ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT UNTUK M

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT UNTUK
MEMINIMALKAN KREDIT MODAL KERJA BERMASALAH
(Studi pada PT Bank Capital Indonesia Tbk)

Ratih Suryani
Universitas Trilogi

1. Latar Belakang Masalah
Bank Capital menyadari bahwa pertumbuhan kredit modal kerja akan menjadi topik
utama dalam setiap tahun. Bank capital akan menerapkan proses manajemen resiko
kredit yang efektif. Penerapan manajemen resiko kredit ini bertujuan untuk menekan
terjadinya kredit modal kerja yang bermasalah, agar tidak merugikan pihak bank karena
pendapatan terbesar bank itu adalah kegiatan penyaluran kredit.
Dalam menyalurkan kreditnya PT Bank Capital Indonesia tidak terlepas dari resiko
kredit. Kredit modal kerja sangat diperlukan bagi masyarakat khusus untuk mata
pencaharian pengusaha di masyarakat. Agar mengurangi sistem permodalan dan menjadi
perputaran modal usaha. Pada tahun 2014 Bank Capital mampu mempertahankan
dibawah 1% untuk rasio Non Performing Loan (NPL) dipertahankan pada level 0.24%
penerapan kebijakan dan strategis yang fokus mampu meningkatkan hasil kinerja
keuangan dibanding 2013.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membahas tentang

perkembangan kredit modal kerja dengan judul penulisan “Analisis Manajemen Resiko
Kredit Untuk Meminimalkan Kredit Modal Kerja Bermasalah” Studi pada PT Bank
Capital Indonesia Tbk.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menentukan dan menganalisis instrument
derivative untuk mengatasi kredit modal kerja bermasalah pada Bank Capital Indonesia.

3. Literatur (Isi/ Pembahasan)
3.1 Manajemen Resiko Kredit
Pelaksanaan manajemen resiko kredit sangat perlu dilakukan secara teratur seiring
dengan adanya tunggakan kredit yang semakin meningkat. Pihak bank perlu
mengantisipasi peninjauan nasabah yang kemungkinan akan mengalami kredit
macet. Menurut Rivai dan Veithzal (2010: 814-823) secara rinci tentang proses
penerapan manajemen resiko kredit, yaitu :
1. Pengawasan aktif terhadap Dewan Komisaris bertanggung jawab secara berkala
setidaknya secara tahunan tentang strategi dan kebijakan resiko kredit bank.
2. Pengawasan aktif terhadap Direksi mengimplementasikan dan mengembangkan
kebijakan prosedur dengan mendukung standar kebijakan pemberian kredit.

3.2 Kredit Modal Kerja Bermasalah

Jumlah kredit bermasalah dapat diketahui melalui rumus :
NPL =

To

K

X 100

Penanganan kredit bermasalah :
Menurut Kasmir (2010: 110) langkah- langkah penyelamatan kredit bermasalah
dapat dilakukan dengan metode :
1. Penjadwalan kembali.
2. Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit.
3. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan sistem informasi manajemen
risiko kredit.
4. Sistem pengendalian intern.
5. Penyitaan jaminan.
Menurut Supriono (2011: 94) Kredit Modal Kerja yaitu kredit yang diperlukan
untuk membiayai kebutuhan modal kerja suatu perusahaan dan menunjang

perputaran permodalan pekerjaan.

3.3 Credit Growth
Menurut Kisman (2017) hubungan antara pertumbuhan kredit yang tertinggal dengan
pertumbuhan kredit adalah positif. Jika, periode sebelumnya meningkat perkiraan
kredit tahun ini juga meningkat dan sebaliknya.

3.4 Non Performing Loans
Menurut Kisman (2017) NPL mencerminkan kualitas kredit/ asset bank atau sistem
kinerja keuangan semakin tidak sehat (NPL lebih tinggi) bank akan lebih berhatihati memberikan dana kreditnya. Sehingga pertumbuhan kredit diperkirakan
menurun.

4. Rekomendasi
1. Untuk penelitian selanjutnya menggunakan periode penelitian yang terbaru agar
lebih baik hasilnya.
2. Disarankan untuk penelitian selanjutnya melihat faktor- faktor yang lain yang
dapat mempengaruhi kredit modal kerja atau pertumbuhan dari kredit.

5. Kesimpulan
Penerapan manajemen resiko pada PT Bank Capital Indonesia Tbk sudah cukup

baik. Hal tersebut diperkuat dengan bukti bahwa jumlah kredit bermasalah dan
persentase ratio NPL kredit modal kerja selama periode 2012-2016 berhasil
menstabilkan dari tahun ke tahun. Hal ini didukung pula oleh penelitian dari Kisman
(2017).

6. Daftar Pustaka
1. https://media.neliti.com/media/publications/87311-ID-analisis-manajemen-

risiko-kredit-untuk-m.pdf. Diakses pada tanggal 23 April 2018, jam 07: 46 WIB.
2. https://www.academia.edu/35704361/ANALISIS_PENERAPAN_MANAJEMEN_

RESIKO_KREDIT_DAN_INSTRUMEN_DERIVATIF_PADA_PT._BANK_CENT
RAL_ASIA_TBK. Diakses pada tanggal 23 April 2018, jam 12: 48 WIB.
3. Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and

Evidence. Transylvanian Review. Vol XXIV, No. 08,2016.
4. Kisman, Z.

Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of


Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet
Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
5. Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing

Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of
Stocks in Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance
and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189