Sumbangan katekese keluarga terhadap peningkatan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

SUMBANGAN KATEKESE KELUARGA

TERHADAP PENINGKATAN KESADARAN AKAN PERAN PENTING

ORANG TUA BAGI PENDIDIKAN IMAN ANAK

DI LINGKUNGAN SANTO YUSUF GEMUH PAROKI

ST. MARTINUS WELERI

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Niken Pratiwi NIM: 071124001

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orangtuaku, kakak, dan umat di Lingkungan Santo Yusuf Paroki St. Martinus Weleri yang telah memberi dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini

  .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO

  “Di mana hati diletakkan, di situ proses belajar dan maju mulai” (Y. B. Mangunwijaya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Judul skripsi ini adalah “SUMBANGAN KATEKESE KELUARGA

  

TERHADAP PENINGKATAN KESADARAN AKAN PERAN PENTING

ORANG TUA BAGI PENDIDIKAN IMAN ANAK DI LINGKUNGAN SANTO

YUSUF GEMUH PAROKI ST. MARTINUS WELERI . Penulisan skripsi ini

  berawal dari keprihatinan penulis terhadap kurangnya peran orang tua dalam pendidikan iman bagi anak-anak di dalam keluarga di lingkungan Santo Yusuf. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan dari penulis, kurangnya peran orang tua dalam pendidikan iman di dalam keluarga dikarenakan kurangnya kesadaran dari orang tua tentang pentingnya pendampingan iman di dalam keluarga terhadap perkembangan iman anak. Kurangnya kesadaran timbul dari permasalahan- permasalahan yang ada antara lain kepercayaan yang berlebihan dari orang tua terhadap pendidikan anak-anak mereka kepada sekolah, kurangnya waktu untuk berkumpul bersama keluarga karena orang tua sibuk bekerja, serta kurangnya pengetahuan tentang ajaran agama yang mengakibatkan pendidikan iman anak di dalam keluarga kurang diperhatikan sehingga iman anak tidak berkembang dan rentan terhadap pengaruh negatif.

  Dalam skripsi ini penulis menggunakan studi pustaka dari para ahli untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang ada. Selain studi pustaka, penulis juga mengadakan penelitian untuk memahami permasalahan yang ada serta mencari tahu apa yang menjadi harapan para orang tua untuk meningkatkan peran mereka sebagai pendidik.

  Dari studi pustaka penulis menemukan katekese model Shared Christian

  

Praxis (SCP) yang sesuai dengan keprihatinan dan harapan para orang tua di

  lingkungan Santo Yusuf Gemuh yang dapat membantu mereka dalam menghayati dan menjalankan tugas mereka sebagai pendidik iman di dalam keluarga. Melalui katekese model SCP, orang tua dibantu untuk merefleksikan tugas dan peranannya secara terus menerus sampai pada suatu tindakan konkret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  This thesis entitled “CONTRIBUTION OF CATECHESIS FAMILY TO

  INCREASE AWARENESS OF SIGNIFICANT ROLE OF EDUCATION FOR PARENTS OF FAITH CHILD IN THE SAINT JOSEPH GEMUH DISTRICT ST. MARTIN WELERI PARISH”. The background of this thesis began from the author’s thoughtfulness towards the lack of parents role in the faith education for children in the St. Joseph district. Based on the experiences and observations, the lack of the parents role in education of faith in the family was because of the lack of parents awareness about the importance of faith nurturing in the family. The lack of awareness arose from the problems was about the axcessive confidence to the school towards the education of their children, the lack of quality time among the family members because they were too busy to work, and the lack of knowledge about religion that made their children’s education of faith doesn’t develop and very susceptible towards the negative effect.

  In this thesis the author uses literature from the experts to find the answers to existing problems. In addition to literature, the authors also conducted research to understand the existing problems and to find out what the expectations of parents to enhance their role as educators.

  From the literature study, authors found Shared Christian Praxis (SCP) catechetical model in accordance with the concerns and expectations of the parents in the St. Joseph Gemuh district that can help them to live and carry out their duties as a educators of faith education in the family. Through Shared Christian Praxis (SCP) catechetical model, parents are helped to reflect on the tasks and roles continually come to a concrete action.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab karena kasihNyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul SUMBANGAN KATEKESE KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KESADARAN AKAN PERAN PENTING ORANG TUA BAGI PENDIDIKAN IMAN ANAK DI LINGKUNGAN SANTO YUSUF GEMUH PAROKI ST. MARTINUS WELERI. Selama proses penulisan dan penyusunan karya tulis ini, penulis merasakan rahmat kasih dan kebaikan Allah melalui uluran tangan banyak pihak, terutama dari: 1.

  Drs. FX. Heryatno W. W., S.J., M.Ed. selaku Kaprodi IPPAK Universitas Sanata Dharma sekaligus dosen pembimbing utama yang selalu mendampingi, membantu, membimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  2. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd selaku dosen penguji yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  3. P. Banyu Dewa HS, S.Ag, M.Si selaku dosen penguji yang telah berkenan mendampingi dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Segenap staf dosen dan seluruh staf karyawan prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma yang secara tidak langsung selalu memberikan dorongan kepada penulis.

  5. Keluarga tercinta: bapak, ibu, dan kakak yang selalu mendoakan dan memberikan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan studi.

  6. Teman-teman angkatan 2007, 2008, dan 2009 yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv MOTTO. .................................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...................................................... vii ABSTRAK ................................................................................................................ viii

  

ABSTRACT ................................................................................................................ ix

  KATA PENGANTAR ............................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang ...........................................................................................

  B.

  4 Rumusan Masalah ......................................................................................

  C.

  4 Tujuan Penulisan ........................................................................................

  D.

  5 Metode Penulisan .......................................................................................

  E.

  5 Sistematika Penulisan .................................................................................

  BAB II. KATEKESE KELUARGA DAN PERANANNYA BAGI PENDIDIKAN IMAN ANAK ..............................................................................................

  7 A.

  8 Katekese Keluarga ......................................................................................

  1.

  8 Pengertian Katekese Pada Umumnya...................................................

  2. Pengertian Keluarga.............................................................................. 11 3.

  Pengertian Katekese Keluarga............................................................... 12 4. Tujuan Katekese Keluarga..................................................................... 14 5. Sasaran Katekese Keluarga................................................................... 16 6. Kekhasan Katekese Keluarga................................................................ 17

  B.

  Pendidikan Iman Anak ............................................................................... 18 1.

  Pengertian Pendidikan Iman Anak ....................................................... 18 2. Tujuan Pendidikan Iman Anak ............................................................. 20 3. Pendidikan Iman dalam Keluarga ........................................................ 22 4. Faktor-faktor Perkembangan Iman Anak ............................................. 24 a.

  Faktor Pendukung Perkembangan Iman Anak............................... 24 b. Faktor Penghambat Perkembangan Iman Anak............................. 27 5. Usaha-usaha dalam Membantu Perkembangan Iman Anak.................. 29 C. Peranan Katekese Keluarga terhadap Pendidikan Iman Anak ................... 33 D.

  Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Iman Anak .................................... 36

  BAB III. PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK DI LINGKUNGAN SANTO YUSUF GEMUH ...................................... . 39 A. Paroki St. Martinus Weleri ......................................................................... . 39 1. Sejarah Paroki St. Martinus Weleri........................................................ 39 2. Profil Paroki St. Martinus Weleri........................................................... 40 3. Situasi Umat Paroki St. Martinus Weleri............................................... 43 B. Gambaran Umum Lingkungan Santo Yusuf Gemuh................................... 44 1. Letak dan Batas-Batas Geografis Lingkungan Santo Yusuf Gemuh ... 44 2. Kegiatan umat di Lingkungan Santo Yusuf Gemuh............................. 45 3. Situasi Sosial Kemasyarakatan Umat Lingkungan Santo Yusuf Gemuh 46 4. Situasi Ekonomi Umat Lingkungan Santo Yusuf Gemuh …………… 47 C. Penelitian Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Iman Anak di Lingkungan Santo Yusuf Gemuh ...........................................................

  47 1. Latar Belakang Penelitian..................................................................... 47 2.

  Tujuan Penelitian …………………………………………. ................ 49 3. Jenis Penelitian……….. ....................................................................... 50 4. Instrumen Penelitian ............................................................................. 50 5. Responden Penelitian............................................................................. 50 6. Waktu, Tempat, dan Pelaksanaan Penelitian......................................... 51 7. Variabel Penelitian................................................................................. 51 D. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 52

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Kuesioner Tertutup…………………………………… ....................... 52 a.

  Identitas Responden....................................................................... 52 b.

  Sejauh mana Peran Orang Tua dalam Pendidikan Iman Anak Sudah Terwujud.............................................................................

  53 c. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Orang Tua Berperan Dalam Pendidikan Iman Anak.......................................................

  62 d. Usulan Katekese yang Diharapkan Umat Meningkatkan Peran Orang Tua dalam Pendidikan Iman Anak......................................

  69 2. Kuesioner Terbuka…………………………. ...................................... 76 a.

  Sejauh mana peran orang tua dalam pendidikan iman anak sudah terwujud ..............................................................................

  76 b. Faktor-faktor pendukung dan penghambat orang tua berperan dalam pendidikan iman anak .........................................................

  78 c. Harapan umat dalam rangka meningkatkan peran mereka sebagai pendidik iman ....................................................................

  80 E. kesimpulan .................................................................................................. 82

  BAB IV. USAHA MENINGKATKAN KESADARAN AKAN PERAN PENTING ORANG TUA BAGI PENDIDIKAN IMAN ANAK DI LINGKUNGAN SANTO YUSUF GEMUH PAROKI ST. MARTINUS WELERI .......................................................................

  85 A. Katekese keluarga Model Shared Christian Praxis Sebagai Salah Satu

  Bentuk Pendampingan Iman dalam Meningkatkan Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Iman .............................................................................

  85 1. Komponen SCP.................................................................................... 85 2.

  Langkah-langkah Katekese Model SCP............................................... 86 B. Usulan Program Katekese Keluarga bagi Orang Tua dalam

  Rangka Meningkatkan Kesadaran akan Peran Penting Orang Tua bagi Pendidikan Iman Anak di Lingkungan Santo Yusuf Gemuh ............

  89 1. Latar Belakang Program Katekese Keluarga....................................... 89 2. Alasan Penyusunan Program................................................................ 90 3.

  Rumusan Tema dan Tujuan program Katekese Keluarga.................... 91 4. Gambaran Pelaksanaan Program.......................................................... 93

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Matriks Program Katekese Keluarga................................................... 94 C. Contoh Persiapan Katekese Keluarga ........................................................ 98

  BAB V. PENUTUP ................................................................................................... 110 A. Kesimpulan ............................................................................................... 110 B. Saran ........................................................................................................ 112 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 113 LAMPIRAN .............................................................................................................. 115 Lampiran 1: Surat Penelitian kepada Pastor Paroki St. Martinus Weleri .................. (1) Lampiran 2: Surat Penelitian kepada Ketua Lingkungan Santo Yusuf Gemuh ........ (2) Lampiran 3: Surat Pernyataan Penelitian kepada Dosen Pembimbing Skripsi ......... (3) Lampiran 4: Contoh Hasil Penelitian ........................................................................ (4) Lampiran 5: Cergam “aku sibuk” .............................................................................. (14)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR SINGKATAN A.

  Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

  

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat

  Dipersembahkan kepada Umat Katolik oleh Dirjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, h. 8.

  B.

  Singkatan Lain FC : Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang Keluarga Kristiani, 22 November 1981.

  CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus dan segenap umat beriman, tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979. St : Santo

  PIA : Pendidikan Iman Anak KWI : Konferensi Waligereja Indonesia PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia SCP : Shared Christian Praxsis Dkk : Dan kawan-kawan Dsb : Dan Sebagainya KK : Kepala Keluarga Km : Kilo Meter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  TK : Taman Kanak-kanak SD : Sekolah Dasar SMP : Sekolah Menengah Pertama SMA : Sekolah Menengah Atas CU : Credit Union WKRI : Wanita Katolik Republik Indonesia OMK : Orang muda Katolik PANTURA : Pantai Utara Dll : Dan Lain-lain PNS : Pegawai Negeri Sipil MB : Madah Bakti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya setiap orang tua menginginkan anak-anaknya tumbuh

  dengan baik dalam berbagai faktor seperti fisik, budi pekerti, pergaulan, psikologis, maupun iman mereka. Di zaman sekarang perkembangan dan kemajuan teknologi semakin pesat. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan, salah satunya menyebabkan iman anak dalam hidup sehari-hari menjadi semakin kabur. Pendidikan iman anak harus ditanamkan sejak dini karena keluarga merupakan tempat diselenggarakan pendidikan dasar bagi anak. Prasetya (2008:18) menegaskan bahwa pendidikan iman sejak dini sangat menentukan keberadaan dan kehidupan anak-anak mereka di masa depan, baik yang menyangkut kehidupan sosial, kehidupan beriman, maupun kehidupan pribadinya. Dan di sini peran orang tua sangat penting, karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, maka terikat kewajiban amat berat untuk mendidik anak mereka. Oleh karena itu orangtualah yang harus diakui sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama (FC, art. 36). Iman anak tidak akan berkembang tanpa adanya bimbingan dan pendampingan dari orang tua. Dalam hal ini Egong (1983:16) mengatakan:

  Orang tua tetap mempunyai tugas utama dan mulia untuk membimbing anak-anaknya lewat kehidupan dan pergaulan sehari-hari, sebab iman mulai dibangun dalam keluarga. Maka peranan orang tua sangat penting. Keluarga sebagai tempat orang mulai menghayati iman, tempat orang berkomunikasi iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam kutipan di atas, Egong menegaskan bahwa orang tua memiliki tugas yang sangat penting yakni menjadi guru bagi anak-anak mereka. Dengan bimbingan dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak akan terbantu untuk menumbuhkembangkan iman dengan cara yang menyenangkan dan bermakna karena orang tua mengajari anak dengan keteladanan bukan dengan teori. Melalui komunikasi iman yang dilakukan oleh orang tua dalam kehidupan sehari-hari, anak- anak dibimbing dan diarahkan untuk semakin mengenal Allah Sang pencipta bumi dan segala isinya. Dengan begitu anak belajar bersyukur atas apa yang telah ia miliki dan belajar menghargai dan mengasihi orang lain. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting dengan memberikan teladan bagi anak-anak mereka dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan teladan dari orang tua, anak dapat melihat dan belajar secara konkret.

  Keprihatinan yang sering dijumpai ialah kurangnya kepedulian orang tua terhadap pendidikan iman anak-anaknya. Sebagian besar orang tua lebih mengutamakan segi intelektual dan pendidikan formal di sekolah. Karena kesibukan orang tua, pendidikan iman dalam keluarga kurang diperhatikan. Akibatnya identitas dan iman kekatolikan anak-anak baik dalam keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat tidak berkembang dan akan semakin hilang. Padahal iman Kristiani tidak diperoleh secara otomatis setelah kita dibaptis, melainkan berkembang secara terus menerus melalui hidup di tengah keluarga, umat dan masyarakat. Akibat terlalu sibuk dengan hal-hal duniawi, keluarga-keluarga Kristiani mulai mengalami pudarnya iman kepada Allah, serbuan berbagai ideologi yang melawan nilai-nilai luhur hidup berkeluarga, dan berkurangnya kadar etika sosial. Semuanya terlibat membentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (Tjandrawati, 2012:6). Selain itu, karena beratnya tantangan yang dihadapi oleh keluarga saat ini, banyak keluarga yang mengalami penurunan tujuan dari kehidupan perkawinan mereka yakni kehidupan cinta kasih sebagai suami istri (Jose Tacain, 2012:13). Menurunnya cinta kasih sebagai suami istri tentu mempengaruhi kehidupan anak-anak mereka. Orang tua kurang memberi perhatian terhadap hak dan kebutuhan anak serta melupakan kewajiban mereka sebagai pendidik yang bertanggung jawab atas pendidikan anak dalam keluarga yang merupakan pondasi dan bekal bagi anak dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

  Situasi yang semacam itu dialami oleh sebagian besar orang tua pada jaman sekarang. Penulis merasa prihatin setelah melihat situasi beberapa orang tua di lingkungan Santo Yusuf Gemuh yang banyak memiliki masalah dalam mendidik iman anak-anak di tengah keluarga. Beberapa masalah yang ada sebagian besar karena orang tua kurang memiliki waktu bersama anak-anak. Mereka sibuk bekerja, mencari penghasilan tambahan selain pemasukan pokok, mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan lain sebagainya. Selain itu penulis juga menemukan masalah nikah beda agama dan beda Gereja yang mengakibatkan terbengkalainya pendidikan iman bagi anak mereka. Masalah tersebut semakin mengkhawatirkan karena pihak yang Katolik adalah kepala rumah tangga yang selalu sibuk mencari nafkah untuk keluarganya sedangkan istrinya yang non Katolik sedang dalam tahap inisiasi calon baptis. Sebagian besar orang tua hanya mengajarkan doa-doa pokok kepada anak- anak mereka. Sedangkan untuk masalah perkembangan iman, para orang tua menyerahkan kepada sekolah dan guru sekolah minggu.

  Setelah melihat keprihatinan di atas, menurut penulis katekese keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pendidikan iman anak dalam keluarga. Melalui katekese keluarga, para orang tua diharapkan semakin menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik agar kehidupan anak-anak mereka dapat seimbang baik segi rohani maupun jasmani. Dengan melihat kenyataan di atas, penulis bermaksud membantu umat di lingkungan Santo Yusuf Gemuh dengan menyumbangkan pemikiran melalui katekese keluarga agar umat semakin menyadari dan menghayati arti pentingnya pendidikan iman anak dalam keluarga.

  B. Rumusan Masalah 1.

  Apa itu katekese keluarga dan apa peranannya untuk pendidikan iman anak? 2. Sejauh mana orang tua di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus

  Weleri sudah mewujudkan peran mereka dalam pendidikan iman anak mereka? 3. Seberapa besar sumbangan katekese keluarga untuk meningkatkan kesadaran orang tua dalam pendidikan iman anak mereka?

  C. Tujuan Penulisan 1.

  Agar keluarga-keluarga Kristiani di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St.

  Martinus Weleri dapat memahami dan menghayati arti pentingnya katekese keluarga dalam usaha meningkatkan kesadaran akan peran orang tua bagi pendidikan iman anak.

2. Mengetahui sejauh mana para orang tua di lingkungan Santo Yusuf Gemuh

  Paroki St. Martinus Weleri menjalankan peran mereka dalam mendidik iman anak-anak mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Memberi sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri.

  D. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif analitis.

  Melalui metode deskriptif analitis ini, penulis mencoba menemukan masalah serta kondisi peran orang tua dalam pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh. Kemudian penulis memberikan sumbangan pemikiran melalui katekese keluarga yang dapat meningkatkan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri.

  E. Sistematika Penulisan

  Penulisan skripsi berjudul “Sumbangan Katekese Keluarga terhadap

  Peningkatan Kesadaran akan Peran Penting Orang Tua bagi Pendidikan Iman Anak di Lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri ” ini terbagi menjadi lima bab. Uraian singkat sebagai berikut:

  Bab I berupa pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II akan menguraikan tentang pengertian katekese pada umumnya, pengertian keluarga, pengertian katekese keluarga, tujuan katekese keluarga, sasaran, dan kekhasan dari katekese keluarga. Selain itu, bab II juga menguraikan tentang pengertian dan tujuan pendidikan iman anak, pendidikan iman anak dalam keluarga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perkembangan iman anak, dan usaha-usaha dalam membantu perkembangan iman anak, serta menguraikan peranan katekese keluarga terhadap pendidikan iman anak.

  Bab III menggambarkan mengenai situasi orang tua di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri. Bab III ini menguraikan tentang gambaran umum situasi dan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf, serta penelitian, pembahasan, dan kesimpulan mengenai peranan orang tua dalam pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh.

  Bab IV berisi tentang usaha meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri dengan memberikan program katekese keluarga dan contoh persiapan katekese keluarga. Bab V berisi kesimpulan dari seluruh rangkaian bab yang sudah diuraikan serta saran dari penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II KATEKESE KELUARGA DAN PERANANNYA BAGI PENDIDIKAN IMAN ANAK Bab II ini secara khusus menguraikan topik-topik tentang katekese keluarga dan peranannya bagi pendidikan iman anak secara teoritis menurut bahan- bahan kepustakaan untuk memberikan gambaran mengenai apa itu katekese keluarga serta peranannya bagi pendidikan iman anak. Katekese keluarga membantu para orang tua agar semakin menyadari pentingnya pendidikan iman dalam keluarga dan memberikan inspirasi mengenai tugasnya sebagai pendidik yang utama agar anak memiliki pondasi dan bekal dalam menyiapkan diri menghadapi pengaruh-pengaruh modernisasi ketika hidup di tengah masyarakat dan Gereja yang menjadi inti dari bab II ini.

  Bab II ini terdiri dari tiga bagian yaitu katekese keluarga, pendidikan iman anak, dan peranan katekese keluarga terhadap pendidikan iman anak. Dalam setiap bagian diuraikan beberapa topik menurut bahan-bahan kepustakaan. Bagian pertama membahas mengenai katekese keluarga. Dalam bagian ini, ada 6 (enam) topik yang dibahas di antaranya mengenai pengertian katekese pada umumnya, pengertian keluarga, pengertian katekese keluarga dan tujuan, sasaran, serta kekhasan dari katekese keluarga. Bagian 2 (dua) membahas mengenai pendidikan iman anak.

  Bagian ini terdiri dari 5 (lima) topik antara lain mengenai pengertian pendidikan iman anak, tujuan pendidikan iman anak, pendidikan iman dalam keluarga, faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan dan penghambat perkembangan iman anak, serta usaha-usaha dalam memperkembangkan iman anak. Sedangkan bagian 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (tiga) membahas mengenai peranan katekese keluarga bagi pendidikan iman anak.

  Bagian ini menguraikan tentang bagaimana katekese keluarga memberikan kontribusi dalam membantu keluarga-keluarga Kristiani khususnya para orang tua untuk lebih memperhatikan pendidikan iman bagi anak-anak mereka di dalam keluarga.

A. Katekese Keluarga

  Bagian ini akan membahas mengenai pengertian katekese pada umumnya, pengertian keluarga, pengertian katekese keluarga serta tujuan, sasaran, dan kekhasan katekese keluarga. Katekese keluarga merupakan salah satu bentuk dari katekese umat yang bertujuan membantu keluarga-keluarga Kristiani dengan memberikan inspirasi untuk mengatasi permasalahan mereka dalam pendidikan iman untuk anak-anak. Melalui katekese keluarga inilah para orang tua disadarkan kembali mengenai tugas dan kewajibannya dalam melindungi dan memelihara setiap anggota keluarga dalam hidup Gereja dan masyarakat.

1. Pengertian Katekese Pada Umumnya

  Dalam dokumen CT (1979 art 1), paus Yohanes Paulus II mengemukakan bahwa katekese adalah usaha dari pihak Gereja untuk membantu umat mengimani bahwa Yesus itu Putera Allah, supaya dengan beriman mereka beroleh kehidupan dalam nama-Nya. Dalam dokumen tersebut, katekese menjadi salah satu sarana pewartaan bagi Gereja dimana seluruh hidup Yesuslah yang diwartakan untuk membantu umat agar semakin percaya dan mengantar umat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dipahami sebagai pembinaan anak-anak, kaum muda, dan orang-orang dewasa dalam iman, yang khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen, yang pada umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud mengantar para pendengar memasuki hidup Kristen. Dalam hal ini, katekese dipahami sebagai pembinaan hidup orang Kristen sesuai ajaran Kristiani baik dalam lingkup lingkungan maupun paroki secara sistematis dan terorganisir menuju ke arah kedewasaan iman yang sempurna dalam Kristus.

  Menurut Huber (1979:20), katekese ialah usaha saling menolong terus- menerus dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi ataupun hidup bersama menurut pola Kristus menuju kepada hidup Kristiani dewasa. Dari pengertian tersebut, katekese diartikan sebagai usaha untuk membantu sesama orang Kristiani secara terus menerus dalam mengartikan dan menghayati hidup pribadi maupun hidup bersama dengan saling memberi peneguhan iman kepada Kristus agar iman Kristiani semakin dewasa dari hari ke hari.

  Katekese dipahami sebagai komunikasi iman dengan tujuan meningkatkan hidup beriman baik secara pribadi maupun bersama. Sebagai hasil dari sidang PKKI II, Huber (1981: 18) merumuskan pengertian katekese sebagai berikut:

  Katekese adalah komunikasi iman atau tukar pengalaman iman (penghayatan iman) antar anggota jemaat atau kelompok sebagai kesaksian untuk saling membantu sedemikian rupa, sehingga iman masing-masing diteguhkan dan dihayati secara semakin sempurna.

  Menurut Huber, katekese merupakan komunikasi iman antar umat. Dimana seluruh anggota jemaat saling berdialog untuk memberikan kesaksian mengenai pengalaman iman agar masing-masing anggota dapat saling meneguhkan dan memperkembangkan imannya semakin sempurna dalam Kristus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Katekese menekankan pentingnya peran umat dalam prosesnya karena katekese juga tanggung jawab setiap umat yang telah masuk dalam persekutuan dengan Kristus melalui pembaptisan. Katekese dapat menjadi sarana bagi umat untuk mengolah pengalaman menjadi kesaksian akan kasih Kristus yang telah mereka rasakan sehingga dapat saling meneguhkan satu sama lain. Dalam kerangka komunikasi iman, yang menjadi titik tolak dalam katekese ialah pengalaman hidup orang beriman yang sungguh menghayati imannya di tengah-tengah pergulatan hidup sehari-hari (Heryatno, 2010:1). Dalam pengertian tersebut, umat menjadi subyek dalam katekese dimana umatlah yang menjadi pusat dari proses katekese yang bersaksi atas imannnya akan Kristus dalam kehidupan sehari-hari.

  Dalam Kitab Suci terutama pada: Luk 1:4, katekese dimengerti sebagai pengajaran, pendalaman, dan pendidikan iman agar seorang kristen semakin dewasa dalam iman.

  . Dalam pengertian tersebut dikatakan bahwa melalui katekese, orang Kristiani dituntun untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristiani sehingga dapat menemukan pengharapan akan kasih yang mereka rindukan melalui firman dalam Kitab Suci yang mereka dalami bersama. Firman yang tertulis dalam Kitab Suci dapat menjadi bahan refleksi bagi umat untuk melihat dalam kehidupan mereka masing-masing sehingga diharapkan dapat membawa perubahan dalam kehidupan mereka dan menjadikan firman sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan baik di masyarakat maupun di Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Pengertian Keluarga Keluarga merupakan pondasi pembangunan Gereja dan masyarakat.

  Karena keluarga adalah lingkungan pertama-tempat iman dibentuk. Dalam keluargalah tempat iman dibesarkan dan mulai merekah, sehingga iman akan semakin hidup dan aktif dalam tindakan sehari-hari. Menurut Paus Yohanes Paulus

  II, keluarga adalah sekolah pertama dan mendasar untuk hidup bermasyarakat sebagai persekutuan cinta kasih yang membimbingnya dan mempertumbuhkannya (1994:74). Dari pengertian tersebut, setiap anggota keluarga belajar nilai-nilai sosial secara konkret dalam pengalaman hidup bersama, berbagi rasa, saling menghormati dengan penuh cinta kasih untuk mempersiapkan anak-anak dalam memasuki lingkungan masyarakat.

  Keluarga dapat memainkan peran fundamental, karena keluarga adalah sel vital yang paling kecil dari masyarakat yang mempunyai pengaruh paling kuat pada tingkah laku manusia (Eiuswa, 2011:10). Dalam keluargalah berbagai faktor seperti pengetahuan, sosial, budaya, moral, pengembangan kepribadian dan rohani mulai dibina dan diajarkan oleh para orang tua untuk anak-anaknya. Kehidupan dalam keluarga menjadi penentu tingkah laku setiap anggotanya dalam hidup bermasyarakat karena apa yang diajarkan dalam hidup keluarga, itulah yang diterapkan dalam tindakan nyata.

  Menurut Budyapranata, keluarga adalah tempat pembentukan manusia atau tempat memanusiakan manusia (1979:6). Dalam keluarga, setiap anggota keluarga saling membantu dalam mengembangkan pribadi satu sama lain dalam hubungan persaudaraan yang erat. Dengan menghormati dan memupuk martabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  nyaman dan merasa memiliki arti sebagai seorang pribadi yang utuh dengan merasakan cinta kasih dari anggota keluarga.

  Cinta kasih merupakan landasan yang paling utama dalam keluarga agar semua anggota keluarga dapat mengalami kerukunan dalam hidup. Dalam hal ini KWI (2011:10) mengatakan:

  Keluarga adalah komunitas pertama dan asal mula keberadaan setiap manusia dan merupakan ”persekutuan pribadi-pribadi” (Communio

  Personarum ) yang hidupnya berdasarkan dan bersumber pada cinta

  kasih. Kasih sejati dalam keluarga adalah kasih yang membuahkan kebaikan bagi semua anggota keluarga. Dalam keluargalah awal mula manusia membentuk persekutuan pribadi- pribadi yakni seorang suami dengan istri, antara orang tua dan anak-anaknya, serta antara anak-anak itu sendiri. Setiap pribadi mewujudkan cinta kasih kepada semua anggota keluarga melalui tindakan konkret untuk mewujudkan kedamaian, keharmonisan, dan kebahagiaan hidup keluarga.

  Sedangkan menurut Gilarso, keluarga adalah Gereja mini yang berarti persekutuan dasar iman dan tempat persemaian iman sejati (2002:13). Dari pengertian tersebut, dalam keluarga iman berkembang dan dihayati sehingga dapat menjadi dasar dalam bersikap/bertingkah laku dalam hidup sehari-hari agar tercipta kedamaian, kerukunan, persaudaraan dalam keluarga. Dengan menciptakan kedamaian dalam keluarga yang berdasarkan penghayatan iman, Tuhan hadir di tengah-tengah keluarga untuk memberikan rahmat-Nya.

3. Pengertian Katekese Keluarga

  Katekese keluarga lahir dari krisis yang dialami oleh keluarga-keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dan sudah menjadi salah satu kewajiban Gereja untuk memberikan pendampingan dalam mewujudkan hidup keluarga kristiani yang lebih baik. Egong (1983:25) mengemukakan bahwa:

  Katekese keluarga adalah katekese yang diselenggarakan di paroki untuk para orang tua dan yang sekaligus menjadi katekese dari orang tua kepada anak-anak mereka dalam lingkup keluarga. Dalam arti yang paling khas, katekese keluarga merupakan segala sesuatu yang terjadi di rumah antara orang tua dengan anak-anak dalam komunikasi iman.

  Katekese keluarga diselenggarakan di paroki sebagai bentuk tanggapan atas keprihatinan Gereja mengenai keluarga-keluarga yang sekarang ini tidak lagi menjadi tempat pendidikan iman bagi anak-anak. Katekese keluarga ingin membantu orang tua dalam menciptakan suasana pendidikan iman bagi anak-anaknya melalui dialog atau komunikasi iman dalam hidup sehari-hari. Oleh karena itu, melalui katekese keluarga para orang tua dapat menyadari tugas dan tanggung jawabnya dalam hidup berkeluarga terutama dalam mendidik anak-anak mereka sehubungan dengan hidup dalam Gereja dan masyarakat.

  Menurut Dwi Wuryani, katekese keluarga merupakan aspek dari katekese umat yang biasa dipakai untuk menggambarkan bentuk katekese dewasa yang ditujukan kepada orang tua untuk menolong mereka dalam pendidikan iman anak- anak mereka (1994:70). Katekese keluarga merupakan salah satu bagian dari katekese umat sebagai bentuk pendampingan bagi para orang tua untuk mengingatkan kembali tugas dan kewajiban mereka dan menolong mereka dalam memberikan pendidikan bagi anak-anak dengan benar dan menyenangkan terutama dalam hal nilai-nilai kemanusiaan dan nilai iman Katolik untuk mempersiapkan anak-anak dalam hidup di tengah Gereja dan masyarakat. Dalam hal ini, Gabriella

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (1991:14) memiliki pemikiran yang sama bahwa katekese keluarga adalah suatu bentuk katekese umat yang merupakan bentuk kerja sama antara sejumlah keluarga yang sedang bertumbuh dalam iman dan menghadapi tugas yang sama yaitu mendidik iman anak-anak. Dari pengertian di atas, nampaknya semakin jelas bahwa katekese keluarga merupakan salah satu bentuk kepedulian Gereja terhadap pendidikan iman dalam keluarga sebagai sarana pembelajaran bagi para orang tua untuk semakin memperkaya nilai-nilai rohani dalam keluarga dan relasi antar anggota keluarga. Oleh karena itu Gereja mengambil bagian dalam pembinaan bagi keluarga Kristiani karena keluarga bukan suatu komunitas biasa tetapi suatu tempat persemaian dan sekolah iman; bahwa dalam keluarga iman serta pengungkapannya diperkenalkan, diajarkan dan dihayati (Wignyasumarta, 2000:36).

4. Tujuan Katekese Keluarga

  Pesatnya perkembangan teknologi berakibat banyak bagi perkembangan pribadi manusia. Gereja dan para orang tua mulai khawatir tentang perkembangan kepribadian anak-anak jika pendidikan iman dalam keluarga tidak diperhatikan. Oleh karena itu, sebagai salah satu aspek dari katekese umat, katekese keluarga ingin memberikan kontribusi kepada keluarga-keluarga Kristiani dalam upaya membentuk keluarga yang hidup berdasar terang Kristus. Menurut Gabriella (1991:1), tujuan dari katekese kaluarga yakni:

  Katekese keluarga ingin memberikan inspirasi kepada para orang tua dan mendorong mereka untuk menciptakan kesempatan dalam hidup keluarga, untuk bersama seluruh anggota keluarga berbincang-bincang, dan sharing pengalaman hidup nyata dengan sorotan terang INJIL, guna menyimak makna untuk hidup yang lebih manusiawi dan lebih menjawab maksud dan tujuan manusia diciptakan, yakni untuk memuji dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kutipan di atas mengemukakan bahwa katekese keluarga ingin memberikan inspirasi kepada keluarga-keluarga Kristiani khususnya orang tua agar terdorong untuk menciptakan kesempatan dengan memberikan perhatian dan waktu untuk berbincang-bincang dan sharing dengan seluruh anggota keluarga mengenai pengalaman sehari-hari yang direfleksikan dengan bacaan dari Kitab Suci. Dengan sharing pengalaman hidup yang direfleksikan sesuai dengan bacaan dari Kitab Suci, seluruh anggota keluarga dapat memahami makna dari pengalaman-pengalaman hidup yang telah dilalui dan memahami maksud dan tujuan manusia diciptakan yakni agar manusia dapat memuji dan memuliakan Allah dengan hidup dengan penuh cinta kasih kepada sesama dan ikut mengemban tugas dalam memperkembangkan Gereja dan masyarakat.

  Menurut Egong, katekese keluarga ingin mengusahakan suatu dialog yang timbal balik antara semua anggota keluarga, sehingga masing-masing anggota keluarga menyadari, menumbuhkan, memperkembangkan, dan saling meneguhkan imannya (1983:24). Melalui katekese keluarga, relasi antar anggota keluarga sebagai sebuah keluarga Kristiani dan sebagai pribadi yang hidup di tengah masyarakat menjadi semakin erat dengan menghadirkan cinta kasih Allah dalam tindakan konkret melalui komunikasi iman dan semangat cinta kasih. Katekese keluarga diharapkan membawa dampak bagi setiap anggota keluarga agar semakin menyadari dan memperkembangkan iman dengan saling terbuka satu sama lain. Dengan keterbukaan yang dilandasi kepercayaan, masing-masing anggota keluarga dapat saling memperkaya dan meneguhkan iman dalam realitas sehari-hari. Dan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  adanya dialog, orang tua dapat lebih mudah menuntun dan membina iman anak-anak mereka secara terus menerus.

  Menurut Dwi Wuryani, tujuan dari katekese keluarga adalah untuk meyakinkan orang tua bahwa mereka adalah pengajar hidup dalam keluarga, yaitu pengajar mengenai hidup dan iman di dalam keluarga mereka masing-masing (1994:72). Tuhan mengamanatkan kepada orang tua untuk membimbing keluarganya menuju proses kedewasaan (Bonaventura, 2011:3). Oleh karena itu melalui katekese keluarga, para orang tua diingatkan kembali bahwa merekalah yang sepenuhnya bertanggung jawab dalam memberikan teladan pengajaran mengenai rohani dan hidup dalam masyarakat.

5. Sasaran Katekese Keluarga

  Dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan, katekis dan keluarga- keluarga perlu menentukan sasaran yang ingin dicapai agar proses dari katekese keluarga semakin jelas. Menurut Dwi Wuryani (1994:72), yang menjadi sasaran dari katekese keluarga adalah: a.

  Kelompok suami-isteri (bapak-ibu yang bertanggung jawab langsung pada anak- anaknya, kepada Tuhan, negara, dan masyarakat sekitarnya).

  b.

  Semua anggota keluarga (ayah-ibu-anak) dan semua sanak saudara yang seiman dan tinggal serumah.

  c.

  Kaum kerabat, sanak, saudara, yang berkumpul pada suatu kesempatan sehubungan dengan tradisi atau suatu peringatan.

  Kelompok-kelompok di atas menjadi sasaran dalam katekese keluarga karena merekalah pelaku kehidupan yang memiliki visi dan misi yang sama

Dokumen yang terkait

Katekese keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta.

1 25 209

Upaya peningkatan tanggungjawab keluarga Katolik di Paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap pendidikan iman anak.

0 4 153

Sumbangan katekese keluarga terhadap peningkatan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri.

1 10 148

Katekese keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta

0 15 207

Bimbingan orang tua terhadap perkembangan iman anak dalam keluarga Katolik di Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta - USD Repository

0 2 132

Peranan kunjungan keluarga dalam upaya untuk meningkatkan iman keluarga Katolik di Stasi St. Paulus Pringgolayan Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta - USD Repository

0 0 157

Peranan pendampingan persiapan baptisan bayi/anak sebagai upaya membina kesadaran orang tua dalam pendidikan iman anak di Paroki St. Aloysius Gonzaga Mlati - USD Repository

0 0 122

Peran pendampingan orang tua dalam sekolah minggu terhadap perilaku iman anak di Paroki St Fransiskus Assisi Berastagi - USD Repository

0 6 182

Upaya meningkatkan pelaksanaan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak dalam keluarga di Kring Santo Yohanes Paroki Santo Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto - USD Repository

0 1 134

Peranan kebiasaan religius orangtua bagi pendidikan iman anak dalam keluarga di lingkungan ST. Monika Paroki Wates - USD Repository

0 2 145