Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Model Pembelajaran Examples Non Examples dengan Model Pembelajaran Picture and Picture Kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng 02 dan SD Negeri Rowoboni 01 terhadap Hasil Belajar IPA Semes

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis dan Lokasi Penelitian

3.4.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi

experimental Design. Desain ini membandingkan kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model
pembelajaran Examples Non Examples. Kelompok kontrol yaitu kelas yang
menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Menurut Sugiyono
(2010:107) penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali. Selanjutnya kedua kelompok dievaluasi untuk melihat ada atau
tidaknya efektifitas dari dua model pembelajaran tersebut terhadap hasil belajar
IPA pada kedua kelas tersebut.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah none quivalent control

group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group
design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010: 79).
O1

x1

O2

O3

x2

O4

Keterangan:
O1
: nilai prettest kelompok eksperimen
O3
: nilai prettest kelompok kontrol

X1
: perlakuan berupa penerapan model Examples Non Examples
X2
: perlakuan berupa penerapan model Picture and Picture
O2
: nilai posttest kelompok eksperimen
O4
: nilai posttest kelompok kontrol
3.4.2

Tempat dan Waktu Penelitian

3.4.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng 02,
Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dan SD Negeri Rowoboni 01,
30

31

Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Alasan yang menjadi pertimbangan

peneliti memilih kedua SD tersebut adalah hasil wawancara terhadap kepala SD
Negeri Gunung Tumpeng 02 dan SD Negeri Rowoboni 01 pada saat dilakukan
observasi oleh peneliti, diketahui bahwa kedua SD hampir memiliki prestasi
akademik yang sama. Dari hasil observasi, peneliti berpendapat bahwa kedua SD
tersebut akan berpeluang memiliki tingkat varians data yang sama sehingga dapat
dikatakan homogen.
3.4.2.2 Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan
September 2015 dan dilakukan secara bertahap.
Adapun tahapannya meliputi:
1.

Tahap persiapan
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,

permohonan izin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat
penelitian.
2.

Tahap pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang

meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.
3.

Tahap penyusunan
Pada tahap ini ada tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti

penyusunan laporan serta persiapan ujian.
3.2

Variabel dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

diterapkan oleh penelti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 2). Dalam penelitian
ini menggunakan dua variabel yaitu varibel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varibel bebas.

(Sugiyono, 2010: 4).

32

Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X1 adalah model pembelajaran
Examples Non Examples, X2 adalah model pembelajaran Picture and Picture.
Sedangkan variabel terikat dilambangkan huruf Y adalah hasil belajar IPA.
Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Efektifitas Model Pembelajaran
Examples Non Examples dan Model Pembelajaran Picture and Picture Ditinjau
dari Hasil Belajar IPA Kelas 5 Sekolah Dasar Semester 1 Tahun Ajaran
2015/2016”, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu:
1. Model Pembelajaran Examples Non Examples
Model pembelajaran Examples Non Examples adalah model pembelajaran
dengan mempersiapkan gambar, diagram atau tabel sesuai materi bahan ajar
dan kompetensi. Gambar dapat ditempel di depan kelas atau dapat ditayangkan
melalui OHP/LCD sesuai dengan sarana yang ada di dalam kelas. Gambar
examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu
materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran
akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
2. Model Pembelajaran Picture and Picture

Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model belajar yang
menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model
Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses
pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses
pembelajaran. Gambar-gambar tersebut dapat menjadikan pembelajaran
berlangsung secara aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah keseluruhan kemampuan yang dicapai siswa setelah
mengikuti pembelajaran. Keseluruhan kemampuan tersebut meliputi domain
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun, pada penelitian ini domain yang
akan diteliti adalah domain kognitif.
3.3

Populasi dan sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulnnya (Sugiyono 2010:

33


117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri
Gunung Tumpeng 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dan SD Negeri
Rowoboni 01, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 2010: 118). Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan Cluster Random Sampling yaitu teknik memilih sebuah sampel dari
kelompok-kelompok unit yang kecil. Pengelompokan secara cluster menghasilkan
elementer yang heterogen seperti halnya populasi sendiri (Nazir, 1988: 366).
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Gunung
Tumpeng 02 sebanyak 21 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas 5 SD Negeri
Rowoboni 01 sebanyak 18 siswa sebagai kelas kontrol.
Dalam penelitian ini terdapat juga prosedur rancangan penelitian. Prosedur
rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat RPP dan kisi-kisi tes.
b. Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang ada.
c. Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk pilihan ganda.
d. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk
mengetahui validitas dan reabilitas instrumen.
e. Memberikan pretest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

f. Peneliti melakukan uji normalitas, uji homogenitas serta uji t dari hasil pretest
kedua kelas.
g. Memberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesuai
RPP yang telah dibuat.
h. Memberi posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
seminggu setelah pemberian perlakuan.
i. menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar.
j. Menyusun laporan hasil penelitian.
Seperti yang terlihat dalam prosedur rancangan penelitian pada poin f,
peneliti melakukan uji normalitas, uji homogenitas serta uji t dari hasil pretest
kedua kelas. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui keadaan awal kelompok

34

eksperimen dan kelompok kontrol. Data dinyatakan berdistribusi normal jika
signifikansi lebih besar dari 0,05
Tabel 3.3
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol
Tests of Normality
Kelas


Shapiro-Wilk
Statistic
Df
1
,919
21
Nilai
2
,907
18
a. Lilliefors Significance Correction

Sig.
,084
,077

Bedasarkan Tabel 3. 3 terlihat bahwa dapat diketahui nilai signifikansi
untuk hasl belajar IPA kelompok eksperimen 0,084> 0,05 dan kelompok kontrol
0,077> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, berikutnya melakukan uji homogenitas (kesamaan varian). Dalam
penelitian ini uji homogenitas varian menggunakan teknik Levene Test. Data
homogen jika signikansi > 0,05 maka H0 diterima dan jika signifikansi < 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:
H0

: Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol)

Ha

: Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol)
Tabel 3.4
Hasil Uji Homogenitas Data Pretest
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic
,108


df1

df2
1

37

Sig.
,745

Dari hasil uji homogenitas Tabel 3.4 dapat diketahui signifikansi sebesar
0, 745 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen). Dfl= jumlah kelompok data - 1 atau 2 – 1 = 1
sedangkan df2= jumlah data- jumlah kelompok data atau 37- 2 = 35.

35

Setelah uji prasyarat atau uji asumsi terpenuhi, maka langkah selanjutnya
melakukan uji t untuk mengetahui perbedaan rata-rata dari kedua kelompok. Taraf
signifikasi 5% yaitu pengambilan resiko salah dalam mengambil keputusan untuk
menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% atau 0,05. Arti dari 5%
yaitu dalam pengambilan keputusan menolak hipotesis yang berpengaruh
0,95.(95%)sedangkan yang tidak berpengaruh sebesar 0,05 (5%).dari data tersebut
setelah mengetahui hipotesis yang diperoleh,
Tabel 3.5 berikut menunjukkan hasil uji t dari hasil belajar IPA kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 3.5
Hasil Uji t Data Pretest
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances

Equal
variances
assumed

t-test for Equality of Means

F

Sig.

T

df

Sig.
Mean
(2Difference
tailed)

Std. Error
Difference

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper

,108

,745

1,626

37

,112

5,794

3,563

-1,425

13,012

1,641

36,941

,109

5,794

3,530

-1,358

12,946

Nilai
Equal
variances
not
assumed

Berdasarkan Tabel 3.5 pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat
signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi >0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:
H0

: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai antara kelas
ekperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol.

Ha

: Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai antara kelompok
eksperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol.

36

Oleh karena signifikansi lebih besar dari 0,05 ( 0, 745 > 0,05), maka H0
diterima, bahwa artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai
kelompok eksperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol. Selain melihat
tingkat signifikansi 0,05, hasil uji t juga dapat dilihat dari t hitung dan t tabel. Bila
harga t hitung lebih kecil atau sama dengan (0,456 dilihat dari taraf signifikan 5%. Berikut ini
adalah tabel nilai-nilai r product moment dalam Sugiyono (2010: 315). Tabel nilai-nilai r
product moment selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.
Tabel 3.12
Nilai-nilai r Product Moment
N
Taraf Signifikan 5%
16
17
18
19
20

0, 497
0, 482
0, 468
0, 456
0, 444

Hasil uji validitas instrumen uji coba pretest didapati 40 instrumen valid. Selain itu
untuk instrumen uji coba posttest yang dinyatakan valid ada 44 instrumen tetapi peneliti
hanya mengambil 40 instrumen yang valid dengan validitas tertinggi
Pada penelitian ini, dilakukan pengujian tingkat kesukaran instrumen pada instrumen
instrumen pretest dan posttest. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung tingkat
kesukaran instrumen sebagai berikut: Menurut Nana Sudjana (2012:135) menganalisis
tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat
diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Untuk menentukan
indeks kesukaran digunkan rumus sebagai berikut:

I=

B
N

47
Keterangan:
I

= Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B

=Banyaknya peserta didik yang menjawab benar setiap butir soal

N

= Jumlah peserta didik

Berikut ini adalah indekstingkat kesukaran instrumen yang terdapat dalam Tampubolon
(2014: 54) sebagai berikut:
1) 0,00 – 0,30 = instrumen sukar
2) 0,31 – 0,70 = instrumen sedang
3) 0,71 – 1,00 = instrumen mudah
Berikut, hasil pengujian tingkat kesukaran instrumen pretest dan posttest yang dapat
dilihat pada tabel 3.7 dan 3.8

Jenis

Tabel 3.17
Tingkat Kesukaran Instrumen Pretest
Nomor Instrumen

Jumlah

Instrumen
Sukar

4, 7, 20,23,24,31,33,37,38,39,40

11

Sedang

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,

19

19,25,26,27,28,29,30,36
Mudah

1, 2, 3, 5, 6, 8,22,32,34,35
Jumlah Instrumen

Jenis

Tabel 3.18
Tingkat Kesukaran Instrumen Posttest
Nomor Instrumen

10
40

Jumlah

Instrumen
Sukar

4, 7, 12,21,22,23,24,38,39

9

Sedang

9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

19

20,25,26,27,29,29,30,36,37,40
Mudah

1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10,31,32,33,34,35
Jumlah Instrumen

12
40

3.5.2 Uji Reliabilitas Tes
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai
apa yang akan dinilainya. Istrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2011:348). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji

48
reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS statistic 20, pengukuran uji reliabilitas dalam
penelitian ini menggunaka Croncbrach Alpha. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010: 98)
reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0, 7 dapat diterima dan di atas 0, 8
adalah baik.
Tabel 3.19
Uji Reliabilitas Instrumen Pretest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.953

50

Tabel 3.20
Uji Reliabilitas Instrumen Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.955

50

Dari hasil uji reliabilitas instrumen kesetaraan yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa reliabilitas pretest baik karena Croncbach Alpha lebih dari 0,8 yaitu 0,953begitupun
dengan reliabilitas posttest yaitu 0,955.
3.6

Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan
rata-rata menggunakan uji t dengan dibantu SPSS statistic 20. Uji t dilakukan untuk
mengetahui perbedaan nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata kelompok
kontrol, sehingga dapat diketahui adanya perbedaan efektifitas antara model Examples Non
Examples dan model Picture and Picture. Uji t yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji t jenis independent sample t-test, yaitu untuk membandingkan dua kelompok mean dari
dua sampel yang berbeda.
Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu peneliti melakukan uji prasyarat
instrumen penelitian. Uji prasyarat instrumen penelitian adalah syarat sebelum dilakukan
penelitian. Berikut ini adalah beberapa uji prasyarat yang dilakukan:

49

3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran. Teknik uji
normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan teknik Kolmogorov Smirnov.
Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika nilai
probabilitas signifikansinya >0,05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika nilai probabilitas
signifikansinya < 0,05 maka sebarannya tidak normal.
3.6.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan
penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena
penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen). Maka sebelum memilih kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, dilakukan dulu uji homogenitas
Uji homogenitas menggunakan rumus t-test. Dalam penelitian ini yang digunakan
untuk uji homogenitas adalah nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Ketentuan probabilitas signifikansi >0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki
varians sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.
3.6.3 Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis, untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t. Uji t digunakan
untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t adalah uji
normalitas. Uji t yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan (Independent
Samples T-Test.). Hipotesis statistik dapat dirimuskan sebagai berikut:
1. H0 : μ1 = μ2 artinya tidak terdapat perbedaan efektifitas yang signifikan antara model
pembelajaran Examples Non Examples dan model pembelajaran Picture and
Picture ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester 2 tahun ajaran
2015/2016.
2. Ha : μ1 ≠ μ2 artinya terdapat perbedaan efektifitas yang signifikan antara model
pembelajaran Examples Non Examples dan model pembelajaran Picture and Picture
ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester 2 tahun ajaran 2015/2016.
Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi adalah sebagai berikut:
1. Apabila sig. > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak
2. Apabila sig < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima
Selain itu, kriteria pengujian dua pihak juga dapat dilakukan sebagai berikut:

50
jika - t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima Ha ditolak (Riduwan, 2011: 128)

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24