Etika Profesi Ahli Informasi dalam UU Ke

TUGAS KELOMPOK (REVISI)
MAKALAH
“Etika Profesi Ahli Informasi dalam UU Keterbukaan Informasi Publik No 14 Tahun
2008”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi dan Aspek
Hukum Informasi
Dosen:
Dr.Dra.Hj.Ninis Agustini Damayani, M.Lib
Di susun oleh:
Tiara Desyanti Raharja

210210120056

Nilawati Dewi Asmawi Putri

210210120061

Risa Aprilia Wahyudi

210210120071


DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
A.

UU Keterbukaan Informasi Publik No 14 Tahun 2008..................................................1

B.

Profesi Ahli Informasi dan Contoh Kasus UU Keterbukaan Informasi Publik..............6

C.

Implementasi UU Keterbukaan Informasi dengan profesi Ahli Informasi...................14


DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

Etika Profesi Ahli Informasi dalam UU Keterbukaan Informasi Publik No 14 Tahun
2008
A. UU Keterbukaan Informasi Publik No 14 Tahun 2008
Lahirnya Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), berawal dari
bergulirnya reformasi informasi yang terjadi pada tahun 1998 yang menjadi kebutuhan
masyarakat pada saat itu. Dalam Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 28 F disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki dan menyimpan Informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.
Pada tanggal 23 Agustus tahun 2010 bertempat di Jakarta, Undang-undang No.14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik telah di sahkan oleh Presiden Republik
Indonesia DR.H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia yaitu Patrialis Akbar.
Jika di perhatikan kembali, sesuai dengan Bab XIV mengenai Ketentuan Penutup,
Pasal 63-64 yang berisi tentang :
Pasal 63
Pada saat berlakunya Undang-Undang ini semua peraturan perundang- undangan

yang berkaitan dengan perolehan informasi yang telah ada tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dan belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini.
Pasal 64
1. Undang-Undang ini mulai berlaku 2 (dua) tahun sejak tanggal diundangkan.
2.

Penyusunan dan penetapan Peraturan Pemerintah, petunjuk teknis, sosialisasi, sarana dan
prasarana, serta hal-hal lainnya yang terkait dengan persiapan pelaksanaan UndangUndang ini harus rampung paling lambat 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini
diundangkan.

Mengingat kehadiran Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik sebagai salah
satu cara untuk mewujudkan sebuah sistem pemerintahan yang lebih terbuka, sehingga
nantinya akan terjadi sebuah kesepahaman antara Badan Publik serta Publik itu sendiri.
Sesuai dengan tujuan lahirnya Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik yg terdapat

1

dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik Bagian Kedua mengenai Tujuan di Pasal ke 3, yakni :
a. Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik,

program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan
pengambilan suatu keputusan publik;
b. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;
c. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan
pengelolaan badan publik yang baik;
d. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan
efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;
e. Mengetahui alasan kebijakan publik yang memengaruhi hajat hidup orang banyak;
f. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau
meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan badan publik untuk
menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.1
Jika harus dikaitkan dengan konsep yang dikemukan oleh Van Meter dan Van Horn
tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi sebuah Undangundang yaitu berkatan dengan :
1. Ukuran dan tujuan kebijakan
2. Sumber-sumber kebijakan
3. Ciri-ciri atau sifat Badan/Instansi pelaksana
4. Komunikasi antar organisasi terkait dengan kegiatan-kegiatan pelaksanaan
5. Sikap para pelaksana, dan
6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik
Media komunikasi yang telah terbangun saat ini adalah merupakan salah satu wujud

dari keberadaan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik, sesuai dengan prinsipnya
yang terdapat dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik, Bab III Bagian Keempat tentang Kewajiban Badan Publik ayat 2-3 yang berbunyi
demikian : Ayat 2, badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar,
dan tidak menyesatkan. Ayat 3, untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan
1

http://www.google.com/url?q=http://www.riaupos.co/opini.php%3Fact%3Dfull%26id%3D923%26kat
%3D1&sa=U&ei=GdQGVeflBdHHuASM14HgBA&ved=0CDIQFjAF&usg=AFQjCNGdjEC_WCgHcPLfj__h
QEecZLmEOw

2

dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat
diakses dengan mudah.
Namun yang perlu dipahami bersama adalah, terbangunnya media komunikasi yang
dapat dengan mudah diakses oleh publik bukanlah inti dari bentuk implementasi Undangundang Keterbukaan Informasi Publik, karena setiap informasi yang diberikan kepada para
Pemohon Informasi Publik secara langsung tanpa melalui media, Badan Publik dalam hal ini
baik Bagian Humas dan Protokol serta Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara, harus

memiliki prosedur atau mekanisme dalam memperoleh informasi yang di inginkan oleh para
Pemohon Informasi Publik.
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, Implementasi Undang-undang Keterbukaan
Informasi Publik yang seharusnya diterapkan khususnya mengenai Mekanisme serta alur
pelayanan informasi publik, seharusnya diterapkan seperti apa yang terdapat dalam Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan
Informasi dan Dokumentasi, karena secara teknis, pedoman pelaksanaan Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi dapat di lihat dalam Peraturan Menteri Komunikasi tersebut.
Namun, baik mekanisme dan alur penyampaian informasi yang seharusnya diterapkan oleh
Bagian Humas dan Protokol maupun Diskominfo di Kabupaten Kutai Kartanegara sama
sekali belum diterapkan, hal ini dikarenakan pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) di Kabupaten Kutai Kartanegara, masih dalam proses pembentukan
baik persiapan secara regulative maupun pemahaman tugas mengenai tugas pokok dan fungsi
dari keberadaan PPID itu sendiri.Berdasarkan hasil penelitan serta pengalaman penulis
mengenai Hak dan Kewajiban Pemohon dan Pengguna Informasi Publik serta Hak dan
Kewajiban Badan Publik akan terimplementasikan secara maksimal jika Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Kabupaten Kutai Kartanegara segera terbentuk dan
menjalankan tugas serta fungsinya.
Syarat-syarat untuk dapat mengimplementasikan kebijakan Negara secara sempurna
menurut teori implementasi Brian W. Hogwood dan Lewis A.Gun, yaitu :

1. Kondisi eksternal yang dihadapi oleh badan atau instansi pelaksana tidak akan mengalami
gangguan atau kendala yang serius. Hambatan-hambatan tersebut mungkin sifatnya fisik,
politis dan sebagainya.
2. Untuk pelaksanaan program tersedia waktu dan sumber-sumber yang cukup memadai.
3. Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan benar-benar tersedia;
4. Kebijaksanaan yang akan diimplementasikan didasarkan oleh suatu hubungan kausalitas
yang handal.
3

5. Hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai penghubungnnya.
6. Hubungan saling ketergantungan kecil.
7. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan.
8. Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat.
9. Komunikasi dan koordinasi yang sempurna.
10. Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan
kepatuhan yang sempurna.
Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik
adalah salah satu produk hukum Indonesia yang dikeluarkan dalam tahun 2008 dan
diundangkan pada tanggal 30 April 2008 dan mulai berlaku dua tahun setelah diundangkan.
Undang-undang yang terdiri dari 64 pasal ini pada intinya memberikan kewajiban kepada

setiap Badan Publik untuk membuka akses bagi setiap pemohon informasi publik untuk
mendapatkan informasi publik, kecuali beberapa informasi tertentu.
Undang-Undang ini bertujuan untuk:
1. menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik,
program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan
pengambilan suatu keputusan publik;
2. mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;
3. meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan
pengelolaan Badan Publik yang baik;
4. mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan
efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;
5. mengetahui alasan kebijakan publik yang memengaruhi hajat hidup orang banyak;
6. mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau
7. meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik
untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas
Pengecualian
Informasi yang dikecualikan dalam Undang-undang ini antara lain adalah:


Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi

Publik dapat menghambat proses penegakan hukum;



Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual
dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat;

4



Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara;



Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia;




Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik, dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional;



Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik, dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri;



Informasi Publik yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi akta otentik yang
bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang;



Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik dapat mengungkap rahasia pribadi;




memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik, yang
menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan;



informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-Undang.2
Seperti yang dicantumkan dalam UU No. 14 tahun 2008 Pasal 1, Badan publik adalah
:

1. Lembaga Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas
pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, dimana sebagian/seluruh dana
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan/atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), atau
2. Organisasi
dari Anggaran

Non-Pemerintah

sepanjang

Pendapatan

Belanja

dan

sebagian/seluruh
Negara

(APBN)

dana

bersumber

dan/atauAnggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sumbangan masyarakat dan/atau luar
negeri.
Prinsip Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik Yang Perlu Diketahui
Untuk seluruh rakyat Indonesia, undang-undang dari pemerintah telah menjamin
bahwa mereka berhak menerima informasi publik secara jelas dan benar. Dengan adanya
undang-undang keterbukaan informasi publik, masyarakat mengambil peran aktif mereka
dalam penyelenggaraan negara yang meliputi beberapa hal seperti salah satunya memberikan

2

http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Keterbukaan_Informasi_Publik

5

pengawasan akan kinerja pemerintah untuk memajukan negara tersebut. Di dalam undangundang tersebut pula, seluruh warga negara juga telah diatur untuk dapat turut serta dalam
pengambilan keputusan publik yang berguna untuk kelangsungan kemajuan negara. Di setiap
undang-undang pasti terdapat prinsip-prinsip pengaturan, begitu juga di dalam undangundang keterbukaan informasi publik.
Prinsip pertama yang terkandung dalam undang-undang keterbukaan informasi publik
mengatur adanya informasi publik yang harus bersifat terbuka dan mudah untuk diakses oleh
semua pihak. Terkecuali untuk informasi yang memang bersifat terbatas dan ketat,
pemerintah dapat memberikan batasan ketika informasi tersebut diakses.
Selain prinsip diatas, undang-undang keterbukaan informasi publik juga berprinsip
bahwa informasi publik harus dapat diakses secara cepat dan dengan cara yang sederhana.
Tidak hanya itu, informasi publik juga harus dapat diperoleh dengan biaya yang ringan. Sifat
dari prinsip-prinsip tersebut dapat fleksibel, ketika informasi publik yang dapat diakses tidak
melindungi kepentingan publik, maka berdasar undang-undang keterbukaan informasi publik,
pemerintahbolehmenutupnya.

B. Profesi Ahli Informasi dan Contoh Kasus UU Keterbukaan Informasi Publik

Di suatu perpustakaan umum terdapat beberapa informasi berupa buku-buku mengenai
komputer, jaringan, dan lainnya. Dari beberapa koleksi tersebut ada buku mengenai cara
menghack website dan informasi. Koleksi mengenai buku ini digunakan untuk keilmuan
dalam bidang informatika. Sebagai ahli informasi kita berkewajiban menyajikan informasiinformasi yang berguna untuk pengguna kita. Menyajikan koleksi-koleksi dan informasi yang
dibutuhkan publik atau pengguna informasi. Namun ada beberapa pihak yang
menyalahgunakan buku atau informasi mengenai cara menghack sehingga merugikan
berbagai pihak salah satu nya pihak negara. Contohnya kasus anynomus.

6

Gambar diambil dari 3http://harianbloggerindonesia.blogspot.com/2014/02/download-bukuini-kalo-pengen-jadi.html
Kasus hacker anonymous:
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kelompok hacker yang menamakan diri Anonymous
Indonesia menulis di Twitter daftar lebih dari 100 situs Australia yang dibajak kelompok ini.
Kelompok itu menyatakan telah melakukan aksi tersebut sebagai respons atas laporan
kegiatan penyadapan oleh Australia.
Situs-situs itu dirusak dan menampilkan pesan "Stop Spying on Indonesia" atau "Berhentilah
Memata-matai Indonesia". Kebanyakan situs yang diretas adalah situs kegiatan bisnis kelas
bawah Australia dan diduga dipilih secara acak.
Sebelumnya dilaporkan, Kedutaan Besar Australia di Jakarta dimanfaatkan pemerintah
Negeri Kanguru itu untuk memata-matai Indonesia. (Baca: Kedutaan Besar Australia Terlibat
Penyadapan) Sidney Morning Herald melaporkan kedutaan-kedutaan besar Australia di Asia
juga menjadi bagian dari operasi Amerika Serikat.
Kabar ini membuat Indonesia berang. Duta Besar Australia untuk Indonesia pada Jumat, 1
November, sudah dipanggil Kementerian Luar Negeri untuk menjelaskan isu tersebut. Cina
dilaporkan juga meminta penjelasan dari Amerika Serikat atas aksi Kedutaan Besar Australia
itu.
Sementara itu, di Filipina, kelompok bernama Anonymous Philippines melalui Facebook
mengatakan telah meretas situs-situs milik pemerintah Filipina dengan pesan untuk
3

http://harianbloggerindonesia.blogspot.com/2014/02/download-buku-ini-kalo-pengen-jadi.html

7

menggalang dukungan melawan penghapusan "pork barrel funds". Yang dimaksud "pork
barrel funds" adalah perlindungan politis.
Dalam situs-situs tersebut, ada pesan berbunyi, "Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan
ini. Namun ini langkah termudah kami untuk menyampaikan kepada Anda, saudara dan
saudari yang sudah lelah atas kekejaman dan demokrasi yang salah, lelah dengan pemerintah
dan politikus yang hanya memikirkan diri sendiri."
Skandal penyalahgunaan uang publik oleh pembuat kebijakan menjadi krisis terbesar
Presiden Benigno Aquino sepanjang tiga tahun. Hal tersebut mencemari citra yang telah
dibangun Aquino sebagai pemberantas korupsi serta reformis ekonomi.
Situs-situs milik pemerintah nasional maupun lokal serta situs Kedutaan Besar Filipina untuk
Seoul juga turut diretas.
Dua pekan silam, sebuah video yang diunggah di Internet oleh seseorang yang menyatakan
bagian dari Anonymous mengancam melumpuhkan infrastruktur pokok di Singapura. Aksi
ini merupakan protes terhadap peraturan baru mengenai situs di sana.
Sebuah blog pro-pemerintah milik harian Strait Times pun diretas pada Jumat pagi pekan
lalu. Selama beberapa saat, ada pernyataan mengenai protes soal cara harian itu melaporkan
ancaman retasan. Harian tersebut melaporkan kasus ini kepada kepolisian.4

4

http://www.tempo.co/read/news/2013/11/04/072526914/Hacker-Anonymous-Indonesia-

Serang-Australia
8

Quotes: We are Anonymous. We are Legion.
We do not forgive. We do not forget.
Expect us.

Asal Kata Anonymous
Nama Anonymous sendiri terinspirasi oleh anonimitas user yang biasa memposting sesuatu
di internet. Ya, banyak orang lebih memilih tidak menyebut identitas aslinya di dunia maya.
Konsep Anonymous semakin mantap pada tahun 2004. Ketika itu, administrator di forum
4chan mengaktivasi protokol Forced-Anon yang membuat semua postingan bernama
Anonymous.

Anonymous pun merepresentasikan sebuah kelompok individu yang tidak bernama. Anggota
Anonymous terdiri dai banyak pengguna forum internet. Mereka memobilisasi serangan atau
misi melalui berbagai wadah. Seperti di 4chan, YouTube, sampai melalui Facebook. "Setiap
orang yang ingin bisa menjadi Anonymous dan bekerja dengan tujuan tertentu. Kami setuju
dengan semua agenda namun beroperasi secara independen," tukas seorang anggotanya.
9

Salah satu semboyan mereka yang terkenal adalah We are Anonymous. We are Legion. We
do not forgive. We do not forget. Expect us.

Lahir Tahun 2003
Cikal bakal kelompok Anonymous ini dilaporkan berasal dari tahun 2003. Awalnya berasal
dari forum internet bernama 4chan. Anonymous punya beragam misi. Terkhusus, mereka
menentang sensor internet dan pengawasan online oleh pemerintah. Sehingga seringkali
mereka menyerbu website pemerintah sebagai tanda protes. Anonymous juga anti terhadap
paham scientology, korupsi, dan homophobia. Padahal pada awalnya, kelompok komunitas
online ini dibuat untuk tujuan senang-senang.
Sejak tahun 2008, kelompok Anonymous semakin erat kaitannya dengan aktivitas hacking
internasional yang saling bekerjasama, melakukan protes ataupun tindakan lain yang
seringkali tujuannya berhubungan dengan mempromosikan kebebasan internet dan kebebasan
berpendapat. Yaitu menentang adanya STOP SOPA PIPA (Stop All Piracy Act) Yang
membuat agen FBI turun tangan untuk menyisir server-server seperti Megaupload, Filesonic,
Mediafire, dan sebagainya. Dan seperti yang kita ketahui, sudah ada server yang ditutup..
Berkenaan dengan adanya kebijakan itu, Anonymous marah... Dan mengancam semua pihak
yang mendukung ada nya stopipa ini. Sudah banyak yang mendapat ancaman, dan salah
satunya yang paling terkenal adalah FACEBOOK, karena dikabarkan FB menyalahgunakan
data-data privasi penggunanya, lalu menjualnya ke pihak ke 3 (sperti Intel, pemerintah, dsb).
Anonymous memang bukan benar-benar sebuah organisasi. Mereka adalah grup besar
individual yang mempunyai ketertarikan yang sama. Sehingga sering dikatakan semua orang
bisa menjadi Anonymous.
Sejak tahun 2008, Anonymous semakin serius dalam aksi hacktivist, yaitu melakukan hack
untuk misi tertentu. Mereka dijuluki sebagai Robin Hood digital dan dikenal
memperjuangkan kebebasan informasi dan akses internet. Aksi hack mereka semakin liar dan
menyerang website-website penting. Sehingga majalah ternama Time memasukkan nama
mereka sebagai salah satu kelompok paling berpengaruh di duniapada tahun 2012.
Serangan ke Website Penting
anonymous sudah sering melakukan serangan ke berbagai website penting. Biasanya sebagai
tanda protes atau ketidaksetujuan. Pada tahun 2009 setelah Pirate Bay terbukti bersalah atas
kasus hak cipta, Anonymous melancarkan serangan melawan organisasi International
Federation of the Phonographic Industry (IFPI).
10

Organisasi tersebut termasuk yang menentang keberadaan Pirate Bay. Aksi serupa terjadi
tahun 2012 lalu ketika website Megaupload ditutup. Hacker Anonymous berhasil
melumpuhkan situs Departemen Kehakiman AS, FBI, dan Motion Picture Association of
America (MPAA). Semuanya dinilai sebagai pihak yang menggembosi Megaupload.
Anonymous juga pernah melumpuhkan situs yang mengandung pornografi anak. Pada tahun
2008, mereka melancarkan serangan online besar-besaran pada kelompok agama
Scientology. Tidak jarang mereka melakukan serangan ke website pemerintah berbagai
negara. Mereka pernah menumbangkan berbagai situs penting Israel sebagai protes serangan
brutal mereka ke Palestina. Mereka sempat mengumbar 5000 data pribadi pejabat Israel.

Anggota yang Tertangkap
Beberapa anggota Anonymous berhasil ditangkap aparat. Tahun 2010, aparat di Belanda
menangkap seorang remaja usia 16 tahun karena menyerang website Visa, Mastercard dan
paypai.
Pada bulan Januari 2011, kepolisian di Inggris berhasil menangkap lima orang hacker yang
berhubungan dengan Anonymous. Juni 2011, kepolisian di Spanyol menahan tiga orang yang
masuk jaringan Anonymous. Ketiganya menyerang website pemerintah Mesir, Aljazair, Iran,
Chile dan Selandia Baru.
Satu kasus yang cukup menonjol adalah penangkapan Christopher Weatherhead. Dia
mengorganisasi serangan DDos pada paypai dan dijatuhi hukuman 18 bulan penjara. Masih
banyak lagi kasus penangkapan hacker Anonymous. Namun tampaknya mereka tidak kapok
dan akan terus melakukan misinya.
11

Quote:
Beberapa "
serangan"terbaik Anonymous:
Meski tak ada unsur kekerasan, sebagian besar kegiatan hacktivisme adalah ilegal atau
setidaknya ambigu secara legal di mana semua anggotanya bergerak secara anonim. Meski
begitu, di saat banyak orang merasa keadilan tak dijamin hukum, beberapa pihak memandang
hacktivis ini sebagai pahlawan yang melindungi publik.
Beberapa tahun terakhir, hacktivis ‘Anonymous’ yang anggotanya hadir dalam demonstrasi
dengan mengenakan topeng Guy Fawkes melakukan serangkaian serangan. Berikut seranganserangan terbaik mereka.

1.Serangan Gereja
Kelompok ini menjadi tenar di dunia internasional pada 2008 setelah berbulan-bulan
kampanye melawan Church of Scientology bernama ‘Project Chanology’. Hacker (peretas)
ini menghancurkan situs gereja ini dan membanjiri mesin fax mereka dengan fax hitam.
Tak cukup itu, kelompok ini mengkoordinasi metode serangan bernama ‘Google Bombing’ di
mana ‘scientology’ ditautkan hal lain seperti ‘bahaya’ dan ‘kultus’ agar hasil pencarian
menjadi kacau.
Kelompok ini merespon proyek itu dengan membuat ‘Project Chanology’ yang kabarnya
merupakan upaya ilmuwan menggunakan internet untuk menyensor informasi salah
mengenai praktek mereka.

2.Penemuan Gelap
Pada Oktober, Anonymous kembali menarik perhatian karena berhasil melumpuhkan 40 situs
pornografi anak ilegal. Anggota kelompok ini menemukan cache situs itu pada 14 Oktober
lalu saat menyusuri situs rahasia Hidden Wiki.
12

Saat bersamaan, Anonymous menemukan ratusan situs bawah tanah yang tak tampak di
mesin pencari. Para peretas ini khususnya menarget situs berbagi file pedofil Lolita City dan
membocorkan 1.589 nama aktif anggotanya ke publik pada 18 Oktober lalu. Dalam
kampanye ‘Operation Darknet’, kelompok ini juga menguak sisi gelap internet yang disebut
‘darknet’ yang tak bisa diakses pengguna biasa.

3.BART Lumpuh
Pada 11 Agustus lalu, layanan ponsel pada platform kereta San Fransisco Bay Area Rapid
Transit System (BART) lumpuh. Hal ini dilakukan sebagai protes pada kepolisian BART
yang menembak penumpang tak bersalah dengan luka fatal.

Anonymous kemudian meresponnya dengan serangkaian serangan membobol database
konsumen BART yang kemudian mengunggah nama, email, kode pos dan password akun
ribuan pengguna MyBART.org. Tak hanya itu, kelompok ini juga membobol kepolisian
BART dan mengunggah lusinan nama dan alamat petugas BART.

4.Cybergate
Pada Februari, CEO firma keamanan cyber HBGary Federal Aaron Barr mengaku berhasil
menyerang Anonymous dan mengungkap informasi anggotanya. Saat itu, kelompok ini
menyerang balik dan menang. Awalnya, para peretas ini membobol situs HBGary Federal
dan mencuri 70 ribu pesan dari sistem emailnya serta membuat email itu bisa dicari di web.

Email itu sendiri berisi informasi penting mengenai perusahaan itu, termasuk rencana
perusahaan menghancurkan WikiLeaks serta membuat kampanye umum dengan informasi
salah. Serangan ini sendiri berakhir pada penyelidikan pemerintah di banyak perusahaan yang
terkait skandal ini dan memaksa Aaron Barr mengundurkan diri.

5.Revolusi Arab (Arab Spring)

13

Anonymous memiliki peran dalam revolusi Arab sejak awal tahun ini. Kelompok ini
melakukan serangkaian serangan ‘denial of service’ pada situs pemerintah Mesir, Tunisia dan
Iran.

Serangan-serangan ini menggunakan software sederhana guna membebani situs dengan trafik
berlebih yang akhirnya menghancurkannya. Para peretas juga merilis alamat email dan
password pejabat pemerintah Timur Tengah yang melawan Arab Spring ini, termasuk
Bahrain, Mesir, Yordania dan Maroko.
Para awal Agustus, Anonymour membobol situs Kementerian Pertahanan Suriah dan
memasang gambar bendera pra-Ba’athist yang merupakan simbol gerakan pro-demokrasi
yang terjadi di negara itu serta mengirim pesan mendukung pemberontakan Suriah.5
Tindakan hacker ini merugikan beberapa pihak dan masuk dalam tindakan
pidana, pasal 54 ayat 1 dan 2.
Pasal 5 4
(1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengakses dan/ atau memperoleh dan/
atau memberikan informasi yang dikecualikan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 huruf a,
huruf b, huruf d, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, dan huruf j dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah) .
(2) Set iap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengakses dan/ atau memperoleh dan/
atau memberikan informasi yang dikecualikan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 huruf c
dan huruf e, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 ( tiga) tahun dan pidana denda
paling banyak Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) .

C. Implementasi UU Keterbukaan Informasi dengan profesi Ahli Informasi
Sebagai salah satu badan publik, perpustakaan memiliki peran penting dalam
melakukan kewajiban Keterbukaan Informasi Publik seperti yang tertera dalam UndangUndang No.14 tahun 2008. Selain merupakan amanat dari Undang-undang implementasi
Keterbukaan Informasi Publik juga merupakan perwujudan dari transparansi lembaga dan

5

http://www.kaskus.co.id/thread/51168cc81fd719b44e000014/semua-tentang-hacker-anonymous-sejarah-danoperasi

14

pertanggung jawaban publik demi menciptakan tata kelola pemerintahan yang transparan dan
akuntabel. 6
Selanjutnya untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan sebuah badan publik dalam
mengimplementasikan UU KIP Tahun 2008 tersebut, Menurut Grindle (dalam Suaedi, 2010)
keberhasilan impelementasi dapat dilihat dari 2 (dua) hal:
1.Dilihat dari prosesnya, apakah pelaksanaan kebijakan telah sesuai dengan yang
direncanakan merujuk kepada aksi kebijakannya.
2.Apakah tujuan kebijakan sudah tercapai, yang kemudian dapat diukur dari 2 (dua) faktor:
pertama, efeknya pada masyarakat secara individu dan kelompok;
kedua, tingkat perubahan yang terjadi serta penerimaan kelompok sasaran dan dari perubahan
yang terjadi.
Seorang ahli informasi memiliki peran yang penting dalam menyebarkan informasi.
informasi yang diberikan pun pasti nya yang telah di seleksi dan yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna nya. Jika melihat lagi kepada UU Keterbukaan Informasi Publik ada
beberapa informasi yang dikecualiakan atau yang tidak dapat diakses secara bebas oleh
pengguna. Pengguna di sini berarti masyarakat.
UU Keterbukaan Informasi Publik merupakan sebuah pelindung bagi seorang ahli
informasi dimana jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dari pengguna yang menyalah
gunakan informasi yang diberikan oleh seorang ahli informasi. Dalam UU Keterbukaan
Informasi Publik No.14 tahun 2008 Bab 3 bagian 4 tentang Kewajiban Badan Publik Pasal 7
tertera beberapa kewajiban dari badan publik, di antaranya:
(1) Badan publik wajib menyediakan, memberikan dan/ atau menerbitkan Informasi
Publik yang berada dibawah kewenangan nya kepada Pemohon Informasi Publik,
selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan.
(2) Badan publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak
menyesatkan.
(3) Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan Publik
harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk
mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan
mudah.
(4) Badan Publik wajib membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang
diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik.
6

https://www.academia.edu/9164528/Implementasi_Uu_No._14_Tahun_2008_Tentang_Keterbukaan_Informasi
_Publik_Di_Dprd_Kabupaten_Sidoarjo

15

(5) Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain memuat pertimbangan
politik, ekonomi, sosial, budaya,dan/ atau pertahanan dan keamanan negara.
(6) Dalam rangka memenuhi kewajiban ayat (1) sampai dengan ayat (4) Badan Publik
dapat memanfaatkan sarana dan/ atau media elektronik dan nonelektronik
Dalam ayat (1) – (3) dijelaskan dengan sangat jelas bahwa Badan Publik wajib untuk
memberikan informasi yang tidak merugikan. Jika kasus nya seperti Pemohon Informasi
Publi k yang meminta informasi mengenai Hacker, kita wajib untuk memberikan informasi
tersebut, karena seorang ahli informasi harus selalu menyediakan informasi apa yang sedang
dibutuhkan oleh pengguna. Ahli informasi tidak boleh menanyakan untuk apa informasi
tersebut digunakan kecuali jika informasi tersebut seperti yang dijelaskan dalam informasi
yang dikecualikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com/url?q=http://www.riaupos.co/opini.php%3Fact%3Dfull%26id
%3D923%26kat
%3D1&sa=U&ei=GdQGVeflBdHHuASM14HgBA&ved=0CDIQFjAF&usg=AFQjCNGdjE
C_WCgHcPLfj__hQEecZLmEOw diakses pada tanggal 16 Maret 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Keterbukaan_Informasi_Publik diakses pada
tanggal 16 Maret 2015
https://www.academia.edu/9164528/
Implementasi_Uu_No._14_Tahun_2008_Tentang_Keterbukaan_Informasi_Publik_Di_Dprd
_Kabupaten_Sidoarjo diakses pada tanggal 17 Maret 2015
http://www.kaskus.co.id/thread/51168cc81fd719b44e000014/semua-tentang-hackeranonymous-sejarah-dan-operasi diakses pada tanggal 16 Maret 2015
http://www.tempo.co/read/news/2013/11/04/072526914/Hacker-Anonymous-IndonesiaSerang-Australia diakses pada tangga 16 Maret 2015

16