MAKALAH PSIKOTERAPI TARI SUFI BERPUTAR DIGUNAKAN SEBAGAI TERAPI EKSPRESIF UNTUK MEGATASI GANGGUAN MOOD

MAKALAH PSIKOTERAPI
TARI SUFI BERPUTAR DIGUNAKAN SEBAGAI TERAPI EKSPRESIF
UNTUK MEGATASI GANGGUAN MOOD

Di susun Oleh :
Nurul Huda

15010111110114

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

Psikoterapi

Page 1

Daftar Isi
Kata Pengantar ……………………………………………………………………... i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………. ii

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
b. Rumusan Masalah …………………………………………………………... 3
c. Tujuan ………………………………………………………………………. 3
d. Manfaat …………………………………………………………………….. 4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Pendekatan Psikologi Transpersonal ……………………………………….. 5
b. Konsep Teori Transpersonal ………………………………………………... 6
c. Gangguan Mood Depresi …………………………………………………… 8
d. Terapi Ekspresif …………………………………………………………….. 9
e. Tari Kontemporer …………………………………………………………… 10
f. Tari Sufi Berputar …………………………………………………………… 10
g. Sejarah Tari Sufi Berputar …………………………………………………... 11
BAB III


PEMBAHASAN

Tari Sufi Berputar sebagai Terapi Ekspresif ………………………........................... 13
Terapi Ekspresi Tari Sufi Berputar untuk mengtatasi Gangguan Mood ……………. 14
Pembahasan
BAB IV

PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………….………………… 16

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………. 17
ii

Psikoterapi

Page 2

Kata Penghantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga

makalah mata kuliah Psikoterapi yang berjudul “Tari Sufi Berputar Digunakan Sebagai Terapi
Ekspresif untuk mengatasi Gangguan Mood” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
terkait yang telah membantu, yaitu kepada:
1. Bu Drs. Hastaning Sakti, M. Kes., selaku dosen mata kuliah Psikoterapi
2. Bu Farida Hidayati, S. Psi, M. Si, selaku dosen mata kuliah Psikoterapi
3. Pak Yohanis Franz La Kahija, S. Psi, selaku dosen mata kuliah Psikoterapi
4. Teman-teman dan kakak tingkat Psikologi Undip
5. Semua pihak terkait yang telah membantu
Kami selaku penulis pun juga menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan pada
makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat
dibutuhkan apabila ditemui banyak kesalahan dalam makalah psikoterapi ini. Semoga makalah
ini juga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang, 1 Mei 2013

Penulis

i


Psikoterapi

Page 3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin maju , alat komunikasi yang semakin canggih tidak
sertamerta hanya memberi dampak positif bagi penggunnya. Tetapi juga sering ditemukan
dampak negatife dari kemajuan teknologi tersebut. Kebutuhan yang semakin hari semakin
bertambah juga ikut mewarnai konflik dalam kehidupan seseorang , susahnya memenuhi
kebutuhan pokok lantas sering membuat individu mengambil keputusan dengan mengakhiri
jalan hidupnya atau bunuh diri. Fenomena seperti ini tidak asing lagi bagi kita. Tidak hanya
orang-orang yang tidak mampu, tetapi ternyata ada juga individu yang mampu memenuhi
kebutuhannya , tetapi tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Al-hasil meraka juga sering
mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Fenomena kehidupan ini
juga yang terkadang naik terkadang turun .Kebanyakan dari kita merasa senang bila memperoleh
nilai tinggi, promise, atau perhatian dari orang lain yang kita idamkan. Kebanyakan dari kita
merasa sedih atau depresi bila ditolak oleh seseorang, gagal dalam ujian, atau mengalami
kesulitan keuangan. Merupakan suatu yang normal dan tepatnya untuk merasa depresi karena

kejadian yang menyedihkan. Bahkan akan menjadi “abnormal” bila kita tidak depresi saat
mengalami kesulitan hidup. Kondisi perasaan yang terus mewarnai kehidupan psikologis kita.
Perasaan sedih atau depresi bukanlah hal yang abnormal dalam konteks peristiwa atau situasi
yang penuh tekanan. Namun akan menjadi ‘abnormal’ jika keluar dari batas yang
seharusnya.Individu tersebut mengalami perubahan mood yang eksrim. Bagaikan menaiki roller
coaster emosional dengan ketinggian yang membuat pusing dan turunan yang bukan kepalang
ketika dunia di sekitar mereka tetap stabil.
Depresi yang dialami merupakan gangguan mental umum yang menyajikan dengan
mood depresi, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau rendah diri, tidur
terganggu atau nafsu makan, energi rendah, dan hilang konsentrasi. Masalah ini dapat menjadi
kronis atau berulang dan menyebabkan gangguan besar dalam kemampuan individu untuk
mengurus tanggung jawab sehari-harinya.
Psikoterapi

Page 4

Depresi sering terjadi karena kebiasaan berpikir negatife. Bila kita gagal dalam mencapai
sesuatu, maka kita mulai berpikir bahwa “Ah saya memang tidak becus”, ”Saya selalu gagal”.
Bila pikiran pesimistik tersebut diteruskan maka perasaan atau suasana hati akan mengikuti,
sehingga timbulah depresi. Perkembangan ilmu psikologi membuka berbagai ruang baru

dalam memberikan berbagai alternatif terkait intervensi gangguan psikologis, salah satunya
berupa terapi psikologis. Terapi pengobatan remediasi percobaan dengan masalah kesehatan,
biasanya setelah pasien didiagnosis . Di bidang medis, terapi identik dengan kata “ pengobatan’.
Di antara psikolog, istilah ini mungkin merujuk secara khusus untuk psikoterapi . Salah satu
terapi bisa digunakan untuk mengintervensi gangguan mood depresi dengan menggunakan
pendekatan art therapy (terapi seni). Case & Dalley (1992) dalam Hand Book of Art Therapy
mengatakan bahwa art therapy adalah jenis terapi dengan menggunakan beberapa media seni
sebagai

intervensinya, sehingga pasien atau klien dapat berekspresi dan bekerja melalui

permasalahan dan perhatiannya.
Terapi seni merupakan

salah satu jenis dari berbagai jenis terapi

ekspresif

melibatkan individu dalam aktivitas kreatif dalam bentuk penciptaan (karya atau produk)
seni


(Case & Dalley,

diasumsikan mendapat

1992; Ballou,

1995). Melalui

media

aman

paling

untuk

aktifitas

seni


memfasilitasi

tersebut

komunikasi

individu
melalui

eksplorasi pikiran, persepsi, keyakinan, dan pengalaman, khususnya emosi (Holt & Kaiser,
2009). Proses dan respon subjek saat menggambar serta karya seni subjek digunakan sebagai
releksi atas perkembangan, kemampuan, kepribadian, ketertarikan, perhatian dan konlik
individu (Ballou, 1995; Glaister, 2000). Hal ini mendorong saya untuk membahas terapi seni di
bidang tari sebagai intervensi dalam mengatasi gangguan mood depresi.

Psikoterapi

Page 5


B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Gangguan Mood Depresi ?
2. Intervensi atau pendekatan apa saja yang bisa di lakukan untuk mengatasi Gangguan
Mood depresi ?
3. Apa yang dimaksud dengan Psikoterapi Seni ?
4. Apa yang dimaksud dengan Psikoterapi Seni Tari ?
5. Bagaimana seni tari Sufi bisa menjadi salah satu alternative dalam mengatasi
gangguan mood depresi ?
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat dijelaskan bahwa Depresi bisa terjadi pada siapa
pun , tidak mengenal umur, waktu , dan masalah. Tetapi untuk menghindari dari ganguan depresi
tersebut maka banyak cara yang dilakukan untuk mengatasi stress, depresi akibat ditinggalkan
oleh orang terdekat. Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan
maka makalah yang saya buat tertarik untuk mengetahui Terapi Tari Sufi Berputar bisa dijadikan
salah satu alternative terapi dalam mengatasi gangguan mood.

C. Tujuan Penelitian
Pada dasarnya makalah ini mempunyai tujuan untuk mengetahui psikoterapi tari
sufi dapat dijadikan salah satu alternative terapi pada gangguan mood, mengetahui mengenai
gangguan mood depresi, mengetahui intervensi apa saja yang digunakan dalam mengatasi

gangguan mood depresi. Untuk mengetahui terapi dalam psikologi , komponenkompenennya.Untuk mengetahui terapi seni , salah satunya adalah terapi seni tari .Untuk
mengetahui

tari sufi sebagai terapi untuk mengatasi gangguan mood depresi Untuk

mengetahui teknik-teknik dari setiap gerakan tari sufi

Psikoterapi

Page 6

D. Manfaat Penelitian


Manfaat secara teoritik
Secara teoritik makalah ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para pembaca agar

bisa mengatasi depresi meraka dengan melakukan terapi Tari Sufi Berputar , meningkatkan
kesadaram meraka mengenal siapa diri mereka.



Manfaat praktisi
Makalah ini dapat memberikan pengetahuan dibidang psikoterapi , dan setiap individu

bisa mekukan tari sufi berputar ini. Secara praktis makalah ini diharapkan dapat member
informasi bagi pembaca. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai psikoterapi tari
dapat menjadi gambaran bagaimana melakukan dan mempraktekkan terapi tari Sufi dengan baik.

Psikoterapi

Page 7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Pendekatan Psikologi Transpersonal

Transpesonal Psychology atau psikologi transpersonal berkonstribusi pada perhatian dan
pengakuan terhadapa aspek spiritual dari pengalaman manusia. Tingkat pengalaman ini telah
digambarkan terutama dalam bahasa literature religi, atau teologi. Psikologi transpersonal berada
pada batas antara psikologi dan pengalaman spiritual . Psikologi Transpersonal merupakan renah
psikologi yang mengintegrasikan konsep, teori dan metode psikologi dengan materi dan praktek
disiplin spiritual. Perhatiannya mencakup pengalaman spiritual, mystical state of consciousness,
mindfulness dan praktek meditative, shamanic state, ritual, tumpang tindih antara pengalaman
spiritual dan kondisi gangguan seperti depresi, psikosis, dan dimensi transpersonal dari relasi,
layanan, menghadapi dunia, dan banyak lagi topic lainnya. Konsep utama dalam psikologi
transpersonal adalah transendensi diri, atau rasa identitas diri yang lebih dalam atau lebih
tinggi, lebih luas atau lebih menyatu secara keseluruhan . Transendensi diri ini mengakui nilai
personal serta menjunjung non-duality dan transpersonal sebagai dasar keberadaan dan
kesadaran yang lebih fundamental.
Orientasi dari psikologi transpersonal bersifat inklusif , mengahargai serta mengintegrasikan
beberapa hal berikut :
a.
b.
c.
d.

Psikologis dan Spiritual
Penderitaan dan Exceptional mental health
Kondisi kesadaran yang biasa dan tidak biasa
Perspektif barat, modern , perspektif timur, Pandangan post modern , dan cara pandang
Tradisi pribumi, serta
e. Analisis intelektual , pengalaman lansung dan perenungan

Psikologi transpersonal merupakan suatu ranah yang memberikan insight / Pencerahan
berdasarkan penelitian dan pengalaman , serta menyediankan praktek untuk evaluas dan
konfirmasi ( atau diskorfirmasi) temuan-temuannya . Psikologi transpersonal juga adalah
lapangan praktek pengintegrasian dan mengevaluasian ,metode untuk menilai dan
mengembangkan potensi manusia sepenuhnya dan realisasinya.

Psikoterapi

Page 8



Konsep Teori

Self-Transcendence and Disidentification
Malow mengemukakan trasnendensi diri sebagai kebutuhan tertinggi dalam hirarki
kebutuhannya dan bahwa tampaknya pada beberapa individu yang mengaktualisasikan dirinya
ada kebutuhan untuk menemukan , komuni dan keterkaitan dengan kosmos . Maslow
mengemukaan bahwa kebutuhan tersebut di motivasi oleh peak experience ( pengalam tertinggi),
dan pengalaman lain dari keterhubungan dengan keseluruhan dan transendensi diri. Miles Vich
mengemukaan bahwa transendensi diri merupakan karakteristik sentral yang mendefinisikan
psikologi transpersonal. Transendensi diri adalah suatu keberadaan / rasa diri yang tidak
didasarkan atau diidentifikasikan pada individu sebagai sesuatu intitas terpisah tidak terhubung
dari bagian keseluruhan lainnya. Transendensi diri adalah mengetahui diri sebagai bagian-dari
bagian keseluruhan yang lebih besar, melampaui identifikasi dengan riwayat personal , tubuh
dan citra diri, dan relasi objek dengan identifikasi yang lebih dalam, dan lebih terintegrasi dan
mencakup dimensi spiritual. Disidentifikasi adalah hilangnya atau terdisintegrasinya rasa diri
yang wajar. Suatu langkah penting utnuk menuju transpersonal , tetapi bukan transpersonal
dalam dan tetang diri sendiri. Slaah satu jenis disintifikasi adalah melepaskan rasa ‘ diri yang
terpisah ‘ ( separate self) . Transedensi diri adalah pergerakan menuju non-duality.
PEAK EXPERIANCES ( Pengalaman puncak)

Merupakan suatu istilah berasal dari Maslow , Maslow ingin mempelajari Pengalaman mistikal
dan pengalaman lain dari kesehatan mental yang optimal , namun ia merasa konotasi agama dan
spiritualitas akan terlalu membatasi . Dengan demikian , ia mulai menggunakan ‘ peak
experience’ sebagai istilah yang netral . Suatu pengalaman puncak ( peak experience) memiliki
beberapa karakteristik sebagai berikut ;






Emosi yang sangat kuat atau emosi positif mirip dnegan kegirangan
Rasa damai dan ketenangan yang mendalam.
Perasaaan menyatu, dalam harmoni dengan alam semesta
Suatu perasaaan akan pemahaman lebih dalam ,
Suatu perasaan yang merupakan pengalama yang sangat khusus yang dapat menjadi sulit
atau tidak mungkin digambarkan secara memadai dalam kata-kata

Psikoterapi

Page 9

Optimal Mental Health
Melampaui apa yang dianggap mungkin oleh pendekatan psikologi lainnya . Kesehatan
mental dilihat sebagai coping yang memadai terhadap tuntutan lingkungan dan solusi dari
konfliuk personal , namun pada pandangan psikologi transpersonal kesehatan mental optimal
mencakup sebagai “awareness” penuh , pemahaman diri dan pemenuhan diri. Kesehatan mental
optimal juga mencakup gagasan melayani orang lain.Pengalaman puncak merupakan contoh dari
kondisi kesehatan mental, dengn perluasan ‘ awarness’ ,kebebesan dari konflik internal dan
defisiensi , serta kontak autentik dengan orang lain. Sebagai sifat yang permanen . Psikologi
transpersonal mengeksplorasi dan menvalidasi kondisi yang diistilahkan sebagai pencerahan,
Kebangkitan atau kebebasan oleh aturan spiritual .
Spiritual Emergency
Suatu pengalaman yang mengganggu berasal dari pengalaman spiritual. Pada umumnya,
psikologi transpersonal memiliki pandangan bahwa krisis dari psikologi dapat menjadi bagian
dari suatu perkembangan yang sehat dan tidak selalu merupakan tanda psikopatologi . Terkait
sangat dekat dengan hal ini adalah pandangan seseorang yang sehat secara intrinsic dan
kesehatan ini dapat termanifestasi denagn cara yang tampaknya patoligis. Suatu contoh spesifik
dari pandangan transpersonal ngenai krisis psikologis telah dikembangkan oleh Stan Grof dan
Chridtina Grof, yang telah membuat konstribusi penting terhadap teori transpersonal. Mereka
menyadari bahwa suatu pengalaman transpersonal, atau emergensi spiritual, di bawah kondisi
tertentu dapat menjadi sangat menggangu seperti dlam banyak karakteristik dan beberapa
psikopatologi.
Meditation
Praktek untuk memfokuskan atau menenangkan proses-proses mental dan meningkatkan
kondisi transpersonal. Seperti prinsip kondisioning merupakan metode kunci dalam
behaviorisme ; interprestasi dan katarsis merupakan metode dalam psikoanalisis; maka meditasi
merupakan metode kunci dalam psikologi transpersonal. Diadaptasi dari tradisi spiritual di Timur
dan Barat, sebagian besar bentuk meditasi mencakup pemusatan perhatian pada satu objek
(seperti nafas seseorang atau sebuah kata yang diulang-ulang secara pelan), atau perhatian penuh
pada semua konten kesadaran. Teknik spesifiknya memang berbeda, namun kedua bentuk
meditasi memiliki tujuan utama untuk memeperluas kesadaran dan transendensi diri.
Transendensi diri, mengeksplorasi dalam pikiran dan identitas, dan memperluas sense of self
telah menjadi kegunaan utama dari meditasi dan berlanjut jadi nilai primer dalam suatu kerangka
transpersonal. Akan tetapi , meditasi juga sering dipakai sebagai teknik relaksasi atau
psikoterapiutik. Penelitian empiris telah dipublikasikan pada tahun-tahun belakangan yang
jelaskan dan menvalidasi berbagai efek dari meditasi, baik untuk regulasi diri dan memperluas
Psikoterapi

Page 10

kesadaran. Apakah system mtraspersonal mencakup suatu praktek meditasi atau tidak , latihan
kesadaran dari waktu kewaktu kesadaran (awareness ) adalah salah satu dasar dari psikologi
transpersonal.
Gangguan Mood Depresi
Klasik mengenal depresi dari Freud dan para pengikutnya meyakini bahwa depresi
mewakili kemarahan yang diarahkan ke dalam diri sendiri dan bukan terhadap orang-orang yang
dikasihi. Rasa marah dapat diarahkan kepada self setelah mengalami kehilangan yang
sebenarnya atau ancaman kehilangan dari orang-orang yang dianggap penting. Freud meneorikan
bahwa pada saat orang merasa kehilangan, atau bahkan takut kehilangan, figure penting dari
orang tersebut berubah menjadi kemarahan yang ekstrem. Namun kemarahan yang ekstrim
tersebut memicu rasa bersalah, yang justru mencegah mereka untuk mengarahkan rasa marah
secara langsung kepada orang (disebut ‘objek’) yang telah pergi. Teknik-teknik dan prosedur
terapeutik psikoanalitik disesuaikan untuk meningkatkan kesadaran , memperoleh pemahaman
tetang tingkah laku, dan untuk memahami makna dari berbagai gejala. Kemajuan

terupik

berawak dari pembicaraan klien pada katarsis, kepada pemahaman, kepada pemahaman dan
emosi-emosi , yang diharapkan mengarah pada perbaikan kepribadian. Salah satunya dalah
dengan asosiasi bebas. Teknik utama pada terapi ini adalah meminta klien agar membersihkan
pikiran-pikirannya dari pemikiran-pemikiran dan renungan-renungan sehari-hari dan sebisa
mungkin, mengatakan apa saja yang melintas dalam pikiran , betapapun menyakitkan, remeh,
tidak logis, dan tidak relevan kedengarannya. Singkatnya, dengan melaporkannya segera tanpa
ada yang disembunyikan, pasien terhanyut bersama segala perasaan dan pikirannya.
Menurut kerangka kerja Humanistik, orang menjadi depresi saat mereka tidak dapat
mengisi keberadaan mereka dengan makna dan tidak dapat membuat pilihan-pilihan autentik
yang menghasilkan self-fulfillment. Kemudian dunia dianggap sebagai tempat yang menjemukan.
Pecarian orang akan makna memberikan warna dan arti kehidupan mereka. Perasaaan bersalah
dapat timbul saat orang percaya bahwa mereka tidka membangkitkan potensi-potensi mereka.
Psikolog Humanistik menantang kita untuk memperhatikan kehidupan kita secara mendalam.
Apakah cukup berharga dan kaya ? atau kah menjemukan dan rutin ? Bila jawabannya yang
terakhir , mungkin saja kita telah mencegah tercapainya kebutuhan kita akan self-actualization.
Kita dapat menetap dan berlabuh sepanjang hidup.

Psikoterapi

Page 11

Terapi Ekspresif
Teknik Ekspresif adalah teknik yang melibatkan pengalaman artistik dalam layanannya.
Dalam teknik ekspresif ini, digunakan perpaduan antara simbol, perumpamaan, storytelling,
ritual, musik, drama, puisi, gerakan, atau seni visual untuk membentuk pengalaman, membantu
individu dalam berekspresi secara emosional, mengekspresikan pengalaman reflektif serta untuk
memperluas pemahaman. Levine dalam Knill, memaparkan bahwa prinsip utama dari teknik
ekspresif adalah menghadirkan manfaat terapeutik dari seni (art) yang kemudian digabungkan ke
dalam kerangka kerja psikoterapi. Sebagai hasilnya, seni tidak semata-mata dinilai dari segi
estetika, namun lebih dilihat sebagai alat untuk menghadirkan manfaat terapeutik dalam
psikoterapi. Menggunakan pendekatan seni dalam ranah psikoterapi tidak serta merta
mengesampingkan teori psikologik, karena pada dasarnya dalam beberapa pendekatan psikologi
diantaranya menggunakan imajinasi (asosiasi bebas, role play, dll) dan hal tersebut memiliki
nilai estetika seperti yang terkandung dalam nilai intrinsik seni.
Buchalter menjelaskan bahwa teknik ekspresif dapat disajikan dalam beberapa cara,
namun memiliki beberapa manfaat yang sama diantaranya adalah untuk memperoleh gambaran
spontanitas pemikiran dan perasaan dari klien dan pada tahap selanjutnya pendekatan yang
dipakai dapat bermanfaat lebih terapeutik. Terdapat beberapa macam cara penyajian teknik seni
dikarenakan seni memiliki cakupan yang luas, namun teknik yang digunakan haruslah sesuai
dengan kebutuhan dan memiliki prinsip penyelesaian masalah. Sedangkan beberapa manfaat
teknik ekspresif menurut Atkins dan Williams, selayaknya seperti prinsip dari terapi yaitu seni
untuk menolong satu-sama lain, teknik ekspresif menghadirkan proses yang tepat untuk belajar
dan mengenali diri sendiri sebagai manusia yang terus tumbuh. Praktek yang dilaksanakan
bertujuan untuk memberikan pelatihan agar individu mampu mengembangkan kesadarannya,
keberpusatan pada diri sendiri dan dasar pemahaman. Praktek teknik ekspresif juga bertujuan
untuk mendorong melakukan refleksi, membuka pikiran, perasaan dan penjiwaan yang
merupakan aspek dari penerimaan dan kesadaran.

Psikoterapi

Page 12

Tari Kontemporer
Menurut Jazuli (1994, h.1) tari merupakan alat ekspresi atau sarana komunikasi
seseorang kepada ornag lain yang mampu menyiptakan kepekaan terhadap sesuatu yang ada dan
terjadi di sekitarnya. Tari pada umumnya mengarah pada sebagai bentuk ekspresif dan interaksi
social. Tarian juga mendeskripsikan komunikasi non verbal (bahasa tubuh) secara bebas.
Gerakan tari member dan mengekspresikan gagasan-gagasan, pemikiran, emosi, atau
menceritakan sesuatu. Aspek yang mempengaruhi dan saling melengkapi, antara lain bentuk,
gerak, irama, jiwa, serta adanya aspek bersumber dari dalam seseorang yaitu kreativitasnya.
Tarian dalam bentuk kontemporer (masa kini), merupakan suatu gerak tari yang selalu
dihubungkan dengan gaya modern, bebas dari keterikatan, serta ekspresif mengembangkan
keinginan-keinginan kreatif tanpa meninggalkan budaya tradisional. Seperti halnya Dance
Movement Therapy yang mengunak prinsip sentral praktek tari / terapi tari bahwa semua pikiran
dan emosi yang terjalin sangat berkaitan dengan gerakan fisik. Penggunaan terapi tari untuk
gerakan kesadaran tubuh, katarsis, komunikasi interpersonal, berkomunikasi dengan alam bawah
sadar, dan berkesinambungan.
Tari Sufi Berputar
Terekat Sufi yang paling terkenal adalah Maulawiyah, yang anggota-anggotanya di
Barat dikenal sebagai “darwis-darwis yang berputar”(whirling dervishes) . Tarian mereka yang
berwibawa merupakan sebuah metode konsentrasi. Ketika seorang sufi mengambil tarian
berputar , dia merasakan batas-batas dirinya larut bersamaan dengan larutnya dia kedalam
tarian tarian itu, menghantarkannya ke ambang peniadaan (fana). Pendiri tarekat ini adalah
Jalaluddin Rumi, yang disebut murid-muridnya sebagai guru. Rumi menghabiskan sebagian
banyak waktunya untuk musik dan tarian mistikal. Dia mampu mentransformasikan kesedihankesedihannya ke dalam symbol tetang cinta pada Ilahiah. Disadari atau tidak, setiap orang
berusaha mencari Tuhan yang tak pernah ditemukan , berwujud samar-samar , sadar dia terpisah
dari sumber wujudnya . Praktik dzikir kaum sufi mengucap nama-nama Tuhan sebagai mantra
untuk mencapai ekstasi. Latihan kosentrasi kaum sufi dengan teknik pernapasan dan postur
tubuh yang diatur secara cermat , membantu orang untuk mengalami rasa kehadiran
Psikoterapi

dan

Page 13

transenden di dalam batin. Tidak semua orang mampu mencapai keadaan mistikal yang lebih
tinggi , namun latihan-latihan spiritual ini sungguh-sungguh telah membantu banyak orang
untuk menepiskan ajaran yang simplastik dan antropomorfis tetang Tuhan dan merasana
kehadiran-Nya didalam diri. Beberapa menggunakan musik dan tarian untuk meningkatkan
konsentrasi.
Sejarahnya Tari Sufi
Selain dikenal sebagai seorang penyair sufi, Jalaluddin ar-Rumi juga merupakan pendiri
Tarekat Maulawiah atau Jalaliah. Tarekat ini ia kembangkan bersama sahabatnya, Syekh
Hisamuddin Hasan bin Muhammad. Tarekat Maulawiyah atau Jalaliah adalah sebuah tarekat sufi
yang terkenal dan banyak dianut di Turki dan Suriah. Di Barat, tarekat ini dikenal dengan nama
The Whirling Dervishes (para darwis yang berputar-putar). Nama itu muncul karena para
penganut tarekat ini melakukan tarian berputar-putar yang diiringi oleh gendang dan suling
dalam zikir mereka untuk mencapai ekstase . Menurut sebuah riwayat, tarian yang dilakukan
oleh Ar-Rumi dilakukan tanpa kesengajaan. Tarian itu justru dilakukannya ketika dirinya merasa
sedih sepeninggal gurunya, Syamsuddin Tabriz, yang dibunuh oleh warga Konya. Rumi benarbenar merasakan kehilangan sang panutan, laksana kehidupan tanpa sinar matahari. Hingga pada
suatu hari, seorang pandai besi yang bernama Shalahuddin membuat Rumi menari-nari berputarputar sambil melantunkan syair-syair puitis akan kecintaannya kepada Tuhan dan gurunya. Dari
sinilah, Jalaluddin Ar-Rumi menjalin persahabatan dengan Shalahuddin untuk menggantikan
kedudukan sang guru. Bersama Shalahuddin yang memukul gendang, Rumi pun menari dan
menari untuk mengungkapkan penghambaan dirinya dalam menghibur dan mendekatkan diri
pada Tuhan. Sampai meninggalnya, 17 Desember 1273, Rumi tak pernah berhenti menari kerana
dia tak pernah berhenti mencintai Allah.
Tarian itu juga yang membuat peringkatnya dalam inisiasi sufi berubah dari yang
mencintai jadi yang dicintai. Bagian hanya Allah yang layak untuk dicintai. Dari caranya
menemukan hakikat cinta untuk Tuhan, Kota Konya yang sempat sepi menjadi ramai kembali
berkat tarian-tarian cinta yang berputar untuk Tuhan. Bahkan, banyak pengikut-pengikutnya di
berbagai negara di dunia melakukan hal yang sama sebagai bentuk kecintaan kepada sang guru
dalam menemukan Tuhan. Suatu hari, Rumi pernah berkata kepada anaknya, Sultan Walad,
bahwa Kota Konya akan menjadi semarak. ''Akan tiba saatnya, ketika Konya menjadi semarak
Psikoterapi

Page 14

dan makam kita tegak di jantung kota. Gelombang demi gelombang khalayak menjenguk
mousoleum kita, menggemakan ucapan-ucapan kita.''Kini, perkataan Rumi itu terbukti. Setelah
sekian lama terlelap oleh sejarah, Kota Konya hidup kembali berkat sang sufi. ''Kota Anatolia
Tengah ini tetap berdiri sebagai saksi kebenaran ucapan Rumi,'' tulis Talat Said Halman, peneliti
karya-karya mistik Rumi. Kenyataannya memang demikian. Lebih dari tujuh abad, Rumi bak
bayangan yang abadi mengawal Konya, terutama kepada pengikutnya, the whirling dervishes ,
para darwis yang menari. Setiap tahun, pada 2-17 Desember, jutaan peziarah menyemut menuju
Konya. Dari delapan penjuru angin, mereka berarak untuk memperingati kematian Rumi, 727
tahun silam. Siapakah sesungguhnya manusia yang telah menegakkan sebuah pilar di tengah
khazanah keagamaan Islam dan silang sengketa paham? ''Dialah penyair mistik terbesar
sepanjang zaman,'' kata orientalis Inggris, Reynold A Nicholson. ''Ia bukan nabi, tetapi ia mampu
menulis kitab suci,'' seru Jami, penyair Persia Klasik, tentang karya Rumi, Al-Masnawi . Bahkan,
cucu ar-Rumi, Sulthanul Auliya Maulana Syekh Nazhim Adil al-Haqqani, kagum dengan
kakeknya tersebut. Ia berkata sebagai berikut. ''Dia adalah orang yang tidak mempunyai
ketiadaan. Saya mencintainya dan saya mengaguminya, saya memilih jalannya, dan saya
memalingkan muka ke jalannya. Setiap orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih
yang abadi. Dia adalah orang yang saya cintai, dia begitu indah. Oh , dia adalah yang paling
sempurna. Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang tidak pernah sekarat. Dia
adalah dia dan dia dan mereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jika kalian mempunyai
cinta, kalian akan memahaminya.''Itulah Jalaluddin a-Rumi, sang sufi penganut cinta sejati untuk
Tuhannya. Tujuan dari Tari sufi salah satu jalan di antara banyak jalan untuk menumbuhkan rasa
kasih. Perayaan ketika seorang “pencari” bertemu “Kekasih-Kasih itu sendiri” yang ternyata
berada di dalam diri sebagai latihan spiritual untuk hidup secara meditative. Menurut seorang
pelaku meditasi dari Anand Ashram, meditasi memang bukan sekedar duduk diam selama
berjam-jam. “Meditasi adalah sikap hidup, yang harus mewarnai setiap pikiran, perkataan dan
tindakan kita. Hidup penuh kasih adalah hidup yang meditatif.” Ketika seseorang merasakan
cinta yang meluap-luap, tak bisa lain, ia akan merayakan cintanya itu. Ia akan berpesta. Dan
sungguh, itu bukan sebuah pesta biasa. Itulah pesta para sufi. Itulah meditasi. Teknik dalam tari
Sufi Berputar menggunakan Alat-Alat Musik ( Gendang, Suling ) digunakan dalam dzkikir dan
tarian Berputar berbalik arah jarum jam Berputar , berdzikir mengingat Tuhan.

Psikoterapi

Page 15

BAB III
PEMBAHASAN

Tari Sufi Berputar sebagai Terapi ekspresif
Mood adalah kondisi perasaan yang terus ada yang mewarnai kehidupan psikologis kita.
Perasaan sedih atau depresi bukanlah hal yang abnormal dalam konteks peristiwa atau situasi
yang penuh tekanan. Namun orang dengan gangguan mood (mood disorder) mengalami mood
yang luar biasa parah atau berlangsung lama dan menganggu kemampuan mereka untuk
berfungsi dalam memenuhi tanggung jawab secara normal. Tipe-tipe ganguan Mood salah
satunya dalah Gangguan Depresi . Gangguan ini terjadi lebih dari periode atau episode depresi
(disebut episode depresi mayor) tanpa ada riwayat terjadinya episode manic atau hipomaniak
alami. Seseorang dapat mengalami satu episode depresi mayor, yang diikuti dengan kembalinya
mereka keadaan yang fungsional seperti biasa. Ciri-ciri diagnostic dari suatu episode depresi :
mood depresi yang ada setiap hari, mudah tersinggung, kesenangan atau minat secara dramatis
dalam semua hmpir semua aktifitas, hamper setiap hari, sepanjang hari.
Perkembangan ilmu psikologi membuka berbagai ruang baru dalam memberikan
berbagai alternatif terkait intervensi gangguan psikologis, salah satunya pandangan psikologi
transpersonal dan pengaruhnya pada psikoterapi . Banyak pengaruh yang telah terbuka bagi mata
pemuda pada saat ini untuk melihat potensi yang sangat dalam pada diri manusia. Pada
kenyataan banyak psikoterapi Barat (termasuk psikoanalisa, dan aliran behavior) telah
membuang dimensi transpersonal ke fantasia tau psikosis, yang sekarang kurang dianggap tepat
dan ternyata metode penyembuhan dan metode pengembangan diri lebih memaknai
transpersonal gejala-gejala yang dulu dianggap fantasia tau gejala psikosis, terpecahkan dan
mempunyai aktualisasi diri lebih baik. Carl Jung , yang dipanggil sebagai bapak psikologi
transpersonal, membuat kerangka bekerja pribadi yang terbatas dan dikenalkan dalam lapangan
psikologi tentang konsep archetype dan kesadaran kolektif, yang merupakan wilayah
pembicaraan yang merujuk pada wilayah transpersonal. Kenyataan sekarang yang merupakan
pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kehadiran psikologi transpersonal pada
Psikoterapi

Page 16

umumnya maupun pandangan Mc. Wares pada khususnya banyak tema-tema yang dikaji dalam
psikologi kemanusian dan spiritualitas sifatnya cinta, religious, nilai yang lebih tinggi yang
membimbing manuis menjalani hidup, hati nurani, makna hidup, pengalaman transenden, dan
kesehatan psikologis , yang berdasarkan nilai-nilai spiritual.
Gangguan mood depresi bisa diatasi dengan salah satu alternative pendekatan transpersonal
dengan menggunaksn teknik ekspresif / art therapy (terapi seni). Case & Dalley (1992) dalam
Hand Book

of Art Therapy mengatakan bahwa art therapy adalah jenis terapi dengan

menggunakan beberapa media seni sebagai intervensinya, sehingga pasien atau klien dapat
berekspresi dan bekerja melalui permasalahan dan perhatiannya.
Teknik Ekspresif adalah teknik yang melibatkan pengalaman artistik dalam layanannya.
Dalam teknik ekspresif ini, digunakan perpaduan antara simbol, perumpamaan, storytelling,
ritual, musik, drama, puisi, gerakan, atau seni visual untuk membentuk pengalaman, membantu
individu dalam berekspresi secara emosional, mengekspresikan pengalaman reflektif serta untuk
memperluas pemahaman. Levine dalam Knill, memaparkan bahwa prinsip utama dari teknik
ekspresif adalah menghadirkan manfaat terapeutik dari seni (art) yang kemudian digabungkan ke
dalam kerangka kerja psikoterapi. Sebagai hasilnya, seni tidak semata-mata dinilai dari segi
estetika, namun lebih dilihat sebagai alat untuk menghadirkan manfaat terapeutik dalam
psikoterapi. Menggunakan pendekatan seni dalam ranah psikoterapi tidak serta merta
mengesampingkan teori psikologik, karena pada dasarnya dalam beberapa pendekatan psikologi
diantaranya menggunakan imajinasi (asosiasi bebas, role play,) dan hal tersebut memiliki nilai
estetika seperti yang terkandung dalam nilai intrinsik seni. Teknik terapi ekspresi yang ingin saya
angkat adalah teknik terapi ekspresif tari . Tari mempunyai fungsi yaitu untuk membantu
perkembangan tubuh, menstimulasi imajinasi, perkembangan intelektual, komunikasi, mampu
memupuk apresiasi keindahan, serta memperbaiki sifat emotional. Saya mengambil tema Tari
Sufi Berputar sebagai Terapi ekspresif mengatasi gangguan depresi.
Terapi Ekspresi Tari Sufi Berputar untuk mengtatasi Gangguan Mood
Seperti yang kita ketahui Tarian Sufi berputar ini juga dapat dijadikan terapi dalam
mengatasi ngangguan yang ada dalam diri kita, dengan menggunakan pendekatan transpersonal.
Tari ini lebih mengarah pada pendekatan meditasi pada psikologi transpersonal. Sufi yang paling
Psikoterapi

Page 17

terkenal adalah Maulawiyah, yang anggota-anggotanya di Barat dikenal sebagai “darwis-darwis
yang berputar”(whirling dervishes) . Tarian mereka yang berwibawa merupakan sebuah metode
konsentrasi. Ketika seorang sufi mengambil tarian berputar , dia merasakan batas-batas dirinya
larut bersamaan dengan larutnya dia kedalam tarian tarian itu, menghantarkannya ke ambang
peniadaan (fana). Pendiri tarekat ini adalah Jalaluddin Rumi, yang disebut murid-muridnya
sebagai guru. Rumi menghabiskan sebagian banyak waktunya untuk musik dan tarian mistikal.
Dia mampu mentransformasikan kesedihan-kesedihannya ke dalam symbol tetang cinta pada
Ilahiah. Disadari atau tidak, setiap orang berusaha mencari Tuhan yang tak pernah ditemukan ,
berwujud samar-samar , sadar dia terpisah dari sumber wujudnya .
Praktik dzikir kaum sufi mengucap nama-nama Tuhan sebagai mantra untuk mencapai
ekstasi. Latihan kosentrasi kaum sufi dengan teknik pernapasan dan postur tubuh yang diatur
secara cermat , membantu orang untuk mengalami rasa kehadiran dan transenden di dalam batin.
Transendensi diri adalah mengetahui diri sebagai bagian-dari bagian keseluruhan yang lebih
besar, melampaui identifikasi dengan riwayat personal , tubuh dan citra diri, dan relasi objek
dengan identifikasi yang lebih dalam, dan lebih terintegrasi dan mencakup dimensi spiritual.
Tidak semua orang mampu mencapai keadaan mistikal yang lebih tinggi , namun latihanlatihan spiritual ini sungguh-sungguh telah membantu banyak orang untuk menepiskan ajaran.
yang simplastik dan antropomorfis tentang Tuhan dan merasana kehadiran-Nya didalam diri.
Menditation praktek untuk memfokuskan atau menenangkan proses-proses mental dan
meningkatkan kondisi transpersonal. Seperti prinsip kondisioning merupakan metode kunci
dalam behaviorisme ; interprestasi dan katarsis merupakan metode dalam psikoanalisis; maka
meditasi merupakan metode kunci dalam psikologi transpersonal. Diadaptasi dari tradisi spiritual
di Timur dan Barat, sebagian besar bentuk meditasi mencakup pemusatan perhatian pada satu
objek (seperti nafas seseorang atau sebuah kata yang diulang-ulang secara pelan), atau perhatian
penuh pada semua konten kesadaran. Teknik spesifiknya memang berbeda, namun kedua bentuk
meditasi memiliki tujuan utama untuk memeperluas kesadaran dan transendensi diri.
Transendensi diri, mengeksplorasi dalam pikiran dan identitas, dan memperluas sense of self
telah menjadi kegunaan utama dari meditasi dan berlanjut jadi nilai primer dalam suatu kerangka
transpersonal. Akan tetapi , meditasi juga sering dipakai sebagai teknik relaksasi atau
psikoterapiutik.
Psikoterapi

Page 18

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Ketika seseorang depresi maka yang akan terjadi adalah gangguan mental umum yang
menyajikan dengan mood depresi, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah
atau rendah diri, tidur terganggu atau nafsu makan, energi rendah, dan hilang konsentrasi.
Masalah ini dapat menjadi kronis atau berulang dan menyebabkan gangguan besar dalam
kemampuan individu untuk mengurus tanggung jawab sehari-harinya. Perkembangan ilmu
psikologi membuka berbagai ruang baru dalam memberikan berbagai alternatif terkait
intervensi gangguan psikologis, salah satunya berupa terapi psikologis. Terapis psikologis ini
juga terdapat berbagai macam intervensi salah satunya adalah Terapi Ekspresif atau Terapi seni
merupakan salah satu jenis dari berbagai jenis terapi ekspresif melibatkan individu dalam
aktivitas

kreatif dalam

bentuk penciptaan. Tari merupakan salah satu bentuk dari terapi

ekspresif .Tari mempunyai fungsi yaitu untuk membantu perkembangan tubuh, menstimulasi
imajinasi, perkembangan intelektual, komunikasi, mampu memupuk apresiasi keindahan, serta
memperbaiki sifat emotional. Tarian Sufi berputar ini juga dapat dijadikan terapi dalam
mengatasi ngangguan yang ada dalam diri kita, dengan menggunakan pendekatan transpersonal.
Psikologi Transpersonal merupakan renah psikologi yang mengintegrasikan konsep, teori dan
metode psikologi dengan materi dan praktek disiplin spiritual. Perhatiannya mencakup
pengalaman spiritual,

mystical state of consciousness, mindfulness dan praktek meditative,

shamanic state, ritual, tumpang tindih antara pengalaman spiritual dan kondisi gangguan seperti
depresi, psikosis, dan dimensi transpersonal dari relasi, layanan, menghadapi dunia, dan banyak
lagi topic lainnya. Terapi Tari Sufi ini lebih mengarah pada pendekatan meditasi pada psikologi
transpersonal. Salah satu tujuan dari tari sufi ini adalah meditasi memang bukan sekedar duduk
diam selama berjam-jam. “Meditasi adalah sikap hidup, yang harus mewarnai setiap pikiran,
perkataan dan tindakan kita. Hidup penuh kasih adalah hidup yang meditative.
Psikoterapi

Page 19

DAFTAR PUSTAKA

Coorey Gerald . 2010. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung : PT Refika
Aditama.
Hapsari Dyannita Andraningrum. 2010. Pengaruh Tari Kontemporer Terhadap Kecemasan
Berbicara didepan umum pada Remaja. Jurnal Skripsi.
Haris, A.D. 2000. Dance Movement Therapy Appoaches to Fostoring Resiliance and recovery
among adolencent survivors. Jurnal No A/55 .
H’Doubler. N.M. 1995. Dance A Creative Art Experiances. Penerjemah Dwi Nuraini.Solo.
Jazuli, M. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari.IKIP Semarang Press.
Mujidin. 2005 . Garis Besar Psikologi Transpersonal ; Pandangam tentang manusia dan metode
penggalian transpersonal serta aplikasinya dalam dunia pendidikan.Jurnal Humanitas Indonesia
Psychology Vol 2 No.1 Januari 2005.
Navid , Jeffrey S , Spencer A.Rathus, Beverly Greene. 2010. Psikologi Abnormal jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
http://books.google.co.id/books? gerakan+dalam+tari+sufi+berputarI
http://sufiroad.blogspot.com/2009/03/ajaran-cinta-sejati-jalaluddin-ar-rumi.html

Psikoterapi

Page 20

LAMPIRAN LITERATUR

Psikoterapi

Page 21

Psikoterapi

Page 22

Psikoterapi

Page 23

Psikoterapi

Page 24