Book Design Kisah Ulul Azmi "Seri 1 : Bahtera Nabi Nuh".

(1)

ABSTRAK

Menanamkan nilai-nilai akhlak terhadap anak sangatlah penting agar mereka memiliki iman yang kuat. Pendidikan akhlak sebaiknya diberikan pada anak-anak semenjak dini, karena masa kanak-kanak merupakan model awal atau gambaran awal dari kehidupan manusia, dimana anak-anak mulai belajar mengenal segala sesuatu.

Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar, senang mencoba hal-hal yang baru, oleh karena itu para orang tua harus pintar dalam memilih media pendidikan dalam mengarahkan pembentukan akhlak anak-anaknya. Para orang tua muslim memerlukan suatu alternatif lain agar anak-anak mau mempelajari ilmu-ilmu agama tanpa merasa bosan, salah satu caranya yaitu dengan buku cerita yang dilengkapi dengan ilustrasi yang dapat membantu anak untuk memahami nilai-nilai pendidikan sehingga anak-anak dapat berinteraksi dan mengembangkan fantasinya, misalnya para orang tua dapat menceritakan kisah-kisah teladan para Nabi Allah. Kisah-kisah teladan para Nabi adalah cara yang efektif untuk menyampaikan unsur pendidikan agama kepada anak-anak. Melalui buku cerita kisah para nabi unsur pendidikan bisa disampaikan dengan cara yang menyenangkan, sehingga setiap nilai yang terkandung didalamnya bisa diserap dengan baik dan kemudian membekas dalam pikiran dan ingatan anak-anak.


(2)

ABSTRACT

Implant morals value to children is very important to make them have a strong believing. Morals education ought to give to the children early, because of the children’s

time are the fisrt image of the human’s life, when the children’s first to know anything.

The Children have a big inquiring, likes to try a new things, because of that the parents have to be smart at choosing education media, in directing figuration of the childrens morals. Moslem parents need some others alternative to make their childrens shall to learn religions knowledge without boring. One of the method are with the story book which is equipped with the illustration which could help the children for understanding the educations value until the children could be interactive and envolving

their fantasy, for the example their parents tell them the rabbinic’s story. The rabbinic’s

story are the effective methods to extend the element of religious education to the

children. By means of rabbanic’s story the eductions element could be extend with gratify, so that the value which is content inside could be acceptable and remainded in their mind.


(3)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Lembar Orisinalitas Laporan

Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Riwayat Hidup Penulis

Kata Pengantar --- i

Abstrak --- iii

Abstract --- iv

Daftar Isi --- v

Daftar Tabel --- vii

Daftar Gambar--- viii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah --- 1

1.2 Identifikasi Masalah --- 4

1.3 Batasan Masalah --- 4

1.4 Tujuan Perancangan --- 5

1.5 Manfaat Perancangan --- 5

1.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data --- 6

1.7 Skema Perancangan --- 7

BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 Islam --- 8

2.1.1 Sejarah Islam di Indonesia --- 9

2.1.2 Pendidikan Islam, Anak dan Keluarga --- 13

2.2 Desain Grafis (Desain Komunikasi Visual) --- 18

2.3 Buku --- 19

2.3.1 Book Design --- 20

2.3.2 Paper Tool --- 20

2.3.3 Pop-Up Book --- 20

2.3.4 Teori Warna --- 20


(4)

2.5 Ilustrasi --- 24

2.5.1 Pengertian Ilustrasi --- 24

2.5.2 Perkembangan Ilustrasi --- 25

2.5.3 Sejarah Buku Ilustrasi --- 26

2.6 Psikologi dan Perkembangan Anak --- 27

2.6.1 Psikologi Anak --- 27

2.6.2 Perkembangan Anak --- 28

2.6.3 Buku, Orang Tua dan Anak --- 31

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta --- 33

3.1.1 Mizan Dian Semesta (MDS) --- 33

3.1.2 Perbandingan Proyek Sejenis --- 35

3.2 Analisis Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta --- 36

3.2.1 Target Audience --- 37

3.2.2 Analisa Berdasarkan SWOT --- 38

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH 4.1 Buku Cerita Anak --- 39

4.2 Hasil Karya --- 40

4.3 Buku Cerita Lain --- 49

4.4 Media Promosi --- 49

4.5 Packaging --- 51

4.6 Marchandise --- 51

4.7 Budgeting --- 53

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan --- 54

5.2 Saran --- 54

5.2.1 Diri Sendiri --- 54

5.2.2 Civitas Akademia --- 55

5.2.3 Masyarakat secara Umum --- 55 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 01 : Kerangka Berfikir --- 8 Tabel 02 : Budgeting--- 52


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1 : Produk dan Kantor Mizan --- 33

Gambar III.2 : Contoh Cover dan Isi Buku --- 35

Gambar IV.1 : Sketsa Ilustrasi Kasar Cerita --- 44

Gambar IV.2 : Cover Hasil Karya --- 44

Gambar IV.3 : Ilustrasi Judul Hasil Karya --- 45

Gambar IV.4 : Ilustrasi Halaman 1 dan 2 --- 45

Gambar IV.5 : Ilustrasi Halaman 3 dan 4 --- 46

Gambar IV.6 : Ilustrasi Halaman 5 dan 6 --- 46

Gambar IV.7 : Ilustrasi Halaman 7 dan 8 --- 47

Gambar IV.8 : Ilustrasi Halaman 9 dan 10 --- 47

Gambar IV.9 : Ilustrasi Halaman 11 dan 12 --- 48

Gambar IV.10 : Ilustrasi Halaman 13 dan 14 --- 48

Gambar IV.11 : Poster --- 50

Gambar IV.12 : X-Banner --- 50

Gambar IV.13 : Packaging Buku --- 51

Gambar IV.14 : Note Book --- 51

Gambar IV.15 : CD Interaktif --- 52


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga disebagian besar Afrika dan Asia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia dengan jumlah penyebaran sebesar 15,6% berdasarkan data dari The Oxford Dictionary of Islam. Sebagian besar lainnya tersebar di Sebenua India dan di negara-negara Arab. Namun seiring berkembangnya jumlah polulasi dan berkembangnya budaya di Indonesia, nilai-nilai suci dari agama Islam mengalami pergeseran nilai yang terpengaruh dari budaya barat yang masuk. Hal ini mempengaruhi perilaku di kalangan generasi muda umat Islam di Indonesia, seperti contohnya nilai pergaulan yang cenderung bebas dan individualistis. Hal tersebut tentunya sangat bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang senantiasa memelihara hubungan baik antar umat beragama dan tentunya saling menghargai satu sama lain. Pergeseran akhlak generasi muda Islam selain akibat dari terpengaruhnya budaya timur yang Islami oleh budaya barat yang bebas, hal ini tidak lepas dari peran orang tua sebagai pendidik dan panutan pertama dari generasi-generasi muda Islam yang ada saat ini. Oleh karena itu menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik semenjak dini sangat penting, agar anak memiliki iman yang kuat.

Pendidikan akhlak sebaiknya diberikan pada anak-anak semenjak dini, karena masa kanak-kanak merupakan model awal atau gambaran awal dari kehidupan manusia, dimana anak-anak mulai belajar mengenal segala sesuatu. Masa awal kehidupan anak adalah masa yang penting, karena itu harus ditetapkan suatu dasar yang kuat dan baik.

Masa pembentukan watak yang paling kritis adalah pada usia di bawah lima tahun, sementara kepribadian terbentuk pada usia prasekolah. Pola pikir dan pengertian seorang anak tentang baik dan buruk hampir terangkum sebelum


(8)

menginjak usia remaja. Pepatah orang Cina mengatakan, “Di usia tiga tahun melihat kedewasaan, di usia tujuh tahun melihat usia tua.” Artinya adalah segala sesuatu yang diterima pada masa kanak-kanak akan menentukan gaya hidupnya kelak di kemudian hari.

Pada usia empat atau lima tahun, mereka mulai mengenal hal-hal yang baru, namun pada usia ini mereka belum dapat dan belum mampu untuk berpikir secara sistematis dan rumit. Pada usia empat atau lima tahun ini diperlukan alat peraga dalam penyampaian cerita untuk membantu anak agar cepat tanggap terhadap cerita yang ingin disampaikan. Pada masa ini anak mulai terlibat dalam kegiatan fisik, penggunaan benda-benda, pembalajaran dan interaksi sosial. Pada tahap ini anak kecil mempunyai rasa ingin tahu yang besar, senang mencoba hal-hal yang baru, dan mulai mengalami pengembangan inisiatif sampai pada hal-hal yang berbau fantasi. Fantasinya terus berkembang mencari lapangan penyaluran yang lain, misalnya hiburan seperti membaca buku, mendengarkan cerita, membuat sesuatu, dan sebagainya. Jadi apabila orang tua dapat mengarahkan dengan benar, tentunya hal ini akan membawa pengaruh yang positif terhadap perkembangan anak-anak dikemudian hari.

Para orang tua harus pintar dalam memilih media dalam mengarahkan pembentukan akhlak terhadap anak-anaknya, karena seperti yang diketahui saat ini kemajuan teknologi semakin canggih, arus informasi juga semakin deras, banyaknya informasi yang beragam dari berbagai bidang begitu cepat beredar dan tersebar luas ditengah masyarakat melalui berbagai media, baik media cetak maupun elektronik, tentunya hal itu memberikan pengaruh yang sangat besar kepada pekembangan perilaku anak-anak.

Bebagai tayangan anak-anak dengan berbagai format banyak disiarkan oleh stasiun televisi di Indonesia, baik secara lokal atau tayangan dari luar. Tayangan-tayangan tersebut tidak semuanya baik, didalamnya terkandung berbagai macam pengaruh, seperti kekerasan, komedi, percintaan, pendidikan, dunia supranatural, ilmu sihir dan sebagainya. Ironisnya di Indonesia tayangan film animasi diidentikan dengan tayangan untuk anak-anak, padahal tidak semua tayangan dari film tersebut memberikan contoh yang positif untuk perkembangan pendidikan anak-anak.


(9)

Selain media elektronik ada juga media cetak. Perkembangan media cetak juga sangat pesat, mulai dari koran, majalah, buku, komik, cerita bergambar, novel, tabloid, dan sebagainya yang mengangkat tema mulai dari yang ringan hingga yang berat yang tentunya belum cocok dikonsumsi oleh anak-anak.

Karena banyaknya pengaruh-pengaruh tersebut sudah seharusnya anak-anak dibekali dengan dasar-dasar yang kuat mengenai pendidikan agama terutama dalam pembentukan akhlak. Bagi anak-anak belajar mengenai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama mungkin bukan sesuatu yang menyenangkan. Oleh karena itu para orang tua muslim memerlukan suatu alternatif lain agar anak-anak mau mempelajari ilmu-ilmu agama tanpa merasa bosan. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan buku cerita.

Buku cerita dipilih sebagai media penyampaian yang tepat dalam menyampaikan pendidikan terhadap anak karena buku cerita merupakan media yang praktis. Melalui buku cerita ini anak-anak dipermudah untuk memahami ilmu agama melalui kisah-kisah yang dilengkapi dengan ilustrasi yang dapat membantu anak untuk memahami nilai-nilai pendidikan dari kisah-kisah yang mengandung nilai ilmu agama khususnya agama Islam, misalnya dengan menceritakan kisah-kisah teladan para Nabi Allah. Kisah-kisah teladan para Nabi adalah cara yang efektif untuk menyampaikan unsur pendidikan agama kepada anak-anak, melalui kisah unsur pendidikan bisa disampaikan dengan cara yang menyenangkan, sehingga setiap nilai yang terkandung didalamnya bisa diserap dengan baik dan kemudian membekas dalam pikiran dan ingatan anak-anak.

Dalam program untuk memperbaiki akhlak, penulis melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan percetakan buku yang perduli terhadap pembentukan akhlak generasi muda yang sesuai dengan nilai tauhid (penggabungan ilmu pengetahuan dan agama) Islam yaitu PT. Mizan Dian Semesta (MDS) telah tergerak untuk menciptakan beberapa judul buku dalam rangka menanamkan pemahaman-pemahaman dasar kemandirian, nilai-nilai spiritual, EQ dan SQ pada anak sejak usia dini dalam rangka menyelamatkan generasi muda Islam di Indonesia di masa yang akan datang melalui buku..


(10)

1.2Identifikasi Masalah

Anak-anak tidak mudah untuk belajar ilmu agama Islam atas keinginan sendiri. Para orang tua tentunya memerlukan strategi untuk menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak-anak dengan tidak membuat anak bosan. Dari hal diatas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana cara memberikan pendidikan mengenai ilmu-ilmu agama Islam agar tertanam pada jiwa anak-anak?

b. Bagaimana menampilkan ilustrasi dalam buku tersebut yang sesuai dengan karakter target audience?

1.3Batasan Masalah

Setelah melihat permasalahan diatas dalam membantu para orang tua untuk pembentukan akhlak anak, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

a. Target audience yang ingin dituju adalah para orang tua muslim yang memiliki anak antara usia 4 – 11 tahun, masa dimana anak mulai tertarik dengan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

b. Materi book design yang akan dibuat berisi tentang kisah teladan para Nabi Allah. c. Produk yang dibuat berupa buku bergambar berisi cerita yang sesuai dengan tema

yang telah ditentukan.

d. Penelitian dilakukan di TK/TPA Da’arrut Tauhid, Bandung.


(11)

1.4 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangannya adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pendidikan mengenai ilmu-ilmu agama Islam agar tertanam pada jiwa anak-anak.

b. Menampilkan ilustrasi dalam buku tersebut yang sesuai dengan karakter target audience.

1.5Manfaat Perancangan

1.5.1 Bagi Masyarakat

a. Dapat memberikan pendalaman pendidikan dasar nilai-nilai agama kepada anak-anak semenjak dini.

b. Memberikan alternatif kepada para orang tua muslim untuk mengajarkan kepada anaknya, tanpa anak merasa bosan.

1.5.2 Bagi Mahasiswa Design Komunikasi Visual

a. Menambah wawasan dalam merancang buku cerita/bergambar yang memberikan nilai pendidikan terhadap anak-anak muslim dan muslimah. 1.5.3 Bagi Dunia ilustrasi dan Buku Bacaan Indonesia

a. Mengenalkan kepada dunia bahwa buku bacaan yang didukung dengan ilustrasi gambar dapat memberikan efek yang positif untuk perkembangan daya imajinasi dan kreatifitas anak.

1.5.4 Bagi Target Audience

a. Memudahkan anak-anak muslim dan muslimah untuk memahami dasar pendidikan yang Islami semenjak dini sesuai dengan teladan para Nabi Allah.

b. Anak-anak lebih tertarik dan tidak bosan dalam penyampaian pendidikan yang Islami.


(12)

1.6Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1.6.1 Sumber Data

Sumber data yang akan dipakai berupa artikel dan pengamatan yang berasal dari situs-situs web, tokoh agama Islam, buku-buku yang terkait tentang topik yang bersangkutan.

1.6.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang melibatkan interaksi komunikatif, baik itu terstruktur maupun tidak. Contohnya adalah wawancara dan observasi.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Dalam Tugas Akhir, penulis melakukan wawancara berupa wawancara berencana (standarlized interview) yaitu suatu wawancara yang melalui persiapan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah direncanakan dan disusun terlebih dahulu. Wawancara dilakukan kepada tokoh agama Islam, anak-anak dengan usia 4 - 11 tahun yang ada di TK/Da’arrut Tauhid Bandung, dan lain-lain.

b. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara pengamatan yang digunakan dalam rangka mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau studi yang disengaja dan sistematis tentang suatu keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat. Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung di tempat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, dan lain-lain.


(13)

c. Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan adalah membaca, mempelajari, dan mengumpulkan keterangan dari berbagai literatur dengan masalah yang diteliti. Studi Kepustakaan yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan di perpustakaan dan juga di toko-toko buku.

1.7 Skema Perancangan

Tabel Kerangka Berpikir

Tabel 01 : Kerangka Berpikir

Radio Buku Design Grafis

Televisi

Ilustrasi Gambar

Wordless Picture Book Buku Aktivitas

1. Cerita yang menarik 2. Ilustrasi yang menarik 3. Adanya interaksi

Anak Gemar Membaca Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlak

Penyampaian Pesan

Internet


(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik semenjak dini sangat penting, agar anak memiliki iman yang kuat. Dengan seiring perkembangan anak yang semakin banyak mencari tahu, para orang tua muslim memerlukan suatu alternatif agar anak-anak tertarik untuk mempelajari ilmu-ilmu agama tanpa merasa bosan. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan buku cerita, karena buku cerita merupakan media yang praktis sebagai sarana informasi bagi pembelajaran anak-anak. Melalui buku cerita, anak-anak dipermudah untuk memahami ilmu agama melalui kisah-kisah yang dilengkapi dengan ilustrasi yang dapat membantu anak untuk memahami nilai-nilai pendidikan, misalnya dengan menceritakan tentang kisah teladan para Nabi merupakan suatu cara yang efektif untuk menyampaikan unsur pendidikan agama kepada anak-anak.

Tujuan dari penanaman akhlak dan pendidikan Islam semenjak dini, pada intinya adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.

Saran

Diri Sendiri

Dalam pengerjaan tugas akhir ini, banyak sekali pelajaran yang penulis dapat, yaitu diantaranya, penulis dituntut untuk dapat lebih kreatif dan terampil dalam mengolah ide yang ada agar tepat sasaran kepada target yang dituju dalam menghasilkan sebuah karya, serta penulis pun dituntut untuk lebih baik mengatur manajemen waktu agar segalanya berjalan sesuai dengan target waktu yang telah


(15)

ditentukan. Selanjutnya penulis pun harus dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi dikemudian hari dengan melakukan metode analisis dan pengumpulan data yang maksimal.

Civitas Akademia

FSRD UK Maranatha sebaiknya lebih sering mengadakan acara open house karya-karya seni yang dihasilkan oleh mahasiswa, dosen ataupun pihak luar, sehingga dapat memberikan inspirasi kepada mahasiswa lain dalam menghasilkan sebuah karya seni.

Masyarakat secara Umum

Penanaman akhlak islami semenjak dini terhadap anak-anak sangatlah penting, agar anak-anak mempunyai iman dan dasar yang kuat dalam membedakan yang baik dan buruk. Oleh karena itu para orang tua dituntut lebih kreatif dalam pemberian pendidikan tersebut, salah satu caranya dengan media buku cerita yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Selain itu pula dengan cara ini, para orang tua dapat membiasakan anak-anak untuk gemar membaca dari semenjak dini agar menjadi anak-anak yang cerdas dikemudian hari.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Chaniago. 1996. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Pustaka Setia., Bandung.

H. A. Yunus, Drs., S.H., MBA., 1999, Filsafat Pendidikan, CV. Citra Sarana Grafika., Bandung.

Tilaar, Prof. Dr., 2004, Manajemen Pendidikan Nasional, PT. Remaja Rosdakarya., Bandung.

Webster, Merriam. Merriam-Websters Collegiate Dictionary (10th Edition). Merriam Webster Incorporated., 1996.

Pollard, Michael, Johann Gutenberg, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 1993. Hurlock, Elizabeth B, 1980. Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta. Zulkifli, 1995. Psikologi Perkembangan. PT. Remaja Rosdakarya., Bandung.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi, 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain. Yogyakarta. www.wikipedia.com

http://www.swaramuslim.com www.tipsdesain.com


(1)

1.4 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangannya adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pendidikan mengenai ilmu-ilmu agama Islam agar tertanam pada jiwa anak-anak.

b. Menampilkan ilustrasi dalam buku tersebut yang sesuai dengan karakter target audience.

1.5Manfaat Perancangan

1.5.1 Bagi Masyarakat

a. Dapat memberikan pendalaman pendidikan dasar nilai-nilai agama kepada anak-anak semenjak dini.

b. Memberikan alternatif kepada para orang tua muslim untuk mengajarkan kepada anaknya, tanpa anak merasa bosan.

1.5.2 Bagi Mahasiswa Design Komunikasi Visual

a. Menambah wawasan dalam merancang buku cerita/bergambar yang memberikan nilai pendidikan terhadap anak-anak muslim dan muslimah. 1.5.3 Bagi Dunia ilustrasi dan Buku Bacaan Indonesia

a. Mengenalkan kepada dunia bahwa buku bacaan yang didukung dengan ilustrasi gambar dapat memberikan efek yang positif untuk perkembangan daya imajinasi dan kreatifitas anak.

1.5.4 Bagi Target Audience

a. Memudahkan anak-anak muslim dan muslimah untuk memahami dasar pendidikan yang Islami semenjak dini sesuai dengan teladan para Nabi Allah.

b. Anak-anak lebih tertarik dan tidak bosan dalam penyampaian pendidikan yang Islami.


(2)

1.6Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1.6.1 Sumber Data

Sumber data yang akan dipakai berupa artikel dan pengamatan yang berasal dari situs-situs web, tokoh agama Islam, buku-buku yang terkait tentang topik yang bersangkutan.

1.6.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang melibatkan interaksi komunikatif, baik itu terstruktur maupun tidak. Contohnya adalah wawancara dan observasi.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Dalam Tugas Akhir, penulis melakukan wawancara berupa wawancara berencana (standarlized interview) yaitu suatu wawancara yang melalui persiapan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah direncanakan dan disusun terlebih dahulu. Wawancara dilakukan kepada tokoh agama Islam, anak-anak dengan usia 4 - 11 tahun yang ada di TK/Da’arrut Tauhid Bandung, dan lain-lain.

b. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara pengamatan yang digunakan dalam rangka mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau studi yang disengaja dan sistematis tentang suatu keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat. Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung di tempat Taman Kanak-kanak


(3)

c. Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan adalah membaca, mempelajari, dan mengumpulkan keterangan dari berbagai literatur dengan masalah yang diteliti. Studi Kepustakaan yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan di perpustakaan dan juga di toko-toko buku.

1.7 Skema Perancangan

Tabel Kerangka Berpikir

Tabel 01 : Kerangka Berpikir

Radio Buku Design Grafis

Televisi

Ilustrasi Gambar

Wordless Picture Book Buku Aktivitas

1. Cerita yang menarik 2. Ilustrasi yang menarik 3. Adanya interaksi

Anak Gemar Membaca Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlak

Penyampaian Pesan

Internet


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik semenjak dini sangat penting, agar anak memiliki iman yang kuat. Dengan seiring perkembangan anak yang semakin banyak mencari tahu, para orang tua muslim memerlukan suatu alternatif agar anak-anak tertarik untuk mempelajari ilmu-ilmu agama tanpa merasa bosan. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan buku cerita, karena buku cerita merupakan media yang praktis sebagai sarana informasi bagi pembelajaran anak-anak. Melalui buku cerita, anak-anak dipermudah untuk memahami ilmu agama melalui kisah-kisah yang dilengkapi dengan ilustrasi yang dapat membantu anak untuk memahami nilai-nilai pendidikan, misalnya dengan menceritakan tentang kisah teladan para Nabi merupakan suatu cara yang efektif untuk menyampaikan unsur pendidikan agama kepada anak-anak.

Tujuan dari penanaman akhlak dan pendidikan Islam semenjak dini, pada intinya adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.

Saran

Diri Sendiri

Dalam pengerjaan tugas akhir ini, banyak sekali pelajaran yang penulis dapat, yaitu diantaranya, penulis dituntut untuk dapat lebih kreatif dan terampil dalam mengolah ide yang ada agar tepat sasaran kepada target yang dituju dalam menghasilkan sebuah karya, serta penulis pun dituntut untuk lebih baik mengatur manajemen waktu agar segalanya berjalan sesuai dengan target waktu yang telah


(5)

ditentukan. Selanjutnya penulis pun harus dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi dikemudian hari dengan melakukan metode analisis dan pengumpulan data yang maksimal.

Civitas Akademia

FSRD UK Maranatha sebaiknya lebih sering mengadakan acara open house karya-karya seni yang dihasilkan oleh mahasiswa, dosen ataupun pihak luar, sehingga dapat memberikan inspirasi kepada mahasiswa lain dalam menghasilkan sebuah karya seni.

Masyarakat secara Umum

Penanaman akhlak islami semenjak dini terhadap anak-anak sangatlah penting, agar anak-anak mempunyai iman dan dasar yang kuat dalam membedakan yang baik dan buruk. Oleh karena itu para orang tua dituntut lebih kreatif dalam pemberian pendidikan tersebut, salah satu caranya dengan media buku cerita yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Selain itu pula dengan cara ini, para orang tua dapat membiasakan anak-anak untuk gemar membaca dari semenjak dini agar menjadi anak-anak yang cerdas dikemudian hari.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Chaniago. 1996. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Pustaka Setia., Bandung.

H. A. Yunus, Drs., S.H., MBA., 1999, Filsafat Pendidikan, CV. Citra Sarana Grafika., Bandung.

Tilaar, Prof. Dr., 2004, Manajemen Pendidikan Nasional, PT. Remaja Rosdakarya., Bandung.

Webster, Merriam. Merriam-Websters Collegiate Dictionary (10th Edition). Merriam Webster Incorporated., 1996.

Pollard, Michael, Johann Gutenberg, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 1993. Hurlock, Elizabeth B, 1980. Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta. Zulkifli, 1995. Psikologi Perkembangan. PT. Remaja Rosdakarya., Bandung.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi, 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain. Yogyakarta. www.wikipedia.com

http://www.swaramuslim.com www.tipsdesain.com