Desain Struktur Gedung Hotel 14 Lantai

Jurnal APLIKASI

Desain Struktur Gedung Hotel 14 Lantai di Surabaya Menggunakan
Sistem Ganda dan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Balok – Plat
Lantai dengan Steel Deck
Rizka Rahmi Puspita,
Prof. Ir. M. Sigit Darmawan, M.Eng.Sc., Ph.D
Program Studi Diploma IV Teknik Infrastruktur Sipil FV ITS, Surabaya
Email: rizkarahmipuspita@gmail.com
Abstract
The building of Swiss Bellin Hotel Darmocentrum placed at Jl. Bintoro no. 21-25 kota Surabaya.
This building consisted of 14 floors with steel roof and semi-basement floor. There was also a
swimming pool on the 10th floor. After some trials, modeling with special moment resisting frame
system didn’t fulfill the requirement of structural period fundamental control. Therefore, the
design of the structure was using earthquake resistant dual system structure. Calculation of
structure and earthquake follow the applicable regulations, as followed SNI 2847-2013, SNI 17262012, SNI 1727-2013, and SNI 1729-2015. The calculation of structure contained of mass
analysis, structure modeling with the help of SAP software, calculation of reinforcements, and
checking the requirements of structural elements. The calculation results of the concrete were
main beam with the size 400x800 mm, secondary beam with the size 300x600 mm, and two sizes for
columns, basement floor 900x900 mm, 1st-roof floor 800x800 mm, and shear wall with 300 mm
thickness. As well, there were also calculations of reinforcement of concrete main structure, beams,

and columns. Also, the secondary elements as slab and stairs that would be poured in the form of
engineering drawings. In addition, it discussed the implementation method of beam and slab work
using steel deck as the replacement of slab framework to accelerate and save cost of the
construction. After analyzing the cost estimation to compare between the beam and conventional
slab with the beam and slab using steel deck method, the difference of cost was about IDR
38,970,306 or 4,36% for each floor.
Keywords: dual system, semi-basement, swimming pool, steel deck, structure design
Abstrak
Bangunan gedung hotel Swiss Bellin Darmocentrum terletak di Jl. Bintoro no. 21 – 25 kota
Surabaya. Bangunan terdiri atas 14 lantai dengan lantai semi-basement dan atap baja. Selain itu,
pada struktur ini juga terdapat kolam renang pada lantai 10. Setelah dilakukan percobaan
beberapa kali, permodelan dengan sistem rangka pemikul momen khusus saja, tidak dapat
memenuhi persyaratan kontrol perioda fundamental struktur. Oleh karena itu, desain struktur
yang dilakukan adalah menggunakan sistem ganda yang tahan gempa. Perhitungan struktur dan
gempa mengacu kepada peraturan yang berlaku yaitu SNI 2847-2013, SNI 1726-2012, SNI 17272013, dan SNI 1729-2015. Proses perhitungan struktur meliputi analisis pembebanan, permodelan
struktur dengan bantuan software SAP, analisis gaya dalam, perhitungan penulangan, dan
pengecekan syarat elemen struktur. Hasil perhitungan desain gedung meliputi ukuran balok
induk 400x800 mm, ukuran balok anak 300x600 mm, dan dua macam ukuran kolom yaitu lantai
basement 900x900 mm, lantai 1-Atap 800x800 mm, serta dinding geser dengan ketebalan 300 mm.
Serta, terdapat juga hasil perhitungan penulangan beton struktur utama, balok, dan kolom,serta

struktur sekunder berupa plat dan tangga yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk
gambar teknik. Selain itu, akan dibahas metode pelaksanaan pekerjaan balok-plat lantai
menggunakan pengganti bekisting plat yang berupa steel deck untuk mempercepat pelaksanaan
pekerjaan dan menghemat biaya pelaksanaan. Setelah dilakukan analisis perkiraan biaya untuk
membandingkan antara pelaksanaan metode balok dan plat lantai konvensional, didapatkan
selisih biaya yaitu Rp 38,970,306 atau sebesar 4,36% pada setiap lantainya.
Kata kunci: sistem ganda, semi-basement, kolam renang, steel-deck, desain struktur

Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 1

Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753

1. Pendahuluan
Desain dilakukan pada bangunan
gedung
hotel
Swiss
Bellin
Darmocentrum yang terletak di Jl.

Bintoro no. 21 – 25 kota Surabaya.
Bangunan terdiri atas 14 lantai dengan
lantai semi-basement dan atap baja.
Selain itu, terdapat kolam renang pada
lantai 10. Bangunan terletak pada tanah
dengan nilai rata-rata SPT titik DB1
sebesar 6,47 m, maka tanah tersebut
(N
719267 kg
Arah Y
1093949 kg >
1090949 kg
SRPMK harus
dapat menahan
gaya
gempa
>25%

OKE!


OKE!

OKE!

Sumber: Hasil Analisis

Dari tabel di atas, terlihat bahwa
permodelan dengan sistem ganda dapat
memenuhi semua kontrol permodelan
yang disyaratkan peraturan. Oleh karena
itu, permodelan ini dipakai untuk
menghitung detailing elemen struktur.
a. Perhitungan Elemen Struktur Primer
- Desain Struktur Balok Induk
Kuat tekan beton (f’c) = 35 MPa
Kuat leleh tulangan (fy) = 400 MPa
Dimensi balok = 40 cm x 80 cm
Diameter tul. lentur = 22 mm
Diameter tul. geser = 13 mm
Diameter tul. torsi = 16 mm

Bentang balok (l) = 12 m
Balok induk yang ditinjau merupakan
balok dengan nilai gaya dalam
maksimum.

Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 3

Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753

Gambar 3. Lokasi Balok Induk yang
ditinjau pada Lantai 14
9D 22

2D 22

9D 22

2D 13
2D 13

3D 13 - 150

2D 13
2D 13
2D 13 - 150

2D 13
2D 13
3D 13 - 150

4D 22

3D 22

4D 22

Gambar 4. Konfigurasi Penulangan Balok
Induk yang ditinjau

- Desain Struktur Kolom Lt. Basement

Kuat tekan beton (f’c) = 40 MPa
Kuat leleh tulangan (fy) = 400 MPa
Dimensi kolom = 90 cm x 90 cm
Diameter tul. lentur
= 25 mm
Diameter tul. geser
= 16 mm
Diameter tul. torsi
= 16 mm
Tebal selimut beton
= 40 mm
Tinggi kolom (l)
= 3,1 m

Gambar 6. Konfigurasi Penulangan Kolom
yang ditinjau

- Desain Struktur Hubungan Balok
Kolom (joint)
Lokasi hubungan balok kolom

(HBK) yang ditinjau ditunjukkan
pada gambar 6. Sehingga diperoleh
hasil konfigurasi penulangan berikut:

Gambar 7. Konfigurasi Penulangan HBK

- Desain Struktur Dinding Geser
(Shearwall)
Dimensi : 300 x 9000 mm
Tinggi total dinding: 59000 mm
Diameter tul. longitudinal: D19
Diameter tul. geser: D13
f’c dan fy = 35 MPa dan 400 MPa
A

S1

S1

S1


S1

S1

S1

S1

S1

S1

S1

S1

S1

S2

B

S1
S2
S1

S1

S1

S2 S2
S1
S1

C

Gambar 5. Lokasi Kolom dan HBK yang
ditinjau pada Lantai Basement

S1


S1

S1

S1

S1

S1

S1

S1

S1

S1

D

1

2

3

4

5

6

Gambar 8. Dinding Geser yang ditinjau

Halaman 4

Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini

Jurnal APLIKASI
Dari analisis, didapatkan konfigurasi
penulangan dinding geser:

Gambar 9. Detail Penulangan Dinding
Geser

b. Perhitungan Struktur Kolam Renang
dan Lantai Semi-Basement
Kolam renang pada desain Hotel
Swiss Bellin Darmocentrum terletak
pada lantai 10. Dengan data
perencanaan sebagai berikut :

Dari hasil analisis menggunakan SAP
2000 didapatkan hasil:

Gambar 12. Detail Penulangan Kolam
Renang

Untuk mendesain struktur pada lantai
semi-basement perlu dihitung beban
tanah yang terjadi terlebih dahulu.
Beban tanah yang dihitung berada pada
kedalaman -3,1 m.
Tabel 4. Hasil Uji Tanah Darmocentrum
Depth
(m)
2,5 – 3,1

γ t (kN/m3)

c (kN/m2)

Ø (⁰ )

16,3

0,39

0

Ground water lever = 2,36 meter

Gambar 10. Permodelan Kolam Renang
dengan SAP 2000







Panjang kolam
Lebar kolam
Tinggi kolam
Tebal dinding
air

: 18,9 m
:8m
: 1,35 m
: 20 cm
: 1000 kg/m3

Tabel 3. Beban Struktur Kolam Renang
Struktur
Plat Dasar

Beban
Beban hidup air kolam renang
air x h = 1000 kg/m3 x 1,35 m
= 1350 kg/m2.

Dinding

Beban segitiga sebesar
air =
1000 kg/m3 di input menggunakan
SAP 2000

Gambar 13. Ilustrasi Perhitungan Beban
Tanah

 Menghitung nilai Ka
 Menghitung nilai tekanan tanah aktif

Gambar 14. Tekanan Tanah Aktif

Gambar 11. Tekanan Air pada Dinding
Kolam Renang

[1]
[2]
[3]

Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 5

Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753

Tabel 5. Beban Tanah Pada Dinding
Basement
Kedalanan
Pada h = 0
h = 2,36 m
h = 3,1 m

Beban
P = pq = 9,22 kN/m2
P = pq + pa1 = 47,688 kN/m2
P= pq + pa2 + pw –
=
67,0094 kN/m2

Tekanan tanah pada bagian bawah plat
basement berupa tekanan uplift dengan
nilai 1000kg/m3 x 0,74 m = 740 kg/m2.

c. Metode
Pelaksanaan
Pekerjaan
Balok-Plat Lantai dengan Steel Deck
Langkah-langkah
pekerjaan
konstruksi balok dan plat dengan
pengganti bekisting plat berupa steel
deck adalah sebagai berikut:
- Pemasangan Bekisting dan Perancah
(shoring) Balok
Sebelum bekisting dan perancah
dipasang, pastikan elevasi dasar
tempat bekisting berpijak sudah
cukup kuat untuk menahan beban
akibat pengecoran beton. Urutan
pemasangan perancah balok adalah
pasang base jack, scafolding, cross
brace, head jack, dan pasang balok
kayu 8/12 searah balok.

Gambar 15. Permodelan Tekanan Tanah
Aktif pada Dinding Basement

 Kontrol Terhadap Uplift
Adanya beban uplift dan air tanah
mengakibatkan konstruksi terkena
bahaya dari beban angkat ke atas. Untuk
itu dilakukan analisa kontrol uplift,:
[4]
Fu =
A plat basement = 1737,295 m2
Fu= 1000 kg/m3 x 0,74m x 1737,295m2
= 1285598 kg
W struktur basement = W dinding + W
plat basement = 1630069 kg
[5]
SF =
SF =

(OK!)

Dari hasil analisis diperoleh hasil:

Gambar 16. Konfigurasi Penulangan
Dinding dan Plat Basement

Halaman 6

Gambar 17. Pemasangan Perancah Balok

Urutan pemasangan bekisting balok
yaitu pasang suri 6/12, lalu pasang
tembereng balok di bagian samping.

Gambar 18. Pemasangan Bekisting Balok

Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini

Jurnal APLIKASI
- Pemasangan Perancah Plat Lantai
Sebelum plat dicor, steel deck perlu
diberi penyangga sementara. Perancah
dipasang dengan jarak sesuai pada tabel
berikut ini.

yang akan diangkur.
letakkan steel deck.

Kemudian

Tabel 6. Jarak Perancah Steel-deck

Gambar 21. Cara Pemasangan Steel
Deck
Sumber: Brosur Steel Deck

Sumber: Brosur Steel Deck

Diketahui : Tebal slab = 150 mm
Maka jarak perancah = 2,27m ≈ 2 m

 Lembaran steel deck dipasang searah
sumbu pendek bentang plat (x)
siapkan angkur-angkur besi yang
akan bersamaan dicor dengan balok.
 Penahan geser merupakan pengikat
antara lantai beton dengan balok
pemikul di bawahnya. Terbuat dari
basi baton dengan diameter 10-16
mm. Tinggi maksimum di bawah
permukaan akhir plat baton 2 cm.

Gambar 19. Pemasangan Perancah Plat

Dalam desain digunakan steel deck
dengan tebal bahan 0,75 mm.
- Pemasangan Steel Deck
 Lembaran steel deck diletakkan di
atas papan bekisting balok pemikul
dengan jarak 2,5 cm dari sisi balok
sebelum balok atau dinding dicor.

Gambar 22. Penahan Geser Steel Deck
Sumber: Brosur Steel Deck

-

Pemasangan Penulangan Balok
Pembesian dilakukan di dalam
bekisting balok baik yang sudah
dirakit atau yang langsung dipasang
di tempat, dengan urutan:

Gambar 20. Pemasangan Steel Deck

 Lubangi steel deck sesuai dengan
jarak angkur-angkur atau stek besi

Gambar 23. Pemasangan Tulangan Balok

Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 7

Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753

- Pemasangan Penulangan Plat Lantai

Gambar 24. Pemasangan Tulangan Plat
Lantai (Wiremesh)

Tulangan plat yang digunakan adalah
wiremesh dengan jenis M12-150 dan
M12-200. Tulangan berfungsi untuk
mengurangi bahaya keretakan lantai
akibat perubahan temperatur dan
menyebarkan pembebanan.
- Pengecoran Balok dan Plat Lantai

- Pembongkaran
Perancah

Bekisting

dan

Gambar 26. Bekisting dan Perancah
dibongkar

Setelah
umur rencana beton
tercapai, bekisting dan perancah
konstruksi dapat dibongkar dan
digunakan lagi untuk membangun
pada tempat yang lain.
- Alat-alat yang digunakan untuk
melakukan pelaksanaan konstruksi
balok-plat lantai diataranya tower
crane, concrete bucket, concrete
pump¸ dan concrete vibrator.

Gambar 25. Balok dan Plat Lantai dicor
Bersamaan

Proses pengecoran dimulai dengan
mengecor balok lalu plat lantai.
Mutu beton untuk balok dan plat
asebesar fc’ = 35 MPa (K – 421,69).
Hal ini memenuhi syarat minimum
mutu beton untuk steel deck (K-200).
- Perawatan Beton (curing)
Proses perawatan dilakukan setelah
balok dan plat sudah selesai
dilakukan
pengecoran.
Proses
perawatan pada struktur beton
diantaranya adalah menutupi struktur
beton dengan terpal, menyirami
struktur dengan air.

Halaman 8

Gambar 27. Peralatan yang dipakai

- Analisis Perkiraan Biaya Pekerjaan
Balok-Plat Lantai
Analisis biaya dilakukan pada lantai
5 (yang memiliki konstruksi tipikal
sampai dengan lantai 8). Analisis
dilakukan untuk membandingkan
selisih biaya metode konvensional
dengan menggunakan steel deck.
Sehingga didapatkan hasil berikut:

Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini

Jurnal APLIKASI

Tabel 7. Analisis Biaya Pekerjaan dengan
Metode Plat Konvesional
No.

Uraian

Volume

Satuan

Harga Satuan
(Rp)

270.6542 m3
Ls
Ls

Rp 930,000 Rp
Rp 7,480,000 Rp
Rp 4,000,000 Rp

4 Pek. Pembesian Wiremesh Lantai
5 Pek. Pembesian BI dan BA

1112.478 m2
17468.58 kg

Rp
Rp

80,780 Rp
89,866,007
12,966 Rp 226,497,615.95

6 Pek. Bekisting Plat Lantai

2

868.7669 m

Rp

241,520 Rp 209,824,587.73

7 Pek. Bekisting BI dan BA

140.7043 m2

Rp

255,020 Rp

35,882,417

8 Pek. Perancah BI dan BA
9 Pek. Perancah Plat Lantai

140.7043 m2
224 set

Rp
Rp

303,220 Rp
54,900 Rp

42,664,366
12,297,600

10 Pek. Pembongkaran Bekisting Balok

140.7043 m

Rp

11,530 Rp

1,622,320.89

868.7669 m2
185.5556 buah

Rp
Rp

11,530 Rp
3,500 Rp

10,016,882.65
649,444.44

224 set

Rp

3,500 Rp
784,000.00
TOTAL Rp 893,293,672

Tabel 8. Analisis Biaya Pekerjaan dengan
Metode Plat Steel Deck
No.

Uraian

Volume

Satuan

Harga Satuan
(Rp)

270.6542 m3
1008 buah

Rp
Rp

3 Pek. Plat Steeldeck tebal 0,75mm
4 Biaya sewa concrete pump
5 Biaya sewa concrete vibrator

1029.929 m2
1 buah
1 buah

Rp 183,000 Rp 188,477,084.78
Rp 7,480,000 Rp
7,480,000
Rp 4,000,000 Rp
4,000,000

6 Pek. Pembesian Wiremesh Lantai
7 Pek. Pembesian BI dan BA

1112.478 m2
17468.58 kg

Rp
Rp

8 Pek. Bekisting BI dan BA

140.7043 m2

Rp

255,020 Rp

35,882,417

9 Pek. Perancah BI dan BA
10 Pek. Temporary Support Plat Lantai

140.7043 m2
224 set

Rp
Rp

303,220 Rp
6,445 Rp

42,664,366
1,443,680

2

Rp
Rp

11,530 Rp
1,622,320.89
3,500 Rp
649,444.44
TOTAL Rp 854,323,367

140.7043 m
185.5556 buah

930,000 Rp
4,000 Rp

251,708,430
4,032,000

80,780 Rp
89,866,007
12,966 Rp 226,497,615.95

Dari hasil analisis di atas, menunjukkan
bahwa
pengerjaan
plat
lantai
konvesional memberikan biaya lebih
mahal daripada dengan metode steel
deck, yaitu dengan selisih biaya sebesar
Rp 38,970,306 atau sebesar 4,36%.

Dimensi T ul. Lentur
90/90
20 - D25
80/80
16 - D25
80/80
16-D25
80/80
16 - D25
80/80
16 - D25
80/80
16 - D25
80/80
16 - D25

T ul. Geser
4D16 - 150
3D16-150
3D16-150
3D16-150
4D16 - 150
4D16 - 150
4D16 - 150

Dengan f’c= 35 MPa (Lt.1-Atap) 40
MPa (Lt. BS) dan fy= 400 MPa
Tabel 11. Kesimpulan HBK
Tipe HBK

Dimensi
(mm)
800/800
800/800

Total Harga (Rp)

1 Pek. Cor Beton Ready Mix fc' = 35 MPa
2 End Stop

11 Pek. Pembongkaran Bekisting Balok
12 Pek. Pembongkaran Perancah Balok

T ipe Kolom
K1 LT . BS
K1 LT . 1-3
K1 LT .4-9
K1 LT . 10-AT AP
K2 LT . BS-3
K2 LT . 4-9
K2 LT . 10-AT AP

251,708,430
7,480,000
4,000,000

11 Pek. Pembongkaran Bekisting Plat
12 Pek. Pembongkaran Perancah Balok
13 Pek. Pembongkaran Perancah Plat

Tabel 10. Kesimpulan Perhitungan Kolom

Total Harga (Rp)

1 Pek. Cor Beton Ready Mix fc' = 35 MPa
2 Biaya sewa concrete pump
3 Biaya sewa concrete vibrator

2

Dengan f’c= 35 MPa dan fy= 400 MPa

K1-K1
K2-K2

Tul.
Lentur
16 D25
16 D25

Tul. Geser
3D16-150
3D16-150

Dengan fy = 400 MPa
Tabel 12. Kesimpulan Dinding Geser

SW1

Tulangan

Dimensi

Tipe
SW

Sayap
(mm)

Badan
(mm)

400 x
400

300 x
8200

Letak

SBE
Badan

Hor
8D19 dan
2D16-200
42D19 dan
2D16-200

Tabel 9. Kesimpulan Balok Induk
Tipe
Balok
B1
B2
B3
B4
B5
B1A
B2A
BKR

Bentang
balok
(m)
12
9
6,5
8
9 (KA)
9 (KI)
12
9
12

Dimensi
(cm)
80/40
80/40
80/40
80/40

Tul Lentur
Tumpuan
Lapangan

Tul. Torsi
Tum
4D13-100
4D13-100
4D13-100
4D13-100

Lap
4D13-100
4D13-100
4D13-100
4D13-100

Long
2D16
2D16
2D16
2D16

80/40 4D13-100 4D13-100

2D16

80/40 4D13-100 4D13-100
80/40 4D13-100 4D13-100
80/40 4D13-100 4D13-100

2D16
2D16
2D16

Tarik
9D22
7D22
11D22
10D22
10D22
3D22
8D22
6D22
12D25

Tekan
4D22
3D22
5D22
5D22
5D22
2D22
4D22
3D22
5D25

Tul. Geser

Tum
Lap
Tarik Tekan
3D22 2D22 3D13-150 3D13-150
2D22 2D22 3D13-150 3D13-150
8D22 2D22 3D13-150 3D13-150
4D22 2D22 3D13-150 3D13-150
4D22

2D22 3D13-150 3D13-150

3D22
2D22
6D25

2D22 3D13-150 3D13-150
2D22 3D13-150 3D13-150
2D25 3D13-150 3D13-150

Conf
2D13100
2D13100

Dengan f’c= 35 MPa dan fy= 400 MPa
Tabel 13. Kesimpulan Plat Kolam Renang
Arah Lx

4. Kesimpulan
Dari serangkaian proses analisis yang
dilakukan, dapat disimpulkan yakni:
a. Perencanaan gedung perhotelan 14
lantai di Surabaya dengan KDS D
dan berada pada jenis tanah SE
(sangat lunak), dengan kategori
resiko II dirancang sistem ganda
(SRPMK dan dinding geser).
b. Dari keseluruhan pembahasan yang
diurai didapatkan hasil:

Trans
2D13100
2D13100

Tulangan
dipakai

Arah Ly

Tumpuan

Lapangan

Tumpuan

Lapangan

D13-100

D13-100

D13-100

D13-100

Dengan f’c= 35 MPa dan fy= 400 MPa
Tebal plat = 20 cm
Tabel 14. Kesimpulan Dinding KR
Tulangan
dipakai

Arah
Tumpuan
Lapangan
D13-200
D13-200

Tul. Susut
D10-200

Dengan f’c= 35 MPa dan fy= 400 MPa
Tebal dinding kolam renang = 20 cm
Tinggi dinding kolam renang = 1,35 m
Tabel 15. Kesimpulan Plat Lt. Basement
Tul.
dipakai

Arah Lx
Tumpuan Lapangan

Arah Ly
Tumpuan Lapangan

D19-100

D19-150

D19-100

D19-150

Dengan f’c= 35 MPa dan fy= 400 MPa
Tebal plat basement = 30 cm

Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 9

Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753

Tabel

16. Kesimpulan
Basement

Tulangan
dipakai

Dinding

Arah
Tumpuan Lapangan
D16-200
D16-200

Lt.

Tul. Susut
D13-200

Dengan f’c= 35 MPa dan fy= 400 MPa
Tebal dinding lt. Basement = 30 cm
Tinggi kedalaman = 3,1 m
c. Langkah-langkah
pelaksanaan
konstruksi balok-plat lantai yaitu:
- Pemasangan bekisting dan perancah
(shoring) balok
- Pemasangan steel deck dan perancah
(shoring) plat lantai
- Pembesian Balok
- Pembesian plat dengan wiremash
- Pengecoran balok dan plat lantai
- Perawatan beton (curing)
- Pembongkaran
bekisting
dan
perancah
Alat-alat yang digunakan untuk
pelaksanaan konstruksi balok-plat
lantai diataranya tower crane,
concrete bucket, concrete pump¸ dan
concrete vibrator. Selisih biaya
antara menggunakan bekisting plat
konvensional dengan steel-deck yaitu
sebesar Rp 38,970,306 atau 4,36%.

Struktural
untuk
Bangunan
Gedung. Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. 2015. SNI
03-1729-2015 Spesifikasi untuk
Bangunan
Gedung
Baja
Struktural. Jakarta: BSN.
Imran, Iswandi dan Fajar Hendrik.
2014.
Perencanaan
Lanjut
Struktur
Beton
Bertulang.
Bandung: Penerbit ITB.
Setiawan, Agus. 2016. Perancangan
Struktur
Beton
Bertulang
Berdasarkan SNI 2847:2013.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Widhyawati, Yana, dan Asmara, 2010.
Analisa Biaya Pelaksanaan Antara
Pelat Konvensional Dan Sistem
Pelat Menggunakan Metal Deck.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil.
Volume 14, No. 1, Januari 2010.

Daftar Pustaka
Anonimus, “Super Floor Deck”. PT.
BlueScope Lysaght Indonesia.
Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2012. SNI
03-1726-2012
Tata
Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung
dan Non-gedung. Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. 2013. SNI
03-1727-2013 Beban Minimum
untuk Perancangan Bangunan
Gedung dan Struktur Lain.
Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. 2013. SNI
03-2847-2013 Persyaratan Beton

Halaman 10 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini