FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GASTRITIS PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR ANGKATAN 2009

  302 FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GASTRITIS PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR ANGKATAN 2009 Muh.Yusbar

  Kata Kunci : Gastritis, Pola Makan, Stres, Status Ekonomi.

  Data yang dihimpun departemen kesehatan RI, gastritis walaupun terkesan sebagai penyakit ringan, kadang bisa menyebabkan kematian apabila sudah kronis sehingga menyebabkan terjadinya komplikasi pada alat pencernaan yang lain. Departemen kesehatan RI mencatat pada tahun 2005 penyakit gastritis menempati urutan ke-10 dari 10 penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di RSU dengan jumlah penderita 300.995, sedangkan pada tahun 2007 menempati urutan ke lima dengan jumlah penderita 218.872 (1,6%) dan kasus kematian 899 orang (2,8%) prevalensi infeksi Helicobakteri pylori pada penderita peptic ulcer masing- masing sebesar 100% dan 85,7 – 93,9%.

  menempati urutan ke-8 dari 10 penyakit peringkat utama proporsi sebesar 4,5 (WHO,2001). Budiana (2006), mengatakan bahwa gastritis ini terbesar diseluruh dunia dan bahkan diperkirakan diderita lebih dari 1,7 milyar. Pada Negara yang sedang berkembang infeksi dijumpai pada usia tua.

  Healt Country Profile World Healt Organization, tahun 2001 kejadian gastritis

  Menurut data Indonesia Environment

  mendapat urutan yang ke empat banyaknya jumlah penderita gastritis setelah Negara Amerika, Inggris dan Bangladesh yaitu berjumlah 430 juta penderita gastritis (Depkes RI, 2004). Di Negara-Negara Asia,Indonesia mendapat urutan ke tiga setelah negaraIndia danThailand yaitu berjumlah 123 ribu penderita. Sedangkan di Indonesia sendirikota yang penduduknya paling banyak menderita penyakit gastritis adalah Kota Jakarta yaitu 25 ribu penduduk. Pemicu dari penyakit gastritis di Ibu Kota Jakarta yaitu dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang padat dan berpotensi gila kerja sehingga mengakibatkan makan menjadi tidak teratur dan banyak menderita penyakit gastritis ini (Profil Dinkes, 2004).

  Organization (WHO) bahwa Indonesia

  Menurut data dari World Health

  PENDAHULUAN

  pada responden untuk diisi. Setelah data terkumpul, selajutnya data diolah, diedit dan ditabulasi, kemudian data tersebut dianalisi dengan menggunakan Uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p < (α) = 0,05. Hasil bivariat menunjukkan bahwa pola makan (p=0,003), stress (p=0,017), dan status ekonomi (p=0,573). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara Pola Makan, stress dengan kejadian penyakit gastritis pada mahasiswa S1 keperawatan stikes nani hasanuddin Makassar angkatan 2009. Dan tidak ada hubungan antara status ekonomi dengan kejadian penyakit gastritis pada mahasiswa S1 keperawatan stikes nani hasanuddin Makassar angkatan 2009

  

1

, Suriyanti Hasbullah

  Purposive sampling yaitu 77 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner

  S1 keperawatan stikes nani hasanuddin Makassar angkatan 2009 dengan jumlah populasi 340 orang dan berada di tempat penelitian selama penelitian berlangsung dengan tehnik pengambilan sampel

  Analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa

  Secara umum defenisi gastritis ialah inflamasi pada dinding lambung terutama pada mukosa dan submukosa lambung (Danny,2008). Factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit gastritis pada mahasiswa S1 keperawatan stikes nani hasanuddin Makassar angkatan 2009. Penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu pola makan, stress, dan status ekonomi. Sedangkan variabel dependennya adalah penyakit gastritis. Metode penelitian ini yaitu Deskriptif

  ABSTRAK

  (Alamat respondensi:yus_kolut@yahoo.com. 085256179741)

  2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar

  1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar

  2

  (DEPKES). (Anonym,2012).

  303

  Berdasarkan hal tersebut diatas, mendorong peneliti untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis pada Mahasiswa S1 keperawatan STIKES Nani Hasanuddin Makassar angkatan 2009.

  3. Bersedia untuk menjadi Responden

  2. Mahasiswa STIKES Nani Hasanuddin Makassar angkatan 2009

  1. Mahasiswa yang kuliah di STIKES Nani Hasanuddin Makassar

  Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin Makassar angkatan 2009 yang berjumlah 340 orang, dan sampel sebanyak 77 orang Kriteria inklusi

  mengetahui, Faktor-faktor yang berhubungan kejadian gastritis pada Mahasiswa S1 keperawatan STIKES Nani Hasanuddin Makassar angkatan 2009.

  Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, dengan maksud untuk

  Lokasi penelitian Kampus Stikes Nani Hasanuddin Makassar, dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan juli 2013. Dalam penelitian ini menggunakan metode Deskriptif

  Lokasi, populasi, dan sampel

  Hasil interview dengan 20 orang mahasiswa STIKES Nani Hasanuddin Makassar angkatan 2009, ditemukan bahwa sekitar 75% pernah mengalami penyakit gastritis dengan alasan pemicunya yang berbeda – beda satu sama lain.

  Berdasarkan data dari RISKESDAS tahun 2009, pederita gastritis di kota Makassar ditemukan 18147 kasus. Data yang diperoleh dari rekam medic Rumah Sakit Umum Islam Faisal Makassar, jumlah penderita gastritis pada tahun 2009 sebanyak 21 kasus, 2010 sebanyak 32 kasus dan pada tahun 2011 sebanyak 89 kasus (Rekam Medik RSU Islam Faisal Makassar).

  Peneliti memilih mahasiswa karena kebanyakan pada usia ini mereka umumnya memiliki gaya hidup yang asal-asalan seperti kurang memperhatikan makanan yang dikonsumsi baik pola maupun jenis makanannya. Selain itu banyaknya tugas- tugas dari kampus yang memicu stressor pada diri seorang mahasiswa, serta ditambah berbagai persoalan hidup yang tidak kunjung selesai membuat mereka cenderung dihinggapi penyakit gastritis.

  Stress. Hal ini dimungkinkan karena system persarafan di otak berhubungan dengan lambung, sehingga jika seseorang mengalami stress, bisa muncul kelainan dalam lambungnya. Stres bisa menyebabkan terjadi perubahan hormonal di dalam tubuh. Perubahan itu akan merangsang sel-sel dalam lambung yang kemudian memproduksi asam secara berlebihan. Asam yang berlebihan ini membuat lambung terasa nyeri, perih dan kembung. Lama-kelamaan hal ini dapat menimbulkan luka di dinding lambung (Sari,2008:104).

  Stress merupakan sebuah kata yang sering diucapkan, berbagai kondisi yang menunjukkan bahwa orang mengalami ketegangan, kecemasan dan ketakutan seringkali disebut stress. Dalam kehidupan dewasa ini nyaris tanpa kehidupan yang tidak ada stress, dirumah, diperjalanan dan juga ditempat kerja atau sekolah. Pada saat kita memilih pakaian, atau terlambat bangun sementara harus segera pergi, kita akan merasakan situasi yang tidak nyaman, tegang dan merasa tertekan. (Dede rahmat hidayat, M.Psi 2009).

  (Anonym, 2008). Bukan hanya pada status ekonomi dan pola makan yang dapat menimbulkan penyakit maag (gastritis) tetapi, stress juga dapat menimbulkan penyakit gastritis.

  kenyang, dan kesehatan. (Nurjannah S,2011) Faktor ekenomi memegang peranan kunci terhadap kejadian gastritis, karena dengan keadaan tingkat sosial ekonomi masyarakat yang makin memburuk dapat menyebabkan kebutuhan akan nilai gizi akan berakibat menjadi rendahnya daya tahan tubuh masyarakat, sehingga memudahkan untuk menjadi sakit. Tingkat sosial ekonomi masyarakat yang makin memburuk juga dapat menyebabkan terhambatnya proses penyembuhan dan mempunyai kecendrungan untuk membuat parah suatu penyakit.

  preference, rasa lapar, nafsu makan, rasa

  Penerapan pola makan dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu anjuran untuk penderita gastritis. Penerapan pola makan para penderita gastritis tidak terlepas dari faktor budaya, agama atau kepercayaan, status sosial ekonomi, personal

  Menurut (Sri Karjati, 1985:73). Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan cirri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu. Sedangkan pengertian pola makan menurut Sri Handajani (1996:23) adalah tingkah laku manusia atau sekelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan dan pilihan makanan. (Hariyani sulistyoningsih, cetakan kedua, 2012).

BAHAN DAN METODE

  Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Makan Mahasiswa Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009

HASIL PENELITIAN

  Berdasarkan Tabel 6, maka diketahui bahwa Gastritis sebanyak 41 orang (53,2%) responden, sedangkan

  Tidak Gastritis 36 46,8 Total 77 100

  Penyakit Gastritis n % Gastritis 41 53,2

  Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Penyakit Gastritis pada Mahasiswa Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009

  Berdasarkan Tabel 5, maka diketahui bahwa responden dengan Status ekonomi Rendah sebanyak 39 orang (50,6%) responden, sedangkan responden Status ekonomi Tinggi sebanyak 338 orang (49,4%) responden.

  Tinggi 38 49,4 Total 77 100

  Status Ekonomi n % Rendah 39 50,6

  Berdasarkan Tabel 4, maka diketahui bahwa responden dengan Stres sebanyak 35 orang (45,5%), sedangkan responden dengan Tidak Stres sebanyak 42 orang (54,5%) responden. Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Status ekonomi Mahasiswa Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009

  Tidak Stres 42 54,5 Total 77 100%

  Stres n % Stres 35 45,5

  Berdasarkan Tabel 3, maka diketahui bahwa Pola makan yang kurang baik sebanyak 26 orang (33,8%), sedangkan Pola makan yang baik sebanyak 51 orang (66,2%) responden Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Stres pada Mahasiswa Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009

  Baik 51 66,2 Total 75 100

  Pola makan n % Kurang baik 26 33,8

  304

  Kriteria ekslusi

  Perempuan 51 66,2 Total 77 100

  Jenis kelamin n % Laki – laki 26 33,8

  Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin Mahasiswa Stikes Nani Nasanuddin Makassar Angkatan 2009

  Total 77 100% Berdasarkan tabel 1 maka diketahui bahwa terdapat 58 responden yang berumur 19-22 tahun dan 19 responden yang berumur 23-27 tahun.

  Umur Responden n % 19-22 tahun 58 75,3 23-27 tahun 19 24,7

  1. Analisis Univariat Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur Mahasiswa Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009

  2. Data Sekunder Data sekunder juga digunakan sebagai data pelengkap untuk data primer yang berhubungan dengan masalah yang diteliti seperti jumlah keseluruhan Mahasiswa STIKES Nani Hasanuddin Makassar yang menderita penyakit gastritis. Data ini diperoleh dari instansi yang terkait yaitu Mahasiswa STIKES Nani Hasanuddin Makassar.

  1. Data Primer Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti kepada Responden. Pengumpulan data melalui kuesioner di maksudkan untuk diketahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa STIKES Nani Hasanuddin Makassar

  Pengumulan data terdiri dari :

  Pengumpulan Data

  3. Tidak Bersedia untuk menjadi Responden

  2. Bukan Mahasiswa STIKES Nani Hasanuddin Makassar angkatan 2009

  1. Mahasiswa yang tidak kuliah di STIKES Nani Hasanuddin Makassar

  Berdasarkan tabel 2 maka diketahui bahwa terdapat 26 responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 51 responden yang berjenis kelamin perempuan

  305

  Tabel 9 Hubungan Status ekonomi dengan Penyakit Gastritis pada Mahasiswa Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009

  Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Square dari jumlah 77 responden. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara pola makan dengan kejadian penyakit gastritis pada mahasiswa

  1. Hubungan Antara Pola Makan dengan Kejadian Penyakit Gastritis pada Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009.

  PEMBAHASAN

  22 responden (28,6%) diantaranyan status ekonomi rendah tetapi gastritis dan 17 responden (22,1%) status ekonomi rendah tetapi tidak gastritis, sedangkan dari 38 responden (49,4%) yang status ekonomi tinggi, dimana 19 responden (24,7%) diantaranyan status ekonomi tinggi tetapi gastritis, dan 19 responden (24,7%) lainnya status ekonomi tinggi tetapi tidak gastritis.

  Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 77 responden terdapat 39 responden (50,6%) yang status ekonomi rendah dimana

  P=0,573. Dengan demikian Ha ditolak Ho diterima atau tidak ada hubungan antara Status ekonomi dengan kejadian penyakit Gastritis pada Mahasiswa.

  p = 0,573 Berdasarkan Tabel 9, Berdasarkan uji statistik Uji Square diperoleh nilai

  Total 41 53,2 36 46,8 77 100,0

  Gastritis n % n % Rendah 22 28,6 17 22,1 39 50.6 Tinggi 19 24,7 19 24,7 38 49.4

  Total Gastritis Tidak

  Status Ekonomi Penyakit Gastritis

  Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 77 responden, terdapat 22 responden (28,6%) yang stress dimana 7 responden (9,1%) diantaranya stress tetapi gastritis, dan 15 responden (19,5%) lainnya stress tetapi tidak gastritis, sedangkan dari 55 responden 71,4% yang tidak sters, dimana 34 responden 44,2% diantaranya tidak stress tetapi gastritis, dan 21 responden 27,3% lainnya tidak sters tetapi tidak gastritis.

  Tidak Gastritis sebanyak 36 orang (46.8%) responden.

  017. Dengan demikian Ho ditolak Ha diterima atau ada hubungan antara Stress dengan kejadian penyakit Gastritis pada Mahasiswa.

  Total 41 53,2 36 46,8 77 100,0 p = 0,017 Berdasarkan Tabel 8, Berdasarkan uji statistik Uji Square diperoleh nilai P = 0,

  Stres 7 9,1 15 19,5 22 28,6 Tidak 34 44.2 21 27,3 55 71,4

  Gastritis N % N %

  Gastritis Tidak

  Total

  Stres Penyakit Gastritis

  Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 77 responden, terdapat 26 responden (33,8%) yang Pola makan kurang baik, dimana 20 (26,0%) diantara pola makan kurang baik tetapi gastritis, dan 6 responden (67,8%) lainnya pola makan kurang baik tetapi tidak gastritis, sedangkan dari 51 responden (66,2%) yang pola makan baik, dimana 21 responden (27,3%) diantaranya pola makan baik tetapi gastritis, dan 30 responden (39,0%) lainnya pola makan baik tetapi tidak gastritis. Tabel 8 Hubungan Stres dengan Kejadian Penyakit Gastritis pada Mahasiswa Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009

  Berdasarkan Tabel 7. Berdasarkan uji statistik Uji Square diperoleh nilai P = 0, 003. Dengan demikian Ho ditolak Ha diterima atau ada hubungan antara Pola Makan dengan Kejadian Gastritis pada Mahasiswa.

  Pola Makan Penyakit Gastritis Total Gastritis Tidak n % n % Kurang baik 20 26,0 6 7,8 26 33.8 Baik 21 27,3 30 39,0 51 66.2 Total 41 53,2 36 46,8 77 100,0 p = 0,003

  2. Analisis Bivariat Tabel 7 Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Penyakit Gastritis pada Mahasiswa Stikes Nani Makassar Angkatan 2009

  Hubungan tergambar pada Tabel 7 Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 77 responden, terdapat 26 responden (33,8%) yang Pola makan kurang baik, dimana 20 (26,0%) diantara pola makan kurang baik tetapi gastritis, dan 6 responden (67,8%) lainnya pola makan kurang baik tetapi tidak gastritis, sedangkan dari 51 responden (66,2%) yang pola makan baik, dimana 21

  306

  responden (27,3%) diantaranya pola makan baik tetapi gastritis, dan 30 responden (39,0%) lainnya pola makan baik tetapi tidak gastritis.

  Hal ini sejalan dengan teori (Sumanto,2009) Gastritis terjadi akibat makan tidak teratur atau tidak makan apapun dalam waktu relative lama, akibatnya, kadar asam lambung meningkat sehingga permukaan lambung terkikis hingga menimbulkan semacam tukak. Jika pengikisan sudah terjadi, gastritis pun akan semakin berisiko. Gejala penyakit yang tidak muncul tidak lagi sekedar mual, muntah atau sakit perut, tetapi juga meningkat hingga feses yang berdarah.

  Hal ini sejalan dengan teori (Bahar,2009) pola makan yang tidak teratur dapat menimbulkan gejala penyakit gastritis seperti perih dan mual. Hal ini terjadi karena lambung memproduksi asam (asam lambung) untuk mencerna makanan dalam waktu yang teratur. Bahkan, saat tidur pun lambung tetap memproduksi asam walaupun tidak ada makanan yang harus di hancurkan.

  2. Hubungan Antara Stres dengan Kejadian Penyakit Gastritis pada Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009.

  Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Square dari jumlah 77 responden. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara Stress dengan kejadian penyakit gastritis pada mahasiswa Hubungan tergambar pada Tabel 8. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 77 responden, terdapat 22 responden (28,6%) yang stress dimana 7 responden (9,1%) diantaranya stress tetapi gastritis, dan 15 responden (19,5%) lainnya stress tetapi tidak gastritis, sedangkan dari 55 responden 71,4% yang tidak sters, dimana 34 responden 44,2% diantaranya tidak stress tetapi gastritis, dan 21 responden 27,3% lainnya tidak sters tetapi tidak gastritis.

  Hal ini sejalan dengan teori (Sari,2008) stress hal ini dimungkinkan karena system pernafasan di otak berhubungan dengan lambung, sehingga seseorang mengalami stress, bias muncul kelainan dalam lambungnya. Stress bisa menyebabkan terjadi perubahan hormonal didalam tubuh. Perubahan itu akan merangsang sel-sel dalam lambung yang kemudian akan meproduksi asam secara berlebihan. Asam yang berlebihan ini membuat lambung terasa nyeri, perih dan kembung. Lama-kelamaan hal ini dapat menimbulkan luka di dinding lambung.

  Hal ini sejalan dengan teori (Losyk,2007) stress bertindak kejam terhadap system pencernaan, ketika dilanda stress berat, kelenjar liur dapat menghentikan air liur atau dalam kasus lain, mengalirkannya berlebihan. Lambung meningkatkan asamnya sehingga menimbulkan zat asam, rasa mual dan luka..

  3. Hubungan Antara Status ekonomi dengan Kejadian Penyakit Gastritis pada Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009.

  Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Square dari jumlah 77 responden. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara Status ekonomi dengan kejadian penyakit gastritis pada mahasiswa Hubungan tergambar pada Tabel 9. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 77 responden terdapat 39 responden (50,6%) yang status ekonomi rendah dimana

  22 responden (28,6%) diantaranyan status ekonomi rendah tetapi gastritis dan 17 responden (22,1%) status ekonomi rendah tetapi tidak gastritis, sedangkan dari 38 responden (49,4%) yang status ekonomi tinggi, dimana 19 responden (24,7%) diantaranyan status ekonomi tinggi tetapi gastritis, dan 19 responden (24,7%) lainnya status ekonomi tinggi tetapi tidak gastritis.

  Hal ini sejalan dengan teori (Nurjannah s,2011). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara status ekonomi dengan penerapan pola makan pada mahasiswa yang menderita gastritis di Stikes Yarsis. Penelitian ini adalah analitik observasional dan pendekatan secara ‘cross sectional’ populasi dari penelitian ini adalah 26 orang mahasiswa S1 keperawatan semester VI dan VIII di Stikes Yarsis yang menderita gastritis.

  Sampel sebanyak 24 orang responden, diambil secara simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner, lalu diolah dan diuji menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 24 orang responden hamper setengahnya termasuk kategori status ekonomi sedang (41,7%) dan sebagian besar (58,3%) responden tidak taat menerapkan pola makan. Setelah dilakukan uji chi-square dan dilanjutkan dengan uji exact fisher, diperoleh nilai P=1,000 dan α = 0,05, berarti p > α tabel, maka Ho diterima. Jadi kesimpulan dari penelitian ini adalah

  307

  penerapan pola makan mahasiswa penderita gastritis di Stikes Yarsis tidak di pengaruhi oleh factor Status ekonomi.

  KESIMPULAN

  1. Ada Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009

  2. Ada Hubungan Antara Stress Dengan Kejadian Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009

  3. Tidak ada Hubungan Antara Status Ekonomi Dengan Kejadian Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Nani Hasanuddin Makassar Angkatan 2009

  SARAN

  Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat diberikan pada pihak yang terkait :

  1. Bagi Institusi Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi bahan masukan dan informasi untuk pembenahan kesehatan sejak dini khususnya di kalangan para mahasiswa STIKES Nani Hasanuddin Makassar bahwa akan pentingnya menjaga kesehatan.

  2. Bagi peneliti Penelitian ini merupakan pengalaman berharga dan sebagai bahan masukan tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini guna untuk memperoleh kesehatan yang baik, baik dimasa yang sekarang maupun dimasa tua yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

  Akperlamongan.2009. Konsep Pola Makan (http://akperla.blogspot.com/2009/08/konsep-pola-makan.html diakses pada tanggal 23 maret 2013) Anonym.2012. Penyakit Gastritis (http://notemrspooh.blogspot.com/2012/03/penyakit-gastritis.html di akses pada tanggal 23 maret 2013) Anonym.2012.pengertian ekonomi dan hokum ekonomi (http://hukum-on.blogspot.com/2012/06/ pengertian- ekonomi-dan-hukum-ekonomi.html diakses pada tanggal 23 maret 2013) Dede Rahmat Hidayat, M.Psi (2009). Ilmu Perilaku Manusia. CV. Trans Info Media. Jl. Pusdiklat Depnaker No.

  21 Jak-Tim 13570 Fesyu, ristha.2009. hubungan pola makan dan tingkat stress dg kejadian gastritis (http://fesyu- ristha.blogspot.com/2012/06/hubungan-pola-makan-dan-tingkat-stress.html diakses pada tanggal 23 maret 2013). Hariyani Sulistyoningsih, (cetakan kedua 2012) Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Graha Ilmu. Ruko Jambusari No7A. Yogyakarta 55283 Kutau Komputer,2011. Gambaran Pola Makan Dan Pekerjaan Klien Penyakit Gastritis Di Poliklinik Penyakit

  Dalam RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2008 (http://kutaukomputer. wordpress.com/2011/ 12/16/gambaran-pola-makan-dan-pekerjaan-klien-penyakit-gastritis-di-poliklinik-penyakit-dalam-rsud-dr- m-yunus-bengkulu-tahun-2008/ diakses pada tanggal 24 maret 2013).

  Ninda,ranadhiya annisa.2012.pengertian ekonomi. (http://nindaranadhiya.blogspot.com/2012/09/font-definitions- font-face-font.html diakses pada tanggal 24 maret 2013) Nurlina.2012. Tinjauan Umum tentang Ekonomi Islam (http://nurmm.wordpress.com/2012/01/31/ tinjauan-umum- tentang-ekonomi-islam/ diakses pada tanggal 24 maret 2013) Nurjannah S,2011.Hubungan antara status sosial ekonomi dengan penerapan pola makan pada mahasiswa yang menderita gastritis di STIKESYarsis, (http://share.stikesyarsis.ac.id/elib/main/ dok/00252/hubungan- antara-status-sosial-ekonomi-dengan-penerapan-pola-makan-pada-mahasiswa-yang-menderita-gastritis- di-stikes-yarsis diakses pada tanggal 24 maret 2013)

  Sarif La Ode. (2012). Asuhan Keperawatan Gerontik. Nuha Medikal. Jl. Sorowajan Baru 408A Yogyakarta. Suparyanto.2010. konsep dasar ststus ekonomi (http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-dasar- status-ekonomi.html diakses pada tanggal 24 maret 2013) Syakira Husada.2009.Pola Makan (http://puskesmas-oke.blogspot.com/2009/01/pola-makan-1.html diakses pada tanggal 24 maret 2013)