Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA

PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN

Oleh

YODI ARISTA TANJUNG

082102093

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : YODI ARISTA TANJUNG NIM : 082102093

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN

Tanggal : ... 2011 Pembimbing

(Abdillah Arif Nasution SE, M.Si, Ak) NIP : 19830406 200812 1 004

Tanggal : ... 2011 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi

( Drs. Rustam, M.Si, Ak ) NIP : 19511114 198203 1 002

Tanggal :... 2011 Dekan

( Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec ) NIP :19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulissehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan “.

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Program Studi D-III Akuntansi. Tugas akhir ini membahas tentang pemrosesan data menjadi informasi dengan menggunakan sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan. Selain itu, Tugas Akhir ini juga membahas proses pengambilan keputusan pada manajemen perusahaan berdasarkan informasi yang telah diproses sebelumnya.

Dengan kerendahan hati Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.


(4)

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang turut membantu penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini antara lain kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Program Studi Diploma

III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Abdillah Arif Nasution, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak membantu dan memberikan masukan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

5. Seluruh Staf Pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Munarti selaku Manajer Keuangan dan Ibu Ellyawati selaku Sekretaris

pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan.

7. Seluruh Staff dan Pegawai pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan.

8. Teristimewa buat Ayahanda Asril Soerin Jambak dan Ibunda Arniati Iskandar

Tanjung yang telah memberikan banyak Kasih Sayang, Dukungan, dan Do’a kepada saya, tanpa kalian saya tidak akan bisa menjadi seperti saat ini.

9. Seluruh keluarga yang aku sayangi, kak Elynd, kak Fifin, kak Icha dan bang Yudhi, Terima Kasih buat semua perhatian dan kasih saying yang telah kalian berikan buat adikmu yang bungsu ini.


(5)

10. Seluruh teman-teman jurusan D-III Akuntansi ’08 di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat disebutkan satu per satu namanya, khususnya buat grup C. Buat teman-teman seperjuangan, Ridho dan Abel. Dan yang paling spesial buat Miranda Sinaga, Makasih buat Do’a dan Dukungannya.

11. Seluruh teman-teman seperjuangan kelompok 7 Magang, Manan, Ayu, Risky,

Erika, dan Tiara. Nggak nyangka kita bisa sedekat ini, padahal baru kenal semenjak magang.

12. Buat sahabatku nongkrong, Hendra dan Olix, makasih ya dah mau

numpangin aku kalo pulang riset.

Akhirnya penulis berharap dan berdo’a semoga Allah SWT. Turut membalas segala amal baik kita, memberikan kita kesehatan, dan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, Juni 2011

Yodi Arista Tanjung NIM. 082102093


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Metode Penelitian ... 4

BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 8

B. Struktur Organisasi ... 11

C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 19

D. Tipe-tipe Keputusan ... 24

E. Proses Pengambilan Keputusan ... 27

F. Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengambilan Keputusan oleh Manajemen ... 30

BAB III ANALISA DAN EVALUASI


(7)

Akuntansi Perusahaan ... 33

B. Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pengambilan

Keputusan Oleh Manajemen ... 36

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 44 B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mencari berbagai peluang-peluang bisnis yang dapat menguntungkan perusahaan, dalam Era Globalisasi ditandai dengan berkembangnya hubungan antar manusia dalam berbagai bidang, frekuensi dan intensitas informasi yang diterima atau dihasilkan juga semakin besar. Dalam hal ini dunia usaha semakin mengalami perkembangan yang begitu pesat, terutama pada Sistem Informasi Akuntansi yang telah memberikan dampak yang cukup mendalam.

Perkembangan dunia usaha banyak mengalami permasalahan, baik masalah yang berhubungan dengan pihak dalam perusahaan maupun diluar perusahaan, biasanya masalah dalam suatu perusahaan itu adalah bagaimana seharusnya manajemen perusahaan tersebut mengatur dan mengolah perusahaan yang dimilikinya agar tetap berkembang dan memperoleh profitability yang tinggi. Dalam hal pencapaian tersebut pengambilan keputusan oleh pihak manajemen harus didasarkan pada jumlah informasi yang akurat baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, disini diperlukan manajemen yang lebih baik, harus lebih hati-hati serta berusaha mencapai hasil dan tujuan yang akan dicapai seefektif dan seefisien mungkin.


(9)

Untuk meningkatkan daya saing perusahaan harus didukung oleh Sistem Informasi yang handal, mampu menyimpan serta mengolah data menjadi informasi yang tepat waktu, akurat dan berkualitas, pimpinan perusahaan sangat membutuhkan Sistem Informasi yang menunjang dalam proses pengambilan keputusan. Manajemen dituntut untuk mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap perusahaan, untuk itu diperlukan peran serta Sistem Informasi Akuntansi, disamping sebagai pengambilan keputusan Sistem Informasi Akuntansi juga dapat digunakan untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat biaya dan berbagai tingkat pendapatan perusahaan, dan mengukur hasil kerja tiap unit yang telah diberi wewenang dan tanggung jawab.

Sistem Informasi Akuntansi itu diukur dengan kemampuannya untuk menghasilkan tugas-tugas manajemen, namun tipe dan banyaknya informasi yang diperlukan oleh manajemen tidak sama untuk setiap perusahaan, yaitu tergantung pada sifat, jenis dan luas usaha masing-masing perusahaan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka untuk lebih memperjelas permasalahan sebagai dasar penyusunan skripsi minor ini, penulis mencoba merumuskan permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut :


(10)

“Apakah Sistem Informasi Akuntansi berperan dalam memberikan informasi Akuntansi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setiap pekerjaan dan kegiatan pasti mempunyai tujuan dan manfaat tersendiri baik bagi orang yang mengerjakan maupun organisasi yang berkepentingan.

A. Adapun tujuan yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejauh mana peranan Sistem Informasi Akuntansi

dalam proses pengolahan data perusahaan menjadi informasi hingga menghasilkan sebuah laporan keuangan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana peranan Sistem Informasi Akuntansi

dalam pengambilan keputusan pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan

3. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi bahan pertimbangan

sebagai proses pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan. B. Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat direalisasikan untuk

menghasilkan profit yang maksimal dengan penggunaan Sistem Informasi Akuntansi yang tepat dan akurat, serta dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan dalam proses pengambilan keputusan


(11)

2. Dapat menambah dan memperluas pengetahuan penulis dalam menerapkan Sistem Informasi Akuntansi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak luar untuk mengetahui kondisi

perusahaan, seperti pihak-pihak penambah modal

4. Bagi peneliti sejenis sebagai bahan pembanding untuk melakukan

penelitian di masa yang akan datang.

D. Metode Penelitian

1. Sumber dan Jenis Data

Dalam melakukan kegiatan penelitian ini penulis menggunakan data-data yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Data-data ini diperoleh dari pihak perusahaan tempat penelitian dilakukan dan buku-buku bacaan yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data yang berkaitan dengan penelitian ini adalah data :

a. Data Primer, merupakan data yang dikumpulkan dari hasil riset ke perusahaan. Data yang diperoleh langsung dari karyawan perusahaan seperti, karyawan bagian keuangan, bagian akuntansi, personalia dan lain-lain melalui proses wawancara, pengamatan mengenai peranan anggaran produksi sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada perusahaan ini.


(12)

b. Data Sekunder, merupakan jenis data yang diperoleh dari hasil-hasil membaca buku diperpustakaan baik yang berupa literature, buku, majalah dan sumber pengetahuan lainnya berupa media elektronik.

2. Teknik Pengumpulan Data

a) Pengamatan (Observasi)

Merupakan studi yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung pada objek atau tempat dilakukan penelitian, dokumen-dokumen, bukti-bukti dan lain sebagainya yang berhubungan dengan judul penelitian ini.

b) Wawancara

Merupakan Tanya jawab dan wawancara secara langsung dengan karyawan yang berwenang seperti pimpinan perusahaan, personalia, karyawan bagian akuntansi, bagian keuangan dan karyawan-karyawan lainnya.

c) Penelitian Keperpustakaan

Merupakan pengumpulan sejumlah data yang bersumber dari perpustakaan sebagai dasar untuk mencari landasan teori penulisan, dalam hal ini data-data dikumpulkan dari sumber-sumber seperti buku, majalah, artikel, serta bahan-bahan perkuliahan tentang anggaran perusahaan.


(13)

3. Pengolahan Data

Data didapat dengan cara mengumpulkan setiap informasi baik data hasil wawancara maupun data penunjang lainnya. Setelah data terkumpul kemudian diperiksa apakah terdapat kekeliruan-kekeliruan dalam pengisian, kelengkapan data dan kebenaran data (editing). Selanjutnya data tersebut diberikan tanda atau kode (coding) berupa angka atau huruf bagi tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Data tersebut kemudian diteliti, dihitung, dan dijumlahkan sehingga terdapat peristiwa atau gejala intern yang termasuk dalam satu kategori yang dibuat dalam bentuk tabel (tabulating).

4. Metode Analisa

a) Metode Induktif

Data yang penulis peroleh dari perusahaan dijadikan untuk menarik generalisasi yang sifatnya umum, yaitu mengenai metode pencatatan data akuntansi dan prosedur yang digunakan perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan.

b) Metode Deduktif

Dimana titik tolaknya adalah ilmu pengetahuan untuk menilai datanya terhadap Sistem Informasi Akuntansi dalam pengambilan keputusan yang diterapkan perusahaan.


(14)

c) Metode Komparatif

Dengan membandingkan teori akuntansi dengan kenyataan yang dihadapi perusahaan dan dari hasil perbandingan tersebut ditarik kesimpulan sebagai dasar untuk memberi saran-saran dalam mengatasi masalah yang dihadapi.


(15)

BAB II

PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Aneka Gas Industri merupakan salah satu bentuk badan usaha bermodal asing yang bergerak dalam bidang usaha memproduksi dan mendistribusikan berbagai gas-gas industri meliputi Oksigen (O2), Nitrogen (N2),

Argon (Ar), Asetilen (C2H2), Hidrogen (H2), Karbondioksida (CO2), Nitrous

Oksida (N2O), dan lain-lain.

Pendirian PT. Aneka Gas Industri, pada awalnya bermula dari dua perusahaan Belanda yang bernama NV. WA. Hoek’s Machine en Zuurstaf Fabriek (NV. WA Hoek’s) dan NV. Javasche Koelzuur (NV. Jako). NV. WA Hoek’s adalah perusahaan zat asam yang pabrik pertamanya di Indonesia didirikan di Tanjung Priok, Jakarta pada tahun 1916, disusul kemudian pabrik yang kedua dibangun di Surabaya pada tahun 1920, dan pabrik ketiga di Bandung yang dibangun pada tahun 1939. Sedangkan NV. Jako merupakan perusahaan zat asam yang mendirikan pabriknya di Bandung pada tahun 1924.

Setelah beberapa kali mengalami pengambilalihan kekuasaan, maka pada tahun 1958 perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan diserahkan kepada BAPPIT (Badan Pengelola Perusahaan-Perusahaan Industri dan Tambang). Secara operasional manajemen keduanya dibuat terpisah dan nama perusahaan diganti menjadi BAPPIT Pusat Zat Asam dan Mesin Zat Asam, yang


(16)

mengelola perusahaan eks NV. WA. Hoek’s Machine en Zuurstaf Fabriek dan BAPPIT Pusat Asam Arang, yang mengelola eks NV. Javasche Koelzuur.

Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara, maka melalui Peraturan Pemerintah No. 134 tahun 1961 dan No. 127 tahun 1961, BAPPIT Pusat Zat Asam (PN Zatas) dan BAPPIT Pusat Zat Asam Arang diubah menjadi PN Zat Asam Arang (PN Asam Arang). Sejak itu koordinasi operasional kedua Pn diserahkan kepada Badan Pimpinan Umum (BPU) Industri Kimia, Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan.

Pada tahun 1966 PN Zatas mengadakan perluasan dengan menambah pabrik baru di kota Medan, Semarang dan Ujung Pandang. Kemudian penggabungan PN Zatas dan PN Asam Arang terjadi melalui Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1971 menjadi sebuah perusahaan Persero yang diberi nama PT. Aneka Gas Indistri, dibawah Direktorat Jenderal Industri Kimia Dasar, Departemen Perindustrian, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara.

Adanya keinginan untuk melakukan Go-Internasional yang dilakukan pada tahun 1993. Rencana tersebut mendapat sambutan dari beberapa perusahaan multinasional yang melakukan negosiasi untuk bekerja sama. Diantara perusahaan tersebut yakni Iwantani International Corp. sebuah perusahaan Jepang yang melakukan penawaran kerja sama pada tahun 1994. Pada tahun itu juga Messer Grieshem GmbH dan PT. Tira Austenite mulai menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Pemerintah. Kerjasama tersebut terealisir dengan ditandatanganinya suatu


(17)

perjanjian pembelian saham dan perjanjian antar pemegang saham pada tanggal 13 Februari 1996.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanam Modal No. 25 V/PMA/1996, tanggal 25 Maret 1996 memberikan persetujuan perubahan status menjadi Penanam Modal Asing.

Susunan Pemegang Saham pada perusahaan ini adalah sebagai berikut :

• Pemerintah Indonesia 12500 saham (50%)

• Messer Grieshem GmbH saham (30%)

• PT. Tira Austenite saham (20%)

Selanjutnya terhitung mulai tanggal 1 Januari 1998, Pemerintah Indonesia menjual keseluruhan sahamnya kepada Messer Grieshem GmbH sehingga status PT. Aneka Gas Industri resmi berubah menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).

Adapun visi dan misi perusahaan ini adalah sebagai berikut :

Keberadaan PT. Aneka Gas Industri bertujuan untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional terutama di bidang gas-gas industri serta industri kimia lainnya.

Dibalik tujuannya PT. Aneka Gas Industri mempunyai misi sebagai berikut :


(18)

• Sebagai unit usaha

• Sebagai agen pembangunan

• Sebagai stabilisator

Sebagai unit usaha, maka dalam geraknya PT. Aneka Gas Industri harus mampu berperan sebagai perusahaan pada umumnya, dengan demikian harus dikelola secara profesional agar senantiasa berkemampuan :

• Mendapatkan keuntungan yang layak dan wajar

• Mempertahankan kelangsungan hidup

• Menyesuaikan dan mengembangkan diri sebagai tuntutan bisnis.

Sebagai agen pembangunan, maka aktivitas PT. Aneka Gas Industri diarahkan untuk memberikan sumbangan nyata pada pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional. Sebagai stabilisator, maka PT. Aneka Gas Industri senantiasa berusaha menjaga kestabilan suplai dan harga gas produksi di pasaran sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi secara tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, dan tepat mutu.

B. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya, yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perusahaan. Untuk mengkoordinasikan semua kegiatan perusahaan maka perlu ada suatu struktur organisasi yang baik.


(19)

PT. Aneka Gas Industri dipimpin oleh seorang Direktur utama yang selanjutnya dipimpin oleh lima Manajer dan tiga Direktur sebagai bawahannya, yaitu :

1. Manajer Sumber Daya Manusia

2. Manajer Pengembangan Bisnis

3. Manajer Keselamatan Nasional

4. Manajer Manajemen Asset

5. Manajer Komunikasi Kerja Sama

6. Direktur Teknik

7. Direktur Pemasaran

8. Direktur Keuangan

PT. Aneka Gas Industri mempunyai beberapa cabang dan masing-masing cabang dipimpin oleh seorang Manajer Pemasaran Wilayah. Manajer pemasaran Wilayah bertanggung jawab kepada Direktur Pemasaran Pusat.

Adapun Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik Wilayah berdiri sendiri dan bertanggung jawab kepada Direktur Teknik Pusat. Walaupun letak kantor pemasaran dan pabrik untuk lokasi produksi terletak pada lokasi yang sama.


(20)

Sumber : PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan Technical Director

Manager Sales Region

Manager Prodistek

SPV Production

SPV Maintenance

Operator Technical Administration and Storement SPV


(21)

Fungsi, tugas pokok, dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam fungsi produksi adalah sebagai berikut :

1. Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik Wilayah (Prodistek)

Fungsi :

1. Membantu Direktur Teknik dalam hal pelaksanaan produksi, maintenance,

dan distribusi dalam rangka memenuhi kebutuhan Wilayah Pemasaran dan Distrik Manajer Penjualan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan target yang telah ditetapkan di lingkungan Wilayah Pemasaran.

2. Memimpin kegiatan operasional dalam hal menjamin ketersediaan produk

serta membimbing dan mengkoordinir seluruh kegiatan prodistek dan mengawasi pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh stafnya.

3. Bekerja sama dengan Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik Wilayah

lainnya dalam hal memenuhi kebutuhan produksi untuk kepentingan pelanggan PT. Aneka Gas Industri di Wilayah Pemasaran setempat.

Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :

a. Mengkoordinasikan kegiatan produksi, distribusi, teknik, dan

pemeliharaan.

b. Mengorganisasikan kegiatan pengendalian mutu terpadu.

c. Mengendalikan semua biaya produksi, distribusi, teknik, dan

pemeliharaan.


(22)

e. Bertanggung jawab atas kelancaran dan pengawasan operasional pabrik sehingga terpenuhinya permintaan Wilayah Pemasaran.

2. Supervisor Produksi (SPV Produksi)

Fungsi :

1. Membantu dan bertanggung jawab kepada Manajer Prodistek dalam hal

kelancaran produksi.

2. Mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan produksi untuk memenuhi

kebutuhan pemasaran.

3. Menjaga suasana kerja sama yang sebaik-baiknya sehingga menimbulkan

etos kerja yang tinggi.

Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :

a. Memimpin fungsi produksi serta memberikan bimbingan, mengkoordinasi,

dan mengawasi pelaksanaan tugas bidang produksi.

b. Membuat rencana produksi serta mengatur dan mengawasi pelaksanaan

dalam usaha memenuhi kebutuhan penjualan yang bekerja sama dengan Supervisor Distribusi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan arget yang ditetapkan.

c. Mengatur dan mengawasi proses pengisian storage tank sesuai dengan

hasil laporan harian operator produksi sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Membuat laporan hasil produksi secara periodic melalui Manajer

Prodistek kepada Direktur Teknik berikut penjelasan hasil produksi kepada Supervisor Produksi sesuai standar pelaporan yang ditetapkan.


(23)

e. Membantu dan mengatasi bersama stafnya apabila terjadi kerusakan pada mesin produksi yang bekerja sama dengan Supervisor Maintenance.

f. Melakukan penelitian atas hasil produksi

g. Mengatur dan melaksanakan penggunaan peralatan dan uang didalam

fungsinya dengan efisien dan terawatt baik.

h. Memeriksa pengaduan dari pelanggan dalam masalah kemurnian hasil

produksi yang bekerja sama dengan Supervisor Quality Control.

i. Menyusun sample dan mengadakan pengawasan tentang mutu hasil

produksi.

j. Mengadakan check up dan kalibrasi peralatan yang ada.

k. Membuat catatan untuk bahan rekomendasi terhadap Quality Assurance

hasil produksi untuk kepentingan pihak lain melalui Manajer Prodistek. l. Selalu menjaga rambu-rambu instruksi kerja K3 (safety) untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja.

3. Supervisor Maintenance

Fungsi :

1. Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam

hal terjaminnya maintenance alat-alat mesin sehingga tidak terganggu kelancaran produksi.

2. Mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan maintenance mesin-mesin

produksi serta sarana pemasaran lainnya (gedung emplasment dan perkantoran)


(24)

3. Melakukan kerja sama dengan bidang pemasaran melalui Manajer Prodistek khususnya dalam penanganan proyek-proyek yang mengandung aspek teknik.

Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :

a. Memimpin fungsi teknik pemeliharaan serta mengkoordinir dan

mengawasi pelaksanaan tugas maintenance sesuai rencana yang telah ditetapkan agar menjamin kelancaran produksi.

b. Membuat rencana maintenance peralatan mesin produksi, sarana

pemasaran, dan lain-lain serta pekerjaan-pekerjaan proyek dan instalasi tangki serta pemasangan tangki beserta instalasinya sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku.

c. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan butir b serta melakukan

pengetesan setelah diperbaiki.

d. Membantu dan mengatasi terjadinya kerusakan bersama-sama dengan

stafnya untuk melakukan perbaikan peralatan butir b.

e. Melakukan verifikasi atas pergantian spare parts atas perbaikan peralatan butir b tersebut diatas sesuai ketentuan yang berlaku kepada Manajer Prodistek.

f. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan maintenance umum yang

menjadi aktiva tetap perusahaan.

g. Mengatur dan melaksanakan pengawasan penggunaan peralatan dan uang

yang menjadi tanggung jawab fungsinya dengan efisien dan terawatt baik.

h. Selalu mengupayakan metode kerja yang baik dan efisien dengan


(25)

i. Memberikan laporan secara periodik kepada Manajer Prodistek sesuai dengan pelaksanaan tugas di lingkungannya.

4. Supervisor Distribusi

Fungsi :

1. Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam

hal merencanakan, mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kelancaran distribusi kepada pelanggan sehingga tercapai target dan tujuan perusahaan dapat terlaksana.

2. Merencanakan kebutuhan sarana distribusi yang diperlukan, baik jangka

pendek atau jangka panjang meliputi tangki liquid atau botol baja dan kendaraan armada serta mengalokasikan peralatan dan fasilitas distribusi.

Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :

a. Mengatur dan mengawasi kegiatan pendistribusian bulk/botol serta

melakukan pencatatan dan pelaporan kepada Manajer Prodistek.

b. Memberikan penerangan yang baik kepada pelanggan tentang penggunaan

tangki atau botol yang efektif, efisien, dan aman menurut ketentuan yang berlaku.

c. Melaksanakan penyusunan rencana anggaran distribusi produksi bulk

sesuai prosedur yang berlaku.

d. Selalu menjaga hubungan kerja sama yang baik dengan produsen lain

apabila persediaan hasil produksi sendiri tidak ada (pabrik mengalami kerusakan) yang menjadi barang dagangan.


(26)

e. Mengatur permintaan dan penggunaan uang, barang, perabotan, dan peralatan di lingkungan distribusi agar lebih efisien dan terawatt baik.

f. Memberikan laporan secara periodik dan insidentil kepada Manajer

Prodistek.

g. Dalam melaksanakan tugas harus mencari metode kerja yang lebih baik

dan menjaga serta memperhatikan rambu-rambu instruksi kerja K3 (safety).

h. Menjaga suasana kerja sama baik intern maupun ekstern serta para

pelanggan untuk meningkatkan gairah dan etos kerja yang tinggi.

5. Operator Technical Administration & Storement

Fungsi :

1. Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam

hal pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan administrasi teknik dan teknik serta gudang.

2. Melakukan tertib administrasi di bidang prodistek yang meliputi biaya, surat menyurat, dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan asset di bawah pengawasan prodistek serta tertib administrasi, baik asset produksi maupun persediaan barang di gudang.

3. Mengkoordinasikan laporan-laporan unit kerja di bagian prodistek.


(27)

Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :

a. Menyimpan dan menyusun pembuatan laporan prodistek bagian produksi

dan teknik. Distribusi berdasarkan data yang ada baik yang diperlukan oleh intern region maupun Kantor Pusat menurut prosedur yang telah ditetapkan.

b. Mencatat dan menyimpan semua arsip-arsip dokumentasi brosur-brosur

yang menjadi kepentingan bidang Produstik Region.

c. Membuat penjelasan permintaan/pengeluaran uang yang dikeluarkan oleh

unit kerja Prodistek dan mengarsipkannya sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Membantu pekerjaan-pekerjaan administrasi yang diperlukan untuk

kelancaran Prodistek.

e. Melakukan pemeriksaan dan penelitian atas penerimaan barang agar sesuai dengan spesifikasi dan kualitas menurut prosedur yang berlaku.

C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yaitu sistem, informasi, dan akuntansi yang mempunyai arti tersendiri, apabila ketiga kata tersebut digabungkan akan mempunyai satu rumusan atas definisi yang baru. Berikut ini dijelaskan arti ketiga kata tersebut menurut beberapa pengertian.


(28)

Sistem

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa sub sistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus yang penting untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih besar, tempat mereka berada. (Marshall B. Romney, 2006 : 2)

Dari definisi tersebut dapat dilihat lebih rinci mengenai pengertian umum suatu sistem sebagai berikut :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

2. Unsur-unsur merupakan bagian yang terpadu system yang bersangkutan

3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar

Informasi

Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti. (Marshall B. Romney, 2006 : 11)

Arti lain dari informasi adalah data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi penggunanya.

Dengan kata lain, informasi adalah suatu data, fakta, pengamatan, persepsi atau suatu yang lain yang siap olah untuk menambah pengetahuan dan apabila dihubungkan dengan data maka informasi-informasi tersebut adalah merupakan


(29)

output dari suatu proses pengolahan data. Dengan mengamati lebih cermat mekanisme sistem informasi, kita akan melihat adanya 5 tugas atau fungsi informasi yaitu :

1. Pengumpulan data

2. Pemrosesan data

3. Manajemen data

4. Pengendalian dan pengamatan data

5. Pengadaan informasi

Sistem informasi sangat berkaitan erat dengan akuntansi, secara definisi Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan data keuangan yang sudah diolah dan digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Akuntansi

Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang penting, sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien, akuntansi dapat juga didefinisikan sebagai proses pengidentifikasi, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. (Soemarso, 2005 : 7)

Dengan demikian apabila ketiga kata tersebut dihubungkan maka akan menghasilkan definisi yang baru.


(30)

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Moscove adalah :

Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa, mengkomunikasikan informasi akuntansi finansial dan decision making yang relevan kepada pihak luar perusahaan maupun pihak intern perusahaan. (Hall, 2001 : 18)

Informasi akuntansi juga dipergunakan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan. System informasi sering kali dinyatakan berdasarkan sumber dayanya. Menurut Will Kinson adalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi yang didominasi oleh sumber daya manusia dikenal

sebagai sistem informasi manual.

2.

Sistem informasi yang mengutamakan peralatan dikenal dengan sistem

informasi yang menggunakan komputer serta peralatan pendukungnya disebut sistem informasi yang berdasarkan komputer.

PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan sebagai objek penelitian dalam menerapkan sistem akuntansinya menggunakan sistem komputer yang disebut EDP (Electronic Data Processing). Sebagaimana diketahui data-data yang dikumpulkan dibagian akuntansi diproses lebih lanjut untuk menghasilkan laporan keuangan tersebut, dikirimkan ke tiap manajemen sebagai informasi mengenai perusahaan untuk ditindak lanjuti oleh pihak manajemen perusahaan.


(31)

Dengan adanya komputer sebagai pengolah data, kebutuhan manajemen dapat terpenuhi sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pemrosesan akuntansi, yaitu :

1. Menjurnal

2. Memindahkan ke buku besar

3. Menyiapkan Neraca saldo

4. Membuat dan memindahkan jurnal penyesuaian

5. Menyiapkan neraca saldo yang telah disesuaikan

6. Menyiapkan laporan keuangan

Informasi akuntansi haruslah dikelola dengan baik, cepat, akurat dan terpadu dalam kegiatan yang dilakukan dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat terlaksana dengan bantuan komputer sehingga data-data dapat tersimpan dengan baik dan dapat diakses bila suatu waktu dibutuhkan dan dapat dilakukan analisa yang tepat. Jadi, sistem informasi akuntansi yang disusun itu harus dapat memenuhi prinsip cepat, yaitu sistem informasi yang dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan tepat pada waktunya dan dengan kualitas yang sesuai sehingga keputusan yang diambil perusahaan tidak salah.

D. Tipe-tipe Keputusan

Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah, manajemen mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan untuk menghindari atau mengurangi dari dampak negatif yang ditimbulkan.


(32)

Jenis-jenis keputusan ada tiga, yaitu :

1. Keputusan Terstruktur (Structured decision)

Keputusan ini bersifat berulang-ulang, rutin, dan dipahami dengan baik hingga dapat didelegasikan kepada pegawai di tingkat yang lebih rendah dalam suatu organisasi.

2. Keputusan Semi Terstruktur (Semistructured decision)

Keputusan yang ditandai dengan peraturan-peraturan yang tidak lengkap untuk mengambil keputusan, dan adanya kebutuhan untuk membuat penilaian serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisis data yang formal. 3. Keputusan Tidak Terstruktur (Unstructured decision)

Keputusan yang bukan merupakan keputusan yang berulang-ulang dan rutin. (Marshall B. Romney, 2006 : 12)

Menurut Simon keputusan berada pada satu rangkaian terprogram pada satu ujung lainnya. Keputusan terprogram merupakan suatu prosedur yang pasti dibuat untuk menangani sehingga keputusan tersebut tidak diberlakukan sebagai suatu yang baru tiap kali terjadi.

Ketiga jenis keputusan tersebut biasa dilakukan manajer tingkat menengah, manajemen tingkat menengah dibagian organisasi kebanyakan memusatkan perhatiannya kepada keputusan-keputusan terstruktur.

Berdasarkan pengaruhnya, terdapat bermacam-macam jenis ruang lingkup keputusan, yaitu :


(33)

1. Pengendalian Operasional

Berurusan dengan kinerja yang efektif dan efisien atas tugas tertentu. Keputusan yang berhubungan dengan manajemen persediaan dan pemberian kredit adalah contoh-contoh aktivitas pengendalian operasional.

2. Pengendalian Manajemen

Berurusan dengan pemakaian yang efektif dan efisien atas sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Penganggaran dan pengembangan praktek sumber daya manusia adalah contoh dari pengendalian manajemen.

3. Perencanaan Strategis

Berurusan dengan penetapan tujuan organisasi dan kebijakan untuk mencapai tujuan tersebut. Menetapkan kebijakan keuangan dan akuntansi adalah contoh dari perencanaan strategis. (Marshall B. Romney, 2006 : 13)

Tipe-tipe keputusan pada setiap tingkat manajemen perusahaan mengambarkan perencanaan dan pengendalian terhadap jalan usahanya. Manajemen pada setiap tingkatan, baik manajemen puncak, manajemen menengah maupun manajemen lini harus mampu menunjukkan kesesuaian antara perencanaan yang telah ditetapkan dengan hasil yang telah mereka capai melalui mekanisme pengendalian yang baik.

PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN, mengutamakan kreativitas, kemampuan personilnya dalam melakukan aktivitas sehingga keputusan terhadap karyawan yang lebih banyak mendapat perhatian manajemen. Salah satu bentuk perhatian manajemen, karyawan diberikan motivasi untuk


(34)

melaksanakan tugas agar bekerja lebih baik, namun dalam menetapkan keputusan melibatkan karyawan secara garis besar merupakan kegiatan operasional kinerja perusahaan sehari-hari.

E. Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan merupakan tanggapan manajemen terhadap permasalahan. Keputusan adalah proses yang ditempuh manajemen untuk mencapai keadaan yang diinginkan. Dalam mengambil keputusan manajemen membutuhkan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam.

Proses pengambilan keputusan untuk menghasilkan keputusan yang memiliki nilai dan kualitas mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :

1. Identifikasi masalah

Jika masalah tidak diidentifikasi dengan tepat, apapun keputusan yang dibuat tidak akan menuju kearah pemecahan masalah.

2. Membuat alternatif

Setelah masalah didefinisikan dibuat alternatif yang layak terhadap masalah dan berbagai konsekwensi yang mungkin terjadi atas setiap alternatif dan sebaiknya dipertimbangkan oleh pihak internal dan eksternal organisasi untuk menghasilkan informasi yang bisa digunakan dalam membuat alternatif. 3. Penilaian alternatif

Alternatif-alternatif harus ditandai dan dibandingkan dengan melihat hasil mana yang paling menguntungkan, ini menjelaskan bagaimana pentingnya


(35)

sasaran dan tujuan, karena dalam penilaian sebuah alternatif, pengambilan keputusan sebaiknya dituntun oleh sasaran daan tujuan yang dibuat sebelumnya. Hubungan alternatif dan hasil didasarkan pada tiga kondisi, yaitu:

a. Pasti

Pengambilan keputusan memiliki pengetahuan atas akibat dari setiap alternatif.

b. Beresiko

Pengambilan keputusan memiliki beberapa perkiraan kemungkinan akibat dari setiap alternatif.

c. Tidak pasti

Pengambilan keputusan secara mutlak tidak memiliki pengetahuan atas kemungkinan hasil dari setiap alternatif.

4. Pemikiran alternatif

Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan memecahkan sebuah masalah sebuah perusahaan tidak berakhir pada tujuan itu sendiri, tetapi hanya suatu cara mancapai tujuan yang mengambil alternatif yang diharapkan menghasilkan pencapaian tujuan.

5. Implementasi keputusan

Sebuah keputusan harus diimplementasikan secara efektif untuk mencapai tujuan, implementasi keputusan melibatkan orang dalam, sebagian besar situasi keunggulan atas kelemahan sebuah keputusan dapat dilihat pada perilaku orang yang dipengaruhi keputusan tersebut.


(36)

6. Pengendalian

Manajemen yang efektif melakukan pengukuran hasil secara periodik untuk menilai kinerja. Jika hasil-hasil yang sesungguhnya tidak sesuai dengan hasil yang direncanakan sesuai dengan keputusan oleh manajemen.

Berikut ini adalah tahapan pemecahan masalah dalam proses pengambilan keputusan, yaitu :

Pertama, identifikasi masalah. Lalu, pengambil keputusan harus memilih suatu metode untuk memecahkan masalah. Kemudian, pengambil keputusan harus mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan tersebut, dan selanjutnya menginterpretasikan model tersebut, serta mengevaluasi sisi positif dari tiap alternatif yang ada. Akhirnya, pengambil keputusan memilih dan melaksanakan solusi yang dipilihnya. (Marshall B. Romney, 2006 : 6)

Tahapan ini berhubungan langsung dengan langkah-langkah dari pendekatan. Sistem kegiatan intelijen berhubungan dengan sistem untuk bergerak dan tingkat sistem ke subsistem untuk bergerak secara berurutan. Kegiatan merancangnya berhubungan dengan langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternatif serta kegiatan. Kegiatan memilihnya berkaitan dengan langkah untuk menerapkan solusi dan membuat tindak lanjut. Tahap-tahap ini merupakan suatu interprestasi lain pendekatan sistem. Para manajer mengikuti pola ini secara khusus atau umum ketika mereka memecahkan masalah yang dihadapinya.


(37)

F. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Manajemen

Setiap perusahaan pasti membutuhkan informasi, terutam informasi akuntansi yang dapat menjelaskan kegiatan dari suatu perusahaan. Untuk menghasilkan informasi PT. Aneka Gas Industri cabang Medan menerapkan sistem informasi akuntansi. Informasi tersebut bermanfaat untuk mengetahui sebatas mana target yang ingin dicapai dan dibandingkan dengan kenyataan yang diperoleh. Sebagaimana telah diketahui bahwa sebelum melakukan kegiatan perusahaan, perusahaan terlebih dahulu menyusun anggaran yang saling berkorelasi satu sama lainnya. Jika terjadi penyimpangan yang mencolok dari realisasinya, kemungkinan ada pengaruh pihak intern maupun ekstern perusahaan. Penyimpangan tersebut merupakan masalah bagi manajemen, dan mengharuskan pihak manajemen dalam hal ini pimpinan untuk mengambil suatu keputusan. Perbedaan ini lebih jelas kelihatan setelah dihasilkan informasi berupa laporan-laporan dari sistem informasi akuntansinya. Walaupun pimpinan perusahaan yang menganalisa dan membuat keputusan dari laporan tersebut dan memberikan kebijakan-kebijakan, namun setiap kepala bagian memiliki wewenang-wewenang dalam proses pengambilan keputusan untuk pengaturan manajemen perusahaan yang sifatnya otonom tapi tidak terlepas pantauan pimpinan perusahaan.

Perusahaan dalam menghasilkan informasi, diperoleh dari laporan keuangan yang disusun oleh bagian bendahara/administrasi. Laporan ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari setiap bagian, yang kemudian diolah dan


(38)

hasilnya, yaitu berupa laporan keuangan yang merupakan informasi-informasi yang disalurkan kepada pihak manajemen yang membutuhkan.

Dari laporan keuangan tersebut dapat diketahui berapa penjualan, persediaan, dan berapa biaya yang dikeluarkan dari masing-masing bagian. Jika dilihat dari penjualan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Penjualan menurun apa penyebabnya, apakah terjadi karena kesalahan karyawan, harganya terlalu besar ataupun kurangnya pemasaran, kemungkinan setiap bagian dapat memberikan masukan dalam pengambilan keputusan. Mengenai persediaan perusahaan, adanya beban biaya yang akan dibayarkan kepada pihak bank, apabila persediaannya terlalu besar, hal ini harus diantisipasi oleh manajemen perusahaan agar tidak terjadi kerugian.

Disoroti dari biaya yang dikeluarkan, seperti biaya telepon, AC, listrik, biaya iklan dan lain-lain sebagainya harus diperhitungkan seminimal mungkin dan tidak terjadi pemborosan. Manajemen perusahaan, dalam hal ini direktur perusahaan mengadakan pengecekan terhadap biaya-biaya tersebut dengan cara melihat rekening telepon. Pada rekening telepon dapat diketahui karyawan yang menelepon keluar bukan untuk kepentingan perusahaan melainkan untuk kepentingan pribadi karyawan. Selanjutnya biaya listrik, AC, diusahakan untuk digunakan dengan seminimalnya dengan mematikannya jika tidak digunakan.

Informasi-informasi tersebut dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan. Peranan Sistem Informasi Akuntansi semakin penting


(39)

untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya serta membantu perusahaan untuk mampu bersaing dan meningkatkan kredibilitas perusahaan.


(40)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

A. Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan

PT. Aneka Gas Industri merupakan salah satu bentuk badan usaha bermodal asing yang bergerak dalam bidang usaha memproduksi dan mendistribusikan berbagai gas-gas industri meliputi Oksigen (O2), Nitrogen (N2),

Argon (Ar), Asetilen (C2H2), Hidrogen (H2), Karbondioksida (CO2), Nitrous

Oksida (N2O), dan lain-lain, dalam mengelola data akuntansi menjadi informasi

menggunakan komputer yang diberi nama sistem komputer akuntansi.

Pertama sekali penulis mencoba untuk menganalisa dan mengevaluasi struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi yang memungkinkan adanya pemisahan fungsi.

Dengan melihat bagian organisasi serta uraian fungsi, tugas pokok, dan tanggung jawab yang dimiliki PT. Aneka Gas Industri dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi yang dimiliki PT. Aneka Gas Industri telah baik karena adanya pemisahan fungsi yang jelas.

Dari struktur organisasi PT. Aneka Gas Industri dapat dilihat adanya pemisahan fungsi sesuai dengan yang diinginkan dalam menciptakan suatu kondisi kerja sekaligus pengawasan yang melekat terhadap semua kegiatan operasional perusahaan. Hal ini dapat dilihat dimana seorang bawahan hanya


(41)

mempunyai atau bertanggung jawab pada atasannya masing-masing. Dengan adanya kesatuan komando maka setiap karyawan atau bawahan dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi dan pimpinan hanya berhak dan mempunyai wewenang untuk memerintah karyawan yang dipimpinnya.

Dengan adanya pemisahan tugas ini akan meningkatkan kinerja yang lebih baik dari setiap pegawainya. Mengingat PT. Aneka Gas Industri merupakan Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), maka dirasa sangat perlu peningkatan efisiensi dan efektivitas di berbagai bidang.

Sistem informasi akuntansi yang diterapkan perusahaan dipandang sudah memadai hal ini dapat dilihat dari :

Sebagaimana diketahui perusahaan menggunakan Electronic Data Processing (EDP) yang telah dirancang oleh programmer dan terprogram di media komputer, artinya mengolah data akuntansi dan dapat menyediakan laporan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan.

PT. Aneka Gas Industri mencatat seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran dengan menggunakan software yang disebut SAP. "SAP" adalah suatu nama mungkin sudah tidak asing lagi untuk praktisi-praktisi IT dunia, maupun di Indonesia. SAP ini adalah singkatan dari "System Analysis and Program Development”. SAP merupakan salah satu software ERP (Enterprise Structure) terkemuka dunia yang sekarang ini sedang banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di Asia. Di Indonesia sendiri, sudah banyak


(42)

perusahaan-perusahaan besar dan menengah yang sudah berhasil mengimplementasikan SAP untuk mendukung proses bisnisnya. Seluruh data yang telah diinput kedalam SAP ini akan terprogram dengan baik didalamnya.

PT. Aneka Gas Industri dalam melaksanakan transaksi selalu disertai dengan bukti berupa dokumen (bukti dasar pembukuan), untuk menjelaskan sistem informasi yang ditetapkan perusahaan secara lebih, penulis menggambarkannya dari segi pencatatan akuntansinya.

Untuk mengelola data-data menjadi informasi, perusahaan mengumpulkan data-data dari tiap bagian dan dikumpulkan atau disentralisasikan dibagian akuntansi untuk diproses.

Adapun bukti-bukti dasar pembukuan dan langkah-langkah pemrosesan data menjadi informasi berdasarkan dokumen sebagai berikut :

1. Dokumen Penerimaan (Kredit)

Pesanan dikirim kepada relasi dengan menggunakan surat jalan, surat jalan dibuat dengan sistem yang dapat dijadikan faktur, kemudian surat jalan yang telah ditandatangani relasi dibuat menjadi invoice (faktur) yang selanjutnya akan dibuat penagihan kepada relasi tersebut. Kemudian kolektor akan menagih kepada relasi tersebut dengan menggunakan nota yang yang telah disediakan dan selanjutnya kolektor akan menyerahkannya kepada kasir.

2. Dokumen Penerimaan (Tunai)

Relasi mengambil pesanan dan langsung membayar kepada kasir, kemudian kasir memposting ke dalam buku yang telah disediakan.


(43)

Dari semua bukti tersebut, kemudian kasir akan menyetorkan uang tersebut ke Bank Kantor Pusat.

3. Dokumen Biaya Pengeluaran

Adapun biaya pengeluaran tersebut adalah :

a. Biaya BBM untuk kendaraan pengangkut

b. Biaya perjalanan dinas

c. Biaya perbaikan, misalnya mesin, kendaraan, peralatan, dan gedung

d. Biaya pemasaran

e. Biaya telepon, alat tulis, materai, fotocopy.

Seluruh bukti pengeluaran tersebut akan diproses oleh kasir yang selanjutnya akan diposting.

Apabila telah dicatat dalam buku jurnal ataupun sub buku besar, pelaksana pembukuan harus mengarsipkannya dengan baik, hal ini sangat penting agar kita tidak kehilangan jejak atas transaksi keuangan yang telah terjadi.

B. Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Manajemen

Maju mundurnya perusahaan tidak terlepas dari kontribusi manajemen untuk melakukan tindakan terhadap jalannya suatu perusahaan. Manajemen harus mengelola perusahaan agar perusahaan dapat berjalan denga baik. Manajemen mengelola organisasi sesuai dengan kebutuhan, hal ini merupakan tuntutan adanya globalisasi pada saat ini, karena dalam ekonomi global muncul dengan perlahan apa yang dikatakan dengan Sumber Daya Manusia, teknologi informasi,


(44)

pengambilan keputusan yang cepat, pemanfaatan keterampilan tenaga kerja dari berbagai aktivitas lain untuk satu atau lebih individu untuk mengkoordinasikan aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri. Pengertian manajemen ini melibatkan banyak orang untuk melakukan kegiatan perusahaan.

Tugas-tugas manajemen sudah begitu kompleks dan banyak menuntut tekanan mental, fisik, serta kemampuan intelektualitas yang tinggi, maka alat bantu yang berupa suatu sistem informasi akuntansi tentu sangat diperlukan. Seorang manajer tidak dapat lagi mengandalkan intuisi, perasaan, isu-isu yang berkembang disekitarnya dan pendekatan-pendekatan informal sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Tetapi sebaliknya manajer harus menggunakan informasi yang relevan, yang sangat dipercaya kebenarannya sebagai dasar pertimbangan didalam pengambilan keputusan. Pertimbangan-pertimbangan yang rasional harus menjadi cirri khas bagi manajemen.

Informasi juga merupakan sumber daya yang sangat penting bagi perusahaan, informasi tidak hanya diperlukan oleh pihak-pihak luar perusahaan. Pihak didalam perusahaan atau pihak intern meliputi para manajer dan karyawan. Para manajer menggunakan berbagai informasi untuk menyusun berbagai perencanaan, mengawasi jalannya perusahaan dan mengadakan evaluasi terhadap prestasi karyawan dan divisi. Sedangkan pihak diluar perusahaan yang memerlukan informasi antara lain adalah pembeli dan pengguna jasa, investor, kreditur, pemasok, pesaing, dan sebagainya.


(45)

Dengan informasi, masing-masing pihak dapat mengambil keputusan sesuai dengan yang dibutuhkan. Informasi yang baik adalah informasi yang dapat disediakan pada waktu diperlukan dan dapat dipercaya. Perusahaan yang mempunyai informasi yang baik mempunyai daya saing yang baik pula. Sedangkan informasi yang diperlukan manajemen dapat berasal dari pihak lain diluar perusahaan atau disebut dengan informasi eksternal. Informasi internal lebih mudah didapat dari pada informasi eksternal karena datanya sudah tersedia didalam perusahaan dan sumbernya juga pasti, sehingga manajemen dapat mengolah data menjadi informasi yang sesuai dengan keinginannya. Namun informasi eksternal jauh lebih bervariasi baik sumbernya, formalitasnya, maupun bentuknya.

Untuk dapat menjaring berbagai data yang diperlukan untuk diolah menjadi informasi, manajemen memerlukan suatu system yang disebut dengan Sistem Informasi Akuntansi. Disetiap perusahaan tantu menerapkan system informasi yang berbeda-beda jenisnya.

Sistem informasi yang ada pada perusahaan industri berbeda dengan sistem informasi yang ada di perusahaan jasa, dan berbeda pula dengan system informasi yang ada di perusahaan dagang. Hal lain yang menentukan bentuk sistem informasi adalah kebutuhan manajemen akan informasi, semakin banyak keputusan yang akan diambil maka semakin banyak pula informasi yang dibutuhkan.


(46)

Salah satu sistem informasi yang banyak diperlukan oleh perusahaan atau organisasi adalah sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi disusun untuk mengumpulkan data akuntansi dan mengolahnya untuk menjadi informasi akuntansi, yang kelak akan digunakan oleh manajemen untuk bahan pengambilan keputusan.

Informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen umumnya melalui cara yang rumit untuk berbagai pengambilan keputusan yang berada diseluruh struktur perusahaan. Jika sistem pemrosesan informasi suatu perusahaan adalah untuk memenuhi tujuan yang paling kritis, sistem itu harus mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup kepada semua pengambil keputusan manajemen, maksudnya bahwa semua informasi yang dikirimkan melalui system informasi harus sampai pada manajer dalam bentuk yang tepat dan jelas. Selanjutnya, jika komunikasi adalah untuk mengefektifkan maka informasi yang diterima harus merangsang manajer mengambil keputusan yang akan membantu mencapai tujuan perusahaan .

Para manajer di beberapa tingkatan manajerial mempunyai kebutuhan informasi yang sangat berbeda. Para manajer pada tingkat terendah membuat mereka membutuhkan informasi yang terinci, akurat, tepat waktu, dan lingkup perencanaan yang strategik untuk perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, mereka membutuhkan informasi yang relatif terikhtisar yang lingkupnya luas dan perspektifnya bersifat jangka panjang. Sementara mereka membutuhkan informasi yang sangat beraneka ragam kualitatif dan kuantitatif, dari luar dan juga dari


(47)

dalam, para manajer ini umumnya membutuhkan informasi yang terinci atau yang tepat waktu.

Untuk manajer yang mempunyai tanggung jawab pada tingkat menengah membutuhkan informasi yang sifatnya terdapat diantara kedua ekstrim yang disebutkan. Jadi untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengendalian manajemen, seorang manajer penjualan mungkin menerima laporan bulanan yang berikhtisar dan kuantitatif mengenai prestasi para manajer cabang, untuk membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan taktis, seorang manajer pabrik mungkin menerima informasi mengenai beban kerja produksi dan ketersediaan sumber daya untuk periode yang akan datang.

Kemudian untuk setiap keputusan, akuntan akan menganalisa atau membantu setiap manajer dalam penahanan proses keputusan. Untuk menyimpulkan analisis tersebut, setiap manajer akan menerangkan informasi tambahan yang di referensikan perorangan atau untuk membantu dalam situasi keputusan yang tidak terstruktur. Pemrosesan informasi berkaitan dengan penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen. Untuk merancang sistem pengelolaan informasi, para akuntan dan para analisis informasi harus mengetahui kegiatan-kegiatan manajerial.

Dalam menentukan kebutuhan informasi-informasi tertentu, seorang analisis informasi berusaha memaksimalkan informasi yang dikomunikasikan kepada para manajer dan mengelompokkannya dalam keputusan terprogram, tidak


(48)

terprogram, atau semi automatik, keputusan yang berorientasi pada sumbernya atau keputusan yang berorientasi pada fungsi.

Informasi ini harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya, dianalisis, dan disajikan pada manajemen melalui apa yang disebut sebagai suatu sistem informasi yang dirancang untuk pengambilan keputusan oleh manajer. Informasi ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak, dan keduanya menyediakan database yang banyak dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Output yang dihasilkan dapat tersedia dan dapat memiliki manfaat yang maksimal jika system informasi akuntansi yang diterapkan perusahaan dapat berperan dengan baik.

Dengan sistem informasi akuntansi ini memungkinkan manajer untuk mendapatkan informasi sesuai dengan keinginannya dan dapat mendukung pengambilan keptusan yang baik oleh manajer. Dengan demikian manajemen dapat berkembang dan dijadikan pendekatan-pendekatan informal dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Tetapi sebaliknya, manajer harus menggunakan informasi yang relevan, yang dapat dipercaya kebenarannya sebagai dasar pertimbangannya dalam pengambilan keputusan penting. Dan penggunaan informasi tersebut harus berjalan dengan baik dan benar pula.

Informasi akuntansi yang bahan dasarnya berupa data transaksi perusahaan yang berupa transaksi-transaksi yang dinyatakan dalam bentuk moneter tersebut dicatat, digolongkan dan diikhtisarkan terlebih dahulu, sebelum disusun informasi


(49)

tersebut dibutuhkan oleh manajemen maupun oleh pihak lain yang memerlukan informasi ekonomis perusahaan.

Bagi manajemen, informasi akuntansi tersebut sangat berguna untuk :

1. Sebagai bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan.

2. Sebagai bahan pengawasan perusahaan agar tidak mengalami kerugian dan

memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

3. Sebagai dasar pengambilan keputusan.

4. Sebagai dasar untuk mengetahui posisi keuangan serta prospek perusahaan di masa yang akan datang.

5. Memberikan pertanggung jawaban kepada beberapa pihak di luar

perusahaan, seperti :

a. Bank dan Kreditur

b. Para pemegang saham

c. Badan pemerintah

Didalam perusahaan, pimpinan yang bertanggung jawab dalam memimpin jalannya operasi perusahaan. Laporan keuangan perusahaan sangat diperlukan manajemen untuk mengetahui berapa besar hasil usaha yang telah dicapai. Informasi akuntansi tersebut bagi manajemen dapat dipergunakan untuk menyusun rencana keuangan perusahaan di masa yang akan datang dalam usaha meningkatkan rentabilitas.

Informasi akuntansi juga diperlukan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan. Bila terjadi


(50)

penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan semula dapat diperbaiki dengan segera.

Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan merupakan aplikasi dari akuntansi perusahaan. Selain menyusun laporan keuangan yang merupakan informasi yang menggambarkan keadaan keuangan perusahaan, juga menyusun laporan intern. Laporan intern ini dikumpulkan dari tiap bagian yang ada dalam perusahaan tersebut. Adapun laporan intern dari tiap bagian tersebut adalah :

1. Laporan Marketing

2. Laporan Distribusi

3. Laporan Keuangan

Setiap bulannya manajemen akan mengumpulkan laporan bagian tersebut dan akan diadakan rapat untuk membahas laporan-laporan tersebut. Hasil rapat tersebut akan dimasukkan kedalam SAP dan disatukan dengan pencatatan manual yang akan diberikan kepada Dewan Direksi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.


(51)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya telah dapat diketahui bagaimana Sistem Informasi Akuntansi yang diterapkan pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan.

Pada bab terakhir ini, penulis mengemukakan kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uraian yang ada pada bab-bab sebelumnya. Kemudian penulis juga mencoba mengusulkan saran-saran yang menurut penulis cukup penting untuk menjadi pertimbangan bagi pihak perusahaan.

A. Kesimpulan

1. Informasi akuntansi didukung oleh data-data yang akurat serta disesuiakan dengan tujuan penggunaannya, dan akan menghasilkan laporan-laporan yang dapat digunkan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan di perusahaan.

2. Manajemen dalam pengambilan keputusannya melakukan suatu cara

dengan mengadakan suatu pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat untuk membicarakan masalah yang terjadi didalam perusahaan.

3. Struktur organisasi yang dimiliki perusahaan sudah cukup baik, hal ini

dapat dilihat dari adanya pemisahan fungsi dan tugas yang jelas dari setiap bagian.


(52)

4. Sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan sudah berperan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari penyusun laporan keuangan dengan menggunakan Eectronic Data Processing (EDP) dan sebuah software SAP yang dapat menghasilkan data yang tepat dan akurat.

5. Proses pengolahan data menjadi informasi juga cukup baik, karena PT.

Aneka Gas Industri Cabang Medan mengolah data menjadi informasi berdasarkan bukti-bukti transaksi yang diambil dari tiap bagian dan dikumpulkan di bagian akuntansi/kasir.

B. Saran

1. Perlu diperhatikan tentang pentingnya internal control dalam struktur

organisasi perusahaan dan penerapan sebuah badan yang bertugas mengawasi, demi terciptanya suatu informasi akuntansi yang dapat berfungsi sebagai kontroler dan kewajiban perusahaan.

2. Sebaiknya diadakan pemisahan tugas akuntansi dengan bagian-bagian

administrasi, selain hal ini dapat menimbulkan kesalahan dan ketidak efektifan dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut.

3. Untuk menghindari terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan kas

perusahaan, sebaiknya diadakan pemisahan fungsi antara petugas yang menyimpan uang kas dengan yang melakukan pencatatan.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Hall, James A, 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi pertama, Buku satu,

Salemba Empat, Jakarta ………

Mulyadi, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi kelima, Salemba empat,

Jakarta.

Raymond, Jr.Mc. Lead, 2008. Sistem Informasi Manajemen, terjemahan oleh

Ali Akbar Yulianto, Jilid II, Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

SR, Soemarso, 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku satu, Edisi Kelima,

Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Bateman, Thomas S, 2009. Manajemen, Buku Dua, Edisi Tujuh, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Romney, Marshall B, 2006. Sistem Informasi Akuntansi, buku satu, edisi


(1)

terprogram, atau semi automatik, keputusan yang berorientasi pada sumbernya atau keputusan yang berorientasi pada fungsi.

Informasi ini harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya, dianalisis, dan disajikan pada manajemen melalui apa yang disebut sebagai suatu sistem informasi yang dirancang untuk pengambilan keputusan oleh manajer. Informasi ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak, dan keduanya menyediakan database yang banyak dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Output yang dihasilkan dapat tersedia dan dapat memiliki manfaat yang maksimal jika system informasi akuntansi yang diterapkan perusahaan dapat berperan dengan baik.

Dengan sistem informasi akuntansi ini memungkinkan manajer untuk mendapatkan informasi sesuai dengan keinginannya dan dapat mendukung pengambilan keptusan yang baik oleh manajer. Dengan demikian manajemen dapat berkembang dan dijadikan pendekatan-pendekatan informal dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Tetapi sebaliknya, manajer harus menggunakan informasi yang relevan, yang dapat dipercaya kebenarannya sebagai dasar pertimbangannya dalam pengambilan keputusan penting. Dan penggunaan informasi tersebut harus berjalan dengan baik dan benar pula.

Informasi akuntansi yang bahan dasarnya berupa data transaksi perusahaan yang berupa transaksi-transaksi yang dinyatakan dalam bentuk moneter tersebut dicatat, digolongkan dan diikhtisarkan terlebih dahulu, sebelum disusun informasi


(2)

tersebut dibutuhkan oleh manajemen maupun oleh pihak lain yang memerlukan informasi ekonomis perusahaan.

Bagi manajemen, informasi akuntansi tersebut sangat berguna untuk :

1. Sebagai bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan.

2. Sebagai bahan pengawasan perusahaan agar tidak mengalami kerugian dan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

3. Sebagai dasar pengambilan keputusan.

4. Sebagai dasar untuk mengetahui posisi keuangan serta prospek perusahaan di masa yang akan datang.

5. Memberikan pertanggung jawaban kepada beberapa pihak di luar perusahaan, seperti :

a. Bank dan Kreditur b. Para pemegang saham c. Badan pemerintah

Didalam perusahaan, pimpinan yang bertanggung jawab dalam memimpin jalannya operasi perusahaan. Laporan keuangan perusahaan sangat diperlukan manajemen untuk mengetahui berapa besar hasil usaha yang telah dicapai. Informasi akuntansi tersebut bagi manajemen dapat dipergunakan untuk menyusun rencana keuangan perusahaan di masa yang akan datang dalam usaha meningkatkan rentabilitas.

Informasi akuntansi juga diperlukan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan. Bila terjadi


(3)

penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan semula dapat diperbaiki dengan segera.

Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan merupakan aplikasi dari akuntansi perusahaan. Selain menyusun laporan keuangan yang merupakan informasi yang menggambarkan keadaan keuangan perusahaan, juga menyusun laporan intern. Laporan intern ini dikumpulkan dari tiap bagian yang ada dalam perusahaan tersebut. Adapun laporan intern dari tiap bagian tersebut adalah :

1. Laporan Marketing 2. Laporan Distribusi 3. Laporan Keuangan

Setiap bulannya manajemen akan mengumpulkan laporan bagian tersebut dan akan diadakan rapat untuk membahas laporan-laporan tersebut. Hasil rapat tersebut akan dimasukkan kedalam SAP dan disatukan dengan pencatatan manual yang akan diberikan kepada Dewan Direksi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya telah dapat diketahui bagaimana Sistem Informasi Akuntansi yang diterapkan pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan.

Pada bab terakhir ini, penulis mengemukakan kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uraian yang ada pada bab-bab sebelumnya. Kemudian penulis juga mencoba mengusulkan saran-saran yang menurut penulis cukup penting untuk menjadi pertimbangan bagi pihak perusahaan.

A. Kesimpulan

1. Informasi akuntansi didukung oleh data-data yang akurat serta disesuiakan dengan tujuan penggunaannya, dan akan menghasilkan laporan-laporan yang dapat digunkan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan di perusahaan.

2. Manajemen dalam pengambilan keputusannya melakukan suatu cara dengan mengadakan suatu pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat untuk membicarakan masalah yang terjadi didalam perusahaan.

3. Struktur organisasi yang dimiliki perusahaan sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari adanya pemisahan fungsi dan tugas yang jelas dari setiap bagian.


(5)

4. Sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan sudah berperan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari penyusun laporan keuangan dengan menggunakan Eectronic Data Processing (EDP) dan sebuah software SAP yang dapat menghasilkan data yang tepat dan akurat.

5. Proses pengolahan data menjadi informasi juga cukup baik, karena PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan mengolah data menjadi informasi berdasarkan bukti-bukti transaksi yang diambil dari tiap bagian dan dikumpulkan di bagian akuntansi/kasir.

B. Saran

1. Perlu diperhatikan tentang pentingnya internal control dalam struktur organisasi perusahaan dan penerapan sebuah badan yang bertugas mengawasi, demi terciptanya suatu informasi akuntansi yang dapat berfungsi sebagai kontroler dan kewajiban perusahaan.

2. Sebaiknya diadakan pemisahan tugas akuntansi dengan bagian-bagian administrasi, selain hal ini dapat menimbulkan kesalahan dan ketidak efektifan dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut.

3. Untuk menghindari terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan kas perusahaan, sebaiknya diadakan pemisahan fungsi antara petugas yang menyimpan uang kas dengan yang melakukan pencatatan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hall, James A, 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi pertama, Buku satu, Salemba Empat, Jakarta

………

Mulyadi, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi kelima, Salemba empat, Jakarta.

Raymond, Jr.Mc. Lead, 2008. Sistem Informasi Manajemen, terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto, Jilid II, Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

SR, Soemarso, 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku satu, Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Bateman, Thomas S, 2009. Manajemen, Buku Dua, Edisi Tujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Romney, Marshall B, 2006. Sistem Informasi Akuntansi, buku satu, edisi kesembilan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.