Analisa Pengaruh Hedonic Shopping Value dan Shopping Lifestyle terhadap Impulse Buying pada Mall Paris Van Java.
vii
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hedonic shopping value terhadap
impulse buying, hedonic shopping value terhadap shopping lifestyle, shopping lifestyle terhadap impulse buying, dan pengaruh simultan hedonic shopping value dan shopping lifestyle terhadap impulse buying di mall Paris Van Java.
Penelitian ini dilakukan di kabupaten Bandung, sampel yang diambil adalah 160 responden dengan metode quota sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah orang yang pernah berbelanja di mall Paris Van Java dalam kurun waktu 4 bulan terakhir ( Januari – April 2016 ) dengan nominal pembelanjaan minimal Rp. 400.000,00 di
tenant berkategori pakaian, sepatu dan tas, aksesoris, serta produk kecantikan.
Pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala likert 4 poin, untuk mengukur 11 indikator. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
non probability sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda menggunakan software SPSS 20.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hedonic shopping value berpengaruh positif terhadap impulse buying, shopping lifestyle berpengaruh terhadap impulse buying,
hedonic shopping value berpengaruh positif terhadap shopping lifestyle, serta adanya
pengaruh simultan antara hedonic shopping value dan shopping lifestyle terhadap
impulse buying. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hedonic shopping value dan shopping lifestyle berpengaruh terhadap impulse buying.
(2)
viii
Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
This study aims to determine effect of hedonic shopping value towards impulse buying, hedonic shopping value towards shopping lifestyle, shopping lifestyle towards impulse buying, and simultaneous effect of hedonic shopping value and shopping lifestyle towards impulse buying at Mall Paris Van Java. This research was conduct in Bandung, samples taken 160 respondents with the quota sampling method. Data were collected by questionnaires using a-4 point likert scale, to measure 11 indicators. The analysis technic used multiple regressions linier. These results indicate that hedonic shopping value give the positive effect on impulse buying, shopping lifestyle give the positive effect on impulse buying, hedonic shopping value give a positive effect on shopping lifestyle, and there’s a simultaneous effect of hedonic shopping value and shopping lifestyle on impulse buying. The results shows that hedonic shopping value and shopping lifestyle effect to impulse buying.
(3)
ix
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Riset ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1 Tinjauan Literatur ... 7
2.1.1 Pemasaran ... 7
2.1.2 Perilaku konsumen ... 10
2.1.3 Hedonic Shopping Value ... 14
2.1.4 Shopping Lifestyle ... 16
(4)
x
Universitas Kristen Maranatha
2.2 Kerangka Teoritis ... 21
2.3 Kerangka Berpikir ... 22
2.4 Penelitian Terdahulu ... 23
2.5 Hipotesis ... 25
2.6 Model Penelitian ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
3.1 Jenis Penelitian ... 28
3.2 Populasi dan Sampel ... 29
3.2.1 Populasi ... 29
3.2.2 Sampel ... 29
3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 30
3.4 Jenis dan Sumber Data ... 31
3.4.1 Data Primer ... 31
3.4.2 Data Sekunder ... 31
3.5 Metode Pengumpulan Data ... 32
3.6 Klasifikasi Variabel ... 33
3.7 Definisi Operasional Variabel ... 34
3.8 Metode Analisis Data ... 35
3.8.1 Metode Kuantitatif ... 35
3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 36
3.8.3 Pengujian Hipotesis ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 39
4.1.1 Karakteristik Responden ... 39
(5)
xi
Universitas Kristen Maranatha
4.1.1.2 Profil Responden Berdasar Usia ... 41
4.1.1.3 Profil Responden Berdasar Pekerjaan ... 42
4.1.1.4 Profil Responden Berdasar Pengeluaran Per Bulan ... 43
4.2 Pernyataan Hedonic Shopping Value ... 44
4.2.1 Berbelanja di PVJ Seperti Memiliki Dunia Sendiri ... 45
4.2.2 Berbelanja di PVJ Merupakan Suatu Pengalaman yang Menarik ... 46
4.2.3 Berbelanja di PVJ Adalah Petualangan yang Menyenangkan ... 47
4.2.4 Menghabiskan Waktu Berbelanja Bersama Kerabat di PVJ ... 48
4.2.5 Senang Membahas Produk di PVJ ketika Berbelanja bersama Kerabat49 4.2.6 Berbelanja di PVJ untuk menghilangkan stress ... 50
4.2.7 Berbelanja di PVJ sebagai reward mencapai sesuatu ... 51
4.2.8 Berbelanja di PVJ untuk mengetahui perkembangan tren ... 52
4.2.9 Berbelanja di PVJ untuk melihat produk baru ... 53
4.2.10 Berbelanja di PVJ untuk orang lain ... 54
4.2.11 Senang ketika orang lain senang dengan hadiah dari PVJ ... 55
4.2.12 Mencari toko di PVJ dengan harga termurah ... 56
4.3 Pernyataan Shopping Lifestyle ... 57
4.3.1 Berbelanja di PVJ ketika memiliki waktu luang ... 57
4.3.2 Hobi berbelanja di PVJ ... 58
4.3.3 Berbelanja merk terkenal di PVJ karena memiliki kualitas ... 59
4.3.4 Berbelanja di PVJ karena High-End Mall ... 60
4.3.5 Berbelanja produk bermerek di PVJ ... 61
4.3.6 Produk yang ditawarkan di PVJ bervariasi ... 62
4.4 Pernyataan Impulse Buying ... 63
4.4.1 Membeli produk di PVJ tanpa mempertimbangkan kegunaan ... 63
4.4.2 Membeli produk di PVJ tidak direncanakan sebelumnya ... 64
(6)
xii
Universitas Kristen Maranatha
4.4.4 Tertarik membeli barang di display karena eye-catching ... 66
4.4.5 Perasaan senang setelah melakukan pembelian di PVJ ... 67
4.4.6 Perasaan tidak nyaman setelah membeli tanpa pertimbangan ... 68
4.5 Analisis Data ... 69
4.5.1 Uji Validitas ... 69
4.5.1.1 Hasil Uji Validitas ... 70
4.5.2 Uji Reliabilitas ... 73
4.5.2.1 Hasil Uji reliabilitas ... 73
4.6 Uji Asumsi Klasik ... 77
4.6.1 Uji Normalitas ... 77
4.6.1.1 Hasil Uji Normalitas ... 78
4.6.2 Uji Multikolinearitas ... 78
4.6.2.1 Hasil Uji Multikolinearitas ... 79
4.7 Uji Regresi Linier Sederhana ... 79
4.7.1 Hasil Uji Regresi Linier sederhana ... 80
4.8 Uji regresi Berganda ... 83
4.8.1 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 84
4.9 Uji Hipotesis ... 86
4.9.1 Uji Hipotesis 1 ... 86
4.9.2 Uji Hipotesis 2 ... 88
4.9.3 Uji Hipotesis 3 ... 89
4.9.4 Uji Hipotesis 4 ... 90
4.10 Uji F ( Anova) ... 92
4.10.1 Hasil Uji F ... 92
4.11 Uji Determinasi ... 94
4.11.1 Hasil Koefisien determinasi ... 95
(7)
xiii
Universitas Kristen Maranatha
4.12.1 Pengaruh Hedonic shopping value terhadap impulse buying ... 98
4.12.2 Pengaruh shopping lifestyle terhadap hedonic shopping value ... 99
4.12.3 Pengaruh shopping lifestyle terhadap impulse buying ... 100
4.12.4 Pengaruh simultan hedonic shopping value dan shopping lifestyle terhadap impulse buying ... 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 103
5.1 Kesimpulan ... 103
5.2 Saran ... 104
DAFTAR PUSTAKA ... 107
LAMPIRAN ... 110
(8)
xiv
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teoritis ... 4 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 5 Gambar 2.3 Model Penelitian ... 28
(9)
xv
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Model Perilaku Konsumen ... 10
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 24
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 40
Tabel 4.2 Usia Responden ... 41
Tabel 4.3 Pekerjaan ... 42
Tabel 4.4 Pengeluaran Per Bulan ... 43
Tabel 4.5 H1 ... 45
Tabel 4.6 H2 ... 46
Tabel 4.7 H3 ... 47
Tabel 4.8 H4 ... 48
Tabel 4.9 H5... 49
Tabel 4.9 H6 ... 50
Tabel 4.10 H7 ... 51
Tabel 4.11 H8 ... 52
Tabel 4.12 H9 ... 53
Tabel 4.13 H10 ... 54
Tabel 4.14 H11 ... 55
Tabel 4.15 H12 ... 56
Tabel 4.16 SL1 ... 57
Tabel 4.17 SL2 ... 58
Tabel 4.18 SL3 ... 59
Tabel 4.19 SL4 ... 60
Tabel 4.20 SL5 ... 61
Tabel 4.21 SL6 ... 62
(10)
xvi
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.23 IB2 ... 64
Tabel 4.24 IB3 ... 65
Tabel 4.25 IB4 ... 66
Tabel 4.26 IB5 ... 67
Tabel 4.27 IB6 ... 68
Tabel 4.28 Korelasi Pearson Hedonic Shopping Value ... 70
Tabel 4.29 Korelasi Pearson Shopping Lifestyle ... 71
Tabel 4.30 Korelasi Pearson Impulse Buying... 72
Tabel 4.31 Reliabilitas Hedonic Shopping Value ... 73
Tabel 4.32 Reliabilitas Hedonic Shopping Value ... 74
Tabel 4.33 Reliabilitas Shopping Lifestyle ... 75
Tabel 4.34 Reliabilitas Shopping Lifestyle ... 75
Tabel 4.35 Reliabilitas Impulse Buying ... 76
Tabel 4.36 Reliabilitas Impulse Buying ... 76
Tabel 4.37 Hasil uji normalitas ... 78
Tabel 4.38 Hasil uji multikolinearitas ... 79
Tabel 4.39 Hasil uji regresi linier sederhana shopping lifestyle terhadap Impulse Buying ... 80
Tabel 4.40 Hasil regresi linier sederhana hedonic shopping value terhadap Impulse Buying ... 81
Tabel 4.41 Hasil uji regresi linier sederhana shopping lifestyle terhadap Impulse buying ... 82
Tabel 4.42 Hasil uji regresi linier berganda ... 84
Tabel 4.43 Hasil uji hipotesis hedonic shopping value terhadap Impulse buying ... 87
Tabel 4.44 Hasil uji hipotesis shopping lifestyle terhadap hedonic Shopping value ... 88
(11)
xvii
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.45 Hasil uji hipotesis shopping lifestyle terhadap impulse
Buying ... 89 Tabel 4.46 Hasil uji hipotesis simultan hedonic shopping value dan
Shopping lifestyle terhadap impulse buying ... 91 Tabel 4.47 Hasil Uji F hedonic shopping value terhadap impulse buying ... 92 Tabel 4.48 Hasil Uji F shopping lifestyle terhadap impulse buying ... 93 Tabel 4.49 Hasil uji F shopping lifestyle terhadap hedonic shopping
Value ... 93 Tabel 4.50 Hasil uji F simultan hedonic shopping value dan shopping
Lifestyle terhadap impulse buying ... 94 Tabel 4.51 Hasil koefisien determinasi hedonic shopping value
Terhadap impulse buying ... 95 Tabel 4.52 Hasil koefisien determinasi shopping lifestyle terhadap
Hedonic sopping value ... 96 Tabel 4.53 Hasil koefisien determinasi shopping lifestyle terhadap
impulse buying ... 97 Tabel 4.54 Hasil koefisien determinasi simultan hedonic shopping value
(12)
xviii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Kuesioner ... 110
LAMPIRAN B Frekuensi ... 114
LAMPIRAN C KORELASI PEARSON HEDONIC SHOPPING VALUE ... 129
LAMPIRAN D KORELASI PEARSON SHOPPING LIFESTYLE ... 136
LAMPIRAN E KORELASI PEARSON IMPULSE BUYING ... 137
LAMPIRAN F DATA KUESIONER HEDONIC SHOPPING VALUE ... 138
LAMPIRAN G DATA KUESIONER SHOPPING LIFESTYLE... 143
LAMPIRAN H DATA KUESIONER IMPULSE BUYING ... 148
(13)
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi suatu negara akan berdampak pada meningkatnya daya beli. Peningkatan daya beli masyarakat terjadi seiring dengan makin tingginya pendapatan masyarakat setiap bulannya. Tingginya daya beli ini secara langsung dan tidak langsung akan mendorong munculnya berbagai pusat perbelanjaan. Berdasarkan hasil survey yang dikeluarkan Perusahaan Konsultan Manajemen McKinsey & Company Indonesia, diketahui bahwa masyarakat Indonesia adalah konsumen paling optimis kedua di dunia. “Indonesia berada di peringkat kedua sebagai konsumen teroptimis di dunia dengan perolehan angka 125. Di mana rata-rata dunia hanya 98. Peringkat pertama adalah India sebesar 126” jelas Guillaume de Gantes, Principal Perusahaan Konsultan Manajemen McKinsey & Company Indonesia. (www.industri.com, 10/02/2016)
Rachmawati (2009) menyatakan bahwa ketika seseorang melakukan impulse
buying bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: hedonic shopping value, shopping lifestyle dan positive emotion.
Sebagai salah satu kota besar yang menyandang predikat “ megapolitan” kota Bandung tentu memiliki berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang membuatnya
(14)
2
Universitas Kristen Maranatha dijuluki sebagai salah satu kota megapolitan di Indonesia. Sejak 204 tahun berdirinya kota Bandung, kota ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, sebanyak 62
mall sudah berdiri. Dengan menjamurnya mall di kota Bandung, perusahaan
diharapkan dapat mengeluarkan strategi pemasaran yang dapat menunjang perusahaannya yaitu dengan cara memahami karakteristik konsumen yang sering terjadi di mall yaitu impulse buying. Menurut Susanta (2007) salah satu pemimpin redaksi majalah marketing, sebagian besar konsumen Indonesia memiliki karakter
unplanned. Mereka biasanya suka bertindak “last minute”. Jika berbelanja, mereka sering menjadi impulse buyer.
Rachmawati (2009) menyatakan bahwa ketika seseorang melakukan impulse
buying bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: hedonic shopping value, shopping lifestyle dan positive emotion.
Saat ini kebanyakan konsumen di Indonesia lebih mencari nilai hedonis saat berbelanja, dimana sumber nilai hedonis itu sendiri meliputi kebahagiaan dan/atau kegembiraan dari pegalaman berbelanja (Carpenter, Moore, dan Fairhurst, 2005). Ditambah lagi dengan pola hidup konsumtif menjadikan adanya penurunan nilai sosial dalam masyarakat. Pola hidup semacam ini mudah sekali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kemunculan budaya hedonisme ini terjadi tanpa disadari seiring dengan gerak zaman yang semakin modern. Motivasi hedonis adalah motivasi konsumen untuk berbelanja karena berbelanja merupakan suatu kesenangan tersendiri sehingga tidak memperhatikan manfaat dari produk yang dibeli (Utami, 2010). Hal ini didukung oleh penelian Japarianto ( 2014) yang menyatakan bahwa variabel
(15)
3
Universitas Kristen Maranatha
Shopping lifestyle adalah gaya hidup yang mengacu pada bagaimana seseorang
hidup, bagaimana mereka menghabiskan waktu, uang, kegiatan pembelian yang dilakukan, sikap dan pendapat mereka tentang dunia dimana mereka tinggal. Dengan banyaknya waktu dan uang yang dihabiskan oleh konsumen di mall, hal ini mengakibatkan sebagian konsumen melakukan impulse buying yang salah satunya didorong oleh stimulus-stimulus penawaran menarik yang ditawarkan oleh perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Sugiharto (2011) yang meyatakan bawa adanya pengaruh antara shopping lifestyle terhadap impulse buying behavior pada masyarakat high income.
Sebagai sebuah kota besar, Bandung memiliki banyak tempat hiburan, salah satunya mall. Paris Van Java adalah salah satu mall yang paling ramai dikunjungi. Ketenarannya sudah tidak diragukan lagi. Paris Van Java setiap hari mencatat 50.000 pengunjung yang datang dan bisa mencapai 1,2 juta pengunjung dalam sebulan, namun untuk hari libur bisa mencapai 80.000-110.000 pengunjung per hari. Dengan target masyarakat menengah keatas, Paris Van Java dipenuhi oleh tenant brand asing yang terkemuka diantaranya seperti zara, H&M, Victoria secret, Apple, Topshop, dan
Braun buffel. Interior mall yang dibuat cozy membuat para pengunjung nyaman dan
betah untuk terus berbelanja. Paris Van Java juga selalu rutin mengikuti acara tahunan seperti Late Night Shopping yang semakin membuat pengunjung rela mengantre dan menghabiskan uangnya di mall ini.
(16)
4
Universitas Kristen Maranatha
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana hedonic shopping value berpengaruh terhadap impulse buying di mall Paris Van Java?
Bagaimana hedonic shopping value berpengaruh terhadap shopping lifestyle di
mall Paris Van Java?
Bagaimana shopping lifestyle berpengaruh terhadap impulse buying di mall Paris Van Java?
Bagaimana Hedonic Shopping Value dan Shopping lifestyle berpengaruh simultan terhadap Impulse Buying di mall Paris Van Java?
(17)
5
Universitas Kristen Maranatha
1.3Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji pengaruh hedonic shopping value terhadap impulse buying di
mall Paris Van Java
2. Untuk menguji pengaruh hedonic shopping value terhadap shopping lifestyle di mall Paris Van Java
3. Untuk menguji pengaruh shopping lifestyle terhadap impulse buying di mall Paris Van Java
4. Untuk menguji pengaruh simultan hedonic shopping value dan shopping
(18)
6
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat riset
1. Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan tentang faktor – faktor yang dapat menyebabkan konsumen melakukan impulse buying terutama dilakukan di mall Paris Van Java.
2. Manfaat bagi Akademis
- Dapat memberikan sumbangan pikiran bagi peneliti selanjutnya
- Dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang sama di masa yang akan datang
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa kerangka teoritis tentang perilaku impulse buying yang dilakukan konsumen serta faktor-faktor penyebabnya
3. Manfaat bagi Praktisi bisnis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan atau temuan baru untuk para pemasar yang mempunyai produk yang rentan akan impulse buying . sehingga dapat menjadi tolak ukur untuk membuat strategi pemasaran.
(19)
103
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisa Pengaruh Hedonic Shopping
Value dan Shopping Lifestyle terhadap Impulse Buying pada Mall Paris Van Java
diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh antara Hedonic Shopping Value terhadap Impulse Buying. Besarnya pengaruh antara Hedonic Shopping Value terhadap Impulse Buying adalah sebesar 299.8%
2. Terdapat pengaruh antara Hedonic Shopping Value terhadap Shopping
Lifestyle. Besarnya pengaruh antara Hedonic Shopping Value terhadap Shopping Lifestyle adalah sebesar 59.4%
3. Terdapat pengaruh antara Shopping Lifestyle terhadap Impulse Buying. Besarnya pengaruh antara Shopping Lifestyle terhadap Impulse Buying adalah sebesar 256.7%
4. Terdapat pengaruh simultan antara Hedonic shopping Value dan Shopping
Lifestyle terhadap Impulse Buying. Besarnya pengaruh simultan Hedonic Shopping Value dan Shopping Lifestyle terhadap Impulse Buying adalah
sebesar 42.6%
5. Nilai koefisien determinasi atau R square dari Hedonic Shopping Value terhadap impulse Buying adalah sebesar 43.0% artinya, variabel Independent
(20)
104
Universitas Kristen Maranatha yaitu Hedonic Shopping Value memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel Impulse Buying sebesar 43.0%, sedangkan sisanya 57.0% dijelaskan dengan faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam penelitian ini.
6. Nilai koefisien atau R square dari Shopping Lifestyle terhadap Hedonic
Shopping Value adalah sebesar 49.8% artinya, variabel Independent yaitu Shopping Lifestyle memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel Hedonic Shopping Value sebesar 49.8%, sedangkan sisanya 50.2% dijelaskan dengan
faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam penelitian ini.
7. Nilai koefisien atau R square dari Shopping Lifestyle terhadap Impulse
Buying adalah sebesar 38.2% artinya, Varibel Independent yaitu Shopping Lifestyle memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel Impulse Buying
sebesar 38.2%, sedangkan sisanya 61.8% dijelaskan dengan faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan, berikut ini peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Saran Perusahaan
Meningkatkan Hedonic Shopping Value dari Mall Paris Van Java, karena Hedonic Shopping Value berpengaruh terhadap Shopping Lifestyle dan
(21)
105
Universitas Kristen Maranatha
Impulse Buying dari Mall Paris Van Java, dengan begitu semakin tinggi Hedonic Shopping Value, maka akan semakin besar pula tingkat Impulse Buying yang dilakukan pengunjung Mall Paris Van Java.
Implementasi yang bisa dilakukan oleh perusahaan Mall Paris Van Java untuk meningkatkan Hedonic Shopping Value adalah menciptakan dan mengadakan event atau acara dan program yang lebih menarik lagi bisa dengan cara memberikan hadiah atau privilege kepada pelanggan yang setia berbelanja, serta selalu memperbaharui dekorasi sesuai tema atau musimnya sehingga dapat meningkatkan ambience pengunjung dan dapat memberikan petualangan yang lebih unik dan berbeda.
Meningkatkan Shopping Lifestyle dari Mall Paris van Java karena
Shopping Lifestyle berpengaruh terhadap Hedonic Shopping Value dan Impulse Buying. Dengan begitu, semakin tinggi Shopping Lifestyle maka akan
semakin besar pula tingkat Impulse Buying yang dilakukan pengunjung Mall Paris Van Java.
Implementasi yang bisa dilakukan oleh perusahaan Mall Paris Van Java untuk meningkatkan shopping Lifestyle adalah menambahkan berbagai macam variasi gerai atau tenant yang High – End dan yang tidak ada di Mall
lainnya, sehingga Paris Van Java dapat dijadikan sebagai sarana hiburan utama untuk menghaiskan waktu dan menyalurkan hobi pengunjung Mall Paris Van Java.
(22)
106
Universitas Kristen Maranatha 2. Saran Akademis
Dapat menambahkan variabel bebas ( X ) diluar variabel bebas yang sudah diteliti dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan variabel lain selain Hedonic Shopping Value dan Shopping Lifestyle yang mungkin dapat memengaruhi Impulse Buying.
(23)
107
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Applications, The United State of Amerika: McGraw- Hill Inc.
Arnold, M.J., dan Reynolds, K.E. (2003, February). Hedonic Shopping Motivation.
Journal of Retailing, 79, pp. 77-95
Assael, Henry. 2001. Consumer Behavior 6th Edition.New York: Thomson-Learning. Cobb. J.C & Howyer. W. D. (1986). Planned versus Impulsed purchase behavior.
Journal of Retailling,62(4), pp. 384-409
Coley, Amanda, & Briggitte Burgess. (2003). Gender differences in cognitive and affective impulse buying. Journal of fashion Marketing and Management. Vol 7. No. 3, pp. 282-295
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Uninersitas Diponegoro, Semarang.
Hausman, A., (2000). A Multi- Method Investigation of Consumer Motivations in Impulse Buying Behavior. Journal of consumer marketing 17(5), 403 - 426 Japarianto,E., Darma,L.A.,(2014). Analisa Pengaruh Hedonic Shopping Value
Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Lifestyle dan Positive Emotion sebagai Variabel Intervening pada Mall Ciputra World Surabaya. JURNAL
MANAJEMEN PEMASARAN, Vol. 8, No. 2, Oktober 2014
Japarianto,E., Sugiono, S., (2011). Pengaruh Shopping Life Style dan Fashion Involvement. JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 6, NO. 1, April
2011: 32-41
Kosyu,D.A.,Hidayat,K., dan Abdillah,Y.(2014). Pengaruh Hedonic Shopping Motives Terhadap Shopping Lifestyle dan Impulse Buying (Survei pada Pelanggan
Outlet Stradivarius di Galaxy Mall Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12.Jakarta: Erlangga
Kotler, P., & Keller, K.L. (2012). Marketing Management. Upper Saddle River, N.J: Pearson Prentice Hall.
Kotler, P., and Keller, K.L. (2009). Marketing Mana-gement (13th ed.). New Jersey: Prentice Hall, Inc
(24)
108
Universitas Kristen Maranatha Kotler, P., and Keller, K.L. (2009). Marketing Mana-gement (13th ed.). New Jersey:
Prentice Hall, Inc
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran.Jakarta: Indeks.
Levy,M & Weitz, B.A. (2009). Retailing Management. 7Ed. New York: Mc Graw Hill.
Loudon, D.L., et al. (1993). Consumer behavior Concepts and Applications. 4th ed.: McGraw Hill
Loudon, David L., and Albert J. Della Bitta. 2006. Consumer Behavior: Concept and Lumintang, F.F. (2013). Pengaruh Hedonic Motives terhadap Impulse Buying
melalui Browsing dan Shopping Lifestyle pada Online Shop (Studi Kasus: Mahasiswa di Surabaya). Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis
Universitas Widya Mandala,Surabaya(Tidak Dipublikasikan).
Mehrabian, A., and Russell, J.A. (1974). An Appro-ach to Environmental Psychology. in Fisher, Feffrey D., Paul A. Bell, and Andrew Baum (1984). Environmental Psycholog. 2nd ed. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Mowen, John C., dan Minor, Michael. 2001. Consumer Behavior, Perilaku
Konsumen Jilid Satu Edisi Kelima. Diterjemahkan oleh; Lina Salim. Jakarta:
PT Penerbit Erlangga.
Mowen, John, C, dan Michael Minor. 2001. Perilaku konsumen. Jilid Kedua. Jakarta : Erlangga.
Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
POPAI. (2012). Shopper Engagement
Study.(http://www.popai.com/engage/docs/Media-Topline-Final.pdf). Diunduh pada tanggal 20/11/2013.
Rachmawati, V. (2009). Hubungan antara Hedonic Shopping Value, Positive
Emotion, dan Perilaku Impulse Buying pada Konsumen ritel. Majalah Ekonomi.
XIX(2): 192-209.
Schiffman dan Kanuk, Amelia. 2004. “Analisa Marketing Mix, Lingkungan Sosial, Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pakaian Wanita”. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra.Vol. 1, No. 2.
Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks
SE Beauty., ME Ferrel. (1998). Impulse Buying : its Modelling Precursors. Journal
(25)
109
Universitas Kristen Maranatha Semuel, Hatane. (2005). Respon lingkungan berbelanja sebagai stimulus pembelian.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.7,No.2,September 2005:152-170
Tahalele,M.C., Pattipeilohy,V.R. (2014). Pengaruh Konsumsi Hedonis dan Emosi Positi Terhadap Perilaku Pembelian Impulse Pada Swalayan Alfa di Kota Ambon. Benchmark Volume 2 , No 3 , Juli 2014
Tirmizi, et al. (2009). An Empirical Study of Consumer Impulse Buying Behaviour in
(1)
104
yaitu Hedonic Shopping Value memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel Impulse Buying sebesar 43.0%, sedangkan sisanya 57.0% dijelaskan dengan faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam penelitian ini.
6. Nilai koefisien atau R square dari Shopping Lifestyle terhadap Hedonic
Shopping Value adalah sebesar 49.8% artinya, variabel Independent yaitu Shopping Lifestyle memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel Hedonic Shopping Value sebesar 49.8%, sedangkan sisanya 50.2% dijelaskan dengan
faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam penelitian ini.
7. Nilai koefisien atau R square dari Shopping Lifestyle terhadap Impulse
Buying adalah sebesar 38.2% artinya, Varibel Independent yaitu Shopping Lifestyle memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel Impulse Buying
sebesar 38.2%, sedangkan sisanya 61.8% dijelaskan dengan faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan, berikut ini peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Saran Perusahaan
Meningkatkan Hedonic Shopping Value dari Mall Paris Van Java, karena Hedonic Shopping Value berpengaruh terhadap Shopping Lifestyle dan
(2)
Impulse Buying dari Mall Paris Van Java, dengan begitu semakin tinggi Hedonic Shopping Value, maka akan semakin besar pula tingkat Impulse Buying yang dilakukan pengunjung Mall Paris Van Java.
Implementasi yang bisa dilakukan oleh perusahaan Mall Paris Van Java untuk meningkatkan Hedonic Shopping Value adalah menciptakan dan mengadakan event atau acara dan program yang lebih menarik lagi bisa dengan cara memberikan hadiah atau privilege kepada pelanggan yang setia berbelanja, serta selalu memperbaharui dekorasi sesuai tema atau musimnya sehingga dapat meningkatkan ambience pengunjung dan dapat memberikan petualangan yang lebih unik dan berbeda.
Meningkatkan Shopping Lifestyle dari Mall Paris van Java karena
Shopping Lifestyle berpengaruh terhadap Hedonic Shopping Value dan Impulse Buying. Dengan begitu, semakin tinggi Shopping Lifestyle maka akan
semakin besar pula tingkat Impulse Buying yang dilakukan pengunjung Mall Paris Van Java.
Implementasi yang bisa dilakukan oleh perusahaan Mall Paris Van Java untuk meningkatkan shopping Lifestyle adalah menambahkan berbagai macam variasi gerai atau tenant yang High – End dan yang tidak ada di Mall
lainnya, sehingga Paris Van Java dapat dijadikan sebagai sarana hiburan utama untuk menghaiskan waktu dan menyalurkan hobi pengunjung Mall Paris Van Java.
(3)
106
2. Saran Akademis
Dapat menambahkan variabel bebas ( X ) diluar variabel bebas yang sudah diteliti dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan variabel lain selain Hedonic Shopping Value dan Shopping Lifestyle yang mungkin dapat memengaruhi Impulse Buying.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Applications, The United State of Amerika: McGraw- Hill Inc.
Arnold, M.J., dan Reynolds, K.E. (2003, February). Hedonic Shopping Motivation.
Journal of Retailing, 79, pp. 77-95
Assael, Henry. 2001. Consumer Behavior 6th Edition.New York: Thomson-Learning.
Cobb. J.C & Howyer. W. D. (1986). Planned versus Impulsed purchase behavior.
Journal of Retailling,62(4), pp. 384-409
Coley, Amanda, & Briggitte Burgess. (2003). Gender differences in cognitive and affective impulse buying. Journal of fashion Marketing and Management. Vol 7. No. 3, pp. 282-295
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Uninersitas Diponegoro, Semarang.
Hausman, A., (2000). A Multi- Method Investigation of Consumer Motivations in Impulse Buying Behavior. Journal of consumer marketing 17(5), 403 - 426 Japarianto,E., Darma,L.A.,(2014). Analisa Pengaruh Hedonic Shopping Value
Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Lifestyle dan Positive Emotion sebagai Variabel Intervening pada Mall Ciputra World Surabaya. JURNAL
MANAJEMEN PEMASARAN, Vol. 8, No. 2, Oktober 2014
Japarianto,E., Sugiono, S., (2011). Pengaruh Shopping Life Style dan Fashion Involvement. JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 6, NO. 1, April
2011: 32-41
Kosyu,D.A.,Hidayat,K., dan Abdillah,Y.(2014). Pengaruh Hedonic Shopping Motives Terhadap Shopping Lifestyle dan Impulse Buying (Survei pada Pelanggan
Outlet Stradivarius di Galaxy Mall Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12.Jakarta: Erlangga
Kotler, P., & Keller, K.L. (2012). Marketing Management. Upper Saddle River, N.J: Pearson Prentice Hall.
(5)
108
Kotler, P., and Keller, K.L. (2009). Marketing Mana-gement (13th ed.). New Jersey: Prentice Hall, Inc
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran.Jakarta: Indeks.
Levy,M & Weitz, B.A. (2009). Retailing Management. 7Ed. New York: Mc Graw Hill.
Loudon, D.L., et al. (1993). Consumer behavior Concepts and Applications. 4th ed.:
McGraw Hill
Loudon, David L., and Albert J. Della Bitta. 2006. Consumer Behavior: Concept and Lumintang, F.F. (2013). Pengaruh Hedonic Motives terhadap Impulse Buying
melalui Browsing dan Shopping Lifestyle pada Online Shop (Studi Kasus: Mahasiswa di Surabaya). Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis
Universitas Widya Mandala,Surabaya(Tidak Dipublikasikan).
Mehrabian, A., and Russell, J.A. (1974). An Appro-ach to Environmental Psychology. in Fisher, Feffrey D., Paul A. Bell, and Andrew Baum (1984). Environmental Psycholog. 2nd ed. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Mowen, John C., dan Minor, Michael. 2001. Consumer Behavior, Perilaku
Konsumen Jilid Satu Edisi Kelima. Diterjemahkan oleh; Lina Salim. Jakarta:
PT Penerbit Erlangga.
Mowen, John, C, dan Michael Minor. 2001. Perilaku konsumen. Jilid Kedua. Jakarta : Erlangga.
Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
POPAI. (2012). Shopper Engagement
Study.(http://www.popai.com/engage/docs/Media-Topline-Final.pdf). Diunduh pada tanggal 20/11/2013.
Rachmawati, V. (2009). Hubungan antara Hedonic Shopping Value, Positive
Emotion, dan Perilaku Impulse Buying pada Konsumen ritel. Majalah Ekonomi.
XIX(2): 192-209.
Schiffman dan Kanuk, Amelia. 2004. “Analisa Marketing Mix, Lingkungan Sosial, Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pakaian Wanita”. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra.Vol. 1, No. 2.
Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks
SE Beauty., ME Ferrel. (1998). Impulse Buying : its Modelling Precursors. Journal
(6)
Semuel, Hatane. (2005). Respon lingkungan berbelanja sebagai stimulus pembelian.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.7,No.2,September 2005:152-170
Tahalele,M.C., Pattipeilohy,V.R. (2014). Pengaruh Konsumsi Hedonis dan Emosi Positi Terhadap Perilaku Pembelian Impulse Pada Swalayan Alfa di Kota Ambon. Benchmark Volume 2 , No 3 , Juli 2014
Tirmizi, et al. (2009). An Empirical Study of Consumer Impulse Buying Behaviour in