Materi Diklat BP3IP SISTEM NAVIGASI ELEKTRONIK BAB III B

lucht ketelce / lufkessel) yang digunakan untuk dapat menangkap
gelamburgelambur udara yang mungkin terdapat di dalam tabung.
Keterangan gambar :
a. Tutup bejana
b. Mur cincin
c. Tabung yang dipersempit
d. Lubang kecil penghubung dengan udara
e. Tempat thermometer
f. Ruang hampa
Agar upaya bejana air raksa itu dapat tertutup rapat di bagian atasnya,
digunakan sebuah cincin yang dibuat dari kulit domba yang lemas. Ini
digunakan untuk mencegah pengotoran air raksa oleh debu dan
semacamnya dan adanya perubahan-perubahan tekanan di dalam bejana
tidak akan terganggu.
Udara luar dapat masuk melalui lubang-lubang kecil es.
Seluruh susunan itu diselubungi oleh sebuah tabung kuningan yang
diperlengkapi dengan Skala dan di a tabung kuningan itu di sisi depannya
dilubangi dengan ukuran yang lebih kecil. Di tempat lubang-lubang itu
diselubungi oleh sebuah gelas pelindung silinder yang bagian depannya
bening sedang sisi belakangnya baur.
Di antara f dan g dipasang juga dengan sebuah thermometer yang

reservoirnya berada di dalam tabung kuningan itu jadi tidak nampak).
Seluruh pesawat itu dapat berputar pada sebuah poros tegak ditaruhkan
di cincin lonja dan dengan perantaraan sebuah sengkang (broce / begugel
/ bugel ) yang memegas dengan sekrup pada umumnya dia dipasang di
dinding kamar peta.

Keuntungan-keuntungan pemakaian Barometer air laut :
a. Mudah mengikuti perubahan tekanan udara dan tidak perlu dengan
mengetokkan di permukaan kaca.
b. Koreksi-koreksi sangat teliti bila dibandingkan dengan Barometer
Aneroide, dan dijepit dengan alai pengatur koreksinya.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Barometer bejana laut
Setiap Barometer bejana laut yang baik harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut ini :
1. Barometer harus peka (sensitive) artinya adalah perubahanperubahan tekanan udara yang bagaimana kecilpun, perubahan
yang terjadi itu dengan secepat mungkin ditunjukkan oleh
barometer itu.
2. Bagian dalam tabung harus bersih betul, sebab jika tidak maka
barometer itu tidak mungkin peka.
3. Air raksa harus benar-benar murni sebab sekali waktu air raksa itu

masih juga mengandung bagian-bagian timah atau tembaga yang
kepekaannya berbeda dengan air raksa, dengan demikian maka
pemuaiannya tidak sama dengan pemuaian air raksa murni.
4. Ruang hampa Torricelli harus benar-benar hampa
Jika di dalam ruang hampa itu masih terdapat udara, maka akan
terjadi tekanan bahwa (reaction) sehingga akibatnya penunjukkan
tidak bersifat tetap sehingga besarnya koreksi tidak dapat
ditentukan dengan pasti.
Jika volume udara di atas tabung itu berubah karena naik atau
turunnya permukaan air raksa, maka tekanan tekanan yang terjadi
berubah-ubah menurut Hukum Boyle. Sedangkan, jika sementara
itu terjadi perubahan suhu maka tekanan lawan itu bukan lagi
menurut hukum Boyle melainkan menurut hukum Boylegay Lussac.

5. Garis menengah sebelah dalam dan penampang tabung setinggi
pembacaan paling sedikit harus 8 cm.
Sebab jika tidak, maka diantara air raksa dan gelas akan terjadi
gejala kapilaritas. Sebuah tabung sempit (gambar) yang kedua
ujungnya terbuka jika dicelupkan salah satu ujungnya di dalam
bejana yang berisikan air, maka permukaan air di dalam tabung

akan lebih tinggi daripada permukaan ai raksa di dalam bejana.
Selisih antara ketinggian permukaan air raksa yang di dalam
tabung dan di dalam bejana itu akan jauh lebih besar jika garis
tengah tabung itu jauh lebih kecil. Menurut penelitian-penelitian
ternyatalah bahwa, bilamana garis tengah tabung itu 3 cm atau
lebih, maka permukaan ai raksa di dalam tabung, sama tingginya
dengan permukaan air raksa di dalam bejan.

Selisih yang nampak itu disebut gejala-gejala kapilaritas yang
merupakan koreksi karena sifat pipa berlubang kecil (kapilair),
dimana sifat pipa kapilair memiliki daya tekan tersendiri terhadap
cairan, sehingga untuk koreksi kapilaritas ini apabila cairan air

raksa harus ditambahkan. Koreksi ini sudah termasuk di dalam
kesalahan alai yaitu koreksi index sehingga pembaca harus benarbenar teliti sebelum memakai barometer yang akan digunakan,
terutama pada pipa-pipa yang berlubang kecil (kapilair).
Di dalam ilmu alam telah kita ketahui bahwa kohesi dan molekulmolekul air raksa adalah lebih besar dan pada adhesi air raksa dan
gelas,

sehingga


air

raksa

di

dalam

tabung

kapilair

itu

permukaannya lebih rendah dari permukaan air raksa di dalam
bejana. Tekanan ke bahwa pada permukaan air raksa di dalam
tabung kapiler itu adalah tergantung dari lugs penampang tabung
dan panjang lengkungan dan manikusnya. Oleh karena untuk
kapilaritasnya itu pada umumnya diperlukan suatu koreksi yang

nilainya tetap maka pengaruh dari panjangnya lengkungan
maniskus itu diabaikan, pengaruh itu semakin besar jika tabung
kapiler itu semakin sempit.
Maka dengan alasan itulah garis menengah tabung barometer
bejana laut sehingga pembacaanya itu tidak kurang dari 8 mm.
6. Skala harus benar dan tergantung tegak lurus dalam pada itu skala
dan nonius masing-masing harus benar-benar terbagi sama besar,
sebab jika tidak, sudah jelas akan diperoleh pembacaan yang tidak
benar.
Cara menggunakan Barometer Air Raksa
Barometer yang baru atau barometer yang baru saja diperbaiki
seyogyanya kits periksa tentang kesempurnaannya.
Adapun prosedur pemeriksaan itu adalah sebagai berikut
1. Pemeriksaan ruang hampa Torricelli
Dengan cara memiringkan sangat perlahan, agar air raksa mengalir
dan mengisikan kembali dua cara mengalirkan, maka akan nampak
pada tabung dengan demikian udara ini akan terdorong.

2. Pemeriksaan Penyempitan Tabung
Hal ini dapat dilihat dan mengalirnya air raksa, 32 mb dalam waktu 4

sampai dengan 5 menit. Dengan cara miringkan pelan-pelan sehingga
pembacaan skala naik, setelah itu kembali tegak dan air raksanya
mengalir kembali. Apabila mengair kembali kurang dan 4 menit untuk
32 mb berarti pipa terlalu sempit atau terlalu lobar akibatnya barometer
kurang peka.
3. Pemeriksaan skala
Caranya :
Dengan dibandingkan skala barometer dengan noniusnya, dimana tiap
pemotongan garis tepat pada penunjukkan mill yang berikutnya, untuk
setiap perubahan satu strip nonius.
Cara membawa Barometer
Ada kemungkinan bahwa barometer bejana laut ini dipindahkan, dimana
tempatnya misalnya dari suatu kapal ke kapal lainnya maka perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Lepaskan barometer dari sangkangnya dalam keadaan dalam
2. Miringkan barometer dengan sangat hati-hati dan perlahan-lahan
sehingga mengalirnya air raksa secara pelan.
3. Dalam kedudukan mendatar masuknya Barometer dalam kotak yang
tersedia.
Catatan :

Sesudah barometer ditempatkan dalam kotak, jangan menempelkan kotak
barometer dalam posisi tegak sebab getaran tegak dapat mengakibatkan
gerakan pemompaan.
Penempatan Barometer di atas kapal.

Sebelum

barometer

dipasang

di

tempatnya,

barometer

itu

dikeluarkan dan dalam kotak dan diantara gelas tabung dengan air raksa

di dalam tabung itu benar-benar tidak ada gelembung udaranya. Jika kita
sudah yakni benar bahwa gelembung udara itu tidak ada, barometer itu
kita miringkan dengan hati-hati sehingga air raksa di dalam tabung akan
menurun dengan perlahanlahan. Setelah itu barometer itu digantungkan
pada sengkangnya.
Pada umumnya barometer air raksa itu ditempatkan di dalam kamar peta
dan tempatnya itu harus dipilih sedemikian rupa sehingga :
(i) Udara luar dapat mengalir dengan bebas selama kapal berlayar
(ii) Barometer harus bebas dari penyinaran matahari secara langsung
dan juga tempat itu tidak terlalu dekat dengan sebuah lampu yang
menyala.
(iii) Barometer itu jaraknya harus cukup jauh dari alas-alai pemanas
cerobong dan kamar mesin.
(iv) Tempat itu harus mudah dapat dicapai guna melakukan pembacaan,
namun bukan merupakan tempat yang dipergunakan untuk umum.
Pembacaan Barometer
Semua

alas


penunjuk

suhu

(thermometer)

harus

melalui

pemeriksaan, dengan standar dan lembaga meteorologi. Pada masa
lampau Thermometer di kapal harus selalu disesuaikan dengan lembaga
Meteorologi tersebut. Tetapi pada jaman modern ini tidak diperlukan lagi
segala macam merk Thermometer setelah diperiksa dan diuji oleh
Lembaga Meteorologi sangat banyak dipasaran umum, sehingga kita tidak
perlu lagi memeriksa pada barometer yang kita pakai karena telah
mempunyai cadangan yang cukup di kapal nanti sebelum dilakukan
pemakaian barometer perlu diperhatikan pemakaian di kapal harus
memenuhi persyaratan.


Dalam membaca Barometer hendaknya (dilakukan urutan-urutan sebagai
berikut :
(i) Pertama-tama

dilakukan

pembacaan

atas

Thermometer

yang

ditempelkan pada Barometer itu sebab, pangs badan pembaca, dapat
berubah.
(ii) Setelah itu bejana air raksa itu ditepuk dengan lembut, dan jika
dipandang perlu, penepukan itu dilakukan beberapa kali dengan
maksud untuk mengalahkan gesekan yang terjadi antara lain raksa
dengan sisi dalam dan tabung.

(iii) Selanjutnya barometer diputar di dalam sengkang dalam demikian
rupa sehingga sebelah belakang mengarah cahaya.
(iv) Sekarang nonius pertama-tama digerakkan ke atas demikian jauh
sehingga kita dapat melihat melalui celah-celah antara permukaan air
raksa dan sis bawah cincin.
(v) Setelah itu nonius digerakkan ke bawah sedemikian jauh sehingga
kita lihat bahwa sisi bawah cincin tepat menyinggung puncak
maniskus.
(vi) Harus dijaga benar-benar Skala dan nonius benar-benar dalam
kedudukan tegak sebab, jika tidak, maka akan dihasilkan nilai
pembacaan yang terlalu tinggi. Jika sewaktu melakukan pembacaan
itu diperlukan penerangan, maka penjelasannya dalam jangka waktu
sesingkat mungkin.
(vii) Setelah itu pembacaan yang sebenarnya dilakukan yakni pertamatama dalam milibar penuh atau milimeter penuh dan kemudian dengan
menggunakan nonius bagian-bagian dan milibar atau milimeternya.
Skala Thermometer
Titik terpenting pada skala thermometer adalah titik beku dan titik
mendidihnya. Dan nilai titik beku diperoleh dari penempatan tabung
cadangan (reservoir) Thermometer dalam es murni atau salju murni yang
sedang mencair dengan catatan bahwa air yang mencair itu dapat

mengalir dengan lancar. Nilai titik didih dicapai / didapat apabila tabung
cadangan thermometer ditaruhkan di atas permukaan air yang sedang
mendidih pada tekanan 1 atmosfir (760 mm Hingga atau 1013 Milibar).
Pembagian skala thermometer sebagai berikut :
a. Untuk Celcius titik beku sampai titik didih dibuat skala 10° bagian yang
sama. Skala 00 celcius pada titik beku dan skala 100° celcius pada titik
didih.
b. Untuk Reamur titik beku sampai titik didih dibuat skala 80 bagian yang
sama. Skala 0° Reamur pada titik beku dan skala 80° Reamur pada
titik mendidih.
c. Untuk Fahreinheit dan titik beku sampai titik didih dibuat 180 bagian
yang sama. Titik beku terletak pada angka 32° Fahrenheit dan titik
didih pada skala 180° + 32° = 212 ° Fahrenheit.
Koreksi Barometer
Pembacaan Barometer belumlah merupakan tekanan udara yang
sebenarnya. Karena dasar pembuatan dengan ketinggian 0 meter di atas
permukaan laut. Sedangkan setiap permukaan (nevieau) tertentu, tekanan
udara sama dengan hemat massa udara yang berada di atasnya. Oleh
karena udara untuk makin ke atas makin tipis, maka semakin tinggi
lapisan udara semakin rendah pula tekanan udara dilapisan itu.
Sebelum dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan atas pengamatanpengamatan yang dilakukan untuk pelbagai ketinggian, maka tekanan
udara yang diperoleh masih juga harus dijabarkan hingga mencapai nilai
yang semestinya bagi pengamatan pada ketinggian yang sama.
Adapun macam-macam koreksi yang diperlukan adalah sebagai berikut
1. Koreksi Kapilaritas
2. Koreksi Indeks
3. Koreksi suhu