Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa :Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau di Sekolah Menengah Pertama 11 Padang.

(1)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KESANTUNAN BERBAHASA SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau

di Sekolah Menengah Pertama 11 Padang)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pengengembangan Kurikulum

oleh RAYENDRA NIM 1101147

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH PASCASARAJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KESANTUNAN BERBAHASA SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau

di Sekolah Menengah Pertama 11 Padang)

Oleh Rayendra

S.Pd. Universitas Negeri Padang, 2010

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Megister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pengembangan Kurikulum

© Rayendra. 2012

Universitas Pendidikan Indonesia September 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Hj. Erliany Syaodih, M. Pd. NIP. 196010151985032001

Pembimbing II

Dr. H. Azis Mahfuddin, M. Pd. NIP. 195206071976031003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Ishak Abdulhak, M. Pd. NIP. 194902271977031002


(4)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa

(Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau di Sekolah Menengah Pertama 11 Padang)

oleh Rayendra

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman kesantunan berbahasa siswa dan pelaksanaan pembelajaran yang masih menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesantunan berbahasa siswa Sekolah Menengah Pertama kelas VIII. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan dengan desain nonequivalent-group pretest-posttest design yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari metode role playing untuk meningkatkan kesantunan berbahasa. Sampel pada penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang kelas VIII sebanyak 64 orang yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, masing-masing kelas tersebut berjumlah 32 orang. Data yang diperoleh dari hasil tes praktek dengan penilaian dibantu dengan lembar pedoman observasi kesantunan berbahasa. Hasil analisis data menghasilkan temuan bahwa metode pembelajaran role playing efektif dalam meningkatkan kesantunan berbahasa siswa. Hal ini terlihat dari hasil penelitian diperoleh dari nilai rata-rata kelas eksperimen 73,406 dan nilai rata-rata kelas kontrol 62,781. Berdasarkan perhitungan uji Independent Samples Test (t-test) diperoleh t-hitung 5,728 pada taraf kepercayaan α 0,05 sedangkan t-tabel 2,000, sehingga t-hitung > t-tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan penerapan metode pembelajaran role playing dapat meningkatkan kesantunan berbahasa siswa pada mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang.


(5)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Effectiveness of Role Playing Learning Method to Improving Linguistic Politeness

(Quasi-Experimental on Budaya Alam Minangkabau Subject at Junior High School 11Padang)

by Rayendra

ABSTRACT

This research is motivated by the low of understanding and implementation of linguistic politeness students who are still learning to use conventional teaching methods in the Budaya Alam Minangkabau subject. The purpose of this research is to improve students linguistic politeness Junior High School eighth grade. This study uses a quasi-experimental study with a quantitative approach and the design of nonequivalent-group pretest-posttest design that aims to determine the effectiveness of a method of role playing to increase politeness. The samples in this study were junior high school students 11 Padang class VIII as many as 64 people were divided into two groups, the experimental class and the control class, each class totaled 32 people. Data obtained from the results of the assessment practice test assisted with the observation sheet politeness.Results of data analysis produced findings that the role playing learning method is effective in improving students linguistic politeness. This is evident from the results obtained from the average value of the experimental class 73.406 and the average value of the control class 62.781. Based on test calculations Independent Samples Test (t-test) obtained by t-test 5.728 at confidence level α 0.05 while the t-table 2.000, so that t test > t-table.Thus we can conclude the application of learning methods can increase the role playing politeness students on Budaya Alam Minangkabau subject at Junior High School 11 Padang.


(6)

v

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kesantunan Berbahasa ... 10

1. Hakekat Kesantunan Berbahasa ... 10

2. Indikator Kesantunan Berbahasa... 13

3. Karakteristik dan Perkembangan Kebahasaan Remaja ... 18

B. Belajar dan Pembelajaran ... 21

1. Belajar ... 21

2. Pembelajaran ... 26

C. Metode Pembelajaran Role Playing ... 33

1. Tipe-Tipe Metode Pembelajaran Role Playing ... 41

2. Sintaks Metode Pembelajaran Role Playing ... 44

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Role Playing ... 47

D. Kerangka Berfikir... 49

E. Hipotesis ... 50

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

A. Metode Penelitian ... 51

B. Desain Penelitian ... 51

C. Lokasi Penelitian ... 52

D. Populasi dan Sampel ... 53

E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen . 54 F. Teknik Analisis Data ... 63


(7)

vi

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Prosedur Penelitian... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Pembahasan Kegiatan Pembelajaran ... 67

1. Kelas Eksperimen ... 67

2. Kelas Kontrol ... 70

B. Deskripsi Data ... 71

C. Uji Persyaratan ... 80

D. Uji Hipotesis ... 89

E. Pembahasan ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 106

A. Kesimpulan ... 106

B. Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

vii

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel, 2.1 Sintaks Metode Role playing ... 44

Tabel, 3.1 Desain Penelitian ... 51

Tabel, 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 53

Tabel, 3.3 Kisi-Kisi Instrumen ... 57

Tabel, 4.1 Statistik deskriptif skor aspek kato mandata ... 72

Tabel, 4.2 Statistik deskriptif skor aspek kato manurun ...74

Tabel, 4.3 Statistik deskriptif skor aspek kato mandaki... 76

Tabel, 4.4 Statistik deskriptif skor aspek kato malereang ... 78

Tabel, 4.5 Statistik deskriptif skor kesantunan berbahasa ... 80

Tabel, 4.6 Uji Normalitas Skor Gain aspek kato mandata ... 81

Tabel, 4.7 Uji Homogenitas Gain aspek kato mandata ... 82

Tabel, 4.8 Uji Normalitas Skor Gain aspek kato manurun ... 83

Tabel, 4.9 Uji Homogenitas Gain aspek kato manurun ...84

Tabel, 4.10 Uji Normalitas Skor Gain aspek kato mandaki ... 84

Tabel, 4.11 Uji Homogenitas Gain aspek kato mandaki ... 85

Tabel, 4.12 Uji Normalitas Skor Gain aspek kato malereang ...86

Tabel, 4.13 Uji Homogenitas Gain aspek kato malereang ...87

Tabel, 4.14 Uji Normalitas Skor Gain kesantunan berbahasa ... 88

Tabel, 4.15 Uji Homogenitas Gain kesantunan berbahasa ... 88

Tabel, 4.16 Uji Hipotesis Gain aspek kato mandata ... 89

Tabel, 4.17 Uji Hipotesis Gain aspek kato manurun ... 91

Tabel, 4.18 Uji Hipotesis Gain aspek kato mandaki ... 92

Tabel, 4.19 Uji Hipotesis Gain aspek kato malereang ... 94


(9)

1

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berfungsi untuk memberdayakan potensi manusia dalam proses pembentukan karakter bangsa sehingga dapat menjadikan manusia yang memiliki jati diri sebagai ciri suatu bangsa. Selain itu pendidikan memiliki fungsi untuk mengembangkan serta melestarikan nilai-nilai budaya yang bersifat positif sehingga terbentuk kehidupan masyarakat yang damai. Pendidikan pada dasarnya mengarahkan perubahan ke arah yang lebih positif. Untuk itu diperlukan pola pendidikan yang sistematis, penyelenggaraan pendidikan yang benar dan terorganisir sehingga tercipta perubahan ke arah kehidupan yang lebih kompetitif dan inovatif.

Perencanaan dalam bidang pendidikan yang disebut dengan kurikulum telah menjadi ketetapan pemerintah dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan. Perubahan yang dialami kurikulum sejak dahulu adalah untuk perbaikan penyesuaian kebutuhan masyarakat dan pembentukan manusia yang lebih baik. Pada prinsipnya kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai tujuan nasional dan tujuan lokal untuk menyesuaiankan dengan kekhasan, kondisi, dan potensi daerah, satuan pendidikan serta kebutuhan siswa. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan dan efektifitas potensi daerah.

Sejalan dengan kebijakan KTSP maka muatan lokal merupakan bagian struktural kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pada hakikatnya kurikulum muatan lokal merupakan perwujudan dari pasal 38 ayat 1 UU Sisdiknas yang berbunyi “Pelaksanaan kegiatan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan


(10)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas suatu pendidikan”. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa wewenang pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi semakin besar. Perwujudannya dilakukan dengan memberi kewenangan kepada setiap satuan pendidikan. Hal ini terlihatr jelas pada kurikulum muatan lokal memiliki peranan dalam mengimbangi kelemahan yang terdapat pada efektifitas kurikulum sentralistik dengan tujuannya agar siswa lebih mengenal keadaan lingkungannya serta mampu melestarikan budaya daerah dan mengembangkan potensi sumber daya alam guna mendukung pembangunan nasional sehingga siswa tidak terlepas dari aturan budaya yang dimiliki daerahnya. Kedua undang-undang tersebut menandai sistem baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari kecendrungan sistem sentralistik menjadi sistem desentralistik.

Berhubungan dengan hal tersebut Dinas Pendidikan Nasional Sumatera Barat telah merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan daerah yang disebut kurikulum muatan lokal. Penerapan muatan lokal salah satunya dilaksanakan dalam mata pelajaran Budaya Alam Mianngkabau (BAM). Mata pelajaran ini bertujuan untuk pelestarian budaya Minangkabau sedini mungkin dengan berbagai cara. Selain itu, tujuan pembelajaran ini adalah agar siswa mengenal, memahami, menghayati, dan mengapresiasi dan menerapkan nilai-nilai budaya Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Provinsi Sumatera Barat, 1994).

Kurikulum ini telah diterapkan sejak tahun 1995 di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Penerapan mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau diperkuat oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang bertujuan untuk memberikan kewenangan bagi daerah dalam mengambil keputusan publik yang sesuai dengan kebutuhan daerah dan


(11)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan keinginan masyarakat tersebut. Adapun fungsi mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau yang diterapkan dalam kurikulum muatan lokal adalah untuk;

1. memberikan pengetahuan dasar terhadap siswa tentang BAM sebagai bagian dari kebudayaan nasional,

2. memupuk dan menumbuhkan rasa cinta dan penghargaan terhadap alam Minangkabau dalam rangka memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan nasional;

3. mendorong siswa agar menghayati dan menerapkan nilai-nilai BAM yang relevan dalam kehidupannya;

4. memberikan dorongan kepada siswa untuk menggali, melestarikan, dan mengembangkan BAM dalam rangka memupuk dan mengembangkan budaya nasional.

Dalam ruang lingkup pembelajaran Budaya Alam Minangkau, muatan materi tentang bahasa merupakan bagian dari budaya itu sendiri. Penjabaran dari kato nan ampek merupakan salah satu perwujudan dalam memberikan pemahaman budaya dengan tujuan akhir pembentukan karakter atau pribadi yang santun dalam bertutur kepada siswa yang dipelajari pada mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau. Secara sederhana kato dapat diartikan sebagai sebuah tata aturan dalam berkomunikasi antar sesama komunikator yang dikenal dengan istilah kato nan ampek. Ada empat kategori kesantunan yang dipakai dalam bahasa Minangkabau. Pertama, kato mandaki; tatakrama bertutur kepada orang yang lebih tua. Kedua, kato malereang; tatakrama bertutur kepada orang yang disegani. Ketiga, kato mandata; tatakrama bertutur kepada teman sebaya. Keempat, kato manurun; tatakrama kepada orang lebih muda. Pelestarian kesantunan dalam berbahasa ini tentunya memberikan sumbangan positif terhadap pembangunan karakter di masa datang. Oleh karena itu, dalam masyarakat Minangkabau bahasa sebagai alat


(12)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

komunikasi antar sesama manusia, juga sebagai tatakrama berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat Minangkabau.

Dewasa ini remaja Minangkabau sebagai generasi terpelajar tidak mampu bertutur secara baik sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dalam kebudayaan yang mengikat. Merosotnya nilai-nilai normatif budaya Minangkabu dalam pribadi orang Minangkabau dapat dilihat dari bahasa Minangkabau yang dipakai saat ini. Untuk berkomunikasi sesama orang Minangkabau, jarang atau bahkan bisa dikatakan tidak lagi ditemukan tata berbahasa menurut tingkatan usia dan kedudukan seseorang. Bahasa Minangkabau tidak lagi berada pada posisi aturan adat Minangkabau, meskipun dilihat dari pada tataran usia yang berbeda. Lunturnya etika dalam berkomunikasi pada remaja Minangkabau diantaranya dipengaruhi oleh arus modernisasi yang sedang berkembang di tengah masyarakat, kondisi masyarakat Minangkabau yang mulai heterogen, yang berimbas pada penggunaan bermacam-macam bahasa tanpa terkecuali penduduk asli daerah. Sejauh ini masyarakat mulai mengabaikan aturan berbahasa Minangkabau dalam berkomunikasi. Seseorang berkomunikasi hanya sebatas penyampaian informasi dengan gaya bahasa yang enak didengar sehingga komunikasi berjalan lancar tanpa mempertimbangkan aspek kaidah kesantunan berbahasa tersebut serta ketepatan bahasa yang digunakan. Terabainya kondisi aturan kebahasaan Minangkabau dalam berkomunikasi akan mempengaruhi pola berbahasa masyarakat bahkan akan mengancam eksistensi bahasa daerah.

Kondisi seperti ini telah menjadi realita masyarakat Minangkabau dalam komunikasi khususnya pada remaja. Masih jarangnya tuturan implisit yang digunakan dalam berkomunikasi karena bisa dianggap saja tidak efektif dan sudah jauh pada nilai kesantunan berbahasa. Dalam tatanan berbahasa masyarakat Minagkabau dikenal dengan bertutur secara tidak langsung.


(13)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Errington (1984:45) mengatakan bahwa masyarakat Minangkabau tidak terus terang. Maksudnya, dalam melakukan interaksi atau berkomunikasi, seorang Minangkabau cenderung memilih ujaran-ujaran yang sifatnya implisit. Hal ini berdampak pada jarangnya pemakaian dan kecendrungan mitra tutur salah mengartikan dan tidak memahami tuturan implisit. Selain itu, tuturan implisit yang cenderung dianggap ambigu dan berpotensi memiliki makna ganda atau multiple.

Secara keseluruhan, perkembanagan tatanan berbahasa yang terjadi di lingkungan masyarakat Minangkabau telah terjadi beberapa ketimpangan, seperti bertutur kasar pada teman sebaya, saudara, guru, dan pada orang tua. Hal ini jika dibiarkan akan menyebabkan hilangnya budaya Minangkabau dikalangan remaja dalam hal kesantunan berbahasa.

Hilangnya kesantunan dan rasa hormat dalam berkomunikasi menandakan masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa ibu, dimana bahsa ibu merupakan tolak ukur tingginya harkat dan martabat suatu bangsa. Oleh karena itu, perubahan dalam hal menjunjung kembali nilai kesantunan berbahasa perlu dilaksanakan. Peningkatan peran ‘ninik mamak’ dan orang tua kepada anak dalam hal mengawasi dalam mendapatkan informasi baru sampai kepada memilih acara yang patut ditonton oleh anak, serta membiasakan bertutur yang santun dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Selain itu, institusi pendidikan harus memberikan penekanan terhadap aspek kesantunan berbahasa dalam proses pembelajaran secara terpada dan kolektif.

Nilai-nilai kesantunan berbahasa Minangkabau yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Pertama pada mata pelajaran Budaya Alam Minagkabau yaitu ‘kato nan ampek’. Budaya Alam Minangkabau berfungsi sebagai pelestarian budaya daerah dan menumbuhkan nilai budaya Minangkabau itu


(14)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sendiri di kalangan siswa sehingga siswa dapat diterima masyarakat salah satunya dalam berbahasa santun. Namun pada kenyataannya yang terjadi di lingkungan remaja Minangkabau khususnya siswa sekolah menengah mengalami degradasi dalam santun berkomunikasi. Hal ini terlihat dari adanya kontradiktif terhadap apa yang seharusnya menjadi pegangan siswa.

Dengan hasil belajar yang tinggi tentu pencapaian tujuan pembelajaran akan terefleksi dalam kehidupan siswa itu sendiri. Banyak faktor yang menjadi kendala dari pencapaian tujuan pembelajaran ‘kato nan ampek’ pada mata pelajaran Budaya Alam Minankabau, mulai dari siswa, orang tua, sekolah, dan masyarakat sampai pada kondisi pembelajaran ‘kato nan ampek’ itu sendiri. Pembelajaran ‘kato nan ampek’ bukan hanya sekedar menuntut siswa mampu berkomunikasi verbal tetapi siswa memahami nilai-nilai yang terkandung dalam bertutur. Untuk itu proses pembelajaran perlu dikaji ulang demi ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam hal ini guru harus mampu menyajikan metode yang inovatif serta mampu merefleksikan nilai tau sikap yang dipelajari. Penerapan metode yang tepat akan membentuk proses pembelajaran efektif dan bermakna. Dengan demikian, metode yang paling tepat digunakan dalam menjawab permasalahan kesantunan berbahasa siswa pada mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau yaitu metode role playing atau bermain peran.

Metode role playing adalah metode yang menyajikan konsep pembelajaran dengan memberikan keleluasaan pada siswa dalam memainkan peran berdasarkan topik tertentu. Topik yang diberikan sesuai dengan permasalahan dalam kehidupan siswa serta menjelaskan dan mengkaikatkan bagaimana nilai yang ada dalam diri siswa dapat menentukan tingkah laku serta menumbuhkan kesadaran siswa terhadap nilai-nilai moral. Dengan metode pembelajaran ini diharapkan tumbuh sikap empati terhadap perbedaan


(15)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nilai yang terjadi saat siswa berinteraksi dengan dunia luar, sehingga menumbuhkan nilai yang ada dalam diri siswa. Dengan demikian, penerapan metode role playing akan memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan sikap dan tata bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari melalui bermain peran.

Pada prinsipnya metode pembelajaran bermain peran ini memberikan kesempatan siswa untuk mengeksplorasikan diri dengan memainkan peran dalam kelas. Dalam pembelajaran metode pembelajaran role palying diharapkan siswa dapat menerapkan tata bahasa Minangkabau yang digunakan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, bentuk kesantunan berbahasa dalam lingkungan siswa yang mulai pudar akan dihidupkan lagi dengan adanya pembelajaran bermain peran yang dilakukan secara terus-menerus. Metode pembelajaran role playing yang diterapkan kepada siswa tentunya akan memberikan pembiasaan bagaimana siswa memahami bertutur layaknya yang tersirat dalam ‘kato nan ampek’ sebagai bentuk kesantunan berbahasa Minangkabau. Dengan demikian metode pembelajaran role playing akan membantu siswa membangun kesantunan berbahasa baik aspek kebahasaan maupun aspek non kebahasaaan dengan memainkan peran di dalam kelas.

Dengan menerapkan metode role playing diharapkan siswa lebih dapat memahami kesantunan berbahasa dengan peranan yang diperankan siswa. Selain itu, siswa akan lebih mampu memahami konsep kesantunan berbahasa

‘kato nan ampek’ dengan memposisikan penggunaan bahasa yang sesuai

dengan lawan bicara, pembentukan mimik, intonasi suara, dan mampu memahami perasaan orang lain. Penggunaan metode ini dalam proses pembelajaran agar mempermudah ketercapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini


(16)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam suatu penelitian dengan judul “Efektivitas metode pembelajaran role playing untuk meningkatkan kesantunan berbahasa siswa”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana efektifitas metode pembelajaran role playing untuk meningkatkan kesantunan berbahasa siswa pada mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau di kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 11 Padang?”. Adapun rumusan masalah

dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah metode pembelajaran role playing efektif meningkatkan kesantunan berbahasa siswa aspek kato mandata di Sekolah Menengah Pertama 11 Padang?

2. Apakah metode pembelajaran role playing efektif meningkatkan kesantunan berbahasa siswa aspek kato manurun di Sekolah Menengah Pertama 11 Padang?

3. Apakah metode pembelajaran role playing efektif meningkatkan kesantunan berbahasa siswa aspek kato mandaki di Sekolah Menengah Pertama 11 Padang?

4. Apakah metode pembelajaran role playing efektif meningkatkan kesantunan berbahasa siswa aspek kato malereang di Sekolah Menengah Pertama 11 Padang?

5. Apakah metode pembelajaran role playing efektif meningkatkan kesantunan berbahasa siswa di Sekolah Menengah Pertama 11 Padang?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah untuk memperoleh gambaran komprehensif efektivitas metode pembelajaran role playing untuk meningkatkan kesantunan berbahasa siswa pada mata pelajaran


(17)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Budaya Alam Minangkabau di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Memperoleh gambaran komprehensif efektivitas metode role playing untuk meningkatkan kesantunan siswa aspek kato mandata di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang.

2. Memperoleh gambaran komprehensif efektivitas metode role playing untuk meningkatkan kesantunan siswa aspek kato manurun di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang.

3. Memperoleh gambaran komprehensif efektivitas metode role playing untuk meningkatkan kesantunan siswa aspek kato mandaki di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang.

4. Memperoleh gambaran komprehensif efektivitas metode role playing untuk meningkatkan kesantunan siswa aspek kato malereang di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang.

5. Memperoleh gambaran komprehensif efektivitas metode role playing untuk meningkatkan kesantunan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan tentu harus memberikan manfaat baik bagi peneliti maupun objek yang ditelitinya. Dengan metode role playing tersebut diharapkan akan bermanfaat dan berguna baik secara praktis dan teoretis bagi yang terlibat langsung didalamnya. Manfaat yang terdapat dari penelitian ini sebagai berikut.


(18)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Untuk mengkaji konsep pembelajaran role playing yang berpengaruh terhadap kesantunan berbahasa siswa dalam aspek kato mandata, kato manurun, kato mandaki, dan kato malereang.

2. Manfaat praktis

a. Sebagai alternatif acuan dalam proses pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama

b. Mengetahui sejauh mana keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

c. Membantu guru dalam mengembangkan kesantunan berbahasa siswa sebagai upaya untuk memperbaiki proses belajar mengajar di Sekolah Menengah Pertama.


(19)

51

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Metode ini memberikan manfaat untuk menentukan bagaimana dan mengapa suatu kondisi terjadi dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat hasil yang sesuai dengan perencanaan. Dalam penelitian ini bermaksud untuk mengatahui metode pembelajaran mana yang lebih efektif guna meningkatkan kesantunan berbahasa siswa dalam proses pembelajaran Budaya Alam Minangkabau. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan antara kedua metode pembelajaran role playing dengan metode pembelajaran yang diterapkan saat ini oleh guru di sekolah selanjutnya melihat dampak terhadap kesantunan berbahasa siswa. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Maknanya adalah bahwa data-data dikemukakan dengan angka-angka untuk menggambarkan keadaan yang diteliti dalam suatu bentuk hasil penelitian.

B. Desain Penelitian

Jenis desain dalam penelitian eksperimen kuasi ini berbentuk nonequivalent (pretest-posttest) control group design. Desain penelitian nonequivalent (pretest-posttest) control group design sangat cocok dengan metode eksperimen kuasi karena dalam pengambilan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dengan melakukan random assigment. Adapun bentuk dari desain tersebut dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Desain Penelitian


(20)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 - O2

Keterangan:

X : perlakuan dengan menerapkan metode pembelajaran role playing - : perlakuan dengan menerapkan metode pembelajaran saat ini O1: tes sebelum perlakuan

O2: tes setelah perlakuan

Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka di bawah ini merupakan tahapan-tahapan penelitian tergambar sebagai berikut:

1. Tahap pertama, pada tahap ini yang dilakukan adalah menetapkan kelompok mana yang akan dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok mana yang akan dijadikan kelompok kontrol. Kelompok ekspemerimen menerapkan metode pembelajaran role playing, sedangkan pada kelompok kontrol menerapkan metode pembelajaran konvensional. 2. Tahap kedua, tahap ini memberikan pretest untuk kedua kelompok, yakni

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal dari kedua kelompok sebulum diberikan perlakuan.

3. Tahap ketiga, tahap ini adalah memberikan perlakuan tiga kali pertemuan terhadap kelompok eksperimen dengan menerapkan metode pembelajaran role playing, sedangkan kelompok kontrol menerapkan metode konvensional.

4. Tahap keempat, tahap terkahir memberikan posttest untuk kedua kelompok, dengan tujuan untuk melihat sejauh mana kesantunan berbahasa yang diperoleh siswa setelah diberikan perlakuan.


(21)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lokasi penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang Sumatera Barat.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sebagai fakta yang akan diteliti, maka dalam penelitian ini melibatkan populasi berdasarkan lokasi penelitian. Dari populasi inilah selanjutnya akan mendapatkan data serta keterangan yang dapat dijadikan sebagai informasi jawaban terhadap permasalahan penelitian. Sesuai dengan batasan penelitian ini yang terkait dengan kesantunan berbahasa siswa pada mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau yang diujicobakan metode role playing maka akan jadi populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII yang belajar mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang.

Tabel 3. 2

Populasi dan Sampel Penelitian

No Kelas Perlakuan Jumlah Siswa (orang)

1 VIII A - 28

2 VIII B Eksperimen 32

3 VIII C - 29

4 VIII D - 31


(22)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 VIII F - 33

7 VIII G Kontrol 32

Jumlah 215

Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 11 Padang

2. Sampel

Dalam penentuan sampel penelitian untuk mendapatkan kelompok siswa yang akan diujicobakan metode pembelajaran, dimana pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang menunjukkan perlakuan yang seimbang terhadap prestasi siswa dan keadaan siswa selain itu sekolah ini tidak memiliki kelas unggulan, maka teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah teknik purposive sampling. Dengan menggunakan teknik ini sampelnya yang representatif. Oleh karena itu, diperoleh dua kelas yang nantinya sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka kelas VIII B sebagai kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran role playing dan kelas VIII G sebagai kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran saat ini digunakan. Kelas pertama dijadikan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 32 orang dan kelas kedua dijadikan sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 32 orang sehingga jumlah siswa menjadi objek penelitian sebanyak 64 orang siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen 1. Teknik Pengumpulan Data


(23)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai kesantunan berbahasa siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sekumpulan indikator variabel penelitian untuk mengukur kesantunan berbahasa siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

a. Tes

Tes pada penelitian ini dalam bentuk tes praktek yang akan diberikan pada pretest dan posttest. Data untuk melihat kemampuan awal siswa mengenai kesantunan berbahasa sebelum perlakuan diperoleh peneliti dengan memberikan pretest sedangkan mengenai data kesantunan berbahasa siswa setelah perlakuan diberikan posttest. Alat tes yang dikembangkan oleh peneliti adalah berupa tes praktek yang penilaiannya berdasarkan indikator kesantunan berbahasa dengan bebantuan pedoman observasi. Pedoman observasi tersebut digunakan untuk memfokuskan pengamat melakukan penilaian tes praktek terhadap aspek-aspek kesantunan berbahasa. Lembar observasi praktek yang telah tersusun kemudian divalidasi dengan cara meminta para ahli (judgment expert) kedua dosen pembimbing dan seorang dosen dari Sumatera Barat.

2. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Bentuk observasi yang dilaksanakan adalah observasi nonpartisipan. Dalam bentuk instrumen observasi yang dilakukan termasuk dalam observasi terstruktur karena telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya dan variabel apa yang akan diamati sesuai


(24)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan apa yang telah dirancang tanpa menghilangkan atau mengurangi komponen utama dari pemebelajaran role playing sendiri.

Pada pedoman bentuk observasi yang digunakan dalam penelitian ini dirancang berdasarkan langkah-langkah proses pembelajaran yang tercantum dalam RPP. Interpretasi untuk data oberservasi adalah: kriteria nilai 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), dan 1 (kurang).

3. Pengembangan Instrumen a. Defenisi Operasional

1) Metode Pembelajaran Role Playing

Metode pembelajaran role playing atau bermain peran merupakan metode untuk menghadirkan peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukan peran di dalam kelas yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian terhadap peran tersebut. Pada dasarnya metode ini lebih menekankan pada masalah yang diangkat dalam suatu pertunjukan dalam kelas bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan

permainan peran. Dalam pembelajaran ini siswa dapat

mengeksplorasikan masalah-masalah yang terhubung antar sesama manusia dengan cara memainkan peran dalam situasi permasalahan kemudian mendiskusikan peraturan-peraturan. Siswa juga bisa mengungkapkan perasaan, tingkah laku, nilai-nilai, dan strategi pemecahan masalah secara bersama-sama.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan metode pembelajaran role playing adalah suatu bentuk metode pembelajaran yang memberikan ruang bagi siswa untuk menginterpretasikan masalah dengan memainkan peran dalam kelas sehingga siswa


(25)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu untuk dapat menyerap nilai-nilai yang terkandung dalam peran tersebut.

2) Kesantunan Berbahasa

Kesantunan berbahasa diartikan sebagai tatanan berbahasa yang mengacu pada penggunaan bahasa yang halus, beradab, sopan, lemah lembut serta tidak menyinggung perasaan pendengar atau mitra tutur. Lakoff (Eelen, 2001:21) mendefenisikan kesantunan sebagai suatu hubungan interpersonal yang membuat sedemikian rupa untuk memfasilitasi interaksi dengan meminimalkan atau mencegah terjadinya konflik dan pertentangan dalam interaksi. Tentunya dengan bahasa yang ramah, halus, dan sopan akan menghindari terjadinya pertentangan yang disebabkan penggunaan tutur bahasa yang tidak tepat. Kesantunan berbahasa akan lebih banyak dipengaruhi oleh budaya daerah setempat, Yule (1996:60) mengemukakan bahwa tidak mungkin ada konsep yang paten mengenai kesantunan dan etika dalam suatu budaya, karena setiap bahasa yang berbeda akan mencerminkan budaya yang berbeda. Dengan demikian suatu budaya akan mempersepsikan kesantunan berbahasa secara berbeda pula. Dalam masyarakat budaya Minangkabau kesantunan berbahasa dikenal dengan tatanan kato nan ampek.

Dalam penelitian ini kesantunan berbahasa adalah suatu bentuk aturan atau norma dalam bertutur yang berlaku dalam masyarakat Minangkabau mencakup aspek kato mandata, kato manurun, kato mandaki, dan kato malereang yang bertujuan untuk menjadikan interaksi interpersonal masyarakat setempat terjalin harmonis.


(26)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mata Pelajaran : Budaya Alam Minangkabau

Standar Kompetensi : Mengenal, memahami, dan menghayati adat Minangkabau, falsafah, bahasa, dan sastra Minangkabau serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pokok Bahasan : Tata bicara di rumah gadang Minangkabau

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instumen

Indokator Aspek

kesantunan berbahasa

Bentuk soal Nomor item

Jumlah

 Penuturan dengan

intonasi rendah

 Penuturan bahasa

disertai ekspresi wajah yang menyenangkan

 Memperhatikan

lawan bicara

 Menggunakan

bahasa yang bagurau atau humoris

 Penggunaan kata ganti aden atau den untuk orang pertama atau sebut nama sendiri. Ang untuk orang kedua laki-laki. Kau untuk

orang kedua

perempuan. Inyo atau anyo untuk orang ketiga

Kato mandata Praktek 1,2,3,4,5, 6,7,8

8

 Penuturan dengan

intonasi rendah

 Penuturan bahasa

Kato manurun Praktek 1,2,3,4,5, 6,7,8


(27)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu disertai ekspresi wajah

yang menyenangkan

 Memperhatikan

lawan bicara

 Menggunakan

bahasa yang memberikan kasan atau kesan

 Penggunaan kata

ganti wak den atau awak den atau wak den untuk orang pertama atau sebut nama sendiri. Awak ang atau wak ang untuk orang kedua laki-laki. Awak kau atau wak kau

untuk orang kedua

perempuan atau adiak. Wak nyo atau awak nyo untuk orang ketiga

 Penuturan dengan

intonasi rendah

 Penuturan bahasa

disertai ekspresi wajah yang menyenangkan

 Memperhatikan

lawan bicara

 Sikap tubuh yang

menunjukkan rasa

hormat terhadap lawan bicara

 Menggunakan

bahasa tidak langsung

 Penggunaan kata

ganti ambo untuk orang

pertama, panggilan

kehormatan untuk orang yang lebih tua: mamak, inyiak, uda, tuan, etek, amai, atau uni serta baliau untuk orang ketiga

Kato mandaki Praktek 1,2,3,4,5, 6,7,8


(28)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Penuturan dengan

intonasi rendah

 Penuturan bahasa

disertai ekspresi wajah yang menyenangkan

 Memperhatikan

lawan bicara

 Sikap tubuh yang

menunjukkan rasa

hormat terhadap lawan bicara

 Menggunakan

bahasa kiasan

 Penggunaan kata

ganti wak ambo atau awak ambo untuk orang

pertama, gelar dan

panggilan kekerabatan yang diberikan keluarga

untuk orang kedua,

baliau untuk orang ketiga

Kato malereang Praktek 1,2,3,4,5, 6,7,8

8

Jumlah 32

c. Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas

Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentuValiditas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid apabila mempunyai validitas yang tinggi. Oleh sebab itu instrumen tes pembelajaran kesantunan berbahasa dengan menggunakan pembelajaran role playing ini disusun berdasarkan indikator tersebut. Validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut, karena suatu tes dapat memberikan


(29)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan tersebut.

Untuk pengolahan validitas tes bentuk praktek, peneliti menggunakan uji korelasi teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Koefesien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Apabila koefesiennya negatif menunjukkan hubungan kebalikan, sedangkan koefesien positif menunjukkan adanya kesejajaran. Adapun rumus untuk menguji validitas yang digunakan adalah sebagai berikut :

rxy =

N∑XY – (∑X)(∑Y)

√{N∑X2– (∑X)2} {N∑Y2– (∑Y)2} Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi yang di cari

∑XY : Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden

∑Y : Skor responden

∑X : Skor item tes

(∑X2) : Kuadrat skor item tes (∑Y2) : Kuadrat responden

Berikut ini merupakan interpretasi mengenai besarnya koefesien korelasi:

- Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi - Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi - Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup tinggi - Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah


(30)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : sangat rendah ( Zaenal Arifin, 2009:257)

Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikannya dengan rumus :

2 1

2 r n r t

  

Sugiyono (2011:184) Keterangan :

t : Nilai t hitung r : Koefisien korelasi n : Jumlah banyak subjek

Berdasarkan uji validasi dengan menggunakan product moment dari Pearson dengan program pengolah data SPSS (Statistical Product and Service Solution) maka dari 8 item dari indikator kesantunan berbahasa dari segi aspek kato mandata yang diujicobakan terdapat tiga item yang rusak atau tingkat valididasnya sangat rendah , sedangkan 5 item (2, 4, 5, 6, dan 7) memiliki kriteria valid.

Pada indikator kesantunan berbahasa dari segi aspek kato manurun yang dujicobakan terdapat tiga item yang rusak atau tingkat validitasnya sangat rendah, sedangkan 5 item (1, 3, 4, 6, dan 7) memiliki kriteria valid.

Pada indikator kesantunan berbahasa dari segi aspek kato mandaki yang dujicobakan terdapat dua item yang rusak atau


(31)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki validitasnya sangat rendah, sedangkan 6 item (1, 3, 4, 6, 7, dan 8) memiliki kriteria valid.

Pada indikator kesantunan berbahasa dari segi aspek kato malereang yang dujicobakan terdapat dua item yang rusak atau memiliki validitas sangat rendah, sedangkan 6 item (2, 3, 4, 5, 7, dan 8) memiliki kriteria valid.

2. Uji Reliabilitas

Selain uji validitas tes juga perlu dilakukan uji reabilitas. Reliabilitas adalah tingkat kekonsistenan alat ukur. Reliabilitas menunjuk kepada suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunaka rumus Spearman Brown sebagai berikut:

 

1.2 2 . 1

1 1

2 r n

r rnn

  

Keterangan:

Apabila nilai reliabilitas lebih besar dari nilai rtabel pada taraf nyata 0,05 maka instrumen dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika nilai reliabilitas lebih kecil dari nilai rtabel, maka instrumen dinyatakan belum reliabel.


(32)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengukur Reliabilitas instrumen digunakan teknik split half dari Spearman Brown. Dari perhitungan validitas diketahui r = 1. Berikut perhitungan realibilitas dengan teknik split half dari Spearman Brown: 2 . 1 2 . 1 ) 1 ( 1 2 r n r rnn    ) 1 )( 1 2 ( 1 ) 1 )( 2 (    nn r 2 2  nn r 1  nn r

Alat pengumpul data dikatakan reliable jika r hitung > r tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk = n-2. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat bahwa r hitung > r table (1 > 0.306) maka, berdasarkan kriteria tersebut dapat dikatakan bahwa instrument tes objektif yang digunakan reliable.

F. Teknik Analisis Data

Pengolahan dan analisis data secara garis besar dilakukan dengan menggunakan kajian statistik dengan bantuan SPSS. Data primer dari hasil tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan metode role playing dianalisa dengan cara membandingkan skor pretest dan posttest. Sebelum dilakukan uji hipotesis maka dilakukan uji persyaratan analisis yaitu normalitas dan homogenitas, selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t, uji-t dipakai guna membandingkan antara kedua keadaaan nilai rata-rata pretest siswa pada kelas eksperimen dengan siswa pada kelas


(33)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kontrol, dengan keadaan nilai tes rata-rata prostest siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setiap aspek kesantunan berbahasa.

1. Uji Persyaratan a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu cara memeriksa normalitas pada sebuah sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan program pengolah data SPSS 18 (Statistical Product and Service Solution). Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikasi) atau nilai probalitas > 0,05 maka distribusi adalah normal. Uji normalitas distribusi data peningkatan nilai kesantunan berbahasa siswa dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Test.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Uji ini dilakukan untuk melihat sama tidaknya varians-varians data peningkatan kesantunan berbahasa siswa untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan Levene Test. Uji statistik yang digunakan untuk pengujian homogenitas dengan program SPSS versi 18. Uji Levene Test akan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Sig. (signifikansi) atau nilai probalitas < 0,05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai Sig. (signifikansi) atau nilai probalitas > 0,05 maka data berasal dari populasi –populasi yang mempunyai varians yang sama.


(34)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t. Uji t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua buah mean sampel (dua buah variabel yang dikomperasikan).

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua arah (t-test independent). Uji ini digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata dari 2 populasi yang bersifat independen, dimana peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam populasi. Ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan pada uji t – independen dua arah ini yaitu dilakukan pada satu sampel (setiap elemen dua pengamatan), data kuantitatif (interval – rasio) dan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) dilakukan dengan program SPSS.

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua arah (t-test independent) untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada pengolahan data SPSS versi 18. Uji hipotesis dalam penelitian ini yaitu membandingkan gain skor posttest dengan pretest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik dilakukan secara keseluruhan ataupun setiap aspek (aspek kato mandata, kato manurun, kato mandaki, dan kato malereang).

Penelitian ini menggunakan uji dua ekor. Oleh karena itu, daerah penolakan hipotesis terdapat pada daerah negatif dan positif dengan batas

ttabel. Untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan skor penguasaan

matari ajar untuk peningkatan kesantunan berbahasa siswa, dilakukan secara statistik dengan menggunakan uji statistik parametik Independent Samples Test jika sebaran data terdistribusi normal dan homogen. Dengan


(35)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kriteria pengujian: jika t-hitung > t-tabel maka Ha diterima pada taraf

signifikansi (α = 0,05) dan derajat kebebasan dk = (n1 + n 2 - 2).

G. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur atau langkah-langkah yang tempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap pendahuluan penelitian a. Penyusunan proposal penelitian

b. Pelaksanaan seminar proposal dan perbaikan proposal penelitian c. Mengurus izin penelitian

2. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan intrumen berupa tes praktek dengan penilaian pada lembar observasi yang sesuai dengan indikator kesantunan berbahasa. Tahapan penyusunan intrumen sebagai berikut:

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajran (RPP) b. Membuat kisi-kisi soal

c. Penilaian instrumen penelitian

3. Uji coba metode pembelajaran role playing da metode pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, dengan cara:

a. Memberikan pretest sebelum perlakuan

b. Memberikan perlakuan metode pembelajaran dengan mengacu pada desain RPP

c. Memberikan posttest setelah perlakuan

4. Mendeskripsikan hasil penelitian dengan cara perhitungan statistik dengan bantuan software SPSS versi 18 untuk membuktikan hipotesis 5. Melakukan analisa dan pembahasan hasil penelitian


(36)

106

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran role playing memberikan pengaruh terhadap proses belajar mengajar yang lebih baik, aktifitas belajar berpusat siswa menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Pertumbuhan aktifitas belajar terlihat dengan adanya komunikasi edukatif antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa lainnya. Permainan peran yang dimainkan siswa yang berdasarkan pengalaman dalam bertutur kata dalam kehidupan sehari-hari, hal ini menjadikan siswa lebih antusias dalam memainkan peran. Selain itu, dalam pembelajaran ini memungkinkan siswa dapat meluapkan emosi, perasaan, dan sikap yang terbawa dari luar dan di perankan di depan kelas sehingga permainan peran lebih natural. Oleh sebab itu, guru sebagai fasilitator akan lebih mudah mengidentifikasi permasalahan kesantunan berbahasa siswa dan mengembangkan bentuk kesantunan berbahasa siswa sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar.

Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode role playing memberikan pengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, hal ini terbukti dengan metode pembelajaran role playing siswa dapat meningkatkan kesantunan berbahasa siswa yang mencakup aspek kato mandata, kato manurun, kato mandaki, dan kato malereang dengan adanya permainan peran di kelas. Dengan menerapkan metode pembelajaran role playing siswa mampu membangun pengetahuan kesantunan berbahasa baik unsur kebahasaan maupun unsur non kebahasaan. Hasil observasi menjelaskan peranan guru dan siswa dalam metode pembelajaran role playing


(37)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpengaruh pada keberhasilan metode ini dengan memaksimalkan peran masing-masing dalam permainan peran.

Berdasarkan pembuktian efektivitas metode pembelajaran role playing dengan uji hipotesis, maka dapat disimpulkan metode pembelajaran role playing terbukti dapat meningkatkan kesantunan berbahasa siswa mencakup aspek kato mandata, kato manurun, kato mandaki, dan kato malereang. Dengan demikian pada pembelajaran dengan metode pembelajaran role playing efektif untuk meningkatkan kesantunan berbahasa siswa pada mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau.

B. Saran

Berdasarkan penjelasan tersebut, penggunaan metode pembelajaran role playing dapat menjadikan rekomendasi sebagai alternatif dari pengajaran kesantunan berbahasa siswa pada mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa saran setelah melakukan penelitian ini:

1. Bagi guru mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau, metode

pembelajaran role playing dapat dijadikan salah alternatif untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran Budaya Alam Minangkabau, yang selama ini kurang melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Metode pembelajaran role playing dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan kesantunan berbahasa siswa (kato nan ampek)

2. Bagi peneliti yang mengadakan penelitian yang berhubungan dengan menggunakan metode pembelajaran role playing, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi peneliti lebih lanjut yang berminat dan memanfaatkan metode pemebelajaran role playing sebagai cara pembelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya peneliti lain untuk mengalokasikan banyak waktu dalam mengadakan penelitian dan untuk


(38)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menemukan beberapa teori yang mendukung penggunaan metode pembelajaran role playing dalam pengajaran kesantunan berbahasa siswa agar penelitian dapat menjadi lebih baik.


(39)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arifin, Zenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta

Boeree, G. (2010). Metode pembelajaran dan pengajaran: kritik dan sugesti terhadap dunia pendidikan, pembelajaran, dan kecerdasan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Brown, P & S. C. Levinson. (1987). Politness: some universals in languange usege. Cambridge University Press.

Dick, W. Carey, L. & Carey, J.O. (2006). The systematic design og instruction. New York:Pearson.

Errington, Frederick K. (1984). Manner dan meaning in west sumtera: the social context of consciousness. New York: Yale University.

Graves, Elizabeth. A . (2008). Is role-playing an effective teaching method? [Online]. Tersedia: www.cehs.ohio.edu/resources/documents/ graves.pdf. [24 November 2012]

Hamalik, Oemar. (2011). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. ______________ (2009). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan

sistem. Bandung: Bumi Aksara.

______________ (2001). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Bandung: Bumi Aksara.

Hamid Hasan, S. (2008). Evaluasi kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya Hamzah. (2010). Model pembelajaran: menciptakan proses belajar mengajar


(40)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasim, E. Moh. (1987). Kamus istilah islam. Bandung: Penerbit Pustaka

Jarvis, Lori. et al. (2002). Role-playing as a teaching strategy. [Online]. Tersedia: imet.csus.edu/imet3/odell/portfolio/grartifacts/Lit%20review.pdf

[23November 2012]

Lecch, Geoffrey. (1993). Prinsip-prinsip pragmatik. Terjemahan. Jakarta: UI Prers.

_______________(1983). Pragmatic. [Online]. Tersedia: http//www.universal teacher.org.uk/lang/pragmatic.html. [22 November 2012]

Nasution, S. (2009). Berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Navis, A. A. (1984). Alam terkembang jadi guru. Jakarta: Grafiti Pers.

Mulyasa, E. (2004). Implementasi kurikulum 2004: panduan pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rostiyah, N. K (2008). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Pribadi, Benny. A. (2010). Model desain sistem pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Pusat Bahasa. (2001). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Shaftel, F. & Shaftel, G. (1967). Role playing of social values: decision making in the sosial studies. Englewood Cliffs: Prentie Hall.


(41)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2001). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sumarso. Dkk. (2004). Sosiolinguistik. Yogyakarta. Sabda.

Suryosubroto, B. (2002). Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Suyitno, Imam. (2011). Memahami tindakan pembelajaran: cara mudah dalam perencanaan penelitian tindakan kelas(PTK). Bandung: Refika Aditama. Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu: konsep, strategi, dan

implementasinya dalam kurikulum satuan tingkat pendidikan (ktsp). Jakarta: Bumi Aksara.

Wahab, Abdul. (2007). Metode dan model-model mengajar. Bandung: Alfabeta. Yule, George. (1998). Pragmatic. New York: Oxford University Press.

___________(1996). The study of languange. Cambridge: Cambridge University Press.

Zaini, Hisyam. Dkk. (2008). Strategi pembelajaran aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.


(1)

106

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran role playing memberikan pengaruh terhadap proses belajar mengajar yang lebih baik, aktifitas belajar berpusat siswa menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Pertumbuhan aktifitas belajar terlihat dengan adanya komunikasi edukatif antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa lainnya. Permainan peran yang dimainkan siswa yang berdasarkan pengalaman dalam bertutur kata dalam kehidupan sehari-hari, hal ini menjadikan siswa lebih antusias dalam memainkan peran. Selain itu, dalam pembelajaran ini memungkinkan siswa dapat meluapkan emosi, perasaan, dan sikap yang terbawa dari luar dan di perankan di depan kelas sehingga permainan peran lebih natural. Oleh sebab itu, guru sebagai fasilitator akan lebih mudah mengidentifikasi permasalahan kesantunan berbahasa siswa dan mengembangkan bentuk kesantunan berbahasa siswa sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar.

Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode role

playing memberikan pengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, hal

ini terbukti dengan metode pembelajaran role playing siswa dapat meningkatkan kesantunan berbahasa siswa yang mencakup aspek kato

mandata, kato manurun, kato mandaki, dan kato malereang dengan adanya

permainan peran di kelas. Dengan menerapkan metode pembelajaran role

playing siswa mampu membangun pengetahuan kesantunan berbahasa baik

unsur kebahasaan maupun unsur non kebahasaan. Hasil observasi menjelaskan peranan guru dan siswa dalam metode pembelajaran role playing


(2)

107

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpengaruh pada keberhasilan metode ini dengan memaksimalkan peran masing-masing dalam permainan peran.

Berdasarkan pembuktian efektivitas metode pembelajaran role playing dengan uji hipotesis, maka dapat disimpulkan metode pembelajaran role

playing terbukti dapat meningkatkan kesantunan berbahasa siswa mencakup

aspek kato mandata, kato manurun, kato mandaki, dan kato malereang. Dengan demikian pada pembelajaran dengan metode pembelajaran role

playing efektif untuk meningkatkan kesantunan berbahasa siswa pada mata

pelajaran Budaya Alam Minangkabau.

B. Saran

Berdasarkan penjelasan tersebut, penggunaan metode pembelajaran role

playing dapat menjadikan rekomendasi sebagai alternatif dari pengajaran

kesantunan berbahasa siswa pada mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa saran setelah melakukan penelitian ini:

1. Bagi guru mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau, metode pembelajaran role playing dapat dijadikan salah alternatif untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran Budaya Alam Minangkabau, yang selama ini kurang melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Metode pembelajaran role playing dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan kesantunan berbahasa siswa (kato nan ampek)

2. Bagi peneliti yang mengadakan penelitian yang berhubungan dengan menggunakan metode pembelajaran role playing, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi peneliti lebih lanjut yang berminat dan memanfaatkan metode pemebelajaran role playing sebagai cara pembelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya peneliti lain untuk mengalokasikan banyak waktu dalam mengadakan penelitian dan untuk


(3)

108

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menemukan beberapa teori yang mendukung penggunaan metode pembelajaran role playing dalam pengajaran kesantunan berbahasa siswa agar penelitian dapat menjadi lebih baik.


(4)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arifin, Zenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta

Boeree, G. (2010). Metode pembelajaran dan pengajaran: kritik dan sugesti

terhadap dunia pendidikan, pembelajaran, dan kecerdasan. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media

Brown, P & S. C. Levinson. (1987). Politness: some universals in languange

usege. Cambridge University Press.

Dick, W. Carey, L. & Carey, J.O. (2006). The systematic design og instruction. New York:Pearson.

Errington, Frederick K. (1984). Manner dan meaning in west sumtera: the social

context of consciousness. New York: Yale University.

Graves, Elizabeth. A . (2008). Is role-playing an effective teaching method? [Online]. Tersedia: www.cehs.ohio.edu/resources/documents/ graves.pdf. [24 November 2012]

Hamalik, Oemar. (2011). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. ______________ (2009). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan

sistem. Bandung: Bumi Aksara.

______________ (2001). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan

sistem. Bandung: Bumi Aksara.

Hamid Hasan, S. (2008). Evaluasi kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya Hamzah. (2010). Model pembelajaran: menciptakan proses belajar mengajar


(5)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasim, E. Moh. (1987). Kamus istilah islam. Bandung: Penerbit Pustaka

Jarvis, Lori. et al. (2002). Role-playing as a teaching strategy. [Online]. Tersedia:

imet.csus.edu/imet3/odell/portfolio/grartifacts/Lit%20review.pdf

[23November 2012]

Lecch, Geoffrey. (1993). Prinsip-prinsip pragmatik. Terjemahan. Jakarta: UI Prers.

_______________(1983). Pragmatic. [Online]. Tersedia: http//www.universal teacher.org.uk/lang/pragmatic.html. [22 November 2012]

Nasution, S. (2009). Berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Navis, A. A. (1984). Alam terkembang jadi guru. Jakarta: Grafiti Pers.

Mulyasa, E. (2004). Implementasi kurikulum 2004: panduan pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rostiyah, N. K (2008). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Pribadi, Benny. A. (2010). Model desain sistem pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Pusat Bahasa. (2001). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Shaftel, F. & Shaftel, G. (1967). Role playing of social values: decision making in


(6)

Rayendra, 2013

Efektivitas Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Padang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2001). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sumarso. Dkk. (2004). Sosiolinguistik. Yogyakarta. Sabda.

Suryosubroto, B. (2002). Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Suyitno, Imam. (2011). Memahami tindakan pembelajaran: cara mudah dalam

perencanaan penelitian tindakan kelas(PTK). Bandung: Refika Aditama.

Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu: konsep, strategi, dan

implementasinya dalam kurikulum satuan tingkat pendidikan (ktsp). Jakarta:

Bumi Aksara.

Wahab, Abdul. (2007). Metode dan model-model mengajar. Bandung: Alfabeta. Yule, George. (1998). Pragmatic. New York: Oxford University Press.

___________(1996). The study of languange. Cambridge: Cambridge University Press.

Zaini, Hisyam. Dkk. (2008). Strategi pembelajaran aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.


Dokumen yang terkait

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak pada tumbuhan : kuasi eksperimen di smp muhammadiyah 4 tangerang

2 22 73

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD.

0 1 26

METODE SIMULASI ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Metode Simulasi Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri 2 Gondang Kelas V Semeste

0 1 14

METODE SIMULASI ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Metode Simulasi Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri 2 Gondang Kelas V Semeste

0 0 18

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 3 44

EFEKTIFITAS METODE ROLE-PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN PSIKOTROPIK DAN ZAT ADIKTIF DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 0 45

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN GAME PEMBELAJARAN DENGAN KONSEP RPG (Role Playing Game) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Kuasi eksperimen pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SMP Negeri 3 Cibalong.

1 8 82

METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

0 0 5