SISTEM PENJAMINAN MUTU THE INTERNATIONAL

SISTEM PENJAMINAN MUTU: THE INTERNATIONAL
ORGANIZATION FOR STANDARIZATION 9000
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Mutu Terpadu dari
dosen :
1. Prof. Dr. H. Dadang Suhardan, M. Pd
2. Dr. H. Endang Herawan, M.Pd.
3. Nani Hartini, M.Pd

disusun oleh :
Dewi Septiyani

1405674

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Sistem Penjaminan
Mutu: The International Organization for Standarization 9000” yang dibuat untuk
memenuhi tugas dari dosen pengampu Prof. Dr. H. Dadang Suhardan, M. Pd. pada
mata kuliah Manajemen Mutu Terpadu. Dalam makalah ini penulis ingin
menguraikan pemahaman kami mengenai standar penjaminan mutu dalam lingkup
internasional.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini tidak
menutup kemungkinan terdapat kekurangan, oleh karena itu selaku penyusun
berharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Sekian dan terimakasih.

Bandung, 5 Desember 2017

Penulis

DAFTAR ISI


1

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1

Latar Belakang...............................................................................................1

1.2

Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3

Tujuan.............................................................................................................3

BAB II...........................................................................................................................4
KAJIAN TEORI...........................................................................................................4

2.1

Konsep Dasar ISO 9000.................................................................................4

2.2

Strategi dan Manfaat Memperolah Sertifikat ISO 9000................................6

2.3

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dengan ISO 9000...............................8

2.4

Studi Kasus...................................................................................................11

BAB III.......................................................................................................................13
KESIMPULAN...........................................................................................................13
3.1


Kesimpulan...................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................iii

2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan merupakan suatu hal yang harus terpenuhi sebagai syarat
untuk tetap hidup. Setiap manusia memiliki kebutuhan dengan jenis dan
jumlah yang beragam, menyesuaikan dengan tingkat atau taraf hidup mereka
di dalam lingkungan masyarakat. Untuk mendapatkan atau memenuhi
kebutuhan, manusia pada umumnya akan mencari barang/jasa atau bahkan
membuatnya sendiri sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan.
Tempat yang pada umumnya akan masyarakat kunjungi adalah
perusahaan atau lembaga yang berhubugan dengan jenis kebutuhan. Dalam
hal ini masyarakat berlaku sebagai konsumen dari perusahaan atau lembaga
tersebut. Dan perusahaan atau lembaga akan menjadi prdusen yang akan
memproduksi segala bentuk kebutuhan masyarakat.

Perusahaan atau lembaga memiliki peran penting dalam menjalankan
roda

organisasi,

yaitu

mengidentifikasi

kebutuhan

masyarakat

dan

memproduksinya untuk menjawab kebutuhan tersebut. Tujuan utama dalam
pemenuhan kebutuhan adalah untuk mancapai kepuasan pelanggan, apabila
kepuasan terpenuhi akan menjadi keuntungan bagi perusahaan atau lembaga
tersebut. Namun untuk mencapai kepuasan pelanggan terdapat hal yang harus
terpenuhi, seperti kualitas dari barang/jasa yang baik, bentuk produksi serta

kemasan yang baik akan menjadi daya tarik masyarakat dan menumbuhkan
rasa percaya terhadap perusahaan atau lembaga tersebut. Agar kualitas
barang/jasa dapat terukur maka dibutuhkan penjaminan kualitas dengan tujuan
untuk menstandarisasi barang/jasa memiliki kualitas yang masyarakat
butuhkan.
Pendidikan merupakan wadah bagi masyarakat untuk meningkatkan
taraf hidup. Pendidikan memiliki wadah dalam memproduksi produk, yaitu

1

sekolah dan perguruan tinggi atau lembaga lain yang melaksanakan proses
pendidikan. Wadah tersebut pun sama halnya memiliki standar untuk
menjamin kualitas produk yang dihasilkan, berhubung bahwa lembaga atau
sekolah memproduksi jasa untuk mendidik peserta didik agar mencapai tujuan
pendidikan. Selain itu, kepuasan pelanggan berasal dari masyarakat yang
terlibat di dalamnnya.
Dunia internasional memiliki sistem penjaminan kualitas dengan
tujuan agar seluruh negara yang ada dapat mengacu pada standar tersebut,
sehingga terdapat keselarasan mengenai bentuk standar yang diacu.
International Organization for Standarization (ISO) merupakan strandar

internasional yang pertama kali digunakan di Swiss yang saat ini menjadi
acuan dunia untuk produk-produk perusahaan atau lembaga. Tak terkecuali
sektor pendidikan.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memberikan pemahaman
mengenai standar penjaminan kualitas secara internasional (ISO) dalam
bidang pendidikan. Serta untuk mengetahui bagaimana standar tersebut
diaplikasikan kedalam dunia pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas terdapat rumusan masalah dalam
makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Bagaimana konsep dasar ISO 9000?
Bagaimana strategi dan manfaat memperoleh sertifikat ISO 9000?
Bagaimana sistem penjaminan mutu pendidikan dengan ISO 9000?
Bagaimana studi kasus mengenai standar ISO 9000?


2

1.3 Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas terdapat tujuan dalam
makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk memahami mengenai konsep dasar ISO 9000.
2. Untuk mengetahui strategi dan manfaat memperoleh sertifikat ISO
9000.
3. Untuk mengetahui sistem penjaminan mutu pendidikan dengan ISO
9000.
4. Untuk mengetahui studi kasus mengenai standar ISO 9000.

3

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Konsep Dasar ISO 9000
2.1.1 Pengertian ISO 9000
Pemahaman mengenai pengertian dari standar ISO 9000
menurut buku Manajemen Mutu Terpadu (Nasution, 2015: 289-290),

yaitu sebagai berikut:
Seri ISO 9000 adalah sistem terpadu untuk mengoptimalkan
efektivitas mutu suatu perusahaan dengan menciptakan sebuah
kerangka

kerja

untuk

peningkatkan

atau

perbaikan

secara

berkesinambungan.
ISO 9000 adalah nama generik untuk sistem manajemen
kualitas internasional yang dikeluarkan pertama kali pada tahun 1987

oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi yang berada di
Jenewa, Swiss. ISO merupakan organisasi internasional yang dikhusus
kan dalam bidang standarisasi yang anggotanya berasal dari berbagai
negara di dunia.
ISO 9000 bukan merupakan standar produk, melainkan standar
sistem manajemen mutu internasional yang didalamnya memuat
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem manajemen dalam
menghasilkan suatu produk.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ISO
9000 merupakan bagian dari seri standar internasional dalam sistem
manajemen mutu sebagai kerangka kerja untuk peningkatan atau
perbaikan berkesinambungan.

4

2.1.2 Tujuan Penerapan ISO 9000
Tujuan utama dari ISO 9000 menurut Nasution (2015:290), yaitu
sebagai berikut:
1. Organisasi mencapai dan mempertahankan kualitas produk
atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan

dapat memenuhi kebutuhan para pembeli atau pelanggan.
2. Organisasi
memberikan
keyakinan
kepada
pihak
manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu
telah dicapai dan dapat dipertahankan.
3. Organisasi memberikan keyakinan kepada pihak pembeli
bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau dicapai dalam
produk atau jasa yang dijual.
2.1.3 Seri ISO 9000
ISO 9000 merupakan salah satu seri dari banyaknya seri yang
diklasifikasikan berdasarkan lingkup manajemennya. Pada seri ini
memfokuskan kepada sistem manajemen mutu lembaga atau
perusahaan. Berikut terdapat seri ISO 9000 menurut Gazperz: 1997
dalam Nasution (2015, 292), yaitu:
1. ISO 9000-1, manajemen mutu kualitas dan standar jaminan
kualitas. Petunjuk untuk pemilihan dan penggunaan.
2. ISO 9000-2, petunjuk untuk aplikasi ISO 9001, 9002, dan
9003.
3. ISO 9000-3, petunjuk untuk aplikasi ISO 9001 pada
pengembangan, penawaran, dan pemeliharaan perangkat lunak.
4. ISO 9000-4, petunjuk pada keberlangsungan manajemen
program.
5. ISO 9001, sistem kualitas model untuk jaminan kualitas dalam
desain/pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan.
6. ISO 9002, sistem kualitas model untuk jaminan kualitas
produksi dan instalasi.

5

7. ISO 9003, sistem kualitas model untuk jaminan kualitas dalam
inspeksi dan pengujian akhir.
8. ISO 9004-1, manajemen kualitas dan elemen-elemen sistem
kualitas yang mengarah kepada suatu petunjuk.
9. ISO 9004-2, manajemen kualitas dan elemen-elemen sistem
kualitas yang mengarah kepada suatu petunjuk untuk jasa.
10. ISO 9004-3, petunjuk untuk material yang diproses.
11. ISO 9004-4, petunjuk untuk perbaikan kualitas.
12. ISO 9004-5, petunjuk untuk rencana-rencana kualitas.
13. ISO 9004-6, petunjuk jaminan kualitas untuk manajemen
proyek.
14. ISO 9004-7, petunjuk untuk manajemen konfigurasi.
Berdasarkan dari seri ISO 9000 diatas, pendidikan termasuk
kepada standar ISO 9001, hal tersebt dikarenakan pendidikan
merupakan bentuk pelayanan negara terhadap masyarakat untuk
meningkatkan taraf hidup.
Perlu diketahui bahwa, standar ISO 9000 sendiri tidak digunakan
secara utuh diberbagai negara, hal ini dikarenakan negara-negara
didunia memiliki pemahaman serta sistem yang berbeda-beda. Maka
dari itu, standar ISO 9000 tidak dapat dikatakan sebagai pedoman.
Namun dapat digunakan sebagai acuan dengan menyesuaikan pada
situasi serta kondisi masing-masing negara.
2.2 Strategi dan Manfaat Memperolah Sertifikat ISO 9000
Terdapat langkah-langkah untuk memperoleh sertifikat ISO 9000 menurut
Gazperz dalam Nasution (2015:302), yaitu sebagai berikut:
1. Memperoleh komitmen dari manajemen puncak. Tanpa komitmen
manajemen resgistrasi sangat tidak mungkin.
2. Membentuk komite pengarah atau koordinator ISO. Memiliki peran
sebagai pemantau terhadap jalannya proses agar sesuai dengan standar
serta elemen dalam sistem manajemen mutu.

6

3. Mempelajari standar-standar dan menilai kebutuhan-kebutuhan ISO
9000. Bagian ini merupakan penting dikarenakan ketika tim penyusun
ISO salah dalam memahami elemen-elemen maka sulit untuk berhasil.
4. Melakukan pelatihan terhadap semua staf organisasi perusahaan
tersebut. Pelatihan ini ditujukan agar semua SDM organisasi benarbenar memahami tentang standar ISO.
5. Memulai tinjauan ulang manajemen. Biasanya dalam hal ini manajer
puncak mendelegasikan kepada wakil atau manajer kualitas untuk
meninjua kembali mengenai elemen ISO serta seri ISO 9000 yang
akan dipilih.
6. Identifikasi kebijaksanaan kualitas , prosedur-prosedur, dan instruksiinstruksi yang dibutuhkan untuk dituangkan dalam dokumen-dokumen
tertulis. Dalam bagian ini terdaoat 4 dokumen yang harus terpenuhi
dan tersedia, yaitu manual sistem kualitas, prosedur-prosedur,
instruksi-instruksi, dan formulir-formulir.
7. Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9000. Perlunya diterapkan
dikarenakan sebagai pendukung sistem kualitas, dan biasanya
memerlukan waktu tiga sampai enam bulan.
8. Memulai audit sistem perusahaan. Audit

dilakukan

selama

implementasi ISO 9000, lalu akan diaudit oleh auditor internal yang
berasal dari berbagai bagian organisasi dan dalam hal ini diharuskan
menunjukan bahwa organisasi tersebut layak.
9. Memilih registrar. Pada bagian ini hal yang perlu diperhatikan yaitu
pengakuan sertifikat yang dikeluarkan oleh registrar dinegara-negara.
Maka dari itu, diperlukan perhatian khusus dalam memilih registrar.
Organisasi dapat memeriksa di lemabag sertifikasi NACCB (The
National Accreditation Council for Certification Bodies).
10. Registrasi. Setelah dianggap layak untuk mendapatkan sertifikat ISO
9000, langkah selanjutnya melakukan registrasi. Masa berlaku
sertifikat tersebut adalah 3 tahun.
Berdasarkan pada strategi diatas, terdapat manfaat yang akan diperoleh
(Nasution,2015:304), yaitu sebagai berikut:
7

1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan
2.
3.
4.
5.

kualitas.
Meningkatkan citra dan daya saing dalam memasuki pasar global.
Audit sistem kualitas dilakukan secara periodik.
Terbuka pasar bagi bagi organisasi.
Meningkatkan kualitas dan produktivitas produk melalui kerja sama

dan komunikasi yang baik.
6. Meningkatkan kesadaran kualitas dalam organisasi.
7. Memberikan pelatihan secara sistematis kepada seluruh karyawan
melalui prosedur dan instruksi yang lebih baik.
8. Terjadi perubahan positif budaya kualitas perusahaan karena terdorong

untuk mempertahankan sertifikat ISO 9000.
2.3 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dengan ISO 9000
Salah satu konsep dari penjaminan mutu adalah konsisten dalam
menghasilkan mutu serta produk. Dalam pendidikan peserta didik bukan
merupakan produk, melainkan sebagai kostumer. Yang dapat dikatakan
sebagai produk pendidikan merupakan program serta penyediaan sarana dan
prasarana dalam pembelajaran. Sekolah atau perguruan tinggi yang bermutu
memiliki standar mutu yang digunakan sebagai acuan dalam mencapai tujuan
organisasi yaitu kepuasan pelanggan.
Pada sektor pendidikan berada pada ISO seri 9001 hal ini dikarenakan
pendidikan memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa pengetahuan
serta peningkatan taraf hidup. Di Indonesia terdapat versi standar mutu yang
menjamin bahwa lembaga pendidikan maupun sekolah memiliki kualitas yang
baik. Salah satunya pada perguruan tinggi yang menuju World Calss
University, maka perguruan tinggi tersebut akan bertaraf internasional. Dan
membutuhkan penjaminan mutu internasional agar dapat diakui oleh dunia
bahwa perguruan tinggi tersebut memiliki sistem manajemen kualitas bertaraf
internasional. Lalu hal yang perlu diperhatikan adalah standar penjaminan
mutu yang digunakan berstandar internasional berupa pelayanan, yaitu ISO
9001.
8

Namun dalam dunia pendidikan ISO 9000 terdapat syarat utama yang
diterjemakan sebagai berikut (Sallis, 2012:129):
Beberapa Syarat Utama ISO

Terjemahan dalam Pendidikan

9001
1. Tanggung jawab

Komitmen manajemen terhadap mutu

manajemen
2. Sistem mutu
3. Kontrak

Sistem mutu
Kontrak dengan pelanggan internal dan
eksternal (hak pelajar dan hak pelanggan

4. Kontrol dokumen
5. Pengadaan bahan
6. Persediaan produk

eksternal, seperti orang tua)
Kontrol dokumen
Kebijakan seleksi dan ujian masuk
Layanan pendukung pelajar, yang
mencakup kesejahteraan, konseling dan

7. Identifikasi produk
8. Kontrol proses

pengarahan tutorial
Catatan kemajuan pelajar
Pengembangan, desain dan penyampaian

9. Inspeksi dan tes
10. Kelengkapan inspeksi,

kurikulum, seperti strategi pembelajaran
Penilaian dan tes
Konsistensi metode penilaian

pengukuran dan tes
11. Status inspeksi dan tes
12. Kontrol terhadap produk

Prosedur dan catatan penilaian
Metode dan prosedur diagnostic untuk

yang tidak sesuai
13. Tindakan perbaikan

mengidentifikasi kegagalan dan
kesalahan
Tindakan perbaikanterhadap kegagalan
pelajar. Sistem untuk menghadapi

14. Penanganan,

complain dan tuntutan
Fasilitas dan lingkungan fisik, bentuk

pengamanan, pengepakan

tawaran lain, seperti fasilitas olahraga,

dan penyampaian

kelompok-kelompok dan perkumpulan
ekstrakurikuler, persatuan pelajar,

15. Catatan mutu
16. Audit mutu internal

fasilitas pembalajaran
Catatan mutu
Prosedur-prosedur pengesahan dan audit
9

17. Pelatihan

mutu internal
Pelatihan dan pengembangan staf,
mencakup prosedur-prosedur untuk
menilai kebutuhan pelatihan dan evaluasi

18. Teknik-teknik statistik

efektivitas pelatihan
Metode-metode review, monitoring dan
evaluasi

2.4 Studi Kasus
Judul
Penulis

: Studi Penerapan ISO 9001 pada Layanan Administrasi di Perguruan
Tinggi XYZ
: Rahmat Nurcahyo dan Sik Sumaedi
1. Rancangan ISO 9001 pada Jasa Administrasi Perguruan Tinggi
a. PT XYZ berhasil melalui proses diagnosis hingga evaluasi dengan
hasil tersertifikasi ISO 9001;
b. kurangnya partisipasi dan komitmen personel untuk mengerjakan
tugas-tugas sesuai jadwal yang telah disepakati; dan
c. rancangan ISO 9001 yang dipilih dalam tahapan tersebut adalah
rancangan yang bersifat minimalis.
2. Struktur Proses SMM
a. proses manajemen, perancangan proses yang ada pada prinsipnya
merupakan pemetaan mekanisme proses yang telah dijalankan
sebelumnya oleh PT XYZ. Kondisi ini membuat tidak ada
perubahan dari aspek performa proses. Hal ini tidak bertentangan
dengan ISO 9001, mengingat persyaratan ISO 9001 “hanya”
meminta adanya identifikasi dan penetapan proses sistem
manajemen mutu (ISO 9001, 2008). Adapun content proses dapat
diatur secara bebas oleh organisasi.
3. Struktur Dokumentasi

10

a. Tingkat I - Manual Mutu, menjabarkan keseluruhan garis besar
sistem mutu dan menjadi basis referensi permanen untuk
penerapan, pemeliharaan dan peningkatan Sistem Mutu;
b. Tingkat II – Prosedur, Menjabarkan aktivitas utama yang sesuai
dengan setiap bagian dari Manual Mutu; dan
c. Tingkat III - Instruksi Kerja Menjelaskan setiap langkah kerja atau
tugas tertentu secara rinci.

4. Struktur Organisasi ISO 9001:2008
a. Tim ISO terdiri atas seorang Management Representative (MR),
dua orang Document Control (DC), dan Tim Audit Internal
5. Perbaikan Berkesinambungan
a. PT XYZ melakukan kegiatan perbaikan secara berkesinambungan
terhadap SMM sesuai persyaratan minimal ISO 9001
Judul
: Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
Penulis
: Hasyim Asy’ari
Implementasi SMM ISO
1. Penerapan SMM ISO membantu banyak hal terutama pembenahan manajerial
PT.
2. Tuntutan dan harapan masyarakat terhadap mutu lulusan; Tantangan dunia
pendidikan tinggi apalagi yang berlabel agama memang sangat berat.
3. Untuk meningkatkan kinerja UIN Maliki Malang.
4. Universitas Islam Negeri Maliki Malang memiliki tekad yang kuat untuk
membangun integrasi SMM ISO dengan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi (SPMPT).
5. Membangun citra positif institusi UIN Malang Penerapan SMM ISO mampu
membangun citra positif UIN Maliki Malang di kalangan masyarakat.

11

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Standrisasi internasional yaitu ISO memiliki banyak seri tak hanya
pada seri 9000 namun ada pula seri 14000 tentang manajemen lingkungan.
Dalam pendidikan, seri ISO 9001 yang menjadi acuan untuk merancang
sistem manajemen mutu. Dengan memperoleh sertifkat ISO 9001 maka citra
serta mutu pada suatu lembaga pendidikan akan meningkat dan tingkat
kepuasan dan percaya pelanggan meningkat.
Pada studi kasus pertama pada perguruan tinggi XYZ menyatakan
bahwa proses standarisasi dilakukan secara minimalis atau hanya sampai pada
standar minimal. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman SDM mengenai
manfaat ISO 9001 serta komitmen dari manajemen puncak yang berorientasi
pada tujuan pencitraan semata. Sehingga proses yang dilakukan pun tidak
terdapat strategi dalam mendapatkan sertifikat ISO 9001.
Berbeda dengan pada studi kasus kedua pada perguruan tinggi di
Malang. Setelah menerapkan ISO 9001

terdapat peningkatan sistem

manajemen mutu. Dan tak hanya pada SMM namun meningkatkan semangat
SDM untuk terus melakukan perbaikan berkelanjutan serta meningkatkan
manajemen mutu di perguruan tinggi tersebut.

12

DAFTAR PUSTAKA
Sallis, Edward. (2012). Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu
Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD.
Nasution, M. Nur. (2015). Manajemen Mutu Terpadu: Total Quality Management.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Asy’ari, Hasyim. (2014). Jurnal Administrasi Pendidikan: Efektivitas Implementasi
Sistem Manajemen Mutu ISO. 21, (1). Hlm. _____.
Nurcahyo, Rahmat & Sumaedi Sik. (2011). Jurnal Standardisasi: Studi Penerapan
ISO 9001 pada Layanan Administrasi di Perguruan Tinggi XYZ. 13, (3).
Hlm. 155-162.

3