Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Bangku Metode Queen's College dan Tes Bangku Metode Tinggi Tetap 17,5cm.

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES BANGKU METODE QUEEN’S COLLEGE DAN TES BANGKU TINGGI TETAP 17,5 CM Dewi Andayani, 2008.

Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF.

Latar belakang: Kebugaran dapat diukur dengan tes bangku metode Queen’s College dan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5 cm.

Tujuan: Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College dan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5 cm, serta hubungan kedua tes tersebut.

Metode penelitian: Subjek Penelitian (SP) adalah 40 orang mahasiswa UKM berusia antara 18-25 tahun dengan tinggi minimal 168 cm yang diukur tingkat kebugarannya dengan tes bangku metode Queen’s College dan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5 cm.

Hasil: Penelitian terhadap 40 mahasiswa UKM, hasil VO2 maks tes bangku metode Queen’s College 24 orang (60%) Baik, 16 orang (40%) Sedang, dan 0 orang (0%) Buruk, dengan rata–rata Baik, sedangkan untuk tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm didapatkan hasil 20 orang (50%) Baik, 17 orang (42,5%) Sedang, 1 orang (7,5%) Buruk, dengan rata–rata Baik. Hubungan tes bangku metode Queen’s College dan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5 cm berupa persamaan garis regresi y = 27,426 + 0,410x** (p<0,01), dengan koefisien korelasi r = 0,545** (p<0,01) (hubungan Sedang).

Kesimpulan: Tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College didapatkan VO2 maks dengan rata-rata Baik, sedangkan yang diukur dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5 kali/menit didapatkan VO2 maks dengan rata-rata Baik. Tes bangku metode Queen’s College dan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5 cm mempunyai hubungan berbentuk garis linier dengan kekuatan hubungan keduanya adalah Sedang.


(2)

v ABSTRACT

RELATIONSHIP PHYSICAL FITNESS MEASURED BY QUEEN’S COLLEGE STEP TEST AND FIXED STEP HEIGHT 17,5 CM

Dewi Andayani, 2008.

Tutor: Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF.

Backgrounds: Fitness level can be measured by Queen’s College step test and step test with Fixed Step Height 17,5 cm.

Objectives: To know student’s physical fitness with Queen’s College step test and step test with Fixed Step Height 17,5 cm. And relationship between both test.

Research Methods: Research subjects comprise 40 UKM students with aged between 18 to 25 years old with minimum height 168 cm. And fitness level measured by Queen’s College step test and step test with Fixed Step Height 17,5 cm.

Results: From the assessment of 40 UKM students, VO2 maks results on Queen’s College step test 24 students (60%) Good, 16 students (40%) Moderate, 0 students (0%) Bad, with its average was Good. On step test with Fixed Step Height 17,5 cm 20 students (50%) Good, 17 students (42,5%) Moderate, 3 students (7,5%) Bad, with its average was Good. Relationship between Queen’s College step test and step test with Fixed Step Height 17,5 cm was represented by regresion line y = 27,426 + 0,410x** (p<0,01), with correlation coefficient r = 0,545** ( p<0,01) (Good correlation). Conclusions: The fitness level of 40 UKM students measured by Queen’s College step test obtained VO2 max with its average was Good. On step test with Fixed Step Height 17,5 cm obtained VO2 max with its average was Good. Queen’s College step test and step test with Fixed Step Height 17,5 cm are linked to a linier line with level of linked is Moderate.


(3)

DAFTAR ISI JUDUL………i LEMBAR PERSETUJUAN………...ii SURAT PERNYATAAN……….iii ABSTRAK………iv ABSTRACT………...v KATA PENGANTAR………...vi DAFTAR ISI………...vii DAFTAR TABEL………..viii DAFTAR GRAFIK………...x DAFTAR DIAGRAM………...xi DAFTAR LAMPIRAN………...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………1

1.2 Identifikasi Masalah………2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...2

1.4 Kegunaan Penelitian………...2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian………...2

1.6 Metode Penelitian………...3

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………..3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kebugaran………...4

2.2 Manfaat Kebugaran ………...4

2.3 Komponen-Komponen Kebugaran………...5

2.3.1 Jantung ………...6

2.3.1.1Stroke Volume………....6

2.3.1.2Heart Rate………..9

2.3.1.3Cardiac Output………12

2.3.2 Paru-Paru……….14

2.3.2.1Perfusi Paru-Paru………...14

2.3.2.2Ventilasi……….5

2.3.2.3Kapasitas Difusi Paru-Paru………..15

2.3.3 Otot………..17

2.4 Kapasitas Aerobik maksimal………21

2.5 Metode Tes Kebugaran Jasmani………...22

2.5.1 Ergometer Sepeda………22

2.5.2 Treadmill………...23


(4)

viii

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian……….25

3.2 Alat-Alat yang Digunakan………..25

3.3 Metode Penelitian………25

3.3.1 Desain Penelitian………25

3.3.2 Variabel Penelitian……….26

3.3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian………...26

3.3.4 Ukuran Sampel………...26

3.4 Prosedur Penelitian………....27

3.5 Analisis Data………..29

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil dan Pembahasan ………..30

4.1.1 Tes Bangku Metode Queen’s College……….30

4.1.2 Tes Bangku Metode Tinggi Tetap 17,5 cm……….32

4.1.3 Hubungan Tes Bangku Metode Queen’s College dengan Tes Bangku Metode Tinggi Tetap 17,5 cm pada Individu yang Sama………...35

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian………..38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………39

5.2 Saran………..39

DAFTAR PUSTAKA………..40

LAMPIRAN………41


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Tes Bangku Metode Queen’s College………..30 Tabel 4.2 Hasil Tes Bangku Metode Tinggi Tetap 17,5 cm………..32 Tabel 4.3 Hasil Tes Bangku Metode Queen’s College dengan Tes Bangku


(6)

x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Hasil Tes Bangku Metode Queen’s College dengan Tes


(7)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Tes Bangku Metode Queen’s College………...31 Diagram 4.2 Hasil Tes Bangku Metode Tinggi Tetap 17,5 cm………..33 Diagram 4.3 Hasil Tes Bangku Metode Queen’s College dengan Tes Bangku


(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan………..41

Lampiran 2 Perhitungan Statistik………....42

Lampiran 3 Formulir Tes Bangku Queen’s College………....43

Lampiran 4 Formulir Tes Bangku Tinggi Tetap 17,5 cm………....44


(9)

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

SURAT PERSETUJUAN Yang beratndatangan dibawah ini.

Nama lengkap : Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitiab yang dilakukan oleh Dewi Andayani, NRP : 0510058, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan atau paksaan dari manapun.

Bandung……….2008

(________________________)

SURAT PERSETUJUAN Yang beratndatangan dibawah ini.

Nama lengkap : Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitiab yang dilakukan oleh Dewi Andayani, NRP : 0510058, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan atau paksaan dari manapun.

Bandung……….2008


(10)

2 LAMPIRAN 2

FORMULIR QUEEN’S COLLEGE

Nama :

Tgl Lahir :

Sex : L / P

BB : kg

TB : cm

Panjang Tungkai : cm

Tgl pemeriksaan :

HR Istirahat : bpm

HR kerja 3 menit = bpm

Laki-laki VO2 max = 111,3 – ( 0,42 x HR )


(11)

LAMPIRAN 3

FORMULIR STEP TEST WITH FIXED STEP HEIGHT 17,5 CM

Nama :

Tgl Lahir :

Sex : L / P

BB : kg

TB : cm

Panjang Tungkai : cm

Tgl pemeriksaan :

HR Istirahat : bpm

Setiap beban dilakukan selama 2 menit

SH cm Metronom HR bpm

17.5 80 - 17.5 100 - 17.5 120 -


(12)

4 LAMPIRAN 4

Output Hasil Pengujian Statistik QUEEN’S COLLEGE – TINGGI TETAP

Correlations

QC FH17

QC 1.000 .545

Pearson

Correlation FH17

.545 1.000

QC . .000

Sig. (1-tailed)

FH17 .000 .

QC 40 40

N

FH17 40 40

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .545(a) .297 .279 5.350544 a Predictors: (Constant), FH17

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regressio

n 460.282 1 460.282 16.078 .000(a) Residual 1087.876 38 28.628 1

Total 1548.158 39

a Predictors: (Constant), FH17 b Dependent Variable: QC

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant

) 27.426 4.570 6.002 .000 1

FH17 .410 .102 .545 4.010 .000 a Dependent Variable: QC


(13)

LAMPIRAN 5

FOTO PENELITIAN

Tes bangku


(14)

6

RIWAYAT HIDUP

Nama : Dewi Andayani

NRP : 0510058

Tempat / tanggal lahir : Bandung, 28 Nopember 1986 Alamat : Jl. Cipedes II no.7 Tasikmalaya

Jl. Sukamekar IV no.5 Bandung

Riwayat Pendidikan :

1999, lulus SD BPK Penabur Tasikmalaya 2002, lulus SMP BPK Penabur Tasikmalaya 2005, lulus SMA BPK Penabur 2 Bandung

2005, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebugaran adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. (Fazati Karim, 2002). Kebugaran merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang. Kebugaran dibutuhkan untuk melaksanakan segala macam aktivitas sehari-hari (Astrand & Rodahl, 1986).

Kebugaran antara seseorang dengan orang lainnya berbeda-beda / bertingkat-tingkat sesuai dengan aktivitas yang dilakukan masing-masing individu, misalnya tingkat kebugaran seorang mahasiswa tidak akan sama dengan tingkat kebugaran seorang atlet.

Banyak cara dapat dilakukan untuk meningkatkan kebugaran, anatara lain menerapkan pola makan yang sehat dan teratur, waktu istirahat yang cukup dan berolahraga secara teratur. Dengan melakukan olahraga secara teratur sistem pernafasan, jantung dan otot akan menjadi terlatih, semakin bugar tubuh seseorang maka akan semakin produktif orang tersebut sehingga aktivitasnya dapat dilakukan dengan lebih optimal..

Tingkat kebugaran yang dimiliki oleh seseorang dapat diukur dengan dua macam tes, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes yang termasuk tes lapangan adalah : Tes Cooper dan Tes Balke, sedangkan yang termasuk tes laboratorium adalah : Tes bangku (Harvard, Montoye, Astrand Rhyming, Queen’s College, dan lain-lain ), tes ergometer sepeda (YMCA, Fox) dan tes Treadmill metode Bruce (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988). Pada penelitian ini kebugaran diukur dengan menggunakan tes bangku metode Queen’s College dan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5 cm.


(16)

2

1.2 Identifikasi masalah

1. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College.

2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm.

3. Apakah gambaran kebugaran yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College berhubungan dengan gambaran kebugaran yang diukur dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm.

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College.

2. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm. 3. Ingin mengetahui apakah gambaran kebugaran yang diukur dengan tes

bangku metode Queen’s College berhubungan dengan gambaran kebugaran yang diukur dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan menambah wawasan tentang pentingnya kebugaran, terutama bagi mahasiswa agar dapat meningkatkan kebugarannya dalam menunjang proses belajar dan peningkatan prestasi.

1.5 Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui tingkat kebugaran yang dimiliki oleh seseorang dapat dilakukan dengan menggunakan tes latihan kebugaran. ada dua macam tes, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes yang termasuk tes lapangan adalah Tes Cooper dan Tes Balke, sedangkan yang termasuk tes laboratorium adalah Tes bangku (Harvard, Montoye, Astrand Rhyming, Queen’s College, Tinggi Tetap, Frekuensi Tetap, dan lain-lain), tes ergometer sepeda (YMCA, Fox, Beban


(17)

3

Bertingkat) dan tes Treadmill metode Bruce (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hasil VO2 maks yang diukur pada treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi

daripada yang diulur dengan tes sepeda atau tes bangku. Hal ini mungkin dikarenakan adanya perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif. Faktor lainnya adalah pada tes sepeda dan tes bangku terjadi kelelahan otot yang terlokalisasi, terutama hanya otot besar di bagian paha. Kelelahan akan tampak terutama untuk tekanan maksimal system sirkulasi dan pernafasan, yang mengarah pada VO2

maks yang lebih rendah (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hipotesis Penelitian :

Kebugaran yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College berhubungan dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm.

1.6 Metode Penelitian

Desain penelitian ini adalah survei analitik.

Data yang diukur pada tes bangku metode Queen’s College adalah HR (Heart Rat) akhir dan VO2 maks dalam mlO2/kgBB/menit..

Pada tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm adalah HR akhir dan VO2 maks

dalam mlO2/kgBB/menit.

Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.

1.7 Lokasi dan Waktu

Lokasi Penelitian :

BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat), JL.Merak no.13, Bandung.

Waktu Penelitian :


(18)

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan

tes bangku metode Queen’s College didapatkan hasil : 60 % memiliki kriteria Baik

40 % memiliki kriteria Sedang 0 % memiliki kriteria Buruk

Tingkat kebugaran rata-rata adalah Baik .

2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm didapatkan hasil :

50 % memiliki kriteria Baik 42,5 % memiliki kriteria Sedang 7,5 % memiliki kriteria Buruk

Tingkat kebugaran rata-rata adalah Baik

Kebugaran yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College berhubungan dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5 cm dalam bentuk hubungan persamaan garis regresi y = 27,426 + 0,410x, dengan kekuatan koefisien korelasi r = 0,545 (hubungan sedang).

5.2 Saran

Kebugaran dapat ditingkatkan dengan melakukan olahraga secara teratur.

Kebugaran diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari agar hasil yang dicapai dapat optimal.

Diperlukan penelitian dengan sample lebih banyak agar didapatkan hubungan yang lebih baik dan kekuatan hubungan yang lebih kuat.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Astrand P. O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p. 355-382.

Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology : Human Bioenergetics and It’s Applications. New York : Macmillian Publishing Co. p. 221-339.

Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Ksehatan. Http://www:depkes.go.id/downloads/

Panduan%20kesehatan%20olahraga.pdf.10 Juli 2007.

Fox E. L. R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basic of Physical Education and Athletics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. p. 89-90, 100, 102, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.

Guyton A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. h. 1340-1343, 134701351, 1353.

Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise Response and Adaptions. 2nd edition. New York : Macmillian Publishing Co. p. 5-8, 137-141, 144, 145-149, 162-168, 366, 368, 370-381.

Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human Kinetics. USA. p. 176-184, 216-223, 226-234,-446-448.


(1)

6

RIWAYAT HIDUP

Nama : Dewi Andayani

NRP : 0510058

Tempat / tanggal lahir : Bandung, 28 Nopember 1986 Alamat : Jl. Cipedes II no.7 Tasikmalaya

Jl. Sukamekar IV no.5 Bandung

Riwayat Pendidikan :

1999, lulus SD BPK Penabur Tasikmalaya 2002, lulus SMP BPK Penabur Tasikmalaya 2005, lulus SMA BPK Penabur 2 Bandung

2005, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung


(2)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebugaran adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. (Fazati Karim, 2002). Kebugaran merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang. Kebugaran dibutuhkan untuk melaksanakan segala macam aktivitas sehari-hari (Astrand & Rodahl, 1986).

Kebugaran antara seseorang dengan orang lainnya berbeda-beda / bertingkat-tingkat sesuai dengan aktivitas yang dilakukan masing-masing individu, misalnya tingkat kebugaran seorang mahasiswa tidak akan sama dengan tingkat kebugaran seorang atlet.

Banyak cara dapat dilakukan untuk meningkatkan kebugaran, anatara lain menerapkan pola makan yang sehat dan teratur, waktu istirahat yang cukup dan berolahraga secara teratur. Dengan melakukan olahraga secara teratur sistem pernafasan, jantung dan otot akan menjadi terlatih, semakin bugar tubuh seseorang maka akan semakin produktif orang tersebut sehingga aktivitasnya dapat dilakukan dengan lebih optimal..

Tingkat kebugaran yang dimiliki oleh seseorang dapat diukur dengan dua macam tes, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes yang termasuk tes lapangan adalah : Tes Cooper dan Tes Balke, sedangkan yang termasuk tes laboratorium adalah : Tes bangku (Harvard, Montoye, Astrand Rhyming, Queen’s College, dan lain-lain ), tes ergometer sepeda (YMCA, Fox) dan tes Treadmill metode Bruce (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988). Pada penelitian ini kebugaran diukur dengan menggunakan tes bangku metode Queen’s College dan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5 cm.


(3)

2

1.2 Identifikasi masalah

1. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College.

2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm.

3. Apakah gambaran kebugaran yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College berhubungan dengan gambaran kebugaran yang diukur dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm.

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College.

2. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm. 3. Ingin mengetahui apakah gambaran kebugaran yang diukur dengan tes

bangku metode Queen’s College berhubungan dengan gambaran kebugaran yang diukur dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan menambah wawasan tentang pentingnya kebugaran, terutama bagi mahasiswa agar dapat meningkatkan kebugarannya dalam menunjang proses belajar dan peningkatan prestasi.

1.5 Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui tingkat kebugaran yang dimiliki oleh seseorang dapat dilakukan dengan menggunakan tes latihan kebugaran. ada dua macam tes, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes yang termasuk tes lapangan adalah Tes Cooper dan Tes Balke, sedangkan yang termasuk tes laboratorium adalah Tes bangku (Harvard, Montoye, Astrand Rhyming, Queen’s College, Tinggi Tetap, Frekuensi Tetap, dan lain-lain), tes ergometer sepeda (YMCA, Fox, Beban


(4)

3

Bertingkat) dan tes Treadmill metode Bruce (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hasil VO2 maks yang diukur pada treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi daripada yang diulur dengan tes sepeda atau tes bangku. Hal ini mungkin dikarenakan adanya perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif. Faktor lainnya adalah pada tes sepeda dan tes bangku terjadi kelelahan otot yang terlokalisasi, terutama hanya otot besar di bagian paha. Kelelahan akan tampak terutama untuk tekanan maksimal system sirkulasi dan pernafasan, yang mengarah pada VO2 maks yang lebih rendah (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hipotesis Penelitian :

Kebugaran yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College berhubungan dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm.

1.6 Metode Penelitian

Desain penelitian ini adalah survei analitik.

Data yang diukur pada tes bangku metode Queen’s College adalah HR (Heart Rat) akhir dan VO2 maks dalam mlO2/kgBB/menit..

Pada tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm adalah HR akhir dan VO2 maks dalam mlO2/kgBB/menit.

Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.

1.7 Lokasi dan Waktu Lokasi Penelitian :

BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat), JL.Merak no.13, Bandung.

Waktu Penelitian :


(5)

39 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College didapatkan hasil :

60 % memiliki kriteria Baik 40 % memiliki kriteria Sedang 0 % memiliki kriteria Buruk

Tingkat kebugaran rata-rata adalah Baik .

2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5cm didapatkan hasil :

50 % memiliki kriteria Baik 42,5 % memiliki kriteria Sedang 7,5 % memiliki kriteria Buruk

Tingkat kebugaran rata-rata adalah Baik

Kebugaran yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College berhubungan dengan tes bangku metode Tinggi Tetap 17,5 cm dalam bentuk hubungan persamaan garis regresi y = 27,426 + 0,410x, dengan kekuatan koefisien korelasi r = 0,545 (hubungan sedang).

5.2 Saran

Kebugaran dapat ditingkatkan dengan melakukan olahraga secara teratur. Kebugaran diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari agar hasil yang dicapai dapat optimal.

Diperlukan penelitian dengan sample lebih banyak agar didapatkan hubungan yang lebih baik dan kekuatan hubungan yang lebih kuat.


(6)

1

DAFTAR PUSTAKA

Astrand P. O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p. 355-382.

Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology : Human Bioenergetics

and It’s Applications. New York : Macmillian Publishing Co. p. 221-339.

Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Ksehatan.

Http://www:depkes.go.id/downloads/

Panduan%20kesehatan%20olahraga.pdf.10 Juli 2007.

Fox E. L. R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basic of

Physical Education and Athletics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. p. 89-90, 100, 102, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.

Guyton A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. h. 1340-1343, 134701351, 1353.

Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise Response and Adaptions. 2nd edition.

New York : Macmillian Publishing Co. p. 5-8, 137-141, 144, 145-149, 162-168, 366, 368, 370-381.

Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human