IMPLIKASI PERPRES RI NO. 60 TH. 2013 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK-INTEGRATIF ATAU ‘PAUD H-I’ TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PAUD

IMPLIKASI
PERPRES RI NO. 60 TH. 2013
TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI
HOLISTIK-INTEGRATIF ATAU ‘PAUD H-I’

TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM
PAUD
Oleh: Gutama

Disampaikan pada acara Rapat Koordinasi dan Evaluasi
Program PAUD Tingkat Nasional di Malang, Prov. Jawa Timur
Tanggal : 24-26 November 2013
1

PERPRES NO. 60
TAHUN 2013

2

ISI PERPRES NO. 60 TH 2013
TENTANG


PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIKINTEGRATIF
(PAUD H-I)
BAB I
: KETENTUAN UMUM
BAB II : TUJUAN, PRINSIP, DAN ARAH
KEBIJAKAN
BAB III : STRATEGI, SASARAN, DAN
PENYELENGGARAAN
BAB IV : GUGUS TUGAS PAUD H-I
BAB V
: PERANSERTA MASYARAKAT
BAB VI : PELAPORAN
BAB VII : PEMBIAYAAN
BAB VIII : KETENTUAN PENUTUP

3

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1 :

1. Anak usia dini adalah anak sejak janin dalam kandungan
sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dikelompokkan
atas janin dalam kandungan sampai lahir, lahir sampai
dengan usia 28 hari, usia 1 sampai dengan 24 bulan, dan
usia 2 sampai dengan 6 tahun.
2. Pengembangan anak usia dini holistik-integratif adalah
upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan
saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi
3.

Dst.
4

BAB II
TUJUAN, PRINSIP DAN ARAH KEBIJAKAN
Pasal 2 : Tujuan Umum dan Khusus PAUD H-I
(1)Tujuan Umum:

Terselenggaranya layanan PAUD H-I menuju terwujudnya anak Indonesia
yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia
(2) Tujuan Khusus:
a. terpenuhinya kebutuhan esensial AUD scr utuh meliputi kesehatan
dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral-emosional dan
pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang scr
optimal sesuai kelompok umur;
b. terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran,
perlakuan yang salah, dan eksploitasi dimanapun anak berada;
c. terselenggaranya pelayanan AUD scr terintegrasi dan selaras antar
lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah;
d. teruwudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga,
masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam upaya
pengembangan anak usia dini holistik-integratif.

5

Lanjutan BAB II .....

Pasal 3: Prinsip PAUD H-I

a.
b.
c.
d.

pelayanan yang menyeluruh dan terintegrasi;
pelayanan yang berkesinambungan;
pelayanan yang non diskriminasi;
pelayanan yang tersedia, dapat dijangkau dan terjangkau, serta diterima
oleh kelompok masyarakat;
e. partisipasi masyarakat;
f. berbasis budaya yang konstruktif;
g. tata kelola pemerintahan yang baik.

Pasal 4: Arah Kebijakan PAUD H-I
h. peningkatan akses, pemerataan dan berkesinambungan serta kelengkapan
jenis pelayanan PAUD H-I;
i. peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan PAUD H-I;
j. peningkatan koordinasi dan kerjasama lintas sektor serta kemitraan antar
institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan, dan organisasi

terkait, baik lokal, nasional, maupun internasional;
k. penguatan kelembagaan dan dasar hukum, serta pelibatan masyarakat
termasuk dunia usaha dan media massa dalam penyelenggaraan
pelayanan PAUD H-I.
6

BAB III
STRATEGI, SASARAN, DAN PENYELENGGARAAN

Pasal 5 : Strategi PAUD H-I
a. penguatan dan penyelarasan landasan hukum;
b. peningkatan advokasi, komitmen, koordinasi dan
kerjasama
antar instansi pemerintah, lembaga penyelenggaran
layanan,
dunia usaha, dan organisasi terkait;
c. peningkatan kapasitas dan kompetensi kader,
masyarakat,
penyelenggara, dan tenaga pelayanan;
d. penyediaan pelayanan yang merata, terjangkau, dan

berkualitas;
e. internalisasi nilai-nilai agama dan budaya;
f. pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan
pemahaman dan

7

Lanjutan BAB III ....

Pasal 6 : Sasaran PAUD H-I
a. masyarakat, terutama orang tua dan keluarga yang
mempunyai AUD;
b. kader-kader masyarakat seperti Posyandu, BKB, PAUD,
Taman Anak
Sejahtera, PKK, dan kader-kader masyarakat yang
sejenis;
c. penyelenggara pelayanan dan tenaga pelayanan;
d. Pemerintah dan Pemerintah daerah;
e. perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, dan

organisasi keagamaan;
f. media massa;
g. LSM, dunia usaha, dan mitra pembangunan nasional dan
8
internasional.

Lanjutan BAB III ....

Pasal 7 : Penyelenggaraan
(1) Penyelenggaraan PAUD H-I dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
(2) Dalam penyelenggaraan PAUD H-I tsb ayat (1)
Pemerintah bertanggung jawab untuk:
- menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria
(NSPK);
- melakukan bimbingan teknis (bimtek), supervisi,
advokasi, dan pelatihan
(3) Dalam penyelenggaran PAUD H-I tsb ayat (1)
Pemerintah Provinsi
bertanggung jawab untuk:

- melakukan bimtek, melakukan supervisi, advokasi , dan
pelatihan
(4) Dalam penyelenggaran PAUD H-I tsb ayat (1)
Pemerintah Kab/Kota
9
bertanggung jawab untuk:

BAB IV
GUGUS TUGAS PAUD H-I

Pasal 9 : Pembentukan dan Kedudukan
(1) Dalam rangka pelaksanaan PAUD H-I dibentuk Gugus Tugas
PAUD H-I, yang selanjutnya disebut Gugus Tugas.
(2) gugus Tugas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden.

Pasal 10 : Gugus Tugas mempunyai tugas:
a. mengkoordinasikan pembuatan kebijakan PAUD H-I;
b. menyinkronkan penyusunan rencana program, kegiatan dan
anggaran PAUD H-I pada kementerian dan lembaga

pemerintah non-kementerian;
c. memobilisasi sumber dana, sarana dan daya dalam rangka
pelaksanaan PAUD H-I;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan dan eval PAUD
H-I;
e. menyelenggarakan advokasi dlm rangka pelaksanaan PAUD
10
H-I.

Lanjutan BAB IV ....

Pasal 11 : Susunan Keanggotaan Gugus Tugas
(1) Susunan keanggotaan Gugus
Tugas terdiri dari Pimpinan dan
Anggota.
(2) Pimpinan Gugus Tugas terdiri atas:
a. Ketua: Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
b. Wakil Ketua I: Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
c. Wakil Ketua II: Mendagri


(3) Anggota Gugus Tugas terdiri atas:
d. Mendikbud;
e. Menkes;

11

Lanjutan BAB IV ....

Pasal 12 : Sub Gugus Tugas
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
Pasal 10, , Gugus Tugas dapat membentuk Sub Gugus
Tugas.
(2) Sub Gugus Tugas tsb ayat (1) dikoordinasikan oleh
pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat.
(3) Anggota Sub Gugus Tugas tsb terdiri atas Pejabat K/L
terkait.
(4) Ketentuan mengenai keanggotaan, tugas, dan tata
kerja Sub Gugus

Tugas diatur oleh Ketua Gugus Tugas
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas, Gugus Tugas dapat
mengikutsertakan, bekerjasama, dan/atau berkoordinasi
dengan kementerian dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian terkait dan pihak-pihak lain yang dianggap12

Lanjutan BAB IV ....

PELAKSANAAN PAUD H-I DI DAERAH
Pasal 16 :
(1)Pemda melaksanakan PAUD H-I di daerah masingmasing dengan mengacu kpd kebijakan yg
ditetapkan Gugus Tugas.
(2) Dalam melaksanakan PAUD H-I tsb ayat (1) Pemda
dapat bekerja sama dengan Pemerintah, perguruan
tinggi, organisasi profesi, organisasi kemsyarakatan,
organisasi keagamaan, LSM, dunia usaha, dan anggota
masyarakat
Pasal 17
(3) Dalam rangka pelaksanaan PAUD H-I sebagaimana
dimaksud Pasal 7
ayat (3) dan (4), di Provinsi dan Kab/Kota dapat
dibentuk Gugus

13

Lanjutan Pasal 17 ....

(2) Gugus Tugas tsb ayat (1) berasal dari unsur
pendidikan dan
kebudayaan, kesehatan, sosial, pemberdayaan
perempuan dan
keluarga berencana, perlindungan anak,
pemberdayaan masyarakat,
agama, dan unsur lain yang terkait
(3) Gugus Tugas Provinsi bertanggung jawab kpd Gubernur.
(4) Gugus Tugas Kab/Kota bertanggung jawab kepada
Bupati/Walikota
(5) Pembentukan Gugus Tugas Provinsi dan Kab/Kota
dilaksanakan sesuai
dg ketentuan peraturan perundang-undangan
(6) Gugus Tugas Provinsi, dan Kab/Kota dalam
melaksanakan PAUD
Holistik Integratif berpedoman pada NSPK yg 14
ditetapkan oleh kementerian /lembaga

BAB VII
PEMBIAYAAN

Pasal 20 :
(1) Segala biaya yang diperlukan bagi penyelenggaraan
PAUD H-I di Pusat dibebankan pada APBN masingmasing kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian terkait sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi.
(2) Seluruh biaya yg diperlukan bagi penyelenggaraan
PAUD H-I di Provinsi dan Kab/Kota dibebankan pada
masing-masing APBD Provinsi dan Kab/Kota.

15

IMPLIKASI PERPRES NO. 60/ 2013
TERHADAP
PELAKSANAAN PROGRAM PAUD

16

TUJUAN PERPRES NO. 60/2013 SANGAT
MULIA
MENGAPA?
Karena Pemerintah akan mengkoordinasikan semua
layanan anak usia dini (sejak janin s/d usia 6 tahun) agar
secara simultan kebutuhan dasar anak terpenuhi sesuai
dengan tahap perkembangan dan kebutuhan
spesifknya.
Kebutuhan dasar tsb adalah:
1. Asah= stimulasi pendidikan
2. Asuh= fsis biomedis (gizi, kesehatan)
3. Asih = kasih sayang, kesejahteraan, perlindungan
17

APA IMPLIKASINYA TERHADAP PAUD?
1. Jika NSPK dan SPM PAUD tidak disiapkan secara
utuh dan jelas dg mengacu pada UU No.20/2003
beserta PP nya yg terkait, dan Standar PAUD yg
ada (Perpemdiknas No. 58/2009), maka eksistensi
lembaga-lembaga PAUD di lapangan bisa
‘gamang’ (ijin, biaya, pembinaan, dll)
2. Jika ‘Gugus Tugas’ di setiap level tidak memahami
NSPK & SPM PAUD dg baik dan benar, maka
perencanaan dan pelaksanaan PAUD (termasuk
bimtek, evaluasi, pelaporan, dll) di lapangan bisa
rancu
3. Perlu penataan ulang thd TUSI Pengawas
TK/Penilik yg membidangi PAUD sesuai tujuan
PAUD H-I di satu pihak, dan amanat UU
No.20/2003 pada lain pihak . Bagaimana pun juga,
posisi UU No. 20/2003 lebih tinggi ketimbang
18
Perpres 60/2013. UU No. 20/2003 terkait dg

Contoh Pasal yg Bisa Berpotensi Menjadikan ‘Gamang’
(1) Pasal 10 Perpres 60/2013 menyebutkan: “Gugus
Tugas mempunyai tugas”, a.l. :
a.mengkoordinasikan pembuatan kebijakan PAUD H-I;
b.menyinkronkan penyusunan rencana program, kegiatan
dan anggaran
PAUD H-I pada kementerian dan lembaga pemerintah
non-kementerian;
c.memobilisasi sumber dana, sarana dan daya dalam
rangka pelaksanaan
PAUD H-I
(2) Pasal 16 menyebutkan “Pemda melaksanakan PAUD H-I
di daerah masingmasing dengan mengacu kpd kebijakan yg ditetapkan
Gugus Tugas”
(3) Sementara itu Pasal 17 ayat (6) menyebutkan
“Gugus Tugas Provinsi, dan

19

BAGAIMANA MENGANTISIPASINYA?
1. PARA PENANGGUNG JAWAB PAUD DI SEMUA TINGKATAN HARUS MEMAHAMI
BENAR:
- ISI PERPRES 60/2013
- ISI UU NO 20/2003 TTG SISDIKNAS, TERUTAMA Pasal 1 butir 14 ttg
pengertian PAUD, dan Pasal 28 tentang PAUD
- semua PP yang ada PAUD nya, serta Permen 58/2009 ttg Standar PAUD.
2. PARA PENANGGUNG JAWAB PAUD harus paham bahwa amanat UU No
20/2003 layanan PAUD sejak anak lahir s/d usia 6 tahun. oleh karena itu
betapapun sulitnya kita menggarap anak yang di bawah 3 tahun, tetapi tanggung
jawab di bidang stimulasi pendidikan tetap ada di Dikbud.
3. Bisa dipertimbangkan, usulan yang pernah kita bahas pada waktu rakor PAUDNI
tahun lalu, a.l. mungkin perlu format baru menghitung APK PAUD. Mis.: untuk
anak usia 3-6 tahun dengan APK PAUD, sedangkan untuk anak 0-2 tahun dengan
Angka Anak Terlayani (AAT) PAUD. Pengertian ‘terlayani’ tidak harus masuk di
lembaga PAUD, tetapi bisa misalnya di Posyandu yang mendapatkan stimulasi
pendidikan, atau di keluarga tetapi orang tuanya mendapatkan ‘parenting
education’ dari Dit PAUD. Wacana AAT PAUD saat ini sedang didiskusikan di Tim
penyusun Draft RPJM 2015-2019 untuk sektor Pendidikan , untuk mengakomodasi
Pasal 28 UU No. 20/2003 dan Perpres 60/2013 dan Permendiknas 58/2009

20

MOHON DICAMKAN DENGAN BAIK
UU NO. 20/2003 (SISDIKNAS)











Pengertian Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD):
suatu upaya
pembinaan yg ditujukan kpd anak
sejak lahir sampai usia 6 th yg dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendi-dikan
utk
membantu
pertumbuhan
dan
perkembangan
jasmani
dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut (Ps. 1, butir 14)
PAUD
Diselenggarakan
sblm
jenjang Dikdas {Ps.28, ayat (1)}
PAUD dpt diselenggarakan
melalui
jalur pdkn formal, nonformal, dan/atau
informal {Ps.28, ayat (2)}
PAUD jalur pdkn formal: TK, RA,
atau bentuk lain yg sederajat {Ps.28,
ayat (3)}
PAUD jalur pdkn nonformal: KB,
TPA, atau bentuk lain yg sederajat
{Ps.28, ayat (4)}
PAUD
jalur pdkn informal: pdkn
keluarga/pdkn
yg
diselenggarakan
oleh lingkungan {Ps.28, ayat (5)}

PERPRES NO. 60/2013 (PAUD H-I)






Pengertian anak usia dini: anak
sejak janin dlm kandungan s/d usia
6 th, yg dikelom-pokkan : janin dlm
kandungan – lahir; lahir-28 hari; 124 bulan; 2-6 th (Ps. 1 butir 1)
Pengertian Pengemb. Anak Usia
Dini Holistik-Integratif (PAUD HI): upaya pengemb. anak usia dini
yg
dilakukan
utk
memenuhi
kebutuhan
esensial
anak
yg
beragam dan saling terkait scr
simultan,
sistematis,
dan
terintegrasi (Ps.1, butir 2)
Keluarga: unit terkecil dlm masy
yg terdiri dari suami isteri, atau
suami istri dan anaknya, atau ayah
dan
anaknya,
atau
ibu
dan
anaknya, atau keluarga sedarah
dlm garis lurus ke atas atau ke
bawah s/d derajat ketiga (Ps.1, butir
21
3)

PENGERTIAN ‘AUD’, ‘PAUD H-I’ DAN ‘PAUD’
-

ANAK USIA
DINI
(AUD)
PENGEMBANGAN
ANAK USIA
DINI
HOLISTIKINTEGRATIF

(PAUD H-I)
PENDIDIKA
N ANAK
USIA DINI

(PAUD)

DALAM PERPRES NO.60/2013 : sejak janin –
6 th:
a. janin (dlm kandungan) - lahir
b. Lahir - 28 hari
c. 1- 24 bulan
d. 2 - 6 tahun

-

DALAM UU NO 20/2003

: 0 - 6th

UPAYA PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI YG
DILAKUKAN UTK MEMENUHI KEBUTUHAN
ESENSIAL ANAK YG BERAGAM DAN SALING
TERKAIT SECARA SIMULTAN, SISTEMATIS, DAN
TERINTEGRASI (Perpres No. 60 /2013, Ps.1 butir
2)
SUATU UPAYA PEMBINAAN YG DITUJUKAN KPD
ANAK SEJAK LAHIR S/D USIA 6 TH YG
DILAKUKAN MELALUI PEMBERIAN
RANGSANGAN PENDIDIKAN UTK MEMBANTU
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JASMANI
DAN ROHANI AGAR ANAK MEMILIKI KESIAPAN
DLM MEMASUKI PENDIDIKAN LEBIH LANJT (UU
No 20/2003, Ps.1 butir 14)
22

PETA HUBUNGAN KERJASAMA LEMBAGA-LEMBAGA PELAYANAN

FOKUS
LAYANAN

PAUD HOLISTIK-INTEGRATIF DARI SEKTOR TERKAIT

KEMENTERIAN/LEMBAGA PENANGGUNG JAWAB
TEKNIS
Kemdikbud

Kemenag

Kemkes

Kemsos

BKKBN

(TK,KB,TPA,SPS,
Pos PAUD)

(RA/BA/TA,
TPA/TPQ)

(Posyandu)

(PSAB,
PSAA,
RPSA, TPA,
KB)

(BKB)

Kebutuha
n Dasar
‘Asah’

A

A

B

B

B

Kebutuha
n Dasar
‘Asuh’

B

B

A

B

B

Kebutuha
n Dasar
‘Asih’

B

B

B

A

A

I

II

III

IV

V

Kemdikbud ber
t.j. thdp
Standar PAUD,
NSPK/ SPM yg
mencakup
aspek ‘Asah’,
‘Asuh’, dan

Kemenag
ber t.j. utk
menambahkan muatan
ttg
penanaman
nilai-nilai

Kemkes ber
t.j. thdp
NSPK/ SPM
yg
mencakup
aspek
‘Asah’,

Kemsos
ber t.j.
thdp
NSPK/
SPM yg
mencakup

BKKBN
ber t.j.
utk menambahk
an
muatan
23
ttg

BENTUK
INTEGR
ASI/KET
ERPADUAN

JENIS-JENIS LAYANAN PAUD DAN
KETERKAITANNYA
SATU SAMA
LAIN

24

KOORDINASI PAUD H-I ANTAR TINGKAT
PEMERINTAHAN DAN LINTAS SEKTOR
TK
PEM.

PUSAT
(A)

PROVIN
SI (B)

KAB/KOTA
(C)

KOORDINASI DI
BIDANG SUBSTANSI
LAYANAN (LINTAS
SEKTOR

Asah
(1)

1.A

1.B

1.C

1.A. Koordinator: Kemdikbud
1.B. Koordinator: Dinas
Pendidikan Prov.
1.C. Koordinator :Disdik Kab/Kota

Asih
(2)

2.A

2.B

2.C

2.A. Koordinator Kemsos
2.B. Koordinator Dinas Sosial
Prov.
2.C. Koordinator Dinas Sosial Kab/
Kota

Asuh
(3)

3.A

3.B

3.C

3.A. Koordinator Kemkes
3.B. Koordinator Dinas Kesehatan
Prov
3.C. Koordinator Dinas Kes.
Kab/Kota

SUBSTAN
SI

KOOR

Tugas Gugus Tugas:
- Mengkoordinasikan
pembuatan kebijakan PAUD H25
I

TERIMAKASIH

26

Dokumen yang terkait

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45