PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN STRATEGI Peningkatan Keaktifan Dan Komunikasi Belajar Matematika Melalui Strategi Two Stay Two Stray (PTK Bagi Siswa Kelas VIIA Semester Ganjil SMP Al- Islam Kartasura Tahun Ajara

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KOMUNIKASI BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN STRATEGI
TWO STAY TWO STRAY

(PTK Bagi Siswa Kelas VIIA Semester Ganjil SMP Al- Islam Kartasura
Tahun Ajaran 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Retno Wulandari
A410100050

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KOMUNIKASI BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN STRATEGI

TWO STAY TWO STAY

(PTK Bagi Siswa Kelas VIIA Semester Ganjil SMP Al-Islam Kartasura
Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh
Retno Wulandari
Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, sipit.sionter@rocketmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian (1) meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran
matematika siswa kelas VIIA semester ganjil SMP Al-Islam Kartasura melalui
penerapan strategi Two Stay Two Stray. (2) meningkatkan komunikasi dalam
pembelajaran matematika siswa kelas VIIA semester ganjil SMP Al-Islam
Kartasura melalui penerapan startegi Two Stay Two Stray. Jenis penelitian ini
adalah PTK. Metode pengumpulan data melalui metode observasi, catatan
lapangan , tes dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi
data. Hasil penelitian peningkatan keaktifan dan komunikasi siswa dilihat dari
meningkatknya a) keberanian mengajukan pertanyaan, pada kondisi awal 6,25%
dan siklus III 53,125%, b) mampu menjawab pertanyaan, pada kondisi awal
3,12% dan siklus III 50%, c) mampu mengerjakan soal di depan kelas, pada

kondisi awal 3,12% dan siklus III 40,625%, d) mampu mengemukakan ide/
gagasan, pada kondisi awal 0% dan siklus III 37,5%, e) mampu menuliskan hasil
diskusi, pada kondisi awal 18,75% dan siklus III 62,5%, f) mampu
mempresentasikan hasil diskusi, pada kondisi awal 0% dan siklus III 40,625%.
Penerapan strategi Two Stay Two Stray dapat meningkatkan keaktifan dan
komunikasi belajar matematika siswa kelas VIIA SMP Al-Islam Kartasura.
Kata kunci: keaktifan, komunikasi, Two Stay Two Stray.

Pendahuluan
Pada umumnya pembelajaran matematika lebih difokuskan pada aspek
komputasi yang bersifat algoritmik. Tidak mengherankan bila berdasarkan
berbagai studi menunjukkan bahwa siswa pada umumnya dapat melalui berbagai

perhitungan matematik tetapi kurang menunjukkan hasil yang menggembirakan
terkait penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Ali, 2009: 2).
Dalam pembelajaran matematika, komunikasi berperan penting dalam
keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Komunikasi merupakan hubungan
percakapan yang dilakukan guru dengan siswa antara lain dalam merumuskan
suatu konsep, membantu siswa menyampaikan gagasan/ ide dan memudahkan
siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika. Siswa dilibatkan secara aktif

untuk berbagi ide serta membagi pikiran dan penemuan bersama dengan siswa
lain.

Melalui

pembelajaran

matematika,

siswa

diharapkan

dapat

mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah (Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2006).
Pembelajaran aktif memungkinkan peserta didik untuk menjadi subyek
dalam proses belajar mengajar. Guru dapat memposisikan dirinya sebagai
fasilitator yang bertugas memberi kemudahan belajar kepada peserta didik.

Peserta didik terlibat secara aktif dan banyak berperan dalam proses
pembelajaran, sedangkan guru lebih banyak memberikan arahan dan bimbingan
untuk mengatur proses pembelajaran. Menurut Marcia Keyser (Samanhudi, 2011)
dalam mengajar bagi guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dengan
memberikan mereka kesempatan untuk merasakan dan mengalami materi yang
dibahas di kelas dan dengan demikian mengembangkan kemampuan untuk
menerapkan apa yang telah mereka pelajari untuk mereka sendiri.
Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat siswa mendengar,
melihat, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mendiskusikan dan

menyampaikan pendapat, ide/ gagasanya dengan siswa lain. Apabila hal ini
diterapkan dalam proses belajar mengajar maka karakter dan potensi siswa akan
muncul seiring berjalannya proses pembelajaran dan ini sangat mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri.
Penyebab rendahnya keaktifan dan komunikasi siswa dalam pelajaran
matematika dimungkinkan karena kurangnya upaya guru untuk meningkatkan
antusias belajar siswa dan kebanyakan guru masih menggunakan metode
konvensioanal dalam menyampaikan materi. Guru hanya menggunakan metode
ceramah kemudian siswa mendengarkan dan mencatat, akibatnya pembelajaran
matematika kurang menarik dan membosankan. Siswa mungkin jenuh dengan

strategi yang digunakan oleh guru. Oleh karena itu, guru dituntut menerapkan
berbagai strategi yang dapat menunjang proses pembelajaran agar dapat tercipta
suasana belajar yang inovatif, kreatif dan menyenangkan.
Berdasarkan

hasil

observasi

pada

tanggal

24

September

2013

menunjukkan kondisi awal siswa kelas VIIA SMP Al- Islam Kartasura ditemukan

permasalahan keaktifan dan komunikasi. Masalah-masalah tersebut ditunjukkan
oleh banyaknya siswa yang berani bertanya sebanyak 2 siswa (6,25%), siswa yang
berani menjawab pertanyaan sebanyak 1 siswa (3,12%), siswa yang berani
mengerjakan soal di depan kelas sebanyak 1 siswa (3,12%), saat berdiskusi siswa
yang menuliskan hasil diskusinya sebanyak 6 siswa (18,75%) dan tidak ada
satupun siswa yang berani mengungkapkan ide/ gagasan serta mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas.

Berdasarkan uraian di atas, maka alternatif tindakan untuk meningkatkan
keaktifan dan komunikasi siswa adalah dengan menerapkan strategi Two Stay Two
Stray. Dalam strategi ini siswa ditekankan untuk aktif dalam setiap kegiatan

belajar di kelas. Metode Two Stay Two Stray atau dua tinggal dua tamu diawali
dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan
tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan bersama
anggota kelompoknya. Kemudian akan dibuat pertukaran anggota dengan dua
siswa tinggal dan dua yang lainnya bertamu ke kelompok lain, sehingga mereka
akan saling bertukar pendapat, ide/gagasan dan solusi dari permasalahan tersebut
dengan siswa yang lain.
Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan PTK. Menurut Hopkins (Sutama,
2010: 15) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian
dengan tindakan substantive, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin
inkuiri, atau suatu usaha seorang untuk memahami apa yang sedang terjadi,
sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.
Alasan penelitian ini menggunakan PTK, karena PTK merupakan
penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan
riil yang dihadapi oleh praktisi pendidikan dalam tugas pokok dan fungsinya
masing-masing, kemudian direfleksikan alternative pemecahan masalahnya dan
ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terukur.
Penelitian dilakukan di SMP Al-Islam Kartasura dan kegiatan penelitian
ini dilakukan selama empat bulan yaitu dari bulan oktober 2013 sampai januari

2014. Subyek penelitian adalah siswa dan guru SMP Al-Islam kartasura. Siswa
yang menjadi subyek adalah siswa kelas VIIA dengan jumlah siswa 32 siswa, 18
siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Guru yang menjadi pelaku dalam
penelitian ini adalah Supardi, S.Pd.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti, guru kelas dan
Kepala Sekolah SMP Al-Islam Kartasura melalui observasi, tes, wawancara,
catatan lapangan dan dokumentasi. Data pemelitian ini bersumber dari interaksi

guru dan siswa dalam pembelajaran matematika kelas VIIA SMP Al-Islam
Kartasura berupa tindak belajar yang dihasilkan dari tindakan mengajar. Dalam
penelitian ini validitas data menggunakan teknik triangulasi. Menurut (Moleong,
2009: 30) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data menggunakan metode alur. Menurut Sutama (2010: 36)
analisis data kualitatif terdiri dari tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan data dan
penyimpulan.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Proses pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas dikalukan dalam tiga
siklus dan setiap siklus dilakukan melalui lima tahap. 1) perencanaan tindakan, 2)
pelaksanaan tindakan, 3) observasi tindakan, 4) refleksi tindakan, 5) evaluasi
tindakan. Menurut Miftahul (2013: 141) langkah-langkah dalam menerapkan
strategi Two Stay Two Stray adalah 1) siswa bekerja sama dengan kelompok
berempat seperti biasa. 2) guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk

didiskusikan dan dikerjakan bersama. 3) setelah selesai, dua anggota dari masingmasing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing
bertamu ke kelompok yang lain. 4) dua orang “tinggal” dalam kelompok bertugas
men-sharing informasi dan hasil kerja kelompok mereka ke tamu mereka. 5)

“Tamu” mohon diri dan kembali ke kelompoknya semula dan melaporkan apa
yang mereka temukan dari kelompok lain. 6) setiap kelompok lalu
membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa penerapan strategi
Two Stay Two Stray dapat meningkatkan keaktifan dan komunikasi siswa dalam

pembelajaran matematika. Data peningkatan keaktifan dan komunikasi siswa
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1
Data Peningkatan Keaktifan dan Komunikasi Siswa
Keaktifan dan

Kondisi

Siklus I

Siklus II

Siklus III


Komunikasi Siswa

Awal

Mengajukan pertanyaan

2 siswa
(6,25%)

6 siswa
(20,69%)

10 siswa
(33,33%)

17 siswa
(53,125%)

Menjawab pertanyaan


1 siswa
(3, 12%)

4 siswa
(13, 78%)

12 siswa
(40%)

16 siswa
(50%)

Mengerjakan soal di
depan kelas

1 siswa
(3,12%)

3 siswa
(10, 34%)

5 siswa
(17,20%)

13 siswa
(40,625%)

atau Bertanya

Mengemukakan ide/
gagasan

0 siswa
(0%)

4 siswa
(13,78%)

8 siswa
(26,67%)

12 siswa
(37,5%)

Menuliskan hasil diskusi

6 siswa
(18,75%)

10 siswa
(34,48%)

14 siswa
(46,67%)

20 siswa
(62,5%)

Mempresentasikan hasil
diskusi

0 siswa
(0%)

2 siswa
(6,89%)

7 siswa
(23,33%)

13 siswa
(40,625%)

Penerapan strategi Two Stay Two Stray dapat mendorong siswa untuk aktif
selama proses pembelajaran, suasana belajar menjadi menyenangkan dan tidak
lagi membosankan. Siswa lebih memperlihatkan antusias dan ketertarikan dengan
materi ajar yang disampaikan guru, sehingga selama proses pembelajaran siswa
tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja tetapi ikut aktif selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pernyataan tersebut didukung oleh
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Reni Fajarwati (2011) yang
menyimpulkan bahwa penerapan strategi Two stay Two Stray memberikan banyak
kesempatan bagi siswa untuk aktif selama kegiatan belajar karena suasana belajar
yang menyenangkan dan efektif. Menurut Catherine (2009) keterlibatan afektif
siswa dalam pembelajaran di kelas mampu mempengaruhi interakti antara siswa
dengan guru, siswa yang lain dan akademik. Sehingga semakin aktif siswa di
kelas semakin baik pula hasil belajar yang akan diperolehnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Murat (2007) menyatakan bahwa
interaksi dalam kelompok kecil mampu meningkatkan prestasi matematika,
namun yang lebih penting adalah meningkatkan tatanan penalaran dan
komunikasi siswa. Siswa akan mampu berkomunikasi secara matematis dengan

siswa lain maupun dengan guru. Dalam hal ini peranan guru sangat
mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa, guru harus memotivasi dan mendorong
siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok.
Tindakan kelas yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan komunikasi
siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar adalah dengan menerapkan
strategi Two Stay Two Stray. Tujuannya adalah untuk membuat suasana belajar di
kelas menjadi hidup dan menyenangkan, siswa lebih bersemangat dalam
melakukan kegiatan belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu
melalui penerapan strategi ini siswa diharapka mampu bekerjasama dengan baik
melalui diskusi kelompok dan mampu meningkatkan komunikasi siswa dalam
pembelajaran matematika.
Penelitian tindakan kelas yang sudah dilakukan selama tiga putaran telah
mengubah tingkat keaktifan dan komunikasi siswa kearah yang lebih baik. Siswa
lebih siap dan antusias dalam menerima materi ajar dari guru. Siswa ikut berperan
aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi Two Stay Two Stray
mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga mampu
membuat siswa lebih aktif ketika mengikuti proses pembelajaran matematika.
Siswa berani bertanya atau mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi
yang belum mereka pahami.
Keberanian

siswa

dalam

menjawab

pertanyaan

juga

mengalami

peningkatan dan beberapa siswa mampu menjawabnya dengan benar. Siswa lebih
berani mengerjakan soal di depan kelas tanpa ditunjuk terlebih dahulu oleh guru,
begitupun siswa yang mengemukakan ide/ gagasan juga mengalami peningkatan.

Sudah hampir semua siswa menuliskan hasil diskusi baik saat berdiskusi dengan
kelompoknya sendiri maupun saat bertamu ke kelompok lain. Sebagian siswa
berani mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas walaupun masih ada
beberapa diantaranya yang membaca buku.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
tindakan kelas dapat diterima yaitu, jika guru menerapkan srtategi Two Stay Two
Stray maka keaktifan dan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika akan
meningkat.
Simpulan
Permasalahan dalam pembelajaran khususnya masalah keaktifan dan
komunikasi siswa dapat diatasi dengan dilakukan pembenahan sistem
pembelajaran. Salah satunya adalah pembenahan strategi yang digunakan untuk
mengajar. Strategi Two Stay Two Stray mampu membantu siswa dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Siswa memusatkan perhatiannya pada
materi yang diajarkan oleh guru karena mereka merasa belajar begitu
menyenangkan dan tidak membosankan.
Penerapan strategi Two Stay Two Stray dapat meningkatkan keaktifan dan
komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut dapat dilihat dari
meningkatnya indikator-indikator keaktifan dan komunikasi. Indikator keaktifan
1) keberanian mengajukan pertanyaan atau bertanya, 2) mampu menjawab
pertanyaan, 3) mengerjakan soal di depan kelas. Sedangkan indikator komunikasi
adalah 1) mampu mengemukakanide/ gagasan, 2) mampu menuliskan hasil
diskusi, 3) memprsentasikan hasil diskusi. Peningkatan keaktifan dan komunikasi

siswa dalam pembelajaran matematika mulai terlihat dari siklus I sampai siklus
III.
Penelitian tindakan kelas telah dilaksanakan melalui penerapan strategi
Two Stay Two Stray untuk meningkatkan keaktifan dan komunikasi siswa dapat

disarankan kepada: 1) kepala sekolah, hendaknya memberikan motivasi kepada
guru untuk memberikan pengajaran yang bermutu dan menciptakan iklim
pembelajaran yang menyenangkan bagi sisiwa. 2) guru, hendaknya selalu berpikir
kreatif dalam menyampaikan materi ajar dan menggunakan strategi pembelajaran
yang menarik. 3) peneliti selanjutnya, hendaknya mampu mengembangkan
penelitian yang sudah terlaksana ini dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki
guru dan siswa. selain itu peneliti hendaknya menerapkan strategi pembelajaran
terbaru yang sesuai dengan permasalahan keaktifan dan komunikasi siswa.
Daftar Pustaka
Attard, Catherine. 2009. Engagement with Mathematics: What Does It Mean and
What Does It Look Like? . Academic journal article from Australian
Primary Mathematics Classroom, Vol. 17, No. 1
Fajarwati, Reni. 2011. Penerapan Metode Contekstual Teaching And Learning
(CTL) Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa
Dalam Pembelajaran Matematika (PTK Bagi Siswa Kelas VIII SMP N 2
Masaran). Skripsi.
Heruman. 2010. Model Pembelajaran Matematika di SD . Bandung: Remaja
Rosdakarya
Huda, Miftahul. 2013. Cooperativa Learning (Metode, Teknik, Struktur dan
Model Penerapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kahveci, Murat. Imamoglu, Yesim. 2007. Interactive Learning in Mathematics
Education: Review of Recent Literature. The Journal of Computers in
Mathematics and Science Teaching 26.2 (2007): 137-153.

Kartikasari, Seny. 2011.Efektifitas Penerapan Strategi Indext Card Match (ICM)
Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa dan Pemahaman Materi
Dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran Matematika Kelas
VII Di SMP N 2 Simo, Boyolali). Skripsi.
Mahmudi, Ali. 2009. Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal
MIPMIPA UNHALU Volume 8, Nomor 1, Februari 2009, ISSN 14122318).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 23 tahun 2009
Rohman, Arif. 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:
Laksbang mediatama
Samanhudi, Udi. Dkk. 2011. Excellence in Higher Education, Volume 2, Number
2, December 2011, pp. 109-113 doi: 10.5195/ehe.2011.60 | http://ehe.pitt.edu.

Sutama. 2010. Penelitian Tinadakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS dan
PTBK. Semarang: Citra Mandiri Utama
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta:
Rineka Cipta

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Lowokwaru 3 Malang

3 64 24

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII1 MTS Negeri Enok

0 1 9

Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Jigsaw Dan Two Stay Two Stray Dengan Kemampuan Awal Di Sma Negeri 1 Terbanggi Besar

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Kelas 5

0 0 86

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Kelas 5

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Kelas 5

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Kelas 5

0 0 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Muatan IPS Tema 7 pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 4 Karangrayung Semester II Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) di Tinjau dari Hasil Belajar Siswa Kelas V SD pada Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 15