PENDAHULUAN Pengaruh Interaksi Guru dan Siswa dalam Pembelajaran dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2014/2015.

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat dimaknai sebagai usaha sadar dan terencana manusia untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dalam rangka menggali dan mengembangkan potensi diri agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan masyarakat bangsa dan negara. Pada era globalisasi seperti saat ini diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten untuk menghadapi perubahan-perubahan dimasa mendatang yang tidak menentu.

Pendidikan mempunyai peranan besar dalam kemajuan bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan. Keberhasilan pendidikan suatu bangsa dapat dicapai apabila ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bagsa itu sendiri. Peningkatan mutu pendidikan harus sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangya potensi untuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting, yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan bangsa dan negara. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatakan kualitas pendidikan suatu bangsa.


(2)

Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal (sekolah), pendidikan informal (keluarga) dan pendidikan non formal (lingkungan). Untuk menunjang peran pendidikan tersebut, maka usaha dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sangat memperhatikan kualitas pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan pemerintah berusaha menggantikan pola pendidikan, yaitu dari pendidikan dasar 6 tahun berubah ke pola pendidikan dasar 9 tahun. Pola ini terdiri dari 6 tahun Sekolah Dasar (SD) dan 3 tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sederajat.

Tujuan yang mulia tersebut pada saat ini tampaknya sulit tercapai apabila pelajar – pelajar di Indonesia sering berbuat curang dan tidak jujur dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Kenyataan yang sering terjadi pada banyak peserta didik yang melakukan perbuatan menyontek pada saat tes berlangsung untuk mendapatkan nilai yang baik. Salah satu indikator yang dapat dijadikan acuan utnuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan tersebut adalah prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik.

Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan mendapatkan keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya, namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan diperlukan proses belajar.

Belajar merupakan proses aktif merangkai pengalaman menggunakan masalah-masalah nyata yang terdapat di lingkungannya untuk berlatih keterampilan-keterampilan yang spesifik, dengan demikian belajar tidaklah bersifat pasif, proses belajar harus berpusat pada siswa melalui berbagai aktivitas fisik dan aktivitas mental. Menurut Muhadjir (2003:137) menyatakan bahwa guna membenahi sistem pembelajaran yang lebih bermakna, maka kegiatan belajar itu sendiri harus dirancang sedemikian rupa, sehingga seluruh siswa menjadi aktif dalam belajarnya, yang dapat merangsang daya cipta, rasa dan diasumsikan sebagai pangkal kesuksesan belajar.


(3)

Setiap orang yang belajar itu harus aktif, bertindak dan melakukannya dengan segala panca indranya secara optimal. Menurut Sardiman (2001:40) menyatakan bahwa belajar membutuhkan reaksi yang melibatkan ketangkasan mental, kewaspadaan, perhitungan, ketekunan, dan kecermatan untuk menangkap fakta-fakta dan ide-ide sebagaimana telah disampaikan oleh pengajarnya.

Berdasarkan data, perkembangan pendidikan indonesia masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara-negara yang berkembang lainnya. Menurut education for all global monitoring report yang dikeluarkan oleh UNESCO menyatakan bahwa indonesia menempati rangking ke 69 dari 127 negara.

Berkaitan dengan prestasi belajar, prestasi belajar bukan sesuatu yang berdiri sendiri, artinya prestasi belajar merupakan hasil akumulasi dari berbagai pengaruh yang mempengaruhinya. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari prestasi yang diperoleh. Menurut Witherington (2003:155) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapaiindividu melalui usaha yang dialami secara langsung dan merupakan aktivitas kecakapan dalam situasi tertentu. Prestasi belajar siswa merupakan tuntutan wajib dalam kehidupan pendidikan siswa.

Menurut Slameto (2003:54) bahwa beberapa pengaruh yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologi, dan faktor kelelahan selain faktor internal, faktor eksternal juga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara di SMA Negeri 3 klaten menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran ekonomi belum tercapai secara optimal. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya rata-rata prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS Tahun 2014/2015 dengan rata-rata nilai sebesar 80 jika dibandingkan dengan


(4)

tahun sebelumnya yang mencapai rata-rata 85. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya interaksi belajar mengajar pada saat berlangsungnya proses pembelajaran dan kurangnya pemanfaatan fasilitas belajar yang ada disekolah. Berdasarkan pengamatan sekilas yang dilakukan oleh peneliti khususnya pada mata pelajaran ekonomi, siswa yang bertanya dan menanggapi dalam proses pembelajaran hanya 4 orang siswa, sedangkan siswa yang memanfaatkan fasilitas belajar yang ada disekolah hanya 5-7 orang siswa dengan rata-rata jumlah siswa perkelas sebanyak 31 siswa. Sisanya akan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh sekolah pada saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Data yang dikemukakan diatas menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah, maka perlu adanya perubahan perlakuan dalam proses pembelajaran yang lebih baik dalam meningkatkan mutu pendidikan. Proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi dan menunjang keberlangsungan pembelajaran salah satu penunjang untamanya adalah adanya interaksi yang dilakukan guru dengan siswa dan fasilitas belajar yang mendukung.

Permasalahannya adalah bagaimana menumbuhkan interaksi antara guru dengan siswa dan berusaha meningkatkan kelengkapan fasilitas belajar yang ada disekolah supaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Proses pembelajaran yang diterapkan seharusnya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga pelajaran yang disampaikan oleh guru mudah dipahami oleh peserta didik. Proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan membuat peserta didik termotivasi untuk mengikutinya. Tugas guru tidak hanya pada kegiatan belajar mengajar dikelas, tetapi juga melakukan bimbingan di luar kelas, khususnya mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa, baik kesulitan mengenai pelajaran maupun masalah psikologi yang diperoleh dari luar seperti keluarga dan teman pergaulan.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru harus mampu memahami siswa dengan segala konsekuensinya, karena keberhasilan interaksi lebih banyak dipengaruhi oleh oleh guru dalam mengelola kelas.


(5)

Guru merupakan komponen yang utama dalam proses pembelajaran, guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi guru dengan siswa. Ketidaklancaran interaksi membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan oleh guru.

Interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa akan berpengaruh bagi peserta didik untuk memperbaiki, mempertahankan ataupun meningkatkan prestasi belajar ketaraf yang lebih baik. Terjalinnya interaksi yang baik antara guru dan siswa dapat memberikan kenyamanan, rasa tenang, dan motivasi yang tinggi bagi siswa maupun guru dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Menurut Miarso (2007:154) menyatakan bahwa proses pembelajaran harus didasarkan pada prinsip terjadinya interaksi secara optimal antara peserta didik dengan pendidik, antara peserta didik sendiri, serta peserta didik dengan aneka sumber belajar termasuk lingkungan. Menurut Sardiman (2014:125), guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur dibidang kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional.

Mengingat peran guru dalam pembelajaran harus berperan aktif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, masih banyak guru yang menggunakan interakasi yang kurang optimal karena interaksi antara guru dan siswa hanya terpusat pada guru, sehingga siswa akan merasa takut dan malu untuk mengeluarkan pendapatnya.

Mahendra Dharma Prima (2007) membuktikan bahwa berdasarkan uji parsial diperoleh �ℎ� �� variabel interaksi guru dan siswa sebesar 4,106 dengan taraf signifikasi 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan interaksi guru dan siswa terhadap prestasi belajar ekonomi,


(6)

sedangkan kontribusi interaksi guru dan siswa terhadap prestasi belajar sebesar 59,1 %.

Selain faktor interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran terdapat faktor lain yang menjadi faktor keberhasilan belajar siswa yaitu kelengkapan fasilitas belajar. Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar. Fasilitas belajar yang lengkap dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Djamarah (2002:151) menyatakan bahwa fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dalam melayani peserta didik. Menurut Mulyasa (2005:49) menyatakan bahwa sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, alat – alat dan media pengajaran.

Fasilitas belajar erat hubungannya dengan cara belajar, karena fasilitas belajar yang dipakai oleh guru pada waktu kegiatan belajar mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Fasilitas belajar yang lengkap dan tepat akan membantu guru dalam mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik juga. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasai, maka prestasi belajar akan sangat memuaskan dan menjadikan siswa lebih giat dan lebih maju.

Fasilitas belajar yang lengkap ditunjang dengan interaksi yang baik antara guru dan siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi peserta didik. Penjelasan diatas dapat disimpulakn bahwa fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan, dan menunjang dalam proses perubahan peserta didik sebagai hasil kegiatan belajar mengajar yang nantinya peserta didik dapat belajar dengan maksimal dan memperoleh hasil yang memuaskan.

Dalam penelitian ini dipilih sebagai penduga yaitu interaksi antara guru dengan siswa dan fasilitas belajar dengan alasan bahwa interaksi yang terjalin antara guru dengan siswa dan pemanfaatan fasilitas belajar akan


(7)

meningkatkan prestasi belajar siswa. bertolak dari paparan diatas penulis tertarik mengambil judul “PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah, masalah yang berkaitan dengan prestasi belajar ekonomi, adalah sebagai berikut :

1. Banyak peserta didik yang kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga interaksi antara guru dan siswa masih rendah.

2. Banyak peserta didik yang kurang memanfaatkan fasilitas belajar disekolah yang telah disediakan untuk menunjang aktifitas belajar menjadikan prestasi belajar yang dicapai siswa tidak maksimal.

3. Kurangnya interaksi yang terjalin antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan fasilitas belajar yang menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi kurang maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang diatas karena luasnya bahasan tentang penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah hanya pada interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran, fasilitas belajar, dan prestasi belajar ekonomi, diduga ada keterkaitan antara interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dab fasilitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. Agar mendapatkan hasil penelitian yang fokus dalam memahami dan mendalami permasalahan yang diteliti, serta adanya keterbatasan dari peneliti, maka penelitian ini hanya terbatas pada interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten.

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :


(8)

1. Apakah interaksi guru dan siswa dalam pembalajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten?

2. Apakah fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten?

3. Apakah interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran

terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dan fasilitas belajar terhadapa prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Sebagai suatu karya ilmiah hasil penelitian ini diharpkan : 1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pendidikan khususnya dalam membahas interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber bagi penelitian selanjutnya yang sejenis.


(9)

2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis

Untuk menerapakan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan sebagai bekal terjun ke dunia pendidikan.

b. Bagi siswa

Memberikan petunjuk dan informasi pengembangan pengetahuan dan adanya penelitian ini siswa mampu meningkatkan prestasi belajar. c. Bagi guru

Sebagai masukan bagi guru dalam mengajar, khususnya guru pengajar ekonomi untuk meningkatkan kualitas pengajarannya, agar lebih interaktif dalam proses pembelajaran.

d. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk selalu meningkatkan prestasi belajar siswa.


(1)

tahun sebelumnya yang mencapai rata-rata 85. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya interaksi belajar mengajar pada saat berlangsungnya proses pembelajaran dan kurangnya pemanfaatan fasilitas belajar yang ada disekolah. Berdasarkan pengamatan sekilas yang dilakukan oleh peneliti khususnya pada mata pelajaran ekonomi, siswa yang bertanya dan menanggapi dalam proses pembelajaran hanya 4 orang siswa, sedangkan siswa yang memanfaatkan fasilitas belajar yang ada disekolah hanya 5-7 orang siswa dengan rata-rata jumlah siswa perkelas sebanyak 31 siswa. Sisanya akan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh sekolah pada saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Data yang dikemukakan diatas menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah, maka perlu adanya perubahan perlakuan dalam proses pembelajaran yang lebih baik dalam meningkatkan mutu pendidikan. Proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi dan menunjang keberlangsungan pembelajaran salah satu penunjang untamanya adalah adanya interaksi yang dilakukan guru dengan siswa dan fasilitas belajar yang mendukung.

Permasalahannya adalah bagaimana menumbuhkan interaksi antara guru dengan siswa dan berusaha meningkatkan kelengkapan fasilitas belajar yang ada disekolah supaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Proses pembelajaran yang diterapkan seharusnya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga pelajaran yang disampaikan oleh guru mudah dipahami oleh peserta didik. Proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan membuat peserta didik termotivasi untuk mengikutinya. Tugas guru tidak hanya pada kegiatan belajar mengajar dikelas, tetapi juga melakukan bimbingan di luar kelas, khususnya mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa, baik kesulitan mengenai pelajaran maupun masalah psikologi yang diperoleh dari luar seperti keluarga dan teman pergaulan.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru harus mampu memahami siswa dengan segala konsekuensinya, karena keberhasilan interaksi lebih banyak dipengaruhi oleh oleh guru dalam mengelola kelas.


(2)

Guru merupakan komponen yang utama dalam proses pembelajaran, guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi guru dengan siswa. Ketidaklancaran interaksi membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan oleh guru.

Interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa akan berpengaruh bagi peserta didik untuk memperbaiki, mempertahankan ataupun meningkatkan prestasi belajar ketaraf yang lebih baik. Terjalinnya interaksi yang baik antara guru dan siswa dapat memberikan kenyamanan, rasa tenang, dan motivasi yang tinggi bagi siswa maupun guru dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Menurut Miarso (2007:154) menyatakan bahwa proses pembelajaran harus didasarkan pada prinsip terjadinya interaksi secara optimal antara peserta didik dengan pendidik, antara peserta didik sendiri, serta peserta didik dengan aneka sumber belajar termasuk lingkungan. Menurut Sardiman (2014:125), guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur dibidang kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional.

Mengingat peran guru dalam pembelajaran harus berperan aktif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, masih banyak guru yang menggunakan interakasi yang kurang optimal karena interaksi antara guru dan siswa hanya terpusat pada guru, sehingga siswa akan merasa takut dan malu untuk mengeluarkan pendapatnya.

Mahendra Dharma Prima (2007) membuktikan bahwa berdasarkan uji parsial diperoleh �ℎ� �� variabel interaksi guru dan siswa sebesar 4,106 dengan taraf signifikasi 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan interaksi guru dan siswa terhadap prestasi belajar ekonomi,


(3)

sedangkan kontribusi interaksi guru dan siswa terhadap prestasi belajar sebesar 59,1 %.

Selain faktor interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran terdapat faktor lain yang menjadi faktor keberhasilan belajar siswa yaitu kelengkapan fasilitas belajar. Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar. Fasilitas belajar yang lengkap dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Djamarah (2002:151) menyatakan bahwa fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dalam melayani peserta didik. Menurut Mulyasa (2005:49) menyatakan bahwa sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, alat – alat dan media pengajaran.

Fasilitas belajar erat hubungannya dengan cara belajar, karena fasilitas belajar yang dipakai oleh guru pada waktu kegiatan belajar mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Fasilitas belajar yang lengkap dan tepat akan membantu guru dalam mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik juga. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasai, maka prestasi belajar akan sangat memuaskan dan menjadikan siswa lebih giat dan lebih maju.

Fasilitas belajar yang lengkap ditunjang dengan interaksi yang baik antara guru dan siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi peserta didik. Penjelasan diatas dapat disimpulakn bahwa fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan, dan menunjang dalam proses perubahan peserta didik sebagai hasil kegiatan belajar mengajar yang nantinya peserta didik dapat belajar dengan maksimal dan memperoleh hasil yang memuaskan.

Dalam penelitian ini dipilih sebagai penduga yaitu interaksi antara guru dengan siswa dan fasilitas belajar dengan alasan bahwa interaksi yang terjalin antara guru dengan siswa dan pemanfaatan fasilitas belajar akan


(4)

meningkatkan prestasi belajar siswa. bertolak dari paparan diatas penulis tertarik mengambil judul “PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah, masalah yang berkaitan dengan prestasi belajar ekonomi, adalah sebagai berikut :

1. Banyak peserta didik yang kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga interaksi antara guru dan siswa masih rendah.

2. Banyak peserta didik yang kurang memanfaatkan fasilitas belajar disekolah yang telah disediakan untuk menunjang aktifitas belajar menjadikan prestasi belajar yang dicapai siswa tidak maksimal.

3. Kurangnya interaksi yang terjalin antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan fasilitas belajar yang menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi kurang maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang diatas karena luasnya bahasan tentang penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah hanya pada interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran, fasilitas belajar, dan prestasi belajar ekonomi, diduga ada keterkaitan antara interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dab fasilitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. Agar mendapatkan hasil penelitian yang fokus dalam memahami dan mendalami permasalahan yang diteliti, serta adanya keterbatasan dari peneliti, maka penelitian ini hanya terbatas pada interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten.

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :


(5)

1. Apakah interaksi guru dan siswa dalam pembalajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten?

2. Apakah fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten?

3. Apakah interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran

terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dan fasilitas belajar terhadapa prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Sebagai suatu karya ilmiah hasil penelitian ini diharpkan : 1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pendidikan khususnya dalam membahas interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber bagi penelitian selanjutnya yang sejenis.


(6)

2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis

Untuk menerapakan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan sebagai bekal terjun ke dunia pendidikan.

b. Bagi siswa

Memberikan petunjuk dan informasi pengembangan pengetahuan dan adanya penelitian ini siswa mampu meningkatkan prestasi belajar. c. Bagi guru

Sebagai masukan bagi guru dalam mengajar, khususnya guru pengajar ekonomi untuk meningkatkan kualitas pengajarannya, agar lebih interaktif dalam proses pembelajaran.

d. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk selalu meningkatkan prestasi belajar siswa.


Dokumen yang terkait

Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Mojolangu 3 Kota Malang

0 22 14

Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar, Konsep Diri, dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 203

Hubungan Antara Cara Belajar Dan Kelengkapan Sumber Belajar Dengan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas 2 SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

0 5 69

Pengaruh Kualitas Pengajaran Guru dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa di SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 19

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Lingkungan Teman Sebaya (Peer Group) terhadap Prestasi Belajar Siswa Keluarga Miskin Kelas X dan XI SMA Negeri 1 Surakarta

1 1 14

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Profesional Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Peserta Didik Kelas X IPS di SMA Negeri 1 Ceper Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 14

Pengaruh Disipilin Siswa Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 0 15

Pengaruh Pemanfaatan Situs Google Sebagai Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA Negeri 3 Surakarta

0 2 17

BAB I PENDAHULUAN - Media Belajar dan Prestasi Belajar (Pengaruh Media Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III-IPA SMA NEGERI 2 MEDAN)”

1 2 7

Media Belajar dan Prestasi Belajar (Pengaruh Media Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III-IPA SMA NEGERI 2 MEDAN)”

0 0 13