Implementasi PDC dan File server pada Ja

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PENERAPAN FILE SERVER DAN PRIMARY DOMAIN CONTROLLER
PADA BIDANG INFOKOM DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN
KOMUNIKASI PROVINSI BALI

Oleh :
Rae A. P. Here Wollo
NIM : 0908605054

Jurusan Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Udayana
2012

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PENERAPAN FILE SERVER DAN PRIMARY DOMAIN CONTROLLER
PADA BIDANG INFOKOM DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN
KOMUNIKASI PROVINSI BALI

Oleh :

Rae A. P. Here Wollo
NIM : 0908605054

Menyetujui,
Pembimbing

Agus Muliantara, S.Kom, M.Kom

Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komputer
FMIPA Universitas Udayana

Drs. I Wayan Santiyasa, M.Si
NIP. 19670414 199203 1 002

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Dalam laporan ini penulis mengambil judul “ PENERAPAN FILE SERVER
DAN PRIMARY DOMAIN CONTROLLER PADA BIDANG INFOKOM
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI
BALI ” . Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
:
1. Bapak Drs. I Wayan Santiyasa, M.Si selaku ketua Jurusan Ilmu
Komputer Fakultas MIPA Universitas Udayana.
2. Bapak Agus Muliantara, S.Kom, M.Kom selaku pembimbing yang
telah

memberikan

bimbingan,

arahan,

dan

masukan


selama

penyusunan laporan ini.
3. Segenap staf pegawai Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi
Provinsi Bali
4. Semua pihak yang telah membantu hingga laporan ini dapat
terselesaikan.
Mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki
maka penulis menyadari laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika
terdapat kesalahan yang dibuat baik sengaja maupun tidak disengaja.

Denpasar, 2012

Penulis

iii


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................

ii

KATA PENGANTAR .......................................................................

iii

DAFTAR ISI ......................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR .........................................................................

vi


DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................

vii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................

1

1.2 Tujuan ..........................................................................................

1

1.3 Manfaat .......................................................................................

2

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................


2

BAB II. GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Instansi Tempat PKL .....................................................

3

2.2 Kegiatan Instansi Tempat PKL ...................................................

3

2.3 Struktur Organisasi Instansi Tempat PKL ..................................

3

2.4 Tujuan Instansi Tempat PKL ......................................................

18

BAB III KAJIAN PUSTAKA

3.1 File Server ...................................................................................

19

3.2 Primary Domain Controller..........................................................

20

3.3 Samba Sebagai File Server dan Domain Controller...................

20

BAB IV PELAKSANAAN PKL
4.1 Permaslahan di Tempat PKL……………………………………….

22

4.2 Kebutuhan hardware ...................................................................

22


4.3 Kebutuhan Software ....................................................................

23

4.4 Skema Hak Akses Server………………………………….........

23

4.5 Konfigurasi Samba Sebagai File Server dan PDC.......................

25

4.6 Management User Pada Samba Server……………………………..

32

4.7 Mengatur Quota User……………………………........................

34


4.8 Analisa Kegunaan File Server dan PDC di Tempat PKL…………… 35

iv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................

36

5.2 Saran ............................................................................................

36

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................

37

LAMPIRAN ........................................................................................


38

v

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dishubinkom Provinsi Bali……..…...

4

Gambar 3.1 Contoh Skema File Server.................................................

19

Gambar 4.1 Skema Pembagian Hak Akses Server...............................

23

Gambar 4.2 Direktori pada Server……………………………………...

30


Gambar 4.3 Proses Login User ke Domain…………………………….

30

Gambar 4.4 Profil Desktop Klien……………………………………….

31

Gambar 4.5 Tampilan Drive / Direktori pada Klien……………………

31

vi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan……….. A-1
Lampiran 2 Form Aktivitas Harian……………………………………….. B-1

vii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Praktek kerja lapangan atau yang sering disebut dengan PKL sangat
dibutuhkan oleh para mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuan dalam
bidangnya masing-masing dan juga mengenalkan para mahasiswa secara langsung
akan dunia kerja.
Setiap mahasiswa PS Teknik Informatika Jurusan Ilmu Komputer Fakultas
MIPA Universitas Udayana yang telah lulus 110 sks, diwajibkan untuk mengikuti
kegiatan PKL yang menjadi salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa.
Penulis memilih tempat PKL di Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali untuk mempelajari sistem jaringan dan menganalisa hal-hal
yang masih kurang pada jaringan tersebut. Hal ini sesuai dengan bidang minat
penulis yaitu bidang minat jaringan komputer.
Penulis mendapat kesempatan untuk mempelajari topik “PENERAPAN
FILE SERVER DAN PRIMARY DOMAIN CONTROLLER PADA BIDANG
INFOKOM DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROVINSI BALI”, selama melaksanakan kegiatan PKL. Penulis berharap dapat
menambah pengetahuan tentang penggunaan file server dan domain controller
pada jaringan kantor.
1.2. Tujuan
Tujuan melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) adalah :
1. Untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang telah di dapat dalam
PKL di dunia kerja.

1

2

2. Untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan sistem file server
pada jaringan
3. Untuk mengetahui penggunaan primary domain controller (PDC)
untuk mengelola akun user pada suatu domain
1.3 Manfaat
Diharapkan setelah melakukan kegiatan PKL penulis dapat memperoleh
lebih banyak pengetahuan di bidang minat jaringan terutama konsep file server
dan domain controller, yang nantinya karena pengalaman tersebut penulis tidak
akan merasa canggung lagi menghadapi dunia kerja selanjutnya, serta penulis
dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di dunia kerja untuk
kedepannya.
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat penelitian dilaksanakan di Dinas Perhubungan, Informasi dan
Komunikasi Provinsi Bali. Di Jl. Cok Agung Tresna No 1 Denpasar. Dimulai
pada 7 Juli s.d. 7 September 2012.

BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Instansi Tempat PKL
Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali. Dibentuk
dengan Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 2 Tahun 2008 tentang organisasi
dan tata kerja perangkat Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali
Tahun 2008, Nomor 2, Tambahan Lembaran daerah Provinsi Bali Nomor 2).
Selanjutnya uraian tugas pokok dituangkan dalam Peraturan Gubernur Bali
Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Perhubungan,
Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali.
2.2 Kegiatan Instansi Tempat PKL
1. Pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan transportasi
2. Pengembangan kebijakan peningkatan fasilitas keselamatan transportasi
3. Pengembangan kebijakan keamanan dan keselamatan sarana dan prasarana
transportasi
4. Pengembangan kebijakan kelancaran, keamanan dan keselamatan
pelayanan pergerakan mobilitas barang dan jasa.
5. Pengembangan komunikasi, informasi dan media masa
6. Pengkajian dan penelitian informasi dan komunikasi
7. Pengembangan Sumberdaya manusia di bidang informasi dan komunikasi
8. Pengembangan kerjasama informasi dengan media.
2.3 Struktur Organisasi Instansi Tempat PKL
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 tahun 2008 dan
Keputusan Gubernur Bali. Nomor 45 Tahun 2008, Dinas Pendapatan Provinsi
Bali mempunyai tugas pokok ”Membantu Gubernur dalam melaksanakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah, Tugas Dekonsentrasi dan Pembantuan di
bidang Perhubungan, Informasi dan Komunikasi”.

3

4

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dishubinkom Provinsi Bali

Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Dinas;
b. mengkordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Dinas;
c. merumuskan kebijakan umum Dinas serta menyelenggarakan administrasi
berdasarkan kewenangan;
d. mendistribusikan tugas kepada bawahan;
e. menilai prestasi kerja bawahan;
f. menyediakan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota;
g. melakukan pengendalian terhadap layanan umum dan perizinan;
h. membina bawahan dalam pencapaian Program Dinas;
i. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan;
j. melaksanakan pembinaan umum dan pembinaan teknis;
k. melaksanakan sistem pengendalian intern;
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah.

5

Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas:
a. menyusun rencanadan program kerja kesekretariatan;
b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing sub bagian;
c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan
bawahan;
f. melakukan koordinasi dengan para Kepala Bidang;
g. menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan berdasar rencana kerja yang
telah disusun;
h. melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan perusahaan umum dan
kepegawaian penyusunan program dan keuangan;
i. menghimpun dan menyusun rencana kerja dan program pembangunan
bidang sosial;
j. mengumpulkan dan menyusun laporan Sekretariat, Bidang, sebagaimana
bahan laporan Dinas;
k. melaksanakan sistem pengendalian intern;
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.
Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Kepegawaian
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyiapkan serta mengelola bahan-bahan, konsep, dan perubahan data di
bidang kepegawaian;
e. Melaksanakan

pengawasan,

pengendalian,

dan

pengelolaan

administrasi kepegawaian;
f. Menyiapkan susunan daftar kepangkatan kepegawaian dinas;

tertib

6

g. Menyiapkan bahan evaluasi dan telaahan kajian analisis bidang
kepegawaian;
h. Menyusun laporan kinerja Dinas yang berkaitan dengan kepegawaian;
i. melaksanakan sistem pengendalian intern;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
k. melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. melaksanakan penatausahaan keuangan;
e. melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya;
f. melaksanakan kontrol keuangan;
g. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan;
h. melaksanakan sistim pengendalian intern;
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
Kepala Sub Bagian Umum
Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas:
a. menyusun program kegiatan dan rencana kebutuhan anggaran pelayanan
administrasi umum;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyiapkan

peralatan

dan

perlengkapan

pelaksanaan

koordinasi

pelayanan umum.
e. melaksanakan proses pengadaan barang / jasa;
f. Menyusun dan meneliti bahan penyusunan produk hokum, kehumasan dan
keprotokolan Dinas;
g. Mencatat dan menghimpun peraturan perundang-undangan yang berlaku;

7

h. Melaksanakan

pengawasan,

pengendalian,

dan

pengelolaan

tertib

administrasi tertib administrasi umum, dan asset kekayaan milik Negara /
barang-barang inventaris dinas;
i. Menyiapkan bahan koordinasi, sinkronisasi, dan distribusi pelaksanaan
pelayanan umum rumah tangga dinas
j. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan pertanggungjwaban
anggaran rumah tangga dinas;
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

Kepala Bidang Perhubungan Darat
Kepala Bidang Perhubungan Darat mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;
b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi;
c. mengkoorinasikan para Kepala Seksi;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan;
f. melaksanakan bimbingan, pengendalian dan pengawasan, manajemen dan
rekayasa lalu lintas;
g. melaksanakan pemantauan dan analisis kinerja operasional pelayanan
angkutan penumpang umum, angkutan barang dan angkutan khusus;
h. menyiapkan usulan penetapan jaringan pelayanan angkutan penumpang
umum, angkutanbarang dan khusus di dalam/antar Kabupaten/Kota
berdasarkan ketentuan perundang-undanganyang berlaku;
i. melaksanakan pengendalian dan pengawasan manajemen lalu lintas
angkutan sungai, danau dan penyebrangan lintas Kabupaten/Kota serta
penyiapan lintas penyebrangan dalamprovinsi;
j. melaksanakan pembinaan terhadap asosiasi angkutan darat di Tingkat
Provinsi;
k. melaksanakan pembinaan angkutan sungai dan penyebrangan di tingkat
provinsi;

8

l. melaksanakan sistem pengendalian intern;
m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.
Kepala Seksi Angkutan
Kepala Seksi Angkutan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyiapkan bahan persetujuan pengoperasian angkutan penyeberangan
sesuai kewenangan;
e. Menyusun jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan untuk
angkutan yang wilayah pelayanannya melebihi wilayah Kabupaten/Kota
sesuai kewenangan;
f. Memproses pemberian perizinan angkutan sesuai kewenangan;
g. Memproses tariff penumpang dan kendaraan kelas ekonomi angkutan
penyeberangan antar Kabupaten dalam Provinsi
h. melaksanakan sistem pengendalian internal
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
Kepala Seksi Teknik Sarana dan Prasarana
Kepala Seksi Angkutan Tidak Dalam Trayek mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan progam kerja Seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyiapkan dan memproses bahan penetapan lokasi, pengesahan rancang
bangun dan persetujuan pengoperasian terminal penumpang;
e. Penentuan lokasi pengadaan, pemasangan, pemeliharaan, dan menyiapkan
bahan penghapusan fasilitas keselamatan jalan, sungai, danau sesuai
kewenangan;

9

f. Menyiapkan dan memproses rencana induk pelabuhan penyebrangan,
DLKP dan DLKR, pembangunan pelabuhan penyeberangan sesuai
kewenangan;
g. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pengujian berkala
kendaraan bermotor Kabupaten/Kota;
h. melaksanakan sistem pengendalian intern;
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
Kepala Seksi Lalu Lintas
Kepala Seksi Lalu Lintas Jalan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. Menyusun rencana umum jaringan transportasi jalan sesuai kewenangan;
e. Menyelenggarakan

manajemen

dan

rekayasa

lalulintas

dan

penyelenggaraan analisis dampak lalulintas sesuai kewenangan;
f. Menyiapkan bahan rekomendasi penetapan lintas penyebrangan dan
kebutuhan angkutan sesuai kewenangan;
g. Melaksanakan pemeriksaan dan penyidikan kendaraan bermotor di jalan;
h. melakukan pengoperasian alat menimbangan kendaraan bermotor di jalan;
i. melaksanakan sistem pengendalian intern;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
k. malaporkan hasil pelaksanaan tugas kepda Kepala Bidang.
Kepala Bidang Perhubungan Laut
Kepala Bidang Perhubungan Laut mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;
b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi;
c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
d. menilai prestasi kerja bawahan;

10

e. membimbing dan memberikan petunjuk kepada Kepala Seksi dan
bawahan;
f. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan kegiatan operasional
angkutan laut,perusahaan angkutan laut dan penunjang angkutan laut serta
asosiasi terkait, kepelabuhanan,pengerukan dan reklamasi dan keselamatan
pelayaran;
g. melaksanakan pengumpulan peraturan, spesifikasi standarisasi kelaikan
dan keselamatanpelayaran, sarana, prasarana, angkutan laut dan penunjang
angkutan laut, penunjangangkutan laut dan depo peti kemas;
h. melaksanajan pengumpulan, pengolahan, evaluasi data angkutan laut dan
penunjangangkutan laut, analisis kebutuhan sarana, prasarana dan jaringan
angkutan laut di dalamwilayah provinsi;
i. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rekomendasi/ penetapan ijin lokasi
rencana
j. pengembangan pelabuhan, pemberian ijin usaha pelayaran rakyat
(PELRA), perusahaanangkutan laut dan perusaan penunjang angkutan
laut, ijin rancang bangun dan sertifikatkeselamatan kapal dan penetapan
tarif angkutan laut dan tenaga kerja bongkar muat sesuaikewenangan;
k. menyiapkan bahan koordinasi dan pengawasan standarisasi kelaikan dan
keselamatansarana prasarana, fasilitas keselamatan pelayaran, angkutan
laut dan penunjang angkutanlaut;
l. melaksanakan

koordinasi

dan

fasilitas

pengawasan

pengendalian,

pembinaan danpenerbitan terhadap pelanggaran izin usaha/operasional
perusahaan penunjang angkatanlaut;
m. melaksanakan koordinasi dan pengawasan kelancaran, keamanan dan
keselamatanpelayaran, angkutan laut dan penunjang angkutan laut di
pelabuhan;
n. melaksanakan penyusunan laporan bulanan triwulan semster dan tahunan
Bidang;
o. melaksanakan sistem pengendalian intern;
p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

11

Kepala Seksi Angkutan Laut
Kepala Seksi Angkutan Laut mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksana kegiatanperusahaan angkutan laut dan penunjang angkutan laut;
e. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan tariff angkutan laut dan tenaga kerja bongkar muat;
f. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rekomendasi penerbitan izin usaha;
g. menyiapka bahan pelaporan pengoperasian kapal secara tidak tetap dan
tidak teratur(tramper) bagi perusahaan angkutan laut yang berdomisili dan
beroperasi pada lintaspelabuhan antar Kebupaten/Kota dalam satu
provinsi;
h. menyiapkan bahan pelaporan penempatan kapal dalam trayek tetap dan
teratur (linear)dan pengoperasian kapal secara tidak tetap dan tidak teratur
(tramper) bagi perusahaanpelayaran rakyat yang berdomisili dan
beroperasi pada lintas pelabuhan antar Kabupaten/Kotadalam wilayah
provinsi setempat, pelabuah antar provinsi dan internasional (lintas batas);
i. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, evaluasi dan analisis data
angkutan laut danpenunjang angkutan laut;
j. menyiapkan bahan koordinasi dan pengawasan kelancaran, keamanan dan
keselamatanbongkar muat barang/jasa angkutan laut di pelabuhan;
k. melaksanakan koordinasi, fasilitas dan pengawasan kelancaran, keamanan
dan keselamatanmobilitas barang dan jasa keluar/masuk pelabuhan;
l. melaksanakan

koordinasi

dan

fasilitas

pengwasan,

pengendalian,

pembinaan dan penertibanterhadap pelnggaran izin usan/operasional
terhadap penunjang angkutan laut;
m. melaksanakan sistem pengendalian intern;
n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

12

Kepala Seksi Perkapalan dan Kepelautan
Kepala Seksi Perkapalan dan Kepelautan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. melaksanakan

pengumpulan,

pengolahan,

evaluasi

dan

analisis

kelaiklautan kapal;
e. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rekomendasi dan perijiinan rancang
bangun,penerbitan sertifikat keslamatan kapal sesuai kewenangan;
f. menyiapkan bahan koordinasi, fasilitas dan pengawasan kelaiklautan
kapal, pengawakan, dan keselamatan pelayaran sesuai kewenangan;
g. melaksanakan sistem pengendalian intern;
h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
i. melaporkan hasi pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
Kepala Seksi Kepelabuhan
Kepala Seksi Kepelabuhan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. memberika petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi bidang kepelabuhan;
e. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, evaluasi dan analisa kebutuhan
prasarana utamadan penunjang operasional pelabuhan;
f. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rekomendasi dan perijinan rencana
pengembanganpelabuhan sesuai kewenangan;
g. menyiapkan bahan koordinasi dan pengawasan speifikasi prasana utama
dan penunjangoperasional pelabuhan;
h. melaksanakan sistem pengendalian intern;
i. melaksanakan tugas kedinasan lainya yang ditugaskan oleh atasan; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
Kepala Bidang Perhubungan Udara

13

Kepala Bidang Perhubungan Udara mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;
b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi;
c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan;
f. melaksanakan pengumpulan data sarana dan prasarana angkutan udara,
peraturan, standarisasi keliakan dan keselamatan sarana, prasarana
operasional bandar udara fasilitaspenunjang keselamatan penerbangan;
g. melaksanakan pengolahan, evaluasi data angkutan udara, analisis kinerja
sarana, prasaranadan kapasitas jaringan angkutan udara;
h. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rekomendasi/penetapan izin lokasi,
izin pembangunan,batas-batas kawasan operasi bandar udara, kawasan
keselamatan operasi penerbangan(KKOP) dan kawasan kebisingan
rencana pengembangan bandar udara, pemberian izin usahaperusahaan
penunjang angkutan udara, izin ketinggian bangunan pada KKOP dan
penetapantarif angkutan udara sesuai kewenangan;
i. melaksanakan koordinasi dan opengawasa operasional bandara udara dan
izin bangunanpada kawasan keselamatan operasi penerbangan;
j. melaksanakan

koordinasi,

fasilitasi,

pengawasan,

pengendalian,

pembinaan dan penertibanterhadap pengalngaran izin usaha/operasional
perusahaan angkutan udara niagan danperusahaan penunjang angkutan
udara, tarif angkutan udara, flight approval, petugaspengamanan operator
penerbangan dan petugas pasasi;
k. melaksanakan koordinasi, fasilitasi dan pengawasan kelancaran, keamanan
dan
l. keselamatan penerbangan, pelayanan jasa angkutan udara dan pemeriksaan
pendahuluankecelakaan pesawat udara;
m. melaksanakan sistem pengendalian intern;
n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

14

Kepala Seksi Angkutan Udara
Kepala Seksi Angkutan Udara mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. menyiapkan bahan kebijakan teknis, pemberian izin/rekomendasi usaha
perusahaan angkutan udara niaga/non niaga, usaha perusahaan penunjang
angkutan udara danpenetapan tarif angkutan udara;
e. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, evaluasi data angkutan udara
dan kapasitasjaringan angkutan udara;
f. menyiapkan bahan koordinasi, fasilitas dan pengawasan operasional
perusahaan angkutanudara niaga/non niaga, general sales agent dan
perusahaan penunjang angkutan udara;
g. melaksanakan koordinasi, pengawasan, pengendalian, pembinaan dan
penertiban terhadappelanggaran operasional ijin usaha perusahaan
penunjang angkutan udara, tarif angkutanudara flight approval, petugas
pengamanan operator penerbangan dan petugas pasasi;
h. melaksanakan koordinasi, dan pengawasan kelancaran, keamanan dan
keselamatanpelayanan jasa angkutan udara;
i. melaksanakan sistem pengendalian intern;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
Kepala Seksi Kebandarudaraan
Kepala Seksi Kebandarudaraan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. melaksanakan pengumpulan peraturan, standarisasi, spesifikasi teknis
prasarana operasional bandar udara dan sarana penunjang keselamatan lalu
lintas angkutan udara;

15

e. melaksanakan pengolahan, evaluasi dan analisis kinerja prasarana
operasional bandar udaradan sarana penunjang keselamatan lalu lintas
angkutan udara;
f. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rekomendasi/penetapan lokasi, izin
pembangunanrencana pengembangan bandar udara dan batas-batas
kawasan operasional bandar udarasesuai kewenangan;
g. menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi dan pengawasan standarisasi
kelaikan keamanandan keselamatan prasarana operasional bandar udara
dan penunjang keselamatan lalu lintasangkutan udara;
h. melaksanakan

koordinasi,

fasilitasi,

pengawasan,

pengendalian,

pembinaan dan penertibanterhadap pelanggaran izin lokasi dan izin
pembangunan bandar udara sesuai kewenangan;
i. melaksanakan sistem pengendalian intern;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
Kepala Seksi Keselamatan Penerbangan
a. Kepala Seksi Keselamatan Penerbangan mempunyai tugas:
b. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
c. memberikan petunjuk kepada bawahan;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. melaksanakan pengumpulan peraturan, standarisasi kelaikan, keamanan
dan keselamatan sarana dan prsarana operasional banra udara dan
keselamatan penerbangan;
f. melaksanakan pengolahan, evaliasu data kerja fasilitas dan pelayanan
keselamatanpenerbangan;
g. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rekomendasi/izin penetapan batasbatas kawasankeselamatan operasi penerbangan (KKOP), batas-batas
kawasan kebisingan rencanapengembangan bandar udara dan batas-batas
ketinggian bangunan pada KKOP;

16

h. menyiapkan bahan koordinasi, fasilitas dan pengawasan operasional
bandar udara dan izinpembangunan dan ketinggian bangunan pada
kawasan keselamatan operasi penerbangan dankawasan kebisingan;
i. melaksanakan koordinasi, pengawasan, pengendalian, pembinaan dan
penertiban terhadappelanggaran ijin pembangunan dan ketinggian
bangunan pada KKOP dan kawasan kebisingan,sertifikasi personil fasilitas
penunjang operasi penerbangan dan ijin operasi bandar udara;
j. melaksanakan

koordinasi

dan

pengawasan

pelayanan

kelancaran,

keamanan dan
k. keselamatan penerbangan, dan pemeriksaan pendahuluan dan kecelakaan
pesawat udara;
l. melaksanakan sistem pengendalian intern;
m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi
a. Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas:
b. menyusun rencana dan program kerja Bidang;
c. mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi;
d. mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
e. menilai prestasi kerja bawahan;
f. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan;
g. Menyusun konsep rencana dan program pembangunan di bidang
komunikasi dan informasi
h. Penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis dibidang komunikasi dan
informatika yang meliputi pos, telkomunikasi, penyiaran, teknologi
informatika dan komunikasi, layanan multimedia dan diseminasi informasi
i. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis dibidang komunikasi dan informatika
yang meliputi pos, telekomunikasi, penyiaran, teknologi informatika dan
komunikasi, layanan multimedia dan desiminasi informasi

17

j. Pelaksanaan pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur
sarana komunikasi dan desiminasi, aplikasi telematika, serta pos dan
telekomunikasi
k. Pelaksanaan bimbingan teknis, pengendalian dan pembinaan sumber daya
aparatur bidang telematika, diseminasi informasi, serta pos dan
telekomunikasi
l. Melaksanakan pengujian alat/perangkat pos dan telekomunikasi
m. Penyajian data dan informasi untuk kepentingan pimpinan, dunia usaha
dan masyarakat
n. melaksanakan sistem pengendalian intern;
o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

Kepala Seksi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi
a. Kepala Seksi Teknologi Informasi mempunyai tugas:
b. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
c. memberikan petunjuk kepada bawahan;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. Mengumpulkan data untuk bahan penyusunan rencana kegiatan seksi
komunikasi dan diseminasi informasi
f. Melaksanakan kebijakan dibidang penyiaran, pemberdayaan komunikasi
sosial, hubungan kelembagaan komunikasi pemerintah daerah dan
kemitraan media
g. Menyusun bahan dan melaksanakan pembangunan, pengelolaan dan
pengembangan infrastruktur sarana komunikasi dan informasi
h. Melaksanakan bimbingan dan pelatihan sumber daya aparatur dibidang
komunikasi diseminasi informasi
i. melaksanakan sistem pengendalian intern;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

18

Kepala Seksi Pos dan Telekomunikasi
a. Kepala Seksi Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas:
b. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
c. memberikan petunjuk kepada bawahan;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. menyiapkan bahan rumusan kebijakan teknis tugas pemerintahan dan
pembangunan di bidang pos;
f. menyiapkan bahan koorinasi, fasilitasi tugas pemerintah dan pembangunan
di

bidang

posberdasarkan

kewenangan

desentralisasi

dan

tugas

dekonsentrasi yang diberikan;
g. melaksanakan pengumpulan, pengolahan evaluasi data pos, pelayanan jasa
titipan dan filtateli;
h. melaksanakan koordinasi, pengawasan dan pembinaan teknis operasional
izin usahaperusahaan jasa titipan, filateli dan perposan sesuai keweangan;
i. melaksanakan sistem pengendalian intern;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
2.4 Tujuan Instansi Tempat PKL
a. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang perhubungan, informasi dan
komunikasi.
b. Penyelenggaraan

urusan

Pemerintahan

dan

pelayanan

di

bidang

perhubungan,informasi dan komunikasi
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan, informasi
danKomunikasi
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan
fungsi.

BAB III
KAJIAN PUSTAKA
3.1 File Server
Dalam komputasi, file server

adalah sebuah komputer terpasang ke

jaringan yang memiliki tujuan utama memberikan lokasi untuk akses disk
bersama , yaitu penyimpanan bersama file komputer (seperti dokumen, file suara,
foto, film, gambar, database, dll .) yang dapat diakses oleh workstation yang
melekat pada jaringan komputer.
Istilah server menyoroti peranan mesin dalam client-server skema, di mana
klien workstation menggunakan penyimpanan. Sebuah file server tidak
dimaksudkan untuk melakukan tugas-tugas komputasi, dan tidak menjalankan
program atas nama klien. Hal ini dirancang terutama untuk memungkinkan
penyimpanan dan pengambilan data sementara perhitungan dilakukan oleh
workstation.

Gambar 3.1 Contoh Skema File Server
File server dapat dikategorikan dengan metode akses:
 Internet file server sering diakses oleh File Transfer Protocol (FTP) atau
oleh HTTP (namun berbeda dari server web , yang sering menyediakan
konten web dinamis selain file statis).
 Server pada LAN biasanya diakses protocol oleh SMB / CIFS protokol
( Windows dan Unix-like ) atau NFS protokol (Unix-seperti sistem).

19

20

Banyak file server secara bersamaan bertugas sebagai print server juga, karena
mereka memberikan akses ke printer melalui jaringan.

3.2 Primary Domain Controller (PDC)
Dalam sebuah domain, sebuah komputer harus dikonfigurasikan sebagai
“Domain Controller” (DC) yang menyimpan basis data akun pengguna serta
direktorinya tersebut. Sebuah domain controller merupakan sebuah server yang
mengatur semua aspek yang berkaitan dengan keamanan dari sebuah akun
pengguna dan interaksinya dengan domain tersebut, sehingga menjadikan
administrasi keamanan dapat dilakukan secara terpusat.
Setiap domain controller dapat secara periodik bertukar informasi
direktori dengan menggunakan proses directory replication (replikasi direktori),
sehingga informasi yang dimiliki oleh setiap domain controller selalu terbarui
(jika informasi yang disimpan di dalam domain controller telah kadaluwarsa, para
pengguna mungkin mendapatkan masalah dalam rangka melakukan proses logon
ke domain controller tersebut atau mencari sumber daya yang terdapat di dalam
domain tersebut).
Domain controller memiliki hak untuk melakukan autentikasi terhadap
komputer lainnya. Domain controller yang bertindak sebagai pengatur pusat
domain disebut dengan Primary Domain Controller (PDC), sementara yang
bertindak sebagai salinan dari PDC disebut dengan Backup Domain Controller
(BDC).

3.3 Samba Sebagai File Server dan PDC
Samba adalah himpunan aplikasi yang bertujuan agar komputer dengan
sistem operasi Limux, BSD ( atau UNIX lainnya) dapat bertindak sebagai file dan
print server yang berbasis protokol SMB (session message block). Jaringan yang
semacam ini biasa dijumpai pada Windows workgroup atau Windows NT

21

Domain. Samba juga dilengkapi dengan beberapa program bantu sehingga sistem
operasi Linux (dan UNIX lainnya) bisa mengakses resources yang ada pada
jaringan Windows yang telah ada. Bisa dikatakan, Samba adalah jembatan
penghubung antara Windows dan UNIX.
Samba sebagai file server dan PDC yaitu setiap user (user system Linux
yang terdaftar sebagai user samba server) akan memiliki folder atau direktori
masing-masing di samba server (linux). Direktori itu dapat diakses dari jaringan
melalui computer windows atau linux.
Setiap user juga dapat logon ke domain menggunakan computer windows
yang manapun dalam jaringan. Proses otentifikasi dan otorisasinya disediakan
oleh samba server sebagai domain controller utama dalam domain tersebut.
Setiap user samba yang login melalui computer windows akan memiliki
profil yang tersimpan pada samba server. Hal ini akan memudahkan user
mengakses file dan direktorinya dari manapun di jaringan, sehingga user akan
merasa bekerja pada computer sendiri walaupun bekerja menggunakan computer
lain.
Kelebihan Samba antara lain :


Mampu berperan sebagai penghubung antara sistem operasi Windows dan
Linux.



Dapat digunakan untuk jaringan yang kecil ataupun besar.



Bersifat opensource.



Memiliki administrasi tool yang berbentuk web yang sangat membantu administrator dalam melakukan konfigurasi.

BAB IV
PELAKSANAAN PKL
4.1 Permasalahan di Tempat PKL
Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali khususnya
pada Bidang Informasi dan Komunikasi telah memiliki jaringan LAN yang telah
berfungsi dengan cukup baik untuk mengakses internet maupun untuk berbagi
printer. Namun belum adanya suatu system penyimpanan file yang terpusat
membuat banyak permasalahan muncul.
Permasalahan yang timbul adalah jika seorang pegawai ingin membuka
filenya melalui computer lain di kantor tersebut maka ia harus mengambil file
tersebut dahulu menggunakan media seperti flash usb dari computer tempat ia
mengerjakan atau menyimpan file tersebut sebelumnya. Hal ini tentu kurang
efektif dan efisien.
Permasalahan lain dengan belum terpusatnya penyimpanan file tersebut
adalah jika satu computer mengalami kerusakan, maka file-file pada computer
tersebut akan ikut hilang. Karena itu dibutuhkan suatu penyimpanan yang terpusat
agar selain disimpan pada computer klien, file-file tersebut juga tersimpan di
computer server.
Untuk menyelesaikan permaslahan-permaslahan di atas, perlu dibuat
sebuah system klien server, dimana ada sebuah computer yang akan menjadi file
server, sedangkan computer lain menjadi kliennya. Sedangkan untuk mengelola
akun serta hak akses dari file-file tersebut diperlukan sebuah Primary Domain
Controller (PDC).
4.2 Kebutuhan Hardware
Untuk menerapkan sebuah file server dan primary domain controller
diperlukan adanya suatu jaringan LAN yang menghubungkan komputer-komputer
yang ada . Pada Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali,
jaringan LAN telah terpasang dan berfungsi dengan baik.

22

23

Selain membutuhkan jaringan yang telah terpasang, dibutuhkan juga
sebuah CPU dengan spesifikasi yang memadai sehingga dapat digunakan sebagai
file server dan domain controller.
CPU HP Pavillion P2-1150L
CPU HP Pavillion P2-1150L memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Processor Intel Core i3-2120T (3GHz, 3MB Cache)
Memory 2GB DDR3
Harddisk 500GB SATA
Dan juga spesifikasi lainnya: HP SuperMulti DVD Drive, Intel HD Graphics ,
LAN ,6-in-1 Card Reader
4.3 Kebutuhan Software
Dalam membangun sebuah file server dan domain controller diperlukan
sebuah operating system (OS) pada computer yang akan dijadikan server dan juga
klien. PC yang berperan sebagai server menggunakan operating system Linux
Ubuntu 11.04, sedangkan PC klien menggunakan windows XP.
Untuk software yang bertugas sebagai pengatur file server dan domain
controller digunakan Samba. Samba adalah himpunan aplikasi yang bertujuan
agar komputer dengan sistem operasi Linux, BSD ( atau UNIX lainnya) dapat
bertindak sebagai file dan print server yang berbasis protokol SMB (session
message block).

4.4 Skema hak akses server
Pada computer server akan dibuat beberapa drive yang mana masingmasing drive akan berisi data atau file dari masing-masing orang.
Pembagian drivenya adalah seperti berikut:
1. Data seksi postel yang mana drive ini dapat dilihat dan dieksekusi oleh
kepala bidang, kepala seksi postel, dan juga staf-staf postel.

24

2. Data seksi sarana komunikasi yang mana drive ini dapat dilihat dan
dieksekusi oleh kepala bidang, kepala seksi sarana komunikasi, dan juga
staf-staf sarana komunikasi.
3. Data individu yang mana drive ini hanya dapat dilihat dan dieksekusi oleh
masing-masing orang yang memiliki drive tersebut, misalnya staf 1 akan
mempunyai drive sendiri yang berisikan data-data pribadinya.
4. Data umum yang mana drive ini dapat dilihat dan dieksekusi oleh kepala
bidang, kepala-kepala seksi dan juga seluruh staf pada bidang infokom.

Gambar 4.1 Skema Hak Akses Server
Pada gambar skema hanya ditulis 4 orang staf sebagai contoh. Pada seksi
Postel seharusnya terdapat 4 orang staf dan pada seksi sarana dan diseminasi
komunikasi terdapat 3 orang staf.

25

4.5 Konfigurasi Samba sebagai File Server dan PDC
Konfigurasi Pada Server
1. pertama dowload program samba dan accesorisnya :
sudo apt-get install samba samba-common samba-doc libcupsys2
2. Konfigurasi /etc/samba/smb.conf sebagai berikut :
a. pada bagian browsing/identifikation
[global]
workgroup = INFORMASI
server string = %h server (samba,ubuntu)
dns proxy = no
syslog = 0
panic action = usr/share/panic-action &d

b. Pada bagian authentication
security = user
encrypt passwords = yes
passdb backend = tdbsm
obey pam restriction = yes
unix password sync = yes
password program = /usr/bin/passwd %u
pam password change = yes
map to guest = bad user

26

c.Pada bagian domain
domain logons = yes
domain master = yes
local master = yes
preferred master = yes
os level = 64
logon drive = H:
logon path = \\%N\%u\profile
add machine script = /usr/bin/useradd -g machines -c “%u machine account” -d /var/lib/samba -s /bin/false %u

c.pada bagian misc
usershare allow guest = yes

d.Pada bagian share definition
[netlogon]
path = /usr/local/samba/lib/netlogon
writable = no
browsable = no
[profiles]
path = /usr/local/samba/lib/roaming
browsable = no
writable = yes
create mask = 0600
directory mask = 0700

27

[homes]
read only = no
browsable = no
guest ok = no
map archive = yes

e. Save script tersebut lalu kembali ke terminal
f. Ketikkan:

groupadd -g 201 machines
mkdir -m 0775 /home/samba/netlogon
mkdir/home/samba /home/samba/profiles
chmod 1757 /home/samba/profiles
g. tambahkan user dengan cara:
useradd -m Agus (misalkan nama user baru adalah Agus)
passwd kelompok
Lalu masukkan password untuk user terrsebut

i tambahkan user tersebut ke dalam user samba PDC dengan cara:
smbpasswd -a Agus
Lalu masukkan pasword PDC untuk user tersebut.

j. buat pasword samba untuk root
smbpasswd -a root

28

Lalu masukkan pasword PDC untuk user root.

3. Restart samba
4. Untuk membuat grup yang lebih spesifik maka diperlukan tambahan settingan pada server.

Tambahkan grup dengan cara ketik:
sudo grupadd nama_grup
dalam hal ini nama grupnya adalah postel dan sarana.
5. Buat home direktori untuk masing-masing grup.
Sudo mkdir /home/postel
Sudo mkdir /home/sarana

Setelah itu buat kepemilikan dari direktori tersebut
sudo chgrp postel /home/postel
sudo chgrp srana /home/sarana
Atur permisson untuk masing-masing home folder tersebut menggunakan
chmod 0770
6. Tambahkan user baru yang ingin dibuat dengan cara seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Buat password dan juga smbpasswd untuk masingmasing user.
7. Lalu masukkan tiap user tersebut ke dalam grupnya.
Usermod -a -G nama_grup nama_user
contoh: usermod -a -G sarana Agus
8. Buka kembali gedit /etc/samba/smb.conf

29

Tambahkan script pada bagian share definition untuk membuat drive yang
berisi folder masing-masing grup:
contoh:
[sarana]
path = /home/sarana
valid user = @ sarana
writeable = yes
[postel]
path = /home/postel
valid user = @postel
writeable = yes

5. Save lalu restart samba
Konfigurasi pada Client
1. Pada bagian client yang dalam hal ini adalah windows xp, pastikan telah
terhubung dengan server PDC dengan cara ping ip server tersebut.
2. Kita klik kanan mycomputer->properties->computer name->change.
3. Klik pada domain dan masukkan nama domain yange telah kita buat pada
server, dalam hal ini adalah TEST, lalu OK.
4. Sebagai permulaan kita login menggunakan root. Masukkan password.
Setelah berhasil restart windows.
5. Setelah masuk, tekan ctrl+alt+del, masuk ke domain, lalu silahkan login
memakai user dan password yang telah dibuat pada server.

30

Berikut merupakan tampilan direktori pada server:

Gambar 4.2 Direktori Pada Server
Berikut merupakan contoh saat clien Agus yang adalah pegawai Seksi Sarana
Informasi Dan Diseminasi Informasi Saat login ke domain pada computer
windows :

31

Gambar 4.3 Proses Login User ke Domain
Setelah login, akan muncul desktop profilenya sendiri

Gambar 4.4 Profil Desktop Klien
Lalu saat Agus masuk ke windows explorer maka akan muncul direktoridirektori yang dapat diaksesnya, dalam hal ini Agus dapat masuk ke direktori
homenya sendiri, direktori public, dan direktori seksi sarana.

32

Gambar 4.5 Tampilan Drive /Direktori Pada Klien
4.6 Management User Pada Samba Server
Untuk menambah, dan menghapus dan mengedit user di samba, kita harus
memberikan password samba kepada user yang telah kita tambahkan atau edit
dengan cara mengetikan:
#smbpasswd –a
Namun, sebelum memberikan password samba tersebut, kita harus
melakukan management user yaitu tambah, hapus, atau delete dari server tersebut
terlebih dahulu.
Menambah User di Linux
Untuk menambahkan user baru, gunakan perintah useradd pada command
prompt, diikuti dengan nama user yang ingin ditambahkan.
# useradd nama_user
Setelah itu berikan password untuk user ini dengan perintah passwd.
# passwd nama_password
Changing password for user nama_user
New UNIX password :
Ketikkan password yang diinginkan. Kemudian kita diminta untuk
mengetikkan

sekali

lagi

password

tadi

sebagai

klarifikasi.

Jika

kita

33

memasukkannya dengan benar (sama dengan yang pertama), maka nama user
tersebut sudah siap untuk digunakan.
Retype new UNIX password:
Passwd: all authentication tokens updated
Successfully
Penambahan user dengan menggunakan perintah useradd, secara otomatis
akan membentuk direktori dasar (base/home directory) bagi user tersebut, yaitu
pada level di bawah direktori /home.
Menghapus User di Linux
Untuk menghapus user yang sudah tidak aktif/digunakan lagi, bisa dilakukan
dengan perintah userdel. Syntax-nya adalah sebagai berikut:
userdel [-r]
Sebagai contoh, misalnya kita akan menghapus user ‘newbie’ (dianggap
sebelumnya kita telah membuat user dengan nama newbie) maka prosesnya
adalah sebagai berikut:
Hapus nama user ‘user’ dari daftar user account.
# userdel
Jika ingin menghapus user tersebut secara permanen, maka hapus juga home
direktory-nya, yaitu:
# rm –rf /home/
Perintah rm digunakan untuk menghapus file atau direktori.
Yang perlu diperhatikan dalam menghapus user adalah Penghapusan user
dengan perintah userdel di atas, hanya menghapus nama usernya sehingga tidak
bisa digunakan untuk login, tetapi home directorynya masih ada. Sehingga jika
sewaktu-waktu user tersebut ingin dikembalikan lagi dengan nama yang sama,
maka kita tinggal membentuk nama usernya saja tanpa harus membentuk home
directory-nya lagi, yaitu dengan perintah :
# useradd –d /home/ –M
Untuk mengetahui home directory user, maka kita harus mengetahui
dengan pasti letak dari direktori tersebut. Untuk itu lihat dulu isi file /etc/passwd
untuk mengetahui home directory masing-masing user.

34

Jika kita ingin menghapus user secara permanen, maka bisa digunakan
parameter –r. Hal ini akan mengahapus nama user sekaligus menghapus home
directory dari user yang bersangkutan. Syntaxnya adalah:
# userdel –r pemula
Memodifikasi User di Linux
Perintah usermod digunakan untuk memodifikasi data yang berhubungan
dengan parameter yang digunakan pada saat pembentukan user dengan perintah
useradd. Hal yang perlu diingat adalah bahwa kita tidak bisa memodifikasi user
yang sedang login.Syntax dari usermod adalah :
# usermod –l –g

4.7 Mengatur Quota User
Pengaturan quota dalam file server sangatlah dibutuhkan. Hal ini berguna
agar tidak ada user yang melakukan monopoli terhadap pengguanaan harddisk
server. Pembagian ini akan mengatur kapasistas penyimpanan yang dipunyai
masing-masing user sehingga pemakaian harddisk akan lebih efektif dan efisien.
Langkah – langkah dalam mengatur quota pada server linux adalah adalah
sebagai berikut :
1. Install paket aplikasi kuota
Sudo apt-get install quota
2. Edit file /etc/fstab
Tambahkan usrquota dan grpquota pada baris yang mengatur partisi root
“/”
3. Buat file yang akan menampung quota user dan quota group
Sudo touch /quota.user /quota.group
4. Ubah hak akses quota.user dan quota.group
Sudo chmod 600 /quota.*

35

5. Mengecek struktur partisi root yang akan menerapkan quota
Sudo quotacheck –avugm
6. Aktifkan quota
Sudo quotaon –avug
7. Menentukan quota penyimpanan untuk setiap user
Sudo edquota –u nama_user
Contoh: sudo edquota –u Agus
Edit jumlah quota yang ditentukan pada bagian soft dan hard. Jumlah
kuota dalam satuan kilobyte (KB).
Lakukan pengaturan untuk user lain.

4.8 Analisa Kegunaan File Server dan PDC di Tempat PKL
Keadaan di tempat PKL sebelum menggunakan file server dan PDC adalah sebagai berikut:
 Jika ingin mengambil data dari suatu computer ke computer lain harus
memakai perantara seperti USB flash ataupun kabel data sehingga kurang
praktis
 Belum terpusatnya penyimpanan data sehingga jika salah satu computer
mengalami kerusakan, maka data pada computer tersebut juga dapat hilang
karena penyimpanannya hanya pada computer itu saja
Keadaan setelah menggunakan file server dan PDC adalah sebagai berikut:
 Jika ingin mengambil data dari suatu computer ke computer lain kita
cukup memindahkannya melalui jaringan LAN yang sudah ada.

36

 Penyimpanan telah terpusat pada satu file server sehingga dapat kita
melakukan backup data pada sever.
 Keamanan dan privasi file terjamin karena PDC menyediakan hak akses
yang sesuai kebutuhan dengan menggunakan username dan password.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan) bermanfaat bagi mahasiswa,
dimana mahasiswa dapat menambah banyak ilmu dan pengetahuan sesuai dengan
bidang minat yang telah diambil dan menambah pengalaman kerja lapangan dari
perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan PKL.
Dari topik yang penulis implementasikan disini penulis mendapat
kesimpulan file server dan domain controller sangat efektif untuk diterapkan di
jaringan kantor. Hal ini akan memudahkan user sehingga dapat mengakses filenya
dari computer mana saja. Pengelolaan akun juga lebih teratur dengan
menggunakan primary domain controller
5.2 Saran
Mahasiswa yang ingin melaksanakan PKL lebih baik menyesuaikan
tempat PKL/topik PKL dengan bidang minat yang telah di ambil.Hal ini akan
mempermudah mahasiswa dalam menerapkan ilmu/teori.
Ses

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24