MEMORI BANDING PERKARA PERDATA PERBUATAN

Perihal

: Memori Banding atas Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Nomor : 108 / Pdt. G / 2016 / PN. Jkt. Sel., tertanggal 23 Juni 2016
Lampiran : Surat Kuasa Khusus bermeterai cukup
Jakarta, 21 Juli 2015
Kepada
Yth. Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
Di –
JAKAR TA
Melalui :
Yth. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Di -JAKAR TA
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami :
FIDELIS ANGWARMASSE, SH.
M. R. HIDAYAT TUHELELU, SH.
PETRUS ANGWARMASSE, SH.
Kesemuanya beralamat di Law Office :
“FIDEL ANGWARMASSE & PARTNERS”,
Perumahan Mampang Asri, Jl. Mampang Prapatan XVI No. 25 A, Tegal Parang,

Jakarta Selatan 12790. Telp. 021 933 89928., Hp. 082199744546 // 081213684821
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus bermeterai cukup tertangal 27 Juli 2016, bertindak untuk
dan atas nama klient kami :
Nama
Umur
Jens Kelamin
Agama
Pekerjaan
Alamat

: SUMARDI
: 36 Tahun ( Jambi, 09 Februari 1979 )
: Laki - Laki
: Islam
: Pegawai Negeri Sipil
: Parit Culum I, Rt. 004, Rw. 001, Kel. Parit Culum I, Kec. Muara
Sabak Barat

Selanjutnya disebut PEMOHON BANDING (semula PENGGUGAT)
Dalam Perkara Perdata Nomor 108 / Pdt. G / 2016 / PN. Jkt. Sel.

Melawan:
1. PT. PREMIER EQUITY FUTURES,
Beralamat di Sudirman Plaza – Indofood Tower Lt. 9, Suite 901, Jl.
Jenderal Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta.
Selanjutnya disebut TERMOHON BANDING I (semula TERGUGAT I)
1

2. JONATHAN SIMEON
Vice President PT. Premier Equity Futures, Beralamat di Sudirman Plaza –
Indofood Tower Lt. 9, Suite 901, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 76 – 78,
Jakarta.
Selanjutnya disebut TERMOHON BANDING II (semula TERGUGAT II)
3. MEGA WARNASARI
Marketing PT. Premier Equity Futures, Beralamat di Sudirman Plaza –
Indofood Tower Lt. 9, Suite 901, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 76 – 78,
Jakarta.
Selanjutnya disebut TERMOHON BANDING III (semula TERGUGAT III)
4. RAYMOND ANDREAS
Analis / Trader PT. Premier Equity Futures, Beralamat di Sudirman Plaza –
Indofood Tower Lt. 9, Suite 901, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 76 – 78,

Jakarta.
Selanjutnya disebut TERMOHON BANDING IV (semula TERGUGAT IV)
Selanjutnya disebut
TERGUGAT)

PARA

TERMOHON

BANDING

(semula

PARA

Dengan ini PEMOHON BANDING (semula PENGGUGAT) tersebut di atas, mengajukan
MEMORI BANDING terhadap Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor :
108 / Pdt. G / 2016 / PN. Jkt. Sel., tertanggal 23 Juni 2016 dimaksud, yang Amarnya
menyatakan sebagai berikut :
------------------------------------- M E N G A D I L I : ------------------------------------1. Mengabulkan Eksepsi Kompetensi Absolut yang diajukan oleh Tergugat I, II, III

dan IV;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang memeriksa dan
mengadili perkara a quo;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini
sebesar Rp. 1.341.000,- (Satu Juta Tiga Ratus Empat Puluh Satu Ribu Rupiah).
Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, PEMOHON
BANDING telah menyatakan Banding pada tanggal 30 Juni 2016 di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sehingga dengan demikian masih dalam tenggang
waktu untuk menyatakan Banding;
Bahwa PEMOHON BANDING merasa keberatan atas Putusan Sela Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan Nomor : 108 / Pdt. G / 2016 / PN. Jkt. Sel., tertanggal 23 Juni 2016, baik
mengenai pertimbangan-pertimbangan hukumnya maupun amar putusannya. Namun,
sebelum masuk pada pokok keberatan-keberatan, perkenankanlah kami mengajukan inti
pokok permasalahan dalam perkara ini sebagai Chronologisch (Overzicht) / peristiwa
fakta – fakta yang sejatinya (Feitelijk), sehingga perlu menjadi bahan pertimbangan
terhadap Historsche Rechten tersebut, yaitu :
2

-


Bahwa pada bulan Oktober 2014, saat Penggugat tugas dinas ke Jakarta, Tergugat
II dan Tergugat III menemui Penggugat di Hotel Grand Alia Cikini (Hotel Tempat
Penggugat Menginap). Tergugat II dan Tergugat III kemudian melakukan
prospek bahkan berjanji akan memberikan keuntungan secara konsisten
kepada Penggugat sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah) per minggu
bahkan untuk menjamin janji tersebut, trading akan langsung dilakukan
oleh Tergugat II dan Timnya;

-

Bahwa pada saat pertemuan tersebut, setelah melakukan prospek, Tergugat II
meminta Penggugat untuk menandatangani Blanko, Form, dokumen yang
belum diisi (kosong), tanpa memberikan kesempatan kepada Penggugatn
untuk membacanya serta tanpa ada penjelasan terlebih dahulu baik dari
Tergugat II maupun Tergugat III. Setelah seluruh Blanko, Form, dokumen
yang belum diisi (kosong) tersebut ditandatangani oleh Penggugat, Blanko,
Form, dokumen yang belum diisi (kosong) tersebut dibawa lagi oleh
Tergugat II maupun Tergugat III;

-


Bahwa keesokan harinya setelah pertemuan sebagaimana tersebut pada angka (3),
angka (4) dan angka (5) di atas, Penggugat diminta untuk mentransfer dana /
modal (Top Up Account) kepada Tergugat I dengan cara Penggugat dijemput
di Hotel Grand Alia Cikini oleh Tergugat II maupun Tergugat III dan
diantar ke Bank BCA Sudirman kemudian Penggugat melakukan transfer
sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) ke Rekening BCA Sudirman
dengan Nomor Rekening 035 311 7863 atas nama PT. Premier Equity
Futures (Tergugat I);

-

Bahwa setelah melakukan transfer, Penggugat mendapatkan konfirmasi melalui
pesan singkat (SMS) dari Tergugat I, yang berisi “No. Account, Login, Master,
Investor dan Server”. Sesuai janji dan permintaan Tergugat II maupun
Tergugat III sebagaimana tersebut pada angka (3) bahwa trading akan
langsung dilakukan oleh Tergugat II dan Timnya maka Penggugat kemudian
mengirimkan SMS konfirmasi tersebut kepada Tergugat II;

-


Bahwa pada bulan November 2014, tepatnya 1 (satu) minggu setelah dana
ditransfer oleh Penggugat, Tergugat II menyampaikan kepada Penggugat bahwa
Timnya sulit untuk trading jika resiko Penggugat hanya sebesar Rp. 10.000.000,(Sepuluh Juta Rupiah), sehingga Tergugat II meminta kepada Penggugat agar
resiko dinaikkan menjadi Rp. 30.000.000,- (Tiga Juta Rupiah). Permintaan
Tergugat II tersebut kemudian disepakati oleh Penggugat;

-

Bahwa beberapa kali Tergugat II dan Timnya melakukan transaksi, Tergugat II
dan Timnya terlebih dahulu memberikan konfirmasi kepada Penggugat, sebelum
melakukan transaksi;

-

Bahwa pada tanggal 15 hingga tanggal 16 Desember 2014, Tergugat II dan
Timnya tidak lagi memberikan konfirmasi kepada Penggugat, sehingga
Penggugat tidak mengetahui apakah transaksi tetap dilakukan atau
dihentikan, apakah transaksi mengalami keuntungan atau kerugian.
3


-

Dikarenakan tidak ada konfirmasi dari Tergugat II dan Timnya, Penggugat
berinisiatif untuk menghubungi Tergugat IV, salah seorang Tim Tergugat II yang
melakukan transaksi, namun Tergugat IV sulit bahkan tidak dapat dihubungi;
Bahwa pada tanggal 17 Desember 2014, saat Penggugat melaksanakan dinas luar
ke Jakarta, Penggugat berniat mendatangi Kantor Para Tergugat untuk
menanyakan perkembangan account Penggugat. Mengetahui Penggugat berada di
Jakarta, Tergugat II mengajak Penggugat ke Kantor Para Tergugat di Sudirman
Plaza – Indofood Tower Lt. 9, Suite 901, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 76 –
78, Jakarta. Setibanya di Kantor, Penggugat bertemu dengan Tergugat IV.
Penggugat sangat terkejut, saat Tergugat II menjelaskan bahwa account
Penggugat mengalami kerugian kurang lebih Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta
Rupiah) dan hanya tersisa Rp. 4.587.900,- (Empat Juta Lima Ratus Delapan
Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus Rupiah);

-

Bahwa atas kerugian sebagaimana tersebut pada angka (12), Tergugat II

menyalahkan Tergugat IV karena terlalu sibuk mengurusi permasalahan
pribadi Tergugat IV. Sebaliknya Tergugat IV menyalahkan Tergugat II
karena Tergugat II memaksa Tergugat IV untuk mengikuti pola trading big
player. Terjadilah perdebatan antara Tergugat II dengan Tergugat IV
tentang siapa yang bertanggungjawab atas kerugian yang dialami account
Penggugat;

-

Bahwa mendengar perdebatan antara Tergugat II dengan Tergugat IV, Penggugat
merasa tidak ada solusi ataupun jawaban yang memuaskan yang akan Penggugat
dapatkan dari Tergugat II dan Tergugat IV. Dan berhubung jadwal penerbangan
pesawat kembali ke Jambi, akhirnya Penggugat mohon diri dan berangkat pulang
ke Jambi;

-

Bahwa setelah Penggugat pulang ke Jambi, Penggugat berulang kali
berkomunikasi meminta pertanggungjawaban Tergugat II dan Timnya.
Tergugat II meminta Penggugat untuk menambah modal Rp. 35.000.000,(Tiga Puluh Lima Juta Rupiah), tetapi Penggugat sampaikan ke Tergugat II

dan Tergugat IV bahwa Penggugat sudah tidak memiliki apa-apa lagi, yang
tersisa hanya mobil. Mendengar penyataan Penggugat tersebut, Tergugat II
berjanji dengan menyampaikan kepada Penggugat bahwa dengan
menambah modal, maka modal awal dapat segera kembali dan recovery.
Sedangkan Tergugat IV berjanji dengan menyampaikan kepada Penggugat
bahwa apabila Penggugat menjual mobilnya untuk tambahan modal / top up
maka dipastikan Penggugat dapat membeli mobil kembali. Terpengaruh oleh
janji serta bujuk rayu Tergugat II dan Tergugat IV maka pada bulan
Januari 2015, Penggugat melakukan tambahan modal / top up senilai Rp.
70.000.000,- (Tujuh Puluh Juta Rupiah), yang dilakukan dengan cara
Penggugat melakukan transfer ke Rekening dengan Nomor Rekening 035
311 7863 atas nama PT. Premier Equity Futures (Tergugat I);

-

Bahwa pada tanggal 4 Februari 2015, Penggugat mengingatkan Tergugat II untuk
melakukan pengawasan transaksi seaman mungkin agar sesuai dengan janji
Tergugat II dan Tergugat IV sebagaimana tersebut pada angka (16) di atas. Atas
4


peringatan Penggugat tersebut, Tergugat II berjanji "pasti" akan melakukan
pengawasan transaksi seaman mungkin;
-

Bahwa pada tanggal 6 Februari 2015, hal yang sama terulang kembali yaitu
Tergugat IV melakukan transaksi tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada
Penggugat baik sebelum maupun pada saat melakukan transaksi. Alhasil,
transaksi yang dilakukan oleh Tergugat IV tersebut mengalami kerugian sehingga
untuk kedua kalinya modal yang diserahkan Penggugat habis kembali. Setelah
melakukan transaksi yang mengakibatkan kerugian terhadap modal
Penggugat, barulah Tergugat IV mengirim pesan melalui media sosial
WhatApp, meminta "maaf" dan berjanji "mau injek".

-

Bahwa pada tanggal 13 Februari 2015, Penggugat mengirimkan Surat
Permohonan kepada Tergugat I, perihal : Mohon Tindak Lanjut Kelalaian Wakil
Pialang Berjangka Senior (Bapak Joe Simon/081806360034/081219748585),
dalam pengelolaan account Name : PEFJ9279, tertanggal 13 Februari 2015
melalui email Penggugat sumardi7927@gmail.com kepada Tergugat I melalui
email premier_jakarta@yahoo.com. Permohonan Penggugat tersebut ditanggapi
oleh Tergugat I melalui email pada tanggal 16 Februari 2015, yang isinya
“Selamat Pagi Bapak Sumardi Ahmad, kami sudah terima surat dari bapak dan
sudah kami beritahu kepada pihak management. Kami mohon kesabaran bapak
karena sekarang sedang kami tindaklanjuti”;

-

Bahwa pada tanggal 16 dan 17 Februari 2015, Penggugat kembali lagi
mengirimkan Surat Permohonan kepada Tergugat I, perihal : Mohon Tindak
Lanjut Kelalaian Wakil Pialang Berjangka Senior (Bapak Jonathan
Simeon/081806360034/081219748585), dalam pengelolaan account Name :
PEFJ9279, tertanggal 16 dan 17 Februari 2015 melalui email Penggugat
sumardi7927@gmail.com
kepada
Tergugat
I
melalui
email
premier_jakarta@yahoo.com;

-

Bahwa dikarenakan lambatnya tanggapan dari Tergugat I terhadap permohonan
Penggugat maka Penggugat ke Jakarta dan langsung mendatangi Kantor Tergugat
I dengan tujuan ingin menemui bagian managemen serta Tergugat II dan Timnya.
Akan tetapi Penggugat sangat kecewa karena tidak bisa menemui Bagian
Manajemen yang dapat mengambil keputusan maupun Tergugat II dan Timnya,
Penggugat hanya bisa menemui Bagian Complaint yaitu Ogie dan Fanny. Melalui
Ogie dan Fanny akhirnya Penggugat hanya dapat menemui Tergugat III.
Dihadapan Ogie dan Fanny, Tergugat III mengakui kesalahannya dan mengakui
kesepakatan bahwa pada saat joint dengan Tergugat I, Penggugat hanya mau
resiko Rp. 30.000.000,- (Tiga Juta Rupiah). Dan pada saat itulah, Perjanjian
Perdagangan Kontrak Berjangka dan Dokumen Pemberitahuan Adanya
Resiko Yang Harus Disampaikan Oleh Pialang Bejangka Untuk Transaksi
Kontrak Derivatif Dalam Sistem Perdagangan Alternatif serta dokumendokumen lainnya, baru diserahkan oleh Fanny kepada Penggugat;

-

Bahwa setelah beberapa kali Penggugat mengajukan Surat Permohonan kepada
Tergugat I namun tidak ditanggapi sehingga mendorong Penggugat untuk
langsung mendatangi Kantor Tergugat I dan akhirnya pada tanggal 18 Maret
5

2015, Tergugat I mengirimkan surat kepada Penggugat, perihal : Tanggapan atas
pengaduan nasabah PEFJ9279, tertanggal 18 Maret 2015;
-

Bahwa menanggapi surat tanggapan dari Tergugat I sebagaimana tersebut pada
angka (20) di atas, maka pada tanggal 20 Maret 2015, Penggugat mengirim surat
permohonan kepada Tergugat I agar dilakukam mediasi. Namun, karena
lambatnya tanggapan dari Tergugat I, maka pada tanggal 13 April 2015,
Penggugat mengajukan surat pengaduan Badan Pengawasan Perdagangan
Berjangka dan Komoditi (BAPPEBTI);

-

Bahwa dengan tidak adanya titik temu dalam mediasi maka Penggugat
mengadukan permasalahan ini kepada PT. Bursa Berjangka Komoditi (Jakarta
Futures Exchange) untuk dapat dilakukan mediasi. Namun hingga berakhirnya
mediasi, antara Penggugat dengan Para Tergugat tidak tercapai kesepakatan
(gagal). Bahwa akibat dalam Mediasi tidak terjadi kesepakatan yang kemudian
dikeluarkan Laporan Hasil Penanganan Pengaduan No. : L / JFX / DHK / 09 –
15 / 038, tertanggal 23 September 2015 dari PT. Bursa Berjangka Komoditi
(Jakarta Futures Exchange) dan terhadap opsi penyelesaian pengaduan yang
diberikan oleh PT. Bursa Berjangka Komoditi (Jakarta Futures Exchange),
Penggugat memilih dan memutuskan untuk mengajukan Gugatan ke Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat;

Bahwa PEMOHON BANDING sangat keberatan atas Putusan Sela Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan Nomor : 108 / Pdt. G / 2016 / PN. Jkt. Sel., tertanggal 23 Juni 2016 karena
Putusan tersebut adalah sangat tidak adil (onrechtvaardig) dan telah salah dalam
menerapkan Hukumnya, yakni dengan kurang cukupnya memberikan Pertimbangan
Hukum (Onvoldoende gemotiveerd), sehingga CACAT HUKUM dan PUTUSAN
DAPAT DIBATALKAN (Vernietigbaar).
Adapun Keberatan dari PEMOHON BANDING terhadap Pertimbangan Hukum Judex
Facti dalam Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 108 / Pdt. G / 2016 /
PN. Jkt. Sel., tertanggal 23 Juni 2016, dapat kami uraikan sebagai berikut :
1. Bahwa Pertimbangan hukum Judex Facti terhadap Kesepakatan Para Pihak
mengenai Pilihan Penyelesaian Perselisihan dalam Perjanjian Pemberian Amanat
Untuk Transaksi Kontrak Derivatif Dalam Sistem Perdagangan Alternatif dan
Dokumen Pemberitahuan Adanya Resiko Yang Harus Disampaikan Oleh Wakil
Pialang Berjangka Untuk Transaksi Kontrak Derivatif Dalam Sistem Perdagangan
Alternatif, ternyata hanya menilai dan memberikan pertimbangan
berdasarkan adanya tanda tangan PEMOHON BANDING (SUMARDI)
dengan DEBBY YULIANTINI (Wakil Pialang PT. Premier Equity Futures)
dan Ir. G. GANDA SUDJANA (Direktur Utama PT. Premier Equity Futures)
namun sama sekali tidak mencermati serta mempertimbangkan proses
terjadinya penandatanganan Perjanjian Pemberian Amanat Untuk Transaksi
Kontrak Derivatif Dalam Sistem Perdagangan Alternatif dan Dokumen
Pemberitahuan Adanya Resiko Yang Harus Disampaikan Oleh Wakil Pialang
Berjangka Untuk Transaksi Kontrak Derivatif Dalam Sistem Perdagangan
Alternatif tersebut;
2. Bahwa Judex facti tidak cermat atau kurang cukup mempertimbangkan (on
voldoende gemotiveerd) fakta - fakta bahwa :
6

-

PEMOHON BANDING belum pernah bahkan tidak pernah bertemu
dengan Debbie Yuliantini selaku Wakil Pialang Berjangka PT. Premier
Equity Futures, yang menandatangani Perjanjian Pemberian Amanat Untuk
Transaksi Kontrak Derivatif Dalam Sistem Perdagangan Alternatif dan
Dokumen Pemberitahuan Adanya Resiko Yang Harus Disampaikan Oleh Wakil
Pialang Berjangka Untuk Transaksi Kontrak Derivatif Dalam Sistem
Perdagangan Alternatif;

-

PEMOHON BANDING belum pernah bahkan tidak pernah bertemu
dengan Ir. G. Ganda Sudjana selaku Direktur Utama PT. Premier Equity
Futures, yang menandatangani Perjanjian Pemberian Amanat Untuk Transaksi
Kontrak Derivatif Dalam Sistem Perdagangan Alternatif dan Dokumen
Pemberitahuan Adanya Resiko Yang Harus Disampaikan Oleh Wakil Pialang
Berjangka Untuk Transaksi Kontrak Derivatif Dalam Sistem Perdagangan
Alternatif, hingga terjadi mediasi I di Kantor Tergugat I;

3. Bahwa Judex facti tidak cermat atau kurang cukup mempertimbangkan (on
voldoende gemotiveerd) fakta - fakta bahwa :
-

Perjanjian Pemberian Amanat Untuk Transaksi Kontrak Derivatif Dalam
Sistem Perdagangan Alternatif adalah Perjanjian Baku (Perjanjian yang
mencantumkan Klausula Baku);

-

Perjanjian Pemberian Amanat Untuk Transaksi Kontrak Derivatif Dalam
Sistem Perdagangan Alternatif, telah dipersiapkan dan ditetapkan
terlebih dahulu secara sepihak oleh TERMOHON BANDING I;
Vide :
Pasal 1 angka 10 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen, yang berbunyi :;
“Klausula Baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat
yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak
oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau
perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen”.
Pasal 18 Ayat (3) Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen, yang berbunyi :
“Setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku usaha pada
dokumen atau perjanjian dinyatakan BATAL DEMI HUKUM”

4. Bahwa Judex facti tidak cermat atau kurang cukup mempertimbangkan (on
voldoende gemotiveerd), terutama mengenai :
-

Judex Facti tidak mempertimbangkan (onvoldoende gemotiverd) Bukti
Penggugat yang diberi tanda P-2 mengenai Laporan Hasil Penanganan
7

Pengaduan yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta
Futures Exchange).
Perjanjian Pemberian Amanat Untuk Transaksi Kontrak Derivatif Dalam
Sistem Perdagangan Alternatif sejak semula telah dinyatakan BATAL DEMI
HUKUM oleh karenanya PT. Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures
Exchange) memberikan opsi penyelesaian yang dapat ditempuh oleh
Penggugat, yaitu melalui :
a. Mediasi di Komite Perilaku dan Keanggotaan JFX;
b. Badan Arbitrase Perdagangan Berjangka Komoditi (BAKTI);
c. Jalur hukum (perdata atau Pidana);
Terhadap pilihan (opsi) dari PT. Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta
Futures Exchange), Penggugat memilih opsi penyelesaian perselisihan
melalui Pengadilan Negeri.
5. Bahwa Putusan Judex Facti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 108 / Pdt.
G / 2016 / PN. Jkt. Sel., tertanggal 23 Juni 2016 adalah sangat menyesatkan dan
menyinggung rasa keadilan (onrechtvaardig). Oleh karenanya Putusan Judex
Facti tersebut Cacat Hukum dan Dapat Dibatalkan (Vernietigbaar).;
Vide :
a.

Jurisprudensi Putusan Mahkamah Agung R.I tanggal 16 - 12 - 1970
Reg.No.492.K/ Sip / 1970, putusan M.A.R.I tanggal 21 - 2 - 1980 Reg.No.
820.K/ Sip / 1977 dan putusan M.A.R.I tanggal 26 - 6 - 2003 Reg. No. 2778.
K / Pdt / 2000, yang berbunyi :
“ Apabila Hakim (Judex Facti) kurang cukup mempertimbangkan sehingga
merupakan Pertimbangan Hakim Yang Kurang Cukup (onvoldoende
gemotiveerd), maka putusan adalah cacat Hukum dan dapat Dibatalkan
(vernietigbaar)”

b.

Jurisprudensi Putusan Mahkamah Agung R.I tanggal 22-7-1970
No.638.K/Sip/1969, yang berbunyi :
“ Mahkamah Agung menganggap perlu meninjau keputusan Pengadilan Negeri
/ Pengadilan Tinggi yang kurang cukup dipertimbangkan (onvoldoende
gemotiveerd)”.

c.

Jurisprudensi Putusan Mahkamah Agung R.I tanggal 10 Desember
1985 No.2461 K/ pdt/1984, yang berbunyi :
“ Putusan yang tidak seksama dan Rinci menilai dan mempertimbangkan
segala fakta yang ditemukan didalam proses persidangan dianggap salah
menerapkan hukum dan dinyatakan tidak cukup dipertimbangkan
(onvoldoende Gemotivieerd/insufficient Judgement) yang berakibat
dibatalkan”

Berdasarkan keberatan - keberatan PEMOHON BANDING tersebut di atas, dengan
hormat kepada Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta / Majelis Hakim yang memeriksa
dan mengadili perkara a quo berkenan untuk menjatuhkan Putusan sebagai berikut :
PRIMAIR
8

1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Banding PEMOHON Banding untuk
seluruhnya;
2. Membatalkan Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 108 / Pdt.
G / 2016 / PN. Jkt. Sel., tertanggal 23 Juni 2016;
3. Membebankan seluruh biaya perkara yang timbul di semua tingkat sesuai undangundang yang berlaku.
SUBSIDAIR
Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) menurut Hukum, Keadilan
dan Kebenaran yang tepat (redelijk / Naar goede / justitie rechtdoen).
Demikianlah MEMORI Banding ini kami ajukan kehadapan Yang Mulia Ketua
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta atas perhatian, perkenan dan terkabulnya Permohonan ini
diucapkan terimakasih.

Hormat kami,
KUASA HUKUM PEMOHON BANDING (Semula PENGGUGAT)

( FIDELIS ANGWARMASSE, SH. )

( M. R. HIDAYAT TUHELELU, SH. )

( PETRUS ANGWARMASSE, SH. )

9