PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Bojongsari 2 Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur.

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN

MANUSIA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

(PenelitianTindakanKelas di SDNBojongsari 2 KecamatanSukaluyuKabupatenCianjur)

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyarat MemperolehGelarSarjanaKependidikan Pada Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar

Oleh SitiHasanah

1007971

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

B A N D U N G

2013


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

================================================================= =

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN

MANUSIA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

(PenelitianTindakanKelas di SDNBojongsari 2 KecamatanSukaluyuKabupatenCianjur)

Oleh : SitiHasanah

1007971

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© SitiHasanah2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MANUSIA

MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Bojongsari 2 Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur)

Oleh : SitiHasanah

1007971

Disetujuidandisyahkanoleh Pembimbing I

Dr. WahyuSopandi, M.A. NIP. 19660525 199001 1 001

Pembimbing II

Dra.TatatHartati, M.Ed., Ph.D. NIP. 19530312 197903 2 002

Diketahui :

Ketua program StudiPendidikan Guru SekolahDasar

Drs. DedeSomarya, M.Pd. NIP. 19580305 198403 1 002


(4)

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan bertujuan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran IPA khususnya di SDN Bojongsari 2 Kecamatan SukaluyuKabupaten Cianjur yang berlatarbelakangkurangnya aktivitas dan nilai rata-rata pelajaran IPA yang diperoleh siswa.

Penelitian mengembangkan pendekatan konstruktivisme yaitu suatu model pembelajaran yang memandang bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif yang hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri (self-regulation) yang pada akhir proses belajar, pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme meliputi empat tahap yaitu apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan konsep serta pengembangan dan aplikasi.

Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dengan istilah Classroom Action Research (CAR), yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa secara maksimal. Penelitian ini terdiri atas tiga siklus, Desain penelitian berdasarkan teori dari Kemmis dan Taggart yang terdiri atas empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Temuan esensial yang diperoleh antara lain meningkatnya aktivitas belajar siswa, meningkatnya minat siswa terhadap pembelajaran IPA serta menurunnya jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah KKM.

Simpulan pembelajaran IPA tentang Alat Pencernaan Manusia melaui pendekatan konstruktivismedapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, ditunjukkan dengan aktifnya siswa selama dalam kegiatan pembelajara, hal ini terlihat dari hasil dari pelaksanaan pembelajaran nilai rata-rata siswa dari tiga siklus. Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I 6,14, siswa yang nilainya di bawah KKM 65,7% dan siswa yang mencapai KKM 34,3%; siklus II 7,06, siswa yang belum mencapai nilai KKM 11,4% dan sisanya 88,6% sudah diatas nilai KKM; dan siklus III adalah 8,0 dan 100% nilai siswa di atas nilai KKM.

Sebagai rekomendasi untuk para guru atau peneliti yang mengembangkan pendekatan konstruktivisme, ketika melakukan kegiatan pembelajaran dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali sendiri kemampuan-kemampuannya, hal ini bisa mencoba dengan menerapkan pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan salah satunya pendekatan kontruktivisme, agar potensi siswa dapat digali secara maksimal dalam menemukan sendiri pengetahuannya sendiri, agar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Hipotesis Tindakan ... 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1. Tujuan Penelitian ... 4

2. Manfaat Penelitian ... 5

E. Penjelasan Istilah ... 6

BAB II PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MANUSIAMELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD...8

A. Pembelajaran IPA di SD ... 8

B. Sistem Alat Pencernaan Manusia ... 9

1. Alat Pencernaan ... 9

2. Bagian-Bagian Alat Pencernaan ... 11

C. Pendekatan Konstruktivisme ... 17

D. Ciri-Ciri Konstruktivisme ... 20

E. Aplikasi Kontruktivisme dalam Pembelajaran ... 20

F. Keunggulan Konstruktivisme ... 21


(6)

H. HasilBelajar ... 23

BAB III METODODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

1. Lokasi Penelitian ... 27

2. Waktu Penelitian ... 27

C. SubjekPenelitian ... 27

1. Letak Geografis... 27

2. Keadaan Sosial Ekonomi... 27

3. Staf Pengajar dan Tingkat Pendidikan ... 27

D. Metode dan Desain Penelitian ... 28

1. Metode Penelitian ... 28

2. Desain Penelitian ... 28

E. Prosedur Penelitian ... 30

1. Tahap Rencana Tindakan ... 30

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 30

3. Observasi ... 30

4. Refleksi... 30

F. Metode Pengumpulan Data ... 31

1. Instrumen Penelitian ... 31

2. Alat Test/Evaluasi ... 31

3. Instrumen Penelitian ... 31

G. Analisis Data ... 31

H. Validasi Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Deskripsi Awal Penelitian ... 33

1. Gambaran Umum Keadaaan Sekolah ... 33

2. Profil Guru ... 33


(7)

1. Paparan Data Hasil Penelitian Siklus I ... 35

2. Paparan Data Hasil Penelitian Siklus II ... 40

3. Paparan Data Hasil Penelitian Siklus III ... 44

C. Pembahasan ... 49

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 56

A. Simpulan ... 56

B. Rekomendasi ... 57 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Nama Guru dan Karyawan SDN Bojongsari 2 ... 34

Tabel 4.2Hasil Evaluasi Siklus I ... 37

Tabel 4.3HasilEvaluasiSiklus II ... 41

Tabel 4.4HasilEvaluasiSiklus III ... 46

Tabel 4.5HasilPenilaianSetiapSiklus ... 48


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 SistemPencernaanManusia ... 11

Gambar 2.2 Bagian-BagianMulut ... 12

Gambar 2.3 Bagian-Bagian Gigi ... 12

Gambar 2.4 Bagian-BagianLidah ... 13

Gambar 2.5 KelenjarLudah ... 14

Gambar 2.6 Lambung ... 15

Gambar 2.7 UsusHalus ... 16

Gambar 2.8 UsusBesardan Anus ... 17

Gambar 3.1 DesainPenelitian ... 29

Gambar 4.1 GrafikNilai Rata-rata SetiapSiklus ... 55


(10)

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Duniapendidikanmemilikiduasubjekpenting yang

tidakdapatterpisahkanyaitupendidikatau guru

dansiswaataumurid.Keduasubjekinidalampraktiknyasalingberinteraksisatusama

lain danmembangunhubungan yang

harmonisdalamsebuahinstitusipendidikanbaikpendidikan formal (sekolah), pendidikan informal (keluarga) danpendidikan non formal (masyarakat)

dalambentukkegiatanpembelajaran yang

bermaknabagisiswasupayadapatdiaplikasikan di dalamkehidupansehari-hari.

DalamUndang-Undang no. 20 tahun 2003

tentangSistemPendidikanNasionalPasal (2 dan 3) dikutipdalam (Sukiyadi, 2006) merumuskan:

“PendidikanNasionalberdasarkanpancasiladanUndang-UndangDasar

Negara republik Indonesia tahun

1945.PendidikanNasionalberfungsimengembangkankemampuandanmembentu

kwataksertaperadabanbangsa yang

bermartabatdalamrangkamencerdaskankehidupanbangsa,

bertujuanuntukberkembangnyapesertadidik agar menjadimanusia yang berimandanbertaqwakepadaTuhan Yang MahaEsaberakhlaqmulia, sehat, berilmu, cakapkreatifmandiri, danmenjadiwarga Negara yang demokratissertatanggungjawab”.

Berdasarkanpernyataan di atas, peranan guru

dalampendidikanuntukmengembangkanpesertadidiksangatlahpentingdalammelaku kankegiatanpembelajarandisekolah.Olehkarenaituperludiketahuibahwa proses pembelajaranterdapatbeberapaimplikasidiantaranya:

1. Belajartidakhanyasekedarmenghafal,

akantetapisiswaharusmembangunpengetahuannya.

2. Hasilbelajartidakhanyacukupuntukmemenuhikonsumsipengetahuan (kognitif) saja, akantetapiharusdirefleksikandalamkebiasaanberfikirdanbertindak (aplikasi).


(12)

2

3. Dalam belajar siswa harus mengalami sendiri dan bukan hanya sekedar penerima dari pemberian orang lain (guru). Oleh karena itu prosespembelajaran harus membiasakan siswa terlibat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan.

4. Pembelajaran harus membiasakan siswa banyak berinteraksi dengan sumber-sumber pembelajaran atau lingkungan pembelajaran secara luas dan bervariasi dan tidak hanya dibatasi oleh ruang kelas saja.

5. Pembelajaran harus memposisikan siswa sebagai subjek pembelajaran yang aktif untuk melakukan aktivitas belajar dimana guru sebagai fasilitator.

Dengan demikian guru memiliki peranan penting untuk mempengaruhi peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu, bukan merupakan pilihan teknis. tetapi seorang pendidik dapat menetukan keberhasilan peserta didik atau siswa dimasa yang akan datang. Seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang no. 14 tahun 2005 pasal (1) ayat (1) tentang Guru dan Dosen merumuskan, ”guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menegah”. Jadi sudah jelas bahwa salah satu tugas guru adalah mengajar, untuk meningkatkan kualitas atau hasil belajar siswa di sekolah.

Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di sekolah terjadi proes perkembangan. Gagne (Rakhmat, 2006) mengatakan bahwa: "belajar terjadi apabila stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.

Dalam pembelajaran IPA khususnya di SD banyak faktor yang harus diperhatikan, salah satunya dalam pemilihan metode, media atau pendekatan yang dapat mementukan keberhasilan siswa. Berkaitan dengan pentingnya metode atau pendekatan yang digunakan dalam pengajaran.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPA di SDN Bojongsari 2 Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur, masih jauh dari harapan. Hal ini terbukti dengan


(13)

3

masih adanya siswa yang belum paham akan materi yang telah disampaikan, sehingga nilai yang diperoleh masih rendah di bawah KKM.

Kelemahansiswatersebutadalahakibatdarikurangnya guru dalammengembangkanaspek-aspekketerampilan proses dalam proses pembelajaran. Pengamatandanpenyelidikan, percobaanmerupakanketerampilan

proses yang kurangdikembangkan,

sehinggapolapikirsiswakurangberkembangdantidakmemperolehpengalamanpenget ahuansecaralangsungdanilmiah. Jikakeadaaninidibiarkan, makapotensi-potensi yang dimilikisiswatidakterungkapdanterbuka.Pembelajaran yang hanyamengandalkanmetodaceramahmenyebabkanaktivitas-aktivitasbelajarsiswa di kelastidakmeningkat yang akhirnyamembuatsiswadihinggapikejenuhan.

Salah satu alternatif untuk menangulangi masalah yang terjadi, guru haur pandai dalam memilih suatu metode atau pendekatan dalam pembelajaran. Dengan demikian siswa akan merasa termotivasi dan bermakna dalam melakukan kegiatan pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran.

Menurut pandangan konstruktivisme keberhasilan belajar bergantung bukan hanya pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Belajar melibatkan pembentukan ”makna” oleh siswa dari apa yang mereka lakukan, lihat, dan dengar (West & Pines, 1985) dalam (Perpustakaan). Pembentukan makna merupakan suatu proses aktif yang terus berlanjut. Jadi siswa memiliki tanggung jawab akhir atas belajar mereka sendiri, seperti yang dikemukakan oleh Fensham (1994) dalam (Rustaman, 2011).

.... A contructivist view of learning with its fundamental prociple that people contruct their own meaning for experinced and for anything thold them. Then contructed meaning depends on the person’s existing knowledge. And since it is inevitable that people had different experienced and have heard or read different thing.

Berdasarkan beberapa teori dan pendapat para ahli yang telah dipaparkan, maka sebagai salah satu upaya dalam menangulangi masalah yang terjadi di SD Negeri Bojongsari 2 khususnya di kelas V pada pembelajaran IPA sanngat tepat dengan menerapkan suatu pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran agar


(14)

4

hasil belajar siswa kan lebih meningkat. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti akan membuat sebuah penelitian dengan judul ”Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Manusia Melalui Pendekatan Konstruktivisme” dengan tujuan agar kegiatan pembelajaran akan terasa bermakna dan meningkatnya hasil belajar secara optimal.

B. Rumusan Masalah

Denganmerujukpadalatarbelakang yang telahdiuraikan di atas, penelitimerumuskanmasalahnyaadalah “Bagaimana proses belajarsiswakelas V

padapadapembelajaran IPA

tentangAlatPencernaanManusiamelaluipendekatankonstruktivisme”. Berdasarkanrumusanmasalahtersebut,

selanjutnyadiuraikanlebihterperincisebagaiberikut:

1. Bagaimanakahperencanaanpembelajaran IPA

tentangAlatPencernaanManusiamelaluipendekatankonstruktivisme di kelas V? 2. BagaimanakahpelaksanaandanaktivitassiswakelasV padapembelajaran IPA

tentangAlatPencernaanManusiamelaluipendekatankonstruktivisme?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang Alat Pencernaan Manusia melalui pendekatan konstruktivisme di kelas V?

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkananalisisteoritikrumusansebagaihipotesistindakanyaitusebagaib erikut: “Apabilapembelajaran IPA tentangalatpencernaanmanusia di kelas V SDN

Bojongsari 2 menggunakanpendekatankonstruktivisme,

makahasilbelajarsiswaakanmeningkat”. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

Tujuanpenelitianiniadalahuntukmeningkatkanhasilbelajarsiswakelas V dalampembelajaranmelaluipendekatankonstruktivismeadalahsebagaiberikut:

a. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran IPA tentang Alat Pencernaan Manusia melalui pendekatan konstruktivisme di kelas V.


(15)

5

b. Untuk memperoleh gambaran pelaksanaan dan aktivitas siswa kelas V pada pembelajaran IPA tentang Alat Pencernaan Manusia melalui pendekatan konstruktivisme.

c. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang Alat Pencernaan Manusia di kelas V.

2. ManfaatPenelitian

Secaraumumdiharapkandapatmemberikanmanfaatuntukmeningkatkanhasil belajar di sekolahdasardansecarakhususnyadalampembelajaran IPA di kelas V SDN Bojongsari 2, KecamatanSukaluyuKabupatenCianjur.

Secara khusus manfaat penelitian ini antara lain: a. Untuk Guru:

1) meningkatkankreativitas guru dalammengembangkan proses pembelajaran di sekolahdasar.

2) mengembangkankompetensi guru

dalammerancangsertamenyusunlangkah-langkahpembelajaranmelaluipendekatankonstruktivisme.

3) menambahwawasan guru dalammelalukanpembelajaran yang tepat di sekolahdasar.

b. UntukSiswa:

1) membantusiswadalamupayameningkatkanminatdankemampuansiswadal

ampembelajaran IPA

tentangAlatPencernaanManusiamelaluipendekatankonstruktivisme. 2) meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA

tentangAlatPencernaanManusiamelaluipendekatan konstruktivisme. 3) meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA

tentangAlatPencernaanManusiamelaluipendekatan konstruktivisme. c. UntukSekolah:

1) Penelitianiniakanmemberikansumbanganilmubarudalamrangkaperbaik anpembelajaran.

2) Menjadisolusidalammemecahkanmasalah yang terjadi di sekolahterutamadalamkegiatanpembelajaran di dalamkelas.


(16)

6

d. Untukpeneliti:

1) Menjadimotivasidalammeyelesaikanmasalah yang terjadi di dalamkelas.

2) Menambahpengetahuantentangpenggunaanmetode yang tepatdalamkegiatanpembelajaran.

E. PenjelasanIstilah

Selanjutnyauntukmenghindarikesalahpahamandalammengartikanistilah-istilah yang

adadalamjudulpenelitianmakapenulisbatasipenjelasannyasebagaiberikut : 1. Pembelajaran IPA

IPA merupakankonseppembelajaranalamdanmempunyaihubungan yang sangatluasterkaitdengankehidupanmanusia.Pembelajaran IPA sangatberperandalam proses pendidikandanjugaperkembanganteknologi, karena

IPA memilikiupaya

untukmembangkitkanminatmanusiasertakemampuandalammengembangkanilmup engetahuandanteknologisertapemahamantentangalamsemesta yang

mempunyaibanyakfakta yang

belumterungkapdanmasihbersifatrahasiasehinggahasilpenemuannyadapatdikemba

ngkanmenjadiilmupengetahuanalam yang

barudandapatditerapkandalamkehidupansehari-hari. 2. PendekatanKonstruktivisme

Pendekatanpembelajaranmerupakanupayapendidikdalamupayamencapaituj uanpembelajaranuntuksuatusatuanpembelajarantertentu.Pendekatankonstruktivism

edilakukan guru

untukmemberikeleluasaanbagipesertadidikdalammemahamikonsep yang dipelajari, berorientasipadapengalaman-pengalaman yang dimilikipesertadidiksebelumnya (konsepsiawalpesertadidik).

Model belajarkonstruktivismeadalah model pembelajaran yang menekankanpadapengetahuanawalsiswasebagaitolakukurdalambelajar (Widodo,


(17)

7

luarsekolah.Siswamerasagulamanis, bulanbintangakanterlihatmalamhari, sertadapatmenyebutkanbilanganbukandaribangkusekolahmelainkandariluarsekola hsebagaihasilinteraksinyadenganlingkungannyaataulingkungansosialnya.

3. Hasil Belajar

Hasilbelajarmerupakankulminasidarisuatu proses yang

telahdilakukandalambelajar (Anitah, 2008).

Hasilbelajarharusmenunjukansuatuperubahantingkahlakuatauperolehanprilaku yang barudarisiswa yang bersifatmenetap, fungsional, positif, dandisadari.

Menurut Benyamin Bloom (Anitah, 2008 ) yang dapatmenunjukangambaranhasilbelajar, mencakupaspekkognitif, afektif,

danpsikomotorik. Romizoswki (Anitah, 2008)

menyebutkandalamskemakemampuan yang dapatmenunjukanhasilbelajaryaitu : (1)

keterampilankognitifberkaitandengankemampuanmembuatkeputusanmemecahkan

masalahdanberpikirlogis; (2)

keterampilanpsikomotorberkaitandengandengankemampuantindakanfisikdankegia tanperseptual; (3) keterampilanreaktifberkaitandengansikap, kebijaksanaan,

perasaan, danself control; (4)

keterampilaninteraktifberkaitandengankemampuansosialdankepemimpinan.

Selainitu, Hamalik (2006) dalam (Karmilah, 2012) menjelaskanbahwahasilbelajaradalahbilaseseorangtelahbelajarakanterjadiperubaha

ntingkahlakupada orang tersebut,

misalnyadaritidaktahumenjaditahudandaritidakmengertimenjadimengerti.

Berdasarkanpengertian di

atasdapatdisimpulkanbahwahasilbelajaradalahsuatupenilaianakhirdari proses yang telahdilakukanberulang-ulang. Serta akantersimpandalamjangkawaktu lama

ataubahkantidakakanhilangselama-lamanyakarenahasilbelajarturutsertadalammembentukpribadiindividu yang


(18)

8

lebihbaiklagisehinggaakanmerubahcaraberpikirsertamenghasilkanperilakukerja yang lebihbaik.


(19)

25 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dengan istilah Classroom Action Research. Alasan peneliti memilih metode penelitian tindakan kelas ini karena bila dibandingkan dengan model penelitian lain, model penelitian tindakan selangkah lebih maju, sebab pada penelitian tindakan tidak mengenal populasi atau sampel, akan tetapi pada penelitian tindakan dampak perlakuan hanya berlaku bagi satu subjek yang dikenai tindakan saja atau spesifik. Mengingat kondisi demikian, maka seyogyanya melakukan penelitian tindakan kita harus hati-hati, cermat, dan sistematis.

Pelaksanan penelitian dengan cara melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diawali dengan adanya permasalahan yang muncul waktu kegiatan pembelajaran di sekolah atau di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). merupakan menelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek (Wardhani, 2007). Tidak jauh berbeda dengan pendapat Mills (2000) seperti yang dikutip dalam Wardhani (2007) dalam mendefinisikan PTK sebagai “systematic inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah utnuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan penelitian yang dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan profesionalitas sebagai guru serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain itu PTK memiliki karakteristik yang membedakannya dengan penelitian lain. (Wardhani, 2007), yang membedakan dengan penelitian lainnya, yaitu :

1. adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas


(20)

26

mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Inisiatif guru dalam melakukan PTK merupakan hal yang baik, dimana guru merasa bahwa perlu ada perbaikan dalam proses pembelajaran.

2. self-refleftive inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK yang paling esensial. Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai responden, maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri.

3. penelitian tindakan kelas dilakukan didalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

4. penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran, perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola: perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi, revisi (Perencanaan Ulang).

Adapun manfaat yang diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas, sesuai dengan pendapat menurut Wardhani (2007) Penelitian Tindakan Kelas mempunyai manfaat yang cukup besar, baik bagi guru, siswa, maupun bagi sekolah.

1. Penelitian tindakan kelas dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, karena sasaran peneltian tindakan kelas adalah perbaikan pembelajaran.

2. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas guru dapat berkembang secara profesional, karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

3. Penelitian tindakan kelas membuat guru lebih percaya diri. Jika penelitian tindakan kelas mampu membuat guru berkembang sebagai pekerja professional.

4. Melalui penelitian tindakan kelas, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. 5. Penelitian tindakan kelas juga mempunyai manfaat yang besar dalam

pembelajaran. Dengan penelitian tindakan kelas kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki sehingga hasil belajar


(21)

27

Dengan melihat karakteristik dan manfaat di atas maka dipandang perlu guru untuk melakukan PTK, agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai yang diharapkan serta hasil belajar siswa dapat mencapai hasil yang maksimal. B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Sebagai lokasi dalam melaksanakan penilitian yaitu di SDN Bojongsari 2 Pusat Pembinaan Pendidikan TK/SD Kecamatan Sukaluyu yang beralamat di Jl. Bojongsari Kp. Gempol RT.01/01 Desa Sukamulya Kabupaten Cianjur.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai pada semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 sesuai dengan kalender pendidikan yang materinya diambil sesuai dengan program yang dilaksanakan di sekolah, agar pelaksanaanya lebih mudah dan berjalan sesuai dengan rencana peneliti serta program yang telah ditetapkan oleh sekolah.

C. Subjek Penelitian 1. Letak Geografis

Keadaan SDN Bojongsari 2 yang letaknya di pinggir jalan raya Bojongsari yang berada di dekat kantor Kecamatan Sukaluyu, selain itu gedung SDN Bojongsari 2 berdampingan dengan SMK Negeri 1 Sukaluyu dan Desa Sukamulya.

2. Keadaan Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi penduduk utamanya orang tua siswa, karena posisinya berada di daerah pertanian, oleh karena itu 60% pekerjaan orang tua bermata pencaharian sebagi petani dan 40% pekerjaannya sebagi PNS, Pegawai Swasta serta sebagai pedagang.

3. Staf Pengajar dan Tingkat Pendidikan

Jumlah guru yang ada di SDN Bojongsari 2 seluruhnya ada 12 orang, terdiri dari 5 orang PNS termasuk 1 orang kepala sekolah dan sisanya sebagai tenaga honor. Selanjutnya tingkat pendidikan guru SDN Bojongsari 2 terdiri


(22)

28

dari 8 orang pendidikannya sudah S1 dan 4 orang lagi sedang menyelesaikan S1 di berbagai perguruan tinggi.

D. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Alasan peneliti memilih metode penelitian tindakan kelas ini karena bila dibandingkan dengan model penelitian lain, model penelitian tindakan selangkah lebih maju, sebab pada penelitian tindakan tidak mengenal populasi atau sampel, akan tetapi pada penelitian tindakan dampak perlakuan hanya berlaku bagi satu subjek yang dikenai tindakan saja atau spesifik. Mengingat kondisi demikian, maka seyogyanya melakukan penelitian tindakan kita harus hati-hati, cermat, dan sistematis.

Pelaksanaan tahapan-tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dengan istilah CAR ini, mampu meningkatkan peran guru sebagai pendidik dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran, karena dengan PTK guru melakukan proses kegiatan belajarnya didukung dengan berbagai komponen pembelajaran yang sistematis.

2. Desain Penelitian

Desain Penelitian Adaptasi Kemmis dan Taggart (1982) dalam Wiriaatmaja, 2008) yang terdiri dari empat komponen antara lain:

a. Perencanaan (Planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

b. Tindakan (Action) yaitu realisasi tindakan dari rencana yang telah dibuat.

c. Pengamatan (Observation) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan.

d. Refleksi (Reflection) yaitu tahap pengkajian, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak setiap tindakan.


(23)

29

Berdasarkan hasil refleksi ini dilakukan revisi atau perbaikan terhadap rencana awal.

Desain penelitian :

Gambar 3.1 Desain Penelitian Adaptasi Kemmis dan Taggart (1982)/ (dalam Wiriaatmaja, 2008)

Identifikasi masalah

Rumusan masalah

S i k l u

S i k l u

S i k l u Simpulan

Penyusunan rencana tindakan

Refleksi I

Pelaksanaan tindakan Observasi

Penyusunan rencana tindakan

Refleksi II

Pelaksanaan tindakan Observasi

Penyusunan rencana tindakan

Refleksi III

Pelaksanaan tindakan Observasi


(24)

30

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap Rencana Tindakan

Tahap rencana untuk melakukan penelitian dipersiapkan sebelumnya dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian dalam upaya melakukan perbaikan pembelajaran siswa kelas V pada pembelajaran IPA tentang Alat Pencernaan Manusia dapat tercapai secara optimal. Selain itu segala kebutuhan yang akan dipergunakan disusun dan dibuat sebelumnya agar pelaksanaannya berjalan dengan baik sesuai rencana yang telah ditetapkan.

Salah satu upaya sebagai rencana pelaksanaan penelitian ini yaitu mempersiapkan materi dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan program, silabus dan jadwal yang ada di kelas V SDN Bojongsari 2.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran atau data yang akan dijadikan bahan perbandingan hasil yang diperoleh sebelum dan sesudahnya pelaksanaan penelitian. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi yang dilakukan pada setiap siklusnya.

3. Observasi

Kegiatan observasi merupakan pengamatan dalam penelitian, yaitu dengan mengamati interaksi antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan meminta bantuan teman sejawat dan kepala sekolah yang bertindak sebagai observer dalam memberikan penilaian pada saat pelaksanaan proses pembelajaran pada kegiatan siswa atau guru yang berlangsung tiap-tiap siklus.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi ini yaitu melihat dan merenungkan kembali apa yang telah dilakukan dalam pembelajaran baik proses belajar mengajar,pendekatan yang dipergunakan maupun temuan esensial yang ditemukan, serta dampaknya bagi proses belajar


(25)

31

siswa. Hasil perenungan tindakan yang dilakukan dan temuan masalah yang muncul dideskripsikan dalam bentuk tulisan, kemudian melakukan refleksi untuk tindakan selanjutnya sebagai bentuk perbaikan pembelajaran yang dilakukan dengan merevisi rencana dari tindakan yang belum berhasil dan membuat rencana berikutnya.

F. Metode Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini, dengan tujuan untuk mengumpulkan data agar datanya lebih akurat dan lebih mudah adalah dengan menggunakan lembar observasi, tes tertulis dan dokumentasi. Lembar observasi adalah alat untuk memperoleh gambaran sejauhmana aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan tes tertulis diberikan kepada siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan pada setiap siklusnya.

Selain lembar observasi dan tes tertulis dalam penelitian ini juga adanya dokumentasi berupa photo-photo pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung.

2. Alat test/Evaluasi

Alat tes atau evaluasi diberikan pada saat berakhirnya tindakan.Tes ini digunakan untuk memperoleh informasi atau data perubahan hasil belajar siswa secara individu maupun hasil belajar yang dilakukan secara kelompok.Alat ini diberikan pada saat akhir kegiatan pembelajaran dalam setiap siklus, sehingga dapat diketahui kemampuan siswa dalam menyerap seluruh materi pembelajaran yang diberikan.

3. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian merupakan alat yang dipersiapkan untuk diberikan kepada siswa pada saat dilakukannya penelitian dengan maksud untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan waktu kegiatan pembelajaran setelah menggunakan meode yang digunakan.


(26)

32

Analisis data adalah “upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan

sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan

dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar” (Wardhani, 2007).Pelaksanaan

analisis data dalam suatu penelitian memang sangat penting dilakukan.Analisis data ini ditulis berdasarkan pedoman yang telah dipersiapkan dengan tujuan untuk dilakukannya perbandingan dari berbagai data yang telah dikumpulkan agar data yang dihasilkan lebih akurat.

Analisis data dilakukan dengan merenungkan kembali secara intensif kejadian-kejadian atau peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian sebelum disimpulkan hasilnya diolah melalui beberapa tahap, yaitu

1. Data dikumpulkan untuk diolah dan dianalisis sejauhmana keberhasilan dalam kegiatan perbaikan setiap siklus.

2. Data diolah oleh dengan menganalisis data secara kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Data diperoleh dari lembar wawancara, lembar observasi, catatan lapangan, hasil evaluasi individu (post test), LKS, lembar penilaian proses dan dilengkapi dokumen yang berbentuk foto. Data yang terkumpul dianalisis dan diolah dengan membuat presentase, selanjutnya disusun laporan dalam bentuk deskripsi.

H. Validasi Data

Validasi data merupakan cara untuk menguji tingkat kebenaran suatu data dikumpulkan dari hasil penelitian yang kemudian dipilih data yang paling baik dan dianggap layak untuk disajikan pad pelaporan hasil penelitian, agar data yang dihasilkan benar-benar data yang objektif dan bisa dipertanggung jawabkan oleh peneliti secara ilmiah.


(27)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran yang dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dilapangan sebelum melaksanakan penelitian dari mulai siklus I sampai siklus III, yaitu dengan membuat rencana pembelajaran, instrument penelitian, alat peraga sebagai media pembelajaran dan memilih metode atau pendekatan yang akan digunakan. Hal ini dipersiapkan agar pelaksanaan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan hasil yang didapatkan pada saat pelaksanaan penelitian yang kemudian dilanjutkan pada tahap pengolahan data untuk mendapatkan gambaran tingkat keberhasilan setiap siklus.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme telah mengalami perubahan yang positif, yaitu dengan meningkatnya pemahaman dan minat siswa Kelas V SD Negeri Bojongsari 2 khususnya pada pembelajaran IPA tentang alat pencernaan manusia. Kegiatan yang dilakukan selama tiga siklus mengalami perubahan, yaitu pada siklus I masih terdapat kekeliruan antara pemahaman materi yang disampaikan. Hal ini disebabkan kurangnya minat dan aktivitas siswa dalam belajar, pada siklus II telah bertambah keberanian siswa dalam mengungkapkan konsepsi awal dan meningkatnya minat siswa Karena hal ini pernah terjadi dan dilihat oleh siswa.

Pada setiap siklus ada peningkatan angka partisipasi dalam mengungkapkan konsep awal siswa, dan pada siklus III telah terjadi peningkatan dalam menghargai pendapat orang lain yaitu ketika menyampaikan hasil laporan di depan kelas siswa yang lain antusias memperhatikan, namun muncul juga perbedaan pendapat dalam menjelaskan jawaban LKS, dimana siswa sudah berani mengungkapkan alasan-alasan yang cukup tepat, terlihat mulai aktifny dalam kegiatan eksplorasi serta kegiatan diskusi kelompok.

3. Hasil dari pelaksanaan pembelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukkan dengan aktifnya siswa selama dalam kegiatan pembelajara, hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa tiga siklus. Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 6,14, siswa yang nilainya di bawah KKM 65,7% dansiswa yang mencapai KKM 34,3%; siklus II 7,06, siswa yang belum


(28)

57 mencapai nilai KKM 11,4% dan sisanya 88,6% sudah diatas nilai KKM; dan siklus III adalah 8,0 dan 100% nilai siswa di atas nilai KKM.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, penulis sarankan kepada pihak terkait dalam rangka menindaklanjuti upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar, khususnya pada pembelajaran IPA tentang alat pencernaan manusia di Sekolah Dasar, yaitu:

1. Berdasarkan hasil dan kondisi yang terjadi dilapangan, maka peneliti merekomendasikan kepada guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA khususnya di kelas V tentang alat pencernaan manusia diupayakan untuk mencoba melalui pendekatan konstruktivisme, karena berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan bahwa pendekatan tersebut terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar secara optimal.

2. Hendaknya guru atau peneliti ketika melakukan kegiatan pembelajaran dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali sendiri kemampuan-kemampuannya, hal ini bias mencoba dengan menerapkan pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan salah satunya pendekatan kontruktivisme, agar potensi siswa dapat digali secara maksimal dalam menemukan sendiri pengetahuannya sendiri, agar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.


(29)

58

DAFTAR PUSTAKA

Ajmiati, C. dkk.(2009) IPA 5 Salingtemas.PusatPerbukuanDepdiknasProvinsiJawa Barat Anitah, S. (2008) StrategiPembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Karmilah, T. (2012) Penggunaan Pendekatan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam di Kelas IV SD Negeri Sukamanah 3. PTK Universitas Pasundan. Tidak diterbitkan

Margaretta, S. dkk.(2006) KonsepDasar IPA. Bandung: Upi Press

Rustaman, Nuryani dkk. (2011) Materi dan Pembelajaran IPA SD ; Jakarta : Universitas Terbuka

Rakhmat, C. dkk. (2006) PsikologiPendidikan; Bandung Upi Press Solehudin, C. (2012)

MeningkatkanhasilbelajarsiswaPadakonsepperubahansifatbendaMelaluipendekatankon struktivisme. PTK UniversitasPasundan Bandung: Tidakditerbitkan

Sopyan, A. (2009).

MeningkatkanpemahamansiswapadakonsepGerakanbumidanbulanmelaluiPendekatank onstruktivis PTK UPI Bandung: Tidakditerbitkan

Sukiyadi, D. (2006) KurikulumdanPembelajaran. Bandung; Upi Press

Tabrani, A. (2003) PedomanMengajarSains. Jakarta: IntimediaCiptanusantara Undang-Undang Guru danDosen (UU RI No. 14 Th.2005).SinarGrafika

Wardhani, I. dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Widodo, A. dkk. (2007) Pendidikan IPA di SD Bandung; Upi Press


(1)

30

Siti Hasanah, 2013

PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (PenelitianTindakanKelas di SDNBojongsari 2

KecamatanSukaluyuKabupatenCianjur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Prosedur Penelitian

1. Tahap Rencana Tindakan

Tahap rencana untuk melakukan penelitian dipersiapkan sebelumnya dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian dalam upaya melakukan perbaikan pembelajaran siswa kelas V pada pembelajaran IPA tentang Alat Pencernaan Manusia dapat tercapai secara optimal. Selain itu segala kebutuhan yang akan dipergunakan disusun dan dibuat sebelumnya agar pelaksanaannya berjalan dengan baik sesuai rencana yang telah ditetapkan.

Salah satu upaya sebagai rencana pelaksanaan penelitian ini yaitu mempersiapkan materi dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan program, silabus dan jadwal yang ada di kelas V SDN Bojongsari 2.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran atau data yang akan dijadikan bahan perbandingan hasil yang diperoleh sebelum dan sesudahnya pelaksanaan penelitian. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi yang dilakukan pada setiap siklusnya.

3. Observasi

Kegiatan observasi merupakan pengamatan dalam penelitian, yaitu dengan mengamati interaksi antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan meminta bantuan teman sejawat dan kepala sekolah yang bertindak sebagai observer dalam memberikan penilaian pada saat pelaksanaan proses pembelajaran pada kegiatan siswa atau guru yang berlangsung tiap-tiap siklus.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi ini yaitu melihat dan merenungkan kembali apa yang telah dilakukan dalam pembelajaran baik proses belajar mengajar,pendekatan yang dipergunakan maupun temuan esensial yang ditemukan, serta dampaknya bagi proses belajar


(2)

Siti Hasanah, 2013

PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (PenelitianTindakanKelas di SDNBojongsari 2

KecamatanSukaluyuKabupatenCianjur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa. Hasil perenungan tindakan yang dilakukan dan temuan masalah yang muncul dideskripsikan dalam bentuk tulisan, kemudian melakukan refleksi untuk tindakan selanjutnya sebagai bentuk perbaikan pembelajaran yang dilakukan dengan merevisi rencana dari tindakan yang belum berhasil dan membuat rencana berikutnya.

F. Metode Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini, dengan tujuan untuk mengumpulkan data agar datanya lebih akurat dan lebih mudah adalah dengan menggunakan lembar observasi, tes tertulis dan dokumentasi. Lembar observasi adalah alat untuk memperoleh gambaran sejauhmana aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan tes tertulis diberikan kepada siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan pada setiap siklusnya.

Selain lembar observasi dan tes tertulis dalam penelitian ini juga adanya dokumentasi berupa photo-photo pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung.

2. Alat test/Evaluasi

Alat tes atau evaluasi diberikan pada saat berakhirnya tindakan.Tes ini digunakan untuk memperoleh informasi atau data perubahan hasil belajar siswa secara individu maupun hasil belajar yang dilakukan secara kelompok.Alat ini diberikan pada saat akhir kegiatan pembelajaran dalam setiap siklus, sehingga dapat diketahui kemampuan siswa dalam menyerap seluruh materi pembelajaran yang diberikan.

3. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian merupakan alat yang dipersiapkan untuk diberikan kepada siswa pada saat dilakukannya penelitian dengan maksud untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan waktu kegiatan pembelajaran setelah menggunakan meode yang digunakan.


(3)

32

Siti Hasanah, 2013

PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (PenelitianTindakanKelas di SDNBojongsari 2

KecamatanSukaluyuKabupatenCianjur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis data adalah “upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar” (Wardhani, 2007).Pelaksanaan analisis data dalam suatu penelitian memang sangat penting dilakukan.Analisis data ini ditulis berdasarkan pedoman yang telah dipersiapkan dengan tujuan untuk dilakukannya perbandingan dari berbagai data yang telah dikumpulkan agar data yang dihasilkan lebih akurat.

Analisis data dilakukan dengan merenungkan kembali secara intensif kejadian-kejadian atau peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian sebelum disimpulkan hasilnya diolah melalui beberapa tahap, yaitu

1. Data dikumpulkan untuk diolah dan dianalisis sejauhmana keberhasilan dalam kegiatan perbaikan setiap siklus.

2. Data diolah oleh dengan menganalisis data secara kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Data diperoleh dari lembar wawancara, lembar observasi, catatan lapangan, hasil evaluasi individu (post test), LKS, lembar penilaian proses dan dilengkapi dokumen yang berbentuk foto. Data yang terkumpul dianalisis dan diolah dengan membuat presentase, selanjutnya disusun laporan dalam bentuk deskripsi.

H. Validasi Data

Validasi data merupakan cara untuk menguji tingkat kebenaran suatu data dikumpulkan dari hasil penelitian yang kemudian dipilih data yang paling baik dan dianggap layak untuk disajikan pad pelaporan hasil penelitian, agar data yang dihasilkan benar-benar data yang objektif dan bisa dipertanggung jawabkan oleh peneliti secara ilmiah.


(4)

56

Siti Hasanah, 2013

PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI PENDEKATAN

KONSTRUKTIVISME (PenelitianTindakanKelas di SDNBojongsari 2 KecamatanSukaluyuKabupatenCianjur) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran yang dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dilapangan sebelum melaksanakan penelitian dari mulai siklus I sampai siklus III, yaitu dengan membuat rencana pembelajaran, instrument penelitian, alat peraga sebagai media pembelajaran dan memilih metode atau pendekatan yang akan digunakan. Hal ini dipersiapkan agar pelaksanaan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan hasil yang didapatkan pada saat pelaksanaan penelitian yang kemudian dilanjutkan pada tahap pengolahan data untuk mendapatkan gambaran tingkat keberhasilan setiap siklus.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme telah mengalami perubahan yang positif, yaitu dengan meningkatnya pemahaman dan minat siswa Kelas V SD Negeri Bojongsari 2 khususnya pada pembelajaran IPA tentang alat pencernaan manusia. Kegiatan yang dilakukan selama tiga siklus mengalami perubahan, yaitu pada siklus I masih terdapat kekeliruan antara pemahaman materi yang disampaikan. Hal ini disebabkan kurangnya minat dan aktivitas siswa dalam belajar, pada siklus II telah bertambah keberanian siswa dalam mengungkapkan konsepsi awal dan meningkatnya minat siswa Karena hal ini pernah terjadi dan dilihat oleh siswa.

Pada setiap siklus ada peningkatan angka partisipasi dalam mengungkapkan konsep awal siswa, dan pada siklus III telah terjadi peningkatan dalam menghargai pendapat orang lain yaitu ketika menyampaikan hasil laporan di depan kelas siswa yang lain antusias memperhatikan, namun muncul juga perbedaan pendapat dalam menjelaskan jawaban LKS, dimana siswa sudah berani mengungkapkan alasan-alasan yang cukup tepat, terlihat mulai aktifny dalam kegiatan eksplorasi serta kegiatan diskusi kelompok.

3. Hasil dari pelaksanaan pembelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukkan dengan aktifnya siswa selama dalam kegiatan pembelajara, hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa tiga siklus. Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 6,14, siswa yang nilainya di bawah KKM 65,7% dansiswa yang mencapai KKM 34,3%; siklus II 7,06, siswa yang belum


(5)

57

Siti Hasanah, 2013

PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI PENDEKATAN

KONSTRUKTIVISME (PenelitianTindakanKelas di SDNBojongsari 2 KecamatanSukaluyuKabupatenCianjur) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencapai nilai KKM 11,4% dan sisanya 88,6% sudah diatas nilai KKM; dan siklus III adalah 8,0 dan 100% nilai siswa di atas nilai KKM.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, penulis sarankan kepada pihak terkait dalam rangka menindaklanjuti upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar, khususnya pada pembelajaran IPA tentang alat pencernaan manusia di Sekolah Dasar, yaitu:

1. Berdasarkan hasil dan kondisi yang terjadi dilapangan, maka peneliti merekomendasikan kepada guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA khususnya di kelas V tentang alat pencernaan manusia diupayakan untuk mencoba melalui pendekatan konstruktivisme, karena berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan bahwa pendekatan tersebut terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar secara optimal.

2. Hendaknya guru atau peneliti ketika melakukan kegiatan pembelajaran dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali sendiri kemampuan-kemampuannya, hal ini bias mencoba dengan menerapkan pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan salah satunya pendekatan kontruktivisme, agar potensi siswa dapat digali secara maksimal dalam menemukan sendiri pengetahuannya sendiri, agar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.


(6)

58 Siti Hasanah, 2013

PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (PenelitianTindakanKelas di SDNBojongsari 2

KecamatanSukaluyuKabupatenCianjur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ajmiati, C. dkk.(2009) IPA 5 Salingtemas.PusatPerbukuanDepdiknasProvinsiJawa Barat Anitah, S. (2008) StrategiPembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Karmilah, T. (2012) Penggunaan Pendekatan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam di Kelas IV SD Negeri Sukamanah 3. PTK Universitas Pasundan. Tidak diterbitkan

Margaretta, S. dkk.(2006) KonsepDasar IPA. Bandung: Upi Press

Rustaman, Nuryani dkk. (2011) Materi dan Pembelajaran IPA SD ; Jakarta : Universitas Terbuka

Rakhmat, C. dkk. (2006) PsikologiPendidikan; Bandung Upi Press Solehudin, C. (2012)

MeningkatkanhasilbelajarsiswaPadakonsepperubahansifatbendaMelaluipendekatankon struktivisme. PTK UniversitasPasundan Bandung: Tidakditerbitkan

Sopyan, A. (2009).

MeningkatkanpemahamansiswapadakonsepGerakanbumidanbulanmelaluiPendekatank onstruktivis PTK UPI Bandung: Tidakditerbitkan

Sukiyadi, D. (2006) KurikulumdanPembelajaran. Bandung; Upi Press

Tabrani, A. (2003) PedomanMengajarSains. Jakarta: IntimediaCiptanusantara Undang-Undang Guru danDosen (UU RI No. 14 Th.2005).SinarGrafika

Wardhani, I. dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Widodo, A. dkk. (2007) Pendidikan IPA di SD Bandung; Upi Press


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SDN 01 Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SDN 01 Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar

0 1 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN 4 Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis).

0 2 31

PENERAPAN METODE DEMONTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA :Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN Pasirangin 01 Cileungsi Bogor:.

0 0 39

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas Materi Tentang Konsep Alat Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas V SDN Salamjaya Tahun Pela

0 0 39

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME.

0 0 25

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SDN CIKALONGKULON IV CIANJUR : Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

0 0 41

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur.

0 1 26

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGENAI SIKLUS AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Bunisari Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur.

0 3 45

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TENTANG STRUKTUR TUMBUHAN : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 2 Jati Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat.

0 1 30