Contoh Perubahan Sosial Budaya. doc

10 Contoh Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau
kebiasaan pada masyarakat. Perubahan sosial budaya dipengaruhi oleh
faktor dari luar masyarakat (dari masyarakat lain). Perubahan sosial budaya
bisa merubah struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek
lainnya. Perubahan ini bisa terjadi pada salah satu anggota masyarakat atau
seluruh lapisan masyarakat. Berikut adalah contoh perubahan sosial budaya
yang terjadi di sekitar kita. Langsung saja kita simak selengkapnya…..
1. Pakaian
Perubahan mode pakaian pada masyarakat bisa saja terjadi. Dahulu semua
masyarakat menggunakan pakaian adat khasnya. Namun, seiring dengan
kemajuan dari perkembangan masyarakat tersebut membuat sedikit demi
sedikit anggota masyarakat mulai meninggalkan pakaian adatnya dan
menggunakan pakaian yang menjadi trend di daerah itu. Seperti contoh,
sekarang adalah jamannya demam Korea. Bagi penggemar beratnya,
mereka selalu mencari dan menggunakan pakaian yang biasa digunakan
orang Korea. Namun, masyarakat tetap tidak meninggalkan pakaian adat
mereka dan tetap menggunakannya dalam acara tertentu. Seperti pakaian
adat Bali yang digunakan setiap kali mereka sembahyang di pura.
2. Pertanian
3. Model Rambut

Model rambut juga banyak berubah. Bahkan masyarakat cenderung merasa
harus mengikuti trend tersebut jika tidak mau dikatakan ‘jadul’ atau ‘culun’.
Pengaruh terbesar adalah model rambut ‘punk’ yang membuat banyak
remaja mengikuti model rambut dan gaya hidup orang dengan model
rambut tersebut.
4. Ekonomi
1. Gaya Hidup Konsumtif
Gaya hidup konsumtif adalah fenomena yang terjadi di jaman sekarang.
Penyebab utamanya adalah rasa gengsi di masyarakat dan keinginan akan
mengikuti sebuah trend. Salah satu contohnya yang fenomenal adalah
fenomena mengganti smartphone baru dan makan-makanan yang mewah.
Itu disebabkan karena mereka merasa gengsi dan tergiur dengan diskon
yang tidak biasa terjadi. Akibatnya, kemiskinan semakin merajalela akibat
sifat boros ini.
2. Menyukai Produk Luar Negeri
Sejak bangsa kita dijajah, kita mulai ‘dihipnotis’ oleh mereka supaya kita
menganggap bahwa produknya lebih baik daripada produk dalam negeri. Hal
ini membuat kita selalu memilih produk luar negeri ketimbang produk dalam
negeri. Apalagi dengan masuknya budaya asing dengan mudah ke Indonesia,
kecintaan masyarakat akan produk luar negeri semakin meningkat.


3. Korupsi
Sifat manusia yang tidak pernah puas dan cenderung lebih memikirkan
dirinya sendiri menghasilkan budaya korupsi. Budaya ini tentu saja sangat
merugikan negara. Seharusnya uang tersebut digunakan untuk membangun
sarana yang baik untuk rakyat, malah digunakan untuk memenuhi rasa
kerakusan para pejabat.
4. Berutang
Kebiasaan berutang dan mencicil sudah mulai tumbuh sejak ada gaya hidup
boros. Mereka menjadi suka berutang untuk membeli kebutuhan pokok.
Sementara untuk memenuhi keinginannya (bukan kebutuhan) yang mahal,
mereka mencicilnya.
5. Kesadaran Menabung Meningkat
Kesadaran untuk menabung semakin meningkat. Hal ini mungkin
dikarenakan bunga deposito yang semakin tinggi dan berbagai penawaran
menarik dari bank. Selain itu, kesadaran untuk berasuransi juga meningkat.
(Baca

artikel


tentang 5

Perubahan

Sosial

Dibidang

Ekonomi)

Perubahan ekonomi tampak jelas pada sifat masyarakat. Pada umumnya,
masyarakat lebih suka dengan produk impor dibandingkan produk di dalam
negeri karena kualitasnya dianggap lebih bagus. Selain itu, dengan adanya
Singapura sebagai negara maju, maka masyarakat yang kaya lebih memilih
berlibur ke Singapura ketimbang ke Bali. Hal ini dapat mengurangi devisa
negara.
1. Gaya Hidup Konsumtif
Gaya hidup konsumtif adalah fenomena yang terjadi di jaman sekarang.
Penyebab utamanya adalah rasa gengsi di masyarakat dan keinginan akan
mengikuti sebuah trend. Salah satu contohnya yang fenomenal adalah

fenomena mengganti smartphone baru dan makan-makanan yang mewah.
Itu disebabkan karena mereka merasa gengsi dan tergiur dengan diskon
yang tidak biasa terjadi. Akibatnya, kemiskinan semakin merajalela akibat
sifat boros ini.
2. Menyukai Produk Luar Negeri
Sejak bangsa kita dijajah, kita mulai ‘dihipnotis’ oleh mereka supaya kita
menganggap bahwa produknya lebih baik daripada produk dalam negeri. Hal
ini membuat kita selalu memilih produk luar negeri ketimbang produk dalam
negeri. Apalagi dengan masuknya budaya asing dengan mudah ke Indonesia,
kecintaan masyarakat akan produk luar negeri semakin meningkat.
3. Korupsi

Sifat manusia yang tidak pernah puas dan cenderung lebih memikirkan
dirinya sendiri menghasilkan budaya korupsi. Budaya ini tentu saja sangat
merugikan negara. Seharusnya uang tersebut digunakan untuk membangun
sarana yang baik untuk rakyat, malah digunakan untuk memenuhi rasa
kerakusan para pejabat.
4. Berutang
Kebiasaan berutang dan mencicil sudah mulai tumbuh sejak ada gaya hidup
boros. Mereka menjadi suka berutang untuk membeli kebutuhan pokok.

Sementara untuk memenuhi keinginannya (bukan kebutuhan) yang mahal,
mereka mencicilnya.
5. Kesadaran Menabung Meningkat
Kesadaran untuk menabung semakin meningkat. Hal ini mungkin
dikarenakan bunga deposito yang semakin tinggi dan berbagai penawaran
menarik dari bank. Selain itu, kesadaran untuk berasuransi juga meningkat.
5. Kesenian
Kesenian bisa saja berubah atau tergantikan seiring perkembangan zaman.
Saat ini, banyak kesenian di Indonesia yang mulai punah karena anak
bangsa tidak suka dengan kesenian tersebut. Bahkan mereka lebih suka
mempelajari kesenian asing dengan alasan trendy. Namun, masih banyak
kesenian populer Indonesia yang masih bisa bertahan sampai sekarang.
6. Industri
(Baca artikel tentang 6 Perubahan Sosial Dibidang Industri)
Revolusi industri membuat perubahan besar-besaran pada kehidupan sosial
masyarakat. Mulai dari ketimpangan antara industri dengan agrikultur,
banyaknya pengangguran, munculnya gerakan sosialis, rendahnya
kesejahteraan buruh, dll.
Industri berkembang pesat terutama setelah revolusi industri di Eropa antara
tahun 1750-1850. Pada saat itu, penggunaan mesin uap sebagai pengganti

tenaga manusia mulai marak digunakan sehingga menghemat banyak biaya.
Namun, hal itu justru menimbulkan pengangguran dimana-mana karena
jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan kebutuhan industri akan tenaga
kerja. Selain itu, banyak sekali perubahan sosial dibidang industri. Apa
sajakah? Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Urbanisasi
Karena industri dikatakan sebagai sebuah kemajuan dan itu berada di daerah
perkotaan. Maka banyak masyarakat desa berbondong-bondong ke kota
untuk mencari kehidupan yang ‘katanya’ lebih layak. Meskipun tidak
semuanya beruntung karena tidak semua industri memerlukan banyak
tenaga kerja.

2. Persaingan Pendidikan
Karena industri memerlukan tenaga kerja yang sedikit. Persaingan untuk
merebut pekerjaan menjadi meningkat. Mereka berupaya untuk mengejar
pendidikan setinggi mungkin untuk dapat bekerja di tempat yang mereka
idamkan.
3. Ketimpangan Antara Desa dan Kota
Karena urbanisasi, banyak warga desa yang meninggalkan pekerjaannya
sebelumnya yaitu bertani. Itu membuat adanya ketimpangan antara

agrikultural dengan industri.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup yang berkembang akibat industri berkembang adalah gaya hidup
praktis. Semuanya ingin supaya serpa praktis dan cepat. Sehingga banyak
orang menjadi malas dalam melakukan sesuatu.
5. Kemajuan di Berbagai Bidang
Industri yang berkembang membuat kemajuan di berbagai bidang. Termasuk
bidang tekstil, pertambangan, ilmu kimia, pangan, perumahan, transportasi,
dll.
6. Kesejahteraan Tenaga Kerja Kurang
Revolusi industri membuat sesama industri menjadi semakin bersaing ketat.
Hal ini menuntut industri untuk menghasilkan barang sebanyak-banyaknya
dengan biaya yang serendah mungkin. Hal ini berimbas terhadap para
tenaga kerja. Upah menjadi lebih rendah dan jam kerja menjadi
diperpanjang. Para tenaga kerja tidak dapat lari dari industri itu karena
mereka akan kesulitan mencari pekerjaan lain mengingat persaingan untuk
mendapatkan pekerjaan sangatlah ketat. Selain itu, wanita dan anak-anak
juga dipekerjakan. Tentu saja ini berdampak pada kesejahteraan tenaga
kerja.
7. Bahasa Daerah

Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah. Namun, banyak juga
bahasa yang mulai punah. Itu mungkin disebabkan karena mereka lebih
berminat untuk menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris
dibandingkan bahasa daerahnya sendiri. Itu mungkin karena bahasa tersebut
jangkauan komunikasinya lebih luas dibandingkan bahasa daerahnya yang
cenderung hanya dimengerti oleh anggota masyarakat di daerah tersebut.
8. Pendidikan
(Baca artikel tentang 5 Perubahan Sosial Dibidang Pendidikan)

Dunia pendidikan di Indonesia berkembang pesat. Salah satu penyebab
utamanya adalah perkembangan teknologi. Teknologi membuat para siswa
yang biasanya mencari referensi tugas di perpustakaan berubah menjadi di
internet. Teknologi juga yang membuat cara belajar dan mengajar berubah
menjadi menggunakan laptop dan tablet.
1. Cara Mengajar
Cara mengajar berubah seiring perkembangan jaman. Berbagai penelitian
telah dilakukan terutama dalam bidang psikologi pada peserta didik. Tentu
saja mereka menginginkan cara mengajar yang lebih baik sehingga mudah
dipahami oleh peserta didik. Selain itu, perkembangan teknologi juga
semakin memajukan cara mengajar. Seperti penggunaan proyektor dalam

mengajar.
2. Kekerasan
Cobalah tanya pada orangtua Anda tentang bagaimana cara guru mereka
mengajar. Dahulu, guru memperlakukan muridnya dengan sangat kasar
hingga ada yang sampai terluka. Namun, saat ini telah ada undang-undang
perlindungan anak. Sehingga guru jaman sekarang tidak bisa melakukan
muridnya dengan kasar.
3. Metode Belajar
Di beberapa sekolah, metode belajar berubah menjadi lebih modern. Seperti
penggunaan laptop dan tablet PC. Di sekolah pun sering disediakan WiFi
untuk mempermudah siswa untuk mengakses internet dan mencari sumber
belajar.
4. Membuat Tugas
Dahulu, siswa mengerjakan tugas dengan cara pergi ke perpustakaan lalu
meneliti seluruh isi buku kemudian menuliskan tugasnya dalam secarik
kertas. Sekarang sangat berbeda: cari di internet, salin, cetak, selesai.
5. Kurikulum
Kurikulum adalah perubahan terbesar di bidang pendidikan. Kurikulum
mencakup cara belajar, cara mengajar, dan apa yang diajarkan. Ketika
kurikulum berubah, guru dan siswa harus menyesuaikan segalanya dan

seringkali itu sulit.
9. Masuknya Budaya Barat
Budaya di Indonesia telah banyak tercampur dengan budaya asing. Itu
mungkin disebakan karena kebudayaan itu lebih menyenangkan
dibandingkan budayanya sendiri. Seperti budaya hari Valentine dan pesta
ulang tahun. Sebenarnya budaya asli Indonesia telah memiliki budaya yang
mirip dengan budaya tadi. Namun, budaya tersebut terkadang dianggap
kurang meriah. Contoh perubahan besar lainnya adalah penggunaan

komputer dan alat-alat teknologi sebagai pengganti buku untuk mencari
tugas. Hal itu disebabkan oleh kemudahan menggunakan alat-alat teknologi
tersebut.
10. Cara Berkomunikasi
Perubahan pada cara berkomunikasi bisa terjadi. Beberapa tahun lalu kita
masih menggunakan surat untuk berkomunikasi jarak jauh dan sekarang,
dengan menggunakan jejaring sosial atau alat komunikasi, seseorang bisa
berkomunikasi
dengan
cepat
dan

praktis.
Itulah contoh perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat. Semua
masyarakat pasti saja akan mengalami perubahan sosial budaya. Namun,
perubahan tersebut umumnya tidak dirasakan atau tidak terjadi pada
masyarakat terpencil.
PENDAHULUAN
globalisasi dan budaya, sudah membuat masyarakat Indonesia harus bersiap-siap menerima
kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu nya
adalah kebudayaan. Bagi bangsa Indonesia kebudayaan adalah salah satu kekuatan bangsa yang
memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu
bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya
dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan
berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling
krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan
dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka
mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju. Akibatnya, negaranegara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai
dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita.
Perkembangan globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam berbagai bidang, seperti
bidang kebudayaan. Dimana budaya asli suatu negara mulai hilang, terjadi erosi nilai-nilai suatu

budaya, menurunkan rasa nasionalisme dan patriotisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong
royong, kepercayaan diri hilang, gaya hidup kebarat-baratan serta masalah dalam eksistensi
kebudayaan daerah yang dapat kita lihat dari menurunnya rasa cinta terhadap kebudayaan yang
menjadi jati diri bangsa. Sebagai generasi muda, kita seharusnya bisa menyeleksi mana yang
baik dan bermanfaat untuk masa depan.
globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar Ilmu pengetahuan dan teknologi
telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah
menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.
PEMBAHASAN
Secara intensif, perkembangan globalisasi kebudayaan terjadi pada awal abad ke-20
dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Dengan adanya kontak melalui media
menggantikan kontak fisik secara langsung sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa.
Dengan perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih baik dan mudah
dilakukan, ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya, dimana kontak budaya
melalui media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai
budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini. Kesenian bangsa Indonesia
yang memiliki kekuatan etnis dari berbagai macam daerah juga tidak dapat lepas dari pengaruh
kontak budaya ini.
Budaya yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya
barat, seperti pergaulan bebas, gaya berpakaian yang ala barat, dan lain sebagainya.

Globalisasi mungkin saja mendatangkan musibah kepada seni dan kebudayaan kita,
Tetapi dari sudut pandang yang lain, globalisasi bisa memberikan kesempatan istimewa untuk
bangsa-bangsa yang kaya dengan budaya. Seni kita akan tersebar ke luar batas negara dan
memberikan pengaruh kepada dunia. pada berbagai era seni dan kebudayaan Indonesia
menemukan identitasnya. Tapi karena masuknya budaya globalisasi, kebudayaan kita jadi ikut
oleh arus budaya yang lebih besar. Masalah inilah yang mungkin terjadi hari ini. Karena itu,
bangsa Indonesia tidak perlu takut pada pengaruh asing. Kita harus berusaha untuk memahami
bagaimana seni dan kebudayaan bisa menjadi benteng pertahanan identitas dan tradisi kita
selanjutnya.
Ketidak jelasan akan pemahaman nilai-nilai kebudayaan sangat dipengaruhi oleh pola fikir yang
sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Arus budaya globalisasi yang sudah mengakar
dan mendarah-daging pada pola fikir masyarakat sosial. Demikian itu sudah jelas, bila dilihat
dari budaya konsumtif, instan, stail, gaya hidup dan lain-lain. Budaya globalisasi tidak dapat
dibendung, ditentang, apalagi ditolak. Yang mesti kita lakukan sekarang ini adalah bagaimana
budaya globalisasi mendatangkan manfaat bagi budaya Indonesia, serta bagaimana
memfilterisasi budaya tersebut yang mempengaruhi pada pola fikir kebudayaan bangsa
Indonesia.
GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL DI INDONESIA
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui
interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok
masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses
dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam

kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan
yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam
jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan
perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama
beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang
karena adanya pengaruh-pengaruh luar.
Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses
globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan
masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap
berarti. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang
dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai
hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau
ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam
kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspekaspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek
kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat
dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu
hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari
kebudayaan.
Dampak Positif Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa
1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi

3. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan
7. Dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek
dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.
Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu
negara
6. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah
arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang

7. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)
membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa
Indonesia.
8. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
9. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu
kehidupan nasional bangsa.
10. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa.

Dampak Globalisasi Media Terhadap Budaya dan Perilaku Masyarakat
Bertolak dari besarnya peran media massa dalam mempengaruhi pemikiran khayalaknya,
tentulah perkembangan media massa di Indonesia pada masa yang akan datang harus dipikirkan
lagi. Apalagi menghadapi globalisasi media massa yang tak terelakan lagi.

Globalisasi media massa merupakan proses yang secara nature terjadi, sebagaimana
jatuhnya sinar matahari, sebagaimana jatuhnya hujan atau meteor. Pendekatan profesional
menjadi kata kunci, masalah dasarnya mudah diterka. Pada titik - titik tertentu, terjadi benturan
antar budaya dari luar negeri yang tak dikenal oleh bangsa Indonesia. Jadi kehawatiran besar
terasakan benar adanya ancaman, serbuan, penaklukan, pelunturan karena nilai – nilai luhur
dalam paham kebangsaan.
Imbasnya adlah munculnya majalah-majalah Amerika dan Eropa versi Indonesia
seperti : Bazaar ,Cosmopolitan ,Spice,FHM, (for Him Magazine) ,Good Housekeeping ,Trax, dan
sebagainya. Begitu juga membanjirnya program tayangan dan produk tanpa dapat
dibendung.Sehingga bagaimana bagi negara berkembang seperti Indonesia menyikapi penomena
traspormasi media terhadap prilaku masyarakat dan budaya lokal,karena globalisasi media
dengan segala yang dibawanya seperti lewat televisi, radio, majalah, koran, buku film, vcd, HP,
dan kini lewat internet sedikit banyak akan berdampak pada kehidupan masyarakat.
Saat ini masyarakat sedang mengalami serbuan yang hebat dari berbagai produk
poernografi berupa tabloitd, majalah, buku bacaan di media cetak, televisi, rasio, dan terutama
adalah peredaran bebas VCD.Baik yang datang dari uar negeri maupun yang diproduksi sendiri.
Walaupun media pernografi bukan barang baru bagi Indonesia, namun tidak pernah dalam skala
seluas sekarang. Bahkan beberapa orang asing menganggap Indonesia sebagai ”surga
pornografi” karena sangat mudahnya mendapat produk-produk pornografi dan harganya pun
murah.
Kebebasan pers yang muncul pada awal reformasi ternyata dimanfaatkan oleh sebagian
masyarakat yang tidak bertanggung jawab, untuk menerbitkan produk-produk pornografi.

Mereka menganggap pers mempunyai kemerdekaan yang dijamin sebagai hak asasi warga
Negara dan tidak dikenakan penyensoran dan pembredelan. Padahal dalam pasal 5 ayat 1
Undang-undang pers No 40 tahun 1999itu sendiri, mencantumkan bahwa: ”pers berkewajiban
memberikan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan
masyarakat”.

Sunday, June 1, 2014
Dampak Positif dan Negatif IPTEK Dalam Kehidupan Manusia

IPTEK adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dimana dari akronim tersebut mempunyai
arti masing-masing, baik Ilmu, Pengetahuan, maupun Teknologi.

Ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan teknologi merupakan
praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan
dan teknologi mempunyai saling mempunyai hubungan. Jika tidak ada ilmu pengetahuan, teknologi tidak
akan ada.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknology atau IPTEK Telah berkembang pesat dan melaju terus
kedepan. Tujuan utama perkembangan IPTEK adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang
lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan IPTEK, telah memberikan perubahan
signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan manusia, terutama teknologi informasi seperti internet
sangat menunjang setiap orang mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat.

Peran masyarakat sangat besar dalam berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Disamping
banyak memberikan pengaruh serta manfaat yang bersifat positif, perkembangan IPTEK juga banyak
memberikan pengaruh yang bersifat negatif dalam perkembangannya. Berikut beberapa dampak positif
dan dampak negatif dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di berbagai bidang :

1. Bidang Informasi dan Komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat dan dapat kita rasakan
dampak positifnya, antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun
melalui internet.
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya melalui handphone.
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi juga
dimanfaatkan untuk hal-hal yang negatif, seperti:

a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris.
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan
pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
c. Kerahasiaan alat tes semakin terancam, seperti tes psikologi.
d. Kecemasan teknologi, seperti kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file
penting dalam computer, dan lain-lan.

2. Bidang Pendidikan
Peran penting IPTEK dalam bidang pendidikan, sebagai berikut:
a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.
Dampak dari hal ini adalah guru bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat, seperti penggandaan soal
ujian dengan adanya mesin foto copy untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak dapat
diselesaikan dalam waktu yang singkat.
c . Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi
bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
d. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan teknologi.
Setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan
membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi mudah untuk dikerjakan dengan menggunakan media
teknologi seperti, komputer yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program.

Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
a. Kerahasiaan alat tes semakin terancam.

Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk..
Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan
pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
b. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Dengan kemajuan di badang pendidikan kita mencetak generasi yang berepengetahuan tinggi, tetapi
mempunyai moral yang rendah.
c. Siswa menjadi malas belajar karena banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk
menggunakan jejaring sosial seperti facebook, twitter dan lain-lain.

3. Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi, teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi tersebut dapat kita
rasakan manfaat positifnya, antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
b. Terjadinya industrialisasi.
c. Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
d. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan
yang dimiliki.
e. Kemajauan ekonomi mampu menghasilkan produk kedokteran menjadi komoditi.

Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain;
a. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang
dibutuhkan.
b. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi
yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental
"instant".

4. Bidang Politik
Dampak positif dari teknologi pada bidang politik adalah:
a. Timbulnya kelas menengah baru yang akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan
kebebasan berpendapat yang lebih besar.
b. Proses regenerasi kepemimpinan yang akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan
sehingga kebebasan dan persamaan semakin kental.
c. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme
sehingga melahirkan kekuatan ekonomi baru.

5. Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat dampak positifnya terhadap perkembangan bidang social dan
budaya, yaitu:
a. Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
b. Meningkatnya rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh sehingga
bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
c. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan
melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek sosial dan budaya,
seperti:
a. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
b. Kenakalan dan tindakan menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat, semakin lemahnya
kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong, yang
telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan
sosial.

c. Pola interaksi antar manusia yang berubah dengan bantuan gadget, yang membuat orang-orang menjadi
sibuk dengan dunianya sendiri.

Jumat, 25 Januari 2013
Dampak positif/negatif dan penanggulangan dampak industri

DAMPAK POSITIF / NEGATIF DAN PENANGGULANGAN DAMPAK
INDUSTRI

Pesatnya kemajuan industri tidak dapat di pungkiri merupakan salah satu efek dari pada kemajuan
teknologi. Aktifitas manusia yang dinamik dan cenderung berkembang tanpa batas sangat
mempengaruhi keadaan lingkungan hidup. Industri yang mengalami laju pertumbuhan relatif cepat
merupakan bagian dari teknologi. Teknologi industri sebagai teknologi yang modern memiliki andil besar
dalam proses pemanasan global . Meski demikian Potensi industri telah memberikan sumbangan bagi
perekonomian Indonesia melalui barang produk dan jasa yang dihasilkan, namun di sisi lain
pertumbuhan industri telah menimbulkan masalah lingkungan yang cukup serius.

Teknologi secara umum berarti keseluruhan peralatan dan prosedur yang terus mengalami
penyempurnaan, baik di lihat dari segi pencapaian tujuan maupun proses pelaksanaannya. Teknologi
sebagai budidaya manusia dalam beradaptasi dengan alam sesuai dengan maksud dan tujuan manusia
penggunanya. Alhasil teknologi adalah ide-ide manusia dalam mempermudah aktifitas pencapaian
tujuan.

Dampak Positif INDUSTRI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bertambahnya lapangan pekerjaan yang cukup luas
Berkurangnya devisa luar negeri
Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah
Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri
Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industri

Dampak Negatif INDUSTRI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sampah dan Limbah
Berkurangnya lapangan pekerjaan karena harus membutuhkan lahan yang cukup luas
Semakin banyaknya pencemaran, baik pencemaran udara, air, dan tanah
Memperburuk kondisi biografis-kimia
Mempengaruhi ketentraman lingkungan dan budaya akibat interaksi para pelaku industri
Mempengaruhi adat istiadat dan moral sebagai pilar kehidupan menjadi merosot
Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang, manusia dapat terkena
penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.

Cara menanggulangi dampak negatif INDUSTRI

1. Sampah/Limbah di tampung di bak penampungan dan limbah tersebut dikelola dahulu
2. Lokalisasi daerah-daerah sumber emisi (industri-industri) dengan cara menetapkan daerah “industrial
estate” yang cukup jauh dari daerah pemukiman penduduk.
3. Membagi daerah kota dalam berbagai zonifikasi sbb :
·
Daerah Non-Industri
·
Daerah Industri
·
Daerah Pusat Pemerintahan Kota, lokasi pergudangan atau perbengkelan
·
Daerah Intercity transport (terminal, stasiun kereta api, bandara udara)

Dampak positif dan negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dampak positif dan negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi
Setiap perkembangan yang terjadi, pasti akan berdampak positif dan juga
negatif terhadap manusia. Tidak terkecuali teknologi informasi dan
komunikasi yang sekarang berkembang pesat. Hampir semua bidang sangat
terbantu dengan penemuan-penemuan yang ada, namun juga tidak sedikit

kerugian dari penggunaan teknologi informasi ini. Berikut ini kami sajikan
kekurangan dan kelebihan teknologi informasi dan komunikasi.
Keuntungan/Efek Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. Membantu
mempercepat
pekerjaan
manusia
Dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, pekerjaan
manusia akan menjadi lebih cepat dan mudah. Misalnya, proses
pembuatan proposal yaysan sosial, apabila menggunakan mesin ketik,
maka diperlukan waktu yang lama dan dengan keakuratan yang
rendah. Lain halnya apabila dikerjakan dengan menggunakan
komputer dan printer untuk mencetaknya,pekerjaan ini akan menjadi
lebih cepat dan akurat untuk menyusun proposal yang akan dikerjakan.
2. Mempermudah
komunikasi
jarak
jauh
Sebelum adanya teknologi informasi dan komunikasi seperti sekarang
ini, proses komunikasi masih bersifat analog. Untuk mengirimkan kabar
menuju keluarga yang letaknya jauh, harus menggunkan surat dengan
waktu tempuh lebih dari 2 hari, dan itupun terkadang tidak sampai
pada tujuan. Dengan teknologi sekarang, bisa menggunakan sms, email dan lain sebagainya yang merupakan produk teknologi informasi.
Dengan menggunakannya, maka jarak yang jauh bukan lagi menjadi
hambatan dalam berkomunikasi, waktu tempuhpun menjadi relatif
singkat dengan keakuratan yang sangat terjamin.
3. Mempermudah
sistem
administrasi
Sistem administrasi tanpa menggunakan bantuan teknologi informasi
dan komunikasi akan menjadi lambat dan membutuhkan tempat yang
besar. Dalam hal ini, misalny saja untuk proses penghitungan suara
oleh KPU. Dalam hitungan jam saja, sudah bisa terakumulasi total
suara dalam satu negara. Betapa besar manfaat adanya teknologi ini.
Bisa dibayangkan seandainya tidak ada teknologi ini, mungkin
diperlukan
waktu
hingga
berbulan-bulan
untuk
melakukan
penghitungan secara manual.
4. Mempermudah
proses
transaksi
keuangan
Sebelum berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, proses
transaksi keuangan dilakukan secara konvensional. Nasabah harus
mendatangi Bank untuk bertransaksi, begitu pula apabila akan
dilakukan trnasaksi jual beli, pihka pembeli harus bertemu dengan
pihak penjual untuk kemudian bertransaksi secara langsung. Namun,
sekarang ini, proses transaksi sudah bisa dilakukan melalui berbagai
cara, yakni bisa melelui ATM, SMS Banking dan E-Banking. Dengan
cara- cara ini, maka kedua belah pihak yang terlibat transaksi tidak
harus bertemu.
Kerugian/Efek Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. Komunikasi
menjadi
hampa
Sebelum adanya teknologi bidang komunikasi, untuk melakukan

komunikasi, haruslah bertemu antara satu pihka dengan pihak lainnya,
sehingga proses komunikasi menjadi nyata dan transparan. Sekarang
ini, proses komunikasi tidak harus bertatap muka, sehingga terasa
kurang puas.
2. Penyalahgunaan
untuk
tindakan
kriminal
dan
asusila
Maraknya penipuan dan penuculikan belakangan ini melalui situs
jejaring sosial, juga merupakan efek negatif dari berkembangnya dunia
informasi dan komunikasi. Selain itu, bahaya dari situs prnograf
merupakan acncaman nyata bagi para generasi mida,khususnya siswa
sekolah.
3. Penyalahgunaan
untuk
pencurian
keuangan
Belakangan ini muncul berita mengenai pembobolan uang nasabah,
dari hal ini jelas sekali bahwa kemampuan di bidang teknologi
informasi dan komunikasi yang tidak diimbangi dengan iman yang
kuat, maka seseorang dapat terjerumus dalam tindakan pencurian
melalui media internet.
4. Munculnya
perilaku
individualisme,ketergantungan
dan
egois
Semakin tergantungnya manusia akan bidang ini, maka jiwa sosialnya
akanberkurang. Misalnya saja orang akan lebih senang berada didepan
komputer dari pada mengikuti kegiatan remaja atau ibadah.
5. Manusia
menjadi
malas
beraktiftas
Ini adalah dampak yang paling nyata yang dapat kita lihat dan
rasakan, hampir tiap waktu, sepulang sekolah, siswa sekolah lebih
banyak menghabiskan waktunya di warnet untuk bermain game
online. waktu mereka untuk belajarpun menjadi berkurang, disinilah
peran orang tua harus aktif untuk bisa menjelaskan pada anaknya
mengenai pembagian waktu untuk belajar dan bermain.
- See more at: http://www.inspirasidigital.com/posting/dampak-positif-dannegatif-teknologi-informasi-dan-komunikasi.html#sthash.2EE7Zu57.dpuf

Sumber:

Thursday, June 5, 2014
122 33 34K
Pengertian Perubahan Sosial, Contoh, Dampak, Proses, Masyarakat,
Bentuk, Teori, Faktor Pendorong dan Penghambat, Pengaruh,
Modernisasi, Sosiologi
Dalam bab ini, Anda akan mempelajari proses dan dampak perubahan sosial
bagi kehidupan masyarakat. Anda sebagai anggota masyarakat diharapkan
lebih siap dalam menghadapi segala perubahan sekaligus menjadi bagian
dari perubahan tersebut. Perubahan yang dimaksud tentunya perubahan
yang mengarah kepada kemajuan. Masyarakat merupakan kumpulan
individu dan kelompok yang membentuk organisasi sosial yang bersifat
kompleks. Dalam organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan normanorma sosial yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku
dan berinteraksi dalam kehidupan masyarakat. Setiap manusia selama
hidupnya akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut merupakan akibat dari adanya interaksi antar manusia
dan antar kelompok. Akibatnya, di antara mereka terjadi proses saling
memengaruhi yang menyebabkan perubahan sosial. Hal ini berarti
perubahan sosial tidak bisa kita hindari. Kemajuan teknologi yang amat
pesat telah membawa berbagai macam pengaruh, baik dari dalam maupun
dari luar. Pengaruh kemajuan teknologi begitu mudah hadir di tengah-tengah
kita. Lambat laun tanpa disadari orang telah mengadopsi nilai-nilai baru
tersebut.
Perubahan yang terjadi di masyarakat bisa berupa perubahan nilai-nilai
sosial, norma-norma yang berlaku di masyarakat, pola-pola perilaku individu
dan organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan atau
kelas-kelas dalam masyarakat, kekuasaan, wewenang, interaksi sosial, dan
masih banyak lagi. Dengan kata lain, perubahan sosial bisa meliputi
perubahan organisasi sosial, status, lembaga, dan struktur sosial dalam
masyarakat.
Perubahan pada bidang-bidang kehidupan tertentu tidak hanya semata-mata berarti suatu kemajuan,
namun dapat pula berarti kemunduran. Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan ketidaksesuaian
unsur-unsur yang saling berbeda yang ada di masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan
yang fungsinya tidak serasi yang keadaannya lebih buruk dari sebelumnya.

Gambar 1. Peta Konsep Perubahan Sosial.
A. Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan suatu wujud dinamika yang menjadi inti jiwa
masyarakat. Jadi, masalah perubahan sosial telah menjadi topik yang
menarik bagi banyak sosiolog modern, terutama dalam hubungannya
dengan pembangunan ekonomi yang diusahakan oleh banyak masyarakat
negara-negara yang memperoleh kemerdekaan politiknya setelah Perang
Dunia II. Perubahan sosial itu didorong oleh rangsangan terhadap kemauan
untuk bertindak.
Kekuatan yang mendorong terjadinya perubahan sosial menurut Margono
(dalam Taneko) bersumber pada hal-hal berikut.
1. Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada karena ada keinginan untuk
situasi yang lain.
2. Adanya pengetahuan tentang perbedaan antara yang ada dan yang
seharusnya bisa ada.
3. Adanya tekanan dari luar, seperti kompetisi, keharusan menyesuaikan
diri, dan lain-lain.

4. Kebutuhan dari dalam untuk mencapai efsiensi dan peningkatan,
misalnya produktivitas dan lain-lain.
(Sumber: Pengantar Sosiologi, 2004)
Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala
sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang
lebih kompleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya
kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun keadaannya relatif kecil.
Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua
aspek yang dihasilkan dari interaksi antar manusia, organisasi atau
komunitas, termasuk perubahan dalam hal budaya.
Adanya pengenalan teknologi, cara mencari nafkah, migrasi, pengenalan ide
baru, dan munculnya nilai-nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun
menggantikan nilai-nilai sosial yang lama merupakan beberapa contoh
perubahan sosial dalam aspek kehidupan.
Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan suatu perubahan menuju
keadaan baru yang berbeda dari keadaan sebelumnya.
1.1. Pengertian Perubahan Sosial
Pengertian perubahan sosial menurut para sosiolog.
1. William F. Ogburn (1964: ), mengemukakan bahwa ruang lingkup
perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan material dan
immaterial, yang ditekankan pada pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
2. Kingsley Davis (1960: ), mengartikan perubahan sosial adalah
perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam
masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam
hubungan antara buruh dan majikan yang selanjutnya menyebabkan
perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
3. Mac Iver (1937: 272), mengartikan bahwa perubahan sosial sebagai
perubahan dalam hubungan sosial (perubahan yang dikehendaki dan
perubahan yang tidak dikehendaki) atau sebagai perubahan terhadap
keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
4. Gillin dan Gillin (1957: 279), mengartikan perubahan sosial adalah
suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baik karena

perubahan-perubahan kondisi geografs, kebudayaan material,
komposisi penduduk, dan ideologi maupun karena adanya difusi
ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
5. Selo Soemardjan (1962: 379), merumuskan perubahan sosial adalah
segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di
dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompokkelompok dalam masyarakat.
Perubahan yang paling awal dapat muncul adalah adanya kebutuhan setiap
individu sebagai anggota masyarakat dalam menanggapi lingkungannya. Hal
itu mengakibatkan terjadinya interaksi sosial antar individu, baik antar warga
masyarakat setempat maupun dengan warga masyarakat lain yang saling
mempengaruhi. Menurut Bonner, interaksi sosial adalah suatu hubungan
antara dua individu atau lebih yang saling memengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Dalam interaksi
sosial, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi seperti imitasi, sugesti,
identifkasi, dan simpati. Keempat faktor tersebut membuat individu memilih
untuk melakukan interaksi sosial yang hasilnya adalah menanggapi setiap
gerak kehidupan dalam masyarakat. Tanggapan anggota masyarakat
tersebut terutama dalam menanggapi tradisi yang berlaku.
Perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat terjadi karena masyarakat
tersebut menginginkan perubahan. Perubahan juga dapat terjadi karena
adanya dorongan dari luar sehingga masyarakat secara sadar ataupun tidak
akan mengikuti perubahan. Perubahan yang menyangkut kehidupan manusia
atau terkait dengan lingkungan fsik, alam, dan sosial disebut perubahan
sosial. Perubahan sosial cepat atau lambat senantiasa terjadi dan tidak dapat
dihindari oleh siapapun. Suatu perubahan bergantung dan ditentukan oleh
masyarakat itu sendiri. Perubahan dapat berarti suatu perkembangan yang
sesuai dengan tujuan atau dapat juga tidak sesuai dengan yang hendak
dicapai. Oleh karena itu, orang perlu mengetahui mengapa perubahan dapat
terjadi dan mengapa masyarakat perlu menanggapi atau menyesuaikan
dengan perubahan.
1.2. Wujud Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat terjadi dalam segala bidang yang wujudnya dapat
dibagi menjadi beberapa bentuk. Beberapa bentuk perubahan sosial
menurut Soekanto, yaitu sebagai berikut.
a. Perubahan yang Terjadi Secara Lambat dan Perubahan yang Terjadi Secara
Cepat

Perubahan terjadi secara lambat akan mengalami rentetan perubahan yang
saling berhubungan dalam jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan
perubahan ini termasuk dalam evolusi. Perubahan secara evolusi dapat
diamati berdasarkan batas waktu yang telah lampau sebagai patokan atau
tahap awal sampai masa sekarang yang sedang berjalan. Adapun penentuan
kapan perubahan tersebut terjadi, bergantung pada orang yang
bersangkutan.
Perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah dasar atau sendisendi pokok kehidupan masyarakat, perubahan itu dinamakan revolusi.
Contohnya, Revolusi Industri di Eropa. Revolusi tersebut menyebabkan
perubahan besar-besaran dalam proses produksi barang-barang industri.
Contoh lain Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang mengubah tatanan
kenegaraan dan sistem pemerintahan NKRI.
b. Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Perubahan yang Pengaruhnya
Besar
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang mempengaruhi
unsur-unsur kehidupan masyarakat. Akan tetapi, perubahan ini dianggap
tidak memiliki arti yang penting dalam struktur sosial. Contohnya, perubahan
mode pakaian yang tidak melanggar nilai sosial. Perubahan yang
pengaruhnya besar adalah perubahan yang dapat memengaruhi lembagalembaga yang ada pada masyarakat. Misalnya, perubahan sistem
pemerintahan yang mempengaruhi tatanan kenegaraan suatu bangsa.
c. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki merupakan perubahan yang memang telah
direncanakan sebelumnya terutama oleh pihak yang memiliki wewenang
untuk mengeluarkan kebijaksanaan. Misalnya, penerapan program Keluarga
Berencana untuk membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan menurunkan
angka pertumbuhan penduduk. Perubahan yang tidak dikehendaki umumnya
beriringan dengan perubahan yang dikehendaki. Misalnya adanya
pembuatan jalan baru yang melalui suatu desa maka sumber alam desa
akan mudah dipasarkan ke kota. Dengan demikian, tingkat kesejahteraan
penduduk desa akan meningkat. Meskipun begitu lancarnya hubungan desa
dengan kota menyebabkan mudahnya penduduk desa melakukan urbanisasi
dan masuknya budaya kota terutama yang bersifat negatif, seperti mode

yang dipaksakan, minuman keras, VCD p**n*, dan keinginan penduduk desa
untuk memiliki barang-barang mewah.
Perubahan sosial dapat diartikan sebagai perubahan masyarakat atau
perubahan ke arah kemajuan atau kemunduran suatu masyarakat,
bergantung pada keadaan masyarakat yang mengalami perubahan itu
sendiri. Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai berikut.
1. Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.
2. Perubahan dalam arti kemunduran (regress) yaitu yang membawa
pengaruh kurang menguntungkan bagi masyarakat.
Jika perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat
akan berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan
kehidupan masyarakat mengalami kemunduran. Kemunduran atau kemajuan
suatu masyarakat disebabkan oleh perubahan sosial. Jika muncul inovasi
baru dengan kualitas tinggi, akan terjadi proses perubahan yang sangat
cepat pada masyarakat. Sebaliknya, perubahan yang terjadi di masyarakat
dapat juga seperti jalan di tempat. Misalnya keadaan masyarakat berubah,
tetapi perubahan tersebut tidak meningkatkan atau menurunkan kualitas
hidup mereka. Keadaan sosial yang baru dengan masuknya teknologi atau
peraturan baru tidak mempunyai kualitas inovasi tinggi apabila masyarakat
menganggapnya hanya mengganti keadaan yang lama. Akibatnya, proses
perubahan ke arah kemajuan menjadi lambat. Hal itu disebut perubahan
sirkuler (berputar-putar tanpa menimbulkan pengaruh). Jika dibiarkan tanpa
adanya campur tangan pemerintah, akan sampai pada kemacetan
pembangunan (stagnasi).
Akibatnya, terjadi proses pelapukan kebudayaan atau peradaban masyarakat
menjadi menurun. Oleh karena itu, maju mundurnya suatu masyarakat
bergantung pada masyarakat itu sendiri dalam menanggapi setiap gejala
perubahan yang ada di lingkungannya.
Perubahan sosial ke arah kemajuan merupakan perubahan yang diinginkan
oleh setiap masyarakat. Kadang-kadang perubahan sosial tidak diinginkan
oleh kelompok masyarakat tertentu karena perubahan tersebut dianggap
dapat mengganggu kehidupan mereka yang telah mapan. Perubahan sosial
dapat pula mengakibatkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan
terhadap nilai yang ada dalam masyarakat. Dengan demikian, ada beberapa
faktor yang cukup berperan dan berpengaruh terhadap diterima atau
tidaknya suatu perubahan oleh masyarakat, antara lain sebagai berikut.
1. Adanya sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru.
Contohnya, masyarakat tersebut mengadakan kebiasaan yang
berhubungan dengan kebudayaan lain.

2. Suatu unsur baru dapat diterima oleh suatu masyarakat apabila unsur
baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama yang dianut.
3. Corak struktur sosial masyarakat menentukan proses penerimaan
unsur kebudayaan baru. Struktur sosial yang tertutup akan sulit
menerima kebudayaan baru.
4. Unsur kebudayaan baru akan dapat diterima oleh suatu masyarakat
apabila telah ada dasar unsur-unsur kebudayaan sebelumnya.
5. Unsur baru dapat diterima oleh warga masyarakat apabila telah
terbukti kegunaannya.
1.3. Teori Perubahan Sosial
Spencer menerapkan konsep “yang kuat yang akan menang”. Adapun
Darwin berpendapat survival of the fttest. Darwin berpandangan bahwa
orang-orang yang cakap dan bergairah (energetik) akan memenangkan
perjuangan hidup, sedangkan orang-orang yang malas dan lemah akan
tersisih. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai “Darwinisme sosial” dan
banyak dianut oleh golongan kaya. (Sumber: Sosiologi Jilid 2, 1984)
Perubahan sosial merupakan suatu hal yang wajar dan akan terus
berlangsung sepanjang manusia berinteraksi dan bersosialisasi. Perubahan
sosial terjadi karena adanya perubahan unsur-unsur dalam kehidupan
masyarakat, baik yang bersifat materiil maupun immaterial, sebagai cara
untuk menjaga keseimbangan masyarakat dan menyesuaikan dengan
perkembangan zaman yang dinamis. Misalnya, unsur-unsur geografs,
biologis,