PENERAPAN STRATEGI THINK PAIR SHARE UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA SEKOLAH DASAR :Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kec.Kiaracondong Kota Bandung.

(1)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI THINK PAIR SHARE UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI

PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kec.Kiaracondong Kota Bandung)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan IPS

Oleh :

EFA ROSFITA NIM. 1107151

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH PASCASARJANA


(2)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BANDUNG 2013

THE IMPLEMENTATION OF

THINK PAIR SHARE

STRATEGY FOR DEVELOPING ELEMENTARY

PUPIL’s COMMUNICAT

ION CAPABILITY

(Classroom Action Reseach on Social Studies Subject at IV

th

Grade in

SDN Babakan Sinyar 4, Subdistrict of Kiaracondong, Bandung City)

Oleh Efa Rosfita

S.Pd.I STAI Sabili Bandung, 2009

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Efa Rosfita 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Dosen Pembimbing I

Prof. DR. R. Gurniwan Kamil Pasya, M. Si

NIP. 19610323 198603 1 002

Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M. Pd., MA

NIP. 19620702 198601 1 002

Mengetahui, Ketua Program Studi PIPS SPS UPI Bandung


(4)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M. Pd., MA


(5)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI THINK PAIR SHARE UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA

SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kec.Kiaracondong Kota Bandung)

ABSTRAK

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, sampai sekarang masih membiasakan pada pola belajar menghapal, penekanannya pada perkembangan aspek kognitif, serta pola pembelajaran satu arah (teacher centerd) yang didominasi dengan metode ceramah. Pembelajaran seperti ini mengakibatkan siswa pasif dan kurang melatih siswa untuk melakukan keterampilan berkomunikasi maupun keterampilan sosial lainnya. Penelitian ini bermaksud menerapkan strategi think pair share (berpikir-berpasangan-berbagi) untuk melatih dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi siswa kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kec.Kiaracondong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain siklus observasi tiga tahap dari Hopkins yang memiliki tiga tahapan utama, yakni rapat perencanaan , observasi kelas dan diskusi feedback. Upaya guru mitra dalam menerapkan strategi think pair share untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran IPS dilakukan selama empat siklus. Hasil penelitian menujukan bahwa penggunaan strategi think pair share sejak tindakan kesatu (siklus I) sampai tindakan keempat (siklus IV) secara umum ada perubahan dan peningkatan kemampuan berkomunikiasi pada siswa di setiap siklusnya. Proses pembelajaran di kelas yang tadinya siswa pasif menjadi aktif. Peran guru untuk menunjang keberhasilan belajar dan untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi siswa adalah sebagai fasilitator, mediator, motivator dan evaluator. Pada siklus keempat kemampuan berkomunikasi siswa meningkat lebih baik lagi menjadi hampir setengah siswanya (41,67%) termasuk kategori baik, hampir setengahnya lagi (36,11%) termasuk kategori sangat baik, dan tidak ada seorangpun siswa yang termasuk kategori kurang. Artinya secara keseluruhan kemampuan berkomunikasi siswa sudah tumbuh yang ditandai dengan keberanian siswa untuk menuliskan ide/gagasannya, bertanya, mengemukakan atau menerima pendapat temannya, berbicara di depan kelas dan dapat menanggapi pendapat orang lain. Dengan demikian penerapan strategi think pair share efektif untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi siswa kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kec.Kiaracondong Kota Bandung pada Tahun Pelajaran 2012/2013.

Kata kunci: Strategi Pembelajaran, Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share, Kemampuan Berkomunikasi .


(6)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

THE IMPLEMENTATION OF THINK PAIR SHARE STRATEGY FOR

DEVELOPING ELEMENTARY PUPIL’s COMMUNICATION

CAPABILITY

(Classroom Action Reseach on Social Studies Subject at IVth Grade in SDN Babakan Sinyar 4, Subdistrict of Kiaracondong, Bandung City)

ABSTRACT

The Social Studies learning process in Elementary School, until currently usually uses memorizing study pattern, focus on development of cognitive aspect, and one-way studying (teacher centered) pattern dominated by lecturing method. This studying pattern will create passive students and it does not sufficiently train students to engage in communicative skill or other social skills. This research is aimed to apply the think pair share strategy for teaching and developing pupil’s communicating capability at the IVth Grade in SDN Babakan Sinyar 4, Subdistrict of Kiaracondong. In this research, it was applied the Classroom Action reseach with Hopkins’s three phase observational cycle design having three main phases, namely, meeting for planning, classroom observation and feedback discussion. The partner teacher’s effort in applying of the think pair share strategy to develop

pupil’s communicating capability in the social studies learning process was performed in four cycles. The research outcomes showed the think pair share strategic application from the first action (cycle I) to the fourth action (cycle IV) in generally provides a change and increase in pupil’s communicating capability in every cycle. The learning process in classroom which was formerly passive changed to be more active. Teacher’s roles in supporting the success of study and to develop pupil’s communicating capability are as a facilitator, mediator, motivator, and evaluator. In the fourth cycle, pupil’s communicating capability increased better to be nearly half students (41,67%) included into good category, another nearly half students (36,11%) is categorized into very good category, and there is no student is classified into less good category. It means totally that pupils’ communicating capability had increased attributed by their courage to write down their ideas, propose questions, ask for and accept their classmate opinions, talk in front classroom and able to respond other’s opinions. Therefore, the think pair share strategic application is effective to grow pupils’ communicating capability at IVth Grade in SDN Babakan Sinyar 4, Subdistrict of Kiaracondong, Bandung City in 2012/2013 Academic Year. The research’s recommendation are : a) for teacher, he/she may continuously motivate his/her students for proposing their opinions; and b) other researchers, this research is expected to be insight and motivation for learning process innovation.

Keywords : Learning Strategy, Think Pair Share Cooperative Learning Process,Communicating Capability


(7)

ix

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMAKASIH ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv BAB I PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang Penelitian ... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Klarifikasi Konsep ... F. Struktur Organisasi Tesis ...

1 1 7 8 8 9 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...

A. Strategi Pembelajaran ... B. Strategi Pembelajaran Think Pair Share ...

1. Pembelajaran Kooperatif ... 2. Strategi Think Pair Share ... 3. Sintaks Startegi Pembelajaran Think Pair Share ... 4. Kelebihan dan Kekurangan Think Pair Share... C. Kemampuan Berkomunikasi ...

1. Pengertian Kemampuan Berkomunikasi ... 2. Tujuan Komunikasi ... 3. Proses Komunikasi ... 4. Unsur-Unsur Komunikasi ... 5. Fungsi Komunikasi ... D. Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Komunikasi ... E. Kemampuan Berkomunikasi dalam Pembelajaran IPS ... F. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ...

1. Pengertian Pendidikan IPS ... 2. Tujuan Pendidikan IPS ... 3. Dimensi Pendidikan IPS ...

12 12 15 15 18 22 24 25 25 27 28 30 32 34 36 38 38 39 40


(8)

x

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar ... G. Pentingnya Keterampilan Berkomunikasi Pada Abad 21 ... H. Penelitian Terdahulu ... I. Paradigma Penelitian ...

42 44 48 49 BAB III METODE PENELITIAN ...

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 1. Lokasi Penelitian ... 2. Subjek Penelitian ... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian ... D. Instrumen Penelitian ... E. Teknik Pengumpulan Data ... F. Pengolahan dan Analilis Data ... G. Indikator Keberhasilan ...

52 52 52 52 52 55 56 57 63 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A. Deskripsi Sekolah ... 1. Sejarah Berdirinya SDN Babakan Sinyar 4 ... 2. Lokasi SDN Babakan Sinyar 4 ... 3. Jumlah Peserta didik SDN Babakan Sinyar 4 ... 4. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN Babakan Sinyar 4 ... 5. Keadaan Personil SDN Babakan Sinyar 4 ... 6. Kegiatan SDN Babakan Sinyar 4 ... 7. Profil Guru Mitra dan Profil Kelas IV ... B. Hasil Penelitian ... 1. Deskripsi Awal Pembelajaran IPS Kelas IV ... 2. Sosialisasi Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Think Pair share ... 3. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan ... a. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kesatu ... b. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua ... c. Pelaksanaan Tindakan Siklus Ketiga ... d. Pelaksanaan Tindakan Siklus Keempat ... C. Pembahasan Hasil Penelitian ...

1. Proses Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Strategi

Think-Pair-Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan

Berkomunikasi Peserta didik SDN Babakan Sinyar 4 ... 2. Efektifitas Pembelajaran Menggunakan Strategi

Think-Pair-Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi

Peserta didik Sekolah Dasar ...

66 66 66 66 68 68 69 69 70 72 72 76 77 77 90 105 120 132 132 140


(9)

xi

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Upaya Guru Untuk Mengatasi Kendala Penggunaan Strategi

Think-Pair-Share Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta didik Sekolah Dasar ... D. Tanggapan Peserta didik Kelas IV Tentang Penerapan

Pembelajaran Think Pair Share ...

143 145 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

A. Kesimpulan ... B. Saran –Saran ...

147 147 148 DAFTAR PUSTAKA ... 150 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 155


(10)

xii

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Sintaks Strategi Pembelajaran Think Pair Share ... 3.1 Pedoman Observasi Aktivitas Guru ... 3.2 Pedoman Observasi Kemampuan Berkomunikasi Peserta didik ... 4.1 Jumlah Peserta didik Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 4.2 Observasi Guru dalam Pembelajaran Siklus I ... 4.3 Ketegori Kemampuan Berkomunikasi Peserta didik Kelas IV Siklus I ... 4.4 Observasi Guru dalam Pembelajaran Siklus II ... 4.5 Kategori Kemampuan Berkomunikasi Peserta didik Kelas IV Siklus II .. 4.6 Observasi Guru dalam Pembelajaran Siklus III ... 4.7 Kategori Kemampuan Berkomunikasi Peserta didik Kelas IV Siklus III.. 4.8 Observasi Guru dalam Pembelajaran Siklus IV ... 4.9 Kategori Kemampuan Berkomunikasi Peserta didik Kelas IV Siklus IV.. 4.10 Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi Peserta didik

Kelas IV ... 4.11 Rara-rata Kemampuan Berkomunikasi Peserta didik Kelas IV ...

22 58 59 68 83 85 97 99 113 115 126 128 141 143


(11)

xiii

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar ... Halaman

2.1 Model Paradigma Penelitian ... 51

3.1 Silkus Observasi Tiga Tahap ... 53

4.1 Peta Lokasi Penelitian ... 67

4.2 Denah Sekolah Komplek Babakan Sinyar ... 71

4.3 Denah Posisi Tempat Duduk Peserta didik Kelas IV ... 71


(12)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tingkat kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Pendidikan berkualitas memerlukan suatu pembelajaran yang berkualitas. Pada proses pembelajaran, pengetahuan yang diperoleh peserta didik seharusnya tidak melalui pemberian informasi saja melainkan melalui proses pemahaman tentang bagaimana pengetahuan itu diperoleh, bagaimana proses daya alih untuk menggali, mendapatkan pengetahuan dan informasi yang diinginkan, serta harus mengarah pada keterampilan yang harus dimiliki peserta didik.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ditetapkan bahwa standar proses merupakan salah satu standar yang harus dikembangkan. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi peserta didik.

Pembelajaran harus dilakukan dengan mengaktifkan peserta didik sebagai pelaku utama dalam pembelajarannya. Menurut Joyce, Weil, dan Calhoun (2009:6) bahwa “pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang merangkul pengalaman belajar tanpa batas mengenai bagaimana gagasan dan emosi berinteraksi dengan suasana kelas dan bagaimana keduanya dapat berubah sesuai suasana yang turut berubah”. Selain itu pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang bernilai edukatif dimana dalam kegiatan pembelajaran terdapat interaksi antara guru dengan peserta didik yang melibatkan komponen : tujuan, materi, proses, serta evaluasi belajar. Komponen proses pembelajaran perlu mendapat perhatian lebih seksama mengingat melalui proses inilah peserta didik diharapkan mengalami perubahan, yakni dari tidak tahu menjadi tahu, atau dari tidak bisa menjadi bisa. Proses tersebut membuat pembelajaran dalam pendidikan menjadi semacam proses yang menyenangkan dan terus mengalami perubahan,


(13)

2

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebagaimana pemikiran dan perasaan yang juga terus dibangun dan dikembangkan secara berkelanjutan.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu bidang studi yang memfokuskan kajiannya pada hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Aktivitas sosial ini berhubungan erat dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Bungin (2011:25), “pada dasarnya manusia membutuhkan orang lain untuk saling berkolaborasi dalam pemenuhan fungsi-fungsi sosial satu dengan lainnya”. Karena itu manusia harus selalu berhubungan atau berinteraksi dengan yang lainnya. Kemampuan berinteraksi yang baik menjadi hal yang penting bagi setiap individu agar dapat diterima oleh lingkungannya.

IPS juga merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di persekolahan, yang merupakan salah satu disiplin ilmu yang di dalamnya mengkaji tentang peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Pembelajaran IPS didasarkan pada pendekatan terpadu (integrated), yang mengacu pada aspek kehidupan nyata (factual) peserta didik sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berpikir, dan kebiasaan bersikap dan berperilakunya.

Pembelajaran IPS memiliki tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik sesuai dengan Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, yaitu agar peserta didik memiliki keterampilan sebagai berikut:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya;

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial;

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan;

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.


(14)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hubungan dengan tujuan IPS tersebut di atas, pendidikan IPS sangat memperhatikan dimensi keterampilan yang harus dimiliki peserta didik disamping pemahaman dalam dimensi pengetahuan. Kecakapan dalam mengolah dan menerapkan informasi merupakan keterampilan yang sangat penting untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik dan mampu berpartisipasi secara cerdas dalam masyarakat demokrasi. Karena itu, Sapriya (2012:51) mengemukakan bahwa:

Sejumlah keterampilan yang diperlukan sehingga menjadi unsur dalam dimensi IPS dalam proses pembelajaran adalah: 1) keterampilan meneliti, 2) keterampilan berpikir, 3) keterampilan partisipasi sosial, 4) keterampilan berkomunikasi. Semua keterampilan pada pembelajaran IPS ini sangat diperlukan dan akan memberi kontribusi dalam proses inkuiri sebagai pendekatan utama dalam pembelajaran IPS.

Keterampilan berkomunikasi ini dalam pembelajaran sangat diperlukan dalam upaya untuk mendewasakan peserta didik. Seperti yang dikemukakan Sapriya (2012: 53) bahwa “salah satu ciri orang yang dewasa adalah mereka yang mampu berkomunikasi baik dengan orang lain”. Karena itu pengembangan keterampilan komunikasi merupakan aspek yang penting dari pendekatan pembelajaran IPS khususnya inkuiri sosial.

Komala (2009:73), mengemukakan komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar manusia, (2) melalui pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku itu. Jadi komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu puhak ke pihak lain.

Menurut Yusup (1990:13-14), bahwa proses pembelajaran sebagian besar terjadi karena proses komunikasi, baik komunikasi yang berlangsung secara intrapersonal seperti bepikir, memersepsi, mengingat dan mengindera maupun secara antarpersonal melalui bentuk komunikasi yang berproses dari adanya ide atau gagasan informasi seseorang kepada orang lain, seperti guru yang


(15)

4

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memberikan pelajaran, berdialog dan berdebat. Hal tersebut diatas dijalani oleh setiap anggota sekolah bahkan setiap manuasia, karena tanpa komunikasi tentu semuanya tidak akan berjalan. Bahkan Everett Kleinjen menyebutkan komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernapas. Sepanjang manusia ingin hidup, ia perlu berkomunikasi (Cangara, 2002:1). Komunikasi juga menjadi unsur penting dalam proses belajar mengajar yang ingin dicapai, yang melibatkan dua orang atau lebih dan di dalamnya terjadi pertukaran informasi dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Menurut Rustaman (1990), kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu syarat penting dalam proses pembelajaran kerena membantu peserta didik dalam menyusun pikiran dan membangun gagasan, sehingga dapat mengisi hal-hal yang kurang dalam seluruh jaringan gagasan. Proses komunikasi (proses penyampaian pesan) harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap guru dan peserta didik.

Guru dan peserta didik melakukan interaksi dalam proses pembelajaran yang nantinya akan berdampak pada hasil belajar, perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan dari pihak komunikan (peserta didik). Yusup (1990:23), mengatakan bahwa “proses interaksi psokologis dalam pembelajaran ini berlangsung baik antara guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik yang lain dengan cara berkomunikasi”.

Paradigma lama yang terjadi dalam proses pembelajaran, peserta didik adalah penerima pengetahuan pasif dan guru memiliki pengetahuan yang nantinya akan dihapal oleh peserta didik seperti halnya “mengisi botol kosong dengan pengetahuan”. Hal ini sejalan dengan penelitian Al Muchtar (2006:59) yang menyatakan bahwa profil peserta didik lebih banyak dalam perilaku belajar menyimak informasi dengan kegiatan guru yang lebih dominan dan guru banyak mengambil posisi di depan kelas yang cenderung “menggurui” dari pada mengajar peserta didik untuk belajar memikirkan bahan pelajaran.


(16)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada saat ini proses pembelajaran IPS yang dilaksanakan hampir di sebagian besar sekolah selalu dihadapkan pada proses pembelajaran yang masih menggunakan “ekpository” dari pada “inquiry”. Guru lebih banyak menerapkan metode ceramah dan jarang menggunakan metode-metode yang lain, sehingga pembelajaran yang lebih banyak aktif adalah gurunya ( teacher center), guru memberi informasi yang berupa teori, generalisasi, hukum atau dalil, beserta bukti-bukti yang mendukung dan mengharapkan peserta didik duduk diam, mendengarkan, mencatat dan menghafal serta mengadu peserta didik satu sama lain (Lie,2008:3). Pengembangan mata pelajaran IPS lebih banyak memuat aspek kognitif pada tingkat rendah dan berpusat pada hapalan. Peserta didik didominasi untuk lebih banyak mengikuti kemauan guru dan peserta didik tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri suatu konsep yang dipelajarinya dengan berfikir kritisnya.

Guru melakanakan pembelajaran IPS lebih banyak memberikan konsep-konsep yang hanya berupa hapalan tanpa tahu arti dan makna konsep-konsep yang dipelajarinya, serta selalu memberikan definisi dari suatu konsep atau istilah tanpa mengetahui proses dari kegiatan yang membentuk konsep tersebut. Peserta didik pun menerima penjelasan dari guru apa adanya tanpa ada bantahan meski dalam hati maupun proses berpikirnya bertanya apa ini. Peserta didik hanya menjadi pendengar dan pencatat yang baik dari materi yang disampaikan guru, sehingga potensi berfikir dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik menjadi tidak berkembang secara optimal.

Ada pula guru yang menyatakan mereka telah melaksanakan metode belajar dengan berkelompok namun strategi guru yang sering digunakan untuk mengaktifkan peserta didik dengan seluruh peserta didik yang lain di kelas ternyata tidak juga efektif. Kenyataannya kebanyakan peserta didik terpaku menjadi penonton, sementara arena kelas dikuasai hanya segelintir peserta didik saja. Kaitannya dengan ketidakefektifan strategi yang digunakan dalam mengaktifkan peserta didik , Karp dan Yoel (1988) dalam Lei (2008:6) mencatat


(17)

6

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

hasil pengamatan dapat tingkat perguruan tinggi dan menemukan bahwa kelas dengan mahasiswa yang berjumlah kurang dari 40 orang, hanya empat sampai lima orang saja yang menggunakan 75% dari waktu interaksi yang disediakan. Hasil pengamatan ini pula bahwa dalam kelas yang berisi lebih dari 40 orang, hanya dua orang sampai tiga orang saja yang mendominasi separuh dari interaksi kelas.

Terlebih lagi, dalam beberapa sekolah umumnya proses pembelajaran diatur oleh masing-masing guru. Interaksi guru dan peserta didik hanya terbatas pada model pembacaan atau hapalan, guru akan menanyakan apa saja yang telah dipelajari, meminta salah seorang peserta didik untuk menjawab pertanyaan tersebut kemudian membenarkan atau memperbaiki respon peserta didik (Sirotnik, 1983 dalam Joyce, Weil dan Calhoun, 2009:296), sehingga kurang berinteraksi antara guru dan peserta didik yang menjadikan proses komunikasi antara guru dan peserta didik kurang terjalin.

Dari hasil observasi awal di kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kota Bandung terlihat peserta didik kurang berinteraksi satu sama lain dan peserta didik mengalami kesulitan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran khususnya pembelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran IPS selama ini: a) bersifat expository, biasanya hanya berupa ceramah dan lebih ditekankan kepada penguasaan materi sebanyak mungkin dimana peserta didik kurang merespon materi atau pesan yang disampaikan oleh guru, b) proses belajar bersifat kaku karena kurangnya kemampuan peserta didik dalam komunikasi dan peserta didik bersifat pasif cenderung diam saat pembelajaran, peserta didik hanya mendengarkan saja, kurang berinteraksi antara guru, c) seringnya pelaksanaan pembelajaran dengan pemilihan metode yang berpusat pada guru (teacher center), sehingga menyebabkan pembelajaran kurang menarik bagi peserta didik, kegiatan belajar lebih ditandai dengan budaya hapalan dari pada berpikir kritis akibatnya peserta didik menganggap materi pelajaran IPS hanya untuk dihafalkan, d) guru kurang memfasilitasi peserta didik untuk mengemukakan pendapat selama proses


(18)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran berlangsung. Hal ini menjadi penyebab kurangnya kemampuan berkomunikasi peserta didik khususnya dalam kegiatan pembelajaran IPS.

Untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta didik dibutuhkan penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik agar peserta didik dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat mengolah kemampuan berkomunikasi peserta didik. Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS supaya dapat mendorong dan merangsang peserta didik untuk aktif, kreatif dalam proses pembelajaran dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan komunikasi pada peserta didik adalah strategi pembelajaran kooperatif think pair share (berpikir-berpasangan-berbagi), dimana dengan mengunakan strategi ini peserta didik akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep jika mereka saling berdiskusi, berinteraksi dan berkomunikasi dengan temannya.

Melalui pembelajaran kooperatif think pair share, diharapkan peserta didik dapat membangun pengetahuannya melalui bekerjasama, belajar berinteraksi dan berkomunikasi dan bersikap ilmiah. Pada dasarnya pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan yang memungkinkan pembentukan pengetahuan secara aktif, adanya perturakan ilmu pengetahuan dan ide antara peserta didik yang berbeda dalam tingkat perkembangan dan pengetahuannya. Hal ini memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Kemampuan berkomunikasi dan intelektualnya berkembang melalui dialog, diskusi dan perdebatan.

Suasana kelas direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga peserta didik mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Maksud dari interaksi ini adalah peserta didik membentuk komunitas yang memungkinkan mereka menyukai proses pembelajaran yang mengembangkan keterampilan sosial yang saat ini cenderung terlupakan karena terlampau tetap bermuara kepada pencapaian hasil belajar saja, peserta didik di kelas tidak dibangun untuk diberikan kesempatan berinteraksi satu dengan yang lain.


(19)

8

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berangkat dari permasalahan di atas, ternyata masih banyak guru yang belum melaksanakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share sebagai strategi dalam upaya menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta didik sekolah dasar. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang dapat digunakan sebagai upaya mencapai tujuan yang optimal, dan efektif melalui pembelajaran IPS

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian di atas, identifikasi permasalahan penelitian adalah “Bagaimana penerapan strategi think pair share untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta didik kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 pada pembelajaran IPS ?”. Secara operasional, perumusan masalah pokok penelitian dirumuskan dalam bentuk sub masalah penelitian, yaitu:

1. Bagaimana proses pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi

think-pair-share untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta didik

kelas IV SDN Babakan Sinyar 4?

2. Bagaimana efektifitas pembelajaran menggunakan strategi think-pair-share untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta didik kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 ?

3. Bagaimana upaya guru untuk mengatasi kendala penggunaan strategi

think-pair-share dalam menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta didik

kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini bertujuan untuk:


(20)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Mendeskripsikan proses pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi

think-pair-share untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta

didik kelas IV SDN Babakan Sinyar 4.

2. Mengetahui keefektifan strategi think-pair-share untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta didik kelas IV SDN Babakan Sinyar 4. 3. Mengetahui upaya guru dalam mengatasi kendala-kendala apa yang dihadapi

dengan strategi think-pair-share untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta didik sekolah dasar.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan teori-teori pembelajaran IPS, khususnya yang menyangkut model dan strategi pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Peneliti menambah khasanah baru dalam pembelajaran IPS dengan

menggunakan strategi think-pair-share dan lebih termotivasi menerapakan metode pembelajaran yang bervariatif untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik sehingga peserta didik tidak bosan. b. Bagi Peserta didik, dengan menggunakan strategi think-pair-share dapat

menumbuhkan interaksi peserta didik dalam kelompok, meningkatan kemampuan menyampaikan pendapat dalam forum diskusi, berlatihan berpikir kritis, kreatif dalam memecahkan masalah kelompok, meningkatkan keterampilan sosial untuk hidup dan berkomunikasi, bergiliran, respek dan sensitif terhadap hak orang lain, belajar mengontrol diri dan tahu diri, berbagi ide dan pengalaman dengan orang lain.

c. Bagi guru untuk memberikan gambaran pembelajaran IPS dengan strategi kooperatif think-pair-share dan dapat menjadikan pertimbangan untuk menerapkan pembelajaran ini sebagai salah satu alternative dalam


(21)

10

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perbaikan proses belajar mengajar sebagai upaya meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta didik sekolah dasar.

E. Klarifikasi Konsep

1. Stategi Pembelajaran

Kemp (Sanjaya,2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Menurut Maryani (2011:25) strategi pembelajaran yaitu prosedur yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Prosedur disini berupa rencana langkah-langkah pembelajaran agar tujuan dapat dicapai dengan efektif. 2. Pembelajaran Think-Pair-Share

Pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 2 sampai 5 orang dengan struktur kelompoknya yang heterogen. Keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun kelompok (Slavin,2009). Pembelajaran kooperatif memungkinkan terjadi pertukaran ilmu dan ide antara peserta didik yang berbeda dalam tingkat perkembangan dan ilmu pengetahuan sebelumnya.

Menurut Arends (terjemahan 2008:15), think-pair-share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas, dengan asumsi diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan dan prosedur yang digunakan think-pair-share dapat memberi peserta didik lebih banyak waktu berfikir, untuk merespon dan saling membantu. Think Pair Share menerapkan langkah-langkah berfikir- berpasangan – berbagi.


(22)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Kemampuan Berkomunikasi

Komunikasi adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk memberikan ide/gagasan dan proses penyampaian dan penerimaan lambang-lambang hubungan sosial dimana individu-individu berinteraksi dan saling mempengaruhi.

Menurut Jacob dalam Dainuri (2009:28) aspek-aspek pengkomunikasian yang perlu dikembangkan yaitu :

a. Mempresentasi adalah meliputi memajukan kembali (menerjemahkan) suatu ide atau masalah dalam bentuk yang baru.

b. Mendengar, peserta didik harus belajar mendengar dengan teliti terhadap komentar dan pertanyaan lain. Mendengar dengan teliti dapat bermanfaat dalam mengkonstruksi pengetahuan yang sistematis.

c. Membaca, dalam hal ini lebih menekankan pada membaca literatur peserta didik dan secara bertahap meningkat menggunakan buku teks.

d. Berdiskusi, bertujuan untuk mengembangkan diskusi kelas dan membantu peserta didik mempraktikan keterampilan komunikasi lisan.

e. Menulis, lebih menekankan pada mengekspresiakn ide-ide dalam bentuk tulisan.

Kemampuan komunikasi dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik untuk menuliskan ide/gagasannya, berani bertanya, mampu menyampaikan dan menerima ide/gagasan, menjelaskan hasil pemikirannya di depan kelas yang dilakukan melalui tulisan, gambar (grafik, bagan), membaca dan berbicara.

F. Struktur Organisasi Tesis BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, klarifikasi konsep dan struktur organisasi tesis.


(23)

12

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang pengertian strategi pembelajaran, strategi pembelajaran think pair share, kemampuan berkomunikasi, pembelajaran kooperatif dan kemampuan berkomunikasi, kemampuan berkomunikasi dalam pembelajaran IPS, pembelajaran IPS di sekolah dasar, pentingnya keterampilan berkomunikasi pada abad 21, penelitian terdahulu dan paradigma penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta indikator keberhasilan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas tentang deskripsi sekolah dan hasil penelitian yaitu deskripsi awal pembelajaran IPS di kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kec. Kiaracondong, sosialisasi pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran think pair share, deskripsi tindakan dari pelaksanaan tidakan siklus I sampai dengan siklus IV, pembahasan hasil penelitian dan tanggapan peserta didik tentang penerapan strategi think pair share.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN


(24)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menunjukkan lokasi situasi yang dicirikan oleh adanya tiga unsur yaitu tempat, pelaku dan kegiatan (Nasution, 1996:43). Unsur tempat adalah lokasi berlangsungnya pembelajaran yang dijadikan tempat penelitian yaitu kelas IV Sekolah Dasar Negeri Babakan Sinyar 4 Kiaracondong Bandung. Unsur pelaku adalah guru dan peserta didik kelas IV yang terlibat dalam proses pembelajaran, sedangkan unsur kegiatan adalah proses pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.

2. Subjek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini memiliki kelompok subjek penelitian yaitu:

a) Kelompok subjek penelitian dari lapangan lingkungan sekolah yaitu guru, yang memiliki pengalaman langsung sebagai aktor pengembang dan pelaksana pendidikan di SDN Babakan Sinyar 4 Kiaracondong Bandung.

b) Kelompok subjek penelitian dari lapangan lingkungan sekolah terdiri dari peserta didik kelas IV Babakan Sinyar 4 Kec. Kiaracondong Kota Bandung, yang terlibat langsung saat pembelajaran dengan strategi think

pair share dilaksanakan di kelas.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan ini bersifat partisipatorik dan kolaboratif yang ditekankan kepada upaya refleksi diri (Hopkins: 2011). Penelitian tindakan ini memiliki ciri


(25)

53

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersendiri yang pelaksanaannya dilakukan karena adanya kepedulian bersama, antara guru dan peneliti, terhadap peningkatan kualitas pembelajaran IPS terutama pada dimensi keterampilan di sekolah dasar.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui beberapa tahap. Dalam setiap tindakan yang telah dirancang, penelitian berupaya menelaah secara seksama masalah yang menjadi fokus penelitian, dan dalam waktu yang bersamaan penelitian juga harus menganalisis dan merefleksikan permasalahan yang ada sebagai dasar melakukan perbaikan terhadap rancangan tindakan selanjutnya.

Desain penelitian ini menggunakan “siklus observasi tiga tahap” dari Hopkins (2011:136-137). Sebagaimana namanya, silkus tiga tahap ini memiliki tiga tahapan utama, yaitu rapat perencanaan (rapat planning), observasi kelas dan diskusi feedback. Ringkasan siklus tiga tahap dapat digambarkan dalam bagan berikut ini:

Gambar 3.1

Siklus Observasi Tiga Tahap Rapat planning

Observasi kelas Diskusi feedback


(26)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rapat planning (rapat perencanaan) memberi kesempatan kepada absever (peneliti) dan abserved (guru) untuk berefleksi tentang pelajaran atau bidang kurikulum yang akan diobservasi, dan refleksi ini diharapkan dapat melahirkan keputusan timbal-balik tentang bagaimana mengumpulkan data operasional terkait dengan salah satu aspek pengajaran.

Selanjutnya selama tahap observasi kelas, observer mengobservasi guru dan peserta didik di ruang kelas dan mengumpulkan data objektif tentang aspek pengajaran yang telah mereka sepakati sebelumnya.

Pada saat diskusi feedback, observer dan guru saling berdiskusi tentang informasi yang telah dikumpulkan, menentukan tindakan apa yang nantinya perlu dilaksanakan, menyepakati rekaman/catatan diskusi, dan merencanakan kembali siklus observasi selanjutnya.

Intinya baik observer maupun observed perlu membuat proses observasi ini berjalan secara efektif dan sistematis. Hopkins (2011:137-138) mengemukakan ada enam prinsip yang harus dipertimbangkan yaitu:

1. Iklim interaksi antara observer dan observed haruslah bersifat mutualistik, saling membantu satu sama lain, saling membangun rasa kepercayaan.

2. Fokus kegiatan observasi seharusnya adalah meningkatkan praktik pengajaran dan memperkuat strategi-strategi yang terlalu terbukti sukses, daripada mengkritik pola-pola perilaku yang tidak penting. 3. Proses ini bergantung pada pengumpulan dan penggunaan data

observasional yang objektif, harus berlandaskan pada penilaian-penilaian yang substantif.

4. Guru (observed) didorong untuk membuat kesimpulan-kesimpulan tentang praktik pengajarannya berdasarkan data yang telah

diperoleh, menggunakan data tersebut untuk membuat „hipotesis

-hipotesis‟ yang dapat diuji di masa-masa mendatang.

5. Masing-masing siklus observasi merupakan proses yang berkelanjutan yang saling mendukung satu sama lain.

6. Baik observer maupun observed harus terlibat dalam proses timbal balik pengembangan profesional yang dapat menuntun pada peningkatan skill-skill pengajaran keduanya.


(27)

55

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Prinsip-prinsip di atas, diharapkan mampu mendukung tujuan-tujuan spesifik dalam pengajaran dan aspirasi–aspirasi yang lebih umum dalam usaha pengembangan guru dan sekolah.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian Tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom

Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas

untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada subjek penelitian di kelas tersebut. Menurut Kemmis (1983) dalam Hopkins (2011:87):

Penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk penyelidikan refleksi diri yang dilaksanakan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dalam (a) praktik-praktik sosial dan pendidikan mereka sendiri, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik ini, dan (c) situasi-situasi yang melingkupi pelaksanaan praktik-praktik tersebut. Dalam Pendidikan, penelitian tindakan dilaksanakan sebagai usaha pengembangan kurikulum berbasis sekolah, pengembangan profesionalisme, program-program pengembangan sekolah, pengembangan kebijakan dan perencanaan sistem.

Sementara Ebbutt (1985) dalam Hopkins (2011:88), mengemukakan bahwa: Penelitian tindakan merupakan cara yang digunakan sekelompok orang untuk mengorganisasi kondisi-kondisi yang di dalamnya mereka dapat belajar dari pengalamannya sendiri.

Trianto (2012:13-14) juga mengemukakan bahwa:

Penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindaknnya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjut yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.


(28)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selajan dengan definisi di atas, Arikunto (2008:62) mengemukakan ciri-ciri penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu adanya tindakan yang nyata, tindakan dilakukan pada situasi yang alami (bukan dalam laboratorium), ditujukan untuk memecahkan permasalahan praktis. Tindakan tersebut merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dan dilaksanakan dalam rangkaian siklus kegiatan.

Pendekatan penelitian tindakan kelas digunakan dengan berbagai alasan sebagai berikut:

1. Penelitian tindakan kelas menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

2. Penelitian tindakan kelas membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktik pembelajaran sehari-hari yang dilakukan di kelas. Sehingga permasalahan yang dihadapi adalah permasalahan aktual. 3. Penelitian tindakan kelas tidak membuat guru meninggalkan tugasnya.

Artinya guru tetap melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Namun pada saat yang bersamaan dan secara terintegrasi guru melaksanakan penelitian. Karena itu, kegiatan penelitian tindakan kelas dapat dikatakan tidak mengganggu kelancaran pembelajaran di kelasnya. 4. Penelitian tindakan kelas mampu menjembatani kesenjangan antara teori

dan praktek.

Penelitian tindakan kelas ini untuk memperbaiki pembelajaran guna menghadapi masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas dan meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar supaya hasil yang diperoleh peserta didik akan lebih baik.

D. Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui kinerja guru dalam menerapkan strategi think pair


(29)

57

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran IPS, peneliti melakukan observasi langsung di kelas diselenggarakan kegiatan pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan prinsip bahwa peneliti sebagai instrument (human instrument) yang utama. Sebagaimana penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, menganalisa dan menafsirkan data, serta membuat kesimpulan atas semuanya. Karena itu, Sugiyono (2007:60-61)

menyebutkan bahwa dalam penelitian kualitatif „The Researcher is the Key

Instrument’. Jadi peneliti merupakan instrumen kunci dalam penelitian

kualitatif. Hal ini dianggap sangat tepat karena hanya manusia penelitilah yang dapat secara fleksibel mengumpulkan data dari berbagai subjek penelitian yang memungkinkan menunjukkan kemajemukannya. Penempatan peneliti sebagai instrument di dasarkan kepada kemampuan peneliti dalam beradaptasi terhadap situasi kelas yang berubah-ubah dan pada asumsi bahwa hanya manusialah yang mampu memahami memberikan makna terhadap interaksi antar manusia, gerak muka, menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan yang mereka lakukan (Nasution, 1996: 25).

E. Teknik pengumpula data

Tekhnik pengumpulan data yang dipergunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah dengan 1) Catatan lapangan, 2) Observasi, 3) wawancara, dan 3) dokumentasi .

1. Catatan lapangan

Catatan lapangan (field notes) merupakan salah satu cara melaporkan hasil observasi, refleksi dan reaksi terhadap masalah-masalah kelas. Catatan lapangan berfungsi untuk mencatat segala kejadian dan peristiwa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.


(30)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Observasi

Obeservasi atau melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi merupakan langkah pertama dalam pengumpulan berbagai informasi tentang penerapan strategi think pair share untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta didik. Dalam pelaksanaan observasi segala sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran akan teramati secara mendetail dan menyeluruh. Observasi yang digunakan adalah observasi langsung adalah “pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat” (Sudjana dan Ibrahim, 1989: 12). Untuk membantu dan memudahkan peneliti menjaring data yang diperlukan, peneliti menggunakan pedoman observasi aktivitas guru dan observasi kemampuan berkomunikasi peserta didik.

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Aktivitas Guru

No Tahapan

pembelajaran

Tahapan think

pair share

Hal yg diobservasi

1 Apersepsi Tahap penyajian

materi

1. mengkondisikan peserta didik 2. menyampaikan tujuan

pembelajaran

3. membangkitkan motivasi peserta didik untuk aktif

4. mengemukakan topik yg akan dibahas

5. menginformasikan langkah-langkah pembelajaran

2 Eksplorasi

(kegiatan inti)

Tahap think

Pair

1. mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pelajaran

2. memberikan batasan waktu untuk bepikir

3. memberikan petunjuk kepada peserta didik

4. mengelompokan peserta didik berpasangan


(31)

59

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu share

peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok

6. memberi batas waktu berdiskusi 7. Memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk

mempresentasikan hasil diskusi 8. presentasi dilakukan di depan kelas 9. memberi kesempatan kepada

kelompok lain untuk menanggapi

3 Kegiatan akhir

(penutup)

1. memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya 2. menyamakan persepsi atas pendapat

masing-masing kelompok 3. membimbing dan menyimpulkan

materi pembelajaran

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Kemampuan Berkomunikasi Peserta didik

No Variabel Sub Variabel Indikator

1 Kemampuan

Berkomunikasi

Kemampuan Menulis

Menuliskan Ide/Gagasan

Kemampuan Berbicara

Berani Bertanya Mengutarakan gagasan dengan teman sebangku Memberi Pendapat Menyampaikan hasil diskusi

Kemampuan Mendengar

Menyimak pertanyaan Mendengarkan pendapat Menanggapi suatu pendapat


(32)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Menuliskan ide/gagasan:

3 = menuliskan ide/gagasan dengan tepat 2 = menuliskan ide/gagasan kurang tepat 1 = menuliskan ide/gagasan tidak tepat Berani bertanya:

3 = berani bertanya sesuai dengan materi (lebih dari 1 kali) 2 = berani bertanya (1 kali)

1 = tidak pernah bertanya

Mengutarakan gagasan dengan teman sebangku:

3 = Mengutarakan gagasan dengan teman sebangku dengan jelas 2 = Mengutarakan gagasan dengan teman sebangku dengan

kurang jelas 1 = Diam saja

Memberi pendapat:

3 = Memberi pendapat lebih dari 1 kali 2 = Memberi pendapat (1 kali)

1 = Tidak memberikan pendapat Menyampaikan hasil diskusi:

2 = Berani menyampaikan hasil diskusi 1 = Tidak berani menyampaikan hasil diskusi Menyimak pertanyaan:

3 = Menyimak pertanyaan baik

2 = Menyimak pertanyaan kurang baik 1 = Menyimak pertanyaan tidak baik Mendengarkan pendapat:

3 = Menyimak dengan baik

2 = Menyimak dengan kurang baik 1 = tidak menyimak

Menanggapi suatu pendapat:


(33)

61

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2 = Menanggapi suatu pendapat dengan kurang benar 1= Diam saja

b. Interval Skor dan Kategori

Skor Kategori

8-11 Kurang (K)

12-15 Cukup (C)

16-19 Baik (B)

20-23 Sangat Baik (SB)

c. Penjelasan kategori:

1) Kategori Sangat Baik

Selama pembelajaran peserta didik bersifat aktif, mampu mengekspresikan ide/gagasan dalam bentuk tulisan. Dalam hal ini peserta didik mampu menulis soal dan menjawab soal tertulis dengan tepat, sering bertanya, berani mengutarakan pendapat atau jawabannya kepada teman sebangkunya, berani untuk tampil ke depan kelas untuk membacakan hasil diskusinya, mendengarkan pendapat teman dan menyimaknya dengan baik sehingga mampu menanggapi/ memberi komentar suatu pendapat.

2) Kategori Baik

Selama pembelajaran peserta didik bersifat aktif, mampu mengekspresikan ide/gagasan dalam bentuk tulisan. Dalam hal ini peserta didik mampu menulis soal dan menjawab soal tertulis meskipun kurang tepat, berani bertanya, mengutarakan pendapat dan jawabannya dengan teman sebangkunya, berani membacakan hasil diskusinya di depan kelas, namun dalam kemampuan mendengarkan pendapat dan menyimak pertanyaan kurang tepat sehingga dalam menanggapi/memberi komentar suatu pendapat kurang benar/tepat.


(34)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selama pembelajaran berlangsung peserta didik kurang aktif, kemampuan menuliskan ide/gagasan dalam bentul tulisan dalam menjawab soal kuarang tepat, peserta didik masih ragu-ragu atau malu-malu untuk bertanya, menguratakan pendapat atau jawabannya dengan teman sebangku, tetapi peserta didik berani untuk membacakan hasil diskusinya walaupun kurang benar/tepat.

4) Kategori Kurang

Selama pembelajaran berlangsung peserta didik bersifat pasif cenderung diam, jarang bertanya, belum mampu menuliskan ide/gagasannya dengan tepat, belum mampu mengutarakan pendapat atau jawabannya kurang tepat dan belum mampu menyimak dan menanggapai suatu pendapat dengan benar/tepat.

3. Wawancara

Wawancara, berupa pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan tentang hal-hal yang dibutuhkan peneliti. Wawancara juga digunakan untuk bertemu langsung dengan guru dan peserta didik untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati mereka, bagaimana pandangannya mengenai hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi (Nasution, 2002: 73). Data atau informasi yang diperoleh dari wawancaradengan guru adalah yang berkenaan dengan latar belakang pendidikan guru, pengalaman mengajar guru, pendapat guru tentang penerapkan strategi think pair share, serta manfaat apa yang diperoleh peserta didik sehubungan dengan stategi tersebut. Sedangkan data yang diperoleh dari wawancara dengan peserta didik adalah yang berkenaan


(35)

63

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan tanggapan peserta didik tentang pembelajaran IPS sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran kooperatif think pair share.

Pedoman wawancara dengan guru: 1) Nama dan tempat tanggal lahir? 2) Pendidikan terakhir guru? 3) Pangkat dan golongan guru? 4) Pengalaman mengajar?

5) Metode mengajar yang biasa digunakan guru?

6) Buku sumber dan media pembelajaran yang digunakan? 7) Apakah guru selalu mempersiapkan rencana pembelajaran?

8) Bagaimana tanggapan guru terhadap penerapkan strategi think pair

share?

Pedoman wawancara untuk peserta didik:

1) Apakah kamu pernah belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif think pair share (mengerjakan soal berpikir sendiri kemudian didiskusikan dengan teman sebangku terus hasilnya dibacakan di depan kelas)?

2) Bagaimana perasaanmu dengan cara belajar yang baru saja kamu ikuti? 3) Apakah kamu senang dengan belajar berpasangan dengan teman yang

digunakan oleh guru?

4) Apakah menemui kesulitan ketika mengemukakan pendapat kepada teman?

5) Apakah kamu setuju pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran kooperatif think pair share yang tadi?

4. Dokumentasi

Ada macam-macam dokumen yang dapat menbatu penelti dalam menyimpulkan data. Dokumentasi mencakup lembar kerja peserta didik


(36)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(LKS), Rencana Pembelajaran (RPP), hasil rekaman pembelajaran, photo, hasil wawancara guru dan peserta didik dan sebagainya.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Menurut Nasution (1996:126) bahwa analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Sedangkan menurut Sugiono (2007:89) bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil catatan lapangan, observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam ketegori, menyebarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyeleksi data dan membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang dioperoleh dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan berkomunikasi peserta didik dan keaktifannya dengan menggunakan metode diskusi strategi TPS selama proses pembelajaran. Aktivitas dalam analisis data kulaitatif, dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas dan datanya sudah jenuh.

Adapun prosedur pengolahan dan analisa data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan, Kodifikasi dan Kategorisasi Data

Pada tahap ini dikumpulan data yang diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data (observasi dan wawancara), kemudian data tersebut diberi kode-kode tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya. Data yang terkumpul, selanjutnya diinterpretasi untuk menyusun data dan perumusan sejumlah hipotesa mengenai rencana dan hasil program tindakan.


(37)

65

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Yaitu mengecek hasil penelitian dengan mengkonfirmasikan pada sumber data tangan pertama, apakah keterangan yang diberikan tetap seperti waktu wawancara dilakukan atau berubah. Apabila berubah maka data harus dibuang. Apabila tetap, maka kebenaran data dianggap sahih (valid). Tekhnik validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Member-check, untuk mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan penelitian dengan mengkonfirmasikan sumber data. Dalam proses ini data atau informasi yang terkumpul tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh peneliti dan mitra peneliti dikonfirmasikan kebenarannya kepada guru kelas melalui diskusi balikan secara bersama-sama (reflektif kolaboratif) pada setiap akhir pelaksanaan tindakan

b. Audit Trail, yaitu mengecek, memeriksa kesalahan-kesalahan di dalam metode atau prosedur yang dipakai peneliti dan di dalam mengambil kesimpulan, bisa juga dengan memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau pengamat mitra peneliti lainnya.

c. Expert Opinion, yaitu melakukan pengecekan atau pemeriksaan terakhir terhadap kesahihan temuan penelitian kepada para pakar professional termasuk para pembimbing penelitian ini (Wiriaatmadja, 2012:168-171).

G. Indikator Keberhasilan

Data hasil observasi yaitu pengamatan tentang kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah sosial dipaparkan dalam bentuk persentase, naratif, dan kemudian dianalisis secara kualitatif. Analisis data dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut.

Persentase = Peserta didik yang memperoleh hasil yang baik x 100% Jumlah peserta didik seluruhnya


(38)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sedangkan indikator keberhasilan adalah sebagai berikut:

1. Membandingkan tingkat keberhasilan tindakan pada siklus I, siklus II, siklus III dan siklus IV dengan refleksi awal timbulnya permasalahan sebelum diberikan tindakan.

2. Kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah sosial baik, jika peserta didik memperoleh hasil dengan nilai  16. 3. Kemampuan berkomunikasi peserta didik secara keseluruhan dalam memecahkan masalah-masalah sosial berhasil, jika tingkat keberhasilan kelas  70%.


(39)

147

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis terhadap data hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan Kiaracondong mengenai penerapan strategi think pair share untuk menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta didik sekolah dasar pada pembelajaran IPS, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Pertama, penerapan strategi think pair share pada materi pokok

permasalahan sosial pada prosesnya memfasilitasi peserta didik untuk belajar lebih aktif (student centerd), supaya tumbuh keberanian peserta didik untuk menuliskan ide/gagasannya, berani bertanya, memberi dan menerima pendapat teman, berbicara di depan kelas dan menaggapi suatu pendapat serta peserta didik dapat bekerjasama dan menghargai pendapat temannya. Peran guru sebagai motivator, fasilitator, mediator dan evaluator. Penerapan strategi think

pair share pada pembelajaran ini mengikuti langkah-langkah think pair share

yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti (tahap think pair share) dan kegiatan penutup. Pembelajaran menggunakan media dan LKS yang dirancang disesuaikan dengan materi.

Kedua, berdasarkan hasil analisis dari tiap siklus, pada siklus I rata-rata

kategori kemamapuan berkomunikasi peserta didik yang diperoleh peserta didik kelas IV sebesar 11,14 (kurang), pada siklus II kategori kemamapuan berkomunikasi peserta didik meningkat dengan rata-rata sebesar 14,25 (cukup) sedangkan pada siklus III kategori kemamapuan berkomunikasi peserta didik meningkat lagi dengan rata-rata sebesar 17,68 (baik) dan pada akhir siklus ke IV mendapat rata-rata sebesar 18,11 (baik). Kemamapuan berkomunikasi secara keseluruhan pada siklus IV sebanyak 15 orang termasuk kategori baik dan 13 orang termasuk kategori sangat baik berarti tingkat keberhasilan sudah


(40)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melebihi 70% dari 36 peserta didik. Sehingga pembelajaran dengan menerapkan strategi think pair share dapat disimpulkan efektif dalam menumbuhkan kemampuan berkomunikasi peserta didik kelas IV pada pembelajaran IPS di SDN Babakan Sinyar 4 Kec.Kiaracondong Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013 yang berada pada level baik.

Ketiga, penerapan pembelajaran think pair share untuk menumbuhkan

kemampuan berkomunikasi peserta didik kelas IV pada pembelajaran IPS tedapat beberapa kendala yaitu peserta didik masih sering ngobrol, main-main dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, peserta didik belum terbiasa untuk berbagi jawaban dengan temannya dan kelas didominasi oleh peserta didik yang pandai. Namun hal tersebut dapat diatasi, dengan upaya guru mengadakan pendekatan secara individual kepada peserta didik dengan mengarahkan dan membimbingnya untuk serius dalam belajar serta peserta didik diajak berkomunikasi/berdialog untuk mengetahui faktor penyebabnya. Guru berusaha memberikan penjelasan, arahan dan bimbingan kepada peserta didik tentang hakekat manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan sehingga diperlukan kerjasama, saling berbagi dan berkomunikasi dengan temannya. Dalam pembelajaran guru lebih memotivasi peserta didik yang kurang aktif dengan memberikan penguatan positif dengan cara memberikan penguatan verbal “bagus, pinter, iya, sip ” maupun non verbal “ mengacungkan jempol dan menganggukan kepala”.

Keempat, peserta didik merasa sangat senang dengan penerapan

pembelajaran think pair share meskipun dalam proses pembelajaran terdapat sedikit perbedaan pendapat dengan temannya. Mereka belum pernah belajar menggunakan pembelajaran tersebut, sehingga peserta didik sangat antusias dan akvifitas peserta didik dalam pembelajaranpun meningkat.


(41)

149

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, berikut ini peneliti mengemukakan rekomendasi yang kiranya bermanfaat bagi guru dan peneliti lain. Adapun rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru

a. Berdasarkan hasil akhir pelaksanaan PTK di kelas empat dengan penerapan pembelajaran kooperatif think pair share pada pembelajaran IPS di SDN Babakan Sinyar 4 Kec. Kiaracondong Kota Bandung terlihat tumbuhnya keberanian peserta didik untuk berkomunikasi dan secara tidak langsung dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik walaupun belum mencapai hasil yang begitu maksimal. Maka model pembelajaran Think Pair Share dapat dijadikan alternatif oleh para guru untuk dikembangkan dalam pelajaran yang lainnya.

b. Dalam pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran think pair share hendaknya memperhatikan efektifitas dan efesiensi waktu agar tujuan pembelajaran tercapai.

c. Pembelajaran hendaknya memanfaatkan media/alat peraga yang lebih variatif sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga pembelajaran dapat lebih menarik perhatian peserta didik.

d. Dalam pembelajaran, hendaknya guru lebih membuka ke arah komunikasi dan terus memotivasi peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya dan memberikan pujian serta penguatan (verbal atau non verbal) kepada peserta didik yang kurang berani mengemukakan pendapatnya supaya percaya diri peserta didik tumbuh.

2. Bagi Peneliti Lain

a. Bagi peneliti lain yang tertarik dengan pembelajaran thnik pair share, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk menjajagi peningkatan kemampuan-kemampuan yang lain dalam pembelajaran IPS


(42)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

baik di SD atau SMP, terutama dalam melatih peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

b. Penelitian ini belum bersifat final, sehingga hasil penelitian ini diharapkan menjadi wawasan dan motivasi bagi inovasi proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan dapat tercapai secara maksimal.


(43)

150

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arends, Richard I.2008. Learning To Teach (Terjemahan Belajar Untuk

Mengajar). Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Al Muchtar, S. 2001. Epistemologi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi,Cetakan Ketujuh.Jakarta. Bumi Aksara

Budianingsih, Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta.Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2011.Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cangara, Hafied.2002.Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Depdiknas. 2003. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta: Depdiknas. Dimyanti & Mulyana. 2002, Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Effendy, Onong Uchjana.2007. Ilmu Komunikasi(Teoti dan Praktek).Bandung

PT.Remaja Rosdakarya.

---.2000.Dinamika Komunikasi.Bandung. PT.Remaja Rosdakarya.

Fathurrohman & Sutikno.2007.Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman

Konsep Umum dan Konsep Islami.Bandung.PT.Refika Aditama.

Gunawan. Rudy. 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi.Bandung.Alfabeta.

Hopkins, David.2008.A Teacher’s Guide to Classroom Research (Edisi 4).McGraw Hill-Open University Press.Two Penn Plaza. Newyork. Hopkins, David.2011.Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas (Penerjemah


(1)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

baik di SD atau SMP, terutama dalam melatih peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

b. Penelitian ini belum bersifat final, sehingga hasil penelitian ini diharapkan menjadi wawasan dan motivasi bagi inovasi proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan dapat tercapai secara maksimal.


(2)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arends, Richard I.2008. Learning To Teach (Terjemahan Belajar Untuk

Mengajar). Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Al Muchtar, S. 2001. Epistemologi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi,Cetakan Ketujuh.Jakarta. Bumi Aksara

Budianingsih, Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta.Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2011.Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cangara, Hafied.2002.Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Depdiknas. 2003. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta: Depdiknas. Dimyanti & Mulyana. 2002, Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Effendy, Onong Uchjana.2007. Ilmu Komunikasi(Teoti dan Praktek).Bandung

PT.Remaja Rosdakarya.

---.2000.Dinamika Komunikasi.Bandung. PT.Remaja Rosdakarya.

Fathurrohman & Sutikno.2007.Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman

Konsep Umum dan Konsep Islami.Bandung.PT.Refika Aditama.

Gunawan. Rudy. 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi.Bandung.Alfabeta.

Hopkins, David.2008.A Teacher’s Guide to Classroom Research (Edisi 4).McGraw Hill-Open University Press.Two Penn Plaza. Newyork. Hopkins, David.2011.Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas (Penerjemah


(3)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Isjoni. 2011. Cooperative Learning. (Efektifitas Pembelajaran Kelompok).Bandung: Alfabeta.

Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E. 2009. Models Of Teaching. Yogyakarta;Pustaka Pelajar.

Komala,L 2009. Ilmu Komunikasi. Perspektif Proses dan Konteks. Bandung.Widya Padjajaran

Komalasari,Kokom. 2010, Pembelajaran Kontekstual; Konsep dan Aplikasi, PT.Refika Aditama, Bandung.

Kuchak,D & Paul Eggen. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Mengajarkan

Konten dan Keterampilan Berfikir.Jakarta.Indeks.

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning (Mempraktikan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas). Jakarta: Grasindo.

Maryani, E. 2011. .Pengembangan Program Pembelajaran IPS Untuk

Meningkatkan Keterampilan Sosial.Bandung.Alfa Beta.

Mulyana, Deddy. 2012. Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. PT. Remaja Rosda

Mulyasa, E.2012.Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Menciptakan Perbaikan dan

Kesinambungan.Bandung.Rosda.

National Council for Social Studies, (1994), Expectation of ExcellenceCurricullum Standards for Social Studies, Washington, DC,

NCSS

Nasution, S. 2002. ”Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar

Mengajar”.Bandung : PT. Bumi Aksara.

---, 1996. Metode Penelitian Naturalistik. Bandung: Edisi Kedua.Tarsito. Permendiknas No.41 Tahun 2007

Rakhmat, Jalaluddin.1997.Metode Penelitian Komunikasi.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Roestiyah.2008.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta.PT. Rineka Cipta.


(4)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

---.2009. Model Model Pembelajaran.Bandung.Mulia Mandiri Pers

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

---, 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. (edisi pertama, cetakan ketiga) Jakarta: Kencana Prenada

Media Group

Sapriya. 2012. Pendidikan IPS. Konsep dan Pembelajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya

Shoelhi, Muhammad. 1997. Komuikasi Internasional perspektif jurnalistik.PT.Simbiosa Rekatama Media:Bandung

Slavin, R. E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: NusaMedia.

Soamantri, M.N.2001.Menggagas Pembaharuan IPS.Bandung.PT Remaja Rosda Karya.

Sudjana, Nana.1999. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana & Ibrahim.1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Supriatna, N., “Mengajarkan Keterampilan Sosial yang Diperlukan Siswa di Era Global”, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial JPIS, (19), 12-24.

Sumaatmaja, Nursid. 2006. Metodologi dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS), Bandung, Alumni

Suparno, Paul. 2001, Filsafat Konstruktivistik dalam Pendidikan. Jokyakarta: Kanisius

Trianto.2010,Mendesain Mosel Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta.Kencana Media Grup.

Trianto.2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientas iKonstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.


(5)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

---, 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and

Learning) di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher

Warsita.2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya.

Jakarta.Rineka Cipta

Warsito, Hermawan.1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta.Gramedia Pustaka Amani

Wiraatmadja, Rochiati.2012. Metode Penelitian Tindakan Kelas.Bandung PT. Remaja Rosdakarya.

Yusup, Pawit M.1990. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Intruksional. Bandung. PT.Rosda Karya.

Jurnal:

Al Muchtar. 2006. Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Maryani, E dan Syamsuddin, Helius. (2008). Laporan Penelitian: Pengembangan

Program Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Kompetensi Keterampilan Sosial. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia-tidak

diterbitkan.

Disertasi, Tesis dan Skripsi :

Dainuri.Muhammad Nur. 2009. Penerapan Metode Kerja Kelompok Teknik

Kepala bernomor Untuk Meninhgkatkan Kemampuan Berkomunikasi Siswa Dalam Pembelajaran IPS. Skripsi PGSD FIP UPI Bandung.

Tidak diterbitkan.

Dudung Abdu Salam. 2011Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Dan Hasil Belajar Siswa. Universita Pendidikan Indonesia.Tesis

Hema Maryana. 2012.Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV Di SDN Mekarwangi Kec. Lembang. Universitas Pendidikan Indonesia.Skripsi


(6)

Efa Rosfita, 2013

Penerapan Strategi Think Pair Share Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berkomunikasi Peserta Didik Sekolah Dasar (PTK Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Babakan Sinyar 4 Kecamatan KiaraCondong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rustaman,N.Y. 1990. Kemampuan Klasifikasi Logis Anak: Studi tentang Kemampuan Abstraksi dan Inferensi Anak Usia SD Pada Kelompok Budaya Sunda. Disertasi Doctor. Program Pasca Sarjana IKIP Bandung. Bandung.tidak dipublikasikan.

Sardina. 2010.Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Penguasaan Konsep Batu-Batuan, Tanah Dan Struktur Bumi Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia.Tesis

Solihani, Veni. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Square Untuk Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Fisika di SMPpada Pokok Bahasan Kalor. Skripsi Pendidikan Fisika

FPMIPA UPI Bandung : Tidak diterbitkan Internet:

(http://biologyeducationresearch.blogspot.com/2009/11/think-pair-share.html)

(http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/08/pengertian-kemampuan.html, diakses tanggal 15 Januari 2013 ).

(http://SMPKK/3d-Komunikasi,2003)

http://alisistiqomahhayati.blogspot.com/2012/12/pembelajaran-abad-21-dan-peran-pendidik.html (Alis Istiqomah)

http://file.upi.edu/Direktori/PIDATO/3._PIDATO_PENGUKUHAN_BUNYAMI N.pdf

http://bellanura-pgsd.blogspot.com/2012/12/peran-guru-di-abad-21.html (Bella Nur Andiani)


Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Keaktifan Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Think Pair Share (Tps) Pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Ngemplak Kecamata

0 1 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Keaktifan Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Think Pair Share (Tps) Pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Ngemplak Kec

0 0 13

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN METODE THINK PAIR SHARE DI KELAS IV SDN.066431 MEDAN DENAI TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 21

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA Penerapan Metode Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ipa Pada Siswa Kelas V Sdn 3 Gabus Kabupaten Grobogan Tahun Aja

0 1 13

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA Penerapan Metode Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ipa Pada Siswa Kelas V Sdn 3 Gabus Kabupaten Grobogan Tahun Aj

0 0 19

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SD PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI REACT : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Tikukur 4 Bandung.

4 5 45

Penerapan Strategi Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Kalisegoro Semarang.

0 1 1

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN 1 GETASSRABI

0 0 22