Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin Solo Hotel (Program Bantuan Bagi Penderita Hydrocephalus Tahun 2013)

LAMPIRAN 1
Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin
Solo Hotel

Tanggal 15 Juni 2013 (Pra Penelitian)

1. Mengapa Public Relation memilih menggunggulkan program CSR?
Jawab : Corporate Social Responsibility merupakan salah satu strategi
dalam pembentukan citra perusahaan, melalui program ini diharapkan
perusahaan dapat meraih simpati dari masyarakat, ketika simpati sudah
didapat maka hubungan dengan siapapun akan lebih baik,selain itu citra
yang ingin didapat meskipun hotel identik dengan kesan komersil namun
tidak melupakan kalangan menengah kebawah
2. Siapa saja yang memiliki kepentingan dalam program CSR ini/
Jawab : yang memiliki kepentingan pihak Lorin dan TATV.
3. Apa yang ingin dikomunikasikan kepada khalayak sasaran?
Jawab : melalui program ini, kita ingin meraih simpati dari masyarakat.
meskipun kita hotel dengan positioning bintang 5, meskipun komersil tapi
kita tidak melupakan kalangan menengah kebawah.
4. Siapa saja yang bertanggungjawab melaksanakan progam CSR?
Jawab : yang bertanggung jawab divisi Public Relation.

5. Apa yang membedakan program CSR Lorin dengan program CSR hotelhotel lain?
Jawab : kita konsisten dalam menjalankan program CSR, bahkan sebulan
bisa dua kali. Selain itu progam-program kita tergolong unik, misalnya
buka puasa bersama anak-anak panti asuhan naik kereta jaladara, atau
natal bersama anak-anak panti asuhan naik bus werkudara.
6. Sejauh ini bagaimana hubungan perusahaan dengan masyarakat?
Jawab : sejauh ini hubungan perusahaan dengan masyarakat baik, tidak
pernah terjadi konflik.

7. Bagaimana Public Relation membuat rancangan program CSR/
Jawab : dalam satu tahun melihat kalender, sesuai dengan tema-tema yang
ada di kalender. Misalnya, hari kartini atau hari anak, kemudian kita
sesuaikan dengan budget. Publikasinya kita lakukan melalui Tv dan
Koran. Bantuan yang diberikan ini hanya satu kali sesuai dengan
kebutuhan khalayak. Misalnya daerah yang tertinggal kita beri bibit
pohon.
8. Bagaimana PR memilih khalayak sasaran?
Jawab : melalui survei atau dari permohonan-permohonan bantuan.
9. Bagaimana mekanisme pelaksanaan kegiatan CSR?
Jawab : program kita diberi nama “Dari Anda Lorin Berbagi” tayag setiap

minggu ganjil. Sebelum pemberian bantuan kita lakukan survei khalayak
dulu, setelah tau apa yang menjadi kebutuhan mereka, baru kita lakukan
peliputan pemberian bantuan.
10. Penghargaan-penghargaan apa saja yang telah diterima Lorin terkait
dengan program CSR ini/
Jawab : tahun ini kami meraih penghargaan Solo Best Brand index dengan
kategori hotel dengan merek terbaik di Soloraya. Indikator penilainnya
kualitas produk layanan, pelayanan dan program CSR.

Tanggal 30 Juli 2013
1. Dari ke 18 program CSR Lorin, manakah yang menurut anda mampu
menaikkan citra perusahaan?
Jawab : Program bantuan bagi penderita Hydrocephaulus merupakan
program yang banyak sekali mendapat animo dari para pemirsa TATV
banyak yang menelpon untu ikut membantu, berarti kan acara itu bisa
menyentuh ke hati masyarakat, jadi program kita mengena, membuat
orang-orang tergugah untuk ikut membantu.
2. Apa tujuan anda memilih subyek tersebut?
Jawab : Tujuan dari diadakannya program bantuan bagi penderita
Hydrocephaulus karena kita memang mengambil subyek-subyek yang


kurang mampu, kalau kita lihat penyakit Hydrocephaulus merupakan
penyakit langka yang belum bisa tersembuhkan, jadi paling tidak dengan
kita membantu anak yang mengidap penyakit Hydrocephaulus kita bisa
meringankan beban orang tuanya, apalagi rata-rata terdiri dari orang yang
kurang mampu.
3. Apa inti dari tujuan diadakannya program bantuan bagi penderita
Hydrocephalus?

Jawab : Intinya program ini bertujuan selain membentuk citra positif dan
membantu masyarakat yang kurang mampu, program ini bertujuan untuk
menjalin hubungan dengan siapapun menjadi lebih baik.
4. Apakah bantuan yang diberikan ini benar-benar dibutuhkan oleh
masyarakat?
Jawab : sejauh ini bantuan mencapai sasaran, sesuai dengan kebutuhan
subyek.
5. Darimana asal atau sumber dana kegiatan ini?
Jawab : perusahaan menyediakan dana khusus untuk CSR selama satu
tahun.
6. Apakah program CSR memberikan dampak positif?

Jawab : Jadi karena dibantu televisi sehingga banyak yang melihat acara
ini, hal ini merupakan dampak positif karena melalui publikasi yang kita
lakukan, orang akan melihat kita sebagai hotel yang peka terhadap nilainilai sosial, sejak ditayangkan program ini banyak orang yang bertanya
untuk ikut membantu
7. Bagaimana respon khalayak terhadap program ini?
Jawab : Respon masyarakat sendiri cukup baik ya. Mereka banyak yang
ingin ikut membantu, selain itu program kita juga sudah banyak ditiru
perusahaan lain, tapi sejauh ini belum sampai menggunakan media
televisi”(Kartika Oktavia Pravitasari
8. Apakah pelaksanaan program telah sesuai dengan rencana?
Jawab : sejauh ini pelaksanaan program sudah sesuai dengan rencana.

9. Apakah pihak yang terlibat telah menangani dengan baik selama program
ini berlangsung?
Jawab : iya, sudah ditangani dengan baik.
10. Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang program
ini?
Jawab : Sarana prasarana yang dibutukan selain uang tunai, tentu
kebutuhan-kebutuhan bayi seperti susu dan makanan bayi. Selain saya
sebagai PR Manager yang menjadi pelaksana, media televisi dalam hal ini

TATV juga turut menjadi alat publikasi bagi program CSR ini.
11. Selama program ini berlangsung, apakah pernah terjadi konflik baik itu
internal perusahaan maupun dengan internal perusahaan?
Jawab : Sejauh ini, kami (Lorin Hotel Solo) tidak pernah terlibat konflik
dengan berbagai pihak, karena program-program kita banyak melibatkan
khalayak dengan berbagai kalangan, misalnya program CSR, sehingga
hubungan dengan siapa saja menjadi lebih baik.
12. Menurut anda apa kekuatan dan kelemahan dari program ini?
Jawab : - Kekuatan dari program CSR Lorin, melalui penggunaan televisi,
efek publikasinya dan penyampaian pesan lebih luas, dengan di adakannya
program ini dapat membangun image positif, segmennya Lorin kan untuk
kalangan menengah ke atas, secara tidak langsung melalui kegiatan CSR
menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kalangan menengah kebawah,
dan untuk masyarakat yang melihat melalui televisi akan timbul rasa ingin
membantu, dan dengan menginap di Lorin maka secara tidak langsung
juga ikut membantu kalangan menegah kebawah tersebut.
-

Sebetulnya kalau kelemahan dari program ini tidak ada hanya efek
negatifnya terkadang banyak permintaan sumbangan ke perusahaan

semakin banyak, sementara tidak mungkin kita membantu semua, jadi
kadang ada beberapa orang yang memaksa meminta sumbangan.

13. Apa yang menjadi ancaman dan peluang bagi program ini?
Jawab : - peluangnya Mereka mungkin bisa membuat program CSR yang
sama tapi dengan media televisi mereka belum bekerja sama, nggak tau

kedepannya tapi sejauh ini belum menggunakan media televisi jadi masih
ditangani secara internal saja. Menurut saya sebagai pelaksana program
CSR sejauh ini belum ada yang menyamai dengan penggunaan media
televisi sebagai sarana penyampaian program.
-untuk ancaman Kalau pihak lain bisa membuat program yang lebih bagus
lagi atau dengan menggunakan media televisi juga untuk publikasi.
14. Apa tugas dari divisi Public Relation itu sendiri?apakah semuanya ikut
menangani program ini?
Jawab : Divisi Public Relation terdiri dari tiga anggota Public Relation
Manager, Design Grafis dan e-commers namun untuk pelaksanaan

program CSR ditangani oleh saya sendiri selaku Public Relation Manager.
15. Bagaimana strategi dalam penyusunan program ini agar menarik?

Jawab : Untuk program ini kita mempunyai gagasan bahwa bagaimana
kalau kita punya program CSR kan biasanya dipublikasikan di koran,
kalau dikoran kan cuma dibaca orang dan orang bisa lupa tapi kalau orang
melihat sendiri proses bagaimana kita menemukan subyek, bagaimana
kehidupan subyek itu sehari-hari mungkin akan lebih menggugah
masyarakat untuk ikut membantu meringankan beban masyarakat yang
kurang mampu, sehingga bantuan dapat berkesinambungan, jadi bukan
hanya kita yang membantu tapi masyarakat juga ikut membantu, kalau kita
tayangkan di televisi kan orang jadi lihat lalu ingin membantu, mungkin
bantuan yang diterima justru akan semakin banyak. Kita juga terinspirasi
dari acara-acara di televisi kan banyak yang seperti itu
16. Bagaimana mekanisme dalam melakukan survei kepada khalayak?
Jawab : Ketika kita bantu penderita Hydrocephaulus sebenarnya kita
menindaklanjuti surat yang dikirimkan orang tuanya kesini, jadi orang
tuanya mengirim surat ke sini (Lorin) untuk minta bantuan, setelah kita
survei ternyata memang membutuhkan bantuan, disurat itu ditulis, dia
butuh susu,butuh makanan, butuh biaya untuk pengobatan, dua minggu
setelah kami terima surat dari orang tua penderita Hydrocephalus,
kemudian kita survei, kita lihat kondisi anak tersebut dan orang tuanya,


persiapannya tiga hari untuk mempersiapkan dana dan membeli
kebutuhan-kebutuhan untuk bantuan, setelah itu kita jadwalkan kesana.
17. Bagaimana teknis pelaksanaan pemberian bantuan tersebut?
Jawab : Saat pelaksanaan kita Backup beberapa, kita beri susu, makanan
dan uang tunai, sesuai dengan kebutuhan anak tersebut, tanggal 26 maret
kita lakukan pemberian bantuan dengan diliput oleh TATV.
18. Apakah dalam pelaksanaannya Public Relation Manager menemui
kendala?
Jawab : Sejauh ini sih kita tidak menemui kendala, baik itu sumber dana
maupun teknis, proses pelaksanaan program juga sesuai dengan rencana.
19. Apa bentuk Citra positif yang diraih Lorin terkait dengan program ini?
Jawab : Melalui program CSR Lorin Solo Hotel telah mendapat beberapa
penghargaan, di Tahun 2013 telah meraih penghargaan Solo Best Brand
Index kategori Hotel dengan merek terbaik, dan Asean Excecutive Award
pada bulan Juli 2013, salah satu indikator penilaian dari segi kepedulian
sosial.
20. Apakah menurtu anda program ini telah mencapai tujuan yang ditetapkan
sebelumnya?
Jawab : Program CSR yang dijalankan, khususnya program bantuan untuk
penderita Hydrocephalus sejauh ini telah mencapai tujuan, jadi program

ini akan kita lanjutkan ditahun ke tiga, dengan khalayak sasaran berbedabeda.

Tangggal 27 Agustus 2013

1. Pemasukan dana tersebut apakah berasal dari penjualan kamar atau
produk-produk perusahaan lain?
Jawab : Sumber dana untuk kegiatan CSR didapat dari menyisihkan
pendapatan penjualan kamar pertahun
sebesar 200 juta pertahun.

untuk kegiatan CSR disisihkan

2. Apakah sejauh ini dana tersebut telah mencukupi untuk pelaksanaan
program?
Jawab : ya. Sudah mencukupi.
3. Siapa yang bertanggungjawab mengelola dana tersebut?apakah ada
kerjasama dengan donatur?
Jawab : Pengelolaan dana kegiatan CSR merupakan tanggung jawab PR
dan seluruh dana yang digunakan merupakan pemasukan dari perusahaan
tidak ada kerjasama dengan donatur.

4. Berapa

Nominal

biaya

untuk

program

bantuan

bagi

penderita

Hydrocephalus?

Jawab : Dana untuk kegiatan bantuan bagi penderita Hydrocephaulus
sebesar 2juta Rupiah, dana tersebut kami alokasikan untuk pembelian susu

bayi sebesar 1juta Rupiah dan, uang tunai sebesar 1 juta rupiah.
5. Apakah dengan besarnya bantuan tersebut telah membantu keluarga
subyek?
Jawab : Setidaknya dengan dana tersebut bisa sedikit meringankan beban
ekonomi orang tua penderita Hydrocephaulus tersebut, karena bisa untuk
biaya 2-3 kali kontrol, kalau membantu secara keseluruhan ya berat karena
banyak program-program CSR lain.
6. Untuk apa saja dana tersebut?
Jawab : Dana sebesar 2 juta Rupiah tersebut sudah sedikit membantu
keluarga penderita Hydrocephaulus bisa untuk 2-3 kali kontrol dan sisanya
untuk kebutuhan sehari-hari anak tersebut.

Tanggal 20 September 2013.
1. Bagaimana memantau orang yang memberikan bantuan/merespon
program ini?
Jawab : Dari program-program CSR yang jelas mendapat respon program
itu (Bantuan bagi penderita Hydrocephalus) kalau jumlah orang yang
memberikan bantuan kita tidak memantau, hanya memberi info saja
mengenai alamat orang tua penderita Hydrocephalus, karena Lorin

membantu juga Insidental dengan harapan agar orang lain terketuk
hatinya.
2. Bagaimana mekanisme dalam pelaksanaan survei?
Jawab : itu surat dari orang tua penderita dikirimkan ke Lorin, terus Lorin
survei kebutuhan anak tersebut apa saja? Baru dijadwalkan kesana.
3. Persiapan program berapa lama?siapa saja yang menjadi tim survei?
Jawab : persiapannya tiga hari, paling Cuma membeli susu dan pengajuan
dana, kalau waktu dari diterimanya surat hingga pelaksanaan memakan
waktu dua minggu.
4. Mengapa Lorin tidak mengadakan pemantauan terhadap respon khalayak?
Jawab : Lorin kan bukan badan sosial, Cuma membantu insidental jadi
masalah berapa yang ikut menyumbang kita tidak memantau, karna
bantuan diserahkan langsung kepada subyek. Kita juga tidak membuat
data orang-orang yang merespon program ini, repot juga kalau harus di
buat data.
5. Sebagai pelaksana progam, apakah menurut anda program ini dapat
dikatakan meningkatkan citra perusahaan?sedangkan program hanya
berjalan satu kali?
Jawab : Tentu program CSR mampu meningkatkan citra. Kalau orang lihat
lalu bisa tersentuh, kita dapat penghargaan berkali-kali sebagai hotel
terbaik berarti persepsi masyarakat bagus. Terukurnya citra perusahaan itu
dari didapatkanya penghargaan. Dengan adanya CSR itu kan Image naik.
Buktinya Lorin dapat penghargaan Best Brand yang itu didapat dari survei
masyarakat. Kalau suruh analisa ke masyarakat sendiri ya nggak bisa,
harus pakai lembaga khusus. Ukuran saya kalau sampai ke masyarakat
bisa kenal Lorin itu Brand Awareness terangkat.
6. Program ini dapat dikatakan paling berhasil diantara program-program
lain,

apakah

anda

akan

mengukang

atau

melanjutkan

program

Hydrocephalus lagi?

Jawab : Kita tidak akan mengulang program dengan subyek yang sama,
masih banyak target lainnya yang belum terjangkat.

LAMPIRAN 2
Foto-Foto Program bantuan bagi penderita Hydrocephalus

Dokumen yang terkait

Pengalokasian Dana Corporate Social Responsibility sebagai Alternatif Biaya Pembangunan di Pemerintahan Kota Medan

2 90 101

Bentuk Program Corporate Social Responsibility Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal(Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

6 71 112

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin Solo Hotel (Program Bantuan Bagi Penderita Hydrocephalus Tahun 2013) T1 362009028 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin Solo Hotel (Program Bantuan Bagi Penderita Hydrocephalus Tahun 2013) T1 362009028 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin Solo Hotel (Program Bantuan Bagi Penderita Hydrocephalus Tahun 2013) T1 362009028 BAB IV

0 1 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin Solo Hotel (Program Bantuan Bagi Penderita Hydrocephalus Tahun 2013) T1 362009028 BAB V

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin Solo Hotel (Program Bantuan Bagi Penderita Hydrocephalus Tahun 2013) T1 362009028 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin Solo Hotel (Program Bantuan Bagi Penderita Hydrocephalus Tahun 2013)

0 0 15