Evaluasi penentuan harga pokok produksi pesanan (studi kasus di CV. Andi Offset).
xiii ABSTRAK
EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN (Studi kasus di CV Andi Offset)
Agustinus Jody Pranajati NIM: 122114037 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penentuan harga pokok produksi pesanan yang dilakukan oleh CV. Andi Offset sudah sesuai dengan teori atau belum. CV. Andi Offset merupakan perusahaan percetakan dan salah satu proses bisnisnya adalah memproduksi barang berdasarkan permintaan konsumen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini akan membandingkan penentuan harga pokok produksi pesanan dan perhitungan harga pokok produksi pesanan antara CV. Andi Offset dan teori.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa CV. Andi Offset dalam melakukan pembebanan harga pokok produksi pesanan belum sepenuhnya sesuai dengan teori. Ketidaksesuaian ini bisa terjadi karena perusahaan menggunakan biaya jasa cetak, jasa lipat, dan biaya cadangan sebesar 10%, yang membuat perhitungan harga pokok produksi pesanan menjadi lebih besar dari perhitungan teori.
(2)
xiv ABSTRACT
EVALUATION DETERMINATION OF JOB ORDER COSTING (A case study at CV. Andi Offset)
Agustinus Jody Pranajati NIM: 122114037 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2016
The purpose of this research was to find out the conformity of the determination of job order costing in CV. Andi Offset to the theory. CV. Andi Offset was a printing company and one of it business process was producing goods based on costumer demand.
Data collection techniques in this research were interview, observation, and documentation. This research compared the determination of job order costing and the calculation of job order costing between CV. Andi Offset and theory.
The research concluded that job order costing in CV. Andi Offset is not conform with theory. The mismatches occur in this research because company uses cost of printing service, cost of folding service, and cost of back up 10%, which resulted job order costing become more expensive than theoritically calculation.
(3)
i
EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN Studi Kasus di CV. Andi Offset
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agustinus Jody Pranajati NIM : 122114037
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
i
EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN Studi Kasus di CV. Andi Offset
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agustinus Jody Pranajati NIM : 122114037
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Apriori diperlukan Untuk Memungkinkan Manusia Sampai pada Paham dan Kebenaran”
-Thomas Aquino-
“Knowledge Speak, but Wisdom Listen” -Jimi Hendrix-
(8)
UNryERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAMSTUDI AKTINTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan
judul ..EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN (Studi Kasus di CV. Andi Offse0" dan diajukan untuk diuji pada tanggal: 10 Agustus 2016 adalahhasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnyabahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau sinrbol yang menunjukan gagasan atau pendapat ataupemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabllasaya melalcuk anhaltersebuit baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bilakemudiansayaterbukti melakukan trndakanpenyalinanataumeniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima'
Yogyakarta, 3 I Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,
'F-
--'-;Vk-'---..t-
(9)
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama: Agustinus Jody Pranajati
NIM: 122114037
Menyatakan bahwa demi pengembangan itnu pengetahuan, salia menyerahkan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dhama karya ilmiah saya yang berjudul:
*EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN (Studi
Kasus di CV. Andi Offset)". Dengan demikian saya memberikan hak kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengelola, mendistribusikan secara terbatas, dan rnempublikasikanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dai- saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 3 I Agustus 2016 Penulis,
VI
(10)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan trimakasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis
2. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Akt., QIA., selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
3. Pak Ananta selaku HRD dan Pak Alex selaku kepala bagian produksi yang sudah membantu dan memperbolehkan saya melakukan penelitian di CV. Andi Offset
4. Ayah saya Himawan Nugroho dan ibu saya Triramdanis yang sudah memberi arahan, dukungan, dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini
5. Teman-teman grub line AKT A Wisuda Santai, SUKSESKAN SKRIPSI, dan akuntansi angkatan 2012 yang sudah membantu dalam memberi dukungan moral, dan masukan positif maupun negatif dalam penyelesaian skripsi ini
(11)
6.
Bagus dan Komeng temanperjuangandari SMA yaagmeootivasi sayasebagai penulis7.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satr per satu'?enulis menyadari bahwa slripsi ini masih bmyak keinrrangan+ya, oleh
I
**ripsiini
daPat karma itu pmulis mengharapkanlritik
dan saran. Se'mogrb€rmanfaat bagi pembaca.
Yogy*srta, 3 t,tgustrrs 201 6
(12)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
ABSTRAK ... xiii
ABSTRACT ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
E. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
A. Evaluasi ... 6
B. Biaya ... 6
1. Pengertian ... 6
2. Klasifikasi Biaya ... 6
C. Akuntansi Biaya ... 10
D. Harga Pokok Produk... 11
1. Pengertian ... 11
2. Manfaat informasi harga pokok produksi ... 11
3. Unsur-unsur Biaya Produksi…... 12
4. Metode Penentuan harga pokok produksi…... 14
E. Metode Harga Pokok Produksi ... 15
1. Karakteristik Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan ... 15
(13)
x
3. Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok
Pesanan ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A. Jenis Penelitian ... 30
B. Tempat Penelitian ... 30
C. Subjek dan objek Penelitian ... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ... 31
E. Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 37
A. Sejarah ... 37
B. Visi dan Misi ... 38
C. Struktur Organisasi ... 39
D. Deskripsi Pekerjaan ... 40
E. Jumlah Karyawan ... 47
F. Jam Kerja ... 47
G. Sistem Kompensasi dan Jaminan Sosial... 47
H. Kegiatan Usaha ... 48
I. Pemasaran Produk ... 55
J. Cabang CV. Andi Offset ... 55
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Perbandingan Deskriptif ... 57
B. Analisis Perhitungan ... 60
BAB VI PENUTUP ... 78
A. Kesimpulan ... 77
B. Keterbatasan Penelitian ... 77
C. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN ... 81
A. Pedoman Wawancara ... 82
(14)
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Tabel Perbandingan Deskriptif ... 32 Tabel 5.1 Tabel Perbandingan Deskriptif ... 57 Tabel 5.2 Taksiran biaya overhead pabrik CV. Andi Offset Tahun
2015 ... 61 Tabel 5.3 Total harga pokok produksi pesanan buku-1 CV. Andi Offset 62 Tabel 5.4 Total harga pokok produksi pesanan buku-2 CV. Andi Offset 63 Tabel 5.5 Total harga pokok produksi pesanan buku-3 CV. Andi Offset 64 Tabel 5.6 Taksiran biaya overhead pabrik menurut teori Tahun 2015 ... 68 Tabel 5.7 Harga pokok produksi pesanan buku-1 menurut teori metode
harga pokok pesanan ... 69 Tabel 5.8 Harga pokok produksi pesanan buku-2 menurut teori metode
harga pokok pesanan ... 71 Tabel 5.9 Harga pokok produksi pesanan buku-3 menurut teori metode
harga pokok pesanan ... 73 Tabel 5.10 Perbandingan harga pokok produksi pesanan buku-1
(400 eksemplar) ... 74 Tabel 5.11 Perbandingan harga pokok produksi pesanan buku-2
(380 eksemplar) ... 75 Tabel 5.12 Perbandingan harga pokok produksi pesanan Buku-3
(520 eksemplar) ... 75 Tabel 5.13 Perbandingan total harga pokok produksi menurut CV. Andi
(15)
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Tabel 4.1 Bagan Organisasi CV. Andi Offset ... 39
Tabel 4.2 Pesanan Dari Luar (Barang Cetakan)... 52
Tabel 4.3 Cetakan Buku Baru Dengan Penerbit ... 53
(16)
xiii
ABSTRAK
EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN (Studi kasus di CV Andi Offset)
Agustinus Jody Pranajati NIM: 122114037 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penentuan harga pokok produksi pesanan yang dilakukan oleh CV. Andi Offset sudah sesuai dengan teori atau belum. CV. Andi Offset merupakan perusahaan percetakan dan salah satu proses bisnisnya adalah memproduksi barang berdasarkan permintaan konsumen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini akan membandingkan penentuan harga pokok produksi pesanan dan perhitungan harga pokok produksi pesanan antara CV. Andi Offset dan teori.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa CV. Andi Offset dalam melakukan pembebanan harga pokok produksi pesanan belum sepenuhnya sesuai dengan teori. Ketidaksesuaian ini bisa terjadi karena perusahaan menggunakan biaya jasa cetak, jasa lipat, dan biaya cadangan sebesar 10%, yang membuat perhitungan harga pokok produksi pesanan menjadi lebih besar dari perhitungan teori.
(17)
xiv
ABSTRACT
EVALUATION DETERMINATION OF JOB ORDER COSTING (A case study at CV. Andi Offset)
Agustinus Jody Pranajati NIM: 122114037 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2016
The purpose of this research was to find out the conformity of the determination of job order costing in CV. Andi Offset to the theory. CV. Andi Offset was a printing company and one of it business process was producing goods based on costumer demand.
Data collection techniques in this research were interview, observation, and documentation. This research compared the determination of job order costing and the calculation of job order costing between CV. Andi Offset and theory.
The research concluded that job order costing in CV. Andi Offset is not conform with theory. The mismatches occur in this research because company uses cost of printing service, cost of folding service, and cost of back up 10%, which resulted job order costing become more expensive than theoritically calculation.
(18)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan setiap individu yang terus meningkat menekan perkembangan dunia untuk berkembang dengan cepat. Uang sudah menjadi salah satu tujuan hidup manusia jaman sekarang, di mana dengan uang yang banyak kebutuhan setiap individu pasti akan terpenuhi, baik untuk kebutuhan hidup maupun kebutuhan yang lainnya. Setiap individu yang hidup akan terus bersaing untuk mendapatkan uang agar kebutuhan terpenuhi, persaingan yang terjadi membuat manusia harus dapat bertahan untuk kelangsungan hidup tentu dengan cara-cara yang positif.
Persaingan yang timbul bukan hanya persaingan antar individu melainkan juga antar perusahaan. Setiap perusahaan yang berdiri di Indonesia maupun belahan dunia lainnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan dapat mempertahankan hidupnya. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut sering digunakan untuk patokan dalam menentukan kinerja suatu perusahaan dan sebagai dasar keberhasilan mengelola sumber daya perusahaan. Agar dapat mencapai tingkat laba yang tinggi dapat di pengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang mendukung adalah penentuan harga pokok produksi.
“Harga pokok produksi adalah biaya barang yang telah diselesaikan selama satu periode” (Winwin dan Ilham, 2008). Dalam penentuan harga pokok produksi, setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda karena
(19)
setiap perusahaan memiliki proses bisnis yang berbeda. Akan tetapi, perusahaan tidak bisa sembarangan dalam menentukannya, karena jika tidak tepat dalam penentuan harga pokok produksi akan mempengaruhi pengambilan keputusan penentuan harga jual. Apabila penentuan harga pokok produksi terlalu tinggi maka harga jualnya akan menjadi tinggi, dan akan menyebabkan berkurangnya minat konsumen untuk membeli produk, sebaliknya apabila penentuan harga pokok produksi terlalu rendah maka harga jualnya juga rendah. Disamping itu perhitungan harga pokok produksi yang kurang tepat akan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan manajemen selama periode tersebut, misal pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak suatu pesanan pada suatu perusahaan yang menghasilkan barang berdasar pesanan. Agar perusahaan dapat menentukan harga pokok produksi dengan tepat, perusahaan harus mampu menentukan biaya yang timbul dalam produksi sesuai dengan proses bisnis perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik untuk meneliti penentuan harga pokok produksi dalam perusahaan, terutama pada perusahaan yang memiliki proses bisnis berdasarkan pesanan konsumen. Proses bisnis seperti ini akan membuat pemilik usaha untuk bisa membuat produk yang berbeda-beda (Heterogen) tergantung permintaan dan dapat menentukan harga jual diawal sebelum proses produksi dimulai untuk mendapatkan kesepakatan. Salah satu jenis usaha yang menggunakan proses bisnis berdasarkan pesanan adalah perusahaan percetakan.
(20)
CV Andi Offset merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Perusahaan ini memiliki beberapa proses bisnis salah satunya adalah melakukan produksi bila ada pesanan dari konsumen. Oleh karena itu, peneliti ingin mengevaluasi penentuan harga pokok produksi pesanan oleh CV Andi Offset untuk mengetahui apakah telah sesuai dengan kriteria dari teori metode harga pokok pesanan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah yaitu, Apakah penentuan harga pokok produksi pesanan pada CV Andi Offset sudah sesuai dengan teori metode harga pokok pesanan?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penentuan harga pokok produksi pesanan pada CV Andi Offset sudah sesuai dengan teori metode harga pokok pesanan atau belum. D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Perusahaan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi sehingga membantu perusahaan dalam mengembangkan dan memperbaiki dalam penentuan harga pokok produksi pesanan.
2. Mahasiswa dan Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bisa menjadi bagian kepustakaan Universitas Sanata Dharma yang bermanfaat untuk refrensi dalam tugas-tugas mahasiswa
(21)
atau hanya sekedar menambah pengetahuan dalam bidang akuntansi manajemen.
3. Peneliti
Bagi peneliti penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai penentuan harga pokok produksi pesanan lebih mendalam, karena peneliti bisa memperaktikan teori yang ada secara langsung di lokasi penelitian.
E. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal seperti latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang berguna untuk membenatu penulis dalam proses pengolahan data dan menjadi pedoman dalam melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada, sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan untuk penelitian yang telah dilakukan dan memberikan solusi kepada Perusahaan.
Bab III : Metodelogi Penelitian
Di bab ini akan diuraikan dengan jelas tentang jenis penelitian, tempat, subyek dan obyek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
(22)
Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi penjelasan secara singkat mengenai sejarah obyek penelitian, lokasi, struktur organisasi, dan penjelasan bagian-bagian pada CV Andi Offset.
Bab V : Analisis Data dan Perusahaan
Hasil penelitian yang diproleh akan diuraikan dalam bagian ini beserta dengan evaluasinya. Dari hasil evaluasi tersebut akan ditarik kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama. Selanjutnya, menghitung penentuan harga pokok produksi pesanan berdasarkan teori dan membandingkan berdasarkan perhitungan CV Andi Offset. Perbandingan ini dilakukan untuk melihat perbedaan penentuan harga pokok berdasarkan pesanan.
Bab VI : Penutup
Dalam bab ini akan di jelaskan beberapa kesimpulan yang di peroleh dari hasil penelitian, serta saran untuk CV Andi Offset.
(23)
6
BAB II
LANDASAN TEORI A. Evaluasi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia evaluasi memiliki makna sebagai penilaian terhadap suatu kasus tertentu secara teknis dan sistematis. Dalam konteks penelitian ini berarti menilai perusahaan dalam penentuan harga pokok produksinya.
B. Biaya
1. Pengertian
Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai “suatu nilai tukar, pengeluaran atau pengorbanan yang digunakan untuk menjamin perolehan manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau aset lain yang terjadi pada saat ini atau dimasa yang akan datang” (Carter, 2009: 30). 2. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya menurut Riwayadi (2014: 17) dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Klasifikasi biaya berdasarkan kemudahan penelusuran (traceability) Kemudahan penelusuran menunjukan mudah atau tidaknya penelusuran ke Obyek biaya. Semakin mudah biaya tersebut ditelusuri ke obyek biayanya, semakin akurat pembebanan biaya tersebut ke obyek biaya. Obyek biaya (cost object) adalah segala sesuatu yang akan diukur dan dihitung biayanya. Istilah obejk biaya memiliki arti luas karena segala sesuatu dapat dijadikan sebagai
(24)
obyek biaya. Obyek biaya dapat berupa produk, departemen, proyek, aktivitas, pelanggan, dan lain-lain.
Ada dua klasifikasi biaya berdasrkan kemudahan penelusuran biaya, yaitu:
1) Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dapat secara mudah dan akurat ditelusuri ke Obyek biaya. “Mudah” berarti penelusurannya tidak rumit, sehingga tidak memerlukan biaya mahal. “Akurat” brarti biaya sumber daya yangf dikonsumsi oleh obyek biaya tersebut dapat dihitung secara akurat karena tidak memerlukan “alokasi biaya”. Biaya yang dapat secara mudah dan akurat ditelusuri ke obyek biaya adalah biaya untuk sumber daya (resources) yang semata-mata dikonsumsi oleh Obyek biaya tersebut. Karena sumber dayanya hanya dikonsumsi oleh Obyek biaya tertentu, biaya sumber daya tersebut dapat sepenuhnya dibebankan ke Obyek biaya tersebut. oleh karena itu pembebanan biaya yang paling akurat ke Obyek biaya adalah biaya langsung.
2) Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara mudah dan akurat ditelusuri ke obyek biaya. Hal itu karena biaya dikonsumsi secara bersama oleh beberapa obyek pajak. Biaya tidak langsung disebut juga biaya bersama. Biaya
(25)
ini dibebankan pada produk dengan menggunakan alokasi. Keakuratan pembebanan biaya ke obyek biaya sangat dipengaruhi oleh keakuratan pemilihan dasar alokasi. Jika dasar alokasinya tidak akurat pembebanan biaya ke obyek biaya juga tidak akan akurat. Oleh karena itu, masalah utama dalam perhitungan biaya ke suatu obyek biaya adalah pembebanan biaya tidak langsung, yaitu bagaimana membebankannya pada produk secara akurat agar tidak terjadi harga pokok produksi terlalu tinggi (overcosting) atau terlalu rendah (undercosting). b. Klasifikasi berdasarkan fungsi utama organisasi
Struktur organisasi perusahaan dapat dibagi menjadi tiga fungsi utama, yaitu fungsi produksi, pemasaran, administrasi dan umum. Fungsi produksi adalah fungsi yang kegiatan utamanya adalah mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Departemen produksi, pabrik I, pabrik II, dan pabrik III adalah bagian organisasi yang menjalankan fungsi produksi. Fungsi pemasaran adalah fungsi yang kegiatan utamanya memasarkan produk yang dihasilkan. Struktur organisasi yang menjalankan fungsi selain pemasaran dan produksi dimasukan dalam fungsi administrasi dan umum. Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi utama organisasi ada tiga, yaitu:
(26)
1) Biaya Produksi
Biaya produksi (manufacturing cost) adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
2) Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran (marketing expenses) adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi pemasaran.
3) Biaya Administrasi dan Umum
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya gaji, departemen personalia, dan lain-lain adalah contoh dari biaya administrasi dan umum.
c. Klasifikasi biaya berdasarkan prilaku biaya
Prilaku biaya mengkaji hubungan total biaya dan biaya per unit dengan perubahan output aktivitas. Apabila output aktivitas berubah apakah total biaya dan biaya per unitnya juga berubah?
Klasifikasi biaya berdasarkan perilaku ada tiga, ya itu: 1) Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap tanpa dipengaruhi oleh perubahan output aktivitas dalam batas relevan tertantu, sedangkan biaya per unit berubah berbanding terbalik. Semakin tinggi output aktivitas, semakin rendah biaya per unit.
(27)
Sebaliknya semakin rendah output aktivitas semakin tinggi biaya per unitnya.
2) Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan output aktivitas, sedangkan biaya per unitnya tetap dalam batas relevan tertentu. Semakin tinggi output aktivitas, semakin tinggi total biayanya, dan semakin rendah output aktiviasnya, semakin rendah total biaya. Jika tidak ada aktivitas maka tidak ada biaya.
C. Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi operasi untuk memberdayakan personel organisasi dalam pengelolaan aktivitas dan pengambilan keputusan yang lain (Mulyadi, 2007: 1). Definisi ini mengandung tiga frasa penting: (1) sistem informasi, (2) informasi biaya dan informasi operasi, (3) pengelolaan aktivitas dan pengambilan keputusan yang lain.
Dalam peranan akuntansi biaya menurut Carter (2009: 11) pengumpulan, penyajian, dan analisis dari informasi mengenai biaya dan manfaat membantu manajemen untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut:
1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk beroprasi dalam kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah di presiksikan sebelumnya. Suatu aspek penting dari rencana adalah potensinya untuk memotivasi
(28)
orang agar berkinerja dengan cara yang konsisten dengan tujuan perusahaan,
2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas, mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas.
3. Mengendalikan kualitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan untuk tujuan penetapan harga dan untuk evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen, atau divisi.
4. Menentukan laba dan biaya perusahaan untuk periode akuntansi satu tahun atau untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk menentukan nilai persediaan dan harga pokok penjualan sesuai dengan aturan pelaporan eksternal.
5. Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang yang dapat mengubah pendapatan atau biaya.
D. Harga Pokok Produksi 1. Pengertian
Harga pokok produksi menurut, Winwin dan Ilham (2008) “yaitu biaya barang yang telah diselesaikan selama satu periode”. Haryono (2005), menyatakan bahwa “harga pokok produksi adalah biaya untuk menghasilkan produk pada perusahaan manufaktur”.
2. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
Perusahaan manufaktur dalam informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu, bermanfaat bagi manajemen. Mulyadi (2012: 71) menyatakan bahwa: “manfaat informasi harga pokok
(29)
produksi yaitu: menentukan harga jual produk, memantau realisasi biaya produksi., menghitung laba atau rugi periodik, menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca.
3. Unsur-Unsur Biaya Produksi
Supriyono (2015) menyatakan, unsur-unsur biaya produksi yaitu :
a. Biaya bahan baku adalah bahan yang akan diolah menjadi produk selesai dan pemakaiannya dapat diidentifikasi atau diikuti jejaknya atau merupakan bagian integral pada produk tertentu.
Menurut Carter (2009: 40-42) biaya bahan baku dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1) Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk integral dari produk jadi dan dimasukan secara eksplinsit dalam perhitungan biaya produk.
2) Bahan Baku Tidak Langsung
Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk tetapi tidak di klsifikasikan sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk.
(30)
b. Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa (teken prestasi) yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan.
Menurut Carter (2009: 40-42) tenaga kerja dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1) Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konveksi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.
2) Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja tidak langsunga adalah tenaga kerja yang tidak secara langsung ditelusuri kekonstruksi atau komposisi produk jadi.
c. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain bahan baku dan tenaga kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam: biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik, reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya listrik dan air pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya overhead lain-lain.
d. Biaya Pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjaddi kas. Biaya ini meliputi: fungsi penjualan, fungsi penggudangan produk selesai, fungsi pengepakan dan pengiriman, fungsi adpertensi, fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan.
(31)
e. Biaya administrasi dan umum, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya ini terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
f. Biaya keuangan adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan.
4. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Kamaruddin (2013: 148) menyatakan bahwa biaya (cost) merupakan komponen penting yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga jual produk atau jasa. Harga jual produk atau jasa pada umumnya ditentukan dari jumlah semua biaya ditambah jumlah tertentu yang disebut dengan ‘markup’. Cara penentuan harga jual tersebut dikenal dengan Pendekatan ‘Cost-Plus’ (Cost Plus Approach). Pengertian cost plus , adalah nilai biaya tertentu ditambah dengan kenaikan (mark-up) yang ditentukan. Didalam konsep perhitungan harga pokok dikenal dua pendekatan yaitu:
a. Perhitungan harga pokok penuh (Full costing). (Firmansyah: 2013) Dalam pendekatan ini harga pokok produksi terdiri dari biaya-biaya yang berkaitan dengan pembuatan produk baik yang bersifat variable maupun yang bersifat tetap. Harga Pokok Produksi:
1) Biaya Bahan baku
2) Biaya tenaga kerja langsung 3) Biaya Overhead pabrik variable
(32)
4) Biaya Overhead pabrik tetap
b. Perhitungan harga pokok variabel (Variable costing). Dalam pendekatan ini yang dimasukkan sebagai komponen harga pokok produksi adalah seluruh biaya-biaya yang bersifat variabel. Biaya variable tersebut adalah :
1) Biaya bahan baku
2) Biaya tenaga kerja langsung 3) Biaya Overhead Variabel
E. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Metode pengumpulan harga pokok produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode harga pokok pesanan. Menurut Riza (2013: 62), Dalam metode pengumpulan biaya ini, semua biaya produksi diakumulasikan pada setiap pesanan, baik biaya bahan baku, biaya pekerja, dan biaya overhead pabrik.
1. Karakteristik Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
Kalkulasi biaya pesanan merupakan salah satu sistem perhitungan biaya yang dapat digunakan oleh perusahaaan yang memproduksi produknya berdasarkan pesanan dari pelangan. Berikut ini akan di jelaskan beberapa karakteristik penting yang terdapat di dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan, adalah:
a. Sistem ini diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan pesanan dalam bentuk produk atau jasa yang beraneka ragam dan berbeda
(33)
antara pesanan yang satu dengan yang lain, atau dengan kata lain produk yang dihasilkan heterogen.
b. Biaya produksi diakumulasikan ke masing-masing pesanan (job). Pesanan dapat berupa produk atau sekelompok produk (batch of goods).
c. Biaya per unit produk dihitung dengan cara membagi total biaya pesanan dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dari pesanan tersebut.
d. Di dalam sistem biaya pesanan terdapat kartu biaya pesanan sebaagai dokumen yang digunakan mengakumulasi biaya ke dalam pesanan tertentu.
2. Aliran Proses Produksi
Aliran kegiatan produksi dalam perusahaan yang menerapkan kalkulasi biaya pesanan terdiri dari sembilan tahap yang meliputi:
a. Pembelian bahan baku b. Penggunaan bahan baku c. Penggunaan biaya pekerja d. Pendistribusian biaya pekerja
e. Penggunaan biaya overhead aktual yang terjadi f. Perhitungan tarif biaya overhead pabrik
g. Pembebanan biaya overhead pabrik
h. Penyerahan pesanan yang sudah selesai ke gudang i. Penyerahan pesanan ke pelanggan
(34)
3. Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok Pesanan
Menurut Supriyono (2015: 61) Prosedur akuntansi biaya pada metode harga pokok pesanan meliputi organisasi formulir, catatan-catatan dan laporan-laporan yang terkoordinasi dalam rangka melekasanakan kegiatan untuk melayani pesanan dan menyajikan informasi biaya bagi manajemen. Dalam hal ini prosedur akuntansi biaya dikelompokan sebagai berikut:
a. Prosedur akuntansi biaya bahan dan suplies b. Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja c. Prosedur akuntansi biaya overhead pabrik
d. Prosedur akuntansi produk selesai dan produk dalam proses akhir periode
e. Prosedur akuntansi penjualan dan penyerahan produk kepada pemesan
Berikut ini akan dibahas setiap prosedur tersebut:
a. Prosedur Akuntansi Biaya Bahan dan Suplies
Prosedur akuntansi biaya bahan dan supplies meliputi prosedur pembelian sampai dengan pemakaian bahan dan supplies di dalam pabrik. Agar supaya jumlah persediaan bahan dapat diketahui setiap saat umumnya perusahaan manufaktur menggunakan metode persediaan perpetual (perpetual inventory method). Tahap-tahap prosedur akuntansinya sebagai berikut:
(35)
1) Pembelian Bahan dan Supplies
Pembelian bahan baku dan supplies diulai dari pembuatan pesanan pembelian (purchase order) oleh bagian pembelian dan mengirimkannya kepada supplier. Apabila bahan dan supplies yang dipesan datang, oleh Seksi Gudang Bahan dibuatkan dokumen berupa bukti penerimaan barang setelah diperiksa kecocokan jumlah dan kualitas baraang yang dibeli. Faktur pembelian dari suplier bersama pesanan pembelian dan bukti penerimaan barang diberikan pada Depertemen Akuntansi untuk dibuat jurnal dan memasukkan ke dalam rekening buku besar pembantu yaitu Kartu Persediaan.
2) Pengembalian (Return) Bahan dan supplies yang dibeli kepada supplier
Apabila bahan dan suplies yang dibeli tidak sesuai dengan yang dipesan, maka perusahaan dapat mengembalikan kepada suplier dengan dibuatkan dokumen yang disebut note debet (debet memorandum) atau laporan pengiriman pengembalian pemebelian.
3) Potongan Pembelian (Tunai) atau Pembelian Bahan dan Suplies Seringkali dalam pembelian bahan dan suplies diperoleh potongan pembelian, apabila praktis potongan tunai mengurangi harga perolehan bahan dan suplies, oleh karena itu dari bukti as
(36)
keluar akan dibuat jurnal dan dimasukan kedalam kartu persediaan.
4) Pemakaian Bahan dan Supplies
Atas dasar perintah produksi, departemen produksi yang memerlukan mengisi dokumen Bon Permintaan Bahan kepada seksi gudag bahan untuk meminta bahan baku, bahan penolong, suplies pabrik, dan barang lainya diperlukan untuk mengolah produk yang dipesan pembeli.
Bon Permintaan Bahan untuk meminta bahan baku akan menunjukan bagian yang meminta, elemen, dan jumlah satuan bahan baku yang diminta, serta pesan yang memerlukan bahan baku tersebut. Dokumen ini akan diberikan pada Departemen Akuntansi dan oleh Seksi akuntansi biaya dokumen Bon Permintaan Bahan tersebut akan diisi harga perolehan satuan dan jumlah totalnya untuk dasar pembuatan jurnal dan memasukan ke dalam kartu perseiaan bahan baku dan kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik dibebankan pada pesanan atas dasar tarip yang ditentukan dimuka.
5) Pengembalian Bahan Baku dari Pabrik ke Gudang bahan
Dapat pula timbul pembelian bahan baku dari pabrik ke gudang bahan. Misalnya terjadi kelebihan bahan baku yang diminta dengan bahan baku yang terpakai sesungguhnya oleh
(37)
pesanan tertentu, agar bahan baku tidak rusak di pabrik maka bahan baku tersebut dikembalikan kegudang bahan. Atas bahan baku yang dikembalikan tersebut dibuatkan dokumen yang disebut laporan pengembalian bahan oleh departemen produksi dikirim ke seksi gudang bahan dan tembusanya depertemen akuntansi untuk membuat jurnal dan memasukan ke kartu persediaan bahan baku dan kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
b. Prosedur Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja meliputi prosedur terjainya gaji dan upah, pembayaran gaji dan upah, dan distribusi gaji dan upah untuk semua karyawan perusahaan baik produksi maupun non produksi, baik karyawan yang gajinya tetap perbulan maupun yang ditentukan jam kerjanya.
1) Penentuan Besarnya Gaji dan Upah
Cara penentuan besarnya gaji dan upah karyawan dapat dikelompkan menjadi dua yaitu:
a) Gaji dan Upah karyawan besarnya tergantung pada lamanya waktu kerja (jam Kerja) atau jumlah produk yang dihasilkan. Apabila karyawa dibayar atas dasar lamanya waktu kerja, umumnya sistem ini untuk tenaga kerja, untuk menentukan besarnya upah ditentukan diperlukan dokumen daftar hadir yang menunjukan data jumlah jam kerja karyawan setiap
(38)
hari dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu pembayaran upah.
b) Gaji dan Upah karyawan tetap per bulan
Untuk karyawan tetap per bulan funsi Daftar Hadir untuk mengetahui kedisiplinan karyawan apakah sering datan terlambat dan pulang lebih cepat atau datang dan pulang pada waktu yang tepat. Umumnya sistem ini dipakai untuk pimpinan, staf, karyawan perusahaan yang tidak termasuk tenaga kerja langsung dala berproduksi.
2) Pembayaran atas Gaji dan Upah
Menjelang tanggal pembayaran gaji dan upah, kasir membayarkan gaji dan upah kepada juru bayar gaji dengan menggunakan dokumen bukti kas ke luar. Pada saat gaji dibayarkan, juru bayar gaji meminta karyawan untuk menghitung kesesuaian gaji dan upahnya serta menandatangani daftar gaji dan upah.
3) Distribusi biaya Gaji dan Upah
Biaya gaji dan upah untuk dikelompokan ke dalam biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang merupakan elemen biaya overead pabrik yang sesungguhnya. 4) Beban atas Gaji dan Upah yang ditanggung perusahaan
Pada perusahaan tertentu seringkali perusahaan ikut menanggung sebagian beban atas gaji dan upah yang berupa
(39)
pajak pendapatan, dana pensiun, simpanan hari tua, atau asuransi tenaga kerja karyawa. Beban yang ditanggung perusahaan merupakan elemen biaya, beban yang berhubungan denga karyawan pabrik diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik yang sesungguhnya karena sifat biaya ini tidak dapat diidentifikasi pada produk tertentu, beban yang berhubungan dengan karyawan pemasaran masuk pada beban pemasaran, beban yang berhubungan dengan karyawan administrasi dan umum masuk elemen biaya administrasi dan umum.
5) Penyetoran Potongan dan Beban atas Gaji dan Upah kepada badan-badan yang berhak
Dokumen bukti kas keluar digunakan untuk menyetorkan potongan dan beban atas gaji dan upah pada badan-badan yang berhak.
c. Prosedur Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang paling kompleks, untuk keadilan dan ketelitian pembebanan harus menggunakan tarip biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka. Alasan pemakaian tarip pembebannan adalah sebagai berikut:
(40)
1) Adanya biaya overhead yang timbul setelah aktivitas berlalu. Misalnya reparasi aktiva tetap disebabkan pemakaian masa lalau, maka apabila pembebanan pada pesanan dilakukan saat terjadinya biaya, akibatnya menjadi tidak teliti dan adil
2) Adanya biaya yang baru dapat dihitung pada akhir periode. Misalnya penyusutan, biaya listrik PLN. Biaya ini apabila dibebankan pada pesanan saat dapat dihitung berakibat menjadi tidak teliti dan adil.
3) Adanya biaya yang terjadi pada interval waktu tertentu misalnya Ipedea, setahun dibayar sekali atau dicicil dua kali. Biaya ini apabila dibebankan pada pesanan saat terjadinya, berakibat menjadi tidak teliti dan adil karena manfaat Ipeda dinikmati selama setahun.
Dari uraian tersebut jelas bahwa biaya overhead yang sesungguhnya baru dapat dihitung pada akhir periode, padahal harga pokok pesanan harus dihitung saat pesanan selesai tanpa menunggu akhir periode, jadi untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada pesanan harus digunakan tarif yang ditentukan dimuka. Rumus perhitungan tarip biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:
(41)
� =��
Di mana:
T = Tarif biaya overhead pabrik
B = Budged Biaya overhead pabrik periode tertentu
K = Budged kapasitas pembebanan untuk periode yang bersangkutan
Carter (2009: 441-445) Dalam perhitungan rumus tersebut kita juga harus menentukan dasar alokasi terlebih dahulu. Pemilihan dari dasar ini adalah penting jika suatu sistem biaya ingin menyediakan data yang berarti. Tujuan utama dalam pemilihan dasar adalah untuk memastikan pembebanan overhead dalam proporsi yang wajar terhadap sumber daya pabrik tidak langsung yang digunakan oleh pesanan, produk, atau pekerjaan yang dilakukan. Biasanya dasar tersebut sebaiknya berkaitan erat dengan fungsi yang diwakili oleh biaya overhead yang akan dibebankan.
Berikut adalah dasar-dasar yang bisa digunakan dalam penentuan biaya overhead pabrik:
1) Output Fisik
Output fisik atau unit produksi adalah dasar yang paling sederhana untuk membebankan overhead pabrik. Penggunaanya adalah sebagai berikut:
Estimasi �� �ℎ � Pabrik
(42)
2) Dasar Biaya Bahan Baku Langsung
Pengukuran ini biasanya digunakan di perusahaan yang sebagian besar pekerjaan produksi terdiri atas penerimaan, inspeksi, penyimpanan, pengambilan, dan penanganan dari banyak lot bahan baku yang mahal. Penggunaanya adalah sebagai berikut:
Estimasi �� �ℎ � Pabrik
Estimasi Biaya Bahan Baku x % = �� �ℎ � Pabrik
3) Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung
Menggunakan dasar biaya tenaga kerja langsung untuk membebankan overhead pabrik kepesanan atau produk. Dasar biaya tenaga kerja langsung relatif lebih mudah untuk digunakan, karena informasi yang dibutuhkan untuk biaya tenaga kerja langsung biasanya sudah tersedia. Penggunaanya adalah sebagai berikut:
Estimasi �� �ℎ � Pabrik
Estimasi Biaya Tenaga Kerja Langsung x % = �� �ℎ �
4) Dasar Jam Tenaga Kerja Langsung
Dasar jam tenaga kerja langsung didesain untuk mengatasi kelemahan dari biaya tenaga kerja langsung. Penggunaanya adalah sebagai berikut:
Estimasi �� �ℎ � Pabrik
(43)
5) Dasar Jam Mesin
Ketika mesin digunakan sebagai ekstensif maka jam mesin mungkin mrupakan dasar yang paling sesuai untuk pembebanan overhead. Penggunaanya adalah sebagai berikut:
Estimasi �� �ℎ � Pabrik
Estimasi Jam Mesin = �� �ℎ � Pabrik
6) Dasar Transaksi
Sekolompok biaya mungkin dapat diasosiasikan dengan suatu aktivitas tertentu yang tidak terwakili oleh dasar manapun. Semakin besar perbedaan dan kompleksitas lini produk, semakin besar jumlah transaksi. Transaksi semacam ini sering kali merupakan presentase yang besar dari biaya overhead, dan kunci untuk mengelola overhead adalah dengan mengendalikan transaksi yang memicunya.
Apabila tarip biaya overhead pabrik sudah ditentukan, prosedur akuntansi biaya overhead pabrik selanjutnya sebagai berikut:
1) Prosedur pembebanan biaya overhead pabrik pada pesanan Suatu pesanan akan dibebani biaya overhead pabrik sesuai dengan kapasitas yang dinikmati oleh pesanan yang bersangkutan dikalikan dengan tarip biaya overhead pabrik yang telah ditentukan di muka (taksiran).
(44)
2) Prosedur akuntansi pengumpulan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam periode yang bersangkutan akan ditampung dalam rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya dan dimasukan kedalam kartu pembantu biaya overhead pabrik. Berikut elemen-elemen biaya overhead pabrik (Mulyadi: 2012)
a) Biaya bahan penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetap nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
b) Biaya tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat di perhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahterahan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut.
c) Biaya reparasi dan pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa suku cadang, biaya habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan.
(45)
d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.
Biaya-biaya yang timbul dalam kelompok ini adalah biaya depresiasi emplasemen pabrik, mesin dan equipmen, perkakas laboratorium, alat kerja dan aktiva lain yang digunakan dalam pabrik.
e) Biaya yang timbul akibat berlalunya waktu
Dalam kelompok ini seperti biaya asuransi mesin, kendaraan, kecelakaan, dan lain-lain.
f) Biaya overhead pabrik yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai.
Biaya overhead pabrik yang masuk dalam kelompok ini antara lain biaya reparasi dari pihak luar, air, listrik dan sebagainya.
3) Prosedur Akuntansi perhitungan dan perlakukan selisih biaya overhead pabrik
Pada akhir periode akuntansi akan dihitung besarnya selisih biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dengan yang dibebankan kepada pesanan.
a) Menutup biaya overhead pabrik dibebankan ke biaya overhead pabrik sesungguhnya
b) Menutup biaya overhead pabrik sesungguhnya dan menghitung selisihnya
(46)
c) Salah satu perlakuan selisih yaiutu masuk rekening Rugi Laba
d. Produk akuntansi Produk Selesai dan Produk Dalam Proses Akhir Periode
Pada metode harga pokok pesanan setiap ada pesanan yang selesai dipindahkan dari departemen produksi ke seksi gudang produk selesai dan harus dihitung harga pokoknya, jumlah harga pokok pesanan yang selesai dapat dihitung dengan merekam kartu harga pokok pesanan dan selanjutnya memindahkan kartu tersebut dari fugsi sebagai rekening pembantu barang dalam proses ke fungsi yang baru sebagai pembantu rekening persediaan produk selesai.
Sedangkan apabila pada akhir periode masih ada pesanan dalam proses maka kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan fungsinya berubah dari rekening pembantu barang dalam proses menjadi rekening pembantu persediaan produk dalam proses.
e. Prosedur Akuntansi Penjualan atau Penyerahan Produk kepada Pemesan
Setiap pesanan diserahkan, maka kartu harga pokok pesanan semula berfungsi sebagai rekening pembantu persediaan produk selesai dipindahkan fungsinya sebagai rekening pembantu harga pokok penjualan.
(47)
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah studi kasus, yaitu melaksanakan penelitian terhadap obyek penelitian tertentu yang populasinya terbatas, sehingga kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi obyek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.
B. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di percetakan CV Andi Offset yang beralamat di Jl.Beo, Catur Tunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
C. Subjek dan Obyek Penelitian 1. Subjek Penelitian:
a. Pemimpin Perusahaan b. Kepala Bagian Produksi c. Kepala Bagian akuntansi
d. Bagian-bagian lain yang mendukung penelitian ini 2. Obyek Penelitian:
a. Data pesanan
b. Data penggunaan bahan baku dan supplies c. Data biaya tenaga kerja
d. Data biaya overhead pabrik
(48)
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara
Menurut (Jogiyanto 2013: 114) wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Teknik ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi secara primer sebagai penunjang untuk melakukan penelitian. Peneliti akan melakukan wawancara terhadap subjek dalam penelitian ini.
2. Observasi
“Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek data” (Jogiyanto 2013: 109-110).
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data untuk memperoleh dokumen atau arsip dari CV Andi Offset. Pendokumentasian dilakukan pada data yang berhubungan dengan perhitungan harga pokok produksi. E. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan prosedur penentuan harga pokok produksi pesanan yang dilaksanakan oleh CV Andi Offset.
2. Mendeskripsikan prosedur penentuan harga pokok pesanan menurut teori. Prosedur tersebut meliputi:
(49)
b. Pembebanan biaya tenaga kerja c. Pembebanan biaya overhead pabrik d. Pembebanan harga pokok produksi
3. Melakukan pembandingan antara prosedur penentuan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan teori metode harga pokok pesanan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tabel Perbandingan Deskriptif
No Tahapan Menurut Teori Menurut Perusahaan
Interprestasi Sesuai/ Tidak 1 Pembebanan
biaya bahan dan suplies
a. Dalam penggunaan bahan dan suplais oleh departemen produksi, biaya bahan baku terdiri atas biaya bahan utama. Biaya bahan baku adalah bahan yang akan diolah menjadi produk selesai dan
pemakaiannya dapat
diidentifikasi atau diikuti jejaknya atau merupakan bagian integral pada produk tertentu.
(50)
No Tahapan Menurut Teori Menurut Perusahaan
Interprestasi Sesuai/ Tidak b. Untuk bahan
penolong dan suplais pabrik dimasukan pada kelompok biaya overhead pabrik.
2 Pembebanan biaya tenaga kerja
a. Gaji dan upah karyawan ditentukan dengan lamanya waktu kerja (jam kerja) atau jumlah produk yang dihasilkan. b. Untuk
karyawan tetap gaji diberikan perbulan. 3 Pembebanan
biaya overhead pabrik
a. Suatu perusahaan akan dibebani biaya
overhead pabrik sesuai dengan
kapasitas sesungguhnya yang
dinikmati oleh pesanan yang
bersangkutan dikalikan dengan biaya overhead
(51)
No Tahapan Menurut Teori Menurut Perusahaan
Interprestasi Sesuai/ Tidak pabrik yang di
tentukan dimuka. b. Dasar penentuan biaya overhead pabrik ditentukan dengan orientasi perusahaan tersebut. 4 Pembebanan
Harga Pokok Produksi
a. Harga pokok produksi pesanan dihitung dengan merekam kartu harga pokok
produksi pesanan. Perhitunganya adalah biaya bahan baku + Biaya Tenaga Kerja
Langsung + Biaya
Overhead Pabrik.
4. Mengambil tiga sampel produk pesanan dari CV. Andi Offset. 5. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produksi pesanan menurut
(52)
6. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produksi pesanan dengan pendekatan full costing menurut teori harga pokok pesanan sebagai berikut:
a. Menghitung biaya produksi sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu yang didasarkan pada biaya yang ditentukan dimuka (taksiran). Biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif ditentukan dimuka, yaitu dengan membagi antara anggaran biaya overhead pabrik periode tertentu dengan anggaran kapasitas pembebanan untuk periode yang bersangkutan dan menentukan harga pokok produksi pesanan dengan metode full costing.
Menentukan tarif biaya overhead Pabrik:
� =��
Di mana:
T = Tarif biaya overhead pabrik
B = Taksiran Biaya overhead pabrik periode tertentu
K = Taksiran kapasitas pembebanan untuk periode yang bersangkutan
(53)
Perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing:
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx Biaya overhead pabrik tetap xxx Biaya overhead pabrik variabel xxx Harga pokok produksi xxx
b. Kemudian membandingan antara harga pokok produksi menurut perhitungan perusahaan dan menurut teori metode harga pokok pesanan.
(54)
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah
CV Andi Offset merupakan perusahaan yang bergerak dibidang percetakan dan penerbitan buku. Perusahaan ini didirikan oleh Johanes Herman Gondowijoyo, pada tanggal 4 Januari 1980. Nama Andi berasal dari nama anak pertama Johanes Herman Gondowijoyo yang memiliki makna sebagai “anak didik Emanuel”.
Awal berdirinya Andi Offset memiliki bentuk perusahaan perseorangan yang seluruh aktivitasnya terbatas yaitu hanya dalam bidang percetakan. Akan tetapi, tanggal 4 Februari 1988 atau 8 tahun kemudian setelah perusahaan berdiri, perusahaan ini merubah bentuk perusahaanya menjadi CV (Commaditaine Venootschap), dengan akta No. 15/1988 yang disahkan oleh Nyonya Djohar Ningsih di Sleman.
Perusahaan yang berada di Jl. Beo No. 38-40 Demangan Baru, Yogyakarta ini membagi unit bisnis menjadi dua ya itu penerbit Andi dan penerbit Yayasan Andi, perbedaan antara dua unit bisnis ini terletak pada output-nya dimana penerbit Andi mencetak buku yang bersifat umum sedangkan penerbit Yayasan Andi mencetak buku yang bersifat rohani. Pada akhirnya penerbit Yayasan Andi berganti nama menjadi buku dan majalah rohani Andi. Hingga saat ini kepemilikan dari CV Andi Offset masih dimilkiki oleh Johanes Herman Gondowijoyo.
(55)
B. Visi dan Misi 1. Visi
a. Melayani konsumen dengan sebaik-baiknya berdasarkan kisah tanpa membedakan suku, ras, dan agama.
b. Berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan berbagiai lembaga kemasyarakatan.
c. Mendukung pemrograman pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia dengan menerbitkan buku-buku ilmiah. d. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar perusahaan sehingga dapat membantu mengurangi pengangguran dan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Misi
a. Menertibkan literature dalam rangka memenuhi mandate sepiritual Illahi yaitu menerbitkan dan mengajarkan Kabar Baik (Matius 28: 19-20).
b. Terlibat dalam pembangunan kultural bangsa (Kejadian 1: 28b). c. Yayasan Andi berdiri dalam rangka meningkatkan kesejahterahan
para stakeholder (karyawan, pelanggan, gereja, dan masyarakat luas).
d. Yayasan Andi hadir di tengah masyarakat Indonesia guna mengembangkan potensi para penulis kristiani di Indonesia.
(56)
C. Struktur Organisasi
CV Andi memiliki struktur organisasi yang jelas, karena struktur organisasi dibuat agar dapat memisahkan dengan jelas setiap kegiatan yang ada. Dengan demikian tanggung jawab akan dipisahkan sehingga keputusan yang diambil akan lebih relevan berdasarkan bidang yang diambilnya. Berikut adalah struktur organisasi yang ada di CV andi Offset:
(57)
D. Deskripsi Pekerjaan
Berikut adalah deskripsi tugas yang dijalankan oleh masing-masing bidang, ya itu:
1. Direksi
a. Memberi nasehat kepada direktur utama dalam mengendalikan perusahaan.
b. Mendampingi para direktur dalam kaitannya dengan relasi bisnis dalam pihak tertentu
c. Bertindak sebagai penasehat untuk penambahan keuntungan 2. Komisaris
a. Memberi nasehat, tanggapan dan/ atau persetujuan secara tepat waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadai.
b. Mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan perusahaan. c. Melaksanakan rapat secara berkala selama satu bulan sekali.
d. Melakukan pengawasan dengan itikat baik dan kehati-hatian untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
3. Direktur Utama
a. Mengendalikan secara menyeluruh kegiatan perusahaan.
b. Mengadakan rapat pertemuan untuk koordinasi kerja saat menghadapi masalah-masalah khusus maupun pekerjaan sehari-hari.
(58)
c. Menumbuhkan dan mengembangkan suasana kerja dan gairah kerja yang harmonis untuk perusahaan.
d. Melakukan dan menentukan kebijakan baik yang sifatnyua mendesak maupun yang sudah direncanakan.
e. Menjalankan tugas yang dilimpahkan oleh direksi. 4. Sekertaris Direktur Utama
a. Membantu direktur utama dalam kegiatan administrasi sehari-hari. b. Mengatur jadwal rapat, pertemuan dan tamu.
c. Menjalankan tugas administrasi yang dilimpahkan oleh direktur utama sehari-hari.
5. Direktur Keuangan
a. Mencatat, menerima, mengendalikan segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi keuangan baik yang masuk maupun yang keluar.
b. Mengkoordinasi penanganan pelaksanaan administrasi keuangan dan laporannya.
c. Melaksanakan dan mengusahakan agar alur keuangan dapat berjalan seimbang.
d. Merencanakan Annual budget.
e. Mengawasi penggunaan dana, barang dan peralatan pada masing-masing bagian dalam perusahaan.
f. Bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan keuangan administrasi perusahaan.
(59)
g. Menjalankan tugas lain yang diminta oleh direktur utama. 6. Direktur Umum dan Personalia
a. Mengkoordinasikan penanganan dan pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan masalah rumah tangga, lingkungan, keamanan dan transportasi perusahaan.
b. Memprogramkan peningkatan SDM (karyawan).
c. Mengkoordinir dan mengusahakan terciptanya ketertiban karyawan, ketertiban tempat kerja dan pemeliharaan perlengkapan alat-alat kantor dan alat-alat transportasi.
d. Mengatur pelaksanaan dan penerimaan tamu.
e. Menjalankan tugas lain yang diminta direktur utama. 7. Direktur Produksi
a. Menentukan dan mengendalikan penjadwalan pelaksanaan alat-alat mesin cetak atau order yang dicetak.
b. Mengkoordinasikan penanganan kegiatan percetakan, cetak-mencetak dan pasca cetak.
c. Mengkoordinasikan persediaan, penyimpanan dan pemakaian bahan baku dalam menunjang kegiatan percetakan.
d. Bertanggung jawab secara penuh terhadap setiap tugas oprasional cetak yang dilakukan oleh bawahanya.
e. Memprediksi secara menyeluruh pelaksanaan kegiatan oprasional cetak.
(60)
f. Mengkoordinasikan jajaran oprasioanal untuk berhubungan dengan pihak lain guna menjalin relasi.
g. Menciptakan suasana kerja yang berkesinambungan dan keterkaitan antara satu bagian dengan bagian lain dalam suasana harmonis karena setiap bagian berkaitan dengan bagian lainnya.
h. Mengkoordinasikan pembuatan desain dan art sampai selesai. i. Menjalankan tugas lain yang diminta oleh direktur utama. 8. Direktur Pemasaran
a. Menyusun perencanaan program kerja baik jangka panjang maupun jangka pendek.
b. Melakukan perencanaan pengembangan dan alokasi sumber daya manusia.
c. Melakukan koordinasi kerja dan pembagian tugas.
d. Bertanggung jawab terhadap manajeman bagian pemasaran.
e. Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja bawahan sesuai dengan ketentuan perusahaan yang berlaku.
f. Melakukan pengawasan yang efisien dan efektiv dalam kegiatan kerja di bagian pemasaran.
9. Direktur Penerbitan Buku Umum dan Rohani
a. Mengkoordinasikan penanganan pelaksanaan kegiatan penerbitan. b. Bertanggung jawab akan tersedianya naskah penerbitan, persiapan
sebelum diterbitkan dan bertanggung jawab penuh atas naskah yang di terbitkan.
(61)
c. Menjalin kerja sama dengan pihak lain.
d. Mengkoordinasikan penanganan pemasaran dari apa yang sudah di terbitkan.
e. Menjalankan tugas lain yang diminta oleh direktur utama. 10.Kepala Bagian Personalia
a. Mengadakan pengangkatan dan pemberhentian karyawan dan menyelesaikan konflik antara sesama karyawan, karyawan dengan atasan, dan atasan dengan pemilik
b. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan. c. Membantu direktur umum dan personalia dalam promosi dan mutasi
karyawan.
d. Memeriksa kelengkapan syarat administrasi dan melakukan wawancara calon pekerja.
e. Membuat absensi karyawan dan melaporkan datanya ke direktur umum dan personalia.
f. Membuat surat ijin karyawan, surat pangilan dinas, surat pembinaan, surat peringatan, PHK, dan lain-lain pada karyawan. g. Memproses karyawan yang PHK atau mengundurkan diri dari
perusahaan.
h. Menindak lanjuti surat yang masuk. 11.Kepala Bagian Produksi
a. Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahanya serta menentukan pembagian tugasnya.
(62)
b. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi .
c. Bertanggung jawab atas tersedianya mesin dan peralatan kebutuhan produksi.
d. Bertanggung jawab atas kegiatan produksi berlangsung lancar dan evisien.
12.Kepala Bagian Penjualan
a. Memberikan usulan strategi penjualan yang efektif dan evisien. b. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya pelanggan yang
complain.
c. Menciptakan kenyamanan kerja.
d. Menjalin hubungan, koordinasi dan kerjasama yang baik di dalam interen bagian penjualan maupun bagian yang lain.
e. Bertanggung jawab terhadap kelancaran, dan keakuratan data administrasi penjualan.
f. Melaksanakan penjualan dan pengawasan dari buku, majalah dan order cetakan.
g. Mencari pelanggan baru dan peluang di pasar.
h. Menemukan dan mendengar keluhan pelanggan baik pelanggan lama dan baru.
i. Memperhatikan kepuasan konsumen. j. Mengatur pendistribusian penjualan buku. k. Meneliti peluang pasar.
(63)
13.Kepala Bagian Penerbitan
a. Bertanggung jawab atas isi penerbitan.
b. Bertanggung jawab atas kualitas produk penerbitan.
c. Memberikan arahan kepada karyawan tentang isi dan berita yang akan dimuat.
d. Menentukan layak atau tidaknya brita, foto dan desain sebelum penerbitan
e. Melakukan koordinasi dengan bagian lain.
f. Menjalin lobi-lobi dengan narasumber untuk mempermudah mencari berita.
g. Bertanggungf jawab terhadap pihak lain apabila pihak lain merasa di rugikan.
14.Kepala bagian Akuntansi
a. Menjalin hubungan, koordinasi dan kerjasama yang baik di dalam intern bagian Akuntansi maupun dengan bagian lain.
b. Memastikan prosedur dan kebijakan perusahaan dijalankan dengan baik oleh seluruh staf akuntansi.
c. Mengatur dan mengawasi pembukuan perusahaan.
d. Menganalisis, mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
e. Mengusulkan sistem dan prosedur Akuntansi dan keuangan yang memadai.
(64)
E. Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan percetakan dan penerbitan CV. Andi Offset Yogyakarta per 8 Januari 2016 adalah:
1. Kaeryawan Departemen Umum sebanyak 24 orang 2. Karyawan Departemen Produksi sebanyak 105 orang 3. Karyawan Departemen Keuangan sebanyak 16 orang 4. Karyawan Departemen Penerbitan sebanyak 24 orang 5. Karyawan Departemen Pemasaran sebanyak 34 orang 6. Karyawan Departemen Desain and Art sebanyak 28 orang 7. Karyawan Departemen Penerbit sebanyak 27 orang F. Jam Kerja
Jam kerja karyawan CV. Andi offset Yogyakarta: 1. Senin-Jumat: Pukul 08.00-16.00 WIB
2. Sabtu : Pukul 08.00-14.00 WIB
Waktu istirahat yang di berikan perusahaan adalah 45 menit pada pukul 12.00 hari senin-Jumat dan pukul 11.00 pada hari sabtu. Pekerjaan lembur jika di perlukan dilakukan hingga pukul 22.00 WIB.
G. Sistem Kompensasi dan Jaminan Sosial
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan CV Andi Offset Yogyakarta di luar gaji atau upah pokok adalah sebagai berikut:
1. Makan siang sebanyak satu kali setiap hari kerja dan dua kali untuk karyawan kerja lembur.
(65)
2. Pelayanan kesehatan berupa obat-obatan bagi karyawan yang mengalami sakit ringan dan biaya sebesar 50% apabila karyawan harus berobat ke dokter. Dalam hal ini CV Andi Offset Yogyakarta bekerja sama dengan rumah sakit Panti Rapih dan Betesdha.
3. Pemberian tunjangan akhir tahun dan tunjangan lebaran.
4. Koprasi simpan pinjam untuk melayani kebutuhan karyawan. Anggota koprasi ini adalah seluruh karyawan.
5. Seluruh karyawan diasuransikan pada asuransi tenaga kerja dan kecelakaan.
6. Pemberian cuti bagi karyawan akan melahirkan selama tiga bulan. Cuti juga diberikan kepada karyawan yang mempunyai keperluan tertentu seperti menikah dan sebaginya.
H. Kegiatan Usaha 1. Aktivitas Usaha
Untuk menunjang kelangsungan hidup perusahaan, maka dilakukan usaha percetakan dan penerbitan buku-buku dengan menjalankan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a. Aktivitas Pokok
1) Menerima orderan atau pesanan dari konsumen yang berupa tulisan, undangan, atau brosur.
2) Mengedit tulisan dari penulisan yang akan di cetak.
3) Menerima order khusus untuk kulit buku atau cover depan dengan mengunakan sinar Ultra Violet (UV).
(66)
4) Mencetak buku-buku ilmiah dan non-ilmiah. 5) Menerbitkan buku-buku yang telah di cetak. b. Aktivitas Usaha Pengembangan
1) Membeli dan mempergunakan teknologi baru guna mendukung proses percetakan dan penerbitan agar dapat dilakukan dengan lebih cepat.
2) Mencari informasi yang lebih luas dari berbagai kalangan sesuai dengan perkembangan zaman guna memenuhi kebutuhan buku-buku ilmiah, khususnya buku-buku yang di terbitkan oleh Penerbit Buku Umum (PBU) dan kebutuhan buku-buku rohani serta mengelola Majalah Bahana yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Rohani (PBR) CV Andi Offset Yogyakarta.
3) Mengadakan relasi dengan segala pihak didalam negeri maupun luar negri guna memenuhi kebutuhan informasi dan melakukan promosi jasa percetakan dan penjualan buku-buku.
2. Produk CV. Andi Offset
Berikut ini adalah Produk-produk yang dihasilkan oleh CV Andi Offset Yogyakarta, ya itu:
a. Buku Rohani
Buku rohani ya itu buku rohani, majalah bahana, renungan malam, renungnan pagi.
(67)
b. Buku umum
Buku umum ya itu buku komputer, novel, buku anak-anak. Buku-buku tanaman, buku pelajaran, buku motivasi dan lain-lain. c. Barang Cetakan
Barang cetakan digolongkan menjadi dua ya itu order kecil dan order besar. Contohnya seperti: undangan, nota, brosur, buku dan lain-lain.
3. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi CV. Andi Offset dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Bahan Baku Kertas dan Cover
Jenis kertas yang di gunakan dalam proses produksi adalah: art papaer, mattpaper, linen, BC, CD (buram), buffalo, HVS, kunsdruk, krungkut, kertas anti sobek, ivory. Bahan baku ini di pesan melalui internet, telepon, fax, atau salesman yang langsung datang ke prusahaan. Beberapa prusahaan yang menjadi suplier bahan baku kertas adalah: PT. Citoputra Indoprima, PT. Cakrawala Megah Indah, PT. Surya Prima Jayatama, PT. Embossindo Utama, dan sebagainya.
(68)
b. Bahan Penolong 1) Plate
Media berupa lempengan logam tipis atau lembaran kertas yang dimasukan ke dalam mesin cetak yang nantinya menimbulkan tulisan dan atau gambar pada kertas.
2) Plastik
Bahan yang digunakan untuk melapisi buku-buku pada tahap terakhir proses produksi.
3) Lem
Bahan yang digunakan untuk menjilid buku. 4) Tinta
Tinta yang digunakan untuk cetak hitam adalah tinta tipe WS, sedangkan cetak warna menggunakan tipe DEG. Pemasok bahan baku tinta adalah: CV. Konita dan PT. Berkat Abadi Utama.
4. Proses Produksi
Proses produksi merupakan proses bisnis yang dijalankan oleh CV. Andi Offset untuk membuat perusahaanya bisa terus hidup dan dapat bertahan. Dari proses produksi ini CV Andi Offset menghasilkan produk buku dan non buku, untuk lebis sepesifiknya sama seperti sub bab sebelumnya. Dalam produksi ini terdapat 3 alur utama yaitu:
(69)
Gambar 4.2: Pesanan Dari Luar (Barang Cetakan) BAGIAN
PRA CETAK
Pesanan
Front office
Desain dan Setter
Kalkulasi Biaya
Cetak
Lipat
Pemotongan
Binding (Jilid)
Wrapping (pengemasan plastik)
(70)
Gambar 4.3: Cetakan Buku baru dengan Penerbit Pengarang
Pengembangan Produk
Editor
Desain dan Setter Front Office
Plate Making
Cetak
Lipat
Pemotongan
Binding
Wrapping
Gudang
Marketing BAGIAN
PRA CETAK
(71)
Pesanan
Front Office
Bagian Produksi
Cetak
Lipat
Pemotongan
Binding
Wrapping
Gudang
Pengiriman
(72)
I. Pemasaran produk
Pemasaran produk Andi dilakukan oleh Departemen Pemasaran. Para sales dalam menjual produk Andi diatur dalam pembagian wilayah sesuai dengan mapping area yang telah disepakati bersama. Setiap sales mempunyai target penjualan yang dicapai perbulan untruk mendapatkan reward berupa insentif yang sudah ditentukan. Sedangkan banyak jumlah sales tergantung dari luasnya wilayah cabang yang akan dikerjakan.
J. Cabang CV. Andi Offset
Sampai sat ini CV. Andi Offset memiliki cabang sebanyak 11 yang tersebar di wilayah Indonesia dengan wilayah Yogyakarta sebagai pusatnya. 11 cabang tersebut, yaitu:
1. Surabaya 2. Jakarta 3. Bandung 4. Medan 5. Palembang 6. Makasar 7. Manado 8. Samarinda 9. Pekanbaru 10.Bali 11.Papua
(73)
56
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
CV Andi Offset merupakan perusahaan yang bergerak dibidang percetakan dan penerbitan buku. Dalam menjalankan usahanya CV Andi Offset biasanya menerima pesanan dari pelanggan. Pesanan yang masuk akan dipertimbangkan oleh perusahaan untuk menentukan sanggup atau tidak pesanan dibuat. Dalam proses pembuatan memerlukan beberapa bahan pokok dan pembantu yang kemudian akan diolah oleh bagian produksi sehingga dapat menghasilkan suatu produk yang diminta konsumen.
Dalam menentukan harga jual produk berdasarkan pesanan konsumen, CV Andi Offset menggunakan dasar harga pokok produksi untuk menetapkan harga jual yang terbaik, tetapi penentuan harga tersebut harus ditentukan diawal saat konsumen memesan produk, bukan setelah produk selesai di produksi. Sehingga penetapan harga pokok produksi harus tepat agar CV Andi Offset tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi dalam penentuan harga jualnya.
Oleh karena itu melalui penelitian ini, peneliti akan mengevaluasi prosedur dalam menentukan harga pokok produksi CV Andi Offset apakah sudah sesuai atau belum terhadap teori dan selanjutnya, peneliti mengunakan 3 jenis produk yang diberikan perusahaan untuk dilakukan perbandingan perhitungan.
Dalam tahap pertama peneliti menyajikan kembali tabel evaluasi dalam bab III bersamaan dengan hasil atau data yang sudah diperoleh dari CV Andi Offset.
(74)
A. Perbandingan Deskriptif
Tabel 5.1 Tabel Perbandingan Deskriptif
No Prosedur Menurut Teori Menurut Perusahaan
Interprestasi Sesuai/ Tidak 1 Pembebanan
biaya bahan dan suplies
a. Dalam penggunaan bahan dan suplais oleh departemen produksi, biaya bahan baku terdiri atas biaya bahan utama. Biaya bahan baku adalah bahan yang akan diolah menjadi produk selesai dan
pemakaiannya dapat
diidentifikasi atau diikuti jejaknya atau merupakan bagian integral pada produk tertentu. b. Untuk bahan
penolong dan suplais pabrik dimasukan pada kelompok biaya overhead pabrik.
a. Bahan baku dalam
perusahaan ada satu jenis yaitu Kertas.
b. Dalam Bahan pembantu atau penolong perusahaan memasukan ke dalam biaya overhead pabrik variabel. Sesuai Sesuai
(75)
No Prosedur Menurut Teori Menurut Perusahaan
Interprestasi Sesuai/ Tidak 2 Pembebanan
biaya tenaga kerja
a. Gaji dan upah karyawan ditentukan dengan lamanya waktu kerja (jam kerja) atau jumlah produk yang dihasilkan.
b. Untuk
karyawan tetap gaji diberikan perbulan.
a. Gaji Pokok Karyawan atau tenaga kerja langsung ditetapkan Rp1.050 per produk
b. Karyawan tetap
menggunakan gaji per bulan, besar gaji di tentukan dengan tingginya jabatan Sesuai Sesuai
3 Pembebanan biaya
overhead pabrik
a. Suatu perusahaan akan dibebani biaya
overhead pabrik sesuai dengan
kapasitas sesungguhnya yang
dinikmati oleh pesanan yang bersangkutan dikalikan dengan biaya overhead pabrik yang di tentukan dimuka. a. Perusahaan menggunakan komponen biaya overhead untuk menentukan besarnya harga pokok produksi Sesuai
(76)
No Prosedur Menurut Teori Menurut Perusahaan Interprestasi Sesuai/ Tidak b. Dasar penentuan biaya overhead pabrik ditentukan dengan orientasi perusahaan tersebut. b. Perusahaan berorientasi berdasarkan bahan baku. Sesuai
4 Pembebanan Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi pesanan dihitung dengan merekam kartu harga pokok produksi pesanan. Perhitunganya adalah biaya bahan baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik.
Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan: Bahan Baku+Jasa Cetak+Jasa
Lipat+Jasa Binding+Jasa Potong+Jasa Wrapping+BOP+ Biaya Cadangan (10%)
Tidak Sesuai
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa CV. Andi Offset dalam menentukan biaya harga pokok produksi berdasarkan pesanan tidak sepenuhnya sesuai dengan teori. Ketidaksesuaian tersebut terletak dalam satu bagian, ya itu pembebanan harga pokok produksi.
Bagian pembebanan biaya harga pokok produksi CV. Andi Offset tidak sesuai dengan teori karena mencantumkan biaya-biaya jasa. CV. Andi Offset beranggapan bahwa jasa yang dibebankan tersebut akan menutupi biaya-biaya yang timbul dalam memenuhi pesanan konsumen. Biaya jasa yang tidak sesuai terletak Pada jasa cetak dan lipat, karena jasa ini memfokuskan pada perawatan mesin dan
(77)
penggunaan tinta, padahal dalam taksiran komponen biaya overhead pabrik sudah ada bagian perawatan mesin dan tinta. Hal ini akan berdampak pada penentuan harga pokok produksinya, dimana harga pokok produksi tersebut akan di bebankan terlalu besar. Lalu, perusahaan juga menambahkan biaya cadangan sebesar 10%, hal ini sangat berbeda dengan teori yang ada dimana dalam teori tidak digunakan biaya cadangan, CV. Andi Offset menambahkan biaya ini dengan tujuan berjaga-jaga apabila terjadi kerusakan atau cacat saat produksi pada barang yang dipesan oleh konsumen. Perbedaan yang ada ini mengakibatkan hasil harga pokok produksi menjadi berbeda dengan teori.
B. Analisis Perhitungan
Peneliti akan menyajikan tiga data taksiran perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan dari konsumen pada bulan maret tahun 2015. Data yang ada akan digunakan istilah ya itu: Buku-1, Buku-2, dan Buku-3, masing-masing buku yang ada di buat sebanyak 400, 380 dan 520 eksemplar.
1. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain bahan baku dan tenaga kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam: biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik, reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya listrik dan air pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya overhead lain-lain
CV. Andi Offset menggunakan biaya overhead pabrik dalam pembebanan harga pokok produksinya, dasar yang dipakai dalam
(78)
pembebanan overhead pabrik ini adalah pada bahan baku. Berikut adalah daftar taksiran biaya overhead pabrik CV. Andi Offset tahun 2015:
Tabel 5.2 Taksiran biaya overhead pabrik CV. Andi Offset Tahun 2015
Sumber: CV. Andi Offset
Cara pembebanan overhead pabrik yang dilakukan oleh CV. Andi offset adalah sebagai berikut:
Taksiran �� �ℎ � Pabrik
Taksiran Biaya Bahan Baku x % = �� �ℎ � Pabrik
Dari rumus di atas menunjukan bahwa CV. Andi Offset berorientasi pada bahan baku, karena dalam pembuatan produknya, kertas (bahan baku utama) memiliki porsi yang sangat banyak. Besarnya taksiran biaya bahan baku adalah Rp. 3.150.000.000. Sehingga besarnya tarif biaya overhead pabrik adalah:
Rp . . .
Rp . . . x % = , %
Elemen Biaya Jumlah
Listrik Rp80.000.000
Telepon 50.000.000
R and D 25.000.000
Desain 53.000.000
Depresiasi Mesin 669.425.477
Tinta 318.000.000
Lem 80.000.000
Plastik 40.000.000
Cover 250.000.000
Pemeliharaan Mesin 135.000.000
Plate 280.000.000
(79)
Dari hasil perhitungan di atas CV. Andi Offset membebankan biaya overhead pabrik terhadap pesanan produk tersebut adalah 0,628 atau 62,8%.
2. Harga Pokok Produksi Pembuatan Buku-1 CV. Andi Offset
Pada pesanan ini konsumen meminta untuk dicetak buku biografi dari orang-orang terkenal sebanyak 400 eksemplar, dengan ukuran 12,5 × 14,5 Cm, jumlah halaman sebanyak 168, dan bahan cover standar. Bahan baku yang digunakan adalah kertas berukuran A4 (70 gr) dengan taksiran harga Rp25.000/ rim, (1 rim =500 lembar).
Tabel 5.3 Total harga pokok produksi pesanan buku-1 CV. Andi Offset
Sumber: CV. Andi Offset
Dalam tabel di atas taksiran biaya bahan baku yang dibebankan ke pesanan buku-1 oleh CV. Andi Offset adalah Rp840.000 yang terdiri dari 16.800 lembar kertas dengan harga taksiran Rp50 per lembar (Rp25.000/ 500 lembar).
Total harga pokok produksi pada pesanan buku-1 menurut CV. Andi Offset adalah Rp2.827.352. Untuk harga pokok produksi per untitnya adalah
Item Ket. Satuan Harga Jumlah
Bahan Baku Kertas Lembar 16.800 Rp50 Rp840.000
Jasa Cetak isi Sisi 33.600 16 537.600
Cover Lembar 400 25 10.000
Jasa Lipat Kertas Lembar 16.800 14 235.200
Jasa Binding
Buku 400
700 280.000
Jasa Potong 150 60.000
Jasa Wrapping 200 80.000
Biaya Overhead Pabrik (62,8% × Rp840.000) 527.520
2.570.320
Biaya Cadangan (10% × Rp2.570.320) 257.032
(1)
I i
l*
I1
l
I
I
I
C.
Saranl.
Dalam penentuan biaya produksi CV. Andi Offset lebih baik apabilatidak membebankan biaya jasa cetak, jasa lipat dan biaya cadangan l0% karena
itu
akan menetapkan harga pokok produksi pesanan menjadi terlalu besar.2.
Dalam komponen biaya overhead sebaiknya memasukan asuransi mesin, asuransi gedung, depresiasi gedung dan biaya tenaga,kerja tidak langsungkarena dalam teori, komponen tersebut merupakan kelompok biaya
overheadpahik
3.
untuk penelitian selanjutrya yang mengambil tema yang sama dengan peneliti, diharapkan peneliti dapat mencari informasi tambatran unhrk(2)
79
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, Helmina. 2013. “Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode
Full Costing Pada Pembuatan Etalase Kaca dan Alumunium Di UD. Istana
Alumunium Manado”. Jurnal EMBA. Vol. 1. (September). No.3: 217-224
Carter, William. 2009. Akuntansi Biaya “Cost Accounting”. Diterjemahkan oleh Salemba Empat. Penerbit Salemba Empat.
Firmansyah, Iman. 2013. Akuntansi Biaya itu Gampang. Edisi Pertama. Penerbit Dunia Cerdas. Jakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi 6. Cetakan Pertama. Dicetak & diterbitkan
BPFE. Yogyakarta.
Haryono. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta.
Kamaruddin Ahmad. 2013. Akuntansi Manajemen: Dasar-dasar konsep biaya dan
pengambilan keputusan. Edisi Revisi 8. Rajawali Pers Bisnis. Jakarta.
Kemendikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Balai Pustaka. Jakarta.
Mulyadi, 2012. Akuntansi Biaya. Edisi 5. UPP-STIM YKPN, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Mulyadi. 2007. Activity Based Cost System. Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Oktaviana, Cindita. 2015. “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Job Order Costing sebagai Penentuan Harga Jual Produk (Studi
Kasus di CV.X)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata
(3)
Riwayadi. 2014. Akuntansi Biaya Pendekatan Tradisional dan Kontemporer. Edisi Kesatu. Jakarat: Salemba Empat
Riza, Kautzar. 2013. Akuntansi Biaya Pendekatan Product Cost. Edisi pertama. Akademia Permata.
Spillane, James. SJ. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Kesatu. Yogyakarat: Penerbit Universitas Sanata Dharma
Supriyono. 2015. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan harga
pokok. Edisi kedua. Cetakan kesembilan belas. Dicetak & diterbitkan BPFE.
Yogyakarta.
Wijayanti. 2006. “Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produk Pesanan (Studi kasus
CV Rimba Sentosa Tawangsari Sukoharjo)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Yadiati Winwin, Wahyudi Ilham. 2008. Pengantar Akuntansi. Edisi Revisi. Cetakan kedua. Penerbit Prenada Media Group.
(4)
(5)
Pedoman Wawancara
1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Perusahaan?
2. Jika ada, berapa cabang yang ada? Dimana saja?
3. Apa bentuk dan visi/ misi perusahaan ini?
4. Bagaimana Perkembangan perusahaan secara keseluruhan?
5. Bagaimana struktur organisasi di perusahaan ini?
6. Apa saja wewenang yang dimiliki oleh setiap kepala bagian dan direktur?
7. Apakah ada Kerja sama atau mitra perusahaan?
8. Berapa Jumlah pekerja yang ada di sini?
9. Bagaimana sistem pemesanan produk oleh konsumen?
10. Bagaimana proses memproduksi pesanan dari konsumen?
11. Berasal dari mana bahan baku?
12. Bagaimana menentukan besarnya bahan baku?
13. Biaya apa saja dalam overhead pabrik?
14. Bagaiman metode dalam mengumpulkan biaya produksi?
(6)
Telah, mengadaka! penelitian,
Yngyakarta dari tanggal I {,xl penyu$unantugas akhir
EVALUASI
mestmya.
Yogyak@
YOGY,
dil eV;,{1,1D1' OFF$gf
'
27,'.' Iurri-: :'^(lIrS i urtUL
NAN STI.IIDI
sehagaimana