode 2014 ... 56

Tabel 4.5 Lead Time Konsentrat di Peternakan Suak Farm Periode 2014 ... 58

Tabel 4.6 Lead Time Ikan Asin di Peternakan Suak Farm Periode 2014 ... 60

Tabel 4.7 Lead Time Kulit Kerang di Peternakan Suak Farm Periode 2014 ... 62


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Lead Time Jagung Periode 2014 ... 69

Lampiran A Lead Time Dedak Periode 2014 ... 70

Lampiran A Lead Time Konsentrat Periode 2014 ... 70

Lampiran A Lead Time Ikan Asin Periode 2014 ... 71

Lampiran A Lead Time Kulit Kerang Periode 2014 ... 71


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perekonomian terus tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Jika perekonomian dalam suatu negara berjalan stabil maka kesejahteraan kehidupan penduduk yang ada di negara tersebut akan terpenuhi. Agar perekonomian dapat berjalan stabil, diperlukan peranan yang tepat dari para pelaku ekonomi.

Peran pelaku ekonomi diantaranya dalah rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri. Peran rumah tangga konsumen adalah sebagai pemasok faktor – faktor produksi kepada perusahaan untuk kegiatan produksi, serta sebagai pemakai ( konsumen ) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Rumah tangga produsen ( perusahaan ) memiliki tiga peran rangkap, yaitu ( 1 ) sebagai produsen dengan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rumah tangga keluarga, pemerintah bahkan masyarakat luar negeri, ( 2 ) sebagai distributor, sebagai mata rantai penyaluran barang dalam rangka melayani konsumen agar barang yang dibutuhkan sampai pada konsumen tepat waktu, tepat tempat, tepat sasaran, tepat kuantitas dan tetap kualitas sehingga barang yang dibutuhkan masyarakat dengan mudah dapat diperoleh, ( 3 ) sebagai agen pembangunan uang ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan. Peran pemerintah dalam perekonomian adalah mengatur, mengendalikan serta


(11)

dan rakyat dapat hidup layak dan damai. Sedangkan masyarakat luar negeri memiliki peran pada arus barang dan jasa yaitu ekspor-impor dan arus uang masuk-keluar (kurs valas).

Untuk dapat menjalankan perannya, perusahaan harus terus berupaya untuk mempertahankan keberadaannya di pasar. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, diantaranya adalah dengan mengelola empat fungsi perusahaan secara baik dan simultan. Empat fungsi perusahaan tersebut adalah pemasaran, keuangan, sumber daya dan operasi.

Pengelolahan terhadap operasi disebut dengan manajemen operasi. Manajemen operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi: tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa. Artinya, dengan pengelolaan penggunaan faktor produksi secara baik, maka diharapkan bisa menghasilkan output yang baik juga. Berikutnya, untuk kelancaran operasi—mengubah input menjadi output—diperlukan persediaan factor produksi yang harus dikelola dengan seoptimal mungkin.

Persediaan pada suatu perusahaan mencakup persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, persediaan barang jadi, dan persediaan komponen. Penggunaan persediaan didasarkan pada anggapan bahwa setiap bulan selalu sama sehingga secara berangsur-angsur akan habis pada waktu tertentu. Agar tidak terjadi kehabisan persediaan, sebaiknya pembelian persediaan dilaksanakan sebelum habis. Hal ini harus diperhitungkan secara cermat karena kelebihan atau kekurangan persediaan akan membawa konsekuensi biaya.


(12)

Jika persediaan berlebihan, persediaan akan menumpuk digudang. Hal ini dapat menurunkan kualitas dan akan memakan biaya penyimpanan, pemeliharaan dan resiko kerusakan. Sebaliknya, apabila persediaan mengalami kekurangan, maka perusahaan akan dihadapkan pada resiko tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan. Selaian itu, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan karena pelanggan akan beralih pada perusahaan pesaing. Jadi, pengendalian atas persediaan bahan baku sangat penting dimiliki untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Berdasarkan tinjauan awal penelitian, perusahaan yang mengalami kendala pada persediaan, diantaranya adalah Suak Farm. Suak Farm merupakan perusahaan yang bergerak dibidang peternakan ayam petelur. Dalam peternakan ayam petelur, ayam yang dipelihara sebagai “mesin hidup” membutuhkan makan. Selain agar ayam dapat bertahan hidup, ayam perlu makan agar dapat tetap menghasilkan telur. Untuk mendapatkan ayam yang memiliki kualitas yang baik, perlu diperhatikan pakan yang diberikan. Pakan ayam terdiri dari jagung, dedak, kulit kerang, ikan asin dan konsentrat dengan takaran yang telah diperhitungkan oleh peternakan.

Masing-masing unsur pakan mempunyai manfaat tersendiri untuk ayam dan telur yang dihasilkan. Kandungan pada jagung mempunyai manfaat untuk meningkatkan metabolisme dan stamina pada tubuh ayam, dedak mempunyai manfaat untuk meningkatkan produksi telur. Pemberian kulit kerang pada pakan ayam merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi telur dan menekan kerusakan pasca panen telur. Sedangkan manfaat dari kandungan ikan


(13)

Masih berdasarkan tinjauan penelitian pada Suak Farm, akhir-akhir ini peternakan Suak Farm mendapati kesulitan dalam mendapatkan unsur pakan dedak dan jagung. Kedua unsur pakan tersebut merupakan barang musiman sehingga pada saat musim panen, barang melimpah. Sebaliknya, jika tidak, peternak akan kesulitan mendapatkan dedak dan jagung. Selain kesulitan untuk mendapatkannya, kedua unsur pakan tersebut juga akan mengalami peningkatan harga saat tidak musim panen.

Akibat kekurangan persediaan unsur pakan pada Suak Farm di waktu tertentu, maka proses pembuatan pakan ayam menjadi terganggu. Hal ini membuat ayam mengalami stress karena kurangnya makanan. Selain menyebabkan produksi telur berkurang, stress pada ayam petelur juga berdampak pada menurunnya kualitas telur.

Oleh karena itu, sudah selayaknya apabila dilakukan penelitian, yang hasilnya akan dilapor ke dalam bentuk karya ilmiah atau skripsi dengan judul : “Peran Pengendalian Bahan Pangan dalam Upaya Mempertahankan Kehidupan Ayam pada Suak Farm Palembang”.


(14)

1.2 Identifikasi Masalah

Berikut ini adalah adalah data kebutuhan pakan dan persediaan pakan selama bulan Juni sampai Agustus 2014 :

Tabel 1.1

Kebutuhan Pakan di Suak Farm per hari

Item Jumlah ( Kg )

Jagung 625

Dedak 525

Konsentrat 400

Ikan Asin 23

Kulit Kerang 30

Total 1.603

Sumber: Data Perusahaan

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa total pakan yang dibuat sebesar 1.603 kg untuk 15.000 ekor ayam sehingga masing – masing ayam mengkonsumsi sebesar 0,107 kg sedangkan standart kebutuhan pakan untuk mendapatkan kualitas ayam yang baik adalah sebesar 0,111 kg per ekor per hari. Sehingga dari tabel di atas menunjukkan terjadi kekurangan bahan pakan untuk memenuhi standart kebutuhan pakan ayam.

Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kebijakan pengendalian persediaan yang dilakukan oleh perusahaan ?

2. Sistem pengendalian persediaan apa yang dapat diterapkan pada perusahaan untuk mencapai jumlah persediaan pakan yang optimum ? 3. Bagaimana peran pengendalian persediaan dalam meningkatkan


(15)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan pengendalian persediaan yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan apa yang dapat diterapkan pada perusahaan untuk mencapai jumlah persediaan pakan yang optimum.

3. Untuk mengetahui peran pengendalian persediaan dalam meningkatkan efisiensi persediaan perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Penulis

Menambah pengetahuan dan sebagai alat ukur kemampuan teori yang diperoleh dari perkuliahan maupun dari literatur yang ada dalam penerapannya dengan masalah yang dihadapi perusahaan.

2. Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dalam penanganan pengendalian persediaan terutama dalam penanganan pengendalian bahan pangan. 3. Pihak lain

Memberikan informasi sebagai referensi bagi pembaca maupun penelitian dalam melakukan penelitian dengan topic permasalahan yang berkaitan dengan pegendalian persediaan bahan pangan.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengendalian persediaan bahan pakan pada Suak Farm Palembang yang telah dikemukakan pada BAB IV. Maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Suak Farm Palembang merupakan suatu usaha peternakan ayam dengan kegiatan membesarkan ayam untuk tujuan menghasilkan telur. Guna menunjang metabolisme agar ayam sehat dan telur yang dihasilkan bagus, ayam memerlukan asupan yang berkualitas disamping kuantitas yang memadai. Pakan yang menyehatkan memiliki komposisi dedak, jagung, konsentrat, ditambah ikan asin dan kulit kerang.

2. Guna menjaga keberlangsungan kehidupan ayam, penyediaan pakan secara berkelanjutan dilakukan oleh Suak Farm Palembang. Untuk itu perlu pengendalian terhadap ketersediaan pakan ayam tersebut. Pengendalian persediaan yang selama ini dilakukan Suak Farm Palembang menunjukkan total biaya persediaan sebesar Rp. 1.975.021.114 yang seharusnya total biaya persediaan yang dipikul sebesar Rp. 2.048.583.679. Hal ini terjadi karena pihak peternakan mengurangi jatah pakan yang seharusnya.

3. Pengendalian persediaan alternative yang dapat dilakukan oleh Suak Farm dengan model probabilistik demand tetap dan lead time variabel. Apabila model ini diberlakukan maka total biaya persediaan yang dipikul Suak


(17)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka ada beberapa saran yang diharapkan dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan bagi peternakan Suak Farm Palembang untuk mencapai jumlah persediaan pakan yang optimum dan memberikan efisiensi biaya yaitu untuk mendapatkan kualitas dan jumlah produksi telur yang lebih baik, peternak sebaiknya memberikan pakan sebesar 0,111 kg per ekor per hari dan akan menimbulkan biaya total sebesar Rp. 2.048.583.679 per tahun. Apabila di bandingkan dengan model pengendalian persediaan probabilistik, total biaya per tahun yang dikeluarkan oleh peternak akan memberikan penghematan sebesar Rp.73.548.585.

Dengan kata lain, apabila peternak memberikan pakan sebesar 0,111 kg per hari untuk satu ekor ayam tidak hanya kualitas dan jumlah produksi telur yang lebih baik tetapi juga memberikan penghematan terhadap total biaya yang dikeluarkan untuk satu tahun.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay & Render, Barry (2015). ”Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan Edisi 11”, New Jersey: Pearson Education, Inc.

Sugiyanto, (2012). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarta: Andi

Ristono, Agus, (2013). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta: Graha Ilmu

Assauri, Sofjan. (2004). “Manajemen Operasi Dan Produksi”. Jakarta: LP FE UI

Tersine, Richard J (2010). “Principles of Inventory and Materials Management”. Ninth Edition. North Holland, New York

Anggriani, Lily Oen (1992). “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada CV. Button Industrial Surabaya.”. Surabaya

Tandawidjaja, Fanny (1995). “Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menekan Biaya Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan X”. Surabaya

Kristikaningrum, Erta (1997), “Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT. Bokor Mas Surabaya”. Surabaya

Irianieke, Dewi (2004), “Analisa Manajemen Persediaan untuk Meningkatkan Efisiensi Biaya Persediaan Bahan Baku Dairy Product di Hotel X Surabaya”. Surabaya


(1)

Masih berdasarkan tinjauan penelitian pada Suak Farm, akhir-akhir ini peternakan Suak Farm mendapati kesulitan dalam mendapatkan unsur pakan dedak dan jagung. Kedua unsur pakan tersebut merupakan barang musiman sehingga pada saat musim panen, barang melimpah. Sebaliknya, jika tidak, peternak akan kesulitan mendapatkan dedak dan jagung. Selain kesulitan untuk mendapatkannya, kedua unsur pakan tersebut juga akan mengalami peningkatan harga saat tidak musim panen.

Akibat kekurangan persediaan unsur pakan pada Suak Farm di waktu tertentu, maka proses pembuatan pakan ayam menjadi terganggu. Hal ini membuat ayam mengalami stress karena kurangnya makanan. Selain menyebabkan produksi telur berkurang, stress pada ayam petelur juga berdampak pada menurunnya kualitas telur.

Oleh karena itu, sudah selayaknya apabila dilakukan penelitian, yang hasilnya akan dilapor ke dalam bentuk karya ilmiah atau skripsi dengan judul : “Peran Pengendalian Bahan Pangan dalam Upaya Mempertahankan


(2)

1.2 Identifikasi Masalah

Berikut ini adalah adalah data kebutuhan pakan dan persediaan pakan selama bulan Juni sampai Agustus 2014 :

Tabel 1.1

Kebutuhan Pakan di Suak Farm per hari

Item Jumlah ( Kg )

Jagung 625

Dedak 525

Konsentrat 400 Ikan Asin 23 Kulit Kerang 30 Total 1.603

Sumber: Data Perusahaan

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa total pakan yang dibuat sebesar 1.603 kg untuk 15.000 ekor ayam sehingga masing – masing ayam mengkonsumsi sebesar 0,107 kg sedangkan standart kebutuhan pakan untuk mendapatkan kualitas ayam yang baik adalah sebesar 0,111 kg per ekor per hari. Sehingga dari tabel di atas menunjukkan terjadi kekurangan bahan pakan untuk memenuhi standart kebutuhan pakan ayam.

Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kebijakan pengendalian persediaan yang dilakukan oleh perusahaan ?

2. Sistem pengendalian persediaan apa yang dapat diterapkan pada perusahaan untuk mencapai jumlah persediaan pakan yang optimum ? 3. Bagaimana peran pengendalian persediaan dalam meningkatkan


(3)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan pengendalian persediaan yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan apa yang dapat diterapkan pada perusahaan untuk mencapai jumlah persediaan pakan yang optimum.

3. Untuk mengetahui peran pengendalian persediaan dalam meningkatkan efisiensi persediaan perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Penulis

Menambah pengetahuan dan sebagai alat ukur kemampuan teori yang diperoleh dari perkuliahan maupun dari literatur yang ada dalam penerapannya dengan masalah yang dihadapi perusahaan.

2. Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dalam penanganan pengendalian persediaan terutama dalam penanganan pengendalian bahan pangan. 3. Pihak lain

Memberikan informasi sebagai referensi bagi pembaca maupun penelitian dalam melakukan penelitian dengan topic permasalahan yang berkaitan dengan pegendalian persediaan bahan pangan.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengendalian persediaan bahan pakan pada Suak Farm Palembang yang telah dikemukakan pada BAB IV. Maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Suak Farm Palembang merupakan suatu usaha peternakan ayam dengan kegiatan membesarkan ayam untuk tujuan menghasilkan telur. Guna menunjang metabolisme agar ayam sehat dan telur yang dihasilkan bagus, ayam memerlukan asupan yang berkualitas disamping kuantitas yang memadai. Pakan yang menyehatkan memiliki komposisi dedak, jagung, konsentrat, ditambah ikan asin dan kulit kerang.

2. Guna menjaga keberlangsungan kehidupan ayam, penyediaan pakan secara berkelanjutan dilakukan oleh Suak Farm Palembang. Untuk itu perlu pengendalian terhadap ketersediaan pakan ayam tersebut. Pengendalian persediaan yang selama ini dilakukan Suak Farm Palembang menunjukkan total biaya persediaan sebesar Rp. 1.975.021.114 yang seharusnya total biaya persediaan yang dipikul sebesar Rp. 2.048.583.679. Hal ini terjadi karena pihak peternakan mengurangi jatah pakan yang seharusnya.

3. Pengendalian persediaan alternative yang dapat dilakukan oleh Suak Farm dengan model probabilistik demand tetap dan lead time variabel. Apabila model ini diberlakukan maka total biaya persediaan yang dipikul Suak


(5)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka ada beberapa saran yang diharapkan dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan bagi peternakan Suak Farm Palembang untuk mencapai jumlah persediaan pakan yang optimum dan memberikan efisiensi biaya yaitu untuk mendapatkan kualitas dan jumlah produksi telur yang lebih baik, peternak sebaiknya memberikan pakan sebesar 0,111 kg per ekor per hari dan akan menimbulkan biaya total sebesar Rp. 2.048.583.679 per tahun. Apabila di bandingkan dengan model pengendalian persediaan probabilistik, total biaya per tahun yang dikeluarkan oleh peternak akan memberikan penghematan sebesar Rp.73.548.585.

Dengan kata lain, apabila peternak memberikan pakan sebesar 0,111 kg per hari untuk satu ekor ayam tidak hanya kualitas dan jumlah produksi telur yang lebih baik tetapi juga memberikan penghematan terhadap total biaya yang dikeluarkan untuk satu tahun.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay & Render, Barry (2015). ”Manajemen Operasi: Manajemen

Keberlangsungan dan Rantai Pasokan Edisi 11”, New Jersey: Pearson Education, Inc.

Sugiyanto, (2012). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarta: Andi

Ristono, Agus, (2013). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta: Graha Ilmu

Assauri, Sofjan. (2004). “Manajemen Operasi Dan Produksi”. Jakarta: LP FE UI

Tersine, Richard J (2010). “Principles of Inventory and Materials Management”.

Ninth Edition. North Holland, New York

Anggriani, Lily Oen (1992). “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

pada CV. Button Industrial Surabaya.”. Surabaya

Tandawidjaja, Fanny (1995). “Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menekan Biaya Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan X”. Surabaya

Kristikaningrum, Erta (1997), “Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT.

Bokor Mas Surabaya”. Surabaya

Irianieke, Dewi (2004), “Analisa Manajemen Persediaan untuk Meningkatkan

Efisiensi Biaya Persediaan Bahan Baku Dairy Product di Hotel X Surabaya”. Surabaya