TEORI KOMPETENSI MANAJEMEN SUMBER DAYA M

TEORI KOMPETENSI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
EKO HERTANTO

Keberadaan manusia dalam suatu organisasi
memiliki

posisi

yang

sangat

penting,

Kompetensi merupakan salah satu faktor yang

karena

membedakan seseorang pegawai yang mampu


keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan

menunjukkan kinerja optimal dengan seseorang

oleh kualitas sumber daya manusia yang bekerja di

pegawai yang tidak mampu menunjukkan kinerja

dalamnya.

optimal.

Seiring perkembangan teknologi yang cepat

Pegawai yang kompeten memiliki pengetahuan

pada setiap aspek kehidupan manusia maka setiap

dan keterampilan yang baik sehingga mereka bisa


organisasi membutuhkan sumber daya manusia

memanfaatkan potensi-potensi yang mereka miliki

yang mempunyai kompetensi.

dan mampu memahami apa yang harus dikerjakan,

Kompetensi

merupakan

kumpulan

sumber

serta bagaimana cara mengerjakannya.

daya manusia yang secara dinamis menunjukkan


Namun kompetensi tersebut menjadi tidak

kapasitas intelektual, kualitas sikap mental dan

berguna apabila pegawai tersebut tidak mampu

kapabilitas seseorang. Kompetensi modal awal

menterjemahkan kompetensi yang dimilikinya ke

yang harus dimiliki seorang pegawai untuk dapat

dalam perilaku kerja yang efektif.

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.

dilihat dari kurang profesional dalam menjalankan

Membahas kompetensi sumber daya manusia

berarti

membahas

Indikasi awal kurangnya kompetensi pegawai

karakteristik

sumber

aktivitas kerja, kurang cepat dalam memecahkan

daya

masalah, inefisiensi dalam penyelesaian tugas

manusia dalam hal ini pegawai yang berkualitas

kerja, kurang mampu beradaptasi dengan cepat


yang dapat menyokong operasional kerja dan

apabila ada perubahan-perubahan tugas kerja dari

pertumbuhan organisasi.

atasan, kurang peka menghadapi perkembangan

Perkembangan kompetensi yang semakin luas
dari sumber daya manusia memastikan bahwa
manajemen sumber daya manusia memegang
peranan penting dalam kesuksesan organisasi.
Salah satu tugas manajemen sumber daya

ilmu pengetahuan dan teknologi, serta belum
memahami standar pekerjaan yang baik.
Dengan

mengevaluasi


kompetensi

yang

dimiliki seorang pegawai, maka organisasi akan
dapat

memprediksi

kinerja

pegawai

tersebut.

manusia yaitu mengupayakan agar kinerja pegawai

Penentuan kompetensi yang dibutuhkan tentunya

dapat terus meningkat dan terus menjadi lebih baik


akan

sesuai dengan kebutuhan organisasi. Oleh karena

mengevaluasi kinerja pegawai.

itu kompetensi pegawai menjadi aspek penting

dapat

Dengan

dijadikan
demikian

sebagai

dasar


untuk

bagi

mewujudkan

untuk dibahas dalam hal peningkatan kinerja

keberhasilan program kerja yang telah ditetapkan

pegawai.

organisasi, setiap pegawai di dalamnya diharuskan

Peningkatan

kompetensi

sangat


penting

memiliki standar kompetensi yang diharapkan.

dilakukan untuk mendukung kemampuan kerja

Kompetensi merupakan faktor kunci penentu

pegawai sekaligus meningkatkan kinerja pegawai,

bagi seorang pegawai dalam menghasilkan kinerja

artinya semakin tinggi kompetensi seorang pegawai

yang baik. Dalam situasi kolektif, faktor kompetensi

maka kinerja pegawai tersebut juga akan semakin

juga merupakan faktor kunci penentu keberhasilan


tinggi.

suatu organisasi.

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017

1

Pengertian Kompetensi

Menurut

Wibowo

(2010:324),

kompetensi

Persepsi tentang pemahaman kompetensi,


adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan

terdapat perbedaan antara pendekatan Amerika

atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang

Serikat dengan pendekatan Inggris. Pendekatan

dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta

Amerika cenderung memandang kompetensi dari

didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh

“Perspektif perilaku“ dimana karakteristik perilaku

pekerjaan tersebut.

tersebut dapat menyebabkan kinerja unggul dalam

Wirawan

(2009:9),

kompetensi

sebagai karakteristik pengetahuan, keterampilan,

pekerjaannya.
Kompetensi dalam perspektif atau pendekatan
Amerika

Menurut

Serikat

menggunakan

terminologi

perilaku, dan pengalaman untuk melakukan suatu
pekerjaan atau peran tertentu secara efektif.

“Competencies“. Definisi Amerika merujuk pada

Menurut Agency dalam Sudarmanto (2009:48),

keterampilan atau perilaku yang diperlukan untuk

mengemukakan kompetensi sebagai kemampuan

mencapai

untuk menjalankan aktivitas dalam pekerjaan atau

hasil

yang

diinginkan

sedangkan

pengertian kompetensi dalam pendekatan Inggris

fungsi

merujuk pada pengakuan aktivitas dalam bentuk

diharapkan.

hasil kerja atau sebagai kemampuan memenuhi
syarat

efektif.

Pendekatan

Inggris

memakai

Pada konteks manajemen SDM, kompetensi
mengacu kepada atribut atau karakteristik seorang
yang

membuatnya

berhasil

dalam

Menurut Scale dalam Sutrisno (2011:202),
harfiah

standar

kerja

yang

Menurut Fletcher dalam Ramelan (2005:2),
kompetensi adalah hasil standar dari pekerjaan
tertentu.
Menurut
adalah

jenis

Simamora

(2004:92),

keahlian,

kompetensi

pengetahuan,

dan

kemampuan yang diperlukan untuk menunaikan

melaksanakan pekerjaan.

secara

dengan

atau perilaku standar dalam peran pekerjaan

penyebutan “Competence“.

pegawai

sesuai

kompetensi

berasal

dari

kata

sebuah pekerjaan secara efektif.
Menurut

Prihadi

(2004:91),

mendefinisikan

competence yang artinya kecakapan, kemampuan

kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan,

dan wewenang.

keterampilan dan sikap yang saling terkait yang

Secara etimologi, kompetensi diartikan sebagai

mempengaruhi jabatan yang diduduki seseorang

dimensi perilaku keahlian atau keunggulan seorang

(peran dan tanggung jawab), berkorelasi dengan

pemimpin atau staf yang mempunyai keterampilan,

kinerja pada jabatan tersebut, dan dapat diukur

pengetahuan dan perilaku yang baik.

dengan standar-standar yang diterima serta dapat

Menurut Lyle Spencer dan Signe Spencer
dalam Moeheriono (2012:5), kompetensi adalah

ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan.
Menurut

Noe

(2002:94),

kompetensi

karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan

merupakan aspek kemampuan seseorang yang

dengan

dalam

meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai,

yang

atau karakteristik pribadi yang memungkinkan

efektivitas

pekerjaannya

atau

kinerja

individu

karakteristik

individu

memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab

pekerja

akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif

menyelesaikan tugas-tugas.

atau berkinerja prima superior ditempat kerja pada

keberhasilan

dalam

Kompetensi merupakan variabel utama yang
harus

situasi tertentu.

mencapai

dimiliki

oleh

seorang

pegawai

dalam

Sedarmayanti

melaksanakan pekerjaannya, sehingga dengan

(2012:283), kompetensi adalah karakteristik yang

adanya kompetensi yang telah dimiliki dapat

mendasar

membantu para pegawai di dalam menyelesaikan

Menurut

berpengaruh

Mclelland
yang

dalam

dimiliki

langsung

seseorang

terhadap

atau

memprediksikan kinerja yang sangat baik.

yang
dapat

pekerjaan

sesuai

dengan

target

yang

ditentukan organisasi.

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017

2

telah

Jenis Kompetensi
Jenis
Spencer

Mampu menghasilkan ide asli, dan (d).

kompetensi

menurut

(1993:34-39),

Spencer

komponen

Memiliki

dan

fleksibilitas

(bersedia

mempertimbangkan berbagai gagasan).

kompetensi
d.

individual, yaitu: (1). Kompetensi intelektual, (2).

Penguasaan Informasi

Kompetensi emosional, (3). Kompetensi sosial.

Kepedulian untuk meningkatkan kualitas

Urain dari masing-masing kompetensi secara rinci

keputusan

dijelaskan sebagai berikut:

informasi yang handal dan akurat serta

1.

Kompetensi Intelektual

berdasarkan

Kompetensi intelektual adalah karakter sikap

pengetahuan atas permasalahan kondisi

dan

tindakan

berdasarkan

pengalaman

dan

lingkungan kerja.

dan perilaku atau kemampuan intelektual
e.

individu ( berupa pengetahuan, keterampilan,

Berfikir Analitik

pemahaman

Kemampuan memahami situasi dengan

konstektual, dan lain-lain) yang bersifat relatif

cara menguraikan permasalahan menjadi

stabil ketika menghadapi permasalahan di

komponen-komponen

tempat kerja.

serta menganalisis permasalahan secara

pemahaman

profesional,

Kompetensi

intelektual

ini

yang

lebih

rinci

sistematik berdasarkan pendekatan logis.

terinternalisasi
f.

dalam bentuk sembilan kompetensi sebagai

Berfikir Konseptual

berikut:

Kemampuan memahami dan memandang

a.

Berprestasi

permasalahan

Kemauan atau semangat seseorang untuk

yang

berusaha mencapai kinerja yang terbaik

memahami akar permasalahan.

dengan

b.

menetapkan

tujuan

g.

yang

meliputi

satu

kesatuan

kemampuan

yang

Keahlian Praktikal

menantang serta menggunakan cara yang

Kemampuan

lebih baik secara terus-menerus.

eksplisit berupa keahlian menyelesaikan

Kepastian Kerja

pekerjaan serta kemauan memperbaiki

untuk

meningkatkan

dengan

menetapkan

kejelasan

kerja

rencana

yang

menguasai

pengetahuan

dan mengembangkan diri sendiri.

Kemauan dan kemampuan seseorang
h.

Kemampuan Linguistik
Kemampuan

menyampaikan

pemikiran

memastikan

atau gagasan secara lisan atau tulis untuk

pencapaian tujuan berdasarkan data atau

kemudian di diskusikan atau di dialogkan

informasi yang akurat.

sehingga terbentuk kesamaan persepsi.

sistematik

c.

sebagai

dan

mampu

i.

Inisiatif
Kemauan

bertindak

melebihi

Kemampuan Naratif
Kemampuan menyampaikan pokok-pokok

tuntutan,

atau keinginan untuk mengetahui hal-hal

pikiran

baru dengan mengevaluasi, menyeleksi,

pertemuan formal atau informal dengan

dan melaksanakan berbagai metode dan

menggunakan media cerita.

strategi

untuk

meningkatkan

kinerja.

Inisiatif berkaitan dengan kreativitas, yaitu
kompetensi

yang

berhubungan

erat

dengan kemampuan seorang pegawai
berfikir dan bertindak secara berbeda dari
kebiasaan dan lebih efektif. Dimensi dari
kreativitas ini memiliki empat ciri yaitu: (a).
Peka terhadap masalah, (b). Kaya akan

2.

dan

gagasan

dalam

suatu

Kompetensi Emosional
Kompetensi emosional adalah karakter sikap
dan perilaku atau kemampuan menguasai diri
dan memahami lingkungan secara objektif dan
moralis sehingga pola emosinya relatif stabil.
Ketika menghadapi berbagai permasalahan di
tempat kerja.

gagasan atau alternatif pemecahan, (c).

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017

3

Kompetensi emosional terinternalisasi dalam

Kemampuan untuk memahami posisi dan

bentuk enam kompetensi sebagai berikut:
a.

kekuasaan secara komprehensif.

Sensitivitas atau Saling Pengertian

c.

Kemampuan memahami, mendengarkan,

Kemampuan membangun dan memelihara

dan

jaringan kerja sama agar tetap hangat dan

menanggapi

hal-hal

yang

tidak

dikatakan orang lain, yang bisa berupa

akrab.

pemahaman atas pemikiran dan perasaan

b.

c.

d.

d.

Mengembangkan Orang Lain

serta kelebihan dan keterbatasan orang

Kemampuan

lain.

bawahan

Pengendalian Diri

memberikan umpan balik yang bersifat

Kemampuan mengendalikan prestasi dan

membangun

emosi pada saat menghadapi tekanan

spesifik serta memberikan pelatihan, dan

sehingga tidak melakukan tindakan yang

memberi wewenang memberdayakan dan

negatif dalam situasi apapun.

meningkatkan partisipasinya.

Percaya Diri

e.

meningkatkan

atau

orang

keahlian

lain

berdasarkan

dengan

fakta

yang

Mengarahkan Bawahan

Keyakinan untuk menunjukkan citra diri,

Kemampuan memerintah, mempengaruhi,

keahlian, kemampuan serta pertimbangan

dan

yang positif.

melaksanakan

Kemampuan Beradaptasi

interpersonal agar mereka mau mencapai

Kemampuan
bekerja
e.

Membangun Hubungan Kerja

menyesuaikan

diri

dan

mengarahkan

bawahan

strategi

dan

dengan
hubungan

tujuan yang telah ditetapkan.

secara efektif pada berbagai

f.

Kerja Tim

situasi.

Keinginan dan kemampuan untuk bekerja

Komitmen pada Organisasi

sama dengan orang lain secara koperatif

Kemampuan

untuk

mengikatkan

diri

yang menjadi bagian yang bermakna dari

terhadap visi dan misi organisasi dengan

suatu tim untuk mencapai solusi yang

memahami kaitan antara tanggung jawab

bermanfaat bagi semua pihak.

pekerjaannya dengan tujuan organisasi

g.

secara keseluruhan.

Kepemimpinan Kelompok
Keinginan

dan

kemampuan

berperan

sebagai pemimpin kelompok dan mampu
3.

Kompetensi Sosial

menjadi teladan bagi anggota kelompok

Kompetensi sosial adalah karakter sikap dan

yang dipimpinnya.

perilaku atau kemauan untuk membangun
simpul-simpul kerja sama dengan orang lain
ketika menghadapi permasalahan di tempat
kerja.
Kompetensi

sosial

terinternalisasi

dalam

bentuk tujuh kompetensi, sebagai berikut:
a.

Kategori Kompetensi
Menurut Zwell dalam Wibowo (2010:330), lima
kategori kompetensi terdiri dari:
1.

Merupakan

Pengaruh dan Dampak

Kompetensi

untuk secara efektif dan terbuka dalam
perorangan

atau

atau idenya.
b.

Kesadaran Berorganisasi

yang

kinerja

berkaitan

yang
dengan

yang
baik.
ini

kinerja, mempengaruhi inisiatif, efisiensi dan

dalam

kelompok agar mau mendukung gagasan

dengan

kompetensi

ditunjukkan pada orientasi hasil, mengelola

berbagi pengetahuan, pemikiran dan idesecara

kategori

berhubungan

Kemampuan mempengaruhi orang lain

ide

Task Achievement

keahlian teknis.
2.

Relationship
Merupakan

kategori

kompetensi

yang

berhubungan dengan komunikasi dan bekerja

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017

4

baik dengan orang lain dan memuaskan
kebutuhannya. Kompetensi ini meliputi kerja
sama, orientasi pada pelayanan, kepedulian
3.

5.

Skills

antar pribadi, perhatian pada komunikasi.

Kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas

Personal Attribute

tertentu baik secara fisik maupun mental.

Merupakan kompetensi intrinsik individu dan
menghubungkan bagaimana orang berfikir,

4.

Menurut Wibowo (2010:328), ada beberapa

ini meliputi kejujuran dan integritas, ketegasan,

tipe kompetensi yang dapat dijelaskan sebagai

pengembangan diri, kualitas keputusan, berfikir

berikut:

analitis dan berfikir konseptual.

1.

Planning Competency

Managerial

Dikaitkan dengan tindakan tertentu seperti

Merupakan kompetensi yang secara spesifik

menetapkan

berkaitan dengan pengelolaan, pengawasan

mengembangkan

dan

mencapai tujuan tertentu.

mengembangkan

manajerial

5.

Tipe Kompetensi

merasa, belajar dan berkembang. Kompetensi

berupaya

orang.

Kompetensi

untuk

memotivasi,

2.

tujuan,

menilai

urutan

resiko

tindakan

dan
untuk

Influence Competency

memberdayakan dan mengembangkan orang

Dikaitkan dengan tindakan seperti mempunyai

lain.

dampak pada orang lain, memaksa melakukan

Leadership

tindakan tertentu atau membuat keputusan

Merupakan kompetensi yang berhubungan

tertentu dan memberi inspirasi untuk bekerja

memimpin

menuju organisasional.

organisasi

dan

orang

untuk

mencapai maksud, visi dan tujuan organisasi.
Kompetensi
visioner,

ini

meliputi

berfikir

3.

kepemimpinan

strategi,

Bentuk kemampuan berbicara, mendengarkan

orientasi

kewirausahaan, dasar-dasar dan nilai-nilai.

Communication Competency
orang lain, komunikasi tertulis dan nonverbal.

4.

Interpersonal Competency
Meliputi

Karakteristik Kompetensi

empati,

membangun

konsensus,

networking, persuasi, negosiasi, diplomasi,

Menurut Spencer dan Spencer dalam Sutrisno
(2011:206-207), ada lima karakteristik utama dari

manajemen konflik dan menghargai orang lain.
5.

Thinking Competency

kompetensi yang pada akhirnya mempengaruhi

Berkenaan dengan berfikir strategis, berfikir

kinerja individu pegawai, yaitu:

analitis,

1.

mengindentifikasi

Motive
Sesuatu dimana seseorang secara konsisten
berfikir sehingga ia melakukan tindakan. Motif
mendorong,

2.

mengarahkan,

dan

berkomitmen

terhadap

mata

tindakan,

rantai

dan

membangkitkan gagasan kreatif.
6.

memilih

Organizational Competency
Meliputi

kemampuan
mengukur

merencanakan

perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu.

pekerjaan,

kemajuan

Trait

mengambil resiko yang diperhitungkan.

dan

Watak yang membuat orang untuk berperilaku
atau bagaimana seseorang merespon suatu
dengan cara tertentu.
3.

Menurut

Self concept
Sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang.

4.

Dimensi Kompetensi

Knowledge
Informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang

Moeheriono

(2012:16),

ada

lima

dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh semua
pegawai, sebagai berikut:
1.

Task Skills

tertentu.

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017

5

Kemampuan melaksanakan tugas-tugas rutin

melakukan pekerjaan dengan tenang dan percaya

sesuai dengan standar di tempat kerja.

diri serta terbuka meningkatkan kualitas diri.
Menurut

2.

3.

5.

dalam

Sedarmayanti

Task Management Skills

(2012:283), kompetensi adalah karakteristik yang

Kemampuan mengelola serangkaian tugas

mendasar

yang berbeda yang muncul dalam pekerjaan.

berpengaruh

Contigency Management Skills

memprediksikan kinerja yang sangat baik.

Keterampilan mengambil tindakan yang cepat

4.

Mclelland

Menurut

yang

dimiliki

langsung
Wibowo

seseorang

terhadap

atau

(2012:323),

yang
dapat

banyaknya

dan tepat bila timbul suatu masalah dalam

kompetensi yang digunakan oleh sumber daya

pekerjaan.

manusia akan meningkatkan kinerja.

Job Role Environment Skills

Menurut Spencer dalam Moeheriono (2009:8),

Keterampilan bekerja sama serta memelihara

menyatakan

bahwa

kompetensi

mempunyai

kenyamanan lingkungan kerja.

hubungan sebab akibat (causality related) jika

Transfer Skills

dikaitkan dengan kinerja seorang pegawai, serta

Keterampilan beradaptasi dengan lingkungan

kompetensi yang terdiri atas: motif (motive), sifat

kerja baru.

(trait), konsep diri (self concept), keterampilan
(skill), dan pengetahuan (knowledge) yang dapat

Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja
Kompetensi dikatakan sebagai salah satu
faktor

yang

mempengaruhi

kinerja

seorang

pegawai. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki
seorang pegawai maka kinerja pegawai akan
meningkat.
Kinerja seorang pegawai dapat dilihat dari
kompetensi yang dimilikinya, oleh karena itu
diharapkan pegawai memiliki kompetensi yang
berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab
pekerjaannya sehingga dapat menghasilkan kinerja
yang maksimal di tempat tugasnya.
Faktor kompetensi pegawai yang meliputi
kesesuaian pengetahuan dan keterampilan dalam
pelaksanaan tugas akan memberikan dampak pada
kinerja pegawai sebagai perwujudan prestasinya.
Semakin tinggi kesesuaian kompetensi seseorang
dalam bidang tugasnya akan semakin tinggi tingkat
kinerja pegawai.
Pegawai yang kompeten biasanya memiliki
karakter sikap, dan kemampuan kerja yang relatif
stabil ketika menghadapi situasi di tempat kerja
yang terbentuk dari sinergi antara watak, konsep
diri, motivasi internal, dan kapasitas pengetahuan
kontekstualnya sehingga ia dengan cepat dapat
mengatasi permasalahan kerja

yang dihadapi,

memprediksikan

perilaku

seseorang,

sehingga

pada akhirnya dapat memprediksi kinerja orang
tersebut.
Kemudian Moeheriono (2009:13), menjelaskan
kompetensi seseorang termasuk dalam kategori
tinggi atau baik nantinya akan dibuktikan dan
ditunjukkan apabila ia sudah melakukan pekerjaan.
Sebaliknya, apabila mempunyai kompetensi tingkat
rendah, ia akan cenderung berkinerja rendah pula.
Menurut Spencer dan Spencer (1993:78),
kompetensi

intelektual,

emosional,

dan

sosial

sebagai bagian dari kepribadian yang paling dalam
pada seseorang yang dapat memprediksi atau
mempengaruhi keefektifan kinerja individu.
Semakin tinggi kompetensi pegawai maka
sudah

seharusnya

semakin

tinggi

kinerjanya.

Sebaliknya semakin pegawai tidak kompeten maka
semakin rendah kinerjanya.
Kompetensi
memberikan

dan

isyarat

kinerja
bahwa

yang

suatu

tinggi

organisasi

dikelola dengan baik dan secara fundamental akan
menghasilkan perilaku manajemen yang efektif.
Inti utama sistem kompetensi adalah sebagai
alat penentu untuk memprediksikan keberhasilan
kerja seorang pegawai. Pendekatan kompetensi
dapat dijadikan patokan untuk menilai proses kerja
seorang pegawai.

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017

6

DAFTAR PUSTAKA

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya

Kompetensi: Competency Based Human

Manusia. Cetakan Pertama. Yogyakarta:

Resource Management. Bogor: Ghalia

STIE YKPN.

Indonesia.
Spencer Jr, Lyle M., dan Signe M. Spencer. 1993.
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis

Competence at Work: Models for Superior

Kompetensi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Performance. 1st Edition. New Jersey:

Persada.

John Wiley & Sons, Inc.

Noe, Raymond A. 2002. Employee Training and

Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan

Development. Second Edition. New York:

Kompetensi SDM Teori, Dimensi, dan

McGraw-Hill Irwin.

Implementasi

dalam

Organisasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prihadi, S.F. 2004. Assessment Centre: Identifikasi,
Pengukuran

dan

Pengembangan

Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya

Kedisiplinan Dosen. Jakarta: PT Gramedia

Manusia. Jakarta: Kencana.

Pustaka Utama.
Wibowo.
Ramelan.

2005.

Teknik

Penilaian

Berbasis

2010.

Manajemen

Kinerja.

Jakarta:

Rajawali Pers.

Kompetensi. Jakarta: Gramedia.
Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga.
Sedarmayanti. 2012. Manajemen dan Komponen

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Terkait Lainnya. Bandung: Refika Aditama.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia Teori, Aplikasi, dan Penelitian.
Jakarta: Salemba Empat.

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017

7