PPT UEU Cyber PR Pertemuan 5

  

CYBER PR

PERTEMUAN 5

SAHIRA HUMAIRA, S.Ikom, M.Si

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

  

Mampu menguraikan Waktu, Bakat Dan Kreatifitas Strategi

Public Relation Dalam Konteks Multimedia

  

WAKTU, BAKAT DAN KREATIFITAS STRATEGI PUBLIC

RELATION DALAM KONTEKS MULTIMEDIA

  • kehidupan setiap orang, termasuk kehidupan para praktisi public relations. Dengan adanya pertumbuhan dan pemusatan telekomunikasi global dan teknologi informasi, peran media ini menjadi sangat penting di masa mendatang, salah satu contohnya Internet. Beberapa orang, demikian juga organisasi tipe apapun, berani meramalkan bahwa di masa mendatang media akan memainkan peran yang penting dalam setiap organisasi. Sebagian besar organisasi besar mempekerjakan agen-agen untuk

  Media komunikasi massa telah memainkan peran dominan dalam

  • memantau media dan untuk berkomunikasi dengan para jurnalis, pemilik, dan orang-orang penting lain dalam ininstitusi yang dapat bermanfaat dalam pengelolaan tujuan dan objektif organisasi. Secara strategis, peran ini dapat dilihat sebagai hubungan asimetris, defensive atau, dalam organisasi yang memandang kedepan, dilihat hubungan simetris, kreatif bagaimana organisasidapat memperoleh informasi yang dilakukan untuk dapat beradaptasi degan lingkungan yang terus berubah.

KOMUNIKASI MASSA

  • tidak dapat diremehkan. McQuail (1994) menyabutkan lima karakteristik media yang menjelaskan arti penting media bagi masyarakat secara keseluruhan. Kelima karakteristik ini relavan dengan organisasi modern pada semua tingkat program kampanye public relations. Kelima karakteristik tersebut adalah:

  Arti penting dari media komunikasi massa pada sebuah organisasi

  • Sebuah sumber tenaga: hal ini sangat relavan dengan organisasi

  karena media adalah alat transmisi utama dan sumber informasi dalam masyarakat. Pemegang saham yang tidak puas yang ingin mencopot seorang anggota dewan akan megalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan pemegang saham lain karena menghadapikekuatan yang dimiliki organisasi.

  • Arena urusan publik: bagi organisasi bisnis, hal ini mungkin kurang

  penting dibandingkan dengan organisasi pemerintahan yang sering menjadi target perhatian media, tetapi banyak kontroversi dalam perusahan akhir-akhir ini yang melibatkanagen-agen pemerintah telah dihabiskan di arena media.

KOMUNIKASI MASSA

  • samar tetapi McQuail telah menjelaskan bahwa media adalah sebuah tempat dimana kultur berubah, nilai-nilai masyarakat dan kelompok disusun, disimpan, dan di ekspresikan secara jelas. Apa yang diterima masyarakat sebagai realitas dari organisasi akan dibentuk darikontak langsung dengan organisasi, dari citra dan kesan yang dipilih media untuk ditampilkan.

  Defnisi realitas sosial: pada awalnya, hal ini adalah konsep samar-

  • Kunci utama menuju ketenaran dan status selebriti: dulu hal ini

  tidak menjadi pertimbangan penting bagi organisasi bisnis. Akan tetapi, para pemipin organisasi telah menggunakan media untuk memproyeksikan sebuah citra yang diinginkan. Hal ini juga berlaku bagi perngarang buku tentang teori manajemen strategis yang telah dianggap sebagai ‘guru’ sirkuit kuliah internasional.

  • pentig bagi organisasi ketika isu-isu etis menjadi pertimbangan. Saat ini, organisasi bisnis harus menghadapi norma-norma baru mengenai masalah lingkungan

  

Sebagai standar bagi apa yang disebut normal: hal ini sangat

MEDIA/MASYARAKAT SENTRIS

  • Dimensi media sentris/masyarakat sentris menunjukan kontras dengan pendekatan yang memfokuskan pada pengaruh media itu sendiri pada aktivitas yang memandang dimensi sebagai sebuah penggerak utama dalam perubahan sosial, yang berlawanan dengan dimana media dipandang mencerminkan, kekuatan, ekonomis,

    sosial, dan politis yang lebih luas dimensi lain mengambil

    pandangan yang menekankan kultur dan pemikiran yang

    berlawanan dengan factor dan kekuatan material. McQuil

    memandang dimensi-dimensi ini independen. Hal ini

    memungkinkan empat perspektif tentang media dimensi-

    dimensi ini independen.

  

Media Kulturis/ Media Materialis

  • • Komunikasi korporasi atau strategi bisnis dari sebuah frma

    pada saat atau situasi tertentu akan mempengaruhi

    pendekatan yang diambil oleh perencana public relations.

    Dari pandangan media kulturalis sebuah organisasi mungkin berkonsentrasi pada isi dan penerimaan pesan- pesan media misalnya apakah sebuah kampanye public relations untuk meyakinkan public bahwa organisasi peduli

    pada lingkungan diterima atau dipandang oleh kelompok

    pecinta lingkungan seperti citra yang ingin ditampilkan oleh organisasi tersebut organisasi yang peduli pada lingkungan. Sebuah pendekatan media materialis misalnya akan

    melihat pada peran yang dimiliki perkembangan teknologi

    seperti Internet pada saluran-saluran media yang tersedia

    untuk program public relations.

RETORIKA VS REALITAS

  • iklan. Selain itu memberikan informasi pada public tentang produk dan jasa serta mendorong public untuk membeli, organisasi besar juga mengkomunikasikan pesan-pesan mengenai sifat dan nilai-nilai organisasi,

    yang mungkin mencerminkan atau tidak mencerminkan realitas objektif.

    Nicholas Ind (1997) yakin bahwa aktivitas public relations memenuhi peran strategis yang tidak berbeda dengan iklan dalam arti aktivitas public relations ini berfungsi untuk meningkatkan kesadaran dan rasa suka, tetapi

    kalah dengan iklan dalam hal kontrol. Oleh karena itu kata ‘masa’ , dapat

    diberikan asosiasi positif, negative, ataupun netral, tergantung perspektif

    politik yang dipakai. Sebagai contoh, positif dalam retorika sosialis melihat massa sebagai sebuah sumber kekuatan, sementara negative, ketika diasosiasikan dengan diktator pada tahun 1930-an, berarti nilai-nilai kultural Kaum elit dan individualis. Akan tetapi, dalam sebuah konteks komunikasi, hal ini mengacu pada mayoritas khalayak yang terlihat netral. Ini jelas sikap yang asimetris, karena penerima pesan hanya memiliki sedikit kesempatan

    untuk berbagi persepsi mereka dengan massa penerima pesan yang lain,

    meskipun teknologi baru seperti ruang chatting di internet memungkinkan para penerima pesan saling berbagi persepsi.

  Organisasi besar mengandalkan komunikasi massa, terutama dalam bentuk

  Berkomunikasi dengan Media model

transmisi

Sebuah pendekatan pluralistic prosesual pada setiap usaha public relations

  • strategis, tidak dapat dihindari lagi, pasti melibatkan media massa dalam hal- hal tertentu. Ada sejumlah model yang berbeda yang membantu untuk menunjukkan bagaimana usaha public relations strategis mungkin memberikan informasi tentang sebuah organisasi pada manajer PR. Model transmisi
  • Model transmisi yang berguna akan tetap menjadi gambaran dari sebuah

  • pemikiran dan operasi umum, beberapa media dalam beberapa fungsi

    mereka (terutama media berita umum dan periklanan). Akan tetapi, tidak

    lengkap dan menyesatkan sebagai gambaran dari banyak media lain merupakan kegiatan dan keragaman proses komunikasi yang ada di tempat kerja. Salah satu alasan untuk pembatasan komunikasi dengan masalah penyebaran. Versi komunikasi ini, menurut James Carey (1975).Ini menyiratkan sarana, hubungan sebab dan akibat dan aliran satu-arah. Carrey

    menunjuk ke pandangan alternatif komunikasi sebagai "ritual", yang mana

    menurutnya.Komunikasi ini terkait dengan istilah-istilah seperti berbagi,

    partisipasi, perkumpulan, persekutuan dan memiliki iman bersama. Suatu

    ritual pandangan tidak diarahkan pada perluasan pesan di ruang kosong,

    tetapi menggambarkan kepercayaan bersama.

  

Berkomunikasi dengan Media model

Ekspresif

Model terdahulu menunjukan bahwa ada sebuah motif instrumental dalam proses • komunikasi, bahwa pesan mencoba untuk memperoleh sesuatu. Akan tetapi, komunikasi kadang-kadang dipandang sebagai sebuah bentuk ritual ketika komunikasi

mengekspresikan saling berbagi, Partisipasi, Asosiasi, persahabatan, dan kepemilikan

keyakinan bersama.

  • Meskipun pada kondisi alam, ritual komunikasi tidak instrumental, dapat dikatakan memiliki konsekuensi bagi masyarakat (lebih seperti penggabungan) atau hubungan

    sosial. Dalam beberapa kampanye komunikasi terencana-misalnya, dalam politik atau

    periklanan- prinsip komunikasi ritual kadang-kadang diambil alih dan dimanfaatkan (penggunaan simbol-simbol kuat, menarik bagi nilai-nilai budaya yang tersembunyi, kebersamaan, mitos, tradisi, dll) ritual memainkan bagian dalam menyatukan dan mengerahkan, perasaan dan tindakan. Contoh dari model dapat ditemukan dalam lingkup seni, agama dan upacara-upacara umum dan festival. Esensi dari 'pendekatan penerima’ adalah untuk mencari perlengkapan dan pembangunan makna (berasal dari media) dengan penerima. Pesan media selalu terbuka polysemic (memiliki banyak arti) dan ditafsirkan menurut konteks dan budaya penerima. Di antara analisis penerimaan pelopor yang persuasif adalah jenis dari teori kritis yang dirumuskan oleh Stuart Hall (1980) yang menekankan pada tahap-tahap transformasi melalui media apapun pesan yang lewat di jalan dari asal ke penerima dan interpretasi (penafsiran). Hal menarik, tetapi juga tantangan, prinsip-prinsip dasar strukturalisme dan semiology yang menganggap bahwa

    yang berarti 'pesan' adalah tanda yang merupakan pembangunan dan dapat memiliki

    makna konotatif, tergantung pada pilihan yang dibuat oleh seorang penyampai.

  SELESAI