ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENENTUAN BAGI HASIL SIJANGKA MUDARABAH DI KJKS BEN IMAN JL. VETERAN NO. 80 LAMONGAN.
ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENENTUAN BAGI
HASIL SIJANGKA MUD{A. C52212116
ii
PERSETUJUAN BIMBINGAN
Skripsi yang ditulis oleh Fiqri Ainur Rosyadi NIM. C52212116 ini telah diperiksa
dan disetujui untuk dimunaqosahkan.
Surabaya, 19 Juli 2016
Pembimbing.
Ahmad Fathan Aniq, MA.
NIP. 198401072009011006
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang ditulis oleh Fiqri Ainur Rosyadi NIM. C52212116 ini telah
dipertahankan di depan sidang Majelis Munaqosah Skripsi Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Sunan Ampel pada hari Senin, tanggal 15 Agustus 2016, dan dapat
diterima sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana
strata satu dalam Ilmu Syari’ah.
Majelis Munaqosah Skripsi:
Penguji I,
Penguji II,
Ahmad Fathan Aniq, MA.
NIP. 198401072009011006
Dr. Mugiyati, S.Ag., M.EI.
NIP. 197102261997032001
Penguji III,
Penguji IV,
Dr. Sanuri, MFil.I.
NIP. 197601212007101001
Moch. Zainul Arifin, S.Ag, M.Pd.I
NIP. 197104172007101004
Surabaya, 16 Agustus 2016
Mengesahkan,
Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Dekan,
Dr. H. Sahid HM., M.Ag
NIP. 196803091996301002
iv
v
ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan (field research) dengan judul
“Analisis Hukum Islam Terhadap Penentuan Bagi Hasil Sijangka Mud}a>rabah di
KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan”. Judul tersebut bertujuan untuk
menjawab permasalahan tentang bagaimana penentuan bagi hasil Sijangka
mud}a>rabah yang dilakukan oleh KJKS Ben Iman menurut analisa hukum Islam.
Data penelitian dihimpun melalui wawancara (interview) dan dokumentasi,
yang kemudian dianalisis. Untuk mempermudah analisis penelitian ini maka penulis
menggunakan metode deskriptif analisis yaitu memaparkan serta menjelaskan secara
mendalam dan menganalisa terhadap semua aspek yang berkaitan dengan masalah
penelitian yaitu mengenai penentuan bagi hasil Sijangka mud}ar> abah di KJKS Ben
Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan, yang kemudian dianalisis dari hukum Islam
kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap
suatu kebenaran sehingga dapat memberikan penilaian terhadapt kebenaran
tersebut. Teknik deskriptif tersebut menggunakan pola pikir deduktif yang
merupakan pola berfikir dengan menggunakan analisa yang berpijak dari pengertianpengertian atau fakta-fakta yang bersifat umum, kemudian diteliti dan hasilnya
dapat memecahkan masalah khusus.
Dalam skripsi ini menggunkan teori muḍārabah, yaitu akad kerja sama antara
dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana satu pihak memberikan
kontribusi dana (s}oh}ibul ma>l) dan pihak lainnya sebagai pengelola dana tersebut
(mud}a>rib) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan.
Hasil penelitian menyimpulkan, penentuan bagi hasil dalam Sijangka
mud}a>rabah, menggunakan nilai prosentase nisbah yang dihitung dengan modal yang
disimpan. Dalam kegiatan usaha pasti ada untung ada rugi yang menyebabkan
penghasilan tidak bisa diketahui dengan jelas. oleh karena itu dalam mud}a>rabah
penentuan bagi hasil tidak bisa diketahui berapa rupiah uang yang akan diterima
kemudian, melainkan hanya ukuran nisbah yang bisa ditentukan di awal bisa 60:40,
50:50 atau berdasarkan kesepakatan di awal antara rabb al-ma>l dengan mud}a>rib.
viii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ...........................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................
iii
PENGESAHAN ................................................................................................
iv
MOTTO ............................................................................................................
v
PERSEMBAHAN .............................................................................................
vi
ABSTRAK ........................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................
ix
DAFTAR ISI .....................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................................
xv
DAFTAR TRANSLITERASI ............................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................
1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah ..........................................
6
C. Rumusan Masalah ........................................................................
7
D. Kajian Pustaka........................................................................
7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................
11
F. Kegunaan Penelitian ..............................................................
11
G. Definisi Operasional...............................................................
12
H. Metode Penelitian ..................................................................
13
xi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Sistematika Pembahasan........................................................
19
MUD{Arabah ...........................................................
21
B. Dasar Hukum Mud{a>rabah ......................................................
23
C. Bentuk-bentuk Mud{a>rabah ....................................................
26
D. Rukun dan Syarat Mud}a>rabah ................................................
28
E. Konsep Bagi Hasil Dalam Mud{a>rabah ..................................
34
F. Perkara yang Membatalkan Mud{ara>bah ................................
38
G. Hikmah Mud}a>rabah ................................................................
39
I.
BAB II
BAB III
BAB IV
PENENTUAN BAGI HASIL SIJANGKA MUD}Arabah ..............................................................................
67
xii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB V
PENUTUP.................................................................................
74
A. Kesimpulan .....................................................................................
74
B. Saran .......................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
76
LAMPIRAN
xiii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk sosial memiliki berbagai kebutuhan yang
tidak bisa terlepas dengan peran orang lain. Interaksi sosial dalam kehidupan
masyarakat tidak bisa lepas dengan hukum Islam karena secara umum
diketahui manusia adalah objek hukum. Salah satu hukum Islam
yang
mengatur hal-hal yang berhubungan secara langsung dengan tata cara hidup
manusia dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari adalah fiqih mu’a>malah.
Menurut Ad-Dimyati sebagaimana dikutip dalam Rachmat Syafe’i, fiqih
mu’a>malah adalah aktifitas untuk menghasilkan duniawi, supaya menjadi
sebab suksesnya masalah ukhrowi. Sedangkan menurut Muhammad Yusuf
Musa sebagaimana dikutip dalam Rachmat Syafe’i, fiqih mu’a>malah adalah
peraturan-peraturan Allah SWT yang diikuti dan ditaati dalam hidup
bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia.1
Dari berapa pengertian di atas, menegaskan bahwa fiqih mu’a>malah
adalah aturan-aturan yang diambil dari ajaran (hukum) Allah SWT, yang
dipelajari dan diamalkan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan
yang berkaitan dengan urusan duniawi dan sosial kemasyarakatan. Menurut
pengertian ini, manusia, kapanpun dan dimanapun, harus senantiasa
mengikuti aturan yang telah ditetapkan Allah SWT, sekalipun dalam perkara
1
Rachmat Syafe’i, Fiqih Muamalah, (Bandung : CV. Pustaka setia, 2004), 15.
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
yang bersifat duniawi sebab segala aktivitas manusia akan ditagih
pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
Dalam Islam, tidak ada pemisahan antara amal dunia dan amal akhirat,
sebab sekecil apapun aktifitas manusia di dunia harus didasarkan pada
sumber dan dalil hukum Islam. Sumber sendiri diartikan sebagai mas}dar,
yaitu asal dari segala sesuatu dan tempat merujuk segala sesuatu. Dalam
ushul fiqh kata mas}a>dir al-ah}kam al-shari>’ah berarti rujukan utama dalam
menetapkan hukum Islam, yaitu al-Qur’an dan Sunnah.2
Jadi segala aktifitas kehidupan manusia harus merujuk pada al-Qur’an
dan Sunnah, agar kelak selamat di akhirat. Islam adalah agama yang
sempurna (komprehensif) yang mengatur aspek kehidupan manusia, baik
akidah, ibadah, akhlak maupun mu’a>malah. Salah satu ajaran yang penting
adalah mu’a>malah/iqtis}a>diyah (ekonomi Islam). Kitab-kitab fiqih Islam
tentang mu’a>malah (ekonomi Islam) sangat banyak dan berlimpah, namun
dalam perjalanan waktu yang panjang, materi mu’a>malah (ekonomi Islam)
cenderung diabaikan oleh umat Islam, padahal ajaran mu’a>malah termasuk
bagian penting dari ajaran Islam, akibatnya terjadilah kajian Islam parsial.
Adapun orang beriman disuruh memasuki Islam secara ka>ffah sebagaimana
disebutkan dalam al-Qur’an:3
َ َ
܅
ُ ُ ۡ
܅
ۡ َ ܅م َ َ܅
ُ َ ܅
ُ
َ َ٨ََنَإرن َُݝۥَلك َۡݗَ َع ُدوََ ܆مܞري
َرينَ َء َام ُنَاََٱدَخ َݖَاََ رفََٱلس َرݖ رَݗَكٓف َܟَ َولََتتܞ ر ُعَاََخ ُط ََوترََٱلش َۡي َطَ ر
ََ َيَأ ܆ي َݟاَٱ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
2
3
Nasrun Harun, Ushul Fiqh 1, ( Ciputat: Logos Publishing House, 1996), 15.
Mardani, Fiqih Ekonomi Syaria’ah, (Jakarta : Kecana, 2012), 5-6.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. al-Baqarah
ayat, 208)”.4
Akibat dari terlupakan dalam pengkajian dibidang ekonomi, maka
umat Islam tertinggal dalam ekonomi. Interaksi sosial dalam kehidupan
manusia terdapat hubungan dengan sesama manusia menyangkut segala
aspek diantaranya adalah masalah Investasi, jual beli, pinjam meminjam,
sewa menyewa, dan lain sebagaianya. Dalam Islam mu’a>malah memiliki
cakupan obyek yang amat luas. Persoalan mu’a>malah dalam al-Qur’an dan
as-Sunnah lebih banyak dibicarakan dalam bentuk yang global saja, ini
menunjukkan bahwa Islam memberikan peluang bagi manusia untuk
melakukan ijtihad
terhadap berbagai bentuk persoalan mu’a>malah yang
yang terus berubah seiring dengan perkembangan zaman, namun meskipun
demikian segala bentuk kegiatan mu’a>malah yang dilakukan harus tetap
sesuai dengan syarat dan ketentuan dari prinsip-prinsip yang telah
ditentukan oleh Islam termasuk didalamnya juga tentang kegiatan
perbankan.
Industri perbankan yang pertama menggunakan sistem shariah adalah
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk yang didirikan pada tahun 1991 dan
memulai kegiatan operasional nya pada bulan Mei 1992. Pendirian bank ini
diprakarsai oleh Majlis Ulama Indonesia (MUI), pemerintah Indonesia, serta
dukungan nyata dari Ikatan Cendekiaawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan
para pengusaha muslim.5 Seiring dengan perkembangan waktu muncul
4
5
Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: CV. Jaya sakti, 1989), 50.
Ali Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), 10-11.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
dukungan dari pemerintah melalui Undang-Undang No. 7 Tahun 1992
tentang perbangkan sehingga membuka peluang usaha bagi hasil, lebih rinci
lagi dijabarkan dalam peraturan pemerintah No. 72 Tahun 1992 tentang
bank.6 Prinsip bagi hasil (mud}a>rabah) ini menjadi dasar hukum secara yuridis
dan normatif dalam pengoperasian perbankan shariah di Idonesia.
Bank shariah merupakan salah satu perangkat dalam ekonomi shariah,
yang tidak mengandalkan pada praktik bunga atau dapat diartikan sebagai
lembaga keuangan yang operasional dan produknya berlandaskan al-Qur’an
dan Hadits. Strategi pengembangan perbankan shariah diarahkan untuk
meningkatkan kompetensi usaha yang sejajar dengan sistem perbankan
konvensional dan dilakukan secara komprehensif dengan mengacu pada
analisis kekuatan dan kelemahan perbankan shariah.7
Banyak
lembaga
keuangan
yang
berkembang
seiring
dengan
perkembangan dunia perbankan di antaranya adalah koperasi. Masyarakat
Indonesia pada umumnya telah maklum bahwa perkembangan koperasi di
Indonesia dilihat dari segi kuantitas sangat menggembirakan karena
diketahui bersama bahwa koperasi memiliki kemampuan menyejahterakan
anggota dan masyarakat sekitar karna koperasi merupakan realisasi dari
UUD 1945. Perkembangan koperasi harus makin luas dan berakar dalam
masyarakat, sehingga koperasi secara betahap dapat menjadi salah satu tiang
penyanga perokonomian.8 Kegiatan ekonomi merupakan salah satu kegiatan
6
Ibid., 12.
Machmud Amir dan Rukmana, Bank Syariah, (Jakarta: Erlangga, 2010), 6-8.
8
Panji Anoraga dan Ninik Widayanti, Dinamika Koperasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 142-14.
7
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
muamalah yang telah diatur di dalam Shari’ah Islam, yang di antaranya
mencakup konsumsi, investasi, dan simpanan. Namun yang perlu diketahui
bahwa penerapan konsep bunga dalam ajaran Islam di haramkan karena
dianggap mengandung aspek riba>. Seperti firman Allah SWT:
ََ َ ܅ ܅
َ َّٱ ۡ ََ ۡ َ َ َ ܅
َلر َوَََا
َُ لَٱ
َ وأح
ل َي َعَوَحر َمَٱ ر
“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba>. (QS. alBaqarah ayat 275) ”
Seiring dengan kemajuan zaman, kebanyakan masyarakat modern
melakukan investasi melalui suatu lembaga keuangan. Transaksi di lembaga
keuangan sering terjadi disebabkan karena lembaga keuangan sangat
diperlukan dalam perekonomian modern sebagai mediator antara kelompok
masyarakat yang mempunyai modal dan kelompok masyarakat yang
memerlukan dana. Hal ini sesuai dengan fungsi lembaga keuangan itu
sendiri.9
Dalam kaitan hukum Islam yang sering digunakan dalam dunia
perbankan Shariah adalah prinsip bagi hasil mud{a>rabah (profit sharing).
Islam mendorong masyarakat kearah usaha nyata dan produktif. Islam
mendorong seluruh masyarakat untuk investasi dan melarang membungakan
uang. Menyimpan uang di bank Islam termasuk kategori kegiatan investasi
karena perolehan kembaliannya (return) dari waktu kewaktu tidak pasti dan
tidak tetap. besar kecilnya perolehan kembali itu tergantung kepada hasil
usaha yang benar-benar terjadi dan dilakukan bank sebagai mud}ar> ib atau
9
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, (Jakarta: Alvabet, 2002), 25.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
pengelola dana. Islam mendorong praktek mud}ar> abah (bagi hasil) serta
mengharamkan riba. keduanya sama-sama memberikan keuntungan bagi
pemilik dana, namun keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata.
perbedaan tersebut diantaranya bahwa penetuan bunga dibuat pada waktu
akad dengan asumsi harus selalu untung sedangkan penentuan besaran
rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi serta besaran prosentase berdasarkan jumlah uang
(modal) yang dipinjamkan sedangkan besaran rasio bagi hasil berdasarkan
pada jumlah keuntungan yang diperoleh.10
Nisbah atau keuntungan adalah jumlah yang didapat sebagai kelebihan
dari modal. Keuntungan adalah tujuan akhir mud}ar> abah. Namun, keuntungan
itu terikat oleh syarat berikut.
a. Keuntungan harus dibagi untuk kedua pihak. Salah satu pihak tidak
diperkenankan mengambil seluruh keuntungan tanpa membagi pada
pihak yang lain.
b. Proporsi keuntungan masing-masing pihak harus diketahui pada waktu
berkontrak, dan proporsi tersebut harus dari keuntungan. Misalnya, 60%
dari keuntungan untuk pemodal dan 40% dari keuntungan untuk
pengelola.
c. Kalau jangka waktu akad mud}ar> abah relatif lama, tiga tahun keatas,
maka nisbah keuntungan dapat disepakati untuk ditinjau dari waktu ke
waktu.
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah, Life and General, (Jakarta: Gema Insani, 2004),
339-340.
10
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
Kedua belah pihak juga harus menyepakati biaya-biaya apa saja yang
ditanggung pemodal dan biaya-biaya apa saja yang ditanggung pengelola.
Kesepakatan
ini
penting
karena
biaya
akan
mempengaruhi
nilai
keuntungan.11
Di Koperasi Jasa Keuangan Shari’ah (KJKS) BEN IMAN Jl. Veteran
No. 80 Lamongan terdapat praktik deposito Shariah yang dikenal dengan
simpanan berjangka (Sijangka) mud}a>rabah. Sijangka mud}a>rabah merupakan
salah satu bentuk transaksi investasi dengan mekanisme mud}a>rabah sebagai
landasan shariah.
Dalam Sijangka mud}a>rabah minimal uang yang didepositkan sebesar
Rp. 10. 000 000,- (sepuluh juta rupiah), dengan perhitungan bagi hasil 60:40,
60 untuk mud}a>rib dan 40 untuk s}ahibul ma>l. Perhitungan tersebut digunakan
untuk simpanan dengan jangka waktu 6 (enam) bulan yang dikonversikan
menjadi 0.8% dan sebesar 50:50, 50 untuk mud}a>rib dan 50 untuk s}ahibul
ma>l. Perhitungan tersebut digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu
12 (dua belas) bulan dikonversikan menjadi 1%, dari prosentase konversi
tersebut akan diberikan kepada nasabah setiap bulan 0.8% untuk deposito
dengan jangka waktu 6 (enam) bulan dan 1% untuk deposito dengan jangka
waktu 12 (dua belas) bulan secara konsisten, bagi hasil tersebut di hitung
dari jumlah dana atau modal yang di simpan. Dalam prinsip Sijangka
mud}a>rabah deposan berkedudukan sebagai s}ahibul ma>l dan KJKS sebagai
mud}a>rib. Konversi dari nisbah menjadi prosentase digunakan untuk
11
Ibid, 335.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
mempermudah dan memberikan kepastian kepada para deposan guna
memberikan pelayanan terbaik kepada deposan.12
Dari transaksi ini terdapat beberapa hal yang masih membutuhkan
jawaban melalui analisis hukum Islam. Beberapa hal tersebut di antaranya
konversi bagi hasil yang diberikan setiap bulan sebesar 0.8% dan 1%, dan
juga bagaimana para deposan menanggapi mekanisme yang ditawarkan oleh
KJKS sebagaimana yang tersebut di atas.
Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji
lebih lanjut terkait Analisis Hukum Islam Terhadap Penentuan Bagi Hasil
Sijangka mud}a>rabah KJKS Ben Iman Jl. Veteran no. 80 Lamongan.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut penulis dapat mengidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan deposan tentang Sijangka mud}a>rabah
2. Penggunaan prosentase persen % dalam bagi hasil Sijangka mud}a>rabah
3. Konsistensi dalam bagi hasil
4. Deposan mendapat nilai pasti
5. Mekanisme penentuan bagi hasil
6. Sistematika konversi terhadap nisbah mud}a>rabah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak semakin luas, maka
penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:
12
Anas, (Kasir dan Pelayanan), Wawancara, KJKS Ben Iman Lamongan, 16 Mei 2016.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
1. Penentuan bagi hasil
2. Analisis hukum Islam terhadap penentuan bagi hasil
C. Rumusan Masalah
Setelah penulis membatasi permasalahan yang dibahas pada penelitian
ini, penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian
ini. Adapun rumusan masalah tersebut yaitu:
1. Bagaimana penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman
Jl. Veteran no. 80 Lamongan?
2. Bagaimana analisis hukum Islam terhadap penentuan bagi hasil Sijangka
mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran no. 80 Lamongan?
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka pada penelitian ini pada dasarnya untuk mendapatkan
gambaran topik yang akan diteliti dengan penelitian sejenis yang pernah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Sehingga diharapkan tidak adanya
pengulangan materi secara mutlak.
Setelah ditelusuri melalui kajian pustaka, penulis menemukan penelitian
yang berkaitan dengan lelang, diantaranya yaitu:
1. Penelitian yang ditulis oleh Nurazizah pada tahun 2015 yang berjudul
“Analisis Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan
Murabahah Pada Koperasi Jasa Keuangan Shariah Ben Iman
Lamongan”. Hasil dari penelitian yaitu: (1) Pada Koperasi Jasa
Keuangan
Ben Iman Lamongan, margin pembiayan mura>bah{ah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
ditentukan secara sepihak ini tentunya anggota tidak bisa tawarmenawar sehingga anggota hanya menerima jadi, kemudian memberikan
kesepakatan atas margin tersebut, terkadang lebih besar dari suku bunga
konvensional. Hal ini untuk menghindari akibat dari terjadinya inflasi.
(2) Menurut hukum Islam, tingkat margin dapat ditentukan dari tingkat
rata-rata biaya operasional. Metode flat yang dipergunakan oleh
Koperasi Jasa Keuangan Shari’ah Ben Iman Lamongan adalah
diperbolehkan sebab dilihat dari Maslahah mursalah Koperasi Jasa
Keuangan Shari’ah Ben Iman Lamongan dapat membantu anggota yang
sedang kesusahan serta sebagai bentuk tolong menolong orang yang
membutuhkan.13
2. Penelitian yang ditulis oleh Sunardi pada tahun 2015 yang berjudul
“Analisis Hukum Islam Terhdap Bagi Hasil Penyertaan
Reksadana
Mandiri Investa Shariah Berimbang di Bank Shariah Mandiri cabang
Surabaya”. Hasil dari penelitian yaitu: (1) Pelaksanaan bagi hasil
penyertaan reksadana Mandiri Investasi Shariah Berimbang di Bank
Shariah Mandiri cabang Surabaya, dilakukan dengan pembukuan
kembali ke dalam reksadana tersebut (Mandiri Investa Shariah
Berimbang), sehingga selanjutnya akan meningkatkan nilai aktiva
bersihnya. Dengan tidak mengabaikan pencapaian tujuan investasi
jangka panjang, manajer investasi, pada setiap saat manajer investasi
Nurazizah “Analisis Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Murabahah Pada
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Ben Iman Lamongan” (Skripsi--UIN Sunan Ampel, Surabaya,
2015).
13
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
dapat membagikan keuntungan langsung dikonversikan menjadi unit
penyertaan tambahan. (2) Dalam tinjauan hukum Islam, aplikasi bagi
hasil akad mud}a>rabah yang digunakan dalam penyertaan reksadana
tersebut tedapat perbedaan pendapat ulama:
a. Menurut jumhur ulama, selain Imam Malik, aplikasi bagi hasil
mud}a>rabah seperti yang diterapkan termasuk dalam katagori bagi
hasil akad Mud}a>rabah yang batal. Karena tidak memenuhi syarat
syahnya akad mud}a>rabah.
b. Sedangkan menurut Imam Malik, tidak termasuk dalam katagori
bagi hasil akad mud}a>rabah yang batal. Investor dibolehkan
mensyaratkan semua laba diberikan kepadanya, begitu juga
sebaliknya, sebab hal tersebut dapat dikatagorikan tabarru’
(derma).14
Adapun penelitian yang akan diteliti oleh penulis ini adalah penelitian
yang berkaitan dari penelitian-penelitian di atas. Dalam hal ini penulis akan
meneliti lebih lanjut mengenai penetapan bagi hasil deposito mud}a>rabah atau
yang dikenal dengan sijangka mudha>harabah, dalam mekanisme Sijangka
mud}a>rabah deposan bertindak sebagai s}ah}ibul ma>l datang dan mengajukan
investasi minimal Rp. 10.000 000,- dengan ketentuan bagi hasil 0,8 % untuk
6 bulan dan 1% untuk 12 bulan yang akan diberikan kepada nasabah secara
konsisten setiap bulan, bisa diambil secara tunai dan bisa juga dimasukkan
Sunardi, “Analisis Hukum Islam Terhdap Bagi Hasil Penyertaan Reksadana Mandiri Investa
Syariah Berimbang di bang SyariahMandiri cabang Surabaya” (Skripsi--UIN Sunan Ampel,
Surabaya, 2009)
14
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
kedalam tabungan mud}a>rabah. Oleh karena itu penulis akan meneliti melalui
analisis hukum Islam.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai
oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah di KJKS
Ben Iman Jl. Veteran no. 80 Lamongan.
2. Untuk mengetahui analisis hukum Islam terhadap penentuan bagi hasil
Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran no. 80 Lamongan.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini, penulis berharap agar penelitian yang
diteliti bisa mempunyai nilai tambah dan dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan terlebih bagi penulis sendiri. Adapun harapan kegunaan penulis adalah
untuk memperkaya pengetahuan yang berkaitan dengan hukum Islam,
khususnya dalam kajian tentang transaksi lelang barang jaminan. Sehingga
memberikan sumbangan keilmuan dan pemikiran bagi pengembangan
pemahaman hukum Islam bagi mahasiswa fakultas shariah, khususnya
mahasiswa prodi Hukum Ekonomi Shariah (Mu’a>malah). Serta memberikan
tambahan pengetahuan bagi masyarakat dalam hal penentuan bagi hasil
mudhara>bah yang sesuai dengan hukum Islam.
Untuk dijadikan sebagai bahan bacaan, referensi dan rujukan bagi
peneliti selanjutnya dalam hal transaksi Sijangka mudhara>bah serta sebagai
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
masukan bagi KJKS Ben Iman Jl. Veteran no. 80 Lamongan agar bisa lebih
baik dan terus berkembang dalam memberikan pelayanan kepada para nasabah
khususnya dalam transaksi Sijangka mud}a>rabah agar sesuai dengan hukum
Islam.
G. Definisi Operasional
Dari beberapa masalah diatas terdapat beberapa istilah yang perlu
dijelaskan agar menjadi istilah yang operasional dan dapat memperjelas
maksud dari judul penelitian ini, diantaranya yaitu:
1. Hukum Islam : Hukum Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan dan
Hadits.
2. Penentuan Bagi Hasil : Merupakan cara yang digunakan dalam
menetapkan pembagian hasil usaha yang telah disepakati diawal.
H. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research)
dengan mencari data langsung ke lapangan kemudian dilanjutkan penelitian
kajian pustaka (literatur dengan mengkoparasikan antara praktek dilapangan
dengan aturan yang terdapat dalam kajian pustaka untuk menjawab pokok
permasalahan dari skripsi ini.
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yang mana bertujuan agar pembaca atau penulis dapat memahami
dan dapat menyajikan secara sistematis. Metodenya sebagai berikut:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
1. Data yang dikumpulkan
a) Data Primer
1) Data tentang cara penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah KJKS
Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
2) Data tentang profil KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
3) Data tentang analisis hukum Islam terhadap penentuan bagi hasil
Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80
Lamongan.
b) Data Sekunder
Data tentang ketentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah yang
berasal dari literature-literatur kepustakaan yang bisa berupa bukubuku, kitab atau artikel.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
beberapa sumber. Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian yang
bersumber lapangan yang mana langsung meneliti ditempat kejadian
melalui proses
wawancara dan dokumentasi. Sumber data tersebut
berupa:
a) Sumber Primer
Yaitu sumber yang diperoleh langsung dari lapangan oleh orang
yang melakukan penelitian atau orang yang memerlukannya. Data
primer disebut juga data asli atau data baru.15 Dalam hal ini data
15
Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Surabaya: Hilal Pustaka, 2013), 93.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
diperoleh dari penelitian dengan cara melakukan wawancara dan
dokumentasi. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan melakukan wawancara dan dokumentasi dengan
Anas (karyawan bagian kasir dan pelayanan), Ani (karyawan bagian
personalia) di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan dan juga
melakukan wawancara dengan Emeldah (deposan) dari pihak KJKS
Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
b) Sumber Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumbersumber yang telah ada baik dari perpustakaan atau dari laporan-laporan
penelitian terdahulu.16 Diantara sumber-sumber sekunder tersebut
yaitu:
1) Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Shari’ah
2) Ali Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah
3) Mardani, Fiqh Ekonomi Syari>ah
4) Rachmat Syafe’i. Fiqih Mu’a>malah
5) Nasrun Haroen, Ushul Fiqh 1
6) Cik Hasan Bisri, Model Penelitian Fiqih.
7) Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqih
8) Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D
16
Ibid., 93-94
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
3. Subyek penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini yaitu KJKS Ben Iman Jl.
Veteran No. 80 Lamongan. Adapun yang menjadi subyek penelitiannya
yaitu:
a) Orang yang mendepositkan sejumlah uang atau dikenal dengan
Sijangka mud}a>rabah sebagai deposan
b) Pihak penyedia jasa Sijangka mud}a>rabah KJKS Ben Iman Jl. Veteran
No. 80 Lamongan
4. Teknik pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a) Wawancara
Wawancara (interview) digunakan sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti.17 Wawancara merupakan
Percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
yang memberi jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara bertujuan
untuk memperoleh informasi tentang penentuan bagi hasil Sijangka
mud}a>rabahdi KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan. Adapun
sasarannya adalah Anas (karyawan bagian kasir dan pelayanan), Ani
(karyawan bagian personalia) di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), 137.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
Lamongan dan juga melakukan wawancara dengan Emeldah (deposan)
dari pihak KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
b) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan bukti-bukti dan keterangan
yang memuat garis besar data yang akan dicari dan berkaitaan dengan
judul penelitian.18 Dokumentasi yaitu proses penyampaian data yang
diperoleh melalui data tertulis yang memuat garis besar data yang
berkaitan dengan judul penelitian. Dalam hal ini dokumen yang
terkumpul adalah yang berkaitan dengan profil dari KJKS Ben Iman Jl.
Veteran No. 80 Lamongan.
5. Teknik Pengolahan Data
Karena data diperoleh secara langsung dari pihak yang bersangkutan
(studi lapangan)
dan bahan pustaka yang selanjutnya diolah dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
a) Editing, memeriksa kembali data-data yang diperoleh dan dikumpulkan
baik dari Wawancara, maupun Dokumentasi, tanpa mengurangi
keakuratan data yang diperoleh. Penulis menggunakan teknik ini agar
data-data yang dikumpulkan memiliki kejelasan makna serta selaras
antara data dengan masalah di lapangan.
b) Organizing, mengatur dan menyusun data sedemikian rupa sehingga
dapat memperoleh gambaran yang sesuai dengan rumusan masalah
secara sistematis.
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif,
(Surabaya: Airlangga University Press, 2001), 135.
18
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
c) Melakukan analisis lanjutan terhadap hasil-hasil pengorganisasian data
dengan menggunakan kaidah-kaidah dan dalil-dalil yang
berkaitan
dengan pembahasan, sehingga diperoleh kesimpulan mengenai tinjauan
hukum Islam terhadap lelang barang jaminan.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Proses analisis data dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.19
Setelah data dari wawancara dan dokumentasi terkumpul, penulis
akan melakukan analisis. Untuk mempermudah analisis penelitian ini maka
penulis menggunakan metode deskriptif analasis yaitu memaparkan serta
menjelaskan secara mendalam dan menganalisa terhadap semua aspek yang
berkaitan dengan masalah penelitian yaitu mengenai penentuan bagi hasil
Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan,
yang kemudian dianalisis dari hukum Islam sehingga diperoleh jawaban
yang benar menurut hukum Islam terhadap penentuan bagi hasil Sijangka
mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
Pola pikir yang digunakan adalah deduktif, yang diawali dengan
mengemukakan pengertian-pengertian, teori-teori atau fakta-fakta yang
bersifat umum, yaitu ketentuan-ketentuan hukum Islam mengenai Sijangka
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),
247.
19
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
mud}a>rabah selanjutnya dipaparkan dari kenyataan yang ada di lapangan
mengenai penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl.
Veteran No. 80 Lamongan. Kemudian diteliti dan dianalisis sehingga
hasilnya dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan
mengenai penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl.
Veteran No. 80 Lamongan.
I. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini dikelompokan
menjadi lima bab, yang terdiri dari sub bab-sub bab masing-masing
mempunyai hubungan dengan yang lain dan merupakan rangkaian yang
berkaitan. Adapun sistematikanya sebagai berikut :
Bab pertama adalah pendahuluan, yang memuat tentang latar belakang
masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka,
tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode
penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua adalah landasan teori, yang berisi tentang teori-teori
mud}a>rabah. Pembahasan
meliputi pengertian mud}a>rabah, dasar hukum
mud}a>rabah, rukun dan syarat mud}a>rabah, bentuk-bentuk mud}a>rabah, dan
konsep bagi hasil dalam mud}a>rabah.
Bab ketiga berisi tentang hasil penelitian yang memuat gambaran
umum KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan meliputi : profil tempat
penelitian yang terdiri atas; letak lokasi, sejarah singkat, dasar hukum,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
pengertian, prinsip, konsep pendirian, visi dan misi, fungsi dan peran,
kegiatan-kegiatan, struktur organisasi, produk-produk yang ditawarkan,
sistem kepegawaiannya, kendala dan tantangan. Serta mekanisme Sijangka
mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
Bab keempat ini berisi mengenai analisis hukum Islam yang meliputi:
analisis penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl.
Veteran No. 80 Lamongan
Bab kelima ini merupakan bab terakhir atau penutup dari keseluruhan isi
pembahasan skr ipsi yang berisikan kesimpulan dan saran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II
MUD{Arabah
Mud}ara>bah adalah salah satu bentuk kerja sama dalam lapangan
ekonomi, yang biasa pula disebut qira>d} yang berarti al-qath (potongan). Kata
mud}ara>bah berasal dari akar kata d}araba pada kalimat al-ard}, yakni
bepergian untuk urusan dagang. Menurut bahasa, mud}ara>bah berarti
ungkapan terhadap pemberian harta dari seorang kepada orang lain sebagai
modal usaha dimana keuntungan yang diperoleh akan dibagi antara mereka
berdua, dan bila rugi akan ditanggung oleh pemilik modal.1
Dibawah ini ada beberapa pendapat mengenai pengertian mud}ar> abah
secara istilah, di antaranya:
1. Mud}a>rabah menurut Imam Saraksi sebagaimana dikutip dalam Wiroso,
mendefinisikan:
Mud}a>rabah sebagai sebuah
perkataan yang diambil dari kata
“darb” (usaha) diatas bumi. Dinamakan demikian mud}a>rib berhak untuk
bekerja sama bagi hasil atas jerih payah dan usahanya.2
2. Menurut Wahbah Zuhaili:
Mud}a>rabah adalah akad penyerahan modal oleh pemilik modal
kepada pengelola untuk diperdagangkan dan keuntungan dimiliki bersama
antara keduanya sesuai dengan pensyaratan yang mereka buat.3
Helmi Karim, Fiqh Mu’amalah, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka, 1997), 11.
Wiroso, Penghimpunan Dana Dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah , (Jakarta:IKAPI, 2005),
33.
1
2
21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
3. Mud}arabah menurut H{asbi Ash Shiddiqi :
Mud}a>rabah adalah semacam sharikat akad, bermufakat dua orang
padanya dengan ketentuan, modal dari satu pihak, sedangkan usaha
menghasilkan keuntungan dari pihak lain dan keuntungannya dibagi
antara mereka.4
4. Mud}arabah menurut Abdur Rahman L. Doi sebagaimana dikutip dalam
Sutan Remy Shahdeini:
Mud}ar> abah dalam terminologi hukum adalah suatu kontrak dimana
suatu kekayaan (property) atau persediaan (stock) tertentu (rabb al-ma>l)
kepada pihak lain untuk membentuk suatu kemitraan yang di antara
kedua belah pihak berhak memperoleh keuntungan.5
5. Mud}a>rabah menurut Abdul Manan:
Adalah akad antara pihak pemilik modal dengan pengelola untuk
memperoleh pendapatan atau keuntungan. Pendapatan atau keuntungan
tersebut dibagi berdasarkan nisbah yang sudah disepakati pada awal
akad.6
6. Menurut fatwa DSN MUI No. 07/DSN-MUI/IV/2000:
Mud}ar> abah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh LKS kepada
pihak lain untuk suatu usaha yang produktif.7
Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islamy wa Adillatuhu, juz 4, (Damaskus: Dar Al-Fikr, cet III,
1989), 836.
4
Hasbi Ash Shiddiqi, Pengantar Fiqh Mu’amalah, (Jakarta : Bulan Bintang, 1974), 90.
5
Sutan Remy Sjahdeini, PERBANKAN Dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan
Indonesia, (Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 2007), 29.
6
Abdul Manan, Hukum Ekonomi Shari’ah, (Jakarta: Kencana, 2012), 221.
7
Fatwa DSN MUI No. 07/DSN-MUI/IV/2000.
3
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
Jadi, d ari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
mud}ar> abah adalah salah satu bentuk akad kerjasama yang dilakukan
antara dua belah pihak, pihak pertama sebagi penyedia dana disebut
sebagai s}ah}ibul ma>l manyediakan seluruh modal dan pengelola dana atau
disebut mud}ar> ib sebagai pengelola modal dengan keuntungan yang dibagi
dua.
B. Dasar Hukum Mud{a>rabah
Pada dasaranya mud}a>rabah dapat dikategorikan ke dalam salah satu
bentuk musharakah, namun para cendekiawan fiqh Islam meletakkan
mud}a>rabah dalam posisi yang khusus dan memberikan landasan hukum
tersendiri.8 Didalam al-Qur’an tidak dijelaskan dasar hukum mud}ar> abah
secara eksplisit, tetapi yang menjadi landasan syariah mud}a>rabah dalam alQur’an lebih mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini
sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat dan hadits berikut ini:
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an surat al-Muzammil, 20:
َۡ
َ ُ َ َ ُ َ ََ ܅
َ ُ
َ
ۡ َ
ۡ َ َ ُ َ ََ
܅
َ يلَٱ
َفَ َسب ر ر
َ َنَ ر
َ ونَيُقَت رݖ
َّره
َض ر
َ َنَمرنَف
َ ضَيَ ۡبَ َتغ
َ فَٱلَۡ ر
َ َنَ ر
َ ضَ ُو
َ وءاخر
َ لَٱَّرَوءاخر
ونَي ر
“dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian
karunia Allah SWT. (QS. al-Muzammil: 20)” 9
Karnaen A. Perwataatmadja, Apa dan Bagaimana Bank Islam, (Yogyakarta: Bakti Wakaf,1992),
19.
9
Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: CV. Jaya sakti, 1989), 990.
8
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
Yang menjadi argumen dari surat al-Muzammil: 20 adalah adanya
kata yad}ribu>n yang sama dengan akar kata mud}ar> abah yang berarti
melakukan suatu perjalanan usaha.10
Al-Qur’an surat al-Jumu’ah, 10:
َۡ
ُ
ۡ َ
܅
فَإ َذاَقُض َيترََٱ ܅
ُ لصݖََََةَُفََٱنتَ ر
َض ر
َ ضَ َوَٱ ۡبَ َتغَاََمرنَف
َ فَٱلَۡ ر
َ ِواََ ر
َلَٱَّر
ر
ر
“Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi
dan carilah karunia Allah SWT. (QS. al-jumu’ah: 10)”11
Al-Qur’an surat al-Baqarah, 198:
َ َ ُ َ ۡ م
ُ
ُ َ
ََلَمرنَ ܅رورك ۡݗ
َ َسَ َعݖ َۡيك َۡݗَ ُج َناحََأنَت َۡب َتغَاََفض
َ َ لي
َۡ
“Tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia Tuhanmu.
(QS. al-Baqarah: 198)”12
Surat Al-Jumu’ah: 10 dan Al-Baqarah: 198 sama-sama mendorong
kaum muslimin untuk melakukan upaya perjalanan usaha.13
2. Al-Hadist
:ًضة
ُ ََِ َو َع ْن َح ِكي ِم بْ ِن ِحَزٍام رضي اه ع ه ُ أَنهُ َكا َن يَ ْش
َ ط َعلَى اَلر ُج ِل إِذَا أ َْعطَا ُ َم ًال ُم َق َار
ٍ ٍ
ِ
ِ
ِ
َ فَِإ ْن فَ َع ْل, َوَل تَْ ِزَل بِه ِِ بَطْ ِن َمس ٍيل, َوَل ََْملَهُ ِِ ََْ ٍر,أَ ْن َل ََْ َع َل َم ِاِ ِِ َكبِد َرطْبَة
ِ
ِ
ِ ك فَ َق َد
ك ِِ اَلْ ُم َوطِأ
َ َ َوق.ات
ٌ ِال َمال
َ َشْيئًا ِم ْن ذَل
ٌ َوِر َجالُهُ ث َق,ِِْلدارقُط
َ
َ َضمْ َ َم ِاِ َ َرَوا ُ ا
ِ
ِ
ُ أَنهُ َع ِم َل ِِ َم ٍال لِعُثْ َما َن:ِ َع ْن َج ِد, َع ْن أَبِ ِيه,وب
َ َع ْن اَلْ َع ََء بْ ِن َعْبد اَلر َْْ ِن بْ ِن يَ ْع ُق
ِ وف
.يح
َ ٌ َُعلَى أَن اَلِربْ َح بَْي َ ُه َما َ َوُ َو َم ْوق
ٌ صح
“Dituturkan dari Hakim ibnu Hdh, yaitu, jangan
menggunakan modalku untuk barang bernyawa, jangan memebawanya ke
laut, dan jangan membawanya ditengah air yang mengalir. jika engkau
melakukan salah satu di antaranya, engkaulah yang menanggung
modalku. (HR. al-Darquthni dengan perowi yang dapat dipercaya. Malik
10
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Islam dari Teori dan Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press,
2001), 95.
11
Departemen Agama RI, al-Qur’an..., 933.
12
Departemen Agama RI, al-Qur’an..., 48.
13
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Islam., 96.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
berkata dalam al-Muwaththo', dari 'Ala'ibnu Abdurrah>m ia pernah
menjalankan modal Utsman dengan keuntungan dibagi dua ibnu Ya'qub,
dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa ia pernah menjalankan modal Utsman
dengan keuntungan dibagi dua. Hadits ini mauqu>f s}ahih})”.14
ِ ِ
ض
َ َال َحدثََا ابْ ُن َع ْو ٍن ق
َ َيل ق
َ ََخبَ َرنَا َع ْم ُرو بْ ُن ُزَر َارَة ق
ْأ
ُ ال َكا َن َُُم ٌد يَ ُق ُولْْ َْر
ُ ال أَنْبَأَنَا إ َْْع
ِ ِعْ ِدي ِمثْل م ِال الْمضارب ِة فَما صلُح ِِ م ِال الْم
ِ صلُ َح ِِ ْاْ َْر
ِِ صلُ ْح
َ ُ َ َ َ َ ََ َ ُ َ ُ
ْ َض َوَما ََْ ي
َ ض َاربَة
ِ م ِال الْم
ِ صلُ ْح ِِ ْاْ َْر
ضهُ إِ ََ ْاَْكا ِر َعلَى
َ َض ق
َ ال َوَكا َن َل يََرى بَأْ ًسا أَ ْن يَ ْدفَ َع أ َْر
َ ُ َ
ْ َض َاربَة ََْ ي
ب
ِ أَ ْن يَ ْع َم َل فِ َيها بَِ ْف ِس ِه َوَولَ ِد ِ َوأ َْع َوانِِه َوبَ َق ِرِ َوَل يُْ ِف َق َشْيئًا َوتَ ُكو َن ال َف َقةُ ُكل َها ِم ْن َر
ِ ْاَْْر
.ض
“Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Zurarah telah memberitakan
kepada kami Isma'il telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun, dia
berkata; Muhammad pernah berkata; "Tanahku seperti harta Mudharabah
(kerjasama dagang dengan memberikan saham harta atau jasa), apa yang
layak untuk harta mudharabah maka layak untuk tanahku
HASIL SIJANGKA MUD{A. C52212116
ii
PERSETUJUAN BIMBINGAN
Skripsi yang ditulis oleh Fiqri Ainur Rosyadi NIM. C52212116 ini telah diperiksa
dan disetujui untuk dimunaqosahkan.
Surabaya, 19 Juli 2016
Pembimbing.
Ahmad Fathan Aniq, MA.
NIP. 198401072009011006
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang ditulis oleh Fiqri Ainur Rosyadi NIM. C52212116 ini telah
dipertahankan di depan sidang Majelis Munaqosah Skripsi Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Sunan Ampel pada hari Senin, tanggal 15 Agustus 2016, dan dapat
diterima sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana
strata satu dalam Ilmu Syari’ah.
Majelis Munaqosah Skripsi:
Penguji I,
Penguji II,
Ahmad Fathan Aniq, MA.
NIP. 198401072009011006
Dr. Mugiyati, S.Ag., M.EI.
NIP. 197102261997032001
Penguji III,
Penguji IV,
Dr. Sanuri, MFil.I.
NIP. 197601212007101001
Moch. Zainul Arifin, S.Ag, M.Pd.I
NIP. 197104172007101004
Surabaya, 16 Agustus 2016
Mengesahkan,
Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Dekan,
Dr. H. Sahid HM., M.Ag
NIP. 196803091996301002
iv
v
ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan (field research) dengan judul
“Analisis Hukum Islam Terhadap Penentuan Bagi Hasil Sijangka Mud}a>rabah di
KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan”. Judul tersebut bertujuan untuk
menjawab permasalahan tentang bagaimana penentuan bagi hasil Sijangka
mud}a>rabah yang dilakukan oleh KJKS Ben Iman menurut analisa hukum Islam.
Data penelitian dihimpun melalui wawancara (interview) dan dokumentasi,
yang kemudian dianalisis. Untuk mempermudah analisis penelitian ini maka penulis
menggunakan metode deskriptif analisis yaitu memaparkan serta menjelaskan secara
mendalam dan menganalisa terhadap semua aspek yang berkaitan dengan masalah
penelitian yaitu mengenai penentuan bagi hasil Sijangka mud}ar> abah di KJKS Ben
Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan, yang kemudian dianalisis dari hukum Islam
kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap
suatu kebenaran sehingga dapat memberikan penilaian terhadapt kebenaran
tersebut. Teknik deskriptif tersebut menggunakan pola pikir deduktif yang
merupakan pola berfikir dengan menggunakan analisa yang berpijak dari pengertianpengertian atau fakta-fakta yang bersifat umum, kemudian diteliti dan hasilnya
dapat memecahkan masalah khusus.
Dalam skripsi ini menggunkan teori muḍārabah, yaitu akad kerja sama antara
dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana satu pihak memberikan
kontribusi dana (s}oh}ibul ma>l) dan pihak lainnya sebagai pengelola dana tersebut
(mud}a>rib) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan.
Hasil penelitian menyimpulkan, penentuan bagi hasil dalam Sijangka
mud}a>rabah, menggunakan nilai prosentase nisbah yang dihitung dengan modal yang
disimpan. Dalam kegiatan usaha pasti ada untung ada rugi yang menyebabkan
penghasilan tidak bisa diketahui dengan jelas. oleh karena itu dalam mud}a>rabah
penentuan bagi hasil tidak bisa diketahui berapa rupiah uang yang akan diterima
kemudian, melainkan hanya ukuran nisbah yang bisa ditentukan di awal bisa 60:40,
50:50 atau berdasarkan kesepakatan di awal antara rabb al-ma>l dengan mud}a>rib.
viii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ...........................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................
iii
PENGESAHAN ................................................................................................
iv
MOTTO ............................................................................................................
v
PERSEMBAHAN .............................................................................................
vi
ABSTRAK ........................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................
ix
DAFTAR ISI .....................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................................
xv
DAFTAR TRANSLITERASI ............................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................
1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah ..........................................
6
C. Rumusan Masalah ........................................................................
7
D. Kajian Pustaka........................................................................
7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................
11
F. Kegunaan Penelitian ..............................................................
11
G. Definisi Operasional...............................................................
12
H. Metode Penelitian ..................................................................
13
xi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Sistematika Pembahasan........................................................
19
MUD{Arabah ...........................................................
21
B. Dasar Hukum Mud{a>rabah ......................................................
23
C. Bentuk-bentuk Mud{a>rabah ....................................................
26
D. Rukun dan Syarat Mud}a>rabah ................................................
28
E. Konsep Bagi Hasil Dalam Mud{a>rabah ..................................
34
F. Perkara yang Membatalkan Mud{ara>bah ................................
38
G. Hikmah Mud}a>rabah ................................................................
39
I.
BAB II
BAB III
BAB IV
PENENTUAN BAGI HASIL SIJANGKA MUD}Arabah ..............................................................................
67
xii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB V
PENUTUP.................................................................................
74
A. Kesimpulan .....................................................................................
74
B. Saran .......................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
76
LAMPIRAN
xiii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk sosial memiliki berbagai kebutuhan yang
tidak bisa terlepas dengan peran orang lain. Interaksi sosial dalam kehidupan
masyarakat tidak bisa lepas dengan hukum Islam karena secara umum
diketahui manusia adalah objek hukum. Salah satu hukum Islam
yang
mengatur hal-hal yang berhubungan secara langsung dengan tata cara hidup
manusia dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari adalah fiqih mu’a>malah.
Menurut Ad-Dimyati sebagaimana dikutip dalam Rachmat Syafe’i, fiqih
mu’a>malah adalah aktifitas untuk menghasilkan duniawi, supaya menjadi
sebab suksesnya masalah ukhrowi. Sedangkan menurut Muhammad Yusuf
Musa sebagaimana dikutip dalam Rachmat Syafe’i, fiqih mu’a>malah adalah
peraturan-peraturan Allah SWT yang diikuti dan ditaati dalam hidup
bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia.1
Dari berapa pengertian di atas, menegaskan bahwa fiqih mu’a>malah
adalah aturan-aturan yang diambil dari ajaran (hukum) Allah SWT, yang
dipelajari dan diamalkan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan
yang berkaitan dengan urusan duniawi dan sosial kemasyarakatan. Menurut
pengertian ini, manusia, kapanpun dan dimanapun, harus senantiasa
mengikuti aturan yang telah ditetapkan Allah SWT, sekalipun dalam perkara
1
Rachmat Syafe’i, Fiqih Muamalah, (Bandung : CV. Pustaka setia, 2004), 15.
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
yang bersifat duniawi sebab segala aktivitas manusia akan ditagih
pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
Dalam Islam, tidak ada pemisahan antara amal dunia dan amal akhirat,
sebab sekecil apapun aktifitas manusia di dunia harus didasarkan pada
sumber dan dalil hukum Islam. Sumber sendiri diartikan sebagai mas}dar,
yaitu asal dari segala sesuatu dan tempat merujuk segala sesuatu. Dalam
ushul fiqh kata mas}a>dir al-ah}kam al-shari>’ah berarti rujukan utama dalam
menetapkan hukum Islam, yaitu al-Qur’an dan Sunnah.2
Jadi segala aktifitas kehidupan manusia harus merujuk pada al-Qur’an
dan Sunnah, agar kelak selamat di akhirat. Islam adalah agama yang
sempurna (komprehensif) yang mengatur aspek kehidupan manusia, baik
akidah, ibadah, akhlak maupun mu’a>malah. Salah satu ajaran yang penting
adalah mu’a>malah/iqtis}a>diyah (ekonomi Islam). Kitab-kitab fiqih Islam
tentang mu’a>malah (ekonomi Islam) sangat banyak dan berlimpah, namun
dalam perjalanan waktu yang panjang, materi mu’a>malah (ekonomi Islam)
cenderung diabaikan oleh umat Islam, padahal ajaran mu’a>malah termasuk
bagian penting dari ajaran Islam, akibatnya terjadilah kajian Islam parsial.
Adapun orang beriman disuruh memasuki Islam secara ka>ffah sebagaimana
disebutkan dalam al-Qur’an:3
َ َ
܅
ُ ُ ۡ
܅
ۡ َ ܅م َ َ܅
ُ َ ܅
ُ
َ َ٨ََنَإرن َُݝۥَلك َۡݗَ َع ُدوََ ܆مܞري
َرينَ َء َام ُنَاََٱدَخ َݖَاََ رفََٱلس َرݖ رَݗَكٓف َܟَ َولََتتܞ ر ُعَاََخ ُط ََوترََٱلش َۡي َطَ ر
ََ َيَأ ܆ي َݟاَٱ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
2
3
Nasrun Harun, Ushul Fiqh 1, ( Ciputat: Logos Publishing House, 1996), 15.
Mardani, Fiqih Ekonomi Syaria’ah, (Jakarta : Kecana, 2012), 5-6.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. al-Baqarah
ayat, 208)”.4
Akibat dari terlupakan dalam pengkajian dibidang ekonomi, maka
umat Islam tertinggal dalam ekonomi. Interaksi sosial dalam kehidupan
manusia terdapat hubungan dengan sesama manusia menyangkut segala
aspek diantaranya adalah masalah Investasi, jual beli, pinjam meminjam,
sewa menyewa, dan lain sebagaianya. Dalam Islam mu’a>malah memiliki
cakupan obyek yang amat luas. Persoalan mu’a>malah dalam al-Qur’an dan
as-Sunnah lebih banyak dibicarakan dalam bentuk yang global saja, ini
menunjukkan bahwa Islam memberikan peluang bagi manusia untuk
melakukan ijtihad
terhadap berbagai bentuk persoalan mu’a>malah yang
yang terus berubah seiring dengan perkembangan zaman, namun meskipun
demikian segala bentuk kegiatan mu’a>malah yang dilakukan harus tetap
sesuai dengan syarat dan ketentuan dari prinsip-prinsip yang telah
ditentukan oleh Islam termasuk didalamnya juga tentang kegiatan
perbankan.
Industri perbankan yang pertama menggunakan sistem shariah adalah
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk yang didirikan pada tahun 1991 dan
memulai kegiatan operasional nya pada bulan Mei 1992. Pendirian bank ini
diprakarsai oleh Majlis Ulama Indonesia (MUI), pemerintah Indonesia, serta
dukungan nyata dari Ikatan Cendekiaawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan
para pengusaha muslim.5 Seiring dengan perkembangan waktu muncul
4
5
Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: CV. Jaya sakti, 1989), 50.
Ali Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), 10-11.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
dukungan dari pemerintah melalui Undang-Undang No. 7 Tahun 1992
tentang perbangkan sehingga membuka peluang usaha bagi hasil, lebih rinci
lagi dijabarkan dalam peraturan pemerintah No. 72 Tahun 1992 tentang
bank.6 Prinsip bagi hasil (mud}a>rabah) ini menjadi dasar hukum secara yuridis
dan normatif dalam pengoperasian perbankan shariah di Idonesia.
Bank shariah merupakan salah satu perangkat dalam ekonomi shariah,
yang tidak mengandalkan pada praktik bunga atau dapat diartikan sebagai
lembaga keuangan yang operasional dan produknya berlandaskan al-Qur’an
dan Hadits. Strategi pengembangan perbankan shariah diarahkan untuk
meningkatkan kompetensi usaha yang sejajar dengan sistem perbankan
konvensional dan dilakukan secara komprehensif dengan mengacu pada
analisis kekuatan dan kelemahan perbankan shariah.7
Banyak
lembaga
keuangan
yang
berkembang
seiring
dengan
perkembangan dunia perbankan di antaranya adalah koperasi. Masyarakat
Indonesia pada umumnya telah maklum bahwa perkembangan koperasi di
Indonesia dilihat dari segi kuantitas sangat menggembirakan karena
diketahui bersama bahwa koperasi memiliki kemampuan menyejahterakan
anggota dan masyarakat sekitar karna koperasi merupakan realisasi dari
UUD 1945. Perkembangan koperasi harus makin luas dan berakar dalam
masyarakat, sehingga koperasi secara betahap dapat menjadi salah satu tiang
penyanga perokonomian.8 Kegiatan ekonomi merupakan salah satu kegiatan
6
Ibid., 12.
Machmud Amir dan Rukmana, Bank Syariah, (Jakarta: Erlangga, 2010), 6-8.
8
Panji Anoraga dan Ninik Widayanti, Dinamika Koperasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 142-14.
7
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
muamalah yang telah diatur di dalam Shari’ah Islam, yang di antaranya
mencakup konsumsi, investasi, dan simpanan. Namun yang perlu diketahui
bahwa penerapan konsep bunga dalam ajaran Islam di haramkan karena
dianggap mengandung aspek riba>. Seperti firman Allah SWT:
ََ َ ܅ ܅
َ َّٱ ۡ ََ ۡ َ َ َ ܅
َلر َوَََا
َُ لَٱ
َ وأح
ل َي َعَوَحر َمَٱ ر
“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba>. (QS. alBaqarah ayat 275) ”
Seiring dengan kemajuan zaman, kebanyakan masyarakat modern
melakukan investasi melalui suatu lembaga keuangan. Transaksi di lembaga
keuangan sering terjadi disebabkan karena lembaga keuangan sangat
diperlukan dalam perekonomian modern sebagai mediator antara kelompok
masyarakat yang mempunyai modal dan kelompok masyarakat yang
memerlukan dana. Hal ini sesuai dengan fungsi lembaga keuangan itu
sendiri.9
Dalam kaitan hukum Islam yang sering digunakan dalam dunia
perbankan Shariah adalah prinsip bagi hasil mud{a>rabah (profit sharing).
Islam mendorong masyarakat kearah usaha nyata dan produktif. Islam
mendorong seluruh masyarakat untuk investasi dan melarang membungakan
uang. Menyimpan uang di bank Islam termasuk kategori kegiatan investasi
karena perolehan kembaliannya (return) dari waktu kewaktu tidak pasti dan
tidak tetap. besar kecilnya perolehan kembali itu tergantung kepada hasil
usaha yang benar-benar terjadi dan dilakukan bank sebagai mud}ar> ib atau
9
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, (Jakarta: Alvabet, 2002), 25.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
pengelola dana. Islam mendorong praktek mud}ar> abah (bagi hasil) serta
mengharamkan riba. keduanya sama-sama memberikan keuntungan bagi
pemilik dana, namun keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata.
perbedaan tersebut diantaranya bahwa penetuan bunga dibuat pada waktu
akad dengan asumsi harus selalu untung sedangkan penentuan besaran
rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi serta besaran prosentase berdasarkan jumlah uang
(modal) yang dipinjamkan sedangkan besaran rasio bagi hasil berdasarkan
pada jumlah keuntungan yang diperoleh.10
Nisbah atau keuntungan adalah jumlah yang didapat sebagai kelebihan
dari modal. Keuntungan adalah tujuan akhir mud}ar> abah. Namun, keuntungan
itu terikat oleh syarat berikut.
a. Keuntungan harus dibagi untuk kedua pihak. Salah satu pihak tidak
diperkenankan mengambil seluruh keuntungan tanpa membagi pada
pihak yang lain.
b. Proporsi keuntungan masing-masing pihak harus diketahui pada waktu
berkontrak, dan proporsi tersebut harus dari keuntungan. Misalnya, 60%
dari keuntungan untuk pemodal dan 40% dari keuntungan untuk
pengelola.
c. Kalau jangka waktu akad mud}ar> abah relatif lama, tiga tahun keatas,
maka nisbah keuntungan dapat disepakati untuk ditinjau dari waktu ke
waktu.
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah, Life and General, (Jakarta: Gema Insani, 2004),
339-340.
10
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
Kedua belah pihak juga harus menyepakati biaya-biaya apa saja yang
ditanggung pemodal dan biaya-biaya apa saja yang ditanggung pengelola.
Kesepakatan
ini
penting
karena
biaya
akan
mempengaruhi
nilai
keuntungan.11
Di Koperasi Jasa Keuangan Shari’ah (KJKS) BEN IMAN Jl. Veteran
No. 80 Lamongan terdapat praktik deposito Shariah yang dikenal dengan
simpanan berjangka (Sijangka) mud}a>rabah. Sijangka mud}a>rabah merupakan
salah satu bentuk transaksi investasi dengan mekanisme mud}a>rabah sebagai
landasan shariah.
Dalam Sijangka mud}a>rabah minimal uang yang didepositkan sebesar
Rp. 10. 000 000,- (sepuluh juta rupiah), dengan perhitungan bagi hasil 60:40,
60 untuk mud}a>rib dan 40 untuk s}ahibul ma>l. Perhitungan tersebut digunakan
untuk simpanan dengan jangka waktu 6 (enam) bulan yang dikonversikan
menjadi 0.8% dan sebesar 50:50, 50 untuk mud}a>rib dan 50 untuk s}ahibul
ma>l. Perhitungan tersebut digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu
12 (dua belas) bulan dikonversikan menjadi 1%, dari prosentase konversi
tersebut akan diberikan kepada nasabah setiap bulan 0.8% untuk deposito
dengan jangka waktu 6 (enam) bulan dan 1% untuk deposito dengan jangka
waktu 12 (dua belas) bulan secara konsisten, bagi hasil tersebut di hitung
dari jumlah dana atau modal yang di simpan. Dalam prinsip Sijangka
mud}a>rabah deposan berkedudukan sebagai s}ahibul ma>l dan KJKS sebagai
mud}a>rib. Konversi dari nisbah menjadi prosentase digunakan untuk
11
Ibid, 335.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
mempermudah dan memberikan kepastian kepada para deposan guna
memberikan pelayanan terbaik kepada deposan.12
Dari transaksi ini terdapat beberapa hal yang masih membutuhkan
jawaban melalui analisis hukum Islam. Beberapa hal tersebut di antaranya
konversi bagi hasil yang diberikan setiap bulan sebesar 0.8% dan 1%, dan
juga bagaimana para deposan menanggapi mekanisme yang ditawarkan oleh
KJKS sebagaimana yang tersebut di atas.
Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji
lebih lanjut terkait Analisis Hukum Islam Terhadap Penentuan Bagi Hasil
Sijangka mud}a>rabah KJKS Ben Iman Jl. Veteran no. 80 Lamongan.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut penulis dapat mengidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan deposan tentang Sijangka mud}a>rabah
2. Penggunaan prosentase persen % dalam bagi hasil Sijangka mud}a>rabah
3. Konsistensi dalam bagi hasil
4. Deposan mendapat nilai pasti
5. Mekanisme penentuan bagi hasil
6. Sistematika konversi terhadap nisbah mud}a>rabah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak semakin luas, maka
penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:
12
Anas, (Kasir dan Pelayanan), Wawancara, KJKS Ben Iman Lamongan, 16 Mei 2016.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
1. Penentuan bagi hasil
2. Analisis hukum Islam terhadap penentuan bagi hasil
C. Rumusan Masalah
Setelah penulis membatasi permasalahan yang dibahas pada penelitian
ini, penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian
ini. Adapun rumusan masalah tersebut yaitu:
1. Bagaimana penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman
Jl. Veteran no. 80 Lamongan?
2. Bagaimana analisis hukum Islam terhadap penentuan bagi hasil Sijangka
mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran no. 80 Lamongan?
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka pada penelitian ini pada dasarnya untuk mendapatkan
gambaran topik yang akan diteliti dengan penelitian sejenis yang pernah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Sehingga diharapkan tidak adanya
pengulangan materi secara mutlak.
Setelah ditelusuri melalui kajian pustaka, penulis menemukan penelitian
yang berkaitan dengan lelang, diantaranya yaitu:
1. Penelitian yang ditulis oleh Nurazizah pada tahun 2015 yang berjudul
“Analisis Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan
Murabahah Pada Koperasi Jasa Keuangan Shariah Ben Iman
Lamongan”. Hasil dari penelitian yaitu: (1) Pada Koperasi Jasa
Keuangan
Ben Iman Lamongan, margin pembiayan mura>bah{ah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
ditentukan secara sepihak ini tentunya anggota tidak bisa tawarmenawar sehingga anggota hanya menerima jadi, kemudian memberikan
kesepakatan atas margin tersebut, terkadang lebih besar dari suku bunga
konvensional. Hal ini untuk menghindari akibat dari terjadinya inflasi.
(2) Menurut hukum Islam, tingkat margin dapat ditentukan dari tingkat
rata-rata biaya operasional. Metode flat yang dipergunakan oleh
Koperasi Jasa Keuangan Shari’ah Ben Iman Lamongan adalah
diperbolehkan sebab dilihat dari Maslahah mursalah Koperasi Jasa
Keuangan Shari’ah Ben Iman Lamongan dapat membantu anggota yang
sedang kesusahan serta sebagai bentuk tolong menolong orang yang
membutuhkan.13
2. Penelitian yang ditulis oleh Sunardi pada tahun 2015 yang berjudul
“Analisis Hukum Islam Terhdap Bagi Hasil Penyertaan
Reksadana
Mandiri Investa Shariah Berimbang di Bank Shariah Mandiri cabang
Surabaya”. Hasil dari penelitian yaitu: (1) Pelaksanaan bagi hasil
penyertaan reksadana Mandiri Investasi Shariah Berimbang di Bank
Shariah Mandiri cabang Surabaya, dilakukan dengan pembukuan
kembali ke dalam reksadana tersebut (Mandiri Investa Shariah
Berimbang), sehingga selanjutnya akan meningkatkan nilai aktiva
bersihnya. Dengan tidak mengabaikan pencapaian tujuan investasi
jangka panjang, manajer investasi, pada setiap saat manajer investasi
Nurazizah “Analisis Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Murabahah Pada
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Ben Iman Lamongan” (Skripsi--UIN Sunan Ampel, Surabaya,
2015).
13
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
dapat membagikan keuntungan langsung dikonversikan menjadi unit
penyertaan tambahan. (2) Dalam tinjauan hukum Islam, aplikasi bagi
hasil akad mud}a>rabah yang digunakan dalam penyertaan reksadana
tersebut tedapat perbedaan pendapat ulama:
a. Menurut jumhur ulama, selain Imam Malik, aplikasi bagi hasil
mud}a>rabah seperti yang diterapkan termasuk dalam katagori bagi
hasil akad Mud}a>rabah yang batal. Karena tidak memenuhi syarat
syahnya akad mud}a>rabah.
b. Sedangkan menurut Imam Malik, tidak termasuk dalam katagori
bagi hasil akad mud}a>rabah yang batal. Investor dibolehkan
mensyaratkan semua laba diberikan kepadanya, begitu juga
sebaliknya, sebab hal tersebut dapat dikatagorikan tabarru’
(derma).14
Adapun penelitian yang akan diteliti oleh penulis ini adalah penelitian
yang berkaitan dari penelitian-penelitian di atas. Dalam hal ini penulis akan
meneliti lebih lanjut mengenai penetapan bagi hasil deposito mud}a>rabah atau
yang dikenal dengan sijangka mudha>harabah, dalam mekanisme Sijangka
mud}a>rabah deposan bertindak sebagai s}ah}ibul ma>l datang dan mengajukan
investasi minimal Rp. 10.000 000,- dengan ketentuan bagi hasil 0,8 % untuk
6 bulan dan 1% untuk 12 bulan yang akan diberikan kepada nasabah secara
konsisten setiap bulan, bisa diambil secara tunai dan bisa juga dimasukkan
Sunardi, “Analisis Hukum Islam Terhdap Bagi Hasil Penyertaan Reksadana Mandiri Investa
Syariah Berimbang di bang SyariahMandiri cabang Surabaya” (Skripsi--UIN Sunan Ampel,
Surabaya, 2009)
14
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
kedalam tabungan mud}a>rabah. Oleh karena itu penulis akan meneliti melalui
analisis hukum Islam.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai
oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah di KJKS
Ben Iman Jl. Veteran no. 80 Lamongan.
2. Untuk mengetahui analisis hukum Islam terhadap penentuan bagi hasil
Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran no. 80 Lamongan.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini, penulis berharap agar penelitian yang
diteliti bisa mempunyai nilai tambah dan dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan terlebih bagi penulis sendiri. Adapun harapan kegunaan penulis adalah
untuk memperkaya pengetahuan yang berkaitan dengan hukum Islam,
khususnya dalam kajian tentang transaksi lelang barang jaminan. Sehingga
memberikan sumbangan keilmuan dan pemikiran bagi pengembangan
pemahaman hukum Islam bagi mahasiswa fakultas shariah, khususnya
mahasiswa prodi Hukum Ekonomi Shariah (Mu’a>malah). Serta memberikan
tambahan pengetahuan bagi masyarakat dalam hal penentuan bagi hasil
mudhara>bah yang sesuai dengan hukum Islam.
Untuk dijadikan sebagai bahan bacaan, referensi dan rujukan bagi
peneliti selanjutnya dalam hal transaksi Sijangka mudhara>bah serta sebagai
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
masukan bagi KJKS Ben Iman Jl. Veteran no. 80 Lamongan agar bisa lebih
baik dan terus berkembang dalam memberikan pelayanan kepada para nasabah
khususnya dalam transaksi Sijangka mud}a>rabah agar sesuai dengan hukum
Islam.
G. Definisi Operasional
Dari beberapa masalah diatas terdapat beberapa istilah yang perlu
dijelaskan agar menjadi istilah yang operasional dan dapat memperjelas
maksud dari judul penelitian ini, diantaranya yaitu:
1. Hukum Islam : Hukum Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan dan
Hadits.
2. Penentuan Bagi Hasil : Merupakan cara yang digunakan dalam
menetapkan pembagian hasil usaha yang telah disepakati diawal.
H. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research)
dengan mencari data langsung ke lapangan kemudian dilanjutkan penelitian
kajian pustaka (literatur dengan mengkoparasikan antara praktek dilapangan
dengan aturan yang terdapat dalam kajian pustaka untuk menjawab pokok
permasalahan dari skripsi ini.
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yang mana bertujuan agar pembaca atau penulis dapat memahami
dan dapat menyajikan secara sistematis. Metodenya sebagai berikut:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
1. Data yang dikumpulkan
a) Data Primer
1) Data tentang cara penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah KJKS
Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
2) Data tentang profil KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
3) Data tentang analisis hukum Islam terhadap penentuan bagi hasil
Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80
Lamongan.
b) Data Sekunder
Data tentang ketentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah yang
berasal dari literature-literatur kepustakaan yang bisa berupa bukubuku, kitab atau artikel.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
beberapa sumber. Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian yang
bersumber lapangan yang mana langsung meneliti ditempat kejadian
melalui proses
wawancara dan dokumentasi. Sumber data tersebut
berupa:
a) Sumber Primer
Yaitu sumber yang diperoleh langsung dari lapangan oleh orang
yang melakukan penelitian atau orang yang memerlukannya. Data
primer disebut juga data asli atau data baru.15 Dalam hal ini data
15
Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Surabaya: Hilal Pustaka, 2013), 93.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
diperoleh dari penelitian dengan cara melakukan wawancara dan
dokumentasi. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan melakukan wawancara dan dokumentasi dengan
Anas (karyawan bagian kasir dan pelayanan), Ani (karyawan bagian
personalia) di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan dan juga
melakukan wawancara dengan Emeldah (deposan) dari pihak KJKS
Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
b) Sumber Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumbersumber yang telah ada baik dari perpustakaan atau dari laporan-laporan
penelitian terdahulu.16 Diantara sumber-sumber sekunder tersebut
yaitu:
1) Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Shari’ah
2) Ali Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah
3) Mardani, Fiqh Ekonomi Syari>ah
4) Rachmat Syafe’i. Fiqih Mu’a>malah
5) Nasrun Haroen, Ushul Fiqh 1
6) Cik Hasan Bisri, Model Penelitian Fiqih.
7) Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqih
8) Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D
16
Ibid., 93-94
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
3. Subyek penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini yaitu KJKS Ben Iman Jl.
Veteran No. 80 Lamongan. Adapun yang menjadi subyek penelitiannya
yaitu:
a) Orang yang mendepositkan sejumlah uang atau dikenal dengan
Sijangka mud}a>rabah sebagai deposan
b) Pihak penyedia jasa Sijangka mud}a>rabah KJKS Ben Iman Jl. Veteran
No. 80 Lamongan
4. Teknik pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a) Wawancara
Wawancara (interview) digunakan sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti.17 Wawancara merupakan
Percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
yang memberi jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara bertujuan
untuk memperoleh informasi tentang penentuan bagi hasil Sijangka
mud}a>rabahdi KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan. Adapun
sasarannya adalah Anas (karyawan bagian kasir dan pelayanan), Ani
(karyawan bagian personalia) di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), 137.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
Lamongan dan juga melakukan wawancara dengan Emeldah (deposan)
dari pihak KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
b) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan bukti-bukti dan keterangan
yang memuat garis besar data yang akan dicari dan berkaitaan dengan
judul penelitian.18 Dokumentasi yaitu proses penyampaian data yang
diperoleh melalui data tertulis yang memuat garis besar data yang
berkaitan dengan judul penelitian. Dalam hal ini dokumen yang
terkumpul adalah yang berkaitan dengan profil dari KJKS Ben Iman Jl.
Veteran No. 80 Lamongan.
5. Teknik Pengolahan Data
Karena data diperoleh secara langsung dari pihak yang bersangkutan
(studi lapangan)
dan bahan pustaka yang selanjutnya diolah dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
a) Editing, memeriksa kembali data-data yang diperoleh dan dikumpulkan
baik dari Wawancara, maupun Dokumentasi, tanpa mengurangi
keakuratan data yang diperoleh. Penulis menggunakan teknik ini agar
data-data yang dikumpulkan memiliki kejelasan makna serta selaras
antara data dengan masalah di lapangan.
b) Organizing, mengatur dan menyusun data sedemikian rupa sehingga
dapat memperoleh gambaran yang sesuai dengan rumusan masalah
secara sistematis.
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif,
(Surabaya: Airlangga University Press, 2001), 135.
18
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
c) Melakukan analisis lanjutan terhadap hasil-hasil pengorganisasian data
dengan menggunakan kaidah-kaidah dan dalil-dalil yang
berkaitan
dengan pembahasan, sehingga diperoleh kesimpulan mengenai tinjauan
hukum Islam terhadap lelang barang jaminan.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Proses analisis data dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.19
Setelah data dari wawancara dan dokumentasi terkumpul, penulis
akan melakukan analisis. Untuk mempermudah analisis penelitian ini maka
penulis menggunakan metode deskriptif analasis yaitu memaparkan serta
menjelaskan secara mendalam dan menganalisa terhadap semua aspek yang
berkaitan dengan masalah penelitian yaitu mengenai penentuan bagi hasil
Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan,
yang kemudian dianalisis dari hukum Islam sehingga diperoleh jawaban
yang benar menurut hukum Islam terhadap penentuan bagi hasil Sijangka
mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
Pola pikir yang digunakan adalah deduktif, yang diawali dengan
mengemukakan pengertian-pengertian, teori-teori atau fakta-fakta yang
bersifat umum, yaitu ketentuan-ketentuan hukum Islam mengenai Sijangka
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),
247.
19
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
mud}a>rabah selanjutnya dipaparkan dari kenyataan yang ada di lapangan
mengenai penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl.
Veteran No. 80 Lamongan. Kemudian diteliti dan dianalisis sehingga
hasilnya dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan
mengenai penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl.
Veteran No. 80 Lamongan.
I. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini dikelompokan
menjadi lima bab, yang terdiri dari sub bab-sub bab masing-masing
mempunyai hubungan dengan yang lain dan merupakan rangkaian yang
berkaitan. Adapun sistematikanya sebagai berikut :
Bab pertama adalah pendahuluan, yang memuat tentang latar belakang
masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka,
tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode
penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua adalah landasan teori, yang berisi tentang teori-teori
mud}a>rabah. Pembahasan
meliputi pengertian mud}a>rabah, dasar hukum
mud}a>rabah, rukun dan syarat mud}a>rabah, bentuk-bentuk mud}a>rabah, dan
konsep bagi hasil dalam mud}a>rabah.
Bab ketiga berisi tentang hasil penelitian yang memuat gambaran
umum KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan meliputi : profil tempat
penelitian yang terdiri atas; letak lokasi, sejarah singkat, dasar hukum,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
pengertian, prinsip, konsep pendirian, visi dan misi, fungsi dan peran,
kegiatan-kegiatan, struktur organisasi, produk-produk yang ditawarkan,
sistem kepegawaiannya, kendala dan tantangan. Serta mekanisme Sijangka
mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl. Veteran No. 80 Lamongan.
Bab keempat ini berisi mengenai analisis hukum Islam yang meliputi:
analisis penentuan bagi hasil Sijangka mud}a>rabah di KJKS Ben Iman Jl.
Veteran No. 80 Lamongan
Bab kelima ini merupakan bab terakhir atau penutup dari keseluruhan isi
pembahasan skr ipsi yang berisikan kesimpulan dan saran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II
MUD{Arabah
Mud}ara>bah adalah salah satu bentuk kerja sama dalam lapangan
ekonomi, yang biasa pula disebut qira>d} yang berarti al-qath (potongan). Kata
mud}ara>bah berasal dari akar kata d}araba pada kalimat al-ard}, yakni
bepergian untuk urusan dagang. Menurut bahasa, mud}ara>bah berarti
ungkapan terhadap pemberian harta dari seorang kepada orang lain sebagai
modal usaha dimana keuntungan yang diperoleh akan dibagi antara mereka
berdua, dan bila rugi akan ditanggung oleh pemilik modal.1
Dibawah ini ada beberapa pendapat mengenai pengertian mud}ar> abah
secara istilah, di antaranya:
1. Mud}a>rabah menurut Imam Saraksi sebagaimana dikutip dalam Wiroso,
mendefinisikan:
Mud}a>rabah sebagai sebuah
perkataan yang diambil dari kata
“darb” (usaha) diatas bumi. Dinamakan demikian mud}a>rib berhak untuk
bekerja sama bagi hasil atas jerih payah dan usahanya.2
2. Menurut Wahbah Zuhaili:
Mud}a>rabah adalah akad penyerahan modal oleh pemilik modal
kepada pengelola untuk diperdagangkan dan keuntungan dimiliki bersama
antara keduanya sesuai dengan pensyaratan yang mereka buat.3
Helmi Karim, Fiqh Mu’amalah, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka, 1997), 11.
Wiroso, Penghimpunan Dana Dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah , (Jakarta:IKAPI, 2005),
33.
1
2
21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
3. Mud}arabah menurut H{asbi Ash Shiddiqi :
Mud}a>rabah adalah semacam sharikat akad, bermufakat dua orang
padanya dengan ketentuan, modal dari satu pihak, sedangkan usaha
menghasilkan keuntungan dari pihak lain dan keuntungannya dibagi
antara mereka.4
4. Mud}arabah menurut Abdur Rahman L. Doi sebagaimana dikutip dalam
Sutan Remy Shahdeini:
Mud}ar> abah dalam terminologi hukum adalah suatu kontrak dimana
suatu kekayaan (property) atau persediaan (stock) tertentu (rabb al-ma>l)
kepada pihak lain untuk membentuk suatu kemitraan yang di antara
kedua belah pihak berhak memperoleh keuntungan.5
5. Mud}a>rabah menurut Abdul Manan:
Adalah akad antara pihak pemilik modal dengan pengelola untuk
memperoleh pendapatan atau keuntungan. Pendapatan atau keuntungan
tersebut dibagi berdasarkan nisbah yang sudah disepakati pada awal
akad.6
6. Menurut fatwa DSN MUI No. 07/DSN-MUI/IV/2000:
Mud}ar> abah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh LKS kepada
pihak lain untuk suatu usaha yang produktif.7
Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islamy wa Adillatuhu, juz 4, (Damaskus: Dar Al-Fikr, cet III,
1989), 836.
4
Hasbi Ash Shiddiqi, Pengantar Fiqh Mu’amalah, (Jakarta : Bulan Bintang, 1974), 90.
5
Sutan Remy Sjahdeini, PERBANKAN Dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan
Indonesia, (Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 2007), 29.
6
Abdul Manan, Hukum Ekonomi Shari’ah, (Jakarta: Kencana, 2012), 221.
7
Fatwa DSN MUI No. 07/DSN-MUI/IV/2000.
3
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
Jadi, d ari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
mud}ar> abah adalah salah satu bentuk akad kerjasama yang dilakukan
antara dua belah pihak, pihak pertama sebagi penyedia dana disebut
sebagai s}ah}ibul ma>l manyediakan seluruh modal dan pengelola dana atau
disebut mud}ar> ib sebagai pengelola modal dengan keuntungan yang dibagi
dua.
B. Dasar Hukum Mud{a>rabah
Pada dasaranya mud}a>rabah dapat dikategorikan ke dalam salah satu
bentuk musharakah, namun para cendekiawan fiqh Islam meletakkan
mud}a>rabah dalam posisi yang khusus dan memberikan landasan hukum
tersendiri.8 Didalam al-Qur’an tidak dijelaskan dasar hukum mud}ar> abah
secara eksplisit, tetapi yang menjadi landasan syariah mud}a>rabah dalam alQur’an lebih mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini
sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat dan hadits berikut ini:
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an surat al-Muzammil, 20:
َۡ
َ ُ َ َ ُ َ ََ ܅
َ ُ
َ
ۡ َ
ۡ َ َ ُ َ ََ
܅
َ يلَٱ
َفَ َسب ر ر
َ َنَ ر
َ ونَيُقَت رݖ
َّره
َض ر
َ َنَمرنَف
َ ضَيَ ۡبَ َتغ
َ فَٱلَۡ ر
َ َنَ ر
َ ضَ ُو
َ وءاخر
َ لَٱَّرَوءاخر
ونَي ر
“dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian
karunia Allah SWT. (QS. al-Muzammil: 20)” 9
Karnaen A. Perwataatmadja, Apa dan Bagaimana Bank Islam, (Yogyakarta: Bakti Wakaf,1992),
19.
9
Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: CV. Jaya sakti, 1989), 990.
8
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
Yang menjadi argumen dari surat al-Muzammil: 20 adalah adanya
kata yad}ribu>n yang sama dengan akar kata mud}ar> abah yang berarti
melakukan suatu perjalanan usaha.10
Al-Qur’an surat al-Jumu’ah, 10:
َۡ
ُ
ۡ َ
܅
فَإ َذاَقُض َيترََٱ ܅
ُ لصݖََََةَُفََٱنتَ ر
َض ر
َ ضَ َوَٱ ۡبَ َتغَاََمرنَف
َ فَٱلَۡ ر
َ ِواََ ر
َلَٱَّر
ر
ر
“Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi
dan carilah karunia Allah SWT. (QS. al-jumu’ah: 10)”11
Al-Qur’an surat al-Baqarah, 198:
َ َ ُ َ ۡ م
ُ
ُ َ
ََلَمرنَ ܅رورك ۡݗ
َ َسَ َعݖ َۡيك َۡݗَ ُج َناحََأنَت َۡب َتغَاََفض
َ َ لي
َۡ
“Tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia Tuhanmu.
(QS. al-Baqarah: 198)”12
Surat Al-Jumu’ah: 10 dan Al-Baqarah: 198 sama-sama mendorong
kaum muslimin untuk melakukan upaya perjalanan usaha.13
2. Al-Hadist
:ًضة
ُ ََِ َو َع ْن َح ِكي ِم بْ ِن ِحَزٍام رضي اه ع ه ُ أَنهُ َكا َن يَ ْش
َ ط َعلَى اَلر ُج ِل إِذَا أ َْعطَا ُ َم ًال ُم َق َار
ٍ ٍ
ِ
ِ
ِ
َ فَِإ ْن فَ َع ْل, َوَل تَْ ِزَل بِه ِِ بَطْ ِن َمس ٍيل, َوَل ََْملَهُ ِِ ََْ ٍر,أَ ْن َل ََْ َع َل َم ِاِ ِِ َكبِد َرطْبَة
ِ
ِ
ِ ك فَ َق َد
ك ِِ اَلْ ُم َوطِأ
َ َ َوق.ات
ٌ ِال َمال
َ َشْيئًا ِم ْن ذَل
ٌ َوِر َجالُهُ ث َق,ِِْلدارقُط
َ
َ َضمْ َ َم ِاِ َ َرَوا ُ ا
ِ
ِ
ُ أَنهُ َع ِم َل ِِ َم ٍال لِعُثْ َما َن:ِ َع ْن َج ِد, َع ْن أَبِ ِيه,وب
َ َع ْن اَلْ َع ََء بْ ِن َعْبد اَلر َْْ ِن بْ ِن يَ ْع ُق
ِ وف
.يح
َ ٌ َُعلَى أَن اَلِربْ َح بَْي َ ُه َما َ َوُ َو َم ْوق
ٌ صح
“Dituturkan dari Hakim ibnu Hdh, yaitu, jangan
menggunakan modalku untuk barang bernyawa, jangan memebawanya ke
laut, dan jangan membawanya ditengah air yang mengalir. jika engkau
melakukan salah satu di antaranya, engkaulah yang menanggung
modalku. (HR. al-Darquthni dengan perowi yang dapat dipercaya. Malik
10
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Islam dari Teori dan Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press,
2001), 95.
11
Departemen Agama RI, al-Qur’an..., 933.
12
Departemen Agama RI, al-Qur’an..., 48.
13
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Islam., 96.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
berkata dalam al-Muwaththo', dari 'Ala'ibnu Abdurrah>m ia pernah
menjalankan modal Utsman dengan keuntungan dibagi dua ibnu Ya'qub,
dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa ia pernah menjalankan modal Utsman
dengan keuntungan dibagi dua. Hadits ini mauqu>f s}ahih})”.14
ِ ِ
ض
َ َال َحدثََا ابْ ُن َع ْو ٍن ق
َ َيل ق
َ ََخبَ َرنَا َع ْم ُرو بْ ُن ُزَر َارَة ق
ْأ
ُ ال َكا َن َُُم ٌد يَ ُق ُولْْ َْر
ُ ال أَنْبَأَنَا إ َْْع
ِ ِعْ ِدي ِمثْل م ِال الْمضارب ِة فَما صلُح ِِ م ِال الْم
ِ صلُ َح ِِ ْاْ َْر
ِِ صلُ ْح
َ ُ َ َ َ َ ََ َ ُ َ ُ
ْ َض َوَما ََْ ي
َ ض َاربَة
ِ م ِال الْم
ِ صلُ ْح ِِ ْاْ َْر
ضهُ إِ ََ ْاَْكا ِر َعلَى
َ َض ق
َ ال َوَكا َن َل يََرى بَأْ ًسا أَ ْن يَ ْدفَ َع أ َْر
َ ُ َ
ْ َض َاربَة ََْ ي
ب
ِ أَ ْن يَ ْع َم َل فِ َيها بَِ ْف ِس ِه َوَولَ ِد ِ َوأ َْع َوانِِه َوبَ َق ِرِ َوَل يُْ ِف َق َشْيئًا َوتَ ُكو َن ال َف َقةُ ُكل َها ِم ْن َر
ِ ْاَْْر
.ض
“Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Zurarah telah memberitakan
kepada kami Isma'il telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun, dia
berkata; Muhammad pernah berkata; "Tanahku seperti harta Mudharabah
(kerjasama dagang dengan memberikan saham harta atau jasa), apa yang
layak untuk harta mudharabah maka layak untuk tanahku