BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Regrouping Sekolah Di SDN Ungaran 01, 03, 06 UPTD Pendidikan Kecamatan Ungaran Barat

  SD Negeri Ungaran 01, SD Negeri Ungaran 03, dan SD Negeri Ungaran 06 merupakan 3 SD dalam satu kampus sehingga sering disebut dengan satu nama yaitu SD Negeri Ungaran 01,03.06 beralamat di Jl. Diponegoro No 04 Kelurahan Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang Jawa Tengah. SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 merupakan sekolah regrouping di wilayah Kabupaten Semarang. Namun untuk SK regrouping sekolah tersebut baru diberikan ke SD pada bulan Januari 2015 bernomor 900/0413/ 2014 tertanggal 30 Mei 2014.

  SD Negeri Ungaran 01 berdiri pada tahun 1925 dengan NSS 101032214004, SD Negeri Ungaran 03 berdiri pada tahun 1974 dengan NSS 101032214020 dan SD Negeri Ungaran 06 berdiri pada tahun 1985 dengan NSS 101032214048.

  Pada mulanya SD Negeri Ungaran 01 masih bernama Sekolah Rakyat sampai di masa kemerdeka- an diubah menjadi Sekolah Dasar sampai sekarang, karena animo masyarakat sangat besar untuk menyekolahkan anaknya di SD Negeri Ungaran 01 (Sekolah ini memiliki 2 kelas paralel untuk setiap tingkatan kelas lengkap dengan gurunya) maka pemerintah meresmikan SD Negeri Ungaran 03 di kampus SD Negeri Ungaran 01. Dengan pengelolaan bersama oleh 2 orang kepala sekolah untuk kegiatan di dalam lembaga sedangkan kepegawaian dan administrasi kesiswaan dilakukan terpisah sebagai laporan kepada pemerintah. Pada tahun 1985 pemerintah mendirikan SD Negeri Ungaran 06 dalam rangka mendukung wajib belajar 6 tahun. Ketiga SD tersebut bekerja sama dalam mengelola kegiatan dan prestasi siswa, dengan dipimpin oleh 3 orang kepala sekolah.

  Pada tahun 2011 SD Negeri Ungaran 01,03,dan 06 hanya memiliki 1 orang kepala sekolah karena Kepala SD Negeri Ungaran 01 purna tugas pada tahun 2006, Sedangkan Kepala SD Negeri Ungaran 06 mengalami purna tugas pada tahun 2011. Dengan demikian Kepala SD Negeri Ungaran 03 menjalankan tugas untuk ketiga SD tersebut.

  SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 memiliki visi dalam prestasi, berwawasan

  IPTEK, “Unggul lingkungan dan gender bertaraf internasional berdasar keimanan dan kepribadian

  ”. Dengan misi sekolah:

  1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta men- junjung tinggi kepribadian bangsa; 2. Mewujudkan sikap dan perilaku yang berbudaya, mampu beradaptasi dengan perkembangan yang ada; 3 Mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam upaya peningkatan mutu pendidikan; 4 Penguasaan ilmu dan teknologi tepat guna sebagai bekal kemampuan dan ketrampilan dasar terwujud ekonomi kreatif dan kewirausahaan; 5 Memantapkan dan meningkatkan manjemen dalam menghadapi kompeti- si yang sehat dan mewujudkan prestasi yang dapat dibanggakan bertaraf internasional; 6 Mewujudkan sekolah yang kreatif, inovatif dan berkualitas yang berwawasan internasional; 7 Mewujudkan kultur sekolah yang berwawasan gender dan berwawasan kebangsaan.

  Gerbang SDN Ungaran 01,03,06

  Sebelum dilakukan penggabungan secara resmi oleh pemerintah kegiatan pembelajaran telah dilaku- kan secara bersama oleh 3 penyelenggara sekolah dengan menempatkan semua guru dalam satu ruang guru sebagai tempat melakukan koordinasi, merencanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Meskipun memiliki 3 lembaga (SD Negeri Ungaran 01, SD Negeri Ungaran 03, dan SD Negeri Ungaran 06) yang dipimpin oleh

  3 orang Kepala Sekolah sebenarnya telah berbagi pekerjaan dan tugas seolah- olah hanya terdapat satu sekolah.

  Sebagai sekolah gabungan (regrouping) SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 (yang kemudian digabung dengan nama SD Negeri Ungaran 01) memiliki jumlah siswa yang sangat banyak. Pada tahun ajaran 2013/2014 jumlah siswa mencapai 647 siswa yang terdiri dari 353 siswa perempuan dan 294 siswa laki-laki. SD Negeri 01, 03, 06 memiliki 21 rombongan belajar, terdiri dari 18 kelas reguler ( kelas 1 sampai 6 mendapat nama kelas reguler a/b/c) dan kelas 4, 5 dan 6 unggulan masing-masing 1 kelas ( mendapat nama kelas 4 unggulan, kelas 5 unggulan, dan kelas 6 unggulan ). Pembentukan kelas unggulan ditujukan untuk memudahkan proses pembelajaran dengan mengga- bungkan siswa yang berkemampuan lebih cepat belajar di kelas paralelnya, sehingga diperoleh kesetaraan dalam proses belajar. Kelas unggulan ini juga merupakan kelas kompetitif yang dipersiapkan untuk lomba. Di kelas Unggulan dilakukan penambahan jam pelajaran untuk mata pelajaran IPA, Matematika dan Bahasa Inggris yang masing-masing mata pelajaran ditambah 6 jam pelajaran per minggu.

  Proses belajar mengajar untuk kelas reguler maupun unggulan dimulai sejak pukul 06.30 yaitu diawali dengan pendalam mental dan spiritual mata pelajaran BTA ( Baca Tulis Al qur an ) atau renungan pagi. Dan diakhiri sampai dengan pukul 12.10 untuk kelas regular dan khususnya untuk kelas unggulan sampai pukul 14.20.

  Prasarana yang dimiliki SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 antara lain terdapat 21 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium bahasa, 1 ruang laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam,1 ruang UKS dan Klinik mandiri, 1 ruang aula, 1mushola, 22 kamar mandi/ WC, 2 ruang kantin, 4 ruang gudang peralatan, dan 1 ruang pelayanan tata usaha dan bimbingan konseling, 1 ruang pembelajaran Agama Kristen, dan 1 ruang untuk wartel/kedai alat sekolah/foto copy. Juga terdapat 2 lapangan untuk bermain siswa ketika jam istirahat. Kesemuanya berada dalam lokasi 3465 meter persegi.

  Pegawai di SD Negeri Ungaran 01,03,06 saat ini terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 21 orang guru kelas, 2 orang guru penjasorkes, 2 orang guru pendidikan Agama Islam, 1 orang guru pendidikan Agama Kristen , 2 orang guru pendidikan Bahasa Inggris, 3 orang tenaga administrasi, 3 orang penjaga sekolah, 2 orang satpam, dan 2 orang petugas koperasi.

  Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dibutuhkan peran serta masyarakat selain peran serta pemerintah.SDN Ungaran 01, 03, 06 membentuk satu wadah yang disebut komite sekolah sebagai wakil dari masyarakat atau orang tua siswa yang ingin berperan serta dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di SDN Ungaran 01, 03, 06. Kemudian dari pihak komite sekolah membentuk paguyuban kelas sebagai perwakilan dari masing-masing kelas untuk menampung aspirasi serta kebutuhan setiap masing- masing kelas.

  SDN Ungaran 01, 03, 06 melakukan kerjasama dengan istansi lain sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan selain dari pihak pemerintah dan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kerjasama dengan instansi lain sebagai nara sumber maupun rekanan pendidikan seperti kepolisian, puskesmas daerah, lembaga pendidikan, Perguruan Tinggi (UNNES), Bank (BRI), PUSKESMAS, alumni SD, dan juga Kepolisian.

  Kerjasama MOU dengan polres dan Puskesmas. Sebagai langkah nyata untuk meningkatkan mutu dan profesionalitas guru dan karyawan, pihak sekolah mengadakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut. Diklat ataupun penataran- penataran baik akademis maupun non akademis sering kali diikuti oleh guru-guru SD Negeri Ungaran 01, 03, 06. Selain itu juga melakukan kunjungan- kunjungan atau study banding ke sekolah lain yang memiliki keunggulan tersendiri yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan referensi pihak sekolah untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06.

  

Ungaran 01, 03, 06 UPTD Pendidikan Kecamatan

Ungaran Barat.

  Regrouping (penggabungan) sekolah merupakan

  gabungan dari beberapa sekolah, untuk saat ini sekolah yang di regrouping adalah sekolah dasar. Di Kabupaten Semarang terdapat beberapa sekolah yang diregrouping salah satunya adalah SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Alasan dilaksanakannya regrouping seko- lah adalah untuk memudahkan dalam pengelolaan dan efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan, karena berada dalam satu lokasi.

  Informasi di atas di perkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 Bapak Winarto tentang tujuan dilakukannya perencanaan manajemen regrouping sekolah.

  

’’Regrouping di SD Negeri Ungaran 01,03,06,

dilakukan karena pemerintah memandang

bahwa 1 kepala sekolah dapat melaksanakan

tugas di dua sekolah atau lebih. Penggabung-

an sekolah yang berada dalam satu kampus

dimaksudkan agar terjadi efisiensi, waktu dan

biaya, serta memberikan kemudahan dalam

pengawasan.”(Wawancara tgl 23 Desember

2014).

  Dengan kalimat yang berbeda, alasan yang sama juga disampaikan oleh salah satu guru SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 ibu Hadi Astutik yang menyatakan bahwa.

  

“Regrouping di SD Nengeri Ungaran 01,

03, 06 dilakukan karena dalam satu lokasi

dan untuk mengefektifkan kinerja guru .”

(wawancara tgl 26 Desember 2014).

  Guru SD Negeri Ungaran 01, 03, 06, Bapak Drs. Kushariyanto yang menyatakan bahwa

  

“Regrouping SDN Ungaran01,03,06 dimulai dari

kesadaran akan tempat kerja yang berada dalam

satu lokasi dan atas dasar kesadaran untuk

bekerja sama antar tenaga pendidik dan

kependidikan untuk menyamakan kualitas

layanan dan mutu out put dengan satu nama

SD Induk (sebutan masyarakat awam untuk

ketiga SD tersebut” (wawancara tgl. 18 Januari 2015). Di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 merupakan satu SD yang di regrouping dengan tujuan untuk penataan guru, efektifitas dan efisiensi kerja guru dan karyawan.

  Hal ini sesuai dengan SK Bupati Semarang Nomor : 900/4013/2014 tentang Penetapan Penggabungan Sekolah Dasar Negeri di Kab. Semarang.

  Tujuan kegiatan regrouping sekolah tidak hanya untuk sekolah yang digabungkan semata tetapi juga untuk anggota sekolah seperti guru, komite sekolah, wali murid dan juga siswa. Tujuan dilakukannya regrouping untuk guru adalah agar kegiatan belajar mengajar lebih baik. Tujuan dilakukannya regrouping untuk komite sekolah adalah mitra kerja dengan sekolah kebijakan sekolah mestinya mendapatkan dukungan komite, maka akan memudahkan dalam pencapaian program kerja. Tujuan regrouping sekolah bagi wali murid adalah bisa memberikan dukungan yang lebih baik, karena kuantitasnya lebih banyak. Dan tujuan regrouping sekolah bagi siswa mendapat pelayanan yang sama, dan memudahkan pendataan serta pelaporan.

  Informasi diatas diperkuat hasil wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 yang menyatakan bahwa :

  

“Tujuan dilaksanakan regouping adalah untuk

memudahkan pendataan dan pelaporan,

disamping itu juga komunikasi guru lebih

mudah karena terjadi dalam satu

kepemimpinan. Kepala Sekolah bersama komite

merencanakan kegiatan pengembangan sekolah

yang di konsultasikan kepada Dinas Pendidikan

  Kabupaten Semarang ”. (wawancara tgl. 23 Desember 2014)

  Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang juga disampaikan oleh ibu Hadi Astutik salah satu guru di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 yang menyatakan sebagai berikut.

  

“Tujuan dilaksanakannya regrouping adalah

agar guru lebih mudah dalam berkomunikasi

dan memanfaatkan fasilitas yang ada”

(wawancara tgl 23 Desember 2014 ).

  Regrouping di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 mempunyai tujuan untuk memudahkan pelaporan, memaksimalkan sarana dan prasarana sekolah yang sudah ada. Tenaga kependidikan bisa lebih efektif dalam kegiatan belajar mengajar. Alasan penggabu- ngan sekolah yaitu : 1. ingin meningkatkan pelayanan mutu pendidikan untuk masyarakat ; 2. Untuk meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Suparlan (2006 : 01).

  Kegiatan regrouping sekolah seharusnya diawali dengan perencanaan yang matang agar semuanya dapat berjalan lancar. Namun kegiatan regrouping di SDN Ungaran 01,03,06 dilaksanakan karena pada awalnya dipimpin oleh 3 Kepala Sekolah kemudian pada tahun 2006 SD Negeri Ungaran 01 pensiun, kemudian pada tahun 2011 Kepala Sekolah SD Negeri Ungaran 06 purna tugas, sehingga hanya dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Dalam menjalankan tugasnya semua pelaporan ke Dinas Pendidikan dilakukan sendiri-sendiri tetapi pelaksanaan ke dalam semua dilakukan secara bersama baik dalam hal kegiatan belajar mengajar maupun peningkatan prestasi siswa demi kemajuan sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Ibu Ciptati, S.Pd. yang menyatakan bahwa :

  “Sejak saya ditugaskan di sini tahun 1986 saya tidak merasakan adanya 3 SD di dalam melaksanakan tugas, karena setiap tugas yang direncanakan oleh 3 kepala sekolah akan kami kerjakan bersama teman- teman guru yang lain , dan kami tidak pernah dipisahkan menjadi 3 ruang guru atau yang lain, jadi sarana prasarana yang ada kami gunakan secara bersama gabungan 3 SD .” ( wawancara tgl 29 Desember 2014 ).

  Didukung keterangan dari salah seorang Pengurus Komite Sekolah, Drs. Totok Kuswanto yang menyatakan bahwa;

  

“SD Negeri Ungaran 01,03,06 hanya memiliki

satu Komite Sekolah dengan demikian , peran

serta masyarakat kami tampung secara

menyeluruh untuk kepentingan 3 Sekolah.

termasuk rencana dan pelaksanaan

penerimaan siswa baru secara bersama oleh 3

SD dengan melibatkan lembaga psikologi akan

membantu kerja guru dalam menempatkan

minat calon siswa dan memetakan kemampuan

siswa untuk dibagi merata penempatannya di

ketiga SD .” (wawancara tgl 28 Desember 2014).

  SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 merupakan satu komponen yang saling membantu dalam pelaksanaan kegiatan selalu bersama sejak kepemimpinan 3 Kepala Sekolah sampai menjadi 1 Kepala Sekolah tetapi dalam pelaporannya masih sendiiri-sendiri. Seluruh peren- canaan sekolah tersebut kemudian dituangkan dalam Rencana Anggaran dan Pendapatan Sekolah (RAPBS) dan Recana Kerja Sekolah (RKAS) masing-masing dalam 3 berkas yaitu : SD Negeri Ungaran 01, 03, 06. Namun setelah regrouping berdasar SK Bupati nomor : 900/0413/2014 maka sekarang menjadi 1 berkas yaitu RAPBS dan RKAS SD Negeri Ungaran 01.

  Purwanto (2006 :15) yang menyatakan perencanaan merupakan kerangka dasar dari pelaksanaan yang terstruktur dan terencana.

  Dalam pelaksanaannya kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 dilaksanakan secara bersama-sama dengan adanya lintas mengajar, contohnya SD Negeri Ungaran 03 tidak mempunyai guru olahraga, maka guru olahraga SD Negeri 01 dan 06 mengisi kekosongan tersebut. Dalam hal pembinaan prestasi juga dilaksanakan secara bersama-sama.

  Heiser (2013) menyatakan bahwa dalam kegiatan penggabungan suatu sekolah tidak hanya dilakukan karena sudah diatur dalam Undang-Undang tetapi lebih kepada manfaat yang akan di peroleh oleh sekolah dan warga sekolah ketika dilakukannya penggabungan sekolah tersebut.

  

2. Pengorganisasian (Organizationing) Manajemen

Regrouping Sekolah di SDN Ungaran 01, 03, 06

UPTD Pendidikan Kecamatan Ungaran Barat.

  Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada. Pengorganisasian juga dapat dikatakan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dalam kaitannya dengan kegiatan regrouping sekolah, pengorganisasian regrouping sekolah merupakan penyatuan beberapa organisasi sekolah menjadi satu organisasi sekolah yaitu dari SD Negeri Ungaran 01, SD Negeri Ungaran 03, dan SD Negeri 06 menjadi SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 atau SD Induk Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

  Berikut ini pernyataan dari Bapak Winarto, Kepala sekolah SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 mengenai pengorganisasian regrouping sekolah adalah.

  

“Yang dimaksud dengan pengorganisasian

regrouping sekolah antara lain pembagian tugas

pokok dan tugas sampiran guru. Pengorgani-

sasian sarana prasarana untuk di maksimalkan

penggunaannya, serta kerjasama dengan pihak

orang tua untuk pengembangannya. Untuk

kegiatan pengorganisasian regrouping sekolah di

SDN Ungaran 01,03,06 diusulkan oleh Kepala

Dinas Pendidikan Kab. Semarang kepada

pemerintah

  ” (wawancara 23 Desember 2014). Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Drs. Kushariyanto yang menyatakan:

  “Pengorganisasian adalah pembagian kerja profesi dan kerja sampiran selain mengajar yang dibutuhkan peserta didik maupun eksistensi lembaga di masyarakat. Pembagian kerja tersebut kami terima dalam rapat kerja guru pada awal tahun pelajaran

  ”. (wawancara Tgl. 18 Januari 2015).

  Mendukung pernyataan di atas adalah hasil wawancara dengan guru SD Negeri Ungaran 03, Ibu Dra.Surip menyatakan bahwa:

  “Pembagian tugas mengajar di setiap kelas disampaikan oleh Kepala Sekolah dalam rapat kerja guru pada awal tahun pelajaran. Kepala Sekolah memberikan tugas dengan memper- hatikan kondisi dan kebutuhan sekolah ”. (wawancara Tgl. 18 Januari 2015).

  Dalam pengorganisasian sekolah salah satunya dengan pengorganisasian terhadap hubungan kerja para anggota sekolah. Baik hubungan kepala sekolah dengan guru maupun hubungan kepala sekolah dengan tenaga kependidikan.

  Pada Rapat pembagian tugas dilaksanakan tgl. 4 Juli 2013 (foto copy notulen terlampir) ditegaskan antara lain: Pembagian tugas kelas tidak lagi menggunakan nama SD Ungaran 01, SD Ungaran 03, SD Ungaran 06 tetapi tiap kelas menggunakan kelas paralel dengan nama kelas A, B, C dan D sedangkan pelaporan administratif guru tetap dalam formasi asal SD masing-masing. Sebagai contoh bapak Mochamad Ichwan yang berstatus pegawai di SD Negeri Ungaran 06 mendapat tugas mengajar di kelas IV SD Negeri Ungaran 01 (SK Kepala Sekolah SD Ungaran 06 No.420/01/48/2011), Juga untuk guru Mata Pelajaran yang mendapat tugas rangkap selain tugas pokok di SDN asalnya ( Sesuai SK tugas) hal ini diperkuat dengan SK Penugasan Kepala Sekolah SDN Ungaran 01 No.420/01/04/2011 Tanggal. 2 Juli 2011 SK Kepala Sekolah SDN Ungaran 03 No. 420/01/20/2011 Tanggal 2 Juli 2011, SK Kepala Sekolah SDN Ungaran

  06 No.420/01/48/2011 Tanggal 2 Juli 2011 (SK terlampir).

  

Kegiatan Rapat Sekolah

STRUKTUR ORGANISASI SD 01, 03, 06

  

Kepala Sekolah

SD 01, 03, 06

Komite Tata Usaha

  Sekolah Penjaga Sekolah Wakil Kepala

  Wakil Kepala

Wakil Kepala

Sekolah Sekolah

  

Sekolah

Bidang Bidang

Bidang Humas

  Kurikulum Kesiswaan GURU SDN GURU SDN GURU SDN UNGARAN 01 UNGARAN 03 UNGARAN 06

  

Sumber data monografi SD Negeri Ungaran 01,03,06 tahun 2014

  Dari Struktur Organisasi diatas dan SK pembagian tugas mengajar oleh Kepala Sekolah dapat dilihat bahwa Kepala Sekolah melaksanakan tugas dan fungsi membawahi tiga Sekolah yaitu SDN Ungaran 01, SD N Ungaran 03, SD N Ungaran 06. Untuk memperlancar kegiatan proses belajar mengajar di SDN Ungaran 01, 03, 06, Kepala Sekolah menunjuk tiga Wakil Kepala Sekolah yaitu : Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) dan bidang Kesiswaan.

  Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar Kepala Sekolah memberikan tanggung jawab penuh kepada Guru Kelas masing-masing disamping itu Kepala Sekolah juga dibantu oleh Komite Sekolah dan tenaga ketata usahaan

  Berikut ini pernyataan dari Bapak Winarto, Kepala sekolah SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 mengenai pengorganisasian regrouping sekolah adalah.

  

“Setelah dinyatakan sebagai sekolah yang

digabung maka Kepala Sekolah melakukan

pengorganisasian dengan memberikan acuan

jadwal pemanfaatan sarana dan prasana,

mengkordinasikan program untuk melengkapi

saran yang diperlukan bersama komite sekolah,

mensosialisasikan regrouping sekolah kepada

orang tua siswa melalui pengurus paguyuban

masing- masing kelas .

  ” (wawancara 23 Desember 2014).

  Diperlukan dana dari pemerintah maupun sumbangan dari orang tua siswa dalam rangka pengadaan dan pemberdayaan anggaran untuk melengkapi sarana media belajar, alat pembelajaran dan prasarana di sekolah, yang selalu dibicarakan dalam rapat pengurus Komite Sekolah yang kemudian akan disampaikan dalam rapat paguyuban kelas. Disamping itu Kepala Sekolah juga mengajukan usulan kepada pemerintah untuk dilakukan perbaikan ruang kelas maupun pengadaan ruang kelas baru yang akan difungsikan sebagai sumber belajar (berupa laborat dll.) Hubungan kerja antara guru dan paguyuban orang tua siswa di kelas dilakukan melalui rapat bulanan paguyuban orang tua siswa, dan dalam pertemuan orang tua dan guru saat pembagian buku laporan pendidikan setiap semester.

  

3. Pengerakan (Actuating) Regrouping Sekolah di

SDN Ungaran 01, 03, 06 UPTD Pendidikan

Kecamatan Ungaran Barat.

  Pengerakan (actuating) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk menggerakkan, membimbing, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan organisasi. Sehingga pengerakan (actuating) dapat juga diartikan sebagai upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

  Kepala Sekolah menggerakkan seluruh potensi sekolah melalui kegiatan supervisi dan rapat kerja sekolah dengan guru. Supervisi berupa kunjungan mengajar dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam tiap semester sekurang-kurangnya 2 kali dalam 1 semester untuk setiap guru. Sedangkan rapat kerja sekolah adalah kegiatan pertemuan rutin yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan guru dan karyawan sebagai peserta sekurang-kurangnya 1 kali dalam setiap bulan untuk diberikan pembinaan dinas, pemberian informasi, mengingatkan program terdekat dan target yang akan dicapai.

  Berikut ini pernyataan dari Bapak Winarto, Kepala sekolah SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 mengenai pergerakan sekolah yang diregrouping adalah.

  

“Pemberian motivasi dapat dilakukan oleh

Kepala Sekolah dengan cara ikut serta dalam

pelaksanaan tugas guru, memberikan contoh

cara menyelesaikan pengelolaan kelas, atau

dengan menanyakan jurnal pembelajaran yang

telah dilakukan oleh guru. Bisa juga dilakukan

dengan memasangkan kemampuan antar tenaga

pendidik maupun sistem pendampingan. Agar

lebih memberikan rasa percaya diri maka

diberikan kesempatan kepada setiap guru untuk

mengikuti seleksi guru berprestasi, bahkan

mendorong minat para guru untuk menapak

jenjang seleksi calon kepala sekolah. Apabila

guru memiliki tingkat keberhasilan dan

berprestasi maka kami berikan hadiah dengan

percepatan pengusulan kenaikan pangkat

kepada atasan dengan mendapatkan predikat

baik dalam penilaian kinerja pegawai.

  ” (wawacara, 24 Desember 2014 ).

  Informasi senada juga di sampaikan oleh ibu Dra. Surip salah satu guru di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 yang menyatakan sebagai berikut.

  

“Kami membutuhkan pengakuan untuk hasil

kerja kami, dan apabila hal tersebut kami dapat

berarti kami sudah melakukan hal terbaik bagi

SD ini, suasana kekeluargaan yang dibangun

  

oleh Kepala Sekolah dan teman-teman guru

menumbuhkan semangat untuk selalu bekerja

sama. Syukur bila mendapatkan penghargaan

yang bisa membuat kami lebih nyaman bekerja.

  ” (wawancara, tgl 26 Desember 2014 ).

  Di dalam kegiatan supervisi selalu diberikan motivasi , himbauan, dan strategi. Motivasi tersebut diberikan kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk saling bekerjasama dalam mewujudkan prestasi yang lebih baik. Kegiatan motivasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

  Berikut ini adalah penjelasan dari Kepala SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 tentang pemberian motivasi.

  

“Kalau untuk kegiatan pergerakan di SD Negeri

Ungaran 01, 03, 06 lebih pada pemberian

motivasi oleh kepala sekolah. Pemotivasian

tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan

kualitas pendidikan.Kepala sekolah selalu

memberikan motivasi kepada guru dan tenaga

kependidikan untuk terus bekerja sama dalam

mewujudkan prestasi sekolah yang lebih baik.”

(wawancara, 24 Desember 2014).

  Pendapat berbeda disampaikan oleh Bp. Drs. Kushariyanto yang menyatakan bahwa :

  

“Dalam setiap program kegiatan, Kepala Sekolah

memberi umpan tentang pekerjaan atau tugas

kemudian guru membuat langkah kerja dan

disampaikan dalam forum rapat kerja sekolah

untuk mendapatkan tanggapan, jadwal, dan

mitra kerja.(wawancara, 18 Januari 2014)

  ”

  Untuk memberikan dorongan dan menggerakkan guru agar bersedia bekerja maksimal, perlu diusaha- kan adanya komunikasi dan peran serta dari semua pihak yang bersangkutan terutama dalam bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Kepala Sekolah.

  Pendapat yang disampaikan oleh Bp. Drs. Kushariyanto tentang pemberian motivasi oleh Kepala Sekolah, dalam wawancara menyatakan bahwa:

  

“Seru kalau kita mengajar kemudian dikunjungi

oleh atasan, unjuk kebolehan bisa dilakukan

dan setidaknya kita merasa diperhatikan

keberadaannya, bukan sekedar kerja rutin

setiap hari dan terima gaji di awal bulan

berikutnya. Kunjungan langsung dari Kepala

Sekolah pada saat pembelajaran di kelas dapat

menjadi masukan bagi pengembangan sarana

prasarana yang diperlukan siswa dan tentunya

menjadi bahan pertimbangan bagi pengurus

komite sekolah. (wawancara, 18 Januari 2015) ”

  Melalui pemberian motivasi dengan kunjungan kelas pimpinan mengetahui bagaimana memberikan informasi yang tepat kepada bawahannya agar mereka menyediakan waktunya, melakukan usaha yang diperlukan untuk memperoleh saran-saran dan rekomendasi-rekomendasi mengenai masalah yang dihadapi. Untuk itu diperlukan keahlian pimpinan untuk memberikan motivasi kepada bawahannya agar bisa bekerja sesuai dengan pengarahan yang diberikan, sehingga kinerja dan hubungan kerja antara Kepala Sekolah dan guru terjalin dengan baik sebab dilakukan sosialisasi untuk program yang bersifat top-down melalui rapat kerja dan musyawarah untuk program yang berasal dari pemangku tugas sampiran (tugas kependidikan selain tanggung jawab pokok yaitu mengajar di kelas, misalnya tugas pengampu kegiatan ekstra kurikuler).

  Pengerakan kinerja pengampu tugas akan direkam dalam dokumen yang berupa piagam prestasi maupun bentuk penghargaan yang lain. Sedangkan keterlibatan orang tua siswa melalui komunikasi dengan rapat kecil bersama orang tua siswa yang akan mewakili Sekolah untuk lomba tertentu untuk membicarakan biaya yang kemungkinan dikeluarkan, transportasi ke tempat lomba maupun akomodasi selama lomba dan menampung keinginan orang tua untuk ikut mendampingi di tempat lomba. Sudah menjadi kebiasaan bila orang tua siswa selalu menunggui putranya ketika berlomba maupun bertanding. Orang tua menjadi lebih bangga ketika putranya meraih prestasi lomba kemudian penyampaian hadiah dan penghargaan itu dilakukan oleh kepala sekolah pada saat upacara bendera hari senin pagi yang diikuti oleh seluruh warga sekolah. dan pemberian motivasi seperti ini akan memacu semangat siswa yang lain .

  Upaya yang dilakukan pihak sekolah SD Negeri 01, 03, 06 dalam rangka meningkatkan prestasi sekolah antara lain dengan melakukan kerjasama dengan lembaga lain seperti lembaga pendidikan komputer untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan komputer. Informasi di atas diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 Bapak Drs. Winarto yang menyatakan sebagai berikut.

  

“Cara agar prestasi sekolah meningkat setelah

dilakukan regrouping sekolah di SD Negeri

Ungaran 01, 03, 06 adalah dengan diadakan

kegiatan yang diampu oleh beberapa guru

secara berkesi-nabungan, pembinaan dasn

persiapan lomba siswa di tingkatkan secara

intensif. Serta melakukan kerjasama dengan

lembaga lain (MOU) misalnya lembaga

Pendidikan Komputer untuk meningkatkan

pemahaman siswa tentang penggunaann

komputer serta penggunaan tenaga ahli dari

lembaga Komputer Kids untuk membantu

pelaksanaan kegiatan laboratorium Bahasa.

(wawancara, 23 Desember2014) ”

  Pernyataan senada juga disampaikan oleh ibu Hadi Astutik, S.Pd salah satu guru di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 yang menyatakan bahwa.

  

“Kami juga melakukan kerjasama dengan

lembaga lain (MOU) misalnya lembaga

Pendidikan Komputer, Kepolisian, Puskesmas

serta alumni SD. (Wawancara, 26 Desember

2014) ”

  Dengan adanya kegiatan pergerakan atau pemberian motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 setelah di regrouping memberikan dampak pada efisiensi kerja para anggota sekolah. Setelah dilakukan regrouping, para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan saling membantu satu sama lain dalam menyelesaikan tugas. Sehingga memudahkan pelaksanaan kerja dan pemanfaatan waktu yang lebih baik dan lebih cepat.

  Prasarana dan sarana untuk pendidikan kebahasaan yang berupa laboratorium bahasa dikenalkan kepada guru untuk pengaktifannya yeng kemudian dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar untuk kelas tersebut di ruang laboratorium bahasa.

  Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 tentang dampak dari kegiatan pengerakan yang dilakukan oleh kepala sekolah.

  

“Dampak yang mungkin dapat dilihat setelah

dilakukannya regrouping sekolah di SD Negeri

Ungaran 01, 03, 06 salah satunya adalah

efisiensi kinerja dari para tenaga pendidik dan

tenaga kependidikan yang ada.Setelah

dilaksanakan regrouping, diantara para tenaga

pendidik saling mengisi dan membantu, bila

memberikan tugas-tugas yang lebih tinggi

sehingga tugas bisa dilaksanakan dengan lebih

baik dan lebih cepat.Selain itu juga

memudahkan pelaksanaan kerja bagi tenaga

kepenidikan untuk bisa memanfaatkan waktu

lebih baik dan lebih cepat”(wawancara, 23

Desember 2014).

  Pernyataan senada juga di sampaikan oleh salah satu guru di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 Bp. Drs. Kushariyanto yang menyatakan sebagai berikut.

  

“Pemberian motivasi melalui komunikasi yang

baik akan memberikan semangat dalam bekerja.

Efisiensi kerja dan frekuensi pengelolaan yang

berkesinambungan tentu akan meningkatkan

kualitas. (wawancara, 18 Januari 2015) ”

  Kepala Sekolah mampu meyakinkan setiap guru untuk menjadi nara sumber dalam kelompok kerja guru (KKG) untuk kelas sederajad dalam lingkup KKG guru se-kecamatan Ungaran Barat bahkan sampai tingkat Kabupaten.

  Pemberian motivasi kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan memberikan dampak yang baik, contohnya: SD Ungaran 01 tidak mempunyai guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam maka dalam proses belajar mengajar diampu oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dari SDN Ungaran 03 dan dari SDN Ungaran 06, SDN Ungaran 03 tidak mempunyai guru mata pelajaran Bahasa Inggris sehingga diampu oleh guru mata pelajaran Bahasa Inggris dari SDN Ungaran 01 dan SDN Ungaran 06, demikian juga SD Ungaran 06 tidak mempunyai guru mata pelajaran olah raga maka pembelajaran diampu bersama-sama oleh guru SD Ungaran 01. Penugasan ini dipertegas dalam SK Penugasan Kepala Sekolah SD Ungaran 01 No.420/01/04/2011 Tanggal. 2 Juli 2011, SK. Kepala Sekolah SDN Ungaran 03 No.420/01/20/ 2011 Tanggal 2 Juli 2011, SK Kepala Sekolah SDN Ungaran 06 No.420/01/48/2011 Tanggal 2 Juli 2011 .

  Pengerakan orang tua siswa dalam memajukan belajar anak dilakukan dengan menjalin komunikasi terhadap sekolah dan berkeinginan untuk menjadikan anaknya memperoleh hasil belajar yang terbaik. Motivasi yang ditumbuhkan dari dan oleh orang tua siswa yaitu seberapa besar perhatian orang tua siswa untuk kemajuan belajar putra nya. Dengan melakukan pertemuan bulanan yang terprogram orangtua siswa yang tergabung di dalam paguyuban kelas akan berkonsultasi dengan guru dan menanyakan kebutu- han belajar/sarana apa yang harus disediakan oleh orang tua agar siswa bisa belajar dengan nyaman dan terarah.(apabila pemerintah belum menyediakan melalui dana BOS atau yang lain).

  

4. (controlling) Manajemen

Pengendalian

Regrouping Sekolah di SDN Ungaran 01, 03, 06

UPTD Pendidikan Kecamatan Ungaran Barat.

  Pengendalian atau pengawasan merupakan suatu unsur manajemen untuk melihat apakah segala kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang telah dibuat selain itu juga untuk menentukan rencana kerja yang akan datang. Pengendalian (controlling) untuk mengetahui peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi sebuah organisasi.

  Pengendalian (controlling) yang di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang mengacu pada aturan Dinas Pendidikan yang telah di bakukan. Karena kegiatan pengendalian dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Barat, melalui Pengawas Sekolah.

  Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah adalah adanya kunjungan ke sekolah sekaligus pembinaan, kunjungan kegiatan belajar di kelas, ikut serta dalam kegiatan belajar di luar kelas (misal: mendampingi siswa saat belajar di unit batik Gemawang Kab.Semarang), tagihan laporan administrasi mengajar, maupun bimbingan untuk kepegawaian yang dilakukan minimal 1 kali dalam setiap semester.

  Secara berkala 5 tahunan setiap Sekolah mengikuti Akreditasi Sekolah, dan pada bulan Februari 2014 SD Negeri Ungaran 01 mengikuti penilaian akreditasi oleh Badan Akreditasi sekolah Nasional dan mendapatkan nilai A dengan akumulasi sangat memuaskan.

  

Controlling

  Kepala sekolah sebagai pelaksana dan juga komite sekolah selalu saling berkomuniikasi, berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan Bp. Drs. Kushariyanto salah satu guru di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 tentang pengendalian sekolah. Adapun jenjang pengendalian di SD Ungaran 01, 03, 06 adalah: 1. Kepala Sekolah melakukan pengawasan dan pembinaan; 2. Pengawas sekolah dalam rangka mutu dan inovasi, contohnya program yang beliau beri.

  Menyadur pernyataan dari Bp. Drs. Kushariyanto yang menyatakan bahwa;

  

“Pengawasan yang dilakukan oleh kepala

sekolah untuk menjaga mutu layanan dan

pencapaian target, evaluasi disetiap akhir

kegiatan dengan ,memantau kelebihan, dan

meminimalisasi kesalahan yang terjadi,

peningkatan target dari tahun ke tahun dan

memberikan motivasi disetiap pelaksanaan

kegiatan” (wawancara, 18 Januari 2015).

  Pernyataan senada juga disampaikan oleh Bapak Drs. Winarto kepala sekolah SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 yang menyatakan sebagai berikut.

  

“Karena program regrouping sekolah adalah

program yang pemerintah, maka kegiatan

pengendaliannya dilakukan Kepala Sekolah

mengacu pada peraturan yang dibuat oleh Dinas

pendidikan yang telah dibakukan. Sedangkan

untuk orang yang bertugas dalam melakukan

kegiatan pengendalian regrouping sekolah

antara lain Dinas Pendidikan Kabupaten

Semarang, UPTD Pendidikan Kecamatan

Semarang Barat, Pengawas Sekolah”

(wawancara, 23 Desember 2014).

  Pengendalian manajemen regrouping sekolah perlu dilakukan agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Hal itu dikarenakan pengelolaan yang berjalan dengan baik.Selain itu juga pengendalian perlu dilakukan agar kualitas pendidikan bisa terwujud dan tidak menyimpang dari aturan yang ada.

  Pengendalian (controlling) merupakan pengukuran dan koreksi kinerja bawahan oleh atasan (kepala sekolah), agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah dapat terselenggara dengan baik. Kegiatan pengendalian (controlling) bukan hanya untuk mencari kesalahan, tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan serta dapat memperbaiki kesalahan. Pengendalian diharapkan agar pemanfaatan semua unsur manajemen, dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

  Kegiatan pengendalian (controlling) manajemen regrouping sekolah memiliki manfaat yang sangat besar khususnya di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06. Manfaat tersebut adalah kegiatan yang dilakukan semua anggota sekolah semakin terarah, terprogram, sehingga bisa mewujudkan tujuan yang diinginkan sesuai dengan visi dan misi sekolah.berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 Bapak Drs. Winarto yang menyatakan sebagai berikut.

  

“Kegaitan pengendalian manajemen regrouping

yang dilakukan oleh sekolah memberikan

manfaat yang cukup besar bagi sekolah.Manfaat

tersebut adalah kegiatan yang dilakukan semua

anggota sekolah semakin terarah, terprogram,

sehingga bisa mewujudkan tujuan yang

diinginkan sesuai dengan visi dan misi sekolah” (wawancara, 23 Desember 2014). Pernyataan kepala sekolah di atas di perkuat oleh salah satu guru di SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 Bp. Drs. Kushariyanto yang menyatakan sebagai berikut.

  

“Kegiatan regrouping dilakukan untuk menjaga

mutu dan meningkatkan prestasi anak. Dari

kebiasaan 3 nama lembaga dalam berkompetisi

menjadi 1 nama tentunya kami lebih terfokus

untuk membina siswa terutama dalam kegiatan

lomba. (wawancara, 18 Januari 2015)

  ”

Sebagian kecil hasil Prestasi Siswa

SDN Ungaran 01, 03, 06

  

4.2.1 Perencanaan Regrouping Sekolah di SDN

Ungaran 01, 03, 06 UPTD Pendidikan Kecamatan

Ungaran Barat.

  Di Kabupaten Semarang terdapat beberapa sekolah yang diregrouping salah satunya adalah SD Negeri Ungaran 01, 03, 06 Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Alasan dilaksanakannya regrouping sekolah adalah untuk memudahkan dalam pengelolaan dan efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya mengatasi kekurangan guru di sekolah tersebut juga untuk mempermudah jalannya proses pembelajaran dan efisiensi bagi guru dalam perencanaan dan administrasi pembelajaran. Hal itu dikarenakan sekolah-sekolah yang diregrouping berada di wilayah yang berdekatan dan dalam satu lokasi.

  Perencanaan regrouping SD Negeri Ungaran 01,03,06 didukung oleh: 1. Letak sekolah dalam satu lokasi . 2. Setiap personal sudah terkondisikan dalam kinerja yang menyatu antara lain dengan penggunaan sarana yang tersedia. 3. Dilakukan penjadwalan bersama setiap minggu untuk 3 SD dalam penggunaan laborat bahasa, laborat ilmu pengetahuan alam, laborat belajar komputer, mushola untuk kegiatan siang, ruang perpustakaan, unit perawatan gigi ,bahkan untuk keperluan konseling. 4. Tiga SD Dengan 1 Kepala Sekolah dan 1 Komite Sekolah. 5.

  Lokasi sekolah mudah dijangkau oleh sarana transportasi umum dan dekat dengan pusat layanan pemerintahan. SDN Ungaran 01, 03, 06 merupakan SD regrouping yang perlu dikembangkan agar dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada peserta didik.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pendidikan Karakter Melalui Ekstra Kurikuler Pramuka Di Sekolah Dasar Negeri Srondol Kulon 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang

0 0 40

Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pendidikan Karakter Melalui Ekstra Kurikuler Pramuka Di Sekolah Dasar Negeri Srondol Kulon 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang

0 1 126

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Demonstrasi Berbantuan Wayang Kartun

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MO DE L COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO-STAY TWO-STRAY (TS- TS) BE RBANTUAN DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI KLERO 01 TAHUN AJARAN 20162017

0 0 16

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prestasi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi Di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur

0 0 12

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi Di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur

0 0 24

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENJASORKES BERBASIS PRESTASI DI GUGUS AHMAD YANI SUSUKAN UNGARAN TIMUR TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Regrouping Sekolah Di SDN Ungaran 01, 03, 06 UPTD Pendidikan Kecamatan Ungaran Barat

0 1 8

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Regrouping Sekolah Di SDN Ungaran 01, 03, 06 UPTD Pendidikan Kecamatan Ungaran Barat

0 0 16