KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT TORAJA pptx
KEARIFAN MASYARAKAT LOKAL SUKU
TORAJA
OLEH
KELOMPOK 9
RISAL GUNAWAN
(F1B3 14 012)
NURHIKMAH HARDILLAH (F1B3 14 037)
MUNARDING
(F1B3 14 039)
Identtas Etnik
To riaja,
“orang yang berdiam di negeri atas”
versi lain
To = Tau (orang),
Raya = Maraya (besar),
,
orang orang besar,
bangsawan
Kondisi Sosial
Bangsawan
Orang
Budak
Sistem kepercayaan
• Alam semesta, menurut
aluk, dibagi menjadi dunia
atas
(Surga)
dunia
manusia (bumi), dan
dunia bawah.
• Satu hukum yang umum
adalah peraturan bahwa
ritual
kematan
dan
kehidupan
harus
dipisahkan
Sistem Kekerabatan
Ayah
Adanya
Melalui
Sistem pekawinan
• Seorang wanita dari
golongan Tana’ Bulaan
tidak diperkenankan
kawin dengan pria
yang berasal dari
golongan lebih rendah.
Peristiwa demikian
disebut Untekaq
Palandian atau
Untekaq Layuk
(melangkahi turunan).
EKONOMI
masyarakat Toraja memperoleh
pendapatan dengan bekerja di
hotel, menjadi pemandu wisata,
atau menjual cinderamata.
pariwisata berawal
Antara tahun 1984
dan 1997,
Tongkonan
Tongkonan pekamberan
Tongkonan Layuk
tongkonan batu
Ukiran kayu
perwujudan
budaya Toraja
Pa’ssura
(tulisan)
Upacara pemakaman
• Ada tiga cara pemakaman: .
Orang
Patung
Pohon
Upacara adat rambu solo
orang - orang berbaris
pergi
kerumah
orang
tersebut
mengikuti
dibelakang mereka hewan
ternak
untuk
dipersembahkan pada tuan
rumah
Pelaksanaannya
upacara ini terbagi menjadi
empat
tingkatan yang
mengacu pada strata sosial
masyarakat Toraja, yakni :
•Dipasang Bongi
•Dipatallung Bongi
•Dipalimang Bongi
•Dipapitung Bongi
Upacara Ma’Nene
•Tradisi ini merupakan prosesi
penggantian pakaian dan peti
mayat pada kuburan batu. Ritual
ini hanya dilakukan sekali
dalam satu generasi (25 tahun)
saja.
• Dalam perkembangan jaman
ritual Ma’ nene, terjadi
pergeseran dimana ritual ini
tidak lagi dilaksanakan setiap 25
tahun tetapi dilaksanakan setiap
tiga tahun sekali.
•Ritual Ma`nene sendiri
dilakukan setiap tahun sekali.
Ini merupakan satu-satunya
warisan leluhur yang masih
dipertahankan secara rutin
hingga kini. Kesetiaan mereka
terhadap amanah leluhur
melekat pada setiap warga desa.
Alat musik tradisional
toraja
Pa’ pompang
passuling
Pa’ pelle
TARIAN TRADISIONAL SUKU TORAJA
sekelompok
pria
membentuk
lingkaran dan menyanyikan lagu
sepanjang malam untuk menghormati
almarhum (ritual terseebut disebut
Ma’badong).
Tarian Manganda’ ditampilkan pada
ritual Ma’Bua’.Seperti di masyarakat
agraris
lainnya,
suku
Toraja
bernyanyi dan menari selama musim
panen.
Pada hari kedua pemakaman,
tarian prajurit Ma’randing
ditampilkan untuk memuji
keberanian almarhum semasa
hidupnya.
Cara Masyarakat Toraja dalam Bersawah
Nasi adalah makanan pokok dan
menanam padi di sawah adalah
keseharian masyarakat Toraja. Dulu
bersawah tak bisa dikatakan sebagai
pekerjaan karena tujuan menanam padi
bukanlah komodit.
. Konon, padi dipercaya
sebagai salah satu tanaman yang dibawa
turun dari langit oleh nenek moyang.
Setap tahapan harus dimulai dengan
upacara adat yang punya makna holistk
terkait
“tuhan,”
leluhur,
“penghuni/penguasa” tempat, roh/peri,
alam, dan manusia
THANK YOU!
TORAJA
OLEH
KELOMPOK 9
RISAL GUNAWAN
(F1B3 14 012)
NURHIKMAH HARDILLAH (F1B3 14 037)
MUNARDING
(F1B3 14 039)
Identtas Etnik
To riaja,
“orang yang berdiam di negeri atas”
versi lain
To = Tau (orang),
Raya = Maraya (besar),
,
orang orang besar,
bangsawan
Kondisi Sosial
Bangsawan
Orang
Budak
Sistem kepercayaan
• Alam semesta, menurut
aluk, dibagi menjadi dunia
atas
(Surga)
dunia
manusia (bumi), dan
dunia bawah.
• Satu hukum yang umum
adalah peraturan bahwa
ritual
kematan
dan
kehidupan
harus
dipisahkan
Sistem Kekerabatan
Ayah
Adanya
Melalui
Sistem pekawinan
• Seorang wanita dari
golongan Tana’ Bulaan
tidak diperkenankan
kawin dengan pria
yang berasal dari
golongan lebih rendah.
Peristiwa demikian
disebut Untekaq
Palandian atau
Untekaq Layuk
(melangkahi turunan).
EKONOMI
masyarakat Toraja memperoleh
pendapatan dengan bekerja di
hotel, menjadi pemandu wisata,
atau menjual cinderamata.
pariwisata berawal
Antara tahun 1984
dan 1997,
Tongkonan
Tongkonan pekamberan
Tongkonan Layuk
tongkonan batu
Ukiran kayu
perwujudan
budaya Toraja
Pa’ssura
(tulisan)
Upacara pemakaman
• Ada tiga cara pemakaman: .
Orang
Patung
Pohon
Upacara adat rambu solo
orang - orang berbaris
pergi
kerumah
orang
tersebut
mengikuti
dibelakang mereka hewan
ternak
untuk
dipersembahkan pada tuan
rumah
Pelaksanaannya
upacara ini terbagi menjadi
empat
tingkatan yang
mengacu pada strata sosial
masyarakat Toraja, yakni :
•Dipasang Bongi
•Dipatallung Bongi
•Dipalimang Bongi
•Dipapitung Bongi
Upacara Ma’Nene
•Tradisi ini merupakan prosesi
penggantian pakaian dan peti
mayat pada kuburan batu. Ritual
ini hanya dilakukan sekali
dalam satu generasi (25 tahun)
saja.
• Dalam perkembangan jaman
ritual Ma’ nene, terjadi
pergeseran dimana ritual ini
tidak lagi dilaksanakan setiap 25
tahun tetapi dilaksanakan setiap
tiga tahun sekali.
•Ritual Ma`nene sendiri
dilakukan setiap tahun sekali.
Ini merupakan satu-satunya
warisan leluhur yang masih
dipertahankan secara rutin
hingga kini. Kesetiaan mereka
terhadap amanah leluhur
melekat pada setiap warga desa.
Alat musik tradisional
toraja
Pa’ pompang
passuling
Pa’ pelle
TARIAN TRADISIONAL SUKU TORAJA
sekelompok
pria
membentuk
lingkaran dan menyanyikan lagu
sepanjang malam untuk menghormati
almarhum (ritual terseebut disebut
Ma’badong).
Tarian Manganda’ ditampilkan pada
ritual Ma’Bua’.Seperti di masyarakat
agraris
lainnya,
suku
Toraja
bernyanyi dan menari selama musim
panen.
Pada hari kedua pemakaman,
tarian prajurit Ma’randing
ditampilkan untuk memuji
keberanian almarhum semasa
hidupnya.
Cara Masyarakat Toraja dalam Bersawah
Nasi adalah makanan pokok dan
menanam padi di sawah adalah
keseharian masyarakat Toraja. Dulu
bersawah tak bisa dikatakan sebagai
pekerjaan karena tujuan menanam padi
bukanlah komodit.
. Konon, padi dipercaya
sebagai salah satu tanaman yang dibawa
turun dari langit oleh nenek moyang.
Setap tahapan harus dimulai dengan
upacara adat yang punya makna holistk
terkait
“tuhan,”
leluhur,
“penghuni/penguasa” tempat, roh/peri,
alam, dan manusia
THANK YOU!