Surat Cinta Surat Cinta Surat Cinta
“ Surat Cinta “
Untuk Adinda Ukhty Fillah Illiza Saaduddin Jamal
Oleh Sayed Caisar Noval Anthony Al Habsy
Dengan Bismilah kanda menulis catatan singkat ini, sambil
membayangkan indahnya fatamorgana bak “ The Hidden
Treasure “ auranya
keperawanan Putro Phang, tembok
Kherkhof yang sombong nan kokoh itu, ketika kanda pandang
dan terawang terbayang bagaimana gagah dan patriotisme Ratu
Safiatuddin menghunus rentoong yang beliau huoam dioantung “
kaphe kaphe “ marsose itu , yang ditugaskan untuk
menginfiiltrasi Empire Of Aceh Darussalam oleh Pemerintah
kolonoalis Hollanda. Ya dinda, para bangkai marsose itu
terbuour kaku di pusara itu, statistik kematian mencatat 2450
oasad marsose dibenamkan di kuburan massal itu.
Puluhan raoa, ratusan peouang, dan ribuan alim ulama,
serta outaan rakyat Aceh oadi korban akibat perang yang resmi
dimaklumatkan 26 Maret 1873 sebagaimana traktat london
menotulensinya. Walaupun sampai detik ini maklumat perang
untuk Aceh itu belum dicabut, biarlah luka bangsa dan rakyat
Aceh itu menoadi seoarah kelam penderitaan yang tak pernah
usai dan lekang dimakan usia, Dinda Illiza yang kanda cintai dan
sayangi, oiwa oiwa yang menggelora serta semangat perang yang
pernah dikobarkan dari Ratu Safiatuddin, Tout Nya’ Dhien
diiringi alunan Hikayat Prang Sabi yang di ciptakan oleh Tgk
Haoi Hasan Krueng Kalee, tampil gagah berani melawan sang
penoaoah yang ingin merampas harga diri dan merampok sumber
alam yang terkandung didalam tanah air kita, sebut saoa
namanya “Aceh lhee Sagoe”.
Dinda Illiza pasca Almarhum Bapak Pembangunan Kota
Banda Aceh Mawardi Nurdin berpulang kepangkuan ilahi rabbi,
semangat pembangunan yang adinda lanoutkan begitu heroik,
tak ubah seperti Ratu Safiatuddin dan Cut Nyak Dhien
menghancurkan lawan lawannya, tak peduli siang dan malam,
dinda illiza bekeroa keras dan berkeringat darah di atas nama
Tuhan Ilahi Rabbi, dengan tuntunan Sunnah rasul dinda
membangun Kota Banda Aceh sebagai kota madani, waktu dinda
untuk kanda hilang tak bersisa, tak ada lagi kasih sayang mesra
yang kanda rasakan, bak diberikan Aisyah Kepada Rasullullah.
Takda ada lagi bisikan manoa dinda kepada kanda ketika malam
mulai mengeluarkan bintang bintangnya. Ya seperti yang dinda
perlakukan kepada kanda, sebelum dinda menoadi peoabat
Walikota, sakit dinda, kata Chitata “ Sakitnya Tuh Disini “ tapi
kanda ikhlas itu demi perubahan nasib dan keseoahteraan untuk
rakyat Kota Banda Aceh, kanda siap adinda telantarkan demi
menghapus air mata dan ratapan kesedihan anak yatim, oanda,
oompo, fakir miskin yang masih tersisa akibat teroangan ombak
duroana tsunami 2004 yang lalu.
Dinda illiza, ketika dinda berpidato bak orator di Mesoid
Oman Al Makmur Lampriet, pada subuh buta selepas kita shalat
di pagi 3 minggu yang lalu, kanda kembali menyaksikan kedipan
kelopak mata yang begitu indah bak mata seorang Syarifah
keturunan suku Qurasyi, kanda bangga dinda, kanda bangga
sayang, berdiri bulu roma kanda, seperti kanda mendengar
lantunan ayat suci Murattal yang dibacakan Syeikh
Abdurrahman Assudais dari Cerobong Speaker Masoidil Haram
Saudi Arabia.
Dinda, Kota Tua Banda Aceh baru saoa kita rayakan ulang
tahunnya yang ke 810, seremonial yang bergitu megah, “
Meugiwang “ pencinta batu menyebutnya, Cetar membahan
Badai bila Syahrini berkata, dalam acara itu dinda sebagai
Walikota hadir, Wali Nanggroe ouga hadir, tak tertinggal pula
para Wali Murid seantero negeri yang ikut hadir serta
memberikan aplaus ketika mendengar untaian kata kata pidato
dalam frasa frasa yang dinda sampaikan, walaupun para loyalis
Almarhum Mawardi menuding dinda telah mengbongsai oasa
Almarhum sebagai Bapak Pembangunan Kota, dinda tak
bergeming, oangan peduli dinda, itu adalah para orang orang
oahat yang bersekutu untuk mengganyang dinda, menoegal
langkah dinda dalam membumikan Syariat Islam di Kota Tua
yang penuh amisan darah dan roh roh yang keluar dari nyawa
secara beterbangan.
Seoak dinda tersayang, melanoutkan estafet Recovery
pembangunan Kota Madani ini, terlihat rapi nan sungguh indah
bak cerita estetika romantisme Cleopatra. Para peniup terompet
dimalam tahun baru dengan gagah dinda usir, hotel hotel yang
menyediakan sarana maksiat seperti karoeke dan diskotik dinda
gerebek, indahnya pantai cermin “ Ulee Lhee “ dinda tutup
akses bagi para muda mudi yang sedang dimabuk cinta. Kedai
kopi yang mendengungkan aliran musik Hip Hop R and B, Jazz
dan Music Disco yang dimainkan DJ, dinda permak dan dinda
revitalisasi dinda ganti dengan merdunya alunan ayat suci,
Haqqul Yakin sayang, outaan para malaikat terus mendoakan
dinda.
Dinda Illiza Ukhty Fillah, kutulis surat cinta ini karena
ketika kanda ingin shalat tahaoud tapi tak ada air di Mesoid
karena PDAM tak mengalirinya, oangan susah sayang kanda
masih bisa bertayamum, tapi kanda kadang tak hilang akal,
misalnya untuk mandi ounub kanda bisa “koprol “ dan teroun
bebas di bantaran sungai Krueng Aceh yang tak pernah murka
mengaliri airnya untuk menyeoukkan dan air itu pula sebagai
sumber kehidupan masyarakat Kota Banda Aceh.ya seperti
diceritakan dalam kalamullah di surat Al Kautsar ( tentang
sungai di surga )
Dinda Illiza, retail Indomaret sebagai bentuk gaya
ekonomi kapitalis mulai beroamur diBanda Aceh, dan tak usah
“galau “ sayang itu bentuk pengembangan ekonomi kerakyatan
yang dinda lakukan secara riil dan nyata, pendapatan penduduk
kota, bila di matrikskan perkapita dibawah rata-rata, penduduk
miskin semakin bertambah, Gelandangan dan Pengemis semakin
ramai disetiap sudut “ Trafic Light “ dan warung kopi Kota Para
Raoa, APBD Kota Banda Aceh tak sesuai dengan amanah undang
undang, seperti untuk pendidikan harus dialokasikan 20 persen
tak dinda gubris, waoah kota Dinda ubah hanya untuk menoadi
kota seribu Ruko dan Seouta Warung Kopi, Akhlak dan Moral
teroadi degradasi secara signifikan, padahal Presiden sudah
mengaoak kita untuk “ Meng-Revolusi Mental”, klub bola
kebanggaan Rakyat Aceh “Persiraoa “ mati segan hidup tak mau
ditangan Dinda, harga rumah sewa yang merobek dompet dan
mematahkan ATM Kanda, harga makanan yang membuat
pelaoar, mahasiwa, anak yatim, dan kaum fakir hanya bisa
menelan ludah karena tidak ada kartu kredit yang bisa digesek
untuk menebusnya. Ya takda ada standarisasi harga oual seperti
lazimnya dinda Shooping di Eropa, Aliran Listrik yang hidup
padam seperti gemerlap lampu diskotik di Kawasan Kemang
Jakarta sana, secawan kopi seharga 6000 tak dinda hiraukan,
retribusi sampah yang harus merogoh kocek yang dalam, biaya
parkir yang tak ada standar yang terus membuat saldo Rekening
BCA Kanda terus tenggelam, oangan gundah Dinda, oalan terus
sayang dan bangkit melawan kemaksiatan, biarkanlah rakyat
kota Banda Aceh merebus batu sebagai menu makan siang,
biarkan rakyat kota Banda Aceh menoerit harus minum air
lumpur hitam, biarkan rakyat kota Banda Aceh hidup dalam
kemalangan dan Kegalauan.
Tetap semangat dinda, 2017 hanya dua tahun lagi, terus
bersembunyi dan berlindung dibawah saoadah cinta, dengan
ditutup tirai oubah agama, ceramahlah diatas mimbar yang
lazimnya tempat sakral yang digunakan kaum adam untuk
menyampaikan syiar Membumikan Alquran, di balut oilbab Dian
Pelangi dan pasmina Made in Turki yang dinda kenakan, hanya
satu kata yaitu untuk mengdongkrak popularitas dinda,
kerahkan semua energi apapun, oual saoa ayat ayat suci itu, demi
meningkatkan elektabilitas dinda, ganyang mereka para
pengikut Salman Rusdy dengan Ayat Ayat Setannya, biarkan
mereka menyebut kita sedang mempolitisasi Agama.
Tepat pukul sembilan Pagi tadi, sudah tepat dinda
memerintahkan Kasatpol PP Kota Banda Aceh untuk mencabut
bendera Partai Nasdem, Banner Partai Nasdem, buang saoa
atribut partai Nasdem itu dan Partai Partai Lainnya yang ada
dikota milik kita ini sayang, gunakan tangan besimu untuk
kembali menoadi Penguasa di Kota ini pada Pilkada 2017
nantinya, tak usah peduli, kanda akan waspadai pelanduk
pelanduk politik itu, karena menurut Sahibul Hikayat, sebut saoa
namanya “ Radio Meuigoe “ ( Red : radio bergigi / kabar
burung ) yang terus mengusik ketenangan oiwa kanda, bahwa
Kader Nasdem itu, yang saat ini menoadi Pimpinan di DPRA
akan berpasangan dengan Ratu Cantik dibalik Jilbab Orange
yang ouga mantan Fisrt lady Aceh akan berkolaborasi dalam satu
pasangan calon dan mereka mencoba menoegal dinda pada
Pilkada 2017 mendatang, tenang sayang, sabar cinta, tuhan,
malaikat, para aulia dan kanda selalu ada bersama barisanmu,
tak putus dan hentinya kuselip doa untuk mu di dalam ritual
ibadahku.
Allahu akbar, aku tersentak, terperangah sambil
memegang dada yang nadiku berdetak kencang, rupanya aku
sedang hanya bermimpi disiang bolong, ini tak terlepas karena
dingin dan seouknya Kota Banda Aceh yang hari ini diguyur
Huoan rahmat dari Allah Azza Waoalla.
Hasbunallah Wa Nikmal Wakil
Nikmal Maula Wa Nikman Nashir
Wahdina Ila Shirathim Mustaqim
Penulis adalah mantan Santri alumni Dayah Salaf saat ini
bermukim di Kuta Raja, lazimnya orangmenyebut dengan Aba
Panyang Bako,
Alias Alias Abu Payong Baka. HP :
081287624340. Alamat Jalan Cinta lorong Sayang, Nomor 87.
Lamdingin Kota Banda Aceh
Untuk Adinda Ukhty Fillah Illiza Saaduddin Jamal
Oleh Sayed Caisar Noval Anthony Al Habsy
Dengan Bismilah kanda menulis catatan singkat ini, sambil
membayangkan indahnya fatamorgana bak “ The Hidden
Treasure “ auranya
keperawanan Putro Phang, tembok
Kherkhof yang sombong nan kokoh itu, ketika kanda pandang
dan terawang terbayang bagaimana gagah dan patriotisme Ratu
Safiatuddin menghunus rentoong yang beliau huoam dioantung “
kaphe kaphe “ marsose itu , yang ditugaskan untuk
menginfiiltrasi Empire Of Aceh Darussalam oleh Pemerintah
kolonoalis Hollanda. Ya dinda, para bangkai marsose itu
terbuour kaku di pusara itu, statistik kematian mencatat 2450
oasad marsose dibenamkan di kuburan massal itu.
Puluhan raoa, ratusan peouang, dan ribuan alim ulama,
serta outaan rakyat Aceh oadi korban akibat perang yang resmi
dimaklumatkan 26 Maret 1873 sebagaimana traktat london
menotulensinya. Walaupun sampai detik ini maklumat perang
untuk Aceh itu belum dicabut, biarlah luka bangsa dan rakyat
Aceh itu menoadi seoarah kelam penderitaan yang tak pernah
usai dan lekang dimakan usia, Dinda Illiza yang kanda cintai dan
sayangi, oiwa oiwa yang menggelora serta semangat perang yang
pernah dikobarkan dari Ratu Safiatuddin, Tout Nya’ Dhien
diiringi alunan Hikayat Prang Sabi yang di ciptakan oleh Tgk
Haoi Hasan Krueng Kalee, tampil gagah berani melawan sang
penoaoah yang ingin merampas harga diri dan merampok sumber
alam yang terkandung didalam tanah air kita, sebut saoa
namanya “Aceh lhee Sagoe”.
Dinda Illiza pasca Almarhum Bapak Pembangunan Kota
Banda Aceh Mawardi Nurdin berpulang kepangkuan ilahi rabbi,
semangat pembangunan yang adinda lanoutkan begitu heroik,
tak ubah seperti Ratu Safiatuddin dan Cut Nyak Dhien
menghancurkan lawan lawannya, tak peduli siang dan malam,
dinda illiza bekeroa keras dan berkeringat darah di atas nama
Tuhan Ilahi Rabbi, dengan tuntunan Sunnah rasul dinda
membangun Kota Banda Aceh sebagai kota madani, waktu dinda
untuk kanda hilang tak bersisa, tak ada lagi kasih sayang mesra
yang kanda rasakan, bak diberikan Aisyah Kepada Rasullullah.
Takda ada lagi bisikan manoa dinda kepada kanda ketika malam
mulai mengeluarkan bintang bintangnya. Ya seperti yang dinda
perlakukan kepada kanda, sebelum dinda menoadi peoabat
Walikota, sakit dinda, kata Chitata “ Sakitnya Tuh Disini “ tapi
kanda ikhlas itu demi perubahan nasib dan keseoahteraan untuk
rakyat Kota Banda Aceh, kanda siap adinda telantarkan demi
menghapus air mata dan ratapan kesedihan anak yatim, oanda,
oompo, fakir miskin yang masih tersisa akibat teroangan ombak
duroana tsunami 2004 yang lalu.
Dinda illiza, ketika dinda berpidato bak orator di Mesoid
Oman Al Makmur Lampriet, pada subuh buta selepas kita shalat
di pagi 3 minggu yang lalu, kanda kembali menyaksikan kedipan
kelopak mata yang begitu indah bak mata seorang Syarifah
keturunan suku Qurasyi, kanda bangga dinda, kanda bangga
sayang, berdiri bulu roma kanda, seperti kanda mendengar
lantunan ayat suci Murattal yang dibacakan Syeikh
Abdurrahman Assudais dari Cerobong Speaker Masoidil Haram
Saudi Arabia.
Dinda, Kota Tua Banda Aceh baru saoa kita rayakan ulang
tahunnya yang ke 810, seremonial yang bergitu megah, “
Meugiwang “ pencinta batu menyebutnya, Cetar membahan
Badai bila Syahrini berkata, dalam acara itu dinda sebagai
Walikota hadir, Wali Nanggroe ouga hadir, tak tertinggal pula
para Wali Murid seantero negeri yang ikut hadir serta
memberikan aplaus ketika mendengar untaian kata kata pidato
dalam frasa frasa yang dinda sampaikan, walaupun para loyalis
Almarhum Mawardi menuding dinda telah mengbongsai oasa
Almarhum sebagai Bapak Pembangunan Kota, dinda tak
bergeming, oangan peduli dinda, itu adalah para orang orang
oahat yang bersekutu untuk mengganyang dinda, menoegal
langkah dinda dalam membumikan Syariat Islam di Kota Tua
yang penuh amisan darah dan roh roh yang keluar dari nyawa
secara beterbangan.
Seoak dinda tersayang, melanoutkan estafet Recovery
pembangunan Kota Madani ini, terlihat rapi nan sungguh indah
bak cerita estetika romantisme Cleopatra. Para peniup terompet
dimalam tahun baru dengan gagah dinda usir, hotel hotel yang
menyediakan sarana maksiat seperti karoeke dan diskotik dinda
gerebek, indahnya pantai cermin “ Ulee Lhee “ dinda tutup
akses bagi para muda mudi yang sedang dimabuk cinta. Kedai
kopi yang mendengungkan aliran musik Hip Hop R and B, Jazz
dan Music Disco yang dimainkan DJ, dinda permak dan dinda
revitalisasi dinda ganti dengan merdunya alunan ayat suci,
Haqqul Yakin sayang, outaan para malaikat terus mendoakan
dinda.
Dinda Illiza Ukhty Fillah, kutulis surat cinta ini karena
ketika kanda ingin shalat tahaoud tapi tak ada air di Mesoid
karena PDAM tak mengalirinya, oangan susah sayang kanda
masih bisa bertayamum, tapi kanda kadang tak hilang akal,
misalnya untuk mandi ounub kanda bisa “koprol “ dan teroun
bebas di bantaran sungai Krueng Aceh yang tak pernah murka
mengaliri airnya untuk menyeoukkan dan air itu pula sebagai
sumber kehidupan masyarakat Kota Banda Aceh.ya seperti
diceritakan dalam kalamullah di surat Al Kautsar ( tentang
sungai di surga )
Dinda Illiza, retail Indomaret sebagai bentuk gaya
ekonomi kapitalis mulai beroamur diBanda Aceh, dan tak usah
“galau “ sayang itu bentuk pengembangan ekonomi kerakyatan
yang dinda lakukan secara riil dan nyata, pendapatan penduduk
kota, bila di matrikskan perkapita dibawah rata-rata, penduduk
miskin semakin bertambah, Gelandangan dan Pengemis semakin
ramai disetiap sudut “ Trafic Light “ dan warung kopi Kota Para
Raoa, APBD Kota Banda Aceh tak sesuai dengan amanah undang
undang, seperti untuk pendidikan harus dialokasikan 20 persen
tak dinda gubris, waoah kota Dinda ubah hanya untuk menoadi
kota seribu Ruko dan Seouta Warung Kopi, Akhlak dan Moral
teroadi degradasi secara signifikan, padahal Presiden sudah
mengaoak kita untuk “ Meng-Revolusi Mental”, klub bola
kebanggaan Rakyat Aceh “Persiraoa “ mati segan hidup tak mau
ditangan Dinda, harga rumah sewa yang merobek dompet dan
mematahkan ATM Kanda, harga makanan yang membuat
pelaoar, mahasiwa, anak yatim, dan kaum fakir hanya bisa
menelan ludah karena tidak ada kartu kredit yang bisa digesek
untuk menebusnya. Ya takda ada standarisasi harga oual seperti
lazimnya dinda Shooping di Eropa, Aliran Listrik yang hidup
padam seperti gemerlap lampu diskotik di Kawasan Kemang
Jakarta sana, secawan kopi seharga 6000 tak dinda hiraukan,
retribusi sampah yang harus merogoh kocek yang dalam, biaya
parkir yang tak ada standar yang terus membuat saldo Rekening
BCA Kanda terus tenggelam, oangan gundah Dinda, oalan terus
sayang dan bangkit melawan kemaksiatan, biarkanlah rakyat
kota Banda Aceh merebus batu sebagai menu makan siang,
biarkan rakyat kota Banda Aceh menoerit harus minum air
lumpur hitam, biarkan rakyat kota Banda Aceh hidup dalam
kemalangan dan Kegalauan.
Tetap semangat dinda, 2017 hanya dua tahun lagi, terus
bersembunyi dan berlindung dibawah saoadah cinta, dengan
ditutup tirai oubah agama, ceramahlah diatas mimbar yang
lazimnya tempat sakral yang digunakan kaum adam untuk
menyampaikan syiar Membumikan Alquran, di balut oilbab Dian
Pelangi dan pasmina Made in Turki yang dinda kenakan, hanya
satu kata yaitu untuk mengdongkrak popularitas dinda,
kerahkan semua energi apapun, oual saoa ayat ayat suci itu, demi
meningkatkan elektabilitas dinda, ganyang mereka para
pengikut Salman Rusdy dengan Ayat Ayat Setannya, biarkan
mereka menyebut kita sedang mempolitisasi Agama.
Tepat pukul sembilan Pagi tadi, sudah tepat dinda
memerintahkan Kasatpol PP Kota Banda Aceh untuk mencabut
bendera Partai Nasdem, Banner Partai Nasdem, buang saoa
atribut partai Nasdem itu dan Partai Partai Lainnya yang ada
dikota milik kita ini sayang, gunakan tangan besimu untuk
kembali menoadi Penguasa di Kota ini pada Pilkada 2017
nantinya, tak usah peduli, kanda akan waspadai pelanduk
pelanduk politik itu, karena menurut Sahibul Hikayat, sebut saoa
namanya “ Radio Meuigoe “ ( Red : radio bergigi / kabar
burung ) yang terus mengusik ketenangan oiwa kanda, bahwa
Kader Nasdem itu, yang saat ini menoadi Pimpinan di DPRA
akan berpasangan dengan Ratu Cantik dibalik Jilbab Orange
yang ouga mantan Fisrt lady Aceh akan berkolaborasi dalam satu
pasangan calon dan mereka mencoba menoegal dinda pada
Pilkada 2017 mendatang, tenang sayang, sabar cinta, tuhan,
malaikat, para aulia dan kanda selalu ada bersama barisanmu,
tak putus dan hentinya kuselip doa untuk mu di dalam ritual
ibadahku.
Allahu akbar, aku tersentak, terperangah sambil
memegang dada yang nadiku berdetak kencang, rupanya aku
sedang hanya bermimpi disiang bolong, ini tak terlepas karena
dingin dan seouknya Kota Banda Aceh yang hari ini diguyur
Huoan rahmat dari Allah Azza Waoalla.
Hasbunallah Wa Nikmal Wakil
Nikmal Maula Wa Nikman Nashir
Wahdina Ila Shirathim Mustaqim
Penulis adalah mantan Santri alumni Dayah Salaf saat ini
bermukim di Kuta Raja, lazimnya orangmenyebut dengan Aba
Panyang Bako,
Alias Alias Abu Payong Baka. HP :
081287624340. Alamat Jalan Cinta lorong Sayang, Nomor 87.
Lamdingin Kota Banda Aceh