PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN DI DESA BATUKARANG KECAMATAN PAYUNG KABUPATEN KARO SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN DI DESA BATUKARANG KECAMATAN PAYUNG KABUPATEN KARO SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FRIMA HAJIRIN S. PELAWI 100903089 DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh : Nama : Frima Hajirin S. Pelawi NIM : 100903089 Departemen : Ilmu Administrasi Negara Judul : Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung
Kabupaten Karo Medan, April 2014 Dosen Pembimbing Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara
Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si
NIP. 195908161986111001 NIP. 196401081991021001Dekan FISIP USU Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP. 196805251992031002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan KaruniaNya sampai saat ini penulis masih diberikan kesehatan dan semangat yang luar biasa sehingga berhasil menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul “Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian”.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka penyusunan skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik. Penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik moriil dan materiil. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. DR. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal hingga selesainya skripsi ini.
5. Bapak Dadang Darmawan, S.Sos, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak membantu dan memberikan masukan dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. i
6. Kepada Kak Mega dan Kak Dian selaku pegawai pendidikan Fisip USU yang selalu membantu penulis dalam urusan administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan maupun skripsi.
7. Dosen-dosen dan Staf Administrasi Ilmu Administrasi Negara yang telah banyak membantu dan memberikan saran dalam membantu kelancaran proses pembuatan skripsi ini.
8. Bapak Dhani Bangun selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) desa Batukarang yang membantu dan bekerjasama dengan penulis pada saat melakukan penelitian.
9. Bapak Roin Andreas Bangun selaku Kepala Desa Batukarang yang membantu dan bekerjasama dengan penulis pada saat melakukan penelitian.
10. Mayarakat Desa Batukarang yang telah banyak membantu dan memberikan informasi kepada penulis mengenai skripsi ini.
11. Kedua orang tua ku tercinta, Ibu, Bapak dan Kakak ku juga yang selalu mendoakan penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Terutama untuk Ibu yang dengan keikhlasan dan kesabarannya yang telah banyak memberikan dukungan. (Aku bangga menjadi putra kalian).
12. Sahabat-sahabat ku di luar maupun di Administrasi Negara 2010 dan juga Kelompok 5 Magang di desa Lau Damak Kecamatan Bahorok yang telah banyak memberikan dukungan dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih karena kalian telah memberikan masukan kepada penulis sampai selesainya skripsi ini. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam meyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa yang digunakan, untuk itu penulis memohon maaf atas kurang kesempurnaannya skripsi ini dan kiranya skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Kepada Allah SWT penulis mohonkan segala bantuan dan kebaikan yang telah penulis terima akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin….
Medan, April 2014 Penulis
Frima Hajirin S. Pelawi
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI……………………………………………………………... iv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. vii DAFTAR BAGAN………………………………………………………. viii ABSTRAK……………………………………………………………….. ix
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….. 8
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………… 9
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 9
1.5 Kerangka Teori………………………………………………………… 10
1.5.1 Pembangunan Desa…….……………………………………. 10
1.5.2 Pemerintahan Desa…………………………………………... 16
1.5.3 Badan Permusyawaratan Desa (BPD)……………………….. 20
1.5.3.1 Definisi Badan Permusyawaratan Desa (BPD)……… 20
1.5.3.2 Fungsi, Wewenang dan Hak Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD)……………………... 22
1.5.3.3 Hubungan Kerja Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)……………………… 25
1.5.4 Pertanian……………………………………………………… 28
1.5.5 Pembangunan Pertanian…………………................................. 30
1.6 Definisi Konsep…………………………………………………………. 33
1.7 Sistematika Penulisan…………………………………………………… 34
2.1 Bentuk Penelitian…………………………………………………............ 36
2.2 Lokasi Penelitian………………………………………………………… 36
2.3 Informan Penelitian………………………………………………………. 37
2.4 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………. 38
2.5 Teknik Analisis Data……………………………………………………... 39
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN…………………………… 41
3.1 Keadaan Geografis……………………………………………………….. 41
3.2 Keadaan Demografis…………………………………………………........ 43
3.3 Keadaan Sosial dan Ekonomi……………………………………………... 44
3.4 Peta Desa Batukarang……………………………………………………... 49
3.5 Struktur Pemerintahan Desa Batukarang………………………………….. 50
3.6 Struktur Badan Permusyawaratan Desa Batukarang……………………… 56
BAB IV PENYAJIAN DATA……………………………………………….. 61
4.1 Peranan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembangunan Pertanian…. 62
4.1.1 Perancanaan Yang Dilakukan BPD Untuk Pembangunan Pertanian.. 65
4.1.2 Usaha Yang Telah Dilakukan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembangunan Pertanian………………………………..................... 67
4.1.3 Keadaan Pertanian Di Desa Batukarang Sejak Dibentuknya BPD
Sebagai Badan Legislatif Desa …………………………………... 70
4.2 Kerjasama BPD Dengan Kelompok Tani Dalam Pelaksanaan PembangunanPertanian…………………………………………………... 72
4.3 Keterlibatan Masyarakat Dalam Pembangunan Pertanian……………….. 73
BAB V ANALISIS DATA………………………………….......................... 78
5.1 Peranan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembangunan Pertanian……………………………………..…………………………… 78
5.2 Kerjasama BPD Dengan Kelompok Tani Dalam Pembangunan Pertanian…………………………………………………………………. 81
5.3 Keterlibatan Masyarakat Desa Batukarang Dalam Pembangunan Pertanian……………………………………..………………………….. 83
BAB VI PENUTUP……………………………………………………..….. 85
6.1 Kesimpulan………………………………………………………………. 85
6.2 Saran……………………………………………………………….……… 86
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… xi LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 2 : Pembangunan Irigasi Pertanian Ladang Panggong Lama……………………………………… 75
Gambar 3 : Pembangunan Irigasi Pertanian Ladang Panggong Mbaru……………………………………… 76
DAFTAR BAGAN Halaman
Bagan 1 : Struktur Pemerintahan Desa Batukarang……………………. 50 Bagan 2 : Struktur Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Batukarang………………………………………………….. 56
ABSTRAK PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN DI DESA BATUKARANG KECAMATAN PAYUNG KABUPATEN KARO Nama : Frima Hajirin S. Pelawi Nim : 100903089 Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Negara Pembimbing : Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA
Dengan pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah maka dalam hal ini pemerintah desa memiliki hak untuk mengurus, mengatur rumah tangganya sendiri yang disebut otonomi desa. Desa tidak lagi berada dibawah pemerintahan kecamatan seperti sebelumnya. Untuk itulah telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 72 Tahun 2005 tentang pemerintahan desa. Dimana inti dari peraturan ini adalah memberikan kesempatan kepada pemerintahan desa untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, dengan persyaratan yang diamanatkan yakni diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan, serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah.
Dengan peraturan ini, pemerintah desa harus melakukan sendiri aktivitas perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan. Untuk itulah pemerintah desa harus membuat dan menetapkan sendiri peraturan perundang-undangan untuk lingkup desa masing-masing. Suatu keberhasilan pembangunan terletak pada pemerintahannya sendiri, dalam hal ini pemerintah desa dalam melaksanakan pembangunan harus melibatkan lembaga lain yang paling berpengaruh yaitu Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Karena BPD sebagai satu-satunya lembaga dalam menampung aspirasi masyarakat desa. Dalam melaksanakan pembangunan pertanian pemerintah desa harus mampu bekerjasama dengan BPD dan juga mengikut sertakan masyarakat desa.
Sehubungan dengan hal itu maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian di desa Batukarang, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam pembangunan pertanian di desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo.
Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun fokus penelitiannya adalah peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam pembangunan pertanian. Dalam pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan penelitian kepustakaan.
Dari hasil penelitian yang didapatkan penulis di lapangan bahwa peranan Badan Permusyawaratan Desa di desa Batukarang sudah berjalan dengan baik. Program yang BPD kerjakan juga sudah berjalan, tetapi masyarakat masih kurang diikutsertakan dalam pembangunan pertanian tersebut. BPD juga masih kurang dalam melakukan musyawarah-musyawarah desa karena musyawarah atau rapat dilakukan hanya jika diperlukan saja. Dan perlunya membuat suatu bidang-bidang khusus dalam keanggotaan BPD agar setiap anggota mampu bertanggung jawab pada bidangnya masing-masing.
Kata Kunci : Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pembangunan Pertanian