BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 GAMBARAN UMUM DESA BALISOAN 4.1.1 Letak dan Luas Wilayah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Lembaga Adat dalam Pelestarian Kearifan Lokal (Orom Sasadu/Makan Adat) Suku Sahu di Desa Bal

BAB IV
GAMBARAN UMUM PENELITIAN

4.1 GAMBARAN UMUM DESA BALISOAN
4.1.1 Letak dan Luas Wilayah
Desa Balisoan secara administrativ termasuk dalam wilayah kecamatan Sahu
Kabupaten Halmahera Barat, terletak di arah barat Kabupaten Halmahera Barat
dengan jarak 3 km dari kantor Kecamatan, jarak Desa Balisoan dari kantor Bupati
Halmahera Barat sekitar 12 km., Waktu tempuh menuju pusat kota Kecamatan
sekitar 10 menit, sedangkan waktu tempuh menuju ibukota Kabupaten sekitar 30
menit.
Desa Balisoan terdiri dari 2 dusun, 4 Rw, dan 8 Rt, luas wilayah Desa
Balisoan adalah 640 hektar dengan batas-batas sebagai berikut:
1. Sebelah utara dengan desa Tacim.
2. Sebelah selatan dengan desa Golo.
3. Sebelah Barat dengan dusun Sagu.
4. Sebelah timur dengan desa Worat-worat.
4.1.2 Topografi dan Jenis Tanah
Desa Balisoan secara topografi berupa bukit rendah dengan ketinggian antara
0 sampai dengan 50 meter diatas permukaan laut sehingga tergolong dataran
rendah. Suhu di daerah ini cukup bervariasi antara 24 derajat saat paling dingin

dan 35 derajat saat paling panas. Jenis tanah yang ada di wilayah sebagian besar
berwarna coklat dan kuning terang, makin dalam makin terang dengan kadar
litany kurang dari 30%. Kepekaan tanah terhadap erosi cukup tinggi,
keasamannya bermacam-macam, dan bahan organiknya rendah.

35

4.1.3 Iklim
Iklim merupakan salah satu factor yang berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman.Iklim Desa Balisoan sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia
yang mempunyai iklim kemarau dan hujan, hal tersebut mempunyai pengaruh
terhadap pola tanam yang ada di Desa Balisoan Kecamatan Sahu.

4.1.4 Sarana dan Prasarana
Prasarana dan sarana desa mencakup prasarana sosial ekonomi, sosial budaya,
transportasi dan perhubungan, telekomunikasi dan informasi, pengairan, drainase,
air bersih, air limbah, energi dan lainnya, termasuk tingkat pelayanan
Pemerintahan

desa


bidang

prasarana

dan

saran

dalam

kebijakan

pengembangannya.

4.1.5 Sistem Usaha Tani
Ditinjau dari jenis komoditas yang diusahakan, sistem usaha tani yang ada di
desa Balisoan terdiri dari komoditas pertanian seperti jagung,ubi kayu, ubi jalar,
pisang, cabe merah, cabe rawit, tomat, sayur-sayuran. komoditas kedua adalah
perkebunan seperti kelapa, pala, coklat, cengkeh dan kelompok komoditas

kehutanan seperti benuang, damar, rotan, bambu dan enau. Hasil utama dari Desa
ini adalah kopra, pala, coklat, cengkeh, selain itu komoditas pertanian yang
dipasarkan yang paling menonjol adalah jagung dan ubi kayu dan pisang.
4.1.6 Sejarah Desa
Balisoan adalah sebuah Desa yang berdiri di Kecamatan Sahu Kabupaten
Halmahera Barat. Yang pada awalnya Desa ini adalah suatu perkampungan yang
penduduknya terpencar-pencar di kebun-kebun dan hutan-hutan di bawah
kekuasaan

Kesultanan.

Kelompok-kelompok masyarakat

ini

terdiri

dari

perkampungan-perkampungan masing-masing antara lain :


36

1. Kam Lamo ( Kampung besar ).
2. Kam Palar ( Kampung kecil / kampung di kemiringan ).
3. Kam Kunesa ( Kampung damar ).
4. Kam Lenge ( Kampung kecil yang terletak di lereng gunung ).
Dari beberapa perkampungan yang terpencar-pencar,mereka menginginkan
seorang yang dituakan untuk menjadi pemimpin perkampungan tersebut.Dalam
proses musyawarah menurut istiadat mereka masing-masing pada dasarnya
mereka sepakat untuk menyatuh dalam satu adat yaitu adat Sahu seperti yang ada
sekarang.Kemudian mereka sepakat untuk mengangkat dan mempercayakan
sebagai kepala kampung / nyira adalah : (Bapak Bugis,tahun 1903 sampai tahun
1914).
Selain dari pada perkampungan tersebut diatas, masih ada lagi beberapa
pemukiman yang terpencar di berbagai tempat di hutan-hutan,salah satu
perkampungan dengan sejumlah pemukiman penduduk yang berbatasan dengan
Desa Peot dan Desa Sasur sekarang ini.
Setiap musyawarah kampung-kampung ini,mereka berkumpul di Kam Lamo
( Kampung besar ) semakin lama semakin menyatuh dalam persepsi dan semakin

berkembang,baik jumlah penduduk dan pemukiman,akhirnya dengan suatu
perintah yang dikeluarkan oleh pihak Kesultanan agar semua orang yang masih
ada di hutan yang terdiri dari kelompok-kelompok ini turun dan menyatuh
menjadi satu kampung / desa dengan lokasi pemukiman yang di berikan oleh
Sultan yaitu yang sebagaimana yang ada sekarang ini.
Nama kampung yang diberikan saat itu adalah Padi Soan,pada bulan Agustus
tahun 1914,mereka mengganti nama Padi Soan menjadi Balisoan,yang artinya
baru memulai. Setelah desa menjadi satu,merekapun memusyahwarakan kepala
kampung/nyira yang baru dan atas hasil musyawarah akhirnya mereka
mengangkat yang menjadi kepala kampung / nyira yaitu Bapak Pare. Dari sejak
itulah Desa / kampung Balisoan menjadi kampung yang definitive,dengan batasbatas Desa / kampung sebagai berikut :

37

1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tacim.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Golo.
3. Sebelah barat berbatasan dengan Dusun sagu.
4. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Worat-worat.
Adapun Desa Balisoan dipimpin oleh kurang lebih 11 orang Kepala Desa / nyira
sejak 1903 sampai tahun 2006 sekarang ini.Nama-nama Kepala Desa yang pernah

memimpin Desa Balisoan antara lain :
1.

Bapak Bugis

Tahun 1903 – 1914 ( sebelum bergabung )

2.

Bapak Pare

Tahun 1914 – 1918

3.

Bapak Hongi

Tahun 1918 – 1921

4.


Bapak Lola

Tahun 1921 – 1925

5.

Bapak Pedong

Tahun 1925 – 1931

6.

Bapak Maya

Tahun 1931 – 1938

7.

Bapak Lenge Dero


Tahun 1938 – 1963

8.

Bapak Philipus Boky

Tahun 1963 – 1977

9.

Bapak Amos Boky

Tahun 1977 – 1995

10.

Bapak Demus Sapa

Tahun 1995 - 2006


11.

Bapak Marthen Sareda

Tahun 2006 tanggal 14 Maret

12.

Yunus Senen

Tahun 2012 s/d saat ini

4.2 DEMOGRAFI
4.2.1 Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Desa Balisoan pada tahun 2011 ada sebanyak 315 Kepala
Keluarga ( KK ) dengan jumlah penduduk 1175 jiwa yang terdiri dari 609 lakilaki dan 566 perempuan. Rata-rata setiap keluarga terdiri dari lima anggota
keluarga. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel 4.1 berikut:


38

Tabel 4.1
Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Kelompok

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Umur (thn)
0–4

44

35


79

5–9

63

49

112

10 – 14

67

49

116

15 – 19

45

57

102

20 – 24

50

54

104

25 – 29

47

50

97

30 – 39

109

93

202

40 – 49

72

70

142

50 – 59

57

53

110

 60

55

56

111

Jumlah

609

566

1175

Sumber : Data Monografi Desa 2011
Dari tabel diatas diamati bahwa golongan usia produktif berjumlah 655 jiwa
dan golongan usia tidak produktif adalah 520 jiwa. Kenyataan ini menunjukan
bahwa tenaga kerja yang tersedia di Desa Balisoan bisa mengisi peluang kerja,
sementara itu lapangan kerja yang tersedia sebagian besar adalah bidang pertanian
termasuk peternakan serta kehutanan karena lahan pertanian cukup tersedia.
Tingkat pendidikan di Desa Balisoan tergolong rendah, hal ini disebabkan
fasilitas pendidikan kurang memadai. Fasilitas pendidikan di Desa Balisoan

39

meliputi dua buah gedung sekolah dasar,dan 1 buah sekolah taman kanak-kanak.
Sebagian besar penduduk Desa Balisoan adalah tamatan Sekolah Dasar 346
orang, dan belum tamat SD sebanyak 21orang, yang tamat SMP sebanyak 215
orang, yang tamat SLTA 301, dan Akademi / perguruan tinggi 125 orang.
Komposisi penduduk Desa Balisoan berdasarkan tingkat pendidikannya dapat
dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No

Tingkat Pendidikan

Jumlah

1

Akademi / perguruan tinggi

125 orang

2

Tamat SLTA

301 orang

3

Tamat SLTP

215 orang

4

Tamat SD

346 orang

5

Belum tamat SD

120 orang

6

Tidak bersekolah

68 orang

Jumlah

1175 0rang

Sumber Data Monografi Desa 2011
Peran penduduk dalam perencanaan pembangunan adalah sebagai parameter
penting yang menentukan keberhasilan pembangunan itu sendiri. Jumlah
penduduk Kabupaten Halmahera Barat, Desa Balisoan Tahun 2012 yang disajikan
pada tabel 4.3, Merupakan angka hasil proyeksi dari sensus dan survei yang rutin
dilaksanakan oleh Badan Pusat Satistik (BPS) dan data-data sekunder sebagai data
pendukung. Jumlah penduduk kabupaten Halmahera Barat tahun 2012 sebanyak
100.424 jiwa yang tediri dari laki-laki sebanyak 51.477 jiwa, dan perempuan
sebanyak 48. 947 jiwa. Tahun 2012 rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten

40

Hamahera Barat adalah 105, nilai ini dapat diartikan bahwa terdapat 105 orang
penduduk laki-laki per 100 orang peduduk perempua di Kabupaten Halmahera
Barat. Hal ini digambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten
Halmahera Barat lebih banyak bila dibandingkan dengan peduduk perempuan.
Data dalam tabel 4.3, menunjukan Kecamatan yang memiliki jumlah
penduduk terbanyak ialah Kecamatan Jailolo dengan jumlah penduduk sebanyak
27.541 jiwa. Kecamatan ini merupakan pusat jalur transportasi laut, karena
adanya pelabuhan laut, sehingga menjadi sentral perekonomian, pemerintah, dan
perdagangan daerah ini bayak didatangi oleh pendatang dari luar wilayah
Kabupaten Halmehara Barat dan berbagai suku yang berbeda, yang tinggal
menetap sehingga mengakibatkan jumlah penduduk di kecamatan Jailolo lebih
banyak dibandingkan dengan kecamatan yang lain. Kecamatan yang memilki
jumlah penduduk paling sedikit ialah kecamatan Jailolo timur dengan jumlah
penduduk sebanyak 3.416 Jiwa.

Tabel 4.3
Jumlah Penduduk Kabupaten Halmahera Barat Menurut Kecamatan, Jenis
Kelamin dan Kepadatan
Kecamatan

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Jailolo
Jailolo Selatan
Jailolo Timur
Sahu
Sahu Timur
Ibu
Ibu Selatan
Ibu Utara
Loloda
Jumlah Total

14.039
7.214
1.750
4.683
4.141
4.769
5.345
4.025
5.511
51.477

13.502
6.930
1.666
4.540
3.874
4.582
4.990
3.748
5.115
48. 947

27. 541
14.144
3.416
9.223
8.015
9.351
10.335
7.773
10.626
100.424

Kepadatan
penduduk
(Jiwa/km2)
82.67
58.68
14.28
67.70
27.50
72.38
25.07
34.76
17.53
38.44

Sumber : Badan Pusat Statistik BPS Halmahera Barat
Halmahera Barat Dalam Angka 2013

41

Kecamatan Jailolo merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk
paling tinggi dengan 82,67 jiwa per kilometer2, sedangkan kecamatan yag
memilki kepadatan penduduk paling rendah ialah kecamatan Jailolo timur dengan
14,28 jiwa per kilometer2. Tingkat kepadata penduduk rata-rata per kecamatan di
Kabupaten halmahera 2012 ialah, 38,44 jiwa per kilometer2.
Proporsi penduduk berusia muda di Kabupaten Halmahera Barat tergolong
besar. Jumlah penduduk Kabupaten Halmahera Barat pada tahun 2012 berjumlah
100.424 jiwa dengan rincian sruktur usia sebagai berikut : 1. Usia anak-anak (0-14
tahun) 35.047 jiwa atau 34,39%, 2. Usia produktif (15-59 tahun) 59.459 jiwa atau
59,20% an usia tua (60 tahun ke atas) 5.918 jiwa atau 5,89%. Penduduk struktur
yag demikian selain menurut penyediaan kebutuhan sandang dan pangan dan
yang memadai, disamping itu juga meminta penangulagan masalah kesempatan
kerja, sebab jika masalah ini tidak tertanggulagi dengan dengan baik akan
menimbulkan gejalah-gejalah sosial didalam masyarakat yang dapat menghambat
pelaksanaan pembangunan daerah.
4.2.2 Keadaan Ekonomi
Sebagian besar penduduk di desa Balisoan mempunyai mata pencaharian di
bidang pertanian. Menurut catatan monografi desa, jumlah penduduk yang bekerja
di bidang pertanian sebanyak 360 orang, sedangkan sisanya bekerja di bidang
pengusaha, buruh, pedagang, PNS, TNI, POLRI, pengankutan dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4
Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No

Mata Pencaharian

Jumlah

1

Petani

360 orang

2

Nelayan

-

3

Wiraswasta

92 orang

42

4

Wira Usaha

35 orang

5

Buruh

15 orang

6

Pengangkutan

23 orang

7

PNS / ABRI / POLRI

70 orang

8

Pensiunan

4 orang

9

Pengangguran

428 orang

Lain-lain

72 orang

Jumlah

1099

10

Sumber Data Monografi Desa 2011

Luas desa secara keseluruhan sebesar 640 Ha. Hal tersebut dapat dilihat dari
luas lahan untuk kegiatan pertanian yaitu sawah sebanyak 50 Ha dan tanah kering
seluas 430 Ha.Sedangkan untuk hutan Negara sebanyak 100 Ha.Lahan yang
digunakan untuk kuburan, lapangan, jalan seluas 60 Ha. Perincian masing-masing
penggunaan lahan di Desa Balisoan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5
Luas dan Penggunaan Lahan
No

Penggunaan Lahan

Luas ( Ha )

1

Tanah sawah

50 Ha

2

Tanah kering

265 Ha

3

Tanah pekarangan

60 Ha

4

Lain-lain

265 Ha

5

Hutan Negara

100 Ha

Jumlah

640 Ha

Sumber Data Monografi Desa 2011

43

Selain bekerja sebagai petani, pada umumnya penduduk juga memelihara
ternak.Pilihan pemeliharaan ternak ditujukan sebagai tabungan hidup, juga untuk
memanfaatkan lahan Negara yang sebagian besar merupakan ladang rumput
sehingga hijauan pakan ternak sangat mudah didapat.Jenis ternak yang dipelihara
adalah ayam, dan sapi. Pemeliharaan ternak oleh para petani sifatnya hanya
berupa pekerjaan sambilan,bukan sebagai pekerjaan pokok. Hijauan makanan
ternak ( HMT ) diperoleh dari pekarangan, tegalan, dan sebagian besar dari hutan
milik perhutani. Jumlah populasi ternak dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6
Kepemilikan Ternak
NO

Kepemilikan Ternak

Jumlah

1

Sapi

364 Ekor

2

Ayam

450 Ekor

Jumlah

814 Ekor

Sumber Data Monografi Desa 2011

4.2.3 Kondisi Pemerintahan Desa
Pemerintahan disini diartikan organisasi dan atau lembaga yang memberi
pelayanan kepada masyarakat.Secara umum adanya undang-undang, peraturan
pemerintah, keputusan presiden, peraturan daerah dan keputusan pimpinan daerah,
adalah aturan main yang member gerak berjalannya lembaga-lembaga
tersebut.Kelembagaan masyarakat adalah suatu himpunan norma-norma dari
tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan
masyarakat, dimana wujud konkritnya adalah asosiasi lembaga-lembaga yang ada
di desa dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :

44

Tabel 4.7
Kelembagaan
No

Jenis Kelembagaan Desa

Jumlah Pengurus /
Kader

1

Badan Perwakilan Desa

5 orang

2

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)

5 orang

3

Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga (LP2K)

20 orang

4

Lembaga Persatuan Pemuda (LPP)

8 orang

5

Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)

-

6

Unit Pelayanan Kegiatan Gabungan (UPKG)

3 orang

7

Pengelolah AiR Bersih

1 orang

8

Kelompok Tani

50 orang

9

RT

8 orang

10

RW

4 orang

11

Dusun

2 orang

12

Kelompok Kesenian

40 orang

13

Pos Obat Desa

1 orang

14

TK

15 orang

15

SD

346 orang

16

SMP

215 orang

17

Kader Pos Yandu

10 orang

Sumber Data Monografi Desa 2011

45

4.2.4 Pembagian Wilayah Desa
Desa Balisoan Kecamatan Sahu Kabupaten Halmahera Barat terdiri atas 8
RT, yang terbagi dari RT 001 – RT 004 berada pada bagian selatan sedangkan RT
005 - RT 008 berada di bagian utara.

Gambar 3.
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA
BALISOAN KECAMATAN SAHU
KABUPATEN HALMAHERA BARAT

Keterangan:
Garis Koordinasi _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Garis Komando __________________

Sumber: Profil Dokumen Desa Balisoan Tahun 2013
46

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24