Pengaruh Kepuasan Kerja, Konflik Peran dan Kelelahan Emosional terhadap Keinginan Pindah Kerja yang Dimediasi oleh Komitmen Organisasi (Studi Empiris pada Auditor di KAP Wilayah Bandung).

(1)

ABSTRACT

This study aims to analyze the effects of job satisfaction, role conflict and emotional exhaustion on turnover intention which mediated by organizational commitment. This study used primary data from the questionnaires that were conducted in Bandung, the respondents were auditors who work in the public accounting firm, the auditors consisted of 34 people and the hypothesis test was conducted using path analysis. The results show that job satisfaction, role conflict, and emotional exhaustion influence the organizational commitments. Moreover, job satisfaction, role conflict, emotional exhaustion, and organizational commitment are directly affect the turnover intention

Keywords : job satisfaction, role conflict, emotional exhaustion, organizational com-mitment, turnover intention


(2)

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh kepuasan kerja, konflik peran dan kelelahan emosional terhadap keinginan pindah kerja yang dimediasi oleh komitmen organisasi. Pada penelitian ini digunakan data primer dalam penyebaran kuesioner yang dilakukan di Bandung dengan responden auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik, yang terdiri dari 34 orang dan tes hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis path. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan kerja, konflik peran, dan kelelahan emosional berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Selain itu kepuasan kerja, konflik peran, kelelahan emosional, dan komitmen organisasi berpengaruh langsung terhadap keinginan pindah kerja.

Kata kunci: kepuasan kerja, konflik peran, kelelahan emosi, komitmen organisasi dan keinginan


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


(4)

2.1.1. Teori Peran (Role Theory) ... 9

2.1.2. Tekanan Kerja... 10

2.1.3. Konflik Peran ... 11

2.1.4. Kepuasan Kerja... 14

2.1.5. Kelelahan Emosional ... 18

2.1.6. Keinginan Pindah Kerja (Turnover Intention)... 19

2.1.7. Komitmen Organisasi ... 22

2.2. Kerangka Pemikiran ... 24

2.3. Pengembangan Hipotesis ... 29

2.3.1. Pengaruh antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi ... 29

2.3.2. Pengaruh antara Konflik Peran dengan Komitmen Organisasi ... 29

2.3.3. Pengaruh antara Kelelahan Emosional dengan Komitmen Organisasi ... 30

2.3.4. Pengaruh antara Kepuasan Kerja dengan Keinginan Pindah Kerja ... 30

2.3.5. Pengaruh antara Konflik Peran dengan Keinginan Pindah Kerja ... 31

2.3.6. Pengaruh antara Kelelahan Emosional dengan Keinginan Pindah Kerja ... 31

2.3.7. Pengaruh antara Komitmen Organisasi dengan Keinginan Pindah Kerja ... 31


(5)

3.2. Jenis Penelitian ... 36

3.3. Populasi dan Sampel ... 37

3.4. Teknik Pengambilan Sampel ... 38

3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 38

3.6. Metode Pengumpulan Data... 45

3.7. Metode Analisis Data ... 46

3.7.1. Uji Kualitas Data ... 46

3.7.1.1. Uji Validitas ... 46

3.7.1.2. Uji Reliabilitas ... 47

3.7.2. Uji Asumsi Klasik ... 48

3.7.2.1. Uji Normalitas ... 49

3.7.2.2. Uji Multikolinieritas ... 50

3.7.2.3. Uji Heterokedastisitas ... 51

3.7.3. Pengujian Hipotesis ... 51

3.7.3.1. Analisis Jalur (Path Analysis) ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 54

4.1.1 Uji Statistik Deskriptif ... 54

4.1.2. Uji Kualitas Data ... 55

4.1.2.1. Uji Validitas ... 55

4.1.2.2. Uji Reliabilitas ... 59


(6)

4.1.3.1. Uji Normalitas ... 60

4.1.3.2. Uji Multikolinieritas ... 61

4.1.3.3. Uji Heterokedastisitas ... 62

4.1.4. Pengujian Hipotesis ... 63

4.1.4.1. Analisis Jalur (Path Analysis) ... 63

4.2. Pembahasan ... 67

4.2.1. Pengaruh antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi ... 67

4.2.2. Pengaruh antara Konflik Peran dengan Komitmen Organisasi ... 68

4.2.3. Pengaruh antara Kelelahan Emosional dengan Komitmen Organisasi ... 69

4.2.4. Pengaruh antara Kepuasan Kerja dengan Keinginan Pindah Kerja ... 70

4.2.5. Pengaruh antara Konflik Peran dengan Keinginan Pindah Kerja ... 71

4.2.6. Pengaruh antara Kelelahan Emosional dengan Keinginan Pindah Kerja ... 71

4.2.7. Pengaruh antara Komitmen Organisasi dengan Keinginan Pindah Kerja ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 74

5.2. Saran ... 76


(7)

DAFTAR PUSTAKA ... 78 LAMPIRAN ... 82 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 104


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Model Penelitian ... 28

Gambar 2 Alur Persamaan Regresi... 52

Gambar 3 Model Analisis Jalur Persamaan 1 ... 65

Gambar 4 Model Analisis Jalur Persamaan 2 ... 67


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Daftar KAP serta Distribusi Kuesioner ... 54

Tabel 4.2 Karakteristik Responden ... 55

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja ... 56

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Konflik Peran ... 56

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kelelahan Emosional ... 57

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi .... 57

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Keinginan Pindah Kerja . 58 Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... 60

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ... 61

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ... 62

Tabel 4.11 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 63

Tabel 4.12 Hasil Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Konflik Peran dan Kelelahan emosional terhadap Komitmen pada Organisasi ... 64

Tabel 4.13 Hasil analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Konflik Peran, Kelelahan emosional dan Komitmen pada Organisasi terhadap Keinginan Pindah Kerja ... 65


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuisioner Penelitian ... 82

Lampiran B Hasil Uji Kualitas Data ... 89

Lampiran C Hasil Uji Asumsi klasik ... 98


(11)

BAB I Pendahuluan | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia saat ini terjadi scarcity (kelangkaan) akuntan publik. Berdasarkan data IAPI per 25 Maret 2008, Akuntan Publik (pemegang Izin Praktek) di Indonesia adalah 877 orang. Data dari Departemen Keuangan menunjukkan bahwa potensi entitas yang wajib diaudit oleh Akuntan Publik kurang lebih 150.000 entitas. Total klien yang dilaporkan ke Depkeu per 2008 adalah 13.848 dengan jumlah akuntan publik adalah 877 orang, sehingga rasio klien dibanding Akuntan Publik adalah 16:1. Jika dibandingkan dengan negara ASEAN, jumlah akuntan publik di Indonesia masih sangat kurang. Jumlah CPA Indonesia yang ideal berdasarkan rata-rata ASEAN adalah 2.942 orang. Dengan kata lain, seharusnya akuntan publik di Indonesia berjumlah 2.942 orang, bukannya 877 orang. Data-data tersebut diatas mengindikasikan bahwa di Indonesia telah terjadi scarcity pada profesi akuntan publik. Salah satu penyebab utama dari scarcity ini adalah adanya masalah yang lazim dihadapi oleh profesi akuntan publik yaitu tingkat turnover karyawan yang sangat tinggi. Adalah hal yang umum jika seorang akuntan hanya bertahan 1 sampai 2 tahun bekerja di KAP (Fitriany dkk, 2010).

Siklus yang mengatakan perpindahan auditor dalam kantor akuntan publik sangat tinggi memang benar adanya. Auditor dalam kenyataannya mengaudit tidak


(12)

BAB I Pendahuluan | 2

hanya satu perusahaan saja, biasanya dua atau lebih perusahaan dalam sekali tempo. Loyalitas auditor terhadap kantor akuntan publik merupakan sesuatu yang penting untuk dipertahankan. Karena dengan loyalitas tersebut auditor merasa memiliki kantor akuntan publik sehingga masalah kantor juga menjadi masalah dia juga. Penting bagi kantor akuntan publik mempertahankan auditor yang bekerja sekarang karena nantinya mereka akan menjadi asset kantor akuntan publik atas pengalaman mereka mengaudit berbagai macam jenis perusahaan. Konflik peran juga dapat menyebabkan auditor memiliki keinginan untuk berpindah. Peran yang harus terlaksana dalam waktu bersamaan maupun hal yang tidak sesuai dengan naluri membuat auditor memikirkan kembali apakah akan tetap bekerja pada kantor akuntan publik atau berpindah (Danar, 2010)

Menurut Pasewark dan Strawser (1996) dalam Fitriany dkk. (2010), keinginan berpindah kerja adalah keinginan karyawan untuk mencari alternatif pekerjaan lain yang belum diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata. Menurut Komariah dkk, (2015), setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu perusahaan. Perusahaan perlu melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan mempertahankan sumber daya manusianya. Di sisi lain, perusahaan berusaha untuk mempertahankan sumber daya yang potensial agar tidak berdampak pada perpindahan karyawan (employee


(13)

BAB I Pendahuluan | 3

terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber daya manusia. Hal tersebut menjadikan perusahaan tidak efektif karena perusahaan kehilangan karyawan yang berpengalaman dan perlu melatih kembali karyawan baru. Beberapa faktor yang memepengaruhi niat karyawan untuk keluar (turnover intention) yaitu adanya konflik peran, kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Inuk Wahyuni (2008), mengungkapkan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap keinginan berpindah kerja.

Menurut Blau & Boal (1986) dalam Inuk (2008) Komitmen organisasional didefinisikan sebagai keadaan dimana individu memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Menurut Panggabean (2004) dalam Sintya dkk. (2015), dalam rangka pencapaian tujuannya secara efektif dan efisien, maka organisasi membutuhkan sumber daya manusia atau karyawan dengan tingkat loyalitas yang tinggi sebagai wujud komitmen pada organisasi. Komitmen merupakan hal yang berlaku umum, tanpa memandang umur, jenis kelamin, pendidikan, jabatan, gaji, status sosial, dan lain-lain. Komitmen organisasi mengacu pada tingkat keterlibatan individu dengan organisasinya yang dikarakteristikan dengan 3 faktor, yaitu penerimaan dan kepercayaan akan tujuan dan nilai yang dianut organisasi, kesediaan untuk menggunakan seluruh kemampuan guna kemajuan organisasi, dan keinginan untuk tetap berada atau bekerja dalam organisasi.

Konflik peran merupakan suatu situasi di mana seorang individu dihadapakan pada pengharapan peran yang berlainan. Konflik peran tersebut akan muncul apabila individu menemukan bahwa patuh pada tuntutan satu peran menyebabkan dirinya


(14)

BAB I Pendahuluan | 4

kesulitan mematuhi tuntutan peran lainnya (Robbin, 2006 dalam Devi, 2012). Menurut Sintya dkk. (2015), konflik peran muncul karena selain sebagai anggota organisasi, seorang karyawan profesional juga merupakan anggota suatu profesi yang diatur oleh kode etik dan standar kinerja profesi. Sedangkan sebagai anggota organisasi, ia harus patuh pada norma peraturan yang berlaku, memiliki kesetiaan kepada organisasi serta tunduk pada wewenang dan pengawasan hirarkis. Konflik terjadi karena dalam tenaga kerja profesional memiliki norma dan sistem nilai yang diperolehnya dalam proses pendidikan berbenturan dengan norma, aturan, dan sistem nilai yang berlaku di perusahaan tempatnya bekerja. Konflik peran mengacu pada munculnya ketidaksesuaian tekanan peran. Konflik peran adalah kejadian yang simultan dari dia tekanan atau lebih seperti ketaatan pada satu hal akan membuat sulit atau tidak mungkin yang diterima secara berbarengan dan pelaksanaan satu perintah saja akan mengakibatkan terabaikannya perintah yang lain.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sintya dkk (2015) menyimpulkan bahwa: (i) konflik peran berpengaruh negatif terhadap komitmen organisasi; (ii) kelelahan emosional berpengauh negatif terhadap komitmen organisasi; (iii) kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi; (iv) konflik peran, kelelahan emosional, dan kepuasan kerja berpengaruh secara simultan terhadap komitmen organisasi. Adanya persamaan dengan hasil penelitian Devi Permatasari (2012), yang melaporkan bahwa konflik peran berpengaruh negatif terhadap komitmen organisasi. Namun terdapat perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Madziatul Churiyah (2011), menggambarkan bahwa konflik peran tidak berpengaruh terhadap


(15)

BAB I Pendahuluan | 5

Hasil lain didukung oleh Devi Permatasari (2012), yang mengungkapkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Kepuasan kerja penting diperhatikan untuk aktualisasi diri karyawan. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja maka tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi (Handoko dalam Sintya, 2015). Davis et.al (1989) dalam Ferdiansyah dan Fitri (2013), mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka merupakan hasil persepsi pengalaman selama masa kerjanya. Menurut Robbins (2003) dalam Novita dan Meily (2011), seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan tersebut. Sebaliknya, jika seseorang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaannya itu. Menurut Madziatul Chriyah (2011), kepuasan kerja merupakan dambaan setiap individu yang sudah bekerja. Masing-masing karyawan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda sesuai dengan nilai yang dianutnya. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan karyawan tersebut maka semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan, demikian pula sebaliknya.

Hasil penelitian yang dilakukan sintya dkk. (2015), mengungkapkan adanya pengaruh negatif antara kelelahan emosional terhadap komitmen organisasi. Namun Madziatul Churiyah (2011) menyatakan bahwa kelelahan emosional tidak berpengaruh langsung terhadap komitmen organisasi. Kelelahan emosional adalah respon individual yang unik terhadap kelelahan yang dialami di luar kelaziman pada hubungan interpersonal karena dorongan emosional yang kuat, timbulnya perasaan


(16)

BAB I Pendahuluan | 6

seakan-akan tidak ada orang yang membantunya, depresi, perasaan terbelenggu dan putus asa (Turnipseed dan Moore, dalam Abdul Latif Zagladi, 2005 dalam Sintya dkk, 2015). Kelelahan emosional selalu didahului oleh satu gejala umum, yaitu timbulnya rasa cemas setiap ingin memulai bekerja. Kebiasaan buruk ini mengubah individu menjadi frustasi atau marah pada diri sendiri. Rasa cemas setiap ingin memulai bekerja merupakan suatu proses kelelahan emosional sebagai dimensi sentral proses lain yaitu yang menjelaskan perilaku dalam menyikapi perasaan kelelahan yang tinggi pada diri seorang karyawan (Bebakus, dalam Abdul Latif Zagladi, 2005 dalam Sintya dkk, 2015).

Penelitian ini mengambil obyek pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung dengan menggunakan responden yaitu auditor yang berkerja di KAP di Bandung. Alasan pemilihan obyek penelitian karena beban tugas yang banyak yang dihadapi auditor dengan jam kerja yang panjang dalam setiap hari kerja sehingga menunjukan kelelahan emosional yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan, dan belum lagi auditor yang memiliki peran di keluarganya, di lingkungannya, dan lain-lain. Kondisi tersebut dapat menyebabkan auditor mengalami rasa tertekan, bosan terhadap pekerjaan, dan terbelenggu oleh tugas tersebut. Selain itu dapat menyebabkan para auditor memiliki komitmen yang rendah yang dapat berpengaruh terhadap keinginan pindah kerja. Atas latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai "Pengaruh Kepuasan Kerja, Konflik Peran,

dan Kelelahan Emosional terhadap Keinginan Pindah Kerja yang dimediasi oleh Komitmen Organisasi"


(17)

BAB I Pendahuluan | 7

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi? 2. Apakah terdapat pengaruh konflik peran terhadap komitmen organisasi?

3. Apakah terdapat pengaruh kelelahan emosional terhadap komitmen organisasi? 4. Apakah terdapat pengaruh secara langsung kepuasan kerja terhadap keinginan

pindah kerja?

5. Apakah terdapat pengaruh secara langsung konflik peran terhadap keinginan pindah kerja?

6. Apakah terdapat pengaruh secara langsung kelelahan emosional terhadap keinginan pindah kerja?

7. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap keinginan pindah kerja?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh konflik peran terhadap komitmen organisasi.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kelelahan emosional terhadap komitmen organisasi.


(18)

BAB I Pendahuluan | 8

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap keinginan pindah kerja.

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh langsung konflik peran terhadap keinginan pindah kerja.

6. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh langsung kelelahan emosional terhadap keinginan pindah kerja.

7. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja, konflik peran, dan kelelahan emosional terhadap keinginan pindah kerja dengan dimediasi oleh komitmen organisasi.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang akan dilakukan adalah :

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori dan sebagai referensi bagi pembaca atau peneliti selanjutnya.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pertimbangan organisasi khususnya Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam mengelola sumber daya manusia untuk mengantisipasi keinginan berpindah kerja auditornya.


(19)

BAB V Kesimpulan dan Saran | 74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja, konflik peran dan kelelahan emosional terhadap keinginan pindah kerja yang dimediasi oleh komitmen organisasi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi.Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap variabel komitmen organisasi. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig yang kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,025 yang artinya kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi dan nilai t hitung sebesar 2,355 lebih besar dari nilai t tabel 1,67. Nilai beta yang positif yaitu sebesar 0,472 menandakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi.

2. Konflik peran berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Dapat diketahui dari hasil pengolahan data bahwa nilai sig konflik peran yang kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,010 yang artinya konflik peran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi dan nilai t hitung sebesar 2,747 lebih besar dari nilai t


(20)

BAB V Kesimpulan dan Saran | 75

tabel 1,67. Nilai beta yang negatif yaitu sebesar -0,471 menandakan bahwa konflik peran mempunyai pengaruh berbanding terbalik dengan komitmen organisasi.

3. Kelelahan emosional berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai sig kelelahan emosional yang kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,024 yang artinya kelelahan emosional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi dan nilai t hitung sebesar 2,377 yang lebih besar dari nilai t hitung sebesar 1,67. Nilai beta yang negatif yaitu sebesar -0,010 menandakan bahwa kelelahan emosional mempunyai pengaruh berbanding terbalik dengan komitmen organisasi.

4. Kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap keinginan pindah kerja. Ini dibuktikan dengan nilai sig variabel kepuasan kerja yang kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,02 yang artinya kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keinginan pindahkerja dan nilai t hitung 3,364 yang lebih besar dari t tabel yaitu 1,67. Nilai beta dari varibel kepuasan kerja yang bernilai negatif yaitu sebesar -0,474 yang menandakan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang berbanding terbalik dengan keinginan pindah kerja

5. Konflik peran berpengaruh langsung terhadap keinginan pindah kerja.

Pernyataan ini dibuktikan dengan nilai sig variabel konflik peran yang kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,26 yang artinya konflik peran berpengaruh secara signifikan terhadap keinginan pindah kerja dan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 2,355. Dengan nilai beta yang positif sebesar 0,352 menandakan bahwa pengaruh konflik peran berubah searah dengan keinginan pindah kerja.


(21)

BAB V Kesimpulan dan Saran | 76

emosional sebesar 0,011 yang kurang dari 0,05 yang artinya kelelahan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap keinginan pindah kerja dan nilai t tabel sebesar 2,717 yang lebih besar dari t tabel sebesar 1,67. Dengan nilai beta yang positif yaitu sebesar 0,389 menandakan bahwa perubahan pengaruh kelelahan emosional bergerak searah dengan keinginan pindah kerja. 7. Komitmen organisasi berpengaruh langsung terhadap keinginan pindah kerja.

Berdarkan hasil pengolahan data dapat diketahui nilai sig komitmen organisasi yang lebih rendah dari 0,05 yaitu sebesar 0,003 yang artinya komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap keinginan pindah kerja dan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 2,903. Dengan nilai beta negatif yaitu -0,463 maka ini menandakan komitmen organisasi berpengaruh berbanding terbalik dengan keinginan pindah kerja.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan populasi yang lebih luas dan sampel yang lebih besar sehingga generalisasinya akan lebih baik.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan variabel penelitian seperti good governance dan budaya organisasai, maupun indikator penelitian agar penelitian semakin lengkap dan lebih baik.

3. Kelelahan emosional auditor serta konflik peran perlu mendapatkan perhatian guna meningkatkan komitmen organisasi dan menekan keinginan pindah kerja.


(22)

BAB V Kesimpulan dan Saran | 77

5.3 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan peneliti dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel pada beberapa Kantor Akuntan Publik karena keterbatasan waktu penelitian sehingga tidak dapat digeneralisasi untuk sampel yang lain dan memungkinkan adanya perbedaan hasil penelitian dan kesimpulan apabila penelitian dilakukan pada obyek penelitian yang berbeda.

2. Penelitian ini terbatas pada variabel kepuasan kerja, konflik peran, dan kelelahan emosional, sedangkan variabel lain yang dimungkinkan untuk dilakukan analisis lebih lanjut terkait dengan keinginan pindah kerja antara lain perbedaan gender dan tingkat fee yang masih dimungkinkan untuk dilakukan penelitian lanjutan, dan selanjutnya peneliti memperluas atau mengembangkan variabel agar komitmen organisasi meningkat dan keinginan pindah kerja dapat ditekan.


(23)

Daftar Pustaka | 78

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Bhakti, Septa J W. 2005. Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Konflik Peran, Dan Ambiguitas Peran Terhadap Turnover Intention. Semarang.

Boynton, William C., Walter G. Kell., 1996, “Modern Auditing”, 6th Edition, New York: John Wiley&Sons, Inc.

Cartwright, Susan dan Cooper, Cary L. 2009. The Oxford Handbook of Personnel Psychology. United Kingdom.

Churiyah, M. 2011. Pengaruh Konflik Peran, Kelelahan Emosional terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi. Malang.

Cooper, D. R., dan Schindler, P. S. 2011. Business Research Methods. Singapore: The McGraw-Hill Companies, Inc

Endro, Veronica. 2005. Pengaruh Kepuasan Kerja, Masa Kerja, Job Insecurity dan Komitmen Organisasi terhadap Keingina Berpindah Karyawan. Semarang. Febrianty. (2012). Pengaruh Role Conflict, Role Ambiguity, dan Work-Family

Conflict terhadap Komitmen Organisasi. Vol. 2. No.3.

Fitriany, Lindawati G., Silvia V.N.P.S., Arywarti M., dan Viska A. 2010. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Job Satisfaction Auditor dan Hubungannya Dengan Performance dan Keinginan Berpidah Kerja Auditor (Perbandingan

Pada KAP Besar, KAP Menengah, dan KAP Kecil)”. Simposium Nasional

Akuntansi XIII Purwokwerto 2010. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro

Hatmoko, T. (2006). Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi Dan Pembedaannya terhadap Karakteristik Demografik (Studi kasus di PDAM Kabupaten Karanganyar). Tesis Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Hopwood, A.G. 1973. An Accounting System and Managerial Behavior. Westmead : Saxon House.


(24)

Daftar Pustaka | 79

http://www.iapi.or.id/ diakses tanggal 30 maret 2015

http://www.kemenkeu.go.id/ diakses tanggal 30 maret 2015

Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2012. “Indonesia Kekurangan Tenaga Akuntan Publik”.

Istiqamah, Inuk Wahyuni. 2005. “Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen

Organisasional dan Komitmen Profesional Terhadap Auditor Pada Kantor

Akuntan Publik (KAP) di Jawa Timur”. Mojokerto.

Ivancevich, John. M, R. Konopaske, Michael T. Matteson. 2007. Behavior and

Organization Management. Pearson Education, Inc.

Jaramillo, F., J.P. Mulki and P. Salomon. 2006. “The Role of Ethical Climate on

Salesperson’s Role Stress, Job Attitudes, Turnover Intentions, and Job

Performance”. Journal of Personal Selling and Sales Management. Vol. 24.

No. 3 (summer). pp. 271-282.

Jogianto.H.M. 2012.Metodelogi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kennis, I. 1979. “Effects of Budgetary Goal Characteristicin Managerial Attitudes and Performance”. The Accounting Review 54 (4): 702-721.

Khan dkk,. 2014. Effect Of Emotional Exhaustion On Organizational Commitment

Among Academicians. Malaysia.

Komariah, dkk. 2015. Pengaruh Konflik Peran, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention Pada Cv. Bartec Semarang. Semarang.

Locke, E.A. 1969. “What Job Satisfaction”. Organizational Behaviour and Human

Performance. Vol. 4. pp. 309-336.

_________. 1976. “The Nature and Causes of Job Satisfaction in M.D. Dunnette”.

Handbook of Industrial and Organizational Psychology. Chicago: Rand Mc.Nally College Publishing Company. pp. 1297-1349.

Luthans, F., 1995, Organizational Behaviour, Mc. Graw-Hill

Mangkunegara, Anwar, Prabu, 2009. Evaluasi Kinerja SDM, Cetakan 4, Bandung : Refika Aditama.

Maslach C, Jackson SE. 1981. The Measurement of Experienced Burnout, J. Occup. Behav. 2:99-113.


(25)

Daftar Pustaka | 80

Meyer, Allen, & Smith, C.A, 1993. ”Commitment to Organizations and Occupation

Extent and Test Of Three Component Conceptualization”.Journal of Applied

Psychology, 78 (4) : 538-551.

Panggabean, M. S. 2006. Hubungan diantara keterlibatan kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Organisasi 1 (1), 1-34.

Pasewark, W. R., and J.R. Strawser. 1996. “The Determinants and Outcomes Associated with Job Insecurity A Professional Accounting Enviroment,

Behavioural Research in Accounting”. Vol.8, pp.91-113.

Permatasari, Devi. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keinginan Berpindah Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta. Vol. 14. No. 1

Purwaningsih & Suprapti. (2009). Pengaruh Konflik Keluarga-Pekerjaan terhadap Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja.

Rehman et all,. 2012. The mediating role of organizational commitment between

emotional exhaustion and turnover intention among customer service representatives in Pakistan. Pakistan. Vol.6 (34).

Riandini dkk,. 2015. Effect Of Role Conflict , Fatigue Emotional And Job

Satisfaction Commitment To The Organization PT . Nyonya Meneer

Semarang. Semarang.

Ricki, Dwi BH, 2003, Manajemen Konflik, LKMM Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata.

Ritonga, F., dan Zein, F. A. 2013. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dengan Intensi Keluar Auditor Yang Bekerja Di Kantor Akuntan Publik. Jakarta.

Robbins, S. P. 2001. Organizational Behavior: 9th Edition. Upple Saddle River, New Jersey:Prentice-Hall, Inc.

Robbins, S. P. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta : Indek Kelompok Gramedia. Robbins, S. P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta : Indeks

Kelompok Gramedia.

Rohman, Abdul. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan

Kerja dam Keinginan Berpindah Kerja. Vol. 4. No. 1.

Sidharta, N., dan Margaretha M. 2011. Dampak Komitmen Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention: Studi Empiris Pada Karyawan Bagian Operator Di Salah Satu Perusahaan Garment Di Cimahi. Bandung. Vol


(26)

Daftar Pustaka | 81

Sijabat, J,. 2009. KOMITMEN ORGANISASI AUDITOR Studi Empiris pada KAP Besar di Jakarta yang Berafiliasi dengan KAP Asing (The Big Four ). Medan. Vol. 1 No. 2

Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional, PT. Andi Offset, Yogyakarta.

Steers, R.M. & Porter L.W. 1983. Motivation and Work Behavior. Administrative

Science Quarterly. March. pp. 46-56.

Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitatf dan Research and Development. Bandung: Alfabeta.

Suwandi & Indriantoro, 1999, “Model Turnover Pasewark & Strawser: Studi Empiris pada Lingkungan Akuntan Publik.” JRAI, Vol. 2.

Trisnaningsih, S., 2002, “Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi sebagai Variabel Intervening.” Thesis, Undip, Semarang.

Turnipseed dan Moore, 1997.The Emotional Exhaustion and Stress of Health Care

Professional : An Exploratory Study. Journal.

Vossel, G., and W.D. Froehlich. 1979. “Life Stress, Job Tension, and Subjective

Report of Task Performance Effectiveness, in I.J. Sarason, and C.D.

Spielberger (eds)”. Stress and Anxiety. New York: Willey.

Yessica. 2004. Pengaruh Kepuasan Kerja, Jenis Kelamin, Masa Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Keinginan Pindah Kerja Pada Staf Kantor Akuntan Publik Semarang. Semarang.

Zhen, Yau Ai. 2013. The Impact of Communication Satisfaction and Emotional


(1)

BAB V Kesimpulan dan Saran | 76

emosional sebesar 0,011 yang kurang dari 0,05 yang artinya kelelahan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap keinginan pindah kerja dan nilai t tabel sebesar 2,717 yang lebih besar dari t tabel sebesar 1,67. Dengan nilai beta yang positif yaitu sebesar 0,389 menandakan bahwa perubahan pengaruh kelelahan emosional bergerak searah dengan keinginan pindah kerja. 7. Komitmen organisasi berpengaruh langsung terhadap keinginan pindah kerja.

Berdarkan hasil pengolahan data dapat diketahui nilai sig komitmen organisasi yang lebih rendah dari 0,05 yaitu sebesar 0,003 yang artinya komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap keinginan pindah kerja dan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 2,903. Dengan nilai beta negatif yaitu -0,463 maka ini menandakan komitmen organisasi berpengaruh berbanding terbalik dengan keinginan pindah kerja.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan populasi yang lebih luas dan sampel yang lebih besar sehingga generalisasinya akan lebih baik.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan variabel penelitian seperti good governance dan budaya organisasai, maupun indikator penelitian agar penelitian semakin lengkap dan lebih baik.

3. Kelelahan emosional auditor serta konflik peran perlu mendapatkan perhatian guna meningkatkan komitmen organisasi dan menekan keinginan pindah kerja.


(2)

5.3 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan peneliti dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel pada beberapa Kantor Akuntan Publik karena keterbatasan waktu penelitian sehingga tidak dapat digeneralisasi untuk sampel yang lain dan memungkinkan adanya perbedaan hasil penelitian dan kesimpulan apabila penelitian dilakukan pada obyek penelitian yang berbeda.

2. Penelitian ini terbatas pada variabel kepuasan kerja, konflik peran, dan kelelahan emosional, sedangkan variabel lain yang dimungkinkan untuk dilakukan analisis lebih lanjut terkait dengan keinginan pindah kerja antara lain perbedaan gender dan tingkat fee yang masih dimungkinkan untuk dilakukan penelitian lanjutan, dan selanjutnya peneliti memperluas atau mengembangkan variabel agar komitmen organisasi meningkat dan keinginan pindah kerja dapat ditekan.


(3)

Daftar Pustaka | 78

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Bhakti, Septa J W. 2005. Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Konflik Peran, Dan Ambiguitas Peran Terhadap Turnover Intention. Semarang.

Boynton, William C., Walter G. Kell., 1996, “Modern Auditing”, 6th Edition, New York: John Wiley&Sons, Inc.

Cartwright, Susan dan Cooper, Cary L. 2009. The Oxford Handbook of Personnel Psychology. United Kingdom.

Churiyah, M. 2011. Pengaruh Konflik Peran, Kelelahan Emosional terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi. Malang.

Cooper, D. R., dan Schindler, P. S. 2011. Business Research Methods. Singapore: The McGraw-Hill Companies, Inc

Endro, Veronica. 2005. Pengaruh Kepuasan Kerja, Masa Kerja, Job Insecurity dan Komitmen Organisasi terhadap Keingina Berpindah Karyawan. Semarang. Febrianty. (2012). Pengaruh Role Conflict, Role Ambiguity, dan Work-Family

Conflict terhadap Komitmen Organisasi. Vol. 2. No.3.

Fitriany, Lindawati G., Silvia V.N.P.S., Arywarti M., dan Viska A. 2010. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Job Satisfaction Auditor dan Hubungannya Dengan Performance dan Keinginan Berpidah Kerja Auditor (Perbandingan Pada KAP Besar, KAP Menengah, dan KAP Kecil)”. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokwerto 2010. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro

Hatmoko, T. (2006). Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi Dan Pembedaannya terhadap Karakteristik Demografik (Studi kasus di PDAM Kabupaten Karanganyar). Tesis Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hopwood, A.G. 1973. An Accounting System and Managerial Behavior. Westmead : Saxon House.


(4)

http://www.iapi.or.id/ diakses tanggal 30 maret 2015

http://www.kemenkeu.go.id/ diakses tanggal 30 maret 2015

Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2012. “Indonesia Kekurangan Tenaga Akuntan Publik”.

Istiqamah, Inuk Wahyuni. 2005. “Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Komitmen Profesional Terhadap Auditor Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Timur”. Mojokerto.

Ivancevich, John. M, R. Konopaske, Michael T. Matteson. 2007. Behavior and Organization Management. Pearson Education, Inc.

Jaramillo, F., J.P. Mulki and P. Salomon. 2006. “The Role of Ethical Climate on

Salesperson’s Role Stress, Job Attitudes, Turnover Intentions, and Job

Performance”. Journal of Personal Selling and Sales Management. Vol. 24.

No. 3 (summer). pp. 271-282.

Jogianto.H.M. 2012.Metodelogi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kennis, I. 1979. “Effects of Budgetary Goal Characteristicin Managerial Attitudes

and Performance”. The Accounting Review 54 (4): 702-721.

Khan dkk,. 2014. Effect Of Emotional Exhaustion On Organizational Commitment Among Academicians. Malaysia.

Komariah, dkk. 2015. Pengaruh Konflik Peran, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention Pada Cv. Bartec Semarang. Semarang.

Locke, E.A. 1969. “What Job Satisfaction”. Organizational Behaviour and Human

Performance. Vol. 4. pp. 309-336.

_________. 1976. “The Nature and Causes of Job Satisfaction in M.D. Dunnette”.

Handbook of Industrial and Organizational Psychology. Chicago: Rand Mc.Nally College Publishing Company. pp. 1297-1349.

Luthans, F., 1995, Organizational Behaviour, Mc. Graw-Hill

Mangkunegara, Anwar, Prabu, 2009. Evaluasi Kinerja SDM, Cetakan 4, Bandung : Refika Aditama.

Maslach C, Jackson SE. 1981. The Measurement of Experienced Burnout, J. Occup. Behav. 2:99-113.


(5)

Daftar Pustaka | 80

Meyer, Allen, & Smith, C.A, 1993. ”Commitment to Organizations and Occupation Extent and Test Of Three Component Conceptualization”.Journal of Applied Psychology, 78 (4) : 538-551.

Panggabean, M. S. 2006. Hubungan diantara keterlibatan kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Organisasi 1 (1), 1-34.

Pasewark, W. R., and J.R. Strawser. 1996. “The Determinants and Outcomes

Associated with Job Insecurity A Professional Accounting Enviroment, Behavioural Research in Accounting”. Vol.8, pp.91-113.

Permatasari, Devi. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keinginan Berpindah Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta. Vol. 14. No. 1

Purwaningsih & Suprapti. (2009). Pengaruh Konflik Keluarga-Pekerjaan terhadap Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja.

Rehman et all,. 2012. The mediating role of organizational commitment between emotional exhaustion and turnover intention among customer service representatives in Pakistan. Pakistan. Vol.6 (34).

Riandini dkk,. 2015. Effect Of Role Conflict , Fatigue Emotional And Job Satisfaction Commitment To The Organization PT . Nyonya Meneer Semarang. Semarang.

Ricki, Dwi BH, 2003, Manajemen Konflik, LKMM Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata.

Ritonga, F., dan Zein, F. A. 2013. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dengan Intensi Keluar Auditor Yang Bekerja Di Kantor Akuntan Publik. Jakarta.

Robbins, S. P. 2001. Organizational Behavior: 9th Edition. Upple Saddle River, New Jersey:Prentice-Hall, Inc.

Robbins, S. P. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta : Indek Kelompok Gramedia. Robbins, S. P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta : Indeks

Kelompok Gramedia.

Rohman, Abdul. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja dam Keinginan Berpindah Kerja. Vol. 4. No. 1.

Sidharta, N., dan Margaretha M. 2011. Dampak Komitmen Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention: Studi Empiris Pada Karyawan


(6)

Sijabat, J,. 2009. KOMITMEN ORGANISASI AUDITOR Studi Empiris pada KAP Besar di Jakarta yang Berafiliasi dengan KAP Asing (The Big Four ). Medan. Vol. 1 No. 2

Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional, PT. Andi Offset, Yogyakarta.

Steers, R.M. & Porter L.W. 1983. Motivation and Work Behavior. Administrative Science Quarterly. March. pp. 46-56.

Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitatf dan Research and Development. Bandung: Alfabeta.

Suwandi & Indriantoro, 1999, “Model Turnover Pasewark & Strawser: Studi Empiris

pada Lingkungan Akuntan Publik.” JRAI, Vol. 2.

Trisnaningsih, S., 2002, “Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor:

Motivasi sebagai Variabel Intervening.” Thesis, Undip, Semarang.

Turnipseed dan Moore, 1997.The Emotional Exhaustion and Stress of Health Care Professional : An Exploratory Study. Journal.

Vossel, G., and W.D. Froehlich. 1979. “Life Stress, Job Tension, and Subjective Report of Task Performance Effectiveness, in I.J. Sarason, and C.D. Spielberger (eds)”. Stress and Anxiety. New York: Willey.

Yessica. 2004. Pengaruh Kepuasan Kerja, Jenis Kelamin, Masa Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Keinginan Pindah Kerja Pada Staf Kantor Akuntan Publik Semarang. Semarang.

Zhen, Yau Ai. 2013. The Impact of Communication Satisfaction and Emotional Exhaustion on Organizational Commitment. Malaysia.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR (Survei pada Auditor di KAP Wilayah Jateng dan DIY).

0 0 8

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA.

0 1 10

Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor (Studi Kasus Pada Beberapa KAP di Bandung).

0 0 28

PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT. PURNAMA INDONESIA.

0 0 96

PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT. PURNAMA INDONESIA

0 0 20

ANALISIS PENGARUH KONFLIK PERAN, KEJELASAN PERAN, KETEGANGAN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI, dan WORK-FAMILY CONFLICT TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR ( STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG ) - Unika Repository

0 0 15

ANALISIS PENGARUH KONFLIK PERAN, KEJELASAN PERAN, KETEGANGAN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI, dan WORK-FAMILY CONFLICT TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR ( STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG ) - Unika Repository

0 0 34

Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional, Konflik Peran, Job Insecurity, Dan Kinerja Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 14

Pengaruh Tipe Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Jabatan Organisasi, Konflik Peran, Ketegangan Kerja, dan Work-Family Conflict Terhadap Kepuasan Kerja Auditor (Studi Empiris pada KAP di Semarang) - Unika Repository

0 0 12

Pengaruh Kepuasan Kerja, Job Insecurity, Komitmen Organisasional, Konflik Peran, Dan Ambiguitas Peran Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 1 13