proposal hubungan merokok dengan kadar hemoglobin

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP KADAR
HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT DENGAN METODE
AUTOMATED ANALYZER

PROPOSAL SKRIPSI SARJANA SAINS

OLEH
SULASTRI

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2018

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN
DAN HEMATOKRIT DENGAN METODE AUTOMATED ANALYZER
Proposal Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA SAINS DALAM BIDANG BIOLOGI

Oleh:
SULASTRI

15311262012044

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2018

Judul Skripsi

: PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP
KADAR

Nama Mahasiswa
Nomor Pokok

HEMOGLOBIN

DAN

HEMATOKRIT


DENGAN METODE AUTOMATED ANALYZER
: Sulastri
: 153112620120044

MENYETUJUI

Pembimbing Pertama

Pembimbing Kedua

Dra. Noortiningsih, M.Biomed

Drs. Imran S.L. Tobing, M.Si

Koordinator Proposal Skripsi

Drs. Yeremiah Rubin Camin, M. S

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal
skripsi yang berjudul “Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Kadar
Hemoglobin Dan Hematokrit Dengan Metode Automated Analyzer ” dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Penulisan proposal skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Biologi Universitas Nasional
konsentrasi Biomedik. Penulis menyadari bahwa tersusunnya proposal skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Kedua orang tua tercinta Mama (Nurmah) dan Abah (Syafei) untuk do’a di
setiap sujud yang tak pernah henti, semangat, perhatian, kasih sayang,
pengorbanan, dukungan moril maupun materil dan nasehat kepada penulis

2.

selama ini.
Dra. Noortiningsih, M.Biomed. selaku pembimbing pertama yang telah

memberikan waktu, bimbingan dan nasihat sehingga penulis dapat

3.

menyelesaikan proposal skripsi ini.
Drs. Imran S.L. Tobing, MSi. selaku pembimbing kedua yang telah
memberikan waktu, arahan dan saran demi perbaikan proposal skripsi ini dan

4.

selaku Dekan Fakultas Biologi Universitas Nasional.
Dr. Sri Endarti Rahayu, MSi. selaku Kepala Progam Bidang Studi Biologi

5.

Universitas Nasional.
Dra. Noverita. MSi. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan
arahan dan motivasi kepada penulis selama menempuh studi di Fakultas

6.


Biologi Universitas Nasional.
Dosen Fakultas Biologi konsentrasi Biomedik yang telah membekali penulis
dengan berbagai ilmu selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Biologi
Universitas Nasional jakarta.

7.

Seluruh keluarga besar, kakakku Sofiyah Am.Keb, adikku Safirah dan
Febriyanti yang selalu memberi dukungan, motivasi, dan doa kepada penulis.

iv

8.

Wahyu Lucky Prayogi Amroh yang selalu memberikan semangat, dukungan,
motivasi, selalu mendampingi saat susah maupun senang serta selalu sabar

9.


menemani penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.
Keluarga keduaku, Mama (Romila), Papa (Jumadi), Yuk Tika, Kak Sendi,
dan Dek Rina yang selalu memberikan dukungan, semangat dan membantu

penulis selama proses penelitian.
10. Sahabat-sahabatku, Vero, Meri, Eka, Tika, Kak Ulfa, Kak Windi, Enggar,
dan Dewi yang telah memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada
penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.
11. Seluruh petugas Laboratorium Klinik Rangga Sari Baturaja yang sudah
memberikan izin untuk melakukan penelitian dan membantu selama proses
penelitian.
12. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Biologi konsentrasi studi Biomedik
angkatan 2015. Terutama Zsazsa, Devi, Mbak Nur, Kak Retno, Kak Fara,
Kak Fajar, Kak Tebe, Kak Danang, Om Daniel, Bu nelli, dan Pak Kartono
atas kekompakan dan kerjasama nya selama kuliah di Universitas Nasional
Jakarta.
13. Pihak-pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung
dalam proses penyelesaian proposal skripsi ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam proposal skripsi ini masih banyak

terdapat kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik maupun saran yang
konstruktif dan positif demi kesempurnaannya. Akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih dan semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, Maret 2018

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI......................................................................................................vi
BAB I......................................................................................PENDAHULUAN
.............................................................................................................................1
BAB II.........................................................................METODE PENELITIAN
.............................................................................................................................4
A. Tempat dan Waktu Penelitian......Error! Bookmark not defined.
B. Instrumentasi Penelitian...............Error! Bookmark not defined.
KUESIONER......................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................7

BAB I. PENDAHULUAN

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau
bentuk lainnya yang dihasilkan oleh tanaman Nicotiana tebacum, Nicotiana
rustica. Kebiasaan merokok sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
Jumlah perokok di Indonesia telah mencapai 70% dari total penduduk . Merokok
merupakan salah satu faktor resiko dari berbagai penyakit jantung, hipertensi,
stroke, kelainan pembekuan darah dan penyakit pernafasan. Merokok juga
mempercepat patogenesis dari berbagai penyakit kegananasan misalnya hati, paruparu, dan ginjal .
Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam
hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol,
nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan
kanker . Zat yang paling berbahaya sekaligus racun utama pada rokok adalah tar,
nikotin dan karbon monoksida (CO). Tar merupakan racun yang bersifat
membunuh sel dalam saluran udara dan paru-paru. Racun ini dapat memicu
terjadinya kanker paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi sistem
syaraf dan peredaran darah. Karbon monoksida (CO) adalah gas yang terdapat
pada asap rokok yang mengikat hemoglobin dalam darah sehingga darah tidak
mampu mengikat oksigen yang sangat diperlukan oleh sel-sel tubuh pada proses
respirasi sehingga dapat memicu terjadinya serangan jantung mendadak yang
dapat berujung pada kematian .
Perokok dapat dibedakan berdasarkan banyak rokok yang dihisap perhari.

Bustan membagi menjadi 3 kelompok antara lain : perokok ringan adalah perokok
yang menghisap 1- 10 batang rokok sehari, perokok sedang yang menghisap 1120 batang rokok sehari, dan perokok berat lebih dari 20 batang rokok sehari.
Perokok dapat dibagi berdasarkan cara bahan kimia dalam rokok masuk ke dalam
tubuh, yaitu : perokok aktif ialah orang yang merokok dan menghisap rokok
secara langsung serta bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri
maupun lingkungan sekitarnya, perokok pasif ialah asap rokok yang dihirup oleh
seseorang yang tidak merokok. Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok
1

aktif dan terhirup oleh perokok pasif, 5 kali lebih banyak mengandung karbon
monoksida dan 4 kali lebih banyak mengandung tar dan nikotin .
Hemoglobin adalah salah satu senyawa dalam sel darah merah yang
berfungsi mengangkut zat oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Hemoglobin terdiri dari
empat kandungan heme yang berisi zat besi dan empat rantai globin (alfa, beta,
gamma, dan delta). Kualitas darah dan warna merah ditentukan oleh kadar
hemoglobin. Kadar hemoglobin dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur,
jenis kelamin, nutrisi, ketinggian daerah tempat tinggal, kebiasaan merokok, obatobatan yang dikonsumsi . Metode yang dilakukan untuk mengukur kadar
hemoglobin

adalah


metode

Tallquist,

metode

Copper-sulfate,

lovibond

comporator, metode Sahli, metode cyanthemeglobin, hemocue dan automated
analyzer .
Merokok dianggap sebagai sumber utama pajanan terhadap karbon
monoksida (CO). saat asap rokok terinhalasi, karbon monoksida akan diabsorpsi
melalui paru, masuk ke dalam aliran darah kemudian akan berikatan dengan
hemoglobin untuk membentuk karboksil-hemoglobin (COHb) . Gas karbon
monoksida (CO) bersifat toksis yang berlawanan dengan oksigen dalam transport
maupun penggunaannya. Dalam rokok terdapat CO 2%-6% pada saat merokok,
sedangkan CO yang dihisap oleh perokok paling rendah sebanyak 400 ppm (parts

per million) sudah dapat meningkatkan kadar karboksi hemoglobin dalam darah
sebanyak 2-16%. Gas CO dapat menimbulkan desaturasi hemoglobin,
menurunkan langsung peredaran oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk
miokard. Karbon monoksida (CO) menggantikan tempat oksigen di hemoglobin,
mengganggu pelepasan oksigen. Dengan demikian karbon monoksida (CO)
meningkatkan viskositas darah sehingga mempermudah penggumpalan darah .
Peningkatan kadar hemoglobin terjadi karena reflek dari mekanisme
kompensasi tubuh terhadap rendahnya kadar oksigen yang berikatan dengan
hemoglobin akibat digeser oleh karbon monoksida yang mempunyai afinitas
terhadap hemoglobin yang lebih kuat. Karbon monoksida meningkatkan proses

hematopoiesis lalu meningkatkan produksi hemoglobin, akibat dari rendahnya
tekanan parsial oksigen di dalam tubuh . Afinitas karbon monoksida yang besar
terhadap hemoglobin memudahkan kedua senyawa tersebut untuk saling
berikatan, sehingga mengurangi kapasitas hemoglobin dalam pengangkutan
oksigen. Hal ini menimbulkan terjadinya hipoksia jaringan, sehingga tubuh
meningkatkan kadar hemoglobin sebagai kompensasinya. Peningkatan kadar
hemoglobin dipengaruhi oleh lamanya merokok dan jumlah rokok yang dihisap
perhari .
Perokok umumnya memiliki hematokrit yang tinggi daripada yang bukan
perokok. Fakta menyatakan bahwa perokok bernafas pada 250 ml karbon
monoksida (CO) dari setiap bungkus rokok. Karbon monoksida (CO) mengurangi
kemampuan eritrosit untuk membawa oksigen dan tubuh mengkompensasi hal ini
dengan memproduksi lebih banyak eritrosit. Hematokrit yang lebih banyak
mengakibatkan kekentalan lebih besar, yang dapat mengakibatkan lebih banyak
penyakit kardiovaskuler seperti stroke dan penyakit jantung .
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Kadar
Hemoglobin dan Hematokrit Dengan Metode Automated Analyzer.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebiasaan
merokok terhadap kadar hemoglobin dan hematokrit dengan metode automated
analyzer . Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tambahan bagi kepustakaan maupun masyarakat terkait pengaruh rokok terhadap
kadar hemoglobin dan hematokrit sehingga memberikan kontribusi terhadap
kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan dan penatalaksanaannya.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah kadar hemoglobin dan kadar
hematokrit pada perokok lebih tinggi daripada non perokok, hubungan kadar
hemoglobin dengan umur, lama merokok, dan banyak rokok yang dihisap,
hubungan kadar hematokrit dengan umur, lama merokok, dan banyak rokok yang
dihisap.

BAB II. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian

Pengambilan sampel dilakukan di rumah responden, selanjutnya
dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Klinik Rangga Sari Baturaja. Waktu
penelitian dilakukan pada 23-26 Februari 2018
B. Instrumen penelitian
1. Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini laki-laki yang berusia 18-55 tahun. 50
sampel perokok dan 50 sampel non perokok.
2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung EDTA, spuit,
handscone, tourniquet, kapas, alkohol, pena, dan alat hematologi autolyzer.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah darah vena orang perokok dan
non perokok.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian diawali dengan mendata orang yang merokok dan orang yang
tidak merokok. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel darah ke rumah
responden dan melakukan Tanya jawab untuk mengisi kuisioner. Selanjutnya
darah responden dibawa ke Laboratorium Klinik Rangga Sari untuk dilakukan
pemeriksaan hematologi rutin. Pemeriksaan hematologi rutin menggunakan
metode automated analyzer menggunakan alat hematologi autolyzer. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu
tekhnik pengambilan sampel secara sengaja dengan kriteria tertentu. Kriteria
inklusi dalam penelitian ini adalah laki-laki yang berusia 18-55 tahun.
4. Cara kerja penelitian
Prosedur penelitian ini dimulai dengan melakukan wawancara dan
memberikan kuisioner terhadap responden yang ingin melakukan pemeriksaan
kadar hemoglobin dan hematokrit. Responden diambil darahnya melalui vena
untuk dilakukan pemeriksaan hematologi rutin.

5. Analisis data
Data penelitian dikelompokkan berdasarkan umur, lama merokok, dan
banyaknya rokok yang dihisap perhari. Kemudian untuk mengetahui adanya
hubungan dari kadar hemoglobin dengan umur, lama merokok dan banyak rokok
yang dihisap perhari dan hubungan dari kadar hematokrit dengan umur, lama
merokok, dan

banyak rokok yang dihisap perhari dilakukan analisis data

menggunakan uji regresi berganda menggunakan SPSS. Untuk mengetahui
apakah kadar hemoglobin dan hematokrit pada perokok lebih tinggi daripada non
perokok dilakukan analisis data menggunakan uji t.

KUESIONER PENELITIAN

Identitas Subyek
 Nama
:
 Umur
:
 Alamat
:
1. Pertanyaan
 Apakah anda merokok ?
a. Ya
b. Tidak
 Berapa lama anda merokok ?
 Berapa batang anda merokok dalam 1hari ?
a. 1-10 batang
b. 11-20 batang
c. >20 batang
Kadar Hemoglobin darah
Kadar Hematokrit darah

:
:

DAFTAR PUSTAKA
Amelia R, Nasrul E, Basyar M. 2016. Hubungan Derajat Merokok Berdasarkan
Indeks Brinkman Dengan Kadar Hemoglobin. Kesehatan Andalas 5

Bustan MN. 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak menular. Jakarta: Rineka Cipta
Inayatillah IR, Syahrudin E, Susanto AD. 2014. Kadar Karbon Monoksida Udara
Ekspirasi Pada Perokok dan Bukan Perokok Serta Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi. J Respir Indo 34
Irawati L, Julizar, Irahmah M. 2011. Hubungan Jumlah dan Lamanya Merokok
Dengan viskositas Darah. Majalah Kedokteran Andalas 35
Irianto K. 2014. Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Alfabeta
Kipyatullizam, Akbar MR, YaniTriyani. 2016. Pengaruh Kebiasaan Merokok
Terhadap Kadar Hemoglobin dan Tingkat Kebugaran Jasmani Pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISBA. Prosiding Pendidikan Dokter 2
Listyanto A, Doloresh J. 2015. Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Tingkat
kebugaran Jasmani Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pacet
Mojokerto. Pendidikan Olahraga 3: 208-10
Makawekes MT, Kalangi SJR, Pasiak TF. 2016. Perbandingan kadar Hemoglobin
Darah Pada Pria Perokok dan Bukan Perokok. e-biomedik 4